Servisitis
Servisitis
Servisitis(endoservisitis) ialah radang pada selaput lendir kanalis servikaslis. Karena epitel selaput kanlis
servikalis hanya terdiri dari satu lapisan silinndris maka lebih mudah terjadi infeksi. Pada seorang
multipara dalam keadaan normal kanalis servikalis bebas kuman. Pada seorang multipara dengan ostium
uteri eksternum sudah lebih terbuka, batas keatas dari daerah bebas kuman ostium uteri internum.
Etiologi
1. Gonore
2. Sekunder terhadap kolpitis
3. Tindakan intra uteri: dilatasi dll
4. Alat-alat atau obat kontrasepsi
5. Robekan serviks terumata yang menyebabkan ekstropion
Patofisiologi
Servisitis akut : penyebabnya dalah gonore, streptokokus, dan stapilokokus. Gejalanya dalah serviks
bengkak dan mengeluarkan cairan mukopurulen.
Servisitis kronik : penyakit ini dijumpai pada sebagian besar wanita yang pernah melahirkan dengan
luka-luka kecil atau besar pada serviks karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman
kedalam.
Endoserviks dan kelenjar-kelenjar menyebabkan infeksi menahun. Beberapa gambaran patologis dapat
ditemukan:
1. Serviks kelihatan normal, hanya pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan infiltrasi endokosit
dalam stroma endoserviks. Servisitis ini tidak menimbulkan gejala kecuali pengeluaran secret
yang agak kuning.
2. Disini pada portio uteri sekitar ostium uteri eksternum tampak daerah kemerahan yang tidak
terpisahkan secra jelas dan epitel portio disekitarnya, secret yang dikeluarkan terdiri atas mukus
bercampu nanah.
3. Sobekan pada serviks uteri disini lebih luas dan muka endoserviks lebih kelihatan dari luar
(ekstropion). Mukosa dalam dalam keadaan demikian itu mudah kena infeksi dari vagina, karena
radang menahun, serviks bisa menjadi hipertrofis dan mengeras, secret bertambah banyak.
Penatalaksaan
1. Pemberian antibiotic terutama kalau dapat ditemukan gonokokus dalam secret
2. Kalau servisitis tidak spesifik dapat diobati dalam argentetas nitrat 10% atau albotil yang
menyebabkan dengan epitel silindris dengan harapan kemudian diganti dan epitel gepeng
berlapis banyak.
3. Edukasi tentang sebab-sebab akibat dan jalannya penyakit
4. Penyuluhan tentang vulva hygiene
5. Kolaborasi pengobatan dengan dokter.