Anda di halaman 1dari 21

TUGAS REMEDIAL PRAKARYA

KERAJINAN TANGAN DARI ALAM

NAMA : DEWATI SANIYYAH NABILAH


KELAS : X MIPA 3
KERAJINAN DARI TANAH LIAT
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh pengrajin. Tembikar dibuat dengan
membentuk tanah liat menjadi suatu obyek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan.
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar
untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia.
Asal mula Gerabah diperkirakan telah ada sejak masa pra sejarah, tepatnya setelah manusia
hidup menetap dan mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di indonesia, telah
ditemukan banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan
religius seperti upacara dan penguburan. tembikar yang paling sederhana dibentuk dengan
hanya menggunkan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi
oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), selain itu bentuknya kadang tidak simetris. selain dibuat
dengan teknik tangan, tembikar yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap-batu
dan roda putar.

Siapa sangka di vmg2 terdapat pengusaha industri rumahan. Usahanya adalah pembuatan
kerajinan keramik dari TanahLiat. Berbagai macam bentuk, souvenir, gelas, pot bunga, vas
bunga dll. Mulai dari yang berukuran kecil, sedang maupun yang besar.
Usaha ini di jalankan oleh Bapak Suparno yang beralamat di Vila Mutiara Gading 2,
Blok F9 Nomor 24, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Bekasi. Sudah 10 tahun lebih
beliau menjalankan usaha ini. Proses pembuatannya mulai dari membuat bentuk, memberi
motif ukiran, pemanasan (pembakaran), dan pengecatan. Semua proses dilakukannya
bersama karyawan dan temannya sebagai relasi.
Sayang sekali Pak Parno (Panggilan sehari-hari) tak bersedia untuk di foto, namun sy di
temani oleh relasinya Bu Nur, yang sy sempat ambil fotonya saat melakukan proses
pembuatan motif.
Untuk pemesanan bisa datang langsung atau bisa hubungi saya aja di nomor 0882-1049-
9869., cetus Pak Parno.
Bahan dasar keramik adalah tanah liat. Benda keramik dibentuk dengan berbagai teknik,
antara lain teknik cetak, lempeng, pijit, dan pilin. Setelah dibentuk, kemudian diberi hiasan.
Jika sudah melalui proses pengeringan, dibakar dengan suhu tertentu.
Keramik diproduksi untuk benda-benda hias atau benda pakai dengan keragaman variasi
bentuk, misalnya guci, pot bunga, vas bunga, dan sebagainya. Daerah-daerah penghasil
keramik tersebar luas di Nusantara, antara lain di Yogyakarta, Malang, Cirebon, dan
Purwokerto.
Menengok Keunikan Kerajinan Serat Alam dari Kulon Progo
Kini potensi Kulon Progo mulai dilirik banyak wisatawan. Tak hanya dikenal dengan memiliki
aneka objek wisata alam yang menarik, kini trend fashion asal Kulon Progo pun semakin
banyak dinikmati masyarakat luas. Salah satunya adalah produk kerajinan dari serat alam
yang berasal dari desa Salamrejo yang berada di kecamatan Sentolo. Selain masuk di portal
berita dan surat kabar, produk kerajinan dari Kulon Progo pun sudah lalu lalang menghiasi
berita di televisi nasional.
Memang, bagi sebagian penikmat dunia fashion, tentu tidak akan asing lagi dengan
beragam produk yang dihasilkan oleh serat alami seperti eceng gondok, pogon gebang atau
yang dikenal dengan nama agel, rotan hingga daun pandan mampu disulap menjadi
berbagai produk fashion seperti dompet, cluth tas ataupun aneka pernik seperti topi kalung
dan yang lainnya. Keterampilan warga dalam membuat serat alam memang sudah berjalan
turun-temurun sejak puluhan tahun yang lalu.
Salah satu keunggulan produk serat alami tentu mengacu pada bahan yang digunakan.
Selain memanfaatkan potensi yang ada di daerah dan ramah lingkungan, produk berbahan
serat alami juga menawarkan kualitas produk yang baik. Kuat dan awet namun ditawarkan
dengan harga yang terjangkau. mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah, tergantung
model dan bahan kombinasi yang digunakan. Untuk mempercantik produk berbahan serat
alami ini, kini berbagai produk kerajinan juga dikombinasikan dengan aneka bahan lainnya,
mulai dari batik hingga kulit.
Menariknya lagi, akses jalan menuju desa Salamrejo pun tergolong mudah diakses. Anda
hanya perlu melewati jalan Wates yang menuju ke arah Kabupaten Kulon Progo. Sekitar 3
km dari perbatasan Jogja Kulon Progo Anda akan disambut dengan papan nama bertuliskan
Sentra Produksi Kerajinan Serat Kulon Progo. Di sini Anda akan mendapati kios-kios milik
warga yang menjajakan aneka produk kerajinan dengan harga yang kompetitif.

Kerajinan dari Serat Alam


Desa Salamrejo merupakan sentra kerajinan serat alam. letak desa ini tepatnya berada di
jalan Wates Km 17, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Daerah ini terletak 9 km
di sebelah timur Kota Wates dan 17 km di sebelah barat Kota Yogyakarta. Salamrejo
dikenal sebagai kawasan setra kerajinan agel karena menganyam agel menjadi keterampilan
penduduk, termasuk mereka yang berusia remaja bahkan usia sekolah dasar. Selain itu
sebagian penduduk berwirausaha produksi aneka kerajinan yang berbahan baku serat alam.
Seperti halnya pengrajin yang berada di Tuksono, Dukuh Giyoso, Salamrejo ini
memproduksi aneka kerajinan tas dari serat alam daun pohon gebang yang
diberi hiasan bordir sehingga nampak menarik dan artistik, selain kerajinan tangan
berbentuk tas juga diproduksi kerajinan tangan dari serat alam lainnya.
Produk kerajinan tangan dari bahan-bahan serat alam ada bermacam-macam, antara lain
tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat baju. Produk ini masih banyak lagi jenisnya
dengan design yang lebih kreatif

kerajinan tangan dari bambu

Keuntungan Bisnis
Maraknya isu global warming di kalangan masyarakat dunia, ternyata memberikan angin
segar bagi perkembangan bisnis kerajinan ramah lingkungan di Indonesia, termasuk
didalamnya adalah kerajinan bambu. Hal ini dikarenakan masyarakat mulai peduli dengan
kelestarian lingkungan di sekitarnya dan lebih memilih produk natural yang terbuat dari
kayu, bambu, rotan, serta bahan baku alami lainnya yang banyak ditemukan di pasaran dan
tentunya persediaannya juga dapat diperbaharui kembali tanpa merusak ekosistem alam.
Meningkatnya permintaan konsumen tentunya juga diikuti dengan naiknya harga jual
produk kerajinan bambu di pasaran. Bahkan sekarang ini tidak hanya pasar lokal saja yang
menggemari produk kerajinan bambu, konsumen luar negeri juga mulai berburu kerajinan
bambu dari Indonesia. Sehingga tidak menutup kemungkinan bila Anda bisa menjalin
kerjasama dengan buyer dari luar negeri untuk mendatangkan untung besar setiap
bulannya.
Kekurangan Bisnis
Mengingat sekarang ini bisnis kerajinan bambu mulai diminati para konsumen, tentu jumlah
pengrajinnya pun semakin hari juga kian bertambah banyak. Tidaklah heran bila persaingan
pasarnya pun juga cukup ketat. Untuk itu, Anda harus pintar- pintar mencari produsen yang
kualitas produknya benar-benar terjamin, dan memilih desain kerajinan yang unik dan
belum pernah ada sebelumnya di pasaran.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri
dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit
tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung),
atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana Sejarah singkat virus?
Bagaimana struktur dan anatomi virus?
Bagaimana virus bereproduksi?
Apa saja contoh-contoh virus?
Bagaimana Ciri-ciri dan klasifikasi virus?
Bagaimana macam-macam virus penyebab penyakit dan cara pengobatannya?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas mikrobiologi dan parasitologi yang telah
diberikan kepada mahasiswa dan juga supaya mahasiswa mengetahui tentang pengertian,sejarah
singkat,ciri-ciri,Klasifikasi,dan macam-macam virus dan cara menanggulanginya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFENISI VIRUS


Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya
bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut VIRION yang
terdiri dari Capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten
terhadap antibiotics Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup
Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri
makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.Bentuk virus berbeda
beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
2.2 SEJARAH SINGKAT VIRUS
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat
pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada
tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat
menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang
sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik.
Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut
berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan
toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah
Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring
tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah
beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri,
melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa
penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit
mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka
menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.Pendapat Beijerinck baru terbukti
pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan
partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga
merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh
ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

2.3 STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS


Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus
tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil
daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat
genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat
untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang
beruntai tunggal.Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat
(sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan
oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung
dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan
enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh
lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada
selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel
inang pada awal infeksi.Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.

Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein
virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai
contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti
virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya
protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.Seperti yang telah dijelaskan pada
virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang.
Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini
mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein
yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa
molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein
yang melekat pada kepala kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk
menempel pada suatu bakteri.Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.

2.4 REPRODUKSI VIRUS


Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

SIKLUS LITIK
Siklus litik dari bakteriofage
1. adsorbsi & penetrasi
2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel
3. Replikasi DNA virus
4. Pembentukan kapsid
5. Pembentukan tubuh dan ekor bakteriofage
6. Lisis

Siklus litik dalam virologi merupakan salah satu siklus reproduksi virus selain siklus lisogenik. Siklus
litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut penghancuran sel
inangnya.Siklus litik, secara umum mempunyai 3 tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi
(biosintesis) dan lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit.

Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein untuk
menempel pada inang spesifik.Setelah menempel, virus kemudian akan melubangi membran dari sel
inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam
sitoplasma sel inang.
Replikasi (Biosintesis)

Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya dan
kemudian mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk memperoleh energi
dalam bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya.DNA dari virus, akan menjadikan sel
inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA akan mengarahkan virus untuk
menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus untuk dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang
dibuat.Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid,
kapsid dibuat dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
Lisis

Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus
kemudian akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan
membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang membrannya hancur itu
akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi sel-sel lain dan siklus akan berulang
kembali.
SIKLUS LISOGENIK
Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik. Tahapan dari
siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi
oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.Siklus
lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan
pembelahan sel inang.

Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu menghancurkan
membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan
materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.

Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip kedalam
asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada
bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus akan
bereplikasi.

Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah bereplikasi akan
diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki
profage menjadi sangat banyak.

Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan yang tepat tetapi
kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah besar apabila diberi agen penginduksi.

2.5 CIRI-CIRI VIRUS

1. Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


2. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
3. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 m -
300m (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop
elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
4. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
5. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada
yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti
kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
6. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
7. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
8. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri,
hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
9. Virus tidak dapat membelah diri.
10. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
2.6 CONTOH-CONTOH VIRUS

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus
adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu
enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda
kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN
inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami
replikasi.

Virus herpes
Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.

Virus influenza
Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada
virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi
menjadi mARN.

Paramyxovirus
Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN.
Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong

2.7 PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN


Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen
jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut
vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR
(Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi
pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus.
Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi
tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam
nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan organisme subselular yang karena
ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen
jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). David
Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).

Penyakit pada manusia akibat virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus
campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf.
Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu
penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan
oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Selain itu, penyakit hewan akibat virus
yaitu penyakit tetelo penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV), penyakit kuku dan
mulutPenyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV) dan penyakit rabies. Sedangkan
penyakit tumbuhan akibat virus diantaranya : penyakit mosaik, penyakit degenerasi pembuluh tapis
pada jeruk, dan vein phloem degeneration (CVPD).

Virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah
vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang
mengatasi gejala akibat infeksi virus. Selain itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
3.2 SARAN
Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus memiliki kerugian
dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar semakin orang menyadari bahwa
dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan kita tidak boleh menganggap ringan tintang hal
yang kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang besar
sehingga kebanyakan orang yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.
Jadi jaga kebersihan da

DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-sbmptn.com/2014/11/makalah-biologi-sma-tentang-virus.html
Hidayat, SKS Biologi SMA Kelas X, XI, & XII, Yogyakarta: Cakrawala, 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Virus
Disusun Oleh :

Nama : Ramadha Aulia

Kelas : X MIPA 3

Semester : 1 (Satu)
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini penulis susun guna memenuhi Tugas Biologi yang diberikan oleh Guru
Mata Pelajaran. Dalam makalah ini materi yang penulis sajikan membahas tentang
PROTISTA. Walaupun makalah ini dapat selesai dengan baik, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.

Untuk kesempurnaan dalam membahas makalah ini penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak agar tercapai apa yang kita harapkan bersama dan untuk
memperlancar tugas kami dalam menyusun makalah selanjutnya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja sama
memantu saya dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ramadha, 10 Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 1
C. Tujuan . 1

BAB II PEMBAHASAN 1
A. Protista Mirip Hewan (Protozoa) 1
B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga) 2
C. Protista Mirip Jamur . 3

BAB III PENUTUP ......... 6


A. Kesimpulan ........ 6
B. Saran................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Protista(yang paling pertama) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup
yang di kemukakan oleh Aris Toteles Makhluk hidup berasal dari benda mati. Filum
pada Protista terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina, (2)
Cylliata/Cyilliophora, (3) Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
Dalam makalah ini membahas tentang Rhizopoda ( rhizo = akar, phodium=
kaki ) atau Sarcodina (sarkodes= berdaging). Rhizopoda Merupakan salah satu filum
dari protozoa yang bergerak dan makannya dengan menggunakan pseudopodia (
kaki semu ). Bersifat amoboid yaitu bentuk tubuh tidak tetap karena aliran
protoplasmanya bersifat pseudopodia ( kaki semu ). Hidup di laut, air tawar, dan di
dalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit. Contoh dari Rhizopoda yaitu
Amoeba, Ridiolaria, Arcella, diflugia dan Foraminifera
Dengan mempelajari Rhizopoda kita dapat lebih memahami morfologi,
fisiologis dan proses reproduksi dari Rhizopoda. Dan dapat mengetahui apa-apa
saja contoh- contoh rhizopoda yang merugikan dan yang menguntungkan.

2. Rumusan Masalah
1. Protista Mirip Hewan (Protozoa
2. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
3. Protista Mirip Jamur

3. Tujuan
1. Agar para siswa dapat memahami tentang protozoa
2. Agar para siswa dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dari Protozoa
3. Agar para siswa dapat memahami pembagian kelas-kelas pada Rhizopoda
4. Agara para siswa dapat memahami proses perkembangbiakan pada Rhizopoda

BAB II
PEMBAHASAN

A. Protista Mirip Hewan (Protozoa)


Protista dianggap sebagai organisme peralihan antara Monera dan organisme lain,
baik hewan maupun tumbuhan. Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan
nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan
eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada air tawar, air
laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme multiseluler.
Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan
organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan mitokondria.
Beberapa protozoa ada yang mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa
organisme yang telah mati, tetapi ada juga yang bersifat parasit di dalam tubuh
organisme, misalnya dapat menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri.
Protozoa hidup secara individual, tetapi ada juga diantara mereka yang hidupnya
berkoloni.

Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan


biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini
memilki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu (Pseudopia), tetapi ada juga
yang tidak memiliki alat gerak.

1. Ciri-Ciri Protozoa:
Organisme uniseluler (bersel satu)
Eukariotik (memiliki membran nukleus
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
Hidup bebas, saprofit dan parasit
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagella

2. Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
Kelas Rhizopoda (sarcodina)
Kelas Ciliata
Kelas Flagellata
Kelas sporozoa

3. Kelas Rhizopoda
Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup
di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam
tubuh hewan atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui
pembelahan biner dan pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati adalah
Amoeba.

1. Morfologi Amoeba
Ukuran antara 200-300 mikron
Bentuknya selalu berubah ubah setiap kali berpindah tempat
Sitoplasma dibagi menjadi dua endoplasma dan ektoplasma
Mempunyai 1 inti dan berbentuk bulat
Terdapat satu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang banyak ditentukan oleh
banyaknya makanan yang ada disekitarnya.

2. Fisiologi
Pernapasan berlangsung melalui permukaan sel secara difusi.
Bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia.
Proses penjuluran ini terjadi karena adanya pencairan sementara bagian luar
endoplasma yang kental.
Pencernaan makanan padat karena bersifat holozoik melalui pseudopodia dengan
cara merangkul, mengitarinya sehingga terbentuk vakuola makanan.
Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat
organel organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema
dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan
endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya
berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan
bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti,
satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut
(Vakuola Kontraktil).rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa
makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih
tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut dengan
vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicerna
akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.

4. Tempat hidup dan habitat.


Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi beberapa tempat:
a. Ektamoeba : hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya Amoeba
proteus.
b. Entamoeba : hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya Entamoeba
histolityca, yang hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit dan
menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli, hidup dalam colon (usus
besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasit , tetapi kadang-kadang dapat
menyebabkan buang air besar terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam
rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.

Contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:


1. Ella Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di
air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan
permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat
keluarnya kaki palsu.
2. Diffugia angka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda-
benda laindapat melekat.
3. Foraminifera miliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung
kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di laut. Genus yang paling
terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolaria
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang
terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap
yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat
penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan
Collosphaera.

Ordo pada Rhizopoda:


a) Ordo lobosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat perbedaan
yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
b). Ordo filosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabang-cabang.
c). Ordo foraminifera
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah halus.
d). Ordo helioza
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang radien dan
antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
e). Ordo radiolarian
Cirinya : mempunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang tersusun
radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).

B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)


Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran,
maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh
Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta
bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp).

1. Ciri-ciri Alga
merupakan organisme Eukariotik
ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).
Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki
pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin
(warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,
pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami terjadi
jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan
sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan
dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot
akan terus berkembang menjadi individu baru
Habitat di perairan (tawar laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada
batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai
(epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip
tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b,
juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap
mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa
bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia
dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki
piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga
yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu
memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada
yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c. Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung
klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-
layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang
tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni).
Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut
kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu
dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan
secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang
membentuk zigospora.

Contoh :
d. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki
piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen
warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom
mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan,
yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik,
sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom. Manfaat : untuk bahan
penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring
kolam renang

Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia


e. Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen
berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara
metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan
cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan
antar ovum dan spermatozoid).
Contoh :
f. Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan
fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut
dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan
pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum dan
spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan
kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina
mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp

C. Protista Mirip Jamur


Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena struktur tubuh dan cara
reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur lender mirip fungi, tetpai gerakan pada
fase egetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membrane jamur
ini mirip ganggang.
1. Myxomycetes (jamur lender)

Jamur ini memiliki beberap sifat yang mirip dengan jamur sejati. Struktur
vegetative jamur lendir disebut plasmodium, merupakan massa sitoplasma berinti
banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.
Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium badan
buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid). Tetapi perlu
diketahui bahwa baik pada stadium miselium (pada waktu terbentuk badan buah)
maupun pada waktu stadium vegetative pada dasarnya strukturnya sama saja, yaitu
senositik dan tetap menunjukkan aliran sitoplasma. Walaupun pada stadium
miselium aliran sitoplasma ini dibatasi dalam dinding badan buahnya.
Contoh:
Physarum sp , merupakan jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan

2. Oomycota

Tubuh Oomycota (jamur air) trsusun atas benang hifa tidak bersekat dan
mengandung banyak nukleus. Oomycota dapat dengan mudah ditemukan pada
bingkai tubuh ikan atau bangkai tubuh hewan lainnya yang tergenang air sehingga
sering juga disebut dengan jamur. Oomycota berkembang biak secara seksual dan
aksesual. Beberapa Oomycota hidup di saproit dengan cara menguraikan zat
organik dari bangkai seperi Saprolegina. Beberapa di antaranya ad juga yang hidup
parasit pada individu lainnya seprti Phytophtora dan Plasmospara viticola.

3. Acrasiomycota

Acrasiomycota atau jamur kendir seluler adalah protista yang biasanya hidup
di kayu-kayu lapuk dan hidup di bahan organik yang membusuk. Contoh
Acrasiomycota adalah Dictyostelium. Sebagian besar hidupnya,organisme in
merupakan sel amoeboid soliter. Acrasiomycota memiliki tubuh yang menghasilkan
spora dan akan di gunakan saat melakukan reproduksi seksual

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut
:
a. Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama,
zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan
mikroskopis.
b. Berdasarkan struktur alaat geraknya, filum protozoa dibedakan menjadi empat, yaitu
kelas Rhizopoda, kelas Ciliata, kelas Flagellata dan kelas Sporozoa.
c. Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa.
d. Perkembangbiakan rizopoda contohnya pada amoba terjadi melalui proses
pembelahan sel secara langsung, disebut pembelaha biner atau pembelahan
amitosis, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua sel yang sama besar dan
mengandung materi genetic yang sama.

B. Saran
Semoga apa yang dijelaskan di dalam makalah kami dapat dipahami dan dipelajari
oleh pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat mengetahui lebih
jauh lagi tentang PROTISTA.

DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.


Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.
Http//www. Google.com
Http//wikipedia.com
http://educorolla3.blogspot.com/2009/04/protista-yang-menyerupai-hewan.html
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/protista-mirip-hewan-
protozoa.html#.UK4fz6xSn2c
Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.
TUGAS MAKALAH BIOLOGI

NAMA : DEWATI SANIYAH NABILAH


KELAS : X MIPA 3

Anda mungkin juga menyukai