Anda di halaman 1dari 2

SOAL TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


Teori akuntansi

1. Dalam pengukuran aset, sering dijumpai perdebatan atau kontroversi antara pihak yang melihat ke
masa lalu (historicus) dan pihak yang melihat ke masa depan (futuris).
 Bagaimana kedua pihak ini memperdebatkan pengukuran aset?
 Uraikanlah contoh perdebatan antara historicus dan futuris dalam mengukur persediaan
menggunakan metode FIFO/LIFO!

Jawab

 Suatu perdebatan sengit sudah berlangsung selama sekian dasawarsa mengenai bagaimana cara
terbaik untuk mengukur aktiva. Perdebatan ini mungkin rumit dan membingungkan, tetapi dapat
ditarik garis-garis pertentangan yang utama, yaitu antara apa yang bisa disebut sebagai pihak yang
melihat ke masa lalu (hisroricus) dan pihak yang melihat ke masa depan Yisturis). Pihak historicus
cenderung mendukung biaya historis karena biaya historis menceritakan kisah perusahaan
dengan lebih baik, sementara pihak futuris cenderung mendukung biaya masa berjalan karena
biaya masa berjalan mencerminkan masa depan dengan lebih baik. Pihak historicus kerap kali
walaupun tidak selalu. cenderung menempatkan pengukuran penghasilan sebagai masalah sentral
dalam akuntansi. Bagi mereka, neraca adalah laporan jumlah-jumlah residual yang akan dibawa ke
periode-periode masa depan. Oleh karena itu, penilaian aktiva paling baik dilakukan secara tidak
langsung. Pihak ficuris cenderung menjadikan ncraca sebagai fokus sentral dan menyatakan
penghasilan yang akan diperoleh sebagai penghasilan kedua. FASB menyebut kedua pendekatan
ini pandangan pendapatan-beban (revenue-ezpense) dan pandangan akliva-kewajiban (assets-
liabilities).
 Sebagai ilustrasi, pertimbangkan perdebatan tentang penggunaan LIFO dan FIFO. Metode LIFO
kerap kali disukai oleh pihak historicus karena dalam periode-periode inflasi metode ini
memberikan ukuran marjin kotor yang lebih tepat. Kelemahannya bahwa ukuran persediaan di
neraca menjadi kurang tepat. Para futuris cenderung lebih mendukung FIFO karena metode ini
memberikan ukuran nilai aktiva yang lebih baik di neraca. Kelemahannya bahwa metode ini
menghasilkan ukuran harga pokok penjualan yang kurang tepat. Perdebatan ini menelurkan
berbagai ukuran aktiva yang potensial. Banyaknya ukuran ini mencerminkan beragamnya
penggunaan akuntansi karena masing-masing menyarankan ukuran yang berbeda. Akibatnya
walaupun ada keuntungan yang pasti jika satu konsep yang menyeluruh (all-pervasive) bisa
diterima secara luas, sesuatu analisis yang mendalam atas pola-pola penggunaan menunjukkan
bahwa satu konsep penilaian saja tidak dapat memenuhi semua tujuan dengan sama baiknya.
Konsep yang tepat dalam setiap kasus membutuhkan pengetahuan tentang siapa yang
menggunakan informasi dan untuk tujuan apa.
2. Salah satu metode untuk mengukur persediaan adalah dengan ukuran Nilai Terendah antara Biaya
dan Pasar(lower of cost or market measures). Banyak yang percaya bahwa konsep nilai terendah
antara biaya dan pasar ini tidak dapat diterima dalam teori akuntansi. Jelaskan alasan-alasannya!
Jawab
a. Sebagai metode konservatisme, konsep ini cenderung merendahsajikan (understate) penilaian
total aktiva.
b. Konservatisme dalam penilaian aktiva ditutup (offset) oleh laporan laba bersih yang tidak
konservatif dalam periode tertentu di masa depan.
c. Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun,
secara internal konsep ini tidak konsisten.
d. Argumentasi yang tidak begitu meyakinkan adalah aturan biaya atau pasar menyebabkan
penurunan dalam biaya dan juga memperkecil utilitas yang disebabkan oleh memburuknya
kondisi, keusangan, atau penurunan kapasitas menghasilkan penghasilan. Mungkin saja tidak
ada perubahan dalam nilai realisasi bersih hanya karena biaya berubah.

3. Pendapatan merupakan bagian dari laba. Oleh karena itu, peraturan untuk pengakuan pendapatan
adalah bagian dari peraturan untuk pengakuan laba. Selain itu,kunci untuk menentukan kapan laba
harus diakuI adalah penentuan kapan ia telah dihasilkan dan direalisasi. Apa maksud dari konsep
“dihasilkan” dan “direalisasi” dalam teori pengukuran laba?
Jawab
Pendapatan yang dihasilkan. Dalam pengakuan pendapatan metode persentase penyelesaian produk
adalah salah satu contoh di mana ini benar-benar dilakukan dalam praktek. ARS 3 memberikan suatu
peraturan umum untuk pengakuan yang menyatakan bahwa “pendapatan harus diidentifikasi dengan
periode sclama saat itu kegiatan ckonomi utama yang penting untuk penciptaan dan disposisi barang
dan jasa telah diselesaikan, asalkan pengukuran objektif atas hasil-hasil kegiatan tersedia. Dua kondisi
ini, yaitu penyelesaian kegiatan ekonomi utama dan objektivitas pengukuran. Dipenuhi pada lahap
kegiatan yang berbeda dalam kasus yang berbeda, adakalanya selambat waktu penyerahan produk atau
pelaksanaan jasa, dalam kasus lain pada titik waktu yang lebih awal. Secara umum bahwa pendapatan
harus diakui dan dilaporkan ketika kegiatan yang utama diselesaikan apabila pengukurannya dapat diuji
dan bebas dari bias. Alternatif pengakuan pendapatan adalah konsep kejadian kritis, yaitu mengakui
pendapatan segera setelah ketidakpastian telah cukup diselesaikan. Suatu perluasan konsep kejadian
kritis yang ditemukan dalam monograf AAA tahun 1964, The Realization Concept, menyatakan bahwa
pendapatan harus diakui lebih lambat jika fungsi atau kegiatan ckonomi tambahan terjadi sesudah
waktu itu.
Realisasi. Secara umum bahwa realisasi merupakan pelaporan pendapatan apabila suatu pertukaran
atau arus ke luar produk telah terjadi, yaitu barang jasa sudah ditransfer ke pelanggan. Pelaporan
pendapatan sebelum atau sesudah saat setelah penjualan secara umum dipertimbangkan sebagai
pengecualian peraturan realisasi.

Anda mungkin juga menyukai