Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Modifikasi Prilaku

MODELLING Oleh :
Abellia Ulandari
Andi Muhammad Fajar. I
Deplita
Lukman Ansari Nahruddin
Maulida Ade Fitriana. M
Yulia Jasmine
Melda Darmayana Mukhdar
Timothy Geraldy Saputra Sungkadam
Firdatullatifah Rahma Dinda
• Latar Belakang Modelling
• Pengertian dan tujuan Modelling
Apa saja yang • Prinsip-Prinsip Dalam Teknik Modelling
• Macam-Macam Modeling
akan di bahas? •Tahap Belajar dalam Teknik Modelling
• Hal yg Perlu diperhatikan Dlm Modelling
• Pengaruh Teknik Modelling
• Unsur Utama dalam Teknik Modelling
• Manfaat Teknik Modelling
Latar Belakang
Modelling

Metode modeling (penokohan) menampilkan terdapatnya proses belajar lewat pengamatan


(observational learning) terhadap orang lain dan pergantian tersebut terjalin lewat peniruan.
Dengan peniruan menunjukkan kalau sikap orang lain yang diamati, yang ditiru ialah
peniruan terhadap apa yang dilihat serta diamati. Lewat pelaksanaan metode modeling ini
tiap anak mempunyai peluang buat belajar dalam mengganti tingkah lakunya paling utama
sikap hiperaktif
Apa itu Teknik Modelling
• Teknik Modeling ialah metode yang berasal dari teori Albert
Bandura yang sudah diawali tahun 50-an, meliputi tokoh
nyata, tokoh lewat film, serta tokoh imajinasi. Bagi Bandura,
modeling artinya proses orang belajar dari menyaksikan
orang lain.

• Bagi Corey (2005: 221) dalam metode percontohan individu


mengamati seseorang model setelah itu diperkuat buat
mencontoh tingkah laku si model. Titik atensi untuk konseli
merupakan sesuatu model yang hendak disediakan oleh
konselor dengan tujuan konseli bisa mencontoh tingkah laku
yang terdapat dalam diri model selaku pergantian perilaku
konseli.
Tujuan Teknik Modelling
Bagi Sofyan S. Willis, tujuan dari metode modeling yang dipakai dalam proses konseling terdapat 2

1 2
Melenyapkan sikap tertentu membentuk sikap baru
tetapi secara universal

5
metode modeling yang digunakan dalam
proses konseling mempunyai tujuan sebagai
berikut:

1. Agar mendapatkan tingkah laku sosial yang lebih adaptif.


2. Agar Klien dapat belajar sendiri menampilkan perbuatan yang dikehendaki tanpa wajib belajar melalui
trial and error.
3. Menolong Klien untuk merespon hal- perihal yang baru.
4. Melakukan tekun respon- reaksi yang semula terhambat/ terhalang.
5. Kurangi respon- reaksi yang tidak layak.
6. Menanggulangi gangguan- gangguan keahlian sosial, kendala reaksi emosional serta pengendalian diri.
gram. Mendapatkan tingkah laku yang lebih efisien.
7. Bisa mendapatkan keahlian buat membiasakan diri dengan area.
Prinsip-Prinsip Dalam Tehnik Modelling
sebagian prinsip dalam metode modelling

1. Agar seseorang menekuni suatu perihal bisa diperoleh dengan jalur pengalaman langsung
ataupun tidak langsung lewat proses pengamatan terhadap sikap orang lain.
2. Pengendalian diri untuk orang dipelajari melalui pengamatan atas model yang dikenai
hukuman.
3. Status kehormatan model sangat berarti.
4. Orang diberi penguatan buat mencontoh sikap model yang teramati.
5. Metode Modelling bisa dicoba dengan menggunakan model simbol, baik lewat film
ataupun perlengkapan visual lain.
6. Dalam konseling kelompok bisa terjalin model ganda, perihal ini disebabkan partisipan/
masing- masing orang leluasa menirukan sikap pemimpin kelompok ataupun partisipan
lain.
7. Prosedur modelling bisa memakai bermacam teknik bawah modifikasi sikap.
Macam-
1. Live Model 2. Symbolic Model
Macam Model langsung merupakan prosedur
yg digunakan untuk mengarahkan
tingkah laku yg dikehendaki ataupun yg
modelnya disajikan dalam wujud
tulisan, audio, video, serta film
hendak dimiliki oleh konseli lewat cth ataupun slide.

Modelling langsung dari konselor sendiri, guru,


atau sahabat
sebayanya

Bagi Gerald Corey, metode


modeling dibagi jadi 3 macam,
ialah sebagai berikut:
3. Multiple Model
Modeling ganda untuk proses konseling
kelompok, Seseorang anggota dari sesuatu
kelompok mengganti perilaku dan menekuni
sesuatu perilaku ataupun sikap yang baru
sehabis mengamati serta menekuni gimana
anggota lain
berlagak
Tahapan Belajar Dalam Tehnik Modelling
Bandura (dalam Dede Rahmat Hidayat, 2011: 153), “menemukan Tahapan dalam proses
yang mengatur Pembelajaran melalui modeling, yaitu:

Proses Reproduksi Motorik Motivasi


Proses Retensi
Memperhatikan

Beberapa variabel yg turut Ketika mengamati prilaku Seorang individu harus Pembelajaran melalui
Berpengaruh terhadap seseorang Dan segera mengubah Representasi observasi Paling efektif
proses belajar Diantaranya menirunya, maka kita simbolis dari pengamatan terjadi apabila pihak
berkaitan dengan akan Menggunakannya Kebentuk tindakan. Prilaku yang Belajar
Karakteristik model, sifat sebagai panduan untuk yang muncul Harus termotivasi untuk
kegiatan, dan Orang yg Bertindak pada memiliki kesamaan dengan melakukan Prilaku yang
menjadi subjek kesempatan lain prilaku Asal. ditiru.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Dalam Tehnik Modelling

1. ciri-ciri model yang ditiru, contohnya jenis


kelamin, usia, status sosial, sikap ramah,
dan kemampuan untuk mampu
meningkatkan peniruan atau imitasi.

2. anak cenderung lebih menyukai meniru


model seusianya daripada model dewasa.

3. anak lebih senang meniru model yang


memiliki prestasi standar dalam
jangkauannya

4. anak cenderung meniru orang tuanya yang


hangat dan terbuka.

5. anak lebih cenderung meniru atau


mengimitasi orang yang dia sukai dan
dikaguminya.
10
Pengaruh Tehnik Modelling
Pengaruh dari peniruan lewat penokohan (modelling), menurut Bandura terdapat 3
perihal, ialah:

1. Pengambilan respons ataupun keahlian baru serta memperlihatkan dalam perilakunya


sehabis memadukan apa yang diperoleh dari pengamatannya dengan pola sikap yang
baru. Contohnya: keahlian baru dalam berolahraga, dalam ikatan sosial, bahasa
2. Hilangnya respons khawatir sehabis memandang tokoh( selaku model) melaksanakan
suatu yang oleh sang pengamat memunculkan perasaan khawatir, tetapi pada tokoh yang
dilihatnya tidak berdampak apa-apataupun dampaknya apalagi positif. Contoh: tokoh
yang bermain- main dengan ular nyatanya dia tidak digigit.
3. Pengambilan suatu respons dari respon- respon yang diperhatikan oleh tokoh yang
membagikan jalur buat ditiru. Melalui pengamatan terhadap tokoh, seorang terdorong
buat melakukan suatu yang bisa jadi telah dikenal ataupun dipelajari serta ternyata tidak
terdapat hambatan. Contoh: anak muda yang berdialog mengenai sesuatu model baju di
tv.
Unsur Utama Dalam Tehnik Modelling

1. Atensi( attention), Subyek wajib

2.
Click to Edit
mencermati tingkah laku model
Mengingat( retention), Subyek yang

title
mencermati harus merekam peristiwa itu
dalam system ingatannya
3. Reproduksi gerak( reproduction), Sehabis
mengenali atau
Click to menekuni
change sesuatu tingkah
subtitle
laku, subyek pula bisa menunjukkan
kemampuannya
4. Motivasi, Motivasi pula berarti dalam
permodelan Albert Bandura sebab ialah
penggerak orang buat terus melakukan suatu.

12
Manfaat Tehnik Modelling

1 2
Bisa mendapatkan membantu buat melenyapkan
pengetahuan ataupun perasaan khawatir dalam
keahlian baru dan setelah itu mencontoh sikap yang lebih
bisa ditunjukkan dengan dahulu belum sempat dicoba
terdapatnya pergantian pada oleh orang yang mengamati
tingkah laku baru.

3
mempunyai kemauan buat
mencontoh tingkah laku yang
bisa jadi telah dikenal lebih
dahulu sehingga tidak terdapat
hambatan dalam penerapannya.
Kesimpulan


modeling artinya proses orang belajar dari menyaksikan orang lain.
Pemodelan sering diucap selaku imitasi, identifikasi, belajar
observasional, dan pendidikan perwakilan. Bagi review Katharina
Edeltrudis Perada Korohama, dkk, pemodelan bisa menciptakan 3 tipe
reaksi, yaitu klien bisa mendapatkan pola-pola sikap baru dengan
menyaksikan orang lain, diucap pengamatan dampak belajar,
pemodelan bisa menguatkan atau melemahkan penghambatan sikap
klien setelah belajar, diucap efek selaku inhibator (kala diperkuat
ataupun dampak disinhibitory (ketika memperlemah) serta sikap
model bisa berperan selaku isyarat yang berikan sinyal untuk klien
supaya melaksanakan reaksi, yang diucap efek fasilitasi reaksi.

14
Saran
berdasarkan hasil pembahasan maka dapat diperoleh beberapa saran


sebagai berikut : kepada pihak sekolah yang berwenang, diharapkan
untuk mampu menerapkan teknik modelling untuk mengatasi siswa
yang hiperaktif dan teknik ini juga bisa digunakan untuk
menyempurnakan metode pembelajaran yang sudah ada. dan diharapkan
juga pihak sekolah dapat menjadikan teknik modelling sebagai referensi
baru dalam proses pembelajaran sosial-kognitif behavioral untuk
mengatasi perilaku hiperaktif. untuk orang tua diharapkan mampu
memperoleh refrensi baru untuk pembelajaran dan mempu membedakan
anak aktif dan cerdas dengan anak yang mengalami kelainan atau
hiperaktif. kemudian diharapkan dalam pembahasan makalah ini dapat
digunakan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan atau
meningkatkan kualitas pembelajaran kognitif-behavioral.

15
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai