Anda di halaman 1dari 19

Suatu perdebatan sengit sudah berlangsung selama sekian dasawarsa mengenai

bagaimana cara terbaik untuk mengukur aktiva. Perdebatan ini mungkin rumit dan
membingungkan tetapi dapat ditarik garis-garis pertempuran yang utama, yaitua antara
apa yang bias disebut sebagai pihak yang melihat ke masa lalu (historiskus) dan pihak
yang melihat ke masa depan (futuris).

Sebagai ilustrasi pertimbangan pendkatan tentang penggunaan LIFO dan FIFO.


Metode LIFO seringkali disukai oleh pihak historikus karena dalam periode-periode
inflasi metode ini memberikan ukuran marjin kotor yang lebih tepat, kelemahannya
adalah bahwa ukuran persediaan dineraca menjadi kurang tepat. Para futuris cenderung
lebih mendukung FIFO karena metode ini memberikan ukuran nilai aktiva yang lebih
baik dineraca, kelemahannya bahwa metode ini menghasilkan ukuran harga pokok
penjualan yang kurang tepat.

PROSES PENGUKURAN

Pengukuran dalam akuntanssi adlah proses memberikan jumlah moneter


kuantitatif yang berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan suatu badan
usaha, dan diproses sedemikian rupa sehingga jumlah itu sesuai untuk agregasi (seperti
total penilaian aktiva) atau disagregasi seperti yang disyaratkan untuk situasi-situasi
tertentu.

Pengukuran biasanya dilakukan dalam ukuran moneter. Jangan dilupakan bahwa


data moneter, seperti kapasitas produk dalam ton atau jumlah pegawai, seringkali relevan
untuk produksi dan pengambilan keputusan.

Karena aktiva memiliki beberapa atribut,pengukuran dan publikasi lebih dari satu
atribut mungkin relevan bagi investor dan pemakai lain laporan keuangan. Oleh karena
itu, konsep-konsep penilaian bias saja saling melengkapi dan juga saling bersaing satu
sama lain. Dalam banyak kasus, satu ukuran digunakan untuk mewakili yang lain.
Harga Pertukaran

Karena barang dan jasa umumnya dipertukarkan dengan ukuran uang. Logislah
jika harga pertukaran (harga pasar) seharusnya relevan dengan pelaporan eksternal.
Selain itu, karena keputusan ekonomi hanya dapat mempengaruhi hasil berjalan dan hasil
masa depan, harga pertukaran masa berjalan (current exchange price) dan harga
pertukaran masa depan ( future exchange price) secara potensial selama relevannya
dengan harga pertukaran masa lalu. Oleh karena itu, ketiga jenis harga pertukaran ini
harus ditelaah.

Harga pertukaran diambil dari pasar . tetapi ada dua pasar tempat perusahaan
beroprasi dan karenanya ada dua jenis harga arau nilai pertukaran ialah nilai keluaran dan
nilai masukan. Nilai keluaran mencerminkan dana yang diterima oleh suatu perusahaan
yang didasarkan terutama pada harga pertukaran untuk produk atau keluaran perusahaan
ini. Nilai masukan mencerminkan ukuran imbalan yang diserahkan untuk memperoleh
aktiva yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam oprasinya yaitu masukannya.

Merevalusi Aktiva

Suatu ilustrasi grafis untuk proses evaluasi ini tampak dalam peraga 14-2 semua
kemungkinan dimulai pada titik yang sama. Biaya masukan aktiva yang dibeli. Semua
kemungkinan yang berakhir pada titik yang sama. Biaya keluaran aktiva saat proses
pendapatan selesai. Diantara kedua titik ini diperlihatkan beberapa jalur yang mungkin.

Bila aktiva direvaluasi, diperlukan dasar-dasar pengukuran baru. Besarnya


akuntansi menengokpada transaksi atau pertukaran yang secara langsung mempengaruhi
satuan akuntansi itu sendiri untuk mengetahui harga pertukarannya. Akan tetapi, jika
ditetapkan harga yang relevan adalah biaya yang bukan biaya transaksi, mungkin perlu
menggunakan pertukaran antara satuan satuan usaha.
UKURAN MASUKAN

Ukuran-ukuran masukan menunjukan jumalah kas, atau nilai imbalan lainnya,


yang dibayarkan ketika suatu aktiva atau manfaatnya memasuki perusahaan dalam suatu
pertukaran atau konversi. Nilai masukan dapat didasarkan pada pertukaran masa lalu,
pertukaran masa berjalan, atau pertukaran masa depan yang diharapkan.

Biaya Masukan Historis (Historical Input Cost)

Biaya historis didefinisikan sebagai harga agregat yang dibayarkan oleh


perusahaan untuk memperoleh kepemilikan dan penggunaan suatu aktiva, termasuk
semua pembayaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva ini dilokasi dan dengan
kondisi atau oprasi perusahaan lainnya. Bila aktiva yang bukan kas diserahkan juga
dalam pertukaran, biaya ini seharusnya merupaakan harga jual masa berjalan untuk aktiva
yang diserahkan, dan bukan nilai buku tau nilai masukan lainnya, karena aktiva ini tidk
lagi dimiliki untuk nilai manfat masa depan, jika ada, akan tetapi, akuntansi sering kali
kembali pada pembayaran moneter pertama untuk mengetahui nilai aktiva yang
diserahkan dalam pertukaran nilai.

Biaya sebagai konsep penilaian untuk aktiva moneter mempunyai keunggulan


utama berupa fakta bahwa biaya itu dapat diuji. Biaya itu merupakan harga dalam
transaksi yang sudah direalisasi. Selain itu kelemahan utama penilaian biaya histori
adalah bahwa nilai aktiva bagi perusahaan mungkin berubah mungkin berubah dari waktu
ke waktu . setelah periode waktu ke waktu yang panjang nilai ini mungkin tidak
mempunyai arti apapun sebagai ukuran kuantitas sumberdaya yang tersedia bagi badan
usaha, nilai manfaat masa depnnya, atau harga pasar masa berjalan aktiva itu.
Biaya Bijaksana

Konsep biaya bijaksana menyatakan bahwa hanya biaya-biaya yang secara


normal dibayar untuk property oleh manajemen yang bijaksana yang harus dimasukan
dalam pengukuran aktiva atau aktivitas. Konsep ini sudah digunakan oleh para pengatur
fasilitas pelayanan masyarakat sebagai metode untuk menempatkan kepentingan
masyarakat diatas kepentingan promotor, manajemen dan pemegang saham.

Biaya Standar

Istilah biaya standar diterapkan pada penilaian dengan berapa biaya yang
seharusnya, menurut asumsi-asumsi tertentu yang menyangkut tingkat efisiensi produk
dan pemanfaatan kapasitas yang diinginkan. Berdasarkan nilai setandar merupakan
konsep penilaian masukan yang didasarkan pada harga pertukaran yang tepat untuk
kuantitas barang dan jasa yang tepat yang diperlukan untuk produksi produk tersebut.

Keunggulan utama konsep biaya standar aadalah bahwa, setiap biaya bijakasana,
biaya ketidak efisienan dihilangkan.suatu produk tidak jadi lebih bernilai karena adanya
kapasitas yang tidak terpakai. Akan tetapi, disudut pandang penilaian, biaya sandar tidak
mesti lebih baik dari pada biaya akrual.

AICP bulletin No. 43menyatakan bahwa “biaya standar dapat diterima jika pada
interval-interval yang wajar, disesuaikan untuk mencermikan kondisi yanag berlangsung
sehingga pada tanggal neraca biaaya standar secara wajar mendekat biaaya yang dihitung
menurut salah satu dasar yang diakui.”

Biaya Bijaksana. Konsep biaya bijaksana menyatakan bahwa hanya biaya-biaya yang
secara normal dibayar untuk property oleh manajemen yang bijaksana yang harus di
masukan dalam pengukuran aktiva atau aktivitas. Konsep ini sudah digunakan oleh para
pengatur fasilitas pelayanan masyarakat sebagai metode untuk menempatkan kepentingan
masyarakat di atas kepentingan promotor, manajemen dan pemegang saham. Misalnya,
pembangkit nuklir Texas Utilities di Glen Rose menelan biaya pembangunan $9.1 milyar.
Konsep biaya bijaksana juga dapat diterapkan pada penilaian aktiva secara umum.
Misalnya, konsep biaya bijaksana menyatakan bahwa biaya produksi seharusnya hanya
mencakup biaya langsung yang normal untuk bahan dan tenaga kerja, dan biaya tak
langsung yang normal yang dapat di alokasikan pada produk berdasarkan asosiasi yang
logis

Konsep biaya yang serupa dapat diterapkan pada perolehan barang eceran. Jika
demikian halnya ,harus di sadari bahwa konsep ini sukar di terapkan karena konsep ini
membutuhkan pertimbangan nilai dalam menentukan berapa biaya yang berlebihan dan
berapa biaya yang di butuhkan. Secara umum, biaya yang di maksudkan akan di
tanggung oleh manajemen pada sat komitmen awal dapat di asumsikan telah di dasarkan
pada pertimbangan yang bijaksana kecuali jika bukti-bukti jelas menunjukan keadaan
sebaliknya.

Biaya standar. Isitilha biaya standar di tetapkan pada penilaian dengan dasar berapa
biaya yang seaharusnya, menurut asumsi-asumsi tertentu yang menyangkut tingkat
efisiensi produktiv dan pengmanfaatan kapasitas yang diinginkan. Penilaian berdasarkan
biaya standar merupakan konsep penilaian masukan yang di masukan pada harga
pertukaran yang tepat untuk kualitas barang dan jasa yang tepat, yang diperlukan untuk
produksi produk tersebut, walaupun biaya standar mempunyai signifikansi utama sebagai
alat manajerial untuk mengendalikan biaya, biaya standar juga memberikan konsep
penilaian yang beguna untuk aktiva yang di produksi. Keunggulan utama konsep biaya
standar adalah bahwa, seperti biaya bijaksana, biaya ketidakefisienan dihilangkan.

Kelayakan konsep biaya standar sebagai ukuran yang baik bagi nilai pertukaran
masukan tergantung sebagian besar pada jenis biaya standar yang di pilih dan cara
penerapannya.

AICPA Bulletin No.43 menyatatkan bahwa “biaya standar dapat diterima jika, pada
interval-interval yang wajar, disesuaikan untuk mencerminkan kondisi yang berlangsung
sehingga pada tanggal neraca biaya standar secara wajar mendekati biaya yang dihitung
menurut salah satu dasar yang di akui”.
Biaya Asal. Istilah biaya asal mengacu pada biaya property bagi perusahaan yang
pertama-tama menyerahkannya untuk pelayanan masyarakat. Logika dibalik kensep ini
adalah bahwa pelanggan tidak boleh diharuskan untuk membayar tarif- tariff yang
memungkinkan suatu perusahaan pelayanan masyarakat memperoleh laba yang
berlebihan dengan menjual propertinya, sedangkan dengan memiliki properti itu
perusahaan hanya akan memperoleh imbalan yang secukupnya.

Walaupun konsep biaya asal mengandung kebaikan tertentu dalam proses


penentuan tarif utilitas hanya sedikit kebaikannya dalam sector perokonomian yang
kompetitif.

Biaya Masukan Masa Bejalan

Biaya masa berjalan merupakan harga pertukaran yang di perlukan saat ini untuk
memperoleh aktiva yang sama atau setaranya

Standar masa bejalan mencerminkan berapa seharusnya biaya untuk memproduksi


suatu produk dalam kondisi dan teknologi yang berlaku dan dengan standar efisiensi yang
di inginkan. Oleh karena itu, biaya standar masa berjalan menyerupai biaya pergantian,
dengan pengecualian biaya bahwa ketidak efisienan dan kapasitas yang tidak terpakai
tidak di masukan.

Biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian yang penting dalam akuntansi,
khususnya untuk menyajikan informasi mengenai dampak inflasi pada perusahaan

Nilai Taksiran. Istilah nilai taksiran mengacu pada suatu estimasi nilai biaya masa
berjalan atau nilai masa berjalan dengan mengunakan prosedur yang sistematik

Keuntungan utama dalam mendapatkan suatu nilai taksiran adalah bahwa, karena
nilai itu biasanya dihitung oleh orang diluar perusahaan maka itu dianggap lebih objektiv
dari pada biaya penggantian yang dihitung oleh perusahaan itu sendiri.kelemahan utama
nilai taksiran adalah bahwa nilai ini hanya bias diperoleh dalam interval-interval yang
periodic dan, karenanya, jadi ketinggalan jaman, sama seperti biaya historis.
Nilai wajar Istilah nilai wajar selama ini digunakan terutama dalam bidang pelayanan
masyarakat untuk mengacu pada jumlah total yang akan mendatangkan imbalan wajar
bagi investor.

Nilai Realisasi Bersih Dikurangi Markup Normal .Bila biaya penggantian tidak
tersedia,biaya kadang-kadang dapat diestimasi dengan mengurangkan margin laba kotor
yang normal dari nilai realisasi bersih .

Nilai realisasi bersih dikurangi markup normal juga kadang – kadang disebut sebagai
ukuran nilai bersih pesediaan bagi perusahaan, bila nilai ini lebih rendah daripada biaya
historis dan biaya masa berjalan, nilai realisasi bersih juga beguna dalam kasus dimana
perusahaan tidak akan memperoleh barang dimaksud seandainya harus diperoleh dengan
harga masa bejalan.

Biaya Masukan Masa Depan yang Didiskontokan

Jika harga, menurut persyaratan dalam kontrak, akan dibayarkan disuatu saat mendatang,
biaya aktiva haruslah sebesar nilai kewajiban kontraktual yang didiskontokan kewaktu
sekarang. Akan tetapi, keterlambatan singkat dalam pembayaran dapat diabaikan karena
diskontonya biasanya tidak material. Oleh karena itu, konsep biaya masa depan yang
didiskontokan mengandung semua kelemahan biaya historis ditambah pembatasan yang
berlaku dalam konsep potensi jasa yang didiskontokan.

Ukuran-Ukuran Keluaran

Harga keluaran menunjukan jumlah kas, atau nilai imbalan lainnya, yang diterima ketika
aktiva atau manfaatnya meninggalkan perusahaan dalam suatu pertukaran atau konversi.
Dengan demikian nilai penerimaan kas yang diharapkan, yang didiskontokan untuk
aktiva merupakan ukuran yang paling diperhatikan bila menggunakan ukuran-ukuran
keluaran. Menurut pendekatan ini persediaan harus dimasukan sebesar harga jualnya,
bukan sebesar harga biayanya. Penggunaan harga keluaran ini dibenarkan bila aktiva
dapat segera direalisasi.
Nilai Realisasi Bersih

Sudah dinyatakan bahwa setiapkali nilai keluaran digunakan dalam pengukuran


persediaan dan diperkirakan aka ada penambahan dalam biaya produksi atau beban
penjualan, biaya-biaya ini harus dikurangkan dari harga jual masa berjalan untuk
mendapatkan suatu aproksimasi penilaian masa berjalan. Penilaian masa berjalan ini
sabagai nilai realisasi. Nilai realiasasi itu di definisikan sebagai harga keluaran masa
berjalan dikurangi nilai masa berjalan semua perkiraan biaya dan beban tambahan yang
berhubungan dengan penyelesaian, penjualan, dan penyerahaan barang

Setara Kas dan Masa Berjalan

Istilah kas masa berjalan diusulkan oleh professor kebangsaan Australia, Raymond
Chambers, sebagai konsep pengukuran tunggal untuk semua aktiva, yang menunjukan
harga yang dapat direalisasi skarang. Setara kas masa berjalan ini menunjukan jumlah kas
atau daya beli umum yang dapat diperoleh dengan menjual setiap aktiva menurut syarat-
syarat liquidasi yang tertib, yang mengukur dengan harga pasar kutipan untuk barang
dengan jenis dan kondisi yang sama. Salah satu kesulitan utama dalam konsep setara kas
masa bejalan ini adalah bahwa, jika ditafsirakan secara sempit berikan pembeneran untuk
mengeluarkan dari laporan posisi semua pos yang tidak mempunyai harga pasar
kontemporer

Nilai Likuidasi

Nilai likuidasi serupa dengan harga keluaran masa berjalan dan dengan setara kas masa
berjalan, kecuali bahwa, nilai likuidasi diperoleh dari kondisi pasar yang berbeda. Konsep
ini mengasumsikan suatu penjulan yang dipaksakan, entah kepada pelanggan regular
dengan harga yang sangat dikurangi atau kepada perusahaan biasanya dengan harga ang
jauh di bawah biaya. Penerapan nilai likuidasi menyebabkan diturunkannya penilaian
aktiva serta diakuinya kerugian karena tidak realistis dalam keadaan yang normal, nilai
likuidasi harus digunakan hanya dalam dua keadaan utama :

1. Bila barang dagangan atau aktiva lain kehilangan kegunaan normalnya, menjadi
usam, atau kehilangan pasar yang normal
2. Bila perusahaan berharap tidak akan melanjutkan bisnis mereka dalam waktu
dekat, sehingga tidak mampu menjual dalam pasar yang normal.

Penerimaan Kas Atau Potensi Jasa Masa Depan Yang Didiskontokan (Discounted
Future Cash Receipt Or Service Potential)

Penerimaan kas yang diharapkan mengharuskan adanya periode tunggu, nilai


sekarang penerimaan ini lebih kecil daripada nilai aktual yang diharapkan akan diterima.
Semakin panjang periode tunggu, semakin kecil nilai sekarangnya. Secara konseptual,
nilai sekarang ditentukan dengan proses pendiskontoan. Tetapi pendiskontoan bukan
hanya menyangkut biaya kesempatan dari uang, tetapi suatu estimasi profitabilitas
diterima jumlah yang diharapkan.

Walaupun konsep arus kas yang didiskontokan mempunyai keabsahan dalam


penilaian oleh seorang investor yang memiliki perusahaan secara keseluruhan atau dalam
penilaian oleh pemilik satu usaha, konsep ini keabsahannya diragukan bila diterapkan
pada aktiva –aktiva yang terpisah dalam satu perusahaan karena alasan – alasan berikut
ini :

1. Penerimaan kas yang diharapkan tergantung pada distribusi probabilitas yang


subjektif yang tidak dapat diuji.
2. Walaupun tingkat diskonto kesempatan dapat diperoleh, penyesuaian untuk
memperhitungkan prefensi risiko harus di evaluasi oleh manajemen atau akuntan,
dan mungkin sukar untuk menyampaikan arti penilaian yang dihasilkannya kepad
pembaca laporan keuangan.
3. Sumberdaya dan aktiva fisik ikut menyumbang produk atau jasa perusahaan dan
arus kas sesudahnya alokasi yang logis pada faktor – factor jasa yang terpisah
biasanya tidak mungkin dilakukan.
4. Nilai diskonto arus kas diferensial dari semua kativa terpisah milik perusahaan
tidak dijumlahkan untuk mendapatkan nilai perusahaan.

Walaupun ada kesulitan – kesulitan ini, konsep arus kas yang didiskontokan mempunyai
beberapa kebaikan sebagai konsep penilaian untuk satu usaha dimana tidak ada faktor-
faktor gabungan yang membutuhkan akuntansi yang terpisah atau dimana agregasi aktiva
dapat dilakukan cukup jauh sehingga semua faktor – faktor gabungan.

UKURAN NILAI TERENDAH ANTAR BIAYA DAN PASAR

(Lower of Cost or market measures)

Prosedur penilaian yang terendah antara biaya dan pasar bukanah konsep
penilaian keluaran dan juga bukan konsep penilaian masukan, tetapi merupakan
campuran dari kedua konsep tersebut. Istilah pasar bisa mengacu pada harga keluaran
maupun masukan. Bila konsep diterapkan pada persediaan istilah pasar akan mengacu
pada biaya pengganti, tetapi bisa juga mengacu pada harga jual atau nilai realisasi bersih
dalam kondisi tertentu.Bila diterapkan akan mengacu pada harga jual walau biasanya
biaya dan harga jual didapatkan dipasar yang sama. Selisih antara keduanya ditunjukan
oleh biaya pembelian dan penjualan. Tetapi, karena sekuritas biasanya tidak dibeli
dengan tujuan untuk dijual dalam pasar yang berbeda dengan harga yang lebih tinggi,
baik biaya atau pun harga jual yang terkadang dianggap sebagai harga keluaran.

Banyak yang percaya bahwa konsep ini terendah antara biaya dan pasar ini tidak dapat
diterima dalam teori akuntansi untuk alasan – alasan berikut :

1. Sebagai metode konservatisme, konsep tersebut merendahkan sajikan penilaian


total aktiva .
2. Konservatisme dalam penilaian aktiva ditutup oleh laporan laba bersih yang tidak
konservatif dalam periode tertentu di masa depan.
3. Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten dari tahun
ke tahun, secara internal konsep ini tidak konsisten.
4. Argumentasi yang tidak begitu meyakinkan adalah bahwa aturan biaya atau pasar
mengakibatkan penurunan dalam biaya dan juga memperkecil utilitas yang akan
memburuknya kondisi.
Tujuan Pengukuran

Pemilik suatu dasr pengukuran tertentu dipengaruhi oleh tujuan – tujuan ukuran
aktiva. Karena dalam proses akuntansi diperlukan bentuk penilaian tentu, tujuan
penilaian, sebagian besar sama dengan tujuan dengan tujuan akuntansi.

Tujuan Sintaksis

Dalam struktur akuntansi tradisional neraca menjadi suatu tahap antara dua
laporan laba rugi, dan penilaian aktiva menjadi proses perhitungan berapa besar jumlah
yang akan dibawa ke periode-periode masa depan.

Pengukuran dan Perbandingan

Dalam pendekatan ini, tujuan pengukuran aktiva adalah mendapatkan suatu dasar
bagi penghitungan marjin operasi kotor serta penghasilan dari semua transaksi.
Penghasilan didefinisikan sebagai selisih antara total pendapatan dan nilai masukan
semua beban yang terkait dengan pendapatan atau dengan periode berjalan. Aktiva non
moneter harus diukur dengan nilai masukan sampai aktiva dialokasikan pada beban dan
ditandingkan dengan pendapatan produk atau dibebankn pada periode tertentu. Aktiva
moneter sebaiknya diukur menurut nilai realisasi bersih.

Menurut biaya pengganti masa berjalan juga bermanfaat. Pemisahan ini dapat dilakukan
dengan :

1. Tekanan diletakan pada penilaian masukan ketika masukan itu terpakai.


2. Aktiva nonmoneter dapat dinyatakan kembali pada tanggal neraca atau secara
periodik selama tahun berjalan sehingga memungkinkan penandingan dengan
menggunkan biaya masa berjalan.

Pengukuran dan Akresi

Menurut konsep Akresi (Accretion adaah pertumbuhan nilai), perusahaan


memperoleh penghasilan jika nilai aktiva bertambah tanpa adanya transaksi modal.
Penghasilan ditimbulkan oleh naiknya penilaian dari nilai masukan ke nilai keluaran atau
dari naiknya nilai reaslisasi bersih yang didiskontokan, ke nilai tunai ketika pendapatan
itu diperoleh pada saat selesainya produksi atau pada saat penjualan. Nilai realisasi bersih
yang didiskontokan lalu dapat dinaikkan ke nilai tunai ketika piutang dapat ditagih atau
konversi menjadi kas.

Tujuan – tujuan Semantis

Datangnya APB dan diterbitkannya dokumen-dokumen seperti ARS 3 dan


ASOBAT memperkuat dukungan pada laporan keuangan yang menyajikan dengan jelas
pengukuran interpretif sumberdaya dan kewajiban perusahaan pada waktu tertentu dan
juga memungkinkan pengukuran interpretif perubahan-perubahan dalam posisi keuangan
dari waktu ke waktu. Khususnya ada penilaian biaya historis tidak memiliki penafisran
(kecuali jika biaya tertentu dikaitkan dengan tanggal tertentu).

Salah satu tujuan untuk mencapai tujuan semantic adalah dengan memastikan bahwa
semua ukuran yang digunakan dalam akuntansi itu akan menghasilkan penyajian yang
jujur.

Dalam semua kasus ini, konsep penilaian yang paling relevan adalah biaya setara
(equivalent cost) untuk manfaat itu pada saat penggunaan, bukan biaya pada saat
pembelian atau perolehan. Dengan mengikuti regumentasi ini, biaya yang paling relevan
adalah nilai sekarang dari manfaat yang dapat diharapkanakan diberikan oleh aktiva itu,
yaitu, nilai biaya masa depan yang didiskontokan (discounted value of future cost).

Hal ini sebagian merupakan hasil dari ketidakmampuan untuk mengidentifikasi


cost atau manfaat tertentu yang digunakan selama periode akuntansi setta kuantitas
manfaat yang masih belum digunakan pada akhir periode itu. Informasi yang
menunujukkan secara implisit atau eksplisit kapasitas produksi, estimasi masa manfaat,
efisiensi operasi, dan kebutuhan kas untuk penggantian seharusnya relevan.

Dengan menggunakan model-model investasi normativ, dapat diasumsikan bahwa


tujuan penilaia aktiva adalah menyediakan informasi yang memungkinkan diprediksinya
arus keluar kas masa depan yang diperolehkan untuk memperoleh sumberdaya yang sama
dimasa depan. Dalam kelanjutan operasi usah, dan memungkinkan prediksi penerimaan
kas masa depan.

Walaupun argumentasi ini mendukung, biaya keluaran masa berjalan belum


mendapat dukungan dalam laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements).

Relevansi bagi kreditor

Kreditor juga berkepentingan dalam arus kas masa depan, khususnya yang
tersedia bila perusahaan mendekati kenbangkrutan. Karena tidak adanya informasi yang
andal, kreditor harus banyak mengandalkan diri pada setiap indikasi mengenai keamanan
pinjaman. Nilai likuidasi karena dianggap lebih penting daripada konsep-konsep
penilaian lainnya dan doktrin konservatisme menanamkan pengaruh yang kuat dalam
pelaporan. Tetapi jika probabilitas kelangsungan badan usaha baik, nilai keluaran masa
berjalan mungkin lebih penting daripada nilai likuiditas sebagai evaluasi badan usaha itu
oleh kreditor. Namun, jika jelas bila suatu perusahaan tidak mungkin mempertahankan
eksistensinya, nilai konversi yang diharapkan mungkin sama atau dekat dengan nilai
likuidasi yang dipaksakan.

Relevansi bagi pemegang ekuitas

Menurut konsep-konsep akuntansi tradisional, modal yang diinvestasikan dalam


suatu perusahaan sama besar dengan penilaian aktiva bersih badan usaha itu. Biasanya,
ada beberapa kelas pemegang ekuitas dalam struktur modal perusahaan termasuk mereka
yang hak nya dapat berubah melalui konversi obligasi menjadi saham, atau konversi dari
satu kelas menjadi kelas lainnya, atau melalui penggunaan warrant. Tetapi prosedur
penilaian tertentu dapat memberikan paling tidak informsi parsial, seperti jumlah relativ
penyangga yang ada sebagai proteksi bagi pemegang ekuitas dengan hak-hak prioritas.
Relevansi bagi manajer

Untuk tujuan manajerial, proses penilaian haruslah menghasilkan informasi yang


relevan dengan pengambilan keputusan operasi. Tetapi informasi yang diperlukan oleh
manajemen tidak mesti sama dengan yang diperlukan oleh investor dan kreditor. Investor
dan kreditor terutama tertarik pada prediksi pelaksanaan usaha dimasa depan berdasarkan
evaluasi tentang masa lalu dan informasi lain, tetapi manajemen harus terus menerus
mengambil keputusan yang menetukan pelaksanaan tindakan dimasa depan.

Keandalan

Keandalan seringkali diajukan sebagai justifikasi utama bagi biaya historis


argumentasi utama terhadap semua pesaingnya. Nilai masukan lebih disukai daripada
nilai keluaran karena alasan yang sama. Nilai masukan diyakini lebih dapat diuji
mungkin karena nilai ini tidak memungkinkan dilaporkannya pendapatan sebelum
“direalisasi”. Dengan kata lain, mungkin sepakat bahwa harga pertukaran (harga pasar)
itu relevann dengan laporan eksternal dan bahwa karena keputusan ekonomi hanya bisa
mempengaruhi hasil-hasil berjalan dan masa depan, harga pertukaran masa depan
berjalan dan masa depan secara sepintas lebih relevan dari pada harga pertukaran masa
lalu.

Relevansi dan keandalan kadang-kadang tampak berlawanan, kita dapat melawan


salah satunya tetapi tidak keduanya. Hal ini tidak mesti benar. Banyak kontrak yang
ditetapkan berdasarkan harga pertukaran masa lalu. Oleh karenanya, harga pertukaran
masa lalu sama relevannya untuk pelaporkan eksternal seperti untuk pelaporan berjalan
dan masa depan. Jadi, keandalan dan relevansi dalam banyak kasus berjalan
berdampingan.
Kesimpulan

Dalam penilaian aktiva, tidak satu konsep atau prosedur yang ideal dalam
penyajian laporan posisi keuangan, dalam penentuan penghasilan atau dalam penyajian
informasi lain yang relevan dengan keputusan para investor, kreditor, dan pemakai
laporan keuangan lainnya. Akuntansi sebagai akibatnya bersifat eklektis dan memilih
nilai kluaran dalam beberapa kasus dan nilai msukan dalam kasus-kasus lainnya.

Masalahnya adalah kita tidak benar-benar mengetahui ukuran apa yang


diinginkan pemakai. Misalnya, walaupun teori menyatakan bahwa angka-angka yang
disesuaikan dengan inflasi lebih disukai oleh banyak pemakai praktik mengungkapkan
bahwa angka-angka itu tidak digunakan. Atau informasi itu mungkin sudah tersedia
ditempat lain dengan biaya yang lebih rendah, sehingga penyajiaanya dalam laporan
keuangan tidak relevan. Akibatnya, SFAS 33 “Pelaporan Keuangan dan perubahan
harga,” yang memperkenalkan angka-angka ini secara eksperimental, pada akhirnya
ditinggalkan.

Ikhtisar

Pengukuran dalam akuntansi adalah proses memberikan jumlah-jumlah moneter


pada objek atau aktivitas yang berkaitan dengan suatu badan usaha. Biasanya, jumlah
moneter ini didasarkan pada harga pasar yang diperoleh dalam transaksi yang wajar.

Peraga 14-3

Konsep penilaian Kondisi penerapan

Nilai keluaran pertukaran : Bila tersedia bukti yang andal tentang nilai
1. Penerimaan kas atau potensi keluaran sebagai indikasi penerimaan kas
manfaat masa depan yang masa depan.
diharapkan yang didiskontokan. Bila penerimaan kas atau setaranya yang
2. Nilai keluaran masa berjalan. diharapkan sudah diketahui atau dapat
3. Setara kas masa berjalan. diestimasi dengan derajat kepastian yang
4. Nilai likuidasi tinggi bila periode tunggu relatif panjang.
Bila harga penjualan masa berjalan
menunjukkan harga keluaran masa depan.
Bila alternatif yang terbaik adalah likuidasi
yang tertib.
Bila perusahaan kemungkinan tidak dapat
menjual produknya dalam saluran-saluran
pemasaran yang biasa atau kemungkinan
tidak dapat memanfaatkan nilai manfaat
yang diharapkan.

Nilai masukan pertukaran:


Bila tidak terdapat bukti yang andal
5. Biaya historis
tentang nilai keluaran atau sebagai indikasi
6. Biaya masukan berjalan
kebutuhan kas masa depan.
7. Biaya masa depan yang
Sebagai ukuran nilai masa berjalan bila
didiskontokan
diperoleh baru-baru ini.
8. Biaya standar
Bila dapat diperoleh bukti yang dapat duji
tentang nilai masukan masa berjalan.
Bila manfaat masa depan dari biaya yang
diketahui atau diestimasi itu dibeli dimuka
dan bukan diperoleh saat dibutuhkan.
Bila biaya-biaya ini menunjukkan biaya
masa berjalan dalam kondisi efesiensi dan
pemanfaatan kapasitas yang normal.

Ada kesepakatan umum bahwa aktiva harus dimasukan sebesar harga perolehan
(entry) dan dikeluarkan dengan harga pelepasan (exit). Ketidaksepakatan berkisar seputar
nilai apa yang harus digunakan diantara entry dan exit itu. Yang lainnya lagi
menangguhkan revaluasi sampai harga exit, sampai kas diterima untuk aktiva itu.
Hombuying

Profesor Tom Tunks sedang mencoba menjelaskan masuk keluarnya aktiva


kepada para mahasiswanya. Tentunya kita akan menghadapi batu bata, semen, atap dan
halaman yang semuanya memerlukan perhatian yang terus menerus. Akan tetapi yang
lebih penting lagi kita mempunyai tempat berlindung , privasi, kehangatan, kesejukan,
dan kita berharap lingkungan yang sehat. Untuk mereka yang tidak suka menyetir pada
jam-jam sibuk, akses yang mudah kekantor atau kemampuan berkendara melintasi kota
atau pergi dengan transporatsi publik sama pentingnya.

Begitu kita menetap dirumah kita, kita dapat nilainya berubah dari waktu kewaktu
karena berbagai alasan yang berbeda, yang sebagian besar tidak ada hubungannya dengan
tindakan kita sendiri. Cara lain untuk menyatakan hal ini adalah bahwa aliran manfaat
(yang tak berwujud ) milik kita itu naik nilainya.

Metolius acres

Saat itu awal januari 1984, dan ernest Gmur sedang mencoba untuk memilah
catatan-catatannya yang berhubungan dengan sebuah properti pertanian di oregon tengah
yang bernama Metolius Acres. Tuan Gmur berharap akan dapat membuat serangkaian
laporan keuangan pro forma untuk pertanian itu sebelum melanjutkan diskusinya dengan
seorang agen real estat lokal.

Walaupun minatnya pada pertanian itu terutama terfokus pada potensi keuntungan
modal, beliau ingin mengetahui seberapa baik properti itu sebagai pertanian yang
beroperasi. Beliau tahu bahwa para investor yang beliau wakili melalui Lucerne group di
zug swiss, mengharapkan analisis yang rinci darinya.
Latar belakang

Tuan Gmur sudah menetapkan Metolius Acres sebagai prospek pembeliannya


yang utama setelah melakukan kunjungan tiga hari kelokasi-lokasi pertanian di Oregon
tengah. Dalam pencarian itu beliau dibantu oleh Ken Morrow, seorang agen real estate
lokal. Gmur dan Morrow sudah mengunjungi sejumlah properti sebenarnya menemui
empat sampai lima orang secara pribadi.

Sayangnya, data yang berhasil dikumpulkan Morrow tentang pertanian itu tidak
lengkap dan tidak teratur. Gmur mengerti bahwa hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
pertanian itu tidak aktif dipasar. Morrow sebagai agen real estate yang banyak akal,
sudah mengumpulkan semua datanya dari sumber-sumber diluar pertanian itu.

Sebelumnya pagi itu, Morrow mampir main ke kondominium Gmur dengan data
berikut ini:

Nilai tanah. Pertanian dengan luas dan kondisi yang sama saat ini dijual dengan
harga $3,000 per acre. Ini berarti nilainya adalah sebesar $4,5 juta.

Bangunan tempat tinggal. Bagian tempat tinggal dari bangunan tampaknya


berkisar $100,000.

Bangunan dan peralatan pertanian. Berdasarkan data dari petani di pertanian


disebelahnya, bangunan dan peralatan pertanian tampaknya masing-msing bernilai
$150,000 dan $200,000.

Persediaan. Metolius Acres memegang hak atas 28,000 gantang gandum di


gudang gandum lokal per 31 desember 1983. Ini berkebalikan dengan fakta bahwa pada
tanggal 1 januari 1983 sama sekali tidak ada gandum milik Metolius di gudang itu.

Penjualan. Metolius menjual 140,000 gantang gandum kepada operator gudang


selama tahun 1983. Tampaknya gudang ini adalah satu-satunya saluran penjualan
mereka.

Harga. Operator gudang itu membayar, rata-rata $3,60 pergantang untuk


pembelian tahun 1983. Penawaran penutup, pada tanggal, 31 desember adalah $3,95.
Beban operasi. Tenaga penyuluh pertanian lokal memberikan estimasi prororma
berikut ini untuk sebuah pertanian gandum dengan luas yang kira-kira sama.

Bibit, pupuk, dan bahan kimia $0,415

Sewa mesin dengan operator 0,116

Biaya-biaya lain 0,094

Biaya variabel per gantang $0,625

Gaji dan upah $54,000

Pajak properti 26,000

Beban-beban lain, termasuk tenaga kerja sementara 28,000

Setelah bertanya sana sini, morrow bwerpendapat bahwa bangunan pertanian dan
bangunan pemukiman mungkin seharusnya disusutkan dalam masa 25 tahun. Selain itu,
persediaan pertanian jika dihitung berdasarkan biaya langsung dapat dengan mudah
dibiayai dengan utang jangka pendek.

Ketika ia berjalan menuju kepintu, ia menambahkan “tentu saja saya berasumsi


bahwa anda mengetahui bahwa kebanyakan pertanian disekitar sini menyusun laporan
rugi laba berdasarkan asumsi bahwa pendapatan harus diakui saat gandum dipanen.

Gmor memberi tahu Morrow bahwa hal itu tidak masuk akal baginya. Yang
mengherankan Gmur, Morrow menanggapi aspek pertanyaan itu dengan sangat cepat. Itu
bukan maslah. Anda bisa menilai kembali persediaan itu, atau membentuk suati akun
piutang usaha yang belum ditagih, mana saja yang anda suka. Dengan cara manapun anda
akan mencerminkan sejumlah laba dari gandum musim dingin ini.

Anda mungkin juga menyukai