BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Geomorfologi
menyusun permukaan bumi, baik diatas maupun dibawah permukaan air laut dan
menekankan pada asal mula terjadinya serta perkembangan yang akan datang
baik fisik maupun kimia yang terjadi dipermukaan bumi oleh tenaga-tenaga
kepermukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi bentukan yang secara
(tenaga yang berasal dari dalam bumi) yang disebut proses tektonik atau
kerak bumi sehingga terbentuk structural geologi yaitu lipatan dan patahan.
dalam waktu tertentu. Proses tersebut dapat berupa erosi dan gerak masa
dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh larutnya batuan yang
arus laut yang membawa material sedimen laut dan diendapkan pada suatu
bentuknya, dan berbeda dari bentuk lahan hasil proses yang lainnya. Bentuk
termasuk pesisir bakau (mangrove coast) dan rancan gambut (peat bog).
1) Karakteristik lahan
2) Kualitas Lahan
sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak
terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara
C. Kesesuaian lahan
kesesuaian lahan tersebut ditinjau dari sifat lingkungan fisiknya, yang terdiri
dari iklim, tanah, topografi, drainase, dan hidrologi sesuai untuk usaha tani
1. Ordo
Pada tingkat ini kesesuaian lahan dibedakan antara yang tergolong sesuai
2. Kelas
Pada tingkat kelas, lahan yang tergolong sesuai (S) dibedakan antara
lahan yang sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan marginal sesuai
(S3).
3. Sub kelas
terberat.
4. Unit
bersifat minor yang diperlukan. Selain tingkat kelas atau mulai dari
ordo sampai unit juga juga dikenal istilah bersyarat (CS) merupakan
fase dari ordo sesuai (S), fase ini menunjukan tingkat kesesuaian
Listiyanto, 2008).
Metode yang digunakan adalah metode survai dan pengambilan sampel area
random dan sampling dan analisa laboratorium tanah Unsoed. Hasil yang
didapatkan dari penelitian ini yaitu tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman
permanen).
Ngawi tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesesuaian lahan
untuk tanaman jati di daerah penelitian dan mengetahui luas dan persebaran
bentuk peta. Metode yang digunakan adalah metode survai dengan teknik
yang ada di daerah penelitian. Hasil dari penelitian tersebut akan didapatkan
tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jati yang meliputi kelas S1 (sangat
E. Landasan Teori
fisik, diantaranya yaitu iklim, tanah, topografi, bentuk wilayah hidrologi, dan
Evaluasi lahan harus didukung oleh kualitas lahan (land qualities), dan
setiap karakteristik lahan (land characteristics) biasanya terdiri atas satu atau
hubungan satu sama lain didalam pengertian kualitas lahan dan akan
semusim diutamakan untuk tanaman musiman yang dalam polanya dapat dengan
rotasi atau tumpang sari dan panen dilakukan setiap musim dengan periode
tanaman tersebut secara ekonomi tidak produktif lagi, seperti pada tanaman
perkebunan.
potensi sumber daya lahan. Evaluasi lahan dilakukan setelah kegiatan survai
sumber daya lahan. Hasil evaluasi ini akan memberikan informasi dan arahan
atau yang diperlukan, sehingga nilai harapan produksi yang kemungkinan dapat
diperoleh.
Karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat diukur atau diestimasi.
Contoh kemiringan lereng, curah hujan, tekstur tanah, kapasitas air tersedia,
tempat. Untuk kesesuaian lahan pada kategori sub kelas tanaman albasia harus
yang akan dibudidayakan, dalam penelitian ini tanaman yang akan diteliti adalah
tanaman albasia sehingga akan didapatkan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman
albasia.
F. Kerangka Pikir
Bentuk lahan
Karakteristik lahan
G. Hipotesis
Falcataria).