tentang
STANDART PERHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum.
3) Bab III Pengorganisasian.
4) Bab IV Pelaksanaan Kegiatan.
5) Bab V Penutup.
4. Landasan.
BAB II
KETENTUAN UMUM
6. Umum. Penyelenggaraan perhitungan ketenagaan keperawatan di RS X
ditentukan dengan mengacu pada standar perhitungan yang telah ditetapkan sesuai
standar dan DSPP Angkatan Darat.
8. Sasaran.
BAB III
PENGORGANISASIAN
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
15. Metode Pelaksanaan. Dilaksanakan diseluruh ruang rawat Inap, rawat jalan,
Instalasi Reanimasi dan ruang tindakan dengan berpedoman pada standar.
3) Sensus Pasien.
Data sensus pasien setiap hari, bulan dan tahun digunakan untuk
prediksi beban kerja perawat yang akan dating dan sebagai dasar untuk
menentukan kebutuhan tenaga. Data sensus pasien berupa Bed Occupancy
Rate (BOR) dan Length of Stay (LOS).
2) Pembahasan.
a) Keperawatan langsung, meliputi atau sesuai dengan kondisi
ketergantungan klien.
b) Keperawatan tidak langsung dilihat dari satu hari dengan
jumlah BOR klien per hari.
c) Waktu penyuluhan kesehatan setiap klien satu hari mendapat
pendidikan kesehatan 15 menit per hari.
Jumlah Klien
Contoh perhitungan ruangan Lt. VI Perawatan Umum RSPAD Gatot Sobroto Ditkesad.
7) Pembahasan.
a) Total jam perawatan yang dibutuhkan pasien/hari :
(1) Perawatan langsung.
(a) Perawatan mandiri : 7 X 2 = 14 jam.
(b) Perawatan sebagian : 12 X 3 = 36 jam.
(c) Perawatan total : 12 X 5 = 6 jam
Jumlah klien
31 31
Rumus :
30 pasien
Contoh =
- Rata-rata jumlah pasien/hari = 50
- Jumlah jam perawat = 4 jam
- Jam efektif/hari = 7 jam
Contoh perhitungan
8 2216
BAB V
PENUTUP
18. Keberhasilan. Keberhasilan pelaksanaan perhitungan tenaga perawat
ditentukan oleh kesungguhan dan kecermatan manajer keperawatan (Kaur, Kasub) dalam
menentukan tenaga perawat baik dari kualitas maupun kuantitas dengan perhitungan
sesuai standar perhitungan tenaga perawat.
PENGERTIAN
1. BOR (Bed Occupancy Rate). Bed Occupancy Rate adalah jumlah pasien yang
dirawat dalam satuan waktu dibagi jumlah tempat tidur (TT) yang tersisa dikali 100% rata-
rata pemakaian TT di suatu unit.
2. Beban Kerja. Beban kerja adalah waktu perawatan yang dibutuhkan per
pasien dalam suatu unit dengan mempertimbangkan :
a. Jumlah klien yang dirawat setiap
hari/bulan/tahun di unit tersebut.
b. Kondisi/tingkat ketergantungan.
c. Pengukuran keperawatan langsung,
perawatan tidak langsung dan pendidikan kesehatan.
d. Frekuensi tindakan yang dibutuhkan klien.
e. Rata-rata waktu perawatan langsung, tidak
langsung dan pendidikan kesehatan.
6. Perawat Cuti. Perawat Cuti adalah perawat yang menjalankan cuti 12 hari
kerjasetelah bekerja secara terus menerus selama 1 tahun.
11. Waktu Perawatan Langsung (Direct Care). Waktu Perawatan Langsung adalah
waktu rata-rata yang dibutuhkan perawatan dalam melakukan tindakan keperawatan
kepada pasien.
12. Waktu Perawatan Tidak Langsung (Indirect Care). Waktu Perawatan Tidak
Langsung adalah waktu yang dibutuhkan perawatan dalam mempersiapkan perawatan
sebelum melakukan tindakan keperawatan.
5. 5 26
TENAGA KET
Jumlah 68 67 25 72 25
V INSTALASI 12 85% (11) 50 9 51 9 <1 -
REANIMASI/
ICU
Jumlah 507 471 141 496 141 < 25 -
TENAGA KET
TENAGA KET
N BOR/
RUANGAN TT RIIL STANDAR
O KUNJUNGAN
WAT PP WAT PP WAT PP
Endoscopi/USG/ 91 12 - 13 - <1
9
Haematologi
5 6 1 5 1 <1
10 Kateterisasi Jantung
TENAGA KET
N BOR/ RIIL STANDAR
RUANGAN TT
O KUNJUNGAN
WAT PP WAT PP WAT PP