Anda di halaman 1dari 3

BATUAN BEKU DALAM DAN LUAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Teknik

Disusun Oleh :

Mohamad Irsyad Widyadi (5113416038)

Berlito Adi Winandanto (5113416042)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017
Batu Beku Luar Ash

Fly ash atau bottom ash adalah istilah umum untuk abu terbang yang ringan dan abu
relatif berat yang timbul dari suatu proses pembakaran suatu bahan yang lazimnya
menghasilkan abu. Fly ash atau bottom ash dalam konteks ini adalah abu yang
dihasilkan untuk pembakaran batu bara.

Abu terbang (fly ash) umumnya diperoleh dari sisa pembakaran Pusat Listrik Tenaga
Uap (PLTU) atau sisa pembakaran dari Boiler Kayu yang menggunakan batu bara
sebagai sumber energi. Sisa pembakaran berupa partikel halus dan berkisar 75% - 90%
limbah batu bara akan keluar melalui cerobong asap, serta hanya tersisa sebagian kecil
di tungku api. Limbah batu bara sebelum keluar ditangkap dengan electrostatic
precipitator sehingga limbah batu bara berupa butiran padat. Komponen utama pada
kandungan abu terbang adalah Oksida Silika (SiO2).

Fly ash berdampak pada lingkungan yang cukup membahayakan yaitu mengakibatkan
polusi udara. Tetapi ada juga pemanfaatan fly ash antara lain sebagai bahan campuran
beton. Pengaruh fly ash sebagai bahan pengganti sebagian semen mengakibatkan
terjadi reaksi pengikatan kapur bebas yang dihasilkan dalam proses hidrasi semen oleh
silika yang terkandung dalam fly ash.
Batu Beku Dalam Riolit

Riolit adalah batuan beku vulkanik, dengan komposisi felsik. Riolit dapat
memiliki tekstur dari kaca, afanitik, hingga porfiritik. Mineral umum yang terkandung
di dalamnya adalah kuarsa, sanidin dan plagioklas.

Riolit adalah batuan ekstrusif yang ekuivalen dengan granit. Riolit dapat
dianggap sebagai ekstrusif yang setara dengan batuan granit yang plutonik. Karena
kandungan tinggi silika serta kandungan besi dan magnesium yang rendah, riolit yang
mencair akan membentuk lava yang sangat kental. Riolit juga terjadi dalam
bentuk breksi atau sumbat vulkanik dan dike. Riolit yang dingin terlalu cepat untuk
dapat menumbuhkan kristal, akan membentuk kaca alam atau vitrofir, yang juga
disebut obsidian. Pendinginan yang lambat akan membentuk kristal mikroskopis di
lava dan menghasilkan tekstur seperti aliran foliasi, sferulitik, nodular, dan struktur
litofisal. Beberapa riolit ada yang sangat pumis vesikula. Banyak letusan riolit yang
sangat eksplosif dan endapan yang terjadi dapat terdiri dari jatuhan tefra/tuf atau
ignimbrit.

Anda mungkin juga menyukai