Anda di halaman 1dari 4

SOAL TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Teori Akuntansi


Kode Mata Kuliah : EKSI 4415
Jumlah sks : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Sakina Nusarifa Tantri, M.Sc.
Nama Penelaah :
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2023
Edisi Ke- : 2

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Dalam pengukuran aset, sering dijumpai perdebatan Modul 4
atau kontroversi antara pihak yang melihat ke masa KB 1
lalu (historicus) dan pihak yang melihat ke masa depan
(futuris).
a. Bagaimana kedua pihak ini memperdebatkan
pengukuran aset? 30
b. Uraikanlah contoh perdebatan antara historicus
dan futuris dalam mengukur persediaan
menggunakan metode FIFO/LIFO!
2 Salah satu metode untuk mengukur persediaan adalah 40 Modul 4
dengan ukuran Nilai Terendah antara Biaya dan Pasar KB 2
(lower of cost or market measures). Banyak yang
percaya bahwa konsep nilai terendah antara biaya dan
pasar ini tidak dapat diterima dalam teori akuntansi.
Jelaskan alasan-alasannya!
3 Pendapatan merupakan bagian dari laba. Oleh karena 30 Modul 5
itu, peraturan untuk pengakuan pendapatan adalah KB 2
bagian dari peraturan untuk pengakuan laba. Selain itu,
kunci untuk menentukan kapan laba harus diakui
adalah penentuan kapan ia telah dihasilkan dan
direalisasi. Apa maksud dari konsep “dihasilkan” dan
“direalisasi” dalam teori pengukuran laba?
* coret yang tidak sesuai

Jawaban :
1. Harga Pertukaran

A. Karena barang dan jasa umumnya dipertukarkan dengan ukuran uang, logislah
jika harga pertukaran (harga pasar) seharusnya relevan dengan pelaporan
eksternal. Selain itu, karena keputusan ekonomi hanya dapat mempengaruhi
hasil berjalan dan hasil masa depan, harga pertukaran masa berjalan (current
exchange price), dan harga pertukaran masa depan (future exchange price)
secara potensial sama relevannya dengan harga pertukaran masa lalu.
Ada dua pasar tempat perusahaan beroperasi dan karena ada dua jenis harga
atau nilai pertukaran-nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran
mencerminkan dana yang diterima oleh suatu perusahaan yang didasarkan
terutama pada harga pertukaran untuk I (satu) produk atau keluaran
perusahaan itu. Nilai masukan mencerminkan ukuran imbalan yang diserahkan
untuk memperoleh aktiva yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam
operasinya, yaitu masukannya. Oleh karena itu, ada enam kategori utama nilai
pertukaran.

Biaya historis didefinisikan sebagai harga agregat yang dibayarkan oleh


perusahaan untuk memperoleh kepemilikan dan penggunaan suatu aktiva,
termasuk semua pembayaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva itu di
lokasi dan dengan kondisi yang disyaratkan agar aktiva itu dapat memberikan
manfaat dalam produksi atau operasi perusahaan lainnya.
Biaya sebagai konsep penilaian untuk aktiva nonmoneter mempunyai
keunggulan utama berupa fakta bahwa biaya itu dapat diuji, yaitu biaya itu
merupakan harga dalam transaksi yang sudah direalisasi. Biaya yang timbul
dari transaksi yang wajar (arm's-length transaction), yang disepakati bersama
oleh pembeli dan penjual dalam suatu perekonomian bebas, merupakan nilai
minimum aktiva itu bagi si pembeli.
Kadang-kadang dibuat asumsi yang lebih kuat daripada nilai minimum, yaitu
biaya menunjukkan nilai aktual aktiva itu bagi perusahaan pada saat
perolehan. Argumentasi yang mendukung asumsi ini kerap kali didasarkan
pada konsep nilai aktiva bagi suatu going concern.
Salah satu kelemahan utama penilaian biaya historis adalah nilai aktiva bagi
perusahaan mungkin berubah dari waktu ke waktu, setelah periode waktu yang
panjang, nilai itu mungkin tidak mempunyai arti apa pun sebagai ukuran
kuantitas sumber daya yang tersedia bagi badan usaha, nilai manfaat masa
depannya, atau harga pasar masa berjalan aktiva itu. Kalaupun harga tetap
konstan tidak mungkin harapan yang menyangkut manfaat masa depan akan
tetap konstan. Harapan bisa berubah karena meningkatnya kepastian karena
sisa umur aktiva semakin pendek, atau karena adanya perubahan dalam
teknologi, atau dalam kondisi ekonomi. Perubahan harga lebih mempengaruhi
relevansi dan komparabilitas biaya historis yang diterapkan pada aktiva tak
lancar dari pada biaya yang diterapkan pada aktiva lancar. Hal ini karena lebih
panjangnya periode dari tanggal perolehan ke periode penggunaan rata-rata.
Semakin panjang periode ini, semakin besar pengaruh kumulatif perubahan
harga sejak tanggal perolehan.
Pandangan lebih jauh ke dalam arti biaya diberikan dalam tiga variasi biaya
masukan historis yang ditemukan dalam literatur. Ketiganya adalah biaya
kebijaksanaan (prudent cost), biaya standar, dan biaya asal (original cost).

Biaya Masukan Masa Depan yang Didiskontokan (Discounted Future Input


Cost )
Jika harga menurut persyaratan dalam kontrak akan dibayarkan di saat
mendatang, biaya aktiva haruslah sebesar nilai kewajiban kontraktual yang
didiskontokan ke waktu sekarang. Akan tetapi, keterlambatan singkat dalam
pembayaran dapat diabaikan karena diskontonya biasanya tidak material.
Konsep ini direkomendasikan untuk kasus di mana perusahaan mempunyai
pilihan untuk membeli jasa jika dibutuhkan saja dan bukan dalam satu-satuan
sekaligus (lump sum). Selain itu, sekalipun biaya masa depan yang
didiskontokan itu sama besar dengan nilai aktiva pada saat perolehan, identitas
biaya masa depan yang diharapkan yang didiskontokan untuk jasa yang setara
dan nilai masa berjalan aktiva itu bagi perusahaan kemungkinan tidak akan
bertahan dalam periode-periode selanjutnya. Oleh karena itu, konsep biaya
masa depan yang didiskontokan mengandung semua kelemahan biaya historis
ditambah pembatasan yang berlaku dalam konsep potensi jasa yang
didiskontokan.

B.

Biaya historis didefinisikan sebagai harga agregat yang dibayarkan oleh


perusahaan untuk memperoleh kepemilikan dan penggunaan suatu aktiva,
termasuk semua pembayaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva itu di
lokasi dan dengan kondisi yang disyaratkan agar aktiva itu dapat memberikan
manfaat dalam produksi atau operasi perusahaan lainnya. Pandangan lebih
jauh ke dalam arti biaya diberikan dalam tiga variasi biaya masukan historis
yang ditemukan dalam literatur. Ketiganya adalah biaya kebijaksanaan
(prudent cost), biaya standar, dan biaya asal (original cost).
Biaya Bijaksana. Konsep biaya bijaksana menyatakan bahwa hanya biaya-
biaya yang secara normal dibayar untuk properti oleh manajemen yang
bijaksana yang harus dimasukkan dalam pengukuran aktiva atau aktivitas.
Biaya Standar. Diterapkan pada penilaian dengan dasar berapa biaya yang
seharusnya, menurut asumsi-asumsi tertentu yang menyangkut tingkat
efisiensi produktif dan pemanfaatan kapasitas yang diinginkan. Keunggulan
utama konsep biaya standar adalah pada biaya ketidakefisienan yang
dihilangkan.
Biaya Asal. Istilah biaya asal (original cost) mengacu pada biaya properti bagi
perusahaan yang pertama-tama menyerahkannya untuk pelayanan masyarakat.
Setiap jumlah yang dibayarkan yang melebihi biaya asal dikurangi akumulasi
penyusutan, dalam pembelian oleh perusahaan kedua harus diklasifikasikan
secara terpisah dan dikeluarkan dengan metode yang disetujui oleh komisi
pelayanan masyarakat.

2. Perubahan dalam biaya masa berjalan tidak selalu mencerminkan perubahan dalam
harga penjualan masa berjalan. Nilai-nilai tidak mesti berubah karena ada perubahan
dalam biaya.

3. Menurut FASB, pendapatan tidak boleh diakui sampai dapat :

 dihasilkan;
 direalisasi atau dapat direalisasi.
Karena pendapatan merupakan bagian dari laba, peraturan untuk pengakuan
pendapatan adalah bagian dari peraturan untuk pengakuan laba. Oleh karena itu, kunci
untuk menentukan kapan laba harus diakui adalah penentuan kapan ia telah dihasilkan
dan direalisasi.
Pendapatan yang dihasilkan. Dalam pengakuan pendapatan metode persentase
penyelesaian produk adalah salah satu contoh di mana ini benar-benar dilakukan
dalam praktek. ARS 3 memberikan suatu peraturan umum untuk pengakuan yang
menyatakan bahwa "pendapatan harus diidentifikasi dengan periode selama saat itu
kegiatan ekonomi utama yang penting untuk penciptaan dan disposisi barang dan jasa
telah diselesaikan, asalkan pengukuran objektif atas hasil-hasil kegiatan tersedia. Dua
kondisi ini, yaitu penyelesaian kegiatan ekonomi utama dan objektivitas pengukuran,
dipenuhi pada tahap kegiatan yang berbeda dalam kasus yang berbeda, adakalanya
selambat waktu penyerahan produk atau pelaksanaan jasa, dalam kasus lain pada titik
waktu yang lebih awal.
Secara umum bahwa pendapatan harus diakui dan dilaporkan ketika kegiatan yang
utama diselesaikan apabila pengukurannya dapat diuji dan bebas dari bias. Alternatif
pengakuan pendapatan adalah konsep kejadian kritis, yaitu mengakui pendapatan
segera setelah ketidakpastian telah cukup diselesaikan. Suatu perluasan konsep
kejadian kritis yang ditemukan dalam monograf AAA tahun 1964, The Realization
Concept, menyatakan bahwa pendapatan harus diakui lebih lambat jika fungsi atau
kegiatan ekonomi tambahan terjadi sesudah waktu itu.
Realisasi. Secara umum bahwa realisasi merupakan pelaporan pendapatan apabila
suatu pertukaran atau arus ke luar produk telah terjadi, yaitu barang jasa sudah
ditransfer ke pelanggan. Pelaporan pendapatan sebelum atau sesudah saat setelah
penjualan secara umum dipertimbangkan sebagai pengecualian peraturan realisasi.
Berikut ini beberapa alternatif pengakuan pendapatan IAI dalam Standar Akuntansi
Keuangan. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
yang dapat diterima (IAI; 23.3).

Sumber :
MODUL EKSI4415

Anda mungkin juga menyukai