T.O.T.E = Test, Operate, Test, Exit; adalah siklus langkah yang didasarkan pada Computer
Modelling.
Pada 1960, pengetahuan psikologi didominasi oleh bahasan tentang perilaku dan teori
pembelajaran, yang menekankan pengamatan pada proses stimulus dan komponen respon
perilaku manusia dan binatang, sementara mengabaikan proses kognitif yang memediasi
hubungan antara stimulus dan respon. Dalam buku ini, Miller dan rekan-rekannya berusaha
untuk menyatukan teori pembelajaran dan perilaku. Mereka menamakan unit pemersatu ini
Model Strategi, TOTE; Mekanisme kontrol diri dalam ‘human tasking’ dijelaskan dengan baik
dari segi operasi dan proses pemantauan. Setiap operasi berulang akan terkait dengan proses
monitoring , untuk menguji apakah kontrol dimaksudkan cocok dan sesuai atau tidak.
Premisnya adalah bahwa algoritma umum untuk memecahkan masalah non - deterministik
dalam sistem yang kompleks, adalah untuk menguji sistem saat ini, dan kemudian melakukan
beberapa operasi untuk membuat perubahan, kemudian tes ulang, dan berulang sampai
jawabannya adalah memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan, dan proses tersebut
berakhir dan keluar dari model strategi tersebut.
T.O.T.E banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu di mana mereka mempergunakan
metode iteratif, seperti bidang teknik, kecerdasan buatan, dan cybernetics. Dalam psikologi,
secara eksplisit digunakan sebagai strategi kunci dalam pemrograman neuro - linguistik.
Namun, salah satu kelemahan model ini adalah bahwa hal itu tetap dan statis, tidak dinamis.
Tindakan yang ada terhadap lingkungan selalu sesuai dengan rencana yang sama. Hal ini
menciptakan sebuah loop yang tak terbatas.
Berikut ini adalah contoh sederhana T.O.T.E: Ketika Anda mengemudikan mobil dan mencari
cara yang tepat untuk berhenti.
TEST: Berhenti? Jawab: Tidak.
OPERATION: Tetap mengemudi.
TEST: Berhenti? Jawab: Tidak.
OPERATION: Tetap mengemudi.
TEST: Berhenti? Jawab: YA!
EXIT: Strategy Selesai.
ini hanya untuk menemukan saat yang benar untuk berhenti, dan ketika benar, maka mobil
berhenti dan T.O.T.E strategi dihentikan.
Model ini menunjukkan bahwa ketika Anda tahu bahwa Anda menginginkan sesuatu, Anda akan
menjalankan strategi sampai Anda benar-benar mencapai tujuan Anda.
TEST: Anda memeriksa, apakah sebuah strategi bekerja menghasilkan sesuatu?
EXIT: Jika strategi bekerja dan Anda beroleh hasil.
1. TEST pertama adalah trigger atau pemicu untuk mendapatkan pentujuk sehingga sebuah
Strategy menginginkan sebuah goal dimulai. Apakah goal tersebut memenuhi semua kriteria?
Pemicu ini menetapkan kriteria "bergerak maju" dan menggunakan perbandingan untuk TEST
kedua.
Contoh:
W: Apakah Anda sudah menemukan Goal dan asosiasinya? [TEST#1]
X: Ya, Goal saya. Berbicara dengan lancar di depan kelas pelatihan.
2. OPERATION dengan menggali informasi dan mengakses atau mengingat data, membuat, atau
mengumpulkan informasi yang diperlukan oleh Strategi dari dunia internal atau eksternal.
Contoh:
W: Okey, bila sudah. Bagus. Sekarang pelan-pelan masuklah ke dalam gambar dan
rasakan apa yang Anda lihat. [OPERATION]
X: Baik. Saya sudah mendapatkan gambar pelatihan dan saya bisa merasakannya.
W: Apa yang Anda miliki dan kuasai? Apakah Anda akan memodifikasinya? Meniru
model tertentu? Mengubahnya? Atau mengembangkan yang telah Anda miliki?
X: Saya akan memodifikasi dan mengembangkannya.
3. TEST kedua adalah perbandingan beberapa aspek dari data yang diakses dengan kriteria yang
ditetapkan oleh tes pertama. Dua hal dibandingkan dengan diwakili dalam Sistem
Representasi yang sama.
Contoh:
W: Apakah Anda nyaman dengan cara baru yang Anda miliki? Apakah Anda bisa
membandingkannya? Apakah sekarang Anda sudah merasa senang? Apakah cara
yang lama dan baru mempergunakan representative system yang sama? [TEST#2]
X: Ya, benar.. pak Wang.
4. EXIT, atau disebut Titik Keputusan (decision point), atau memilih, merupakan representasi
dari hasil tes. Jika ada cocok maka keluar dari Strategi. Jika ada ketidakcocokan, maka Strategi
berbalik mengulangi ke langkah OPERATION.
Strategi berbalik mengulangi ke langkah OPERATION, jika:
Meninjau ulang sasaran goal ‘outcome’ atau strategi untuk mencapainya.
Mengubah Kriteria, Chunking lateral atau Orientasi berbeda.
Menjernihkan atau menentukan hasil yang lebih spesifik.
Memerlukan akses data yang lebih banyak.
Contoh:
W: Okey. Bila Anda sudah merasa nyaman. Dan hasilnya sudah sesuai dengan yang Anda
harapan, hentikan sekarang dan keluar dari strategi tersebut. [EXIT]
Bila tidak maka lakukan siklus ulang ke OPERATION. [ReCYCLE Strategy]
Milton Model
Model Milton adalah bentuk hipnoterapi berdasarkan pola bahasa untuk komunikasi hipnotis
dari Milton Erickson sang pakar hipnoterapis. Milton model mengambarkan "cara
menggunakan bahasa untuk mendorong dan mempertahankan keadaan trance yang
menghubungkan sumber daya tersembunyi dalam kepribadian kita atau subconscious.
Aspek pertama, membangun hubungan, atau empati, dilakukan untuk mencapai komunikasi
yang lebih baik dan responsif. NLP mengajarkan 'mirroring' atau pencocokan bahasa tubuh,
postur, pernapasan, predikat dan nada suara suara. Hubungan merupakan aspek 'meneri ma
dan memberi, ulang alik, dua arah' antara Anda dan klien. Kemudian setelah itu Anda baru bisa
mengarahkan atau leading setelah pacing terlebih dahulu.
O'Connor & Seymour dalam bukunya "Introducing NLP" menggambarkan hubungan sebagai
'tarian harmonis', perpanjangan dari keterampilan alam dalam mirroring namun tetap
mewaspadai kenyamanan kawan komunikasi agar tidak terlihat seperti mimikri. Sebab
mirroring yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan rusaknya hubungan baik.
Aspek kedua dari model milton adalah bahwa ia menggunakan ambiguitas atau kerancuan
dalam bahasa dan komunikasi non-verbal. Ini mungkin juga dapat dikombinasikan dengan
ketidakjelasan ketika yang muncul adalah batas-batas makna yang tidak jelas. Penggunaan
ambiguitas dan ketidakjelasan mengalihkan pikiran sadar seperti mencoba untuk bekerja di
luar apa yang dimaksud dan memberikan pikiran bawah sadar kesempatan untuk lebih
berdaya.
Aspek ketiga dari model Milton adalah bahwa hal itu sengaja dikaburkan dan metaforis untuk
tujuan mengakses pikiran bawah sadar.
Hal ini digunakan untuk melunakkan model meta dan membuat saran tidak langsung. Sebuah
saran langsung hanya menyatakan apa yang diinginkan, misalnya, "ketika Anda berada di
depan dan berbicara kepada peserta training, Anda tidak akan merasa gugup".
Sebaliknya saran yang tidak langsung memungkinkan otoritas sadar menjadi berkurang dan
memberikan kesempatan untuk berinterpretasi berbeda, misalnya, "Ketika And a berada di
depan peserta, Anda mungkin menemukan diri Anda merasa percaya diri".
Contoh ini mengikuti metode tidak langsung meninggalkan kedua waktu tertentu dan tingkat
kepercayaan diri yang tidak ditentukan.
Mungkin dibuat bahkan lebih tidak langsung dengan mengatakan, "ketika Anda datang dan
memutuskan untuk berbicara di depan peserta pelatihan, Anda mungkin menemukan perasaan
Anda sudah berubah." Pilihan berbicara di depan peserta pelatihan, waktu yang tepat dan
kemungkinan mendapatkan tanggapan terhadap seluruh proses yang dibingkai dengan bahasa
tidak tepat atau dikaburkan atau rancu dan itu memberikan klien kesempatan untuk mengisi
rincian halus.
Saat kita memiliki pengalaman dan menjadi semakin ahli sejatinya kita menjadi tidak sadar
bahwa kita telah mengetahui kemampuan kita dan inilah yang dimaksud sedikit isi dan lebih
banyak berproses.
Kata-kata tidak bisa mengubah seseorang, pengalamanlah yang mengubah dirinya. Sebab setiap
orang tidak ingin mengalami hal buruk untuk kedua kalinya dan dari kesalahannya dirinya
menjadi belajar agar tidak terjadi hal buruk di kemudian hari. Demikian juga untuk hal baik.
Seseorang belajar dari sukses yang didapatkannya dan bahkan dirinya mempelajari cara -cara
orang lain dalam mencapai sukses. Berdasar pengalaman baik mencoba diulangnya dan ketika
dirinya sadar bahwa caranya tidak lagi memberikan hasil baik, dirinya belajar tentang proses
dan berupaya untuk meningkatkan hasil agar bisa didapatnya.
Kata-kata merupakan jangkar peta mental kita. Kata-kata memiliki pengaruh besar pada peta
mental seseorang. Seseorang memproses sebuah intruksi didasarkan atas pengalaman di masa
lalunya. Kita mengambil apa yang kita rasa penting dan kemudian kita mengolahnya. Setelah itu
kita menempatkannya sebagai dasar tindakan di masa depan pada keadaan, tempat dan
kejadian yang mungkin bisa diaplikasikannya. Pengetahuan atas pengalaman yang kita lakukan
untuk memperoleh hasil yang kita rasa penting.
Hal-hal yang bisa dipelajari dari pengalaman Milton Erickson tentang bahasa non -
verbal dan fisiologi dalam proses berkomunikasi yang diungkap oleh Dr. Sidney Rosen
dalam bukunya My Voice Will Go with You: The Teaching Tales of Milton H. Erickson:
(1) Mengakses keadaan emosi seseorang dari fisiologinya
Seseorang yang berada di dapur untuk menikmati kopinya kemudian dia berkata kepada Anda
bahwa bossnya sungguh menyebalkan. Bila saja Anda tanggapi perkataannya tersebut, mungkin
orang itu akan terus mengalir dengan kata-kata keluhannya. Namun dalam beberapa saat ketika
dia kembali bekerja ke mejanya, emosinya kembali normal saat berbicara dengan atasannya
tersebut. Dia bisa menyimpan rasa sebalnya. Mengapa? Apakah karena keadaan emosinya
menjadi berubah karena fisiologinya atau keadaan fisiknya berubah?
(2) Nada suara atau tonality
Orang yang marah cenderung menggunakan nada suara yang tinggi. Anda mungkin akan
merasa terganggu dengan nada tersebut. Anda mungkin akan tertawa ketika melihat seorang
yang marah dengan menggunakan nada yang melo, karena Anda merasa hal itu tidak selaras.
Nada suara sungguh bisa mempengaruhi keadaan komunikasi Anda. Maka berlatih
mempergunakan nada suara yang tepat dapat mempengaruhi seseorang.
(3) Gambar yang ditangkapnya saat berkomunikasi
Seseorang yang murung bisa saja dengan tiba-tiba tertawa karena cerita Anda yang berhasil
memunculkan gambar baginya yang membuatnya tertawa. Atau cerita Anda tentang keadaan
kesejukan pemandangan pegunungan dan berhasil ditangkap dalam gambar oleh seseorang,
dan menjadi mungkin orang tersebut menjadi terpengaruh oleh keadaan itu.
Pola-pola bahasa ‘Milton Model’ membuat pengguna mampu berkomunikasi secara tidak
langsung dengan unconscious mind untuk mengindari penolakan, serta membantu pendengar
dalam memilih bagain-bagian mana dari komunikasi yang hendak direspon.
KOMUNIKASI adalah…
(1) Kita semua perlu berkomunikasi, kita tidak bisa tidak berkomunikasi
(2) Maksud dari berkomunikasi adalah mendapatkan respon yang Anda inginkan
(3) Tubuh, pikiran dan jiwa adalah satu kesatuan system
(4) Tidak ada kegagalan yang ada adalah pembelajar (feedback)
Unspecific Noun
Unspecific Noun atau kata benda tidak jelas atau tidak specifik, namun ketika kata -kata itu
disebutkan menjadikan kita seakan-akan memahami kebendaannya itu.
People = orang; Them = mereka; Sensation = sensasi;
They = mereka; Place = tempat;
It = dia (benda); Environment = lingkungan;
Things = benda; Certain situation = keadaan tertentu
Normalization
Normalization adalah kata yang perlu dibedah SIAPA aktornya dan BAGAIMANA tindakan actor
tersebut sehingga menjadi lebih jelas. Pembedaan atau Normalization lebih mudah dikenali
bentuknya dalam bahasa Inggris.
Lost Performative
Menghilangkan sumber asal kalimat dan pelakonnya.
“Tak ada hasil tanpa usaha yang baik. Jika belum berhasil itu bukan berarti gagal, kan?”
“Merupakan hal yang baik jika Anda mempraktikan apa yang Anda telah baca.”
Complex Equivalence
Membuat satu hal menjadi sama artinya dengan hal yang lainnya.
“Jika melakukannya tanpa persiapan, itu sama saja dengan bunuh diri.” (benarkah sama
dengan bunuh diri akibatnya???)
“Membaca satu Koran sama dengan membaca lima buah buku.”
Presupositions
Asumsi. Asumsi yang dapat diterima dan akhirnya mengarahkan prilaku yang diharapkan.
Tujuan dari presupposition adalah untuk membatu orang lain dalam mengindentifikasikan
asumsi-asumsi dasar yang bisa jadi memperdangkal model dunianya dan alternatif-alternatif
untuk menghadapinya.
Presupposition adalah salah satu pola ampuh dalam berbahasa ketika digunakan oleh seorang
komunikator yang menginginkan kata-katanya tidak dipertanyakan lagi oleh pendengarnya.
“Saat Anda merasakan napas Anda keluar ATAU masuk, rasakan perasaan nyaman di
tubuh Anda itu.”
“sebelum ATAU sesudah Anda duduk di kursi ini, Anda dapat merasakan kenyamanan
yang dalam.”
“Pertama-tama, Anda dapat menyadari bahwa pada tarikan napas yang kedua Anda akan
mampu mengalami kembali pengalaman terakhir Anda masuk dalam trance yang
dalam.”
(4) Kata kata kerja penunjuk kesadaran = Awareness Predicative
Universal Quantifiers
Awalan yang menunjukan jumlah dari sekumpulan benda dan ini tidak memberikan batasan
berapa jumlahnya (universal).
“Semua orang tahu bahwa jika Anda mau, hal itu dapat Anda capai.”
“Dalam usaha tidak pernah ada kata menyerah.”
Modal Operators
MOOD. Mengarahkan mood seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
“Anda DAPAT mencobanya jika MAU walaupun TIDAK SEHARUSNYA untuk dilakukan.”
“Bisa!”
“Harus!”
“Seharusnya!
“Tidak seharusnya …!”
“Semestinya!”
“Tidak semestinya… ”
Tags Questions
Pertanyaan yang ditambahkan setelah pertanyaan untuk mengarahkan pesan. Pada saat
memberikan baik pertanyaan langsung mau pun tersirat, Anda dapat menggunakan penanda
pertanyaan (tags question) untuk mengurangi penolakan dari bawah sadar pendengar.
“Tentu Anda masih dapat mengikuti apa yang sedang kita pelajari, bukan?”
“Ini seperti yang sedang Anda alami, Benar?”
Comparative Deletions
Kalimat perbandingan. Dengan menghilangkan pembandingnya akan memunculkan efek
generalisasi terhadap kondisi positif yang diinginkan.
“Mungkin muncul semakin bingung Anda rasakan semakin baik Anda akan mengerti.
“Saat ini Anda dapat merasa lebih bahagia.”
“Bagaimana pun Anda lebih memahami calon pelanggan Anda.”
Double Blinds
Memberikan pilihan tanpa memerintah. Ikatan ganda sehingga membuat dilema yang akhirnya
mendorong seseorang untuk bertindak, tidak peduli mana pilihannya, ia akan memilih salah
satunya.
“Mau minum kopi atau teh?”
Extended Quotes dan In Quote
Pada keduanya berarti sama-sama menyampaikan pesan tetapi menggunakan kutipan agar
menjadi samar.
“Minggu lalu saya bertemu dengan orang dan dia mengatakan ini baik buat Anda.”
“Menurut kawan saya, kondisi trance akan menjadikan diri Anda semakin nyaman.”
“Kata teman saya, Jono. Jono mengatakan, ”Anda boleh santai sekarang!”
Ambiguities
Bermakna ganda. Pikiran orang lain berbeda-beda, membiarkan pendengar untuk menemukan
maknanya sendiri. Pendengar akan memprosesnya menjadi sebuah pesan lebih dari satu cara
dan ia memiliki lebih banyak pilihan sehingga meningkatkan kemungkinan sebuah pesan
diterima dengan lebih baik. Kebinggungan dan kerancuan ini dapat digunakan untuk
menciptakan disorientasi yang bermanfaat saat melakukan induksi.
“Para mekanik sedang menggenggam TANG untuk memperbaiki mesin yang tank-tank
yang rusak.” (sebunyi namun memiliki arti yang jauh berbeda).
“Hari Rabu si Doel pergi ke Rebo Bank.”
(b) Syntactic
Pada saat fungsi sintaksis dari sebuah kalimat tidak dapat secara khusus ditentukan dari
konteknya dengan segera.
“Amir, anak Amir, sakit.” ~ (yang sakit: Amir?)
“Amir, anak, Amir, sakit.” ~ (3 orang sakit?)
“Amir! Anak Amir sakit.” ~ (yang sakit anak Amir?)
(c) Scope
Ketika hal itu tidak bisa segera diketahui dari kontek linguistiknya hal apa saya yang termasuk
di dalamnya.
“Setelah bertemu adikmu (sekarang) saya minta Anda jangan marah lagi.”
“Ini bukan cinta (sekedar) cinta biasa.”
Conversational Postulate
Casual Linguistic
Dengan menggunakan bahasa kausal Anda akan mampu membuat transisi atau perpindahan
mulus dari kata yang satu atau pengalaman yang satu ke pengalaman lainnya. Bentuknya
seperti jembatan atar kalimat atau kata, sehingga menjadi mudah dipahami.
Embedded Command
Perintah tersirat adalah bentuk alternative untuk memberi perintah secara tidak langsung.
Anda bisa menempatkan seluruh perintah di dalam keseluruhan struktur sebuah kalimat dan
menekankan dengan tekanan suara bahwa aspek dari kalimat tersebut merupakan sebuah
kalimat perintah.
“Anda sekarang sudah boleh membuka mata dan merasa lebih nyaman, sekarang!”
Embedded Question
Pertanyaan yang tersirat dalam keseluruhan struktur dari kalimat dan ditempatkan dalam
bingkai keingintahuan pembicaranya.
Negative Commands
Perintah negative digunakan untuk menyatakan apa yang Anda ingin pendengar lakukan
dengan menggunakan bentuk kata negatif atau berlawanan. Contoh: JANGAN, TIDAK dan
DILARANG!
“Jangan sekali-kali! Dilarang! Anda masuk lebih dalam keadaan trance lebih dari yang
Anda butuhkan, sekarang!”
Ambiguities
Bermakna ganda. Pikiran orang lain berbeda-beda, membiarkan pendengar untuk menemukan
maknanya sendiri.
Tujuan dari pada teknik ini adalah memungkinkan diri Anda untuk membentuk ‘PERILAKU
BARU’ dengan menerapkannya dalam pikiran (mind) sehingga mengaktifkan semua sumber
daya yang Anda miliki di system saraf (neurological resources). Beroperasi mempergunakan
strategi T.O.T.E dan secara alamiah akan meningkatkan kinerja seseorang setelah melakukan
latihan ini berkali-kali.
Kadang kita sering berpikir pesimis dan itu membuat otak kita beroperasi pada daya minimum
sehingga membuat diri kita tidak produktif.
Menciptakan dan menjaga kebiasaan baik membutuhkan perilaku dan respon yang disiplin,
terus menerus berfikir positif dan optimis, dan itu dilakukan dalam jangka panjang untuk
mencapainya
Kita tidak harus belajar semuanya dari awal. Leverage atau mengungkit adalah tentang cara
belajar dari pengalaman diri sendiri dan orang lain. Anda bisa melakukannya dengan cara ATP
(Amati Tiru Persis) dan kemudian ATM (Amati Tiru Modifikasi). Kita memiliki banyak referensi
dan perilaku sudah sadar bahwa kita dapat mengatur dan mengurutkan agar bisa menjadi
keterampilan baru. Orang belajar melalui observasi, praktek dan perbaikan. Kita bisa
menciptakan strategi untuk mencapai hal-hal baik.
Sebelum Anda membatu klien ada baiknya Anda memulai 7 langkah berikut:
(1) Bangunlah rapport dan lakukan kalibrasi dengan baik.
(2) Nyatakan intensi atau tujuan Anda kepada klien bahwa Anda ingin membantunya.
(3) Mintalah ijin dan bangun keyakinan klien serta dapatkan kepercayaan dari klien bahwa Anda
akan berhasil bila klien juga bisa diajak bekerja sama dengan baik.
(4) Buatlah kesepakatan dengan klien bahwa proses ini bisa berlangsung beberapa tahap. Tidak
harus selesai dalam satu sesi. Sampaikan kepada klien bahwa dirinya boleh saja mengakhiri
kapan pun dan juga Anda sampaikan kepada klien bahwa proses ini tidak lebih dari 45 menit.
Bila lebih maka akan dilanjutkan kepada sesi berikutnya.
(5) Mintalah klien untuk menyatakan outcome atau keinginan dengan jelas untuk menghindari
kesalah pahaman atau salah langkah dalam proses kerja sama tersebut.
(6) Tanyakanlah manfaat apa yang akan diperoleh bila klien mencapai apa yang diinginkannya itu?
Siapa saja yang akan beroleh keuntungan tersebut?
(7) Bila klien memulai dengan hal-hal yang tidak diinginkannya, maka tugas Anda adalah
membongkarnya sehingga klien benar-benar menemukan apa yang sebenarnya diinginkan.
2) Tahap ini adalah tahap DISASOSIASI. Mintalah klien untuk mengerakan bola mata ke kanan atas
[2 = Visual Construction = melihat rinci urutan proses]. Sekarang mintalah klien untuk melihat
dirinya sendiri ketika sedang berbicara dengan seseorang. Amati submodalities nya:
(a) Ukuran dan warna dari gambar saat perbincangan tersebut.
(b) Bagaimana ekspresi wajahnya?
(c) Bagaimana efek yang terjadi pada orang yang sedang Anda ajak berbincang?
***Berapa nilainya untuk skala 1 s/d 10***
3) Sekarang tempatkan klien pada posisi berASOSIASI dengan dirinya. Mintalah klien untuk
menggerakkan bola mata ke kanan bawah [3 = Kinesthetic = merasakan] untuk menghayati
perasaan yang terjadi pada gambar langkah #2. Amati submodilities nya***Berapa nilainya
untuk skala 1 s/d 10***
4) Tingkatkan perasaan dan keyakinan diri klien dengan mengajaknya menelusuri masa lampau
atau kenangan baik yang dimilikinya, mengingat sebuah keadaan yang berdaya dan penuh
percaya diri. Kemudian mintalah klien untuk mengerakan bola matanya kea rah kiri atas [X =
Visual Remember = mengingat-ingat]. Evaluasilah dengan submodalities.
5) Sekarang mintalah klien untuk mengerakan bola mata ke kanan atas [2 = Visual Construction]
dengan gambar dan sumber daya baru yang telah klien dapatkan pada langkah #4. Intesifkan
dan kuatkan ukuran gambarnya, warnanya, efek dan tampilannya. Analisalah den gan
submodilities.
6) Mintalah klien untuk mengerakkan bola mata ke kanan bawah [3 = Kinesthetic = merasakan]
dengan masuk ke dalam gambar baru. Dan analisa perasaan dalam gambar baru tersebut
dengan submodalities.
7) Amati perubahan fisiologinya ketika klien memasuki langkah #6. Lakukan kalibrasi. Periksalah
sekali lagi dengan memintanya mengerakan bola mata ke kanan bawah [3 = Kinesthetic =
merasakan] dan amati fisiologinya. Perhatikan dengan Model strategi T.O.T.E (Test, Operate,
Test, Exit).
8) Meskipun klien sudah menyatakan nilai submodalitiesnya adalah 8 atau 9, mintalah klien untuk
mengulanginya lagi. Semakin banyak berlatih akan menjadikan otak dan saraf otak klien
terintegrasikan dan memanifestasikan semua itu ke dalam kinerja yang dirasanya sebagai
kenyataan yang dialaminya.