Anda di halaman 1dari 5

40 Teknik Yang Harus Diketahui

Setiap Konselor

Nama : Ananda Yurico


Denatha
NPM : A1L019060
Teknik Modeling

Modeling adalah proses bagaimana individu belajar dari mengamati orang lain.
Penelitian awal tentang modeling dilaksanakan oleh Miller dan Dollard (1941), yang
menyatakan bahwa, melalui reinforcement (penguatan, partisipan dapat belajar untuk
meniru sebuah model, belajar untuk tidak meniru model yang lain, belajar membedakan
antara kedua model, dan menggeneralisasikan diskriminasi meniru atau tidak meniru
perilaku pada orang-orang lain yang serupa.

Ada tiga tipe dasar modeling yaitu :


• Overt modeling
• Live model
• Symbolic modeling

Modeling juga dapat menghasilkan tiga respon yang berbeda, yaitu :


• Observation learning effect
• Inhibitory efeects
• Response facilitation effect
Bagaimana Cara Mengimplementasikan Teknik Modeling

Sebelum modeling dimulai, klien dan konselor profesional harus memilih sebuah perilaku
alternatif yang akan diajarkan untuk menggantikan perilaku yang tidak diinginkan.
Menurut (Hackney dan Cormier, 2012) konselor profesional harus memberikan alasan kepada
klien untuk penggunaan modeling. Selama perilaku target dilakukan, konselor seharusnya
mendeskripsikan langkah-langkah untuk melaksanakan perilaku yang dicontohkan.
setelah perilaku target didemonstarsikan, konselor profesional membawa klien ke dalam
diskusi tentang perilaku yang dimaksud, sehingga selama diskusi konselor dapat memberikan
penguatan secara verbal kepada klien.
Konselor profesional juga dapat memberikan pekerjaan rumah kepada klien untuk
mempraktikan perilaku ketika ia sedang berada dalam sesi ( Hackney dan Cormier, 2012 ).
Variasi-Variasi Teknik Modeling

Modeling kognitif dikembangkan untuk membantu klien menghindari pikiran-pikiran


dan perilaku-perilaku self-defeating dengan cara menggantinya dengan pernyataan
positif (James & Gilliland, 2003). Modeling kognitif melibatkan lima langkah, yaitu :

1. Konselor mencontohkan perilaku seakan-akan konselor adalah klien.


2. Klien melaksanakan tugas itu, sementara konselor profesional menjelaskan setiap
langkahnya kepada klien.
3. Klien melaksanakan tugas itu lagi, kali ini dengan memberikan instruksi kepada dirinya
dengan suara keras.
4. Klien melaksanakan tugas tersebut untuk ketiga kalinya sambil membisikkan instruksi
kepada dirinya.
5. Klien melaksanakan tugas sambil memberikan instruksi kepada dirinya secara diam-
diam ( melalui imagery atau subvokalisasi ).
Kegunaan dan Evaluasi Teknik
Modeling

Teknik Modeling dapat digunakan untuk mengajarkan banyak macam keterampilan


kepada klien. Secara umum live modeling tampak nya lebih efektif dalam mengajarkan
keterampilan personal dan sosial, sementara itu, symbolic modeling membantu untuk
masalah yang kognitif. Modeling juga dapat digunakan untuk membantu remaja mengatasi
tekanan sebaya, membantu keluarga mempelajari pola-pola komunikasi baru, atau dalam
situasi apa pun dimana klien tidak memiliki respons alternatif yang tepat ( Hackney &
Cormier, 2012 ).
Elias (1983) menyelidiki efek-efek menonton vidio mengatasi masalah pada perilaku
anak-anak laki-laki yang terganggu secara sosial. Elias mengamati bahwa selama program
lima-minggu, anak-anak yang berpartisipasi dalam diskusi vidio memperlihatkan penurunan
dalam isolasi sosial dan peningkatan dalam popularitas. Mereka juga tercatat menunjukan
peningkatan dalam pengendalian diri, kemampuan yang lebih baik untuk menunda
kepuasan, penurunan dalam pelepasan diri emosional, dan penurunan secara keseluruhan
dalam masalah-masalah kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai