A. Definisi
Mineral adalah sebuah senyawa kimia homogen non organik yang memiliki
bentuk padat dan teratur yang terdapat dialam. Mineral biasanya didefinisikan
sebagai bagian kulit bumi yang terdiri dari senyawa unsur – unsur kimia, baik yang
berbentuk padat maupun cair bersifat homogen, yang tidak terjadi dengan
perantaraan manusia dan tidak berasal dari tumbuh – tumbuhan atau hewan dan
dibentuk oleh alam. Meskipun demikian, ada beberapa zat atau bahan yang
berguna, yang terjadi karena perubahan atau penguraian sisa tumbuhan dan
hewan secara alami. Mineral mempunyai karakteristik tersendiri.
Mineralogi berasal dari dua kata, yaitu mineral yang berarti senyawa kimia
homogen non organik dan logi yang berarti ilmu. Jadi, mineralogi adalah ilmu yang
mempelajari mengenai mineral meliputi bentuk-bentuk, kandungan, unsur-unsur,
keterbentukan dan manfaatnya.
B. Macam-Macam Mineral
Dalam dunia pertambangan, salah satu tujuannya eksplorasi adalah
mencari endapan mineral yang bernilai ekonomis tinggi. Macam-macam mineral,
yaitu :
Almunium (Al)
Almunium terbagi atas dua jenis, yaitu Bauksit dan Kriolit. Bauksit
berbentuk kerang. Dalam Bauksit terkandung 37% almunium, oksigen, air, dan
mengandung banyak besioksida sebagai bahan pencampur. Bauksit mempunyai
berbagai warna, biasanya coklat kemerah-merahan. Bauksit digunakan sebagai
pembuatan (pengecoran) alumunium dan untuk bahan tahan api.
C. Keterbentukan Mineral
Mineral terbentuk secara bebas di alam. Tetapi setiap daerah memiliki
mineral yang berbeda-beda sesuai pada kandungan host rock. Adapun proses
keterbentuknya mineral, yaitu :
Proses Magmatik
Pada proses ini, mineral terbentuk oleh pemisahan magma. Pemisahan
magma terjadi di akibatkan oleh penurunan suhu pada magma. Setelah penurunan
suhu, mineral akan membentuk satu atau lebih jenis mineral pada batuan beku.
Contoh mineral dari proses ini adalah intan, tembaga, platina, dan timah.
Proses Pengendapan dan Pelapukan
Pada proses ini, mineral terbentuk akibat perubahan kandungan kimia dan
bentuk pada batuan yang disebabkan oleh atmosfer dan hidrosfer. Contoh mineral
dari proses ini adalah kaolin, bauksit, hematit dan kalsit
Proses Hidrotermal
Pada proses ini, mineral terendapkan pada larutan sisa dari magma pada
temperature yang rendah. Contoh mineral dari proses ini adalah kalkosit, kuarsa
dan klorit.
Proses Pegmatif
Pada proses ini, mineral termodifikasi dari mineral yang telah terbentuk
pada proses magmatik dan mengalami penurunan suhu. Contoh mineral dari
proses ini adalah grafit, pirit, dan kuarsa
Proses Karbonatif
Pada proses ini, mineral mengalami pembentukan pada batuan sedimen
yang didominasi oleh kandungan karbonat. Contoh mineral dar proses ini adalah
dolomit.
Proses Skarn
Pada proses ini, mineral terbentuk pada keadaan yang terhimpit dengan
batuan lainya. Batuan yang terhimpit sehingga terjadi kontak dengan batuan lainya
yang menyebabkan terbawa sedikit kandungan dari batuan lainya. Contoh mineral
dari proses ini adalah galena.
Proses Sublimasi
Pada proses ini, mineral terbentuk akibat pemadatan dari uap pada
magma. Contoh mineral dari proses ini adalah sulfur.
D. Deskripsi
Pada alam, teradapat lebih dari 4000 jenis mineral 150 jenis umum
ditemukan,50 jenis jarang ditemukan dan sisanya jarang . Mineral memiliki bentuk
fisik, kandungan unsur kimia dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
dilakukan pendeskripsian agar memudahkan dalam penggolongan mineral. oleh
sebab itu, penggolongan pendeskripsian dibagi menjadi 11 jenis, yaitu
Morfologi
Morfologi adalah bentuk fisik dari mineral. Morfologi dibagi menjadi
isometrik, memanjang pada satu arah dan memanjang pada dua arah.
Transparansi
Transparansi adalah sifat mineral untuk meneruskan cahaya yang masuk
pada mineral. transparansi dibagi menjadi tembus pandang, tembus cahaya, dan
kedap cahaya
Warna
Warna ditentukan oleh skala warna. Setiap mineral memiliki warna-warna
yang berbeda sesuai dengan kandungan pada mineral tersebut.
Gores
Gores adalah warna goresan mineral yang menjadi bubuk setelah
digoreskan pada benda yang lebih keras (porselen). Tiap mineral belum tentu
memiliki warna gores yang sama dengan warna mineral.
Kilap
Kilap pada mineral adalah bidang yang menunjukan pantulan dari cahaya
melalui permukaan mineral. kilap terbagi menjadi kilap kaca, kilap intan, kilat sub-
logam dan kilap logam.
Belah
Belah adalah bidang mineral yang memisah sejajar. Belah terbagi menjadi
sangat sempurna, sempurna, nyata, tidak sempurna dan tidak nyata.
Kekerasan
Tiap mineral memiliki tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Tingkat
kekerasan diparameterkan oleh skalamohs.
E. Perawakan Kristal
Dalam pembentukan mineral, terdapat jenis-jenis keterbentukannya. Pada
perbedaan jenis mineral tersebut, lingkungan sangat berpengaruh dalam
pembentukan fisik kristal. Lingungan dapat memberikan gaya – gaya geologi
berupa gaya endogen dan gaya eksogen, tergantung pada lingkungan
keterbentukan mineral. akibat dari hal tersebut, beberapa mineral bias saja
berkembang tidak ideal saat tidak dipengaruhi oleh gaya endogen dan gaya
eksogen sehingga kristal menjadi tidak berbentuk atau amorf.
Setiap kristal memiliki bentuk yang belum tentu ideal yang menyebabkan
beberapa mineral sukar untuk dikelompokan. Oleh karena itu, terdapat parameter
perawakan kristal untuk mempermudah pengkelompokan mineral.
Perawakan kristal atau crystal habit adalah sebuah parameter
pendeskripsian yang melihat pada sekelompokan mineral yang mempunyai bentuk
yang hampir serupa namun memiliki perbedaan ukuran dan bentuk yang berbeda-
beda karena lingkungan keterbentukan mineral. Dasar dari parameter ini adalah
bentuk dari mineral, tetapi tidak semua mineral dapat diindentifikasi dengan
mengetahui perawakannya.
Secara umum, perawakan terbagi atas tiga kelompok utama, yaitu :
Perawakan Mendatar
Perawakan Mendatar adalah bentuk kristal yang memiliki 2 sumbu yang
sama panjang dan sumbu lainya memotong sumbu tegak lurus, perawakan
mendatar dibagi atas :
Memapan
Pada memapan bentuk kristal memiliki perbandingan panjang dan lebar
yang relatif sama. Contohnya adalah barit.
Membata
Pada membata, bentuk kristal hampir serupa dengan batu bata. Contohnya
adalah mikrolin.
Membilah
Pada membilah, bentuk kristal seperti sepotong kayu yang telah dipotoh
tipis. Contohnya adalah kianit.
Mendaun
Pada mendaun, kristal memiliki bentuk pipih seperti daun dan mudah untuk
terpisah. Contohnya adalah mika.
Perawakan Memanjang
Perawakan memanjang adalah jika salah satu sumbu dari kedua sumbu
lainya memiliki panjang yang lebih panjang. Perawakan memanjang dibagi atas :
Meniang
Bentuk kristal berbentuk prisma (bentuk alas bagian atas dan bawah
kongruen) dan seperti tiang. Contohnya adalah turmalin dan pirolusit.
Menjarum
Pada menjarum, kristal berbentuk seperti jarum. Contohnya adalah natrolit.
Menyerat
Pada menyerat, bentuk kristal seperti serat-serat yang kecil. Contohnya
adalah gypsum dan silimanit.
Menjaring
Pada menjaring, bentuk kristal memiliki ukuran kecil dan memanjang
layaknya jaring. Contohnya adalah rutil.
Perawakan Berkelompok
Perawakan berkemlompok adalah jika setiap sumbu pada kristal memiliki
bentuk yang berbeda-berbada, pada perawakan berkelompok terbagi atas:
Mendada
Pada mendada, bentuk kristal membentuk buah dada. Contoh dari mineral
ini adalah malakit.
Membulat
Pada membulat, bentuk kristal memiliki permukaan berbentuk lingkaran
contohnya adalah bismuth.
Mengginjal
Pada mengginjal, bentuk kristal seperti ginjal manusia. Contoh dari mineral
ini adalah hematit.
Mineral adalah sebuah senyawa kimia homogen non organik yang memiliki
bentuk padat dan teratur yang terdapat dialam. Mineral biasanya didefinisikan
sebagai bagian kulit bumi yang terdiri dari senyawa unsur – unsur kimia, baik yang
berbentuk padat maupun cair bersifat homogen, yang tidak terjadi dengan
perantaraan manusia dan tidak berasal dari tumbuh – tumbuhan atau hewan dan
dibentuk oleh alam.
Mineralogi berasal dari dua kata, yaitu mineral yang berarti senyawa kimia
homogen non organik dan logi yang berarti ilmu. Jadi, mineralogi adalah ilmu yang
mempelajari mengenai mineral meliputi bentuk-bentuk, kandungan, unsur-unsur,
keterbentukan dan manfaatnya..
Mineral terbentuk secara bebas di alam. Tetapi setiap daerah memiliki
mineral yang berbeda-beda sesuai pada kandungan host rock. Adapun proses
keterbentuknya mineral, adalah proses magmatik, proses pengendapan dan
pelapukan, proses hidrotermal, proses pegmatif, proses karbonatif, proses skarn,
dan proses sublimasi.
Pada alam, teradapat lebih dari 4000 jenis mineral 150 jenis umum
ditemukan,50 jenis jarang ditemukan dan sisanya jarang . Mineral memiliki bentuk
fisik, kandungan unsur kimia dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
dilakukan pendeskripsian agar memudahkan dalam penggolongan mineral. oleh
sebab itu, penggolongan pendeskripsian dibagi menjadi 11 jenis, adalah morfologi,
transparansi, warna, gores, kilap, belah, kekerasan, kemagnitan, dan
radioaktifitas.
Perawakan kristal merupakan salah satu parameter pendeskripsian
mineral dengen didasarkan pada bentuk keseluruhan kristal. Perawakan kristal
terbagi atas tiga jenis, yaitu perawakan mendatar, perawakan memanjang, dan
perawakan berkelompok.
Dikarenakan mineral pada alam terdapat lebih dari 4000 jenis, karakteristik
dari mineral bahan galian berbeda-beda. Oleh sebab itu, insinyur pertambangan
harus menguasai mineralogi agar kegiatan eksplorasi, penambangan dan
pengolahan dapat berjlan dengan baik dan tidak merusak alam yang di eksploitasi.
DAFTAR PUSTAKA