Anda di halaman 1dari 3

Desa Gemawang berlokasi di Kecamatan Jambu, sebelah selatan Kabupaten

Semarang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten


Magelang. Desa Gemawang merupakan Desa Vokasi pertama di Indonesia yang
memiliki motto “Gemawang Desa Belajar (Vokasi)” dan berfokus dalam meningkatkan
wawasan dan kesejahteraan masyarakat desanya.

Batik Gemawang adalah komunitas perajin batik tradisional di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu
Kabupaten Semarang. Terletak kurang lebih 50 km selatan semarang, arah ke Jogja.
Batik Gemawang mulai hidup tahun 2005, setelah diadakan pelatihan membatik. Yang membuat Batik
Gemawang menjadi luar biasa adalah karena di Desa Gemawang tidak mempunyai akar sejarah
pembatikan seperti didaerah perajin batik yang lain.
Motif yang menjadi andalan pun bukan merupakan motif batik pesisiran (semarang) maupun motif
pedalaman (Yogya-Solo). Batik Gemawang mempunyai ciri khas unsur batik kopi, tala madu dan
baruklinting. Sedangkan pewarnaan yang utama menggunakan indigo (indigofera), salah satu
pewarna alam termahal yang belum tentu setiap pembatik, walaupun berpengalaman, bisa melakukan
pewarnaan tersebut.
Paguyuban Batik "Nyi Ageng Pandanaran", sebagai salah satu komunitas perajin batik di Desa
Gemawang, juga memproduksi batik dengan spesifikasi tersebut, disamping motif-motif klasik yang
telah dikenal selama ini, seperti wahyu tumurun, bokor kencono, semen romo dan kawung.
Sedangkan motif khas yang bisa Anda dapatkan pada Paguyuban Batik "Nyi Ageng Pandanaran"
antara lain baruklinting, teratai, kembang kopi, tala madu dan baruklinting tapa.
Bila Anda dalam perjalanan antara Semarang - Jogja, jangan lupa singgah di tempat ini. Paguyuban
Batik "Nyi Ageng Pandanaran", dengan alamat Kampoeng Banaran, RT.02/03 Desa Gemawang,
Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang

Desa Wisata Gemawang mulai berkembang pada tahun 2009, diawali dengan
adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Vokasi Gemawang.
Pokdarwis dibentuk di desa-desa vokasi yang ada di Kabupaten Semarang yang
berfungsi untuk mengoptimalkan sumber daya untuk mendukung wisata desa.
Pokdarwis di Desa Gemawang saat ini memiliki pengurus 18 orang dan dibagi
ke dalam beberapa bidang yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing,
antara lain pameran, homestay, dan humas. Begitu keterangan yang
diutarakan oleh Abdul Khiloq Fauzi (ketua Pokdarwis) dan Riyadi
(pengurus homestay).
Homestay di Desa Gemawang disediakan oleh warga untuk menerima dan
menampung tamu, baik untuk keperluan wisata, pelatihan batik, acara dinas,
KKN, dan sebagainya. Yang melatarbelakangi terbentuknya
usaha homestay adalah jumlah tamu yang melebihi kapasitas pada saat
pelaksanaan acara di Desa Gemawang. Pada tahun 2010, Desa Gemawang
menjadi tuan rumah acara peringatan hari aksara internasional yang mana
pada acara tersebut sebanyak 35 kabupaten di Jawa Tengah datang ke Desa
Gemawang dan beberapa di antaranya membawa perwakilan dengan jumlah
yang melebihi kuota. Saat ini ada 25 unit rumah yang dijadikanhomestay di
Desa Gemawang, lokasi rumah-rumah tersebut adalah di Dusun Banaran dan
Krajan. Setiap homestay umumnya bisa menampung 4-10 orang. Selain KKN
dan program-program kunjungan lainnya yang memiliki durasi lama, biasanya
tamu menginap di homestay selama 2-3 hari.

Paket Wisata di Desa Gemawang adalah sebagai berikut:

1. Belajar membuat batik


2. Belajar tata boga
3. Melihat pembuatan alat permainan edukasi (APE)
4. Menonton pertunjukkan Reyog (dimainkan oleh karang taruna dengan
biaya 750ribu setiap dua kali permainan)
5. Wisata alam Gunung Batu
6. Melihat pengolahan kopi (memilih biji kopi dberdasarkan kualitas oleh
orang yang sudah ahli)
7. Melihat proses pengemasan madu
8. Mengunjungi Taman Baca Masyarakat (TBM)
Desa Gemawang banyak dikunjungi tamu pada saat libur sekolah dan kuliah,
dan saat para pegawai menerima anggaran. Umumnya para tamu datang untuk
wisata dan belajar membuat batik. Tamu yang hendak datang pada umumnya
menghubungi Pokdarwis terlebih dahulu kemudian Pokdarwis akan
memintakan izin ke desa.

Beberapa hal yang menjadi keunikan dari Desa Gemawang antara lain:

 Warga Desa Gemawang sangat menghormati tamu dengan memberikan


suguhan berupa apapun yang dimiliki. Tuan rumah sering kali
mengeluarkan modl sendiri untuk keperluan tamunya, apapun dilakukan
agar para tamu merasa puas.
 Rasa persaudaraan di Desa Gemawang sangat kuat. Contohnya pada saat
akan diadakan pentas reyog, para pemuda yang dihubungi untuk tampil
kerap kali datang dengan jumlah yang melebihi dari kebutuhan, sehingga
akan berpengaruh pada pembagian uang yang mereka terima. Namun
mereka senang dapat tampil bersama-sama dan membantu orang lain.
 Desa Gemawang kerapkali dikunjungi turis mancanegara
 Desa Gemawang memiliki banyak destinasi dan keunikan sebagai desa
wisata
 Ada budaya apabila tamu yang menginap di homestay pergi ke warung,
hal tersebut menunjukkan bahwa tamu tidak diperhatikan oleh tuan
rumah sehingga kebutuhannya tidak terpenuhi dan membuat tuan rumah
merasa malu.
 Bisnis wisata di Desa Gemawang masih menjunjung kearifan lokal
sehingga dampak negatifnya bisnis ini belu bisa berjalan secara
profesional
Semoga desa wisata yang menjunjung tinggi budayanya sendiri ini semakin
berkembang dan dapat memberikan pengaruh untuk destinasi wisata
kebudayaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai