Anda di halaman 1dari 15

PT PRIMA MEDICA

NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PABATU


NO: /SK/ /2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT
PABATU

DIREKTUR RUMAH SAKIT PABATU

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit
Pabatu serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan
rumah sakit yang berkualitas serta mengutamakan keselamatan
pasien, maka diperlukan kebijakan pencegahan dan pengendalian
infeksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah
Sakit Pabatu;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, perlu menetapkan keputusan Direktur Rumah Sakit Pabatu tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pabatu;
Mengingat : 1. Undang-undang:
a. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Pemerintah;
a. No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI
a. No. 269 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
b. No. 1438 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran;
c. No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Keputusan Direktur No. / / tentang Pemberian Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit Pabatu;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

Pertama : KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI RUMAH SAKIT PABATU
Kesatu : Kebijakan P e n c e g a h a n d a n P e n g e n d a l i a n I n f e k s i sebagaimana
dalam lampiran surat keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : RS.Pabatu
Pada Tanggal : 2017

PT.PRIMA MEDICA NUSANTARA


Unit Rumah Sakit Pabatu

dr. Sulhani Nurul Aini,M.Kes


Direktur RS. Pabatu
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PABATU
NOMOR: / /SK/ /2016
TENTANG KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT PABATU

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI RUMAH SAKIT PABATU

I. PENGERTIAN
A. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
PPIRS adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta
pembinaan dalam upaya menurunkan angka kejadian infeksi rumah sakit (IRS) pada pasien
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

atau petugas RS dan mengamankan lingkungan rumah sakit dari resiko transmisi infeksi yang
dilaksanakan melalui manajemen resiko, tata laksana klinik yang baik dan pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit.

B. Infeksi yang terjadi di rumah Sakit


Hospital Associated Infections (HAI’s) adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit dimana
pasien tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi yang di dapatkan di rumah sakit tetapi
muncul setelah pulang dan juga infeksi yang terjadi pada petugas kesehatan yang bekerja di
rumah sakit(terjadi di RS).
Suatu infeksi dikatakan didapatkan dari rumah sakit bila :
1. Pada saat masuk rumah sakit tidak ada tanda/ gejala atau tidak dalam masa inkubasi
tersebut.
2. Infeksi terjadi 2x24 jam setelah pasien di rawat di rumah sakit.
3. Infeksi pada lokasi yang sama tetapi disebabkan oleh mikroorganisme yang berbeda dari
mikroorganisme pada saat masuk rumah sakit atau mikroorganisme sama tetapi lokasi
infeksi berbeda.
Kewaspadaan Standar adalah prinsip kewaspadaan sebagai bagian manajemen resiko pada
pengendalian infeksi RS yang dilaksanakan secara menyeluruh oleh setiap petugas
berdasarkan perhitungan besar resiko transmisi infeksi yang dihadapi pada setiap pelayanan
rawat jalan maupun rawat inap untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung maupun
lingkungan Rumah Sakit. Prinsip Kewaspadaan standar meliputi peralatan perawatan pasien,
pengendalian lingkungan, kebersihan tangan, penggunaan APD, etika batuk, praktik
menyuntik yang aman, praktek untuk lumbal punksi, pemrosesan peralatan dan
penatalaksanaan linen, kesehatan karyawan, penempatan pasien.

C. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tubercolusis (PPI TB)


Adalah kegiatan yang terintegrasi dengan pengendalian Infeksi RS secara umum dan khusus
ditunjuk untuk mencegah dan mengendalikan resiko penyebaran infeksi TB di RS sebagai
bagian kewaspadaan Isolasi airbone melalui tatalaksana administratif, pengendalian
lingkungan dan penggunaan APD.

D. Surveilains
Adalah kegiatan pengamatan sistematis aktif dan terus menerus terhadap timbulnya dan
penyebaran IRS pada suatu peristiwa yang menyebabkan meningkatnya atau menurunnya
resiko tersebut.

E. Dekontaminasi
Adalah suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

melekat pada peralatan medis/ obyek sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya, meliputi
pembersihan, desinfeksi, sterilisasi.

F. Sterilisasi
Adalah suatu proses menghilangkan seluruh mikroorganisme dari benda/ alat kesehatan
termasuk endospora bakteri melalui cara fisika atau kimia.

G. Desinfeksi
Adalah suatu proses untuk menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme dari alat
kesehatan kecuali endospora bakteri.

H. Penggunaan antibiotika Rasional


Adalah bila memenuhi kriteria : tepat indikasi, tepat penderita (tidak ada kontra indikasi)
tepat informasi, tepat jenis obat, tepat dosis dan tepat cara pemberian ( saat pemberian dan
lama pemberian ) serta waspada terhadap efek samping obat (ESO)

I. Pengelolaan Linen yang aman


Adalah kegiatan yang bertujuan mencegah kontaminasi linen kotor atau infeksius kepada
petugas, pasein dan lingkungan, meliputi proses pengumpulan, pemilahan, pengangkutan
linen kotor, pemilahan dan teknik pencucian sampai dengan pengangkutan dan distribusi
linen.

J. Pengelolaan Lingkungan
Merupakan bagian upaya pengendalian infeksi untuk meminimalkan potensi reservoir
tumbuh dan berkembangbiaknya agen pathogen dilingkungan rumah sakit sehingga
mencegah tranmisi kepada pasien, petugas maupun lingkungan yang luas.

II.TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan rumah sakit yang memenuhi standart untuk menjamin pencegahan
IRS dan membantu program serta proses penyembuhan pasien, agar dapat meningkatkan
mutu pelayanan berfokus pada keselamatan (pasien, petugas, pengunjung dan lingkungan)
dan efisien.

B. Tujuan Khusus
Dapat melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan baik.

III.KEBIJAKAN
A. Kewaspadaan Standar adalah prinsip kewaspadaan sebagai bagian manajemen resiko pada
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

pengendalian infeksi RS yang dilaksanakan secara menyeluruh oleh setiap petugas berdasarkan
perhitungan besar resiko transmisi infeksi yang dihadapi pada setiap pelayanan rawat jalan
maupun rawat inap untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung maupun lingkungan Rumah
Sakit. Prinsip Kewaspadaan standar meliputi peralatan perawatan pasien, pengendalian
lingkungan, kebersihan tangan, penggunaan APD, etika batuk, praktik menyuntik yang aman,
praktek untuk lumbal punksi, pemrosesan peralatan dan penatalaksanaan linen, kesehatan
karyawan, penempatan pasien. Kewaspadaan standar diterapkan secara menyeluruh di semua
area RS dengan mengukur semua resiko yang dihadapi pada setiap situasi dan aktivitas
pelayanan sesuai panduan PPIRS.

B. Kebersihan tangan dilaksanakan dengan mengunakan sabun antiseptik dengan air mengalir
atau dengan handrub menggunakan larutan antiseptik. Kebersihan tangan wajib
diimplementasikan di RS oleh setiap Petugas RS sesuai dengan panduan kebersihan tangan di
RS (berdasarkan pedoman Internasional WHO maupun pedoman nasional )

B.1 Cuci tangan dilakukan 6 langkah mengadaptasi dari Pedoman Hand


Hygiene WHO
B.2 Cuci tangan dilakukan pada 5 momen mencuci tangan :

1. Sebelum kontak dengan pasien

2. Sebelum melakukan tindakan aseptik

3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

4. Setelah kontak dengan pasien

5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

B.3 Cuci tangan menggunakan sabun dan air, dan handrub yang tersedia di area rumah sakit
wajib dilakukan setelah petugas melaksanakan kebersihan tangan dengan handrub 5
kali.

B.4 Komite PPIRS melakukan monitoring , evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan perilaku kebersihan tangan secara efektif dan efisien serta melakukan audit
cuci tangan.

C. Kewaspadaan Isolasi merupakan tambahan kewaspadaan standar diterapkan pada pasien rawat
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

inap yang suspek atau telah ditentukan jenis infeksinya, berdasarkan cara transmisi kontak,
droplet atau airbone. Tatalaksana administratif meliputi percepatan proses diagnosis, pemisahan
penempatan pasien, mempersingkat waktu pelayanan di RS penyediaan paket pelindung
petugas. Tatalaksana lingkungan penyediaan paket pelindung petugas yang meliputi alur pasien,
penataan sistem ventilasi natural. Tatalaksana penyediaan dan penggunaan APD.
C.1 RS menyiapkan ruang dengan ventilasi natural yang baik untuk perawatan pasien
infeksi,khususnya infeksi airbone, yang terpisah dari pasien noninfeksi dan khususnya
terpisah dari pasien dengan immunocompromised dengan kohort.
C.2 Pasien Infeksi yang penularannya melalui kontak dan droplet ditempatkan di ruang rawat
secara kohort, diutamakan di ruang rawat infeksi.
C.3 Tatalaksana perawatan pasien isolasi diterapkan berdasarkan prinsip kewaspadaan isolasi
sesuai cara transmisi spesifik. Petugas menerapkan prinsip kewaspadaan kontak atau
droplet atau airbone atau kombinasi.
C.4 Transportasi pasien infeksi dari unit satu ke unit lainnya harus dibatasi seminimal mungkin
dan bila terpaksa harus mempertahankan prinsip kewaspadaan isolasi.
D. Pencegahan dan Pengendalian infeksi Tubercolusis (PPITB)
Merupakan bagian tidak terpisahkan dari PPIRS, khususnya kewaspadaan infeksi airbone,
dimaksudkan untuk lebih memprioritaskan kewaspadaan terhadap resiko transmisi penyakit TB-
MDR
D.1 Skrining batuk dilakukan saat pasien datang ke RS oleh petugas terlatih.
D.2 Pasien Suspek batuk TB dikhususkan untuk diagnosis cepat, mengamankan alur pelayanan
bagi pasien, pengunjung, lingkungan RS, mempersingkat waktu kontak di RS.
D.3 Pasien rawat inap TB BTA (+) di tempatkan di ruang rawat inap infeksi airbone dengan
pengaturan ventilasi natural sedang untuk kelas 1 dan 2 di ruang rawat biasa.
D.5 Tatalaksana Perawatan pasien TB BTA (+) diterapkan berdasarkan prinsip kewaspadaan
isolasi airbone, khususnya pada aktivitas/tindakan medis yang menghasilkan aerosol. Alat
pelindung diri : masker untuk pasien, masker untuk petugas. Khususnya untuk dugaan
MDR TB bila kondisi pasien sudah stabil dirujuk yang memiliki fasilitas untuk perawatan
tersebut.
D.6 Paket Kesehatan Kerja meliputi : Pemantauan kesehatan dan pada surveilans TB petugas,
pemeriksaan rutin prakarya dan berkala, pemberian terapi profilaksis maupun terapeutik
belum bisa dilaksanakan karena tidak dianggarkan pada tahun 2016. Sehingga untuk paket
kesehatan kerja di Rumah Sakit Pabatu saat ini hanya berdasarkan laporan kejadian yang
dialami oleh petugas dan pengaturan shift bertugas dilakukan bersama sub bagian
kepegawaian , bagian pelayanan dan unit kesehatan dan keselamatan (K3). Tahun 2017
mulai dianggarkan secara bertahap terhadap karyawan yang bertugas di ruang terpapar
infeksi.

E. Alat Pelindung Diri (APD) di tata perencanaan, penyediaan, penggunaan dan


PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

evaluasinya oleh komite PPIRS bersama unit K3, instalasi Farmasi dan Sub Bagian
Umum, Sub Penunjang medik dan Kepegawaian Rumah Sakit agar mudah dan dapat cepat
diakses saat dibutuhkan, efektif dan efisien.
E.1 APD digunakan berdasarkan prinsip kewaspadaan standar dan isolasi dengan selalu
mengukur potensi resiko spesifik pada setiap aktivitas pelayanan/ tindakan medik
sehingga tepat, efektif dan efisien.
E.2 APD habis pakai disediakan instalasi Farmasi.
E.3 APD yang lain disediakan bagian kerumahtanggaan.
E.4Komite PPIRS melakukan monitoring dan audit ketepatan penggunaan APD sebagai
bahan komite PPIRS dalam evaluasi dan rekomendasi.

F. Surveilance Infeksi Rumah Sakit (SIRS) dilakukan secara sistematis aktif oleh IPCN
(Infections Prevention Control Nurse - perawat pengendali purna waktu ) dan IPCLN
( (link nurse-perawat penghubung pengendali infeksi) menggambarkan tingkat kejadian
berbagai penyakit infeksi target sesuai pedoman Surveilains Infeksi Rumah Sakit
Kemenkes dan Penyakit endemis di RS, target Surveilains yaitu : ISK terkait kateterisasi,
Infeksi Daerah Operasi, Infeksi Aliran Darah Primer, Plebitis, dekubitus, ventilator
Associated Pneumonia (VAP) dan Hospital Associated Pneumonia (HAP)
F.1 Analisis , evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut data infeksi dilakukan komite PPIRS
di bawah koordinator dokter penanggung jawab PPI (IPCO) untuk tujuan
pengendalian, manajemen resiko, dan kewaspadaan terhadap kejadian luar biasa.
F.2 Pengendalian angka infeksi rumah sakit menggunakan target sasaran sesuai program
PPI, sasaran angka IRS di evaluasi setiap 3 bulan.
F.3 Kejadian luar biasa IRS ditetapkan oleh Direktur RS berdasarkan pertimbangan komite
PPIRS pada hasil evaluasi epidemiologi kecenderungan angka IRS melalui
surveilans. Kecenderungan kejadian IRS yang terus meningkat signifikan selama 3
bulan berturut-turut atau peningkatan signifikan angka kejadian pada suatu waktu
pengamatan tertentu diwaspadai sebagai KLB. Pencegahan dan pengendalian resiko
penyebaran kejadian yang berpotensi menjadi KLB dilakukan segera secara sinergi
melalui kerjasama lintas unit satuan kerja oleh komite PPIRS.
F.4 Laporan IRS disampaikan komite PPIRS kepada direktur minimal 3 bulan sekali.

G. Pengendalian resistensi antibiotika dilaksanakan RS melalui Komite Tenaga Kesehatan


Lain (Farmasi) dan terapi oleh DPJP Instalasi.
G.1 Pemilihan antibiotik secara rasional kepada pasien didasarkan tujuan dan indikasi
(profilaksis atau terapi)
G.2 Panduan pengobatan antibiotika merujuk pada kebijakan pengelolaan perbekalan
farmasi di RS di bawah tanggung jawab sub Komite Nakes Lain . Peresepan
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

antibiotika mengacu pada formularium dan atau DPHO BPJS mempertimbangkan


derajat penyakit, spectrum antibiotika, farmakokinetik, farmakodinamik, keamanan
serta harga terjangkau.
G.3 Ketepatan pemberian antibiotika agar aman bagi pasien meliputi:
1. Tepat Indikasi , obat benar dibutuhkan;
2. Tepat pemilihan obat dengan perbandingan biaya efektifitas yang baik;
3. Tepat Pasien tidak ada kontra indikasi, efek samping minimal;
4. Tepat dosis;
5. Tepat cara pemberian ;
6. Tepat durasi pemakaian;
7. Tepat informasi kepada pasien dan keluarga.
G.4 Pasien wajib diberi informasi tentang pengobatan yang diberikan dan efek samping
serta tindakan yang diambil.

H. Sterilisasi Alat/ Instrumen kesehatan pasca pakai di RS dilakukan dengan 2 cara yaitu
secara fisika dan kimia , melalui tahapan pencucian (perendaman dan pembilasan)
dilakukan di ruangan yang mengirim. Pengemasan, pengeringan ,Labeling, indikatorisasi,
sterilisasi, penyimpanan, distribusi diikuti dengan pemantauan dan evaluasi proses serta
kualitas di instalasi pelayanan Sterilisasi.
H.1 Pemrosesan alat instrumen pasca pakai di pilih berdasrkan kriteria alat, dilakukan
dengan sterilisasi untuk alat Kritikal;
H.2 Kriteria pemilihan desinfektan didasari telaah secara cermat terkait kriteria memiliki
spectrum luas dengan daya bunuh kuman yang tinggi toksisitas rendah, waktu
desinfeksi singkat, stabil dalam penyimpanan, tidak merusak bahan dan efisiensi. Unit
kerja yang bertanggung jawab terhadap penyediaan desinfektan dan antiseptik di RS
sesuai rekomendasi Komite PPIRS adalah Instalasi Farmasi.
H.3 Unit Pelayanan Sterilisasi bertanggung jawab menyusun panduan dan prosedur tetap,
mengkoordinasikan serta melakukan monitoring dan evaluasi proses serta
kualitas/mutu hasil sterilisasi dengan persetujuan komite PPIRS.

I. AMHP (alat Medis Habis Pakai) dapat digunakan sesuai dengan rekomendasi
manufacturnya. Alat medis sekali pakai dapat digunakan ulang (RE-Use of single Use
devices) sesuai kebijakan RS tentang AMHP reuseable.
I.1 AMHP dapat digunakan ulang apabila AMHP dapat diproses secara benar/ tepat
(rasional) dan hasil sterilisasi masih efektif dan efisien baik secara fisik, fungsi
kualitas serta aman digunakan bagi pasien.
I.2 Kriteria AMHP yang disterilkan kembali adalah AMHP yang sangat dibutuhkan tetapi
secara fisik dan fungsi masih baik, AMHP yang sangat dibutuhkan tetapi sulit
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

diperoleh atau mahal harganya. Daftar AMHP yang di reuse dan berapa kali pakai
batas maksimal reuse ditentukan rumah sakit melalui rapat Komite Nakes lain dan
Komite PPIRS
I.3 Mekanisme pemrosesan AMHP yang di reuse dan disterilkan kembali dengan
pencacatan dan pengawasan mutu serta batas maksimal reuse di Instalasi Pelayanan
Sterilisasi.

J. Pengendalian Lingkungan rumah sakit meliputi penyehatan air, pengendalian serangga


dan binatang pengganggu, penyehatan ruang dan bangunan, pemantauan hygiene sanitasi
makanan, pemantauan penyehatan linen, desinfeksi permukaan dan lantai, pengelolaan
limbah cair, limbah infeksius dikelola oleh unit PAL dengan komite PPIRS, sehingga
aman bagi lingkungan.
J.1 Limbah rumah sakit terdiri dari limbah infeksius ( limbah medis), non infeksius
(limbah non medis / umum ) dan benda tajam.
J.2 Limbah infeksius adalah limbah yang sudah tercemar oleh cairan tubuh pasien seperti
darah, nanah, urine, feces, dan jaringan tubuh lainnya cairan bekas pemeriksaan
labolatorium (reagen) dan cairan sisa foto basah radiologi ditampung / dibuang
kedalam jerigen. Limbah non infeksius adalah limbah rumah tangga yang tidak
tercemar oleh cairan tubuh pasien. Limbah benda tajam adalah benda yang berisiko
melukai petugas dan dapat menularkan penyakit (jarum, pecahan kaca, dll).
J.3 Pemisahan Pembuangan limbah :
1. Limbah infeksius, jaringan tubuh, patologi dalam kantong plastik kuning
2. Limbah sitotoksis dalam kantong plastik ungu
3. Limbah kimia dan farmasi dalam kantong plastik kuning
4. Limbah non medis dalam plastik hitam
5. Limbah tajam dalam waste box yang tahan bocor, tidak mudah tembus, dan
apabila sudah ¾ penuh atau 3x24 jam, waste box dibuang.
J.4 Tumpahan cairan infeksius/ cairan tubuh pasien dilakukan oleh petugas kebersihan
dan harus menggunakan APD (BOX Spil Kit)
J.5 Pemusnahan sampah non infeksius dilakukan di rumah sakit.
J.6 Pengendalian serangga penganggu dan binatang penganggu belum sepenuhnya
dilakukan karena keterbatasan anggaran.
J.7 Prinsip metode pembersihan ruang perawatan dan lingkungan, pemilihan bahan
desinfektan, cara penyiapan dan penggunaannya dilaksanakan berdasarkan telaah
komite PPIRS untuk mencapai efektivitas yang tinggi.
J.8 Pelaksanaan panduan PPIRS dan standar prosedur operasional tentang
pengendalian lingkungan monitoring dan evaluasinya dilaksanakan unit PAL
dengan komite PIRS.
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

J.9 Untuk pemusnahan sampah infeksius dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga
(PT.ABS)
J.10 Baku mutu dan parameter pengendalian lingkungan dievaluasi periodik pada
pemeriksaan kimia – biologi surveilans angka dan pola kuman lingkungan
berdasarkan standar Kepmenkes RI no 416/Menkes/Per/X/1990 tentang kualitas air
bersih dan air minum , Kepmenkes RI no 492/Menkes/SKA/II/2010 tentang
persyaratan kualitas air Minum , Kepmenkes RI no 1204/Menkes/X/2004 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan.
J.11 Penggunaan TPS Limbah B3 yang baru dan ijin masih sedang proses di
kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

K. Pengelolaan linen kotor dan bersih secara terpisah untuk mengurangi risiko infeksi pada
pasien, petugas dan lingkungan dilakukan menyeluruh dan sistematis agar mencegah
kontaminasi, di bawah tanggung jawab Unit Laundry berkoordinasi dengan Komite PPI
RS.
K.1. Jenis linen di RS diklasifikasikan menjadi linen bersih, linen steril, linen infeksius,
linen non infeksius.
K.2. Pencegahan kontaminasi lingkungan maupun pada petugas dilakukan dengan
desinfeksi kereta linen, pengepelan/desinfeksi lantai, implementasi praktik
kebersihan tangan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai potensi risiko
selama bekerja.
K.3. Pemenuhan kebutuhan linen di Rumah Sakit Pabatu baru berdasarkan permintaan
kebutuhan ruangan dimana untuk tahun 2017 belum mencakup semua kebutuhan
yang dianggarkan berdasarkan kebutuhan par linen.

L. Pengelolaan makanan di unit Gizi memperhatikan standar sanitasi makanan minuman,


alat, lingkungan produksi dan hygiene perorangan penjamah makanan.
L.1. Semua bahan makanan yang disiapkan hingga sampai dengan disajikan kepada
pasien, pegawai dikelola sesuai pedoman dan standar prosedur pelayanan Instalasi
Gizi agar terhindar dari pencemaran dan penularan infeksi melalui makanan ( sesuai
persyaratan hygiene makanan dalam Kepmenkes RI NO.1204/SK/X/2004;Keputusan
Direktorat Jenderal POM No.03726/B/SK/VII/1989;Kepmenkes RI
No.175/Menkes/RS/
V/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi jasa boga)
L.2 Penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dalam keadaan bersih
terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya dan hewan lain serta suhu ruang
penyimpanan disesuaikan dengan jenis bahan makanan.
L.3 Penjamah makanan yang kontak langsung dengan makanan mulai dari proses
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

penyiapan bahan sampai dengan penyajiannya dilakukan surveilans hygiene pribadi


berupa monitoring pemeriksaan darah rutin, kimia darah, kultur widal, feses rutin,
urin rutin serta kultur mikrobiologi swab rectal setahun sekali.
L.4 Pemeriksaan mikrobiologi lingkungan setiap 6 bulan sekali untuk monitoring
evaluasi mutu pembersihan lingkungan untuk saat ini belum dapat dilaksanakan
kerena masih dalam proses pemenuhan kebutuhan fasilitas untuk kegiatan tersebut.

M. Pendidikan dan pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi RS direncanakan


secara periodik dan berkesinambungan oleh seksi pendidikan dan pelatihan melalui bidang
Diklat bekerjasama dengan komite PPIRS untuk menjamin setiap petugas berada dan
bekerja di RS (termasuk peserta didik dan karyawan kontrak) memahami dan mampu
melaksanakan program PPIRS, khususnya kewaspadaan standar dan isolasi.
M.1 Seluruh SDM baru wajib mengikuti program orientasi, termasuk materi PPIRS
M.2 Monitoring dan evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh bagian
Komite Diklat bersama dengan Komite PPIRS sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sebagai dasar perencanaan program selanjutnya.

N. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) petugas di RS terkait resiko penularan infeksi
karena merawat pasien maupun identifikasi resiko petugas yang mengidap penyakit
menular dilaksanakan oleh K3RS berkoordinasi dengan komite PPIRS.
N.1 Peencegahan penularan infeksi dari dan pada petugas dilakukan dengan pengendalian
administratif untuk petugas yang rentan tertular infeksi ataupun beresiko menularkan
infeksi , saat ini masih berdasarkan laporan dari petufgas yang bersangkutan
dikoordinasikan dengan K3RS bersama komite PPI dan Bagian Tata Usaha sub
Bagian kepegawaian serta seksi Diklat berupa penataan dan penempatan SDM dan
sosialisasi PPI berkala khususnya di tempat resiko tinggi sedangkan utuk pemberian
imunisasi rumah sakit belum dilaksanakan karena baru akan dianggarkan untuk
tahun 2017 secara bertahap.
N.2 Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kondisi kesehatan karyawan dan petugas baik
medis, paramedis ataupun non medis dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan
karyawan yang bersifat berkala sesuai faktor resiko di tempat kerja, untuk saat ini
belum dapat dilaksanakan sepenuhnya untuk seluruh karyawan rumah sakit
dikarenakan baru dianggarkan tahun 2017 secara bertahap.
N.3 Perencanaan pengadaan dan pengawasan penggunaan APD petugas resiko infeksi
yang berupa alat dan bahan habis pakai dikelola unit farmasi bekerjasama dengan
komite PPIRS.
N.4 K3RS berkoordinasi dengan komite PPIRS mengembangkan panduan dan menyusun
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

standar pelaporan dan penanganan kejadian kecelakaan kerja terkait pajanan infeksi,
mensosialisasikan, memonitor pelaksanaan, serta melakukan evaluasi kasus dan
menyusun rekomendasi tindak lanjutnya.
N.5 Surveilains pada petugas dan pelaporannya dilakukan secara teratur
berkesinambungan, periodik oleh unit K3Rs berkoordinasi dengan komite PPIRS.

O. Setiap renovasi, pemeliharaan, pengembangan maupun gedung di lingkungan


RS harus mempertimbangkan keselamatan dari sisi pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit. Desain konstruksi bangunan diarahkan untuk menjamin
tercapainya kondisi kebersihan, tata udara, pencahayaan dan kebisingan lingkungan
yang mengacu pada Kepmenkes RI no 1204/Menkes/X/2004 tentang persyaratan
Kesehatan lingkungan RS.
O.1 Desain penataan ruang bangunan dan penggunaannya harus sesuai dengan
fungsi, memenuhi persyaratan serta dikelompokkan berdasarkan tingkat resiko
terjadinya penularan penyakit (KOHORTING) yaitu
 Zona dengan resiko rendah : ruang administrasi, ruang perkantoran,
ruang pertemuan, ruang resepsionis;
 Zona dengan resiko sedang : ruang rawat inap biasa (bukan penyakit
menular), ruang rawat jalan, unit gizi, Unit Sarana dan Prasarana RS;
 Zona dengan resiko tinggi : Unit Gawat Darurat, Ruang Bersalin, Unit
Pemulasaran Jenazah, Unit Farmasi, Unir Radiologi;
 Zona beresiko sangat tinggi : Instalasi Care Unit, Ruang Perinatologi,
Unit Kamar Operasi, Rawat inap bedah, Ruang Isolasi, Unit
Laboratorium.
O.2 Prasarana yang mendukung dapat operasionalnya seperti sistem air, sistem
kelistrikan dan tata udara dijaga untuk dapat berfungsi sesuai Zona.
O.3 Sistem Ventilasi Natural (Alamiah) ruang, dibantu sistem didesain dengan
memaksimalkan jendela dan tata ruang dibantu dengan sistem exhausefan
untuk beberapa ruangan.
O.4 Unit Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit berkoordinasi dengan PPIRS
menerapkan panduan keamanan dan pengurangan resiko dampak dari setiap
pembanguanan/perbaikan/renovasi gedung.

P. Pendidikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi diberikan kepada setiap pasien


P.1 Untuk pasien rawat inap disampaikan oleh perawat saat orientasi pasien baru
masuk meliputi kebersihan tangan, etika batuk dan kepatuhan/ketertiban buang
sampah
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

P.2 Untuk pasien rawat jalan disampaikan pada promosi kesehatan RS yang
dilaksanakan secara teratur berkesinambungan.

Q. Pendidikan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk pengunjung


dilaksanakan melalui poster, banner dan berbagi informasi media yang ada di rumah
sakit. Ditujukan untuk mengoptimalkan sosialisasi dan impelmentasi standar/
monitoring dan evaluasi kinerja serta penyampaian feedback hasil surveilains PPI.

R. Penerapan Sistem Manajemen informasi dalam pengelolaan PPIRS ditujukan


untuk mengoptimalkan sosialisasi dan implementasi standar/program monitoring dan
evaluasi kinerja, serta penyampaian feedback hasil surveilains PPIRS dimana rumah
sakit baru mampu melaksanakan secara manual.

S. Pelayanan Unit pemulasaran Jenazah ditujukan untuk mencegah penularan


penyakit kepada petugas kesehatan dan keluarga. Petugas kesehatan harus
menjalankan kewaspadaan standar ketika menangani pasien yang meninggal akibat
penyakit menular. APD lengkap harus digunakan petugas untuk menangani jenazah
jika pasien tersebut dalam masa penularan. Petugas harus memberikan penjelasan
kepada pihak keluarga tentang penanganan khususnya bagi jenazah yang meninggal
akibat penyakit menular. Kegiatan pengendalian infeksi di kamar jenazah dilakukan
bersama dengan unit pemulasaran jenazah.

T. Pengelolaan darah dan komponen darah ditujukan untuk mencegah penularan


infeksi pada petugas kesehatan, pasien dan keluarga. Petugas kesehatan harus
menjalankan kewaspadaan standar ketika menangani darah dan komponen darah.
APD lengkap harus dipakai petugas yang menangani darah dan komponen darah.
Kegiatan penanganan darah dan komponen darah dilakukan bersama dengan unit
PAL.
PT PRIMA MEDICA
NUSANTARA
UNIT RUMAH SAKIT PABATU
KANTOR PUSAT : JL. GAJAH MADA NO. 47 RUMAH SAKIT PABATU : DESA KEDAI DAMAR,
MEDAN, SUMATERA UTARA - 20154 KEC. TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
Telp. 061-4147147 - Fax. 061-4568794 No. Hp: 0821-3433-4676
Email : Prima.Medica.Nusantara@gmail.com Email : rs_Pabatu@ptpn4.co.id

PT.PRIMA MEDICA NUSANTARA


Unit Rumah Sakit Pabatu

dr. Sulhani Nurul Aini,M.Kes


Direktur RS. Pabatu

Anda mungkin juga menyukai