Anda di halaman 1dari 46

STATISTIK DAERAH KABUPATEN MAMASA 2015

ISSN : 2087-5893
Katalog BPS : 1101002.7603
Nomor Publikasi : 76035.1503
Ukuran Buku : 17,5 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : v + 36 halaman

Naskah:
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit:
Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa

Dicetak oleh:
-

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan,


mengkomunikasikan, dan/ atau menggandakan sebagian atau
seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa seizin tertulis
dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa
Kata Pengantar

Publikasi “Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015” diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Mamasa berisi tentang data dan informasi socio-ekonomi yang dapat menggambarkan
profil Kabupaten Mamasa secara komprehensif untuk membantu pengguna data memahami
perkembangan pembangunan, perekonomian, dan potensi yang ada di Kabupaten Mamasa.
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-
publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi
yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis, walaupun sederhana.
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten mamasa 2015 memuat berbagai
informasi/ indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten
Mamasa dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi
kegiatan pembangunan.
Kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan
penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik,
baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Semoga Publikasi ini bermanfaat.

Mamasa, Oktober 2015


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Mamasa

Fredy Takaya
Daftar Isi

Kata Pengantar iii 11 Pertambangan dan Energi 18


Daftar Isi iv 12 Industri 19
1 Geografi dan Iklim 1 13 Konstruksi 20
2 Pemerintahan 2 14 Hotel dan Pariwisata 21
3 Penduduk 4 15 Transportasi dan Komunikasi 22
4 Ketenagakerjaan 6 16 Perbankan 23
5 Pendidikan 8 17 Harga-harga 24
6 Kesehatan 10 18 Pengeluaran Penduduk 25
7 Perumahan 12 19 Perdagangan 26
8 Pembangunan Manusia 14 20 Pendapatan Regional 27
9 Kemiskinan 15 21 Perbandingan Regional 28
10 Pertanian 16 Lampiran Tabel 30
GEOGRAFI DAN TOPOGRAFI
Kabupaten Mamasa didominasi oleh daerah pegunungan dengan
pepohonan yang rimbun
Tekstur tanah yang labil menyebabkan sering terjadinya longsor di
Kabupaten Mamasa

Kabupaten Mamasa merupakan kabupaten PETA KABUPATEN MAMASA


keempat terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Secara
0
astronomis, Kabupaten ini terletak pada 2 39’216”
0 0
sampai 3 19’288” LS serta 119 0’216” sampai
0
dengan 119 38’144” BT. Kabupaten Mamasa
dengan ibukota Kecamatan Mamasa, berbatasan
langsung dengan Kabupaten Mamuju di sebelah
utara, Provinsi Sulawesi Selatan di sebelah timur,
Kabupaten Polewali Mandar di sebelah selatan, dan
Kabupaten Majene di sebelah barat.

Secara Administratif, Kabupaten Mamasa


mempunyai luas sekitar 3.005,88 kilometer persegi
yang terdiri atas 17 kecamatan dan 181 desa.
Tabulahan merupakan kecamatan terluas dengan
17,10 persen dari luas kabupaten, atau sekitar
513,95 km persegi. Sementara itu, Rantebulahan
Timur merupakan kecamatan dengan luas terkecil
yakni dengan luas 31,87 km persegi.

Statistik Topografi dan Bencana Alam


TAHUKAH ANDA
Kabupaten Mamasa 2014

Uraian Satuan 2013


2
Luas km 3.005,88
Lereng/puncak Desa 114
Seluruh desa di Mamasa terletak jauh dari
Lembah desa 67
garis pantai dengan klasifikasi ketinggian yang
bervariasi. Secara topografi, Mamasa terdiri dari Tanah Longsor Kejadian 12
114 desa/kelurahan (62,98 persen) daerah Banjir Kejadian 1
lereng/puncak dan 67 desa/kelurahan (37,02
persen) yang merupakan daerah lembah. Struktur Angin Puting Beliung Kejadian 1
tanah yang labil dan berbukit menyebabkan sering Tinggi DPL m 175-3.000
terjadinya longsor di wilayah Kabupaten Mamasa.
Sumber : Ma masa Dalam a ngka 2015
Kecamatan yang terjauh dari ibukota
kabupaten (Kecamatan Mamasa) adalah Kecamatan
Pana yakni sejauh 95 km, disusul dengan kecamatan TAHUKAH ANDA
Tabulahan dengan jarak 87 km. Sementara itu, Pada tahun 2014, tercatat 12 kejadian tanah
kecamatan dengan jarak terdekat dari ibukota
longsor di Kabupaten Mamasa dengan total
kabupaten adalah Kecamatan Tawalian yang
berjarak tiga kilometer. kerugian mencapai 4,4 Milyar

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 1


PEMERINTAHAN
Mamasa memiliki 17 kecamatan dan 181 desa

Wilayah Administrasi di Kabupaten Mamasa Hingga tahun 2014, Kabupaten Mamasa


2013-2014 seluruhnya sudah terdiri atas 17 kecamatan dan 181
Wilayah Administrasi 2013 2014 desa/kelurahan. Jumlah ini sama dengan tahun 2013
Kecamatan 17 17 dengan 181 kelurahan/ desa. Pembentukan wilayah
Desa 168 168 administrasi ini tentunya memiliki proses yang
Kelurahan 13 13 panjang, mulai dari terbentuknya kabupaten mamasa
di tahun 2003, sampai dengan sekarang.

Jumlah Pegawai Eselon di Jajaran Pemerintah Jumlah pegawai yang menduduki jabatan
Mamasa Tahun 2014 eselon di Kabupaten Mamasa sebanyak 597 orang,
Menurut Tingkatan 597 jabatan ini didominasi oleh eselon IV, yaitu
Eselon II 23 sebanyak 434 orang. Jika dilihat menurut jenis
Eselon III 140 kelamin, sekitar 70 persen dijabat oleh laki-laki, dan
Eselon IV 434 sekitar 30 persen dijabat oleh perempuan.
Menurut Jenis Kelamin 597 Pemilu yang dilaksanakan pada tahun 2014
Laki-laki 418
menghasilkan wakil rakyat periode 2014-2019
Perempuan 179
sebanyak 30 orang. Sebagian besar anggota DPRD
Sumber : BKDD Mamasa Kabupaten Mamasa berpendidikan diploma dan S1.
Sebanyak enam orang lagi berpendidikan S2 dan S3.
Tingkat Pendidikan Anggota DPRD Meskipun demikian, masih ada delapan anggota
Kabupaten Mamasa Periode 2014-2019 DPRD yang masih berpendidikan SMA.

Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan


SMA 7 1 TAHUKAH ANDA
DI-II-III/S1 15 1
S2-S3 6 0 Dari keseluruhan anggota DPRD Kabupaten
Mamasa, hanya ada dua orang yang berjenis
Jumlah Produk DPRD di Kabupaten kelamin perempuan
Mamasa 2012-2014

Produk Hukum Daerah 2012 2013 2014 Salah satu tugas dan wewenang DPRD
Peraturan Daerah 4 0 0 adalah merumuskan undang-undang dan
Keputusan DPRD 25 23 12 peraturan. Pada tahun 2014, DPRD tidak
Keputusan Pimpinan mengeluarkan peraturan daerah tetapi
11 7 5 mengeluarkan sebanyak 12 keputusan DPRD, lima
DPRD
Lainnya 15 7 9 putusan pimpinan DPRD, dan sembilan putusan
lainnya.
Sumber : Sekretariat DPRD

2 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PEMERINTAHAN
Melayani masyarakat merupakan tugas dari pemerintah
Salah satu bentuk pelayanan tersebut yaitu dengan penerbitan Kartu
Keluarga, KTP, surat nikah, dan lain sebagainya

Realisasi penerimaan pemerintah daerah Target dan Realisasi Pemerintah Daerah Atas
Kabupaten Mamasa pada tahun 2014 (587,23 Penerimaan dan Pengeluaran Kabupaten
miliar) meningkat dibanding tahun sebelumnya Mamasa Tahun 2013-2014
(572,60 miliar). Kenaikan penerimaan daerah
tersebut mutlak dipengaruhi oleh Uraian 2013 2014
meningkatnya anggaran Dana Alokasi Umum Target
(DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Total Penerimaan 572,70 674,33
realisasi pengeluaran Kabupaten Mamasa tahun Pengeluaran 536,22 657,01
2013 sebanyak 555,44 miliar dimana 47,02 Realisasi
persen di antaranya untuk belanja pegawai. Penerimaan 572,60 587,23*
Pengeluaran 536,22 555,44*
DAU 410,74 428,11*
TAHUKAH ANDA DAK 95,12 75,83*
Dana Perimbangan berkontribusi sebesar
PAD 9,69 15,45*
88,13 persen tehadap Pendapatan Daerah, *angka sementara
Sementara PAD hanya berkontribusi
Sumber: DPKAD Mamasa
sebesar 2,63 persen.
Jumlah Sertifikat Tanah, Surat Nikah, dan Akte
Kelahiran yang Diterbitkan Tahun 2009-2013
Salah satu tugas pemerintah adalah
memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Diantaranya adalah melayani penerbitan
sertifikat tanah, surat nikah, akte kelahiran,
kartu tanda penduduk dan kartu keluarga.
Jumlah sertifikat tanah yang dikeluarkan di
Kabupaten Mamasa tahun 2014 sebanyak 2.093
surat, mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya. Jumlah kartu keluarga (KK) dan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diterbitkan
tahun 2013 mengalami penurunan dibanding
Sumber: BPN dan Dukcapil Ma masa, diolah
tahun sebelumnya.

Jumlah KTP dan KK yang Diterbitkan Tahun


TAHUKAH ANDA 2013 dan 2014

Masih banyak balita di Kabupaten Mamasa Uraian 2013 2014


yang belum punya akte kelahiran. KK 25.330 20.594
Berdasarkan hasil sussenas, persentase balita
KTP 30.311 6.545
yang belum punya akte sebesar 60,25 persen
Sumber: Dukcapil Mamasa, diolah

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 3


PENDUDUK
Penduduk merupakan aspek mendasar dalam pembentukan suatu wilayah
Jumlah penduduk Kabupaten Mamasa tahun 2013 sebanyak 149.809 jiwa

Piramida Penduduk Kabupaten Mamasa, 2014 Piramida Penduduk Kabupaten Mamasa


Tahun 2014 menyerupai candi yang lebar di bagian
bawahnya, hal ini menunjukkan bahwa struktur
penduduk Kabupaten Mamasa didominalsi oleh
kalangan penduduk berusia muda. Pola piramida
penduduk tersebut sesuai dengan pola piramida
penduduk di negara berkembang. Dari gambar kita
bisa melihat bahwa perbandingan penduduk
menurut gender di Kabupaten Mamasa tidak
berbeda signifikan, hal ini diperkuat dengan sex
ratio yang sebesar 103 yang artinya terdapat 103
penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk
perempuan. Sementara itu, Angka beban
tanggungan Kabupaten Mamasa tahun 2014
sebesar 58,71 persen yang artinya setiap 100
penduduk usia produktif menanggung beban
ekonomi 59 orang usia tidak produktif.
Berdasarkan estimasi dari hasil Sensus
Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten
Mamasa tahun 2014 berjumlah 149.809 jiwa,
Peta Persebaran Penduduk Kabupaten Mamasa, mengalami peningkatan sebesar 1,46 persen
2014 dibanding tahun sebelumnya. Kepadatan penduduk
Kabupaten mamasa hanya 50 jiwa per kilo meter
persegi atau belum mengalami perubahan
signifikan dari tahun sebelumnya. Adapun
kecamatan yang paling banyak penduduknya
adalah Kecamatan Mamasa dengan 24.184 jiwa
atau sekitar 16,14 persen dari total penduduk
Mamasa. Sementara itu, Kecamatan Mehalaan
mempunyai Penduduk yang paling sedikit, yaitu
sebesar 4.166 jiwa.

TAHUKAH ANDA

Presentase Penduduk Kabupaten Mamasa


hanya sebesar 11,91 persen terhadap total
penduduk di Provinsi Sulawesi Barat.

4 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PENDUDUK
Penduduk Kabupaten Mamasa tiap tahun bertambah

Diagram di samping menunjukan bahwa Penduduk Laki-laki di Kabupaten Mamasa


Menurut Status Perkawinan, 2014 (%)
lebih dari setengah (54,76 persen) penduduk
laki-laki di Mamasa sudah berstatus kawin.
Sementara 42,26 persen lainnya masih belum
kawin, dan sisanya adalah cerai mati dan cerai
hidup. Demikian pula dengan penduduk
perempuan kabupaten mamasa, lebih dari
setengahnya (56,72 persen) juga menyandang
status kawin, disusul dengan perempuan yang
belum kawin sebesar 31,77 persen, dan sisanya Penduduk Perempuan di Kabupaten Mamasa
untuk perempuan cerai hidup dan cerai mati. Menurut Status Perkawinan, 2013 (%)
Proporsi perempuan dengan status cerai hidup
Penduduk Perempuan di Kabupaten Mamasa
jauh lebih besar dibanding laki-laki, yakni Menurut Status Perkawinan, 2014 (%)
hampir empat kalinya. C

TAHUKAH ANDA

Masih ada sekitar 8,64 persen penduduk


perempuan mamasa yang menikah di pada
umur 10 - 16 tahun

Jumlah penduduk Kabupaten Mamasa


hasil Sensus Penduduk 2010 berjumlah
140.082 jiwa. Kemudian tiap tahun terus Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga di
bertambah jumlahnya hingga tahun 2014 Kabupaten Mamasa 2010-2013
jumlah penduduk Kabupaten Mamasa menjadi
149.809 jiwa. Sementara itu, jumlah rumah
tangga (ruta) hasil SP2010 sebanyak 32.268
ruta, hingga pada tahun 2014 jumlah ruta hasil
estimasi di Kabupaten Mamasa menjadi 34.957
ruta. Rumah tangga di Mamasa rata-rata
mempunyai anggota empat orang.

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 5


KETENAGAKERJAAN
Pendidikan yang ditamatkan erat kaitannya dengan jenis pekerjaan
Sebagian besar angkatan kerja di Mamasa berpendidikan di bawah SD
(Sekolah Dasar)

Penduduk Usia Kerja Kabupaten Mamasa 2014 Penduduk terbagi ke dalam penduduk usia
kerja (15 tahun ke atas) dan penduduk bukan usia
kerja. Kemudian penduduk usia kerja terbagi lagi
menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Pada tahun 2014 sebanyak 76,19 persen (75.766
jiwa) dari penduduk usia kerja di Kabupaten
Mamasa merupakan angkatan kerja. Dan sisanya
(23,81 persen) tergolong bukan angkatan kerja
(sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya).
Dari seluruh angkatan kerja tahun 2014, 97,73
persen di antaranya sudah mempunyai pekerjaan
dan 2,27 persen masih menganggur.
Penduduk Usia Kerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan Jika dicermati lebih lanjut berdasarkan
Kabupaten Mamasa 2014 tingkat pendidikan yang ditamatkan, lebih dari
Uraian ≤ SD SLTP ≥ SMA Total setengah angkatan kerja di Kabupaten Mamasa
pada tahun 2014 berpendidikan SD ke bawah. Jika
Angkatan Kerja 41.163 12.698 21.905 75.766
melirik ke tingkat pengangguran, dapat dilihat
Bekerja 40.164 12.698 21.182 74.044 bahwa lulusas SMA ke atas paling besar dibanding
Pengangguran 999 0 723 1.722 tingkat pendidikan yang lain, dengan tingkat
Bukan Angkatan Kerja 9.888 10.063 3.726 23.677 pengangguran yang mencapai 3,30 persen. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena lulusan SMA ke
Jumlah 51.051 22.761 25.631 99.443
atas lebih selektif dalam memilih pekerjaan.
TPAK 80,63 55,79 85,46 76,19 Sementara itu, tingkat pengangguran lulusan SLTP
Tingkat Pengangguran 2,43 0,00 3,30 2,27 paling rendah dibanding yang lain, hal ini
disebabkan oleh lulusan ini kebanyakan tidak
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha Kabupaten bekerja, tetapi masih sekolah, mengurus rumah
Mamasa 2014 tangga, dan lainnya.

Apabila dilihat berdasarkan klasifikasi tiga


kelompok lapangan usaha, sebagian besar
penduduk Mamasa bekerja pada sektor
agriculture/pertanian. Tercatat pada tahun 2014
sebanyak 70,21 persen penduduk Mamasa bekerja
di sektor pertanian yang terdiri 28.923 laki-laki dan
23.069 perempuan. Kemudian pada urutan
berikutnya bekerja pada sektor services/jasa-jasa
sebanyak 17,21 persen, dan yang paling kecil
proporsinya adalah sektor industry/ industri yang
hanya berkontribusi sebesar 1,19 persen.
Sumber : Sakernas

6 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


KETENAGAKERJAAN
Tingkat Kesempatan Kerja di Mamasa Sudah Tinggi
Akan tetapi perlu diperhatikan lebih lanjut kualitas dari pekerjaan
tersebut apakah masyarakat sudah punya pekerjaan yang layak

Jika diamati menurut jam kerjanya, sebagian Jam Kerja Keseluruhan Kabupaten Mamasa 2013
besar pekerja di Mamasa bekerja selama 15-34 jam
seminggu. Adapun pada urutan berikutnya
ditempati pekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas
dalam seminggu. Jumlah pekerja laki-laki yang
bekerja selama 15-34 jam dan di atas 35 jam lebih
banyak jumlahnya dibanding pekerja perempuan.
Sementara itu, jumlah pekerja perempuan yang
bekerja selama 1-14 jam seminggu lebih banyak
jumlahnya dibanding pekerja laki-laki.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kabupaten Mamasa dalam kurun waktu 2010-2014
berada di kisaran 70-an persen. Pada tahun 2013 Sumber : Sakernas
TPAK Kabupaten Mamasa sebesar 76,19 persen,
mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya TPAK Kabupaten Mamasa 2010-2014
(74,70 persen). TPAK laki-laki lebih besar dibanding
perempuan. Tercatat pada tahun 2014 TPAK laki-
laki sebesar 84,20 persen dan TPAK perempuan
sebesar 68,10 persen. Ketimpangan ini disebabkan
oleh banyaknya perempuan yang hanya mengurus
rumah tangga.
Indikator untuk melihat seberapa besar
angkatan kerja yang terserap ke dalam lapangan
kerja adalah Tingkat Kesempatan Kerja (TKK). TKK di Sumber : Sakernas
Kabupaten Mamasa dalam kurun waktu 2010-2014
sudah di atas 96 persen. TKK Kabupaten Mamasa TPT dan TKK Kabupaten Mamasa 2010-2014
pada tahun 2014 sebesar 97,73 persen atau
meningkat dibanding tahun sebelumnya (97,07).
Yang perlu diwaspadai adalah Tingkat
Pengangguran terbuka (TPT) yang berfluktuatif
pada periode 2010-2014, walaupun angkanya masih
relatif kecil. Sejak tahun 2012, TPT terus menurun
hingga menembus angka 2,27 persen di tahun 2014.

TAHUKAH ANDA

Pada Tahun 2014, Penduduk yang tergolong


Bukan Angkatan Kerja di Mamasa didominasi
oleh lulusan SLTP yang masih bersekolah,
atau mengurus rumah tangga, atau lainnya.

Sumber : Sakernas

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 7


PENDIDIKAN
Pendidikan Penduduk tidak memenuhi wajib belajar 9 tahun

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten
Mamasa 2012-2014 Mamasa berfluktuatif di selama periode 2012 –
2014. Pada Tahun 2014, APS Kabupaten Mamasa
mengalami peningkatan yang baik untuk semua
kelompok umur. Hal ini lebih baik dibanding tahun
sebelumnya, yaitu pada tahun 2013 yang
mengalami penurunan dibanding tahun 2012. APS
pada kelompok umur 7 – 12 Tahun dan 13-15
Tahun memiliki nilai yang cukup besar yang mampu
menembus angka 90. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja sektor pendidikan di Kabupaten Mamasa
semakin membaik.
Selain APS, indikator pendidikan yang lain
APM dan APK Kabupaten Mamasa 2012-2013
yakni Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka
Partisipasi Kasar (APK). Berdasarkan tabel di
Indikator 2013 2014 samping dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
SD/MI 91,61 92,24 jenjang pendidikan maka APM dan APK nya
semakin rendah. APM SD/MI di Kabupaten
APM SMP/MTs 66,56 71,16
Mamasa tahun 2014 yakni 92,24 persen atau naik
SMA/MA 54,44 63,93
dibanding tahun sebelumnya (91,61 persen). Yang
SD/MI 99,42 112,31 artinya dari seluruh anak usia sekolah dasar (7-12
APK SMP/MTs 85,77 85,58 tahun) 92,91 persennya sekolah di tingkat SD.
SMA/MA 81,51 72,84 Sementara itu, APK SD/MI tahun 2014 sebesar
112,31 persen atau naik dibanding tahun
Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Mamasa sebelumnya (99,42 persen). Yang artinya, dari
2013-2014 seluruh anak/orang (tidak melihat usia) 112,31
persen diantaranya bersekolah di tingkat SD/MI,
jauh melebihi jumlah anak usia sekolah dasar (7-12
tahun).
Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten
Mamasa selama tiga tahun terakhir cenderung
stagnan, yaitu masih berada di kisaran angka 89.
Berdasarkan tabel di samping, AMH laki-laki di
tahun 2013 jauh lebih tinggi dibanding AMH
perempuan. Namun, pada tahun 2014, sudah mulai
hampir sebanding, walaupun AMH laki-laki masih
sedikit lebih tinggi.

8 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PENDIDIKAN
Rata-rata di setiap desa di Kabupaten Mamasa sudah terdapat sekolah dasar

Pada Tahun 2014, Dana BOS di Kabupaten Mamasa sekitar 25 Miliar

Berdasarkan tabel di samping, selama dua Penduduk Kabupaten Mamasa 15 Tahun Keatas
tahun terakhir, persentase penduduk 15 tahun Berdasarkan Ijazah yang Dimiliki Tahun 2013-2014
ke atas di Kabupaten Mamasa yang tidak punya
ijazah masih cukup besar, yakni hampir Ijazah 2013 2014
sepertiga dari total. Persentase penduduk yang
Tidak punya 32,58 31,05
tidak punya ijazah, memiliki ijazah SD, dan
SD/MI 30,64 26,65
memiliki ijazah Diploma-Sarjana mengalami
penurunan. Berbeda halnya dengan persentase SLTP/MTs 14,93 17,89
penduduk dengan ijazah SLTP dan SMU yang SMU/MA/SMK 16,35 19,53
mengalami peningkatan. Sementara itu, hanya Diploma-Sarjana 5,50 5,28
ada 5,28 persen yang memiliki ijazah pendidikan Total 100 100
tinggi yang setara dengan diploma-sarjana.
Jumlah Sekolah Negeri di Kabupaten Mamasa
TAHUKAH
TAHUKAHANDA
ANDA Tahun 2014

Angka buta huruf Kabupaten Mamasa sebesar


10,76 persen, yang artinya masih ada sebanyak
10,76 persen penduduk yang belum bisa baca tulis

Pada tingkat SD jumlah sekolah sudah


memadai, dimana rata-rata setiap desa
mempunyai SD/MI. Pada tingkat yang lebih
tinggi fasilitas belajar ini menjadi lebih sedikit.
Akan tetapi, pada tahun 2014 jumlah sekolah
dasar meningkat jumlahnya secara signifikan Sumber: Diknas Ma masa, diolah
dibanding tahun sebelumnya.
Rasio Murid-Guru dan Murid-Sekolah Negeri di
Rasio murid terhadap guru Kabupaten Mamasa Tahun 2014
menggambarkan jumlah murid yang rata-rata
diajar oleh seorang guru. Sementara rasio
jumlah murid terhadap jumlah sekolah
menggambarkan jumlah murid yang ditampung
tiap sekolah. Pada tahun 2014 rasio murid
sekolah tingkat SMA sebesar 165, yang artinya
satu sekolah rata-rata menampung 165 murid.
Sementara Rasio murid-guru di kabupaten
Mamasa berkisar sekitar 26 – 33, yang artinya 1
guru mengajar rata-rata sekitar 26 – 33 murid.
Sumber: Diknas Ma masa, diolah

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 9


KESEHATAN
Hidup sehat merupakan kebutuhan dasar manusia
Tenaga Medis, yakni Perawat dan Bidan, sudah tersebar ke semua
Kecamatan di Kabupaten Mamasa

Persentase Penduduk Berdasarkan Keluhan Salah satu indikator yang digunakan untuk
Kesehatan Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten menentukan derajat kesehatan penduduk adalah
Mamasa 2014 (persen)
angka kesakitan (morbidity rate). Pada tahun
2014 sebanyak 28,39 persen penduduk
mengalami keluhan kesehatan, dimana proporsi
perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Tiga
jenis keluhan yang paling banyak dialami
penduduk adalah batuk, panas, dan pilek.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Sumber : Susenas 2014
setempat, penyakit yang paling banyak diderita
penduduk di Mamasa yakni ISPA yang mencapai
Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten 25 ribu kasus pada tahun 2014 atau meningkat
Mamasa Tahun 2013-2014
dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 20
Banyaknya Kasus
Jenis Penyakit ribu kasus. Pada urutan berikutnya ditempati
2013 2014
penyakit alergi kulit yang berjumlah 7.782 kasus
1. Ispa 20.101 25.827 pada tahun 2014.
2. Penyakit Kulit Alergi 7.986 7.782
3. Penyakit Pada Sistem Otot Dan Sampai saat ini, di Kabupaten Mamasa
6.119 7.101
Jaringan Pengikat hanya terdapat dua rumah sakit yakni rumah
4. Hipertensi 4.240 6.095 sakit swasta yang terletak di Kecamatan Mamasa
5. Penyakit Kulit Infeksi 6.315 5.267 dan RSUD yang terletak di Kecamatan Tanduk
6. Diare 5.213 4.442 Kalua. Akses terhadap rumah sakit dari
7. Malaria tanpa Pemeriksaan Lab. kecamatan cukup jauh dan jalanan kurang baik
- 3.584
(Malaria Klinis)
8. Karies Gigi 2.801 3.005
sehingga tidak banyak penduduk yang berobat ke
9. Infeksi Penyakit Usus yang lain 3.067 2.556
rumah sakit. Sementara itu, fasilitas kesehatan
10.Penyakit lain pada saluran yang lain yakni puskesmas sudah terdapat di
4.318 2.483
Pernapasan Bagian Atas masing-masing kecamatan. Untuk tenaga
Sumber : Dinkes Mamasa kesehatan dokter jumlahnya masih minim yakni
Jumlah Kasus Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kabupaten hanya 21 orang di tahun 2014. Untuk posyandu
Mamasa 2012-2014 jumlahnya meningkat dari tahun sebelumnya
Tahun 2012 2013 2014 yakni 316 posyandu. Rata-rata di setiap desa di
Fasilitas Kesehatan Kabupaten Mamasa sudah terdapat posyandu
Rumah Sakit 2 2 2 sehingga setiap balita di Mamasa bisa mendapat
Puskesmas 17 17 17 akses untuk imunisasi.
Posyandu 299 306 316
Tenaga Kesehatan TAHUKAH ANDA
Dokter 18 16 21
Perawat 164 176 181 Pada Tahun 2014, tercatat 43 bayi di kabupaten
Bidan 63 64 151 Mamasa menderita gizi buruk.
Farmasi 8 21 15
Sumber : Dinkes Mamasa

10 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


KESEHATAN
Program Keluarga Berencana Bertujuan Untuk Menekan Jumlah Penduduk
Penolong pada proses kelahiran bayi di Mamasa didominasi oleh
Dukun dan Bidan

Balita yang memiliki sistem imun yang Persentase Balita di Kabupaten Mamasa Berdasarkan
rendah memerlukan imunisasi agar kebal Imunisasi yang Diberikan Tahun 2014
terhadap penyakit tertentu. Persentase balita di
Kabupaten Mamasa yang sudah mendapat
imunisasi lengkap pada tahun 2014 sebanyak 61
persen. Sementara balita yang belum mendapat
imunisasi lengkap sebanyak 39 persen.
Peran serta tenaga medis dalam imunisasi
di setiap daerah sangat diperlukan. Tenaga
medis seperti dokter, perawat, dan bidan ini
diharapkan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat akan pentingnya imunisasi bagi tiap
balita. Sumber: Susenas

Pasangan Usia Subur di Kabupaten Mamasa Berdasarkan


TAHUKAH ANDA Keikutsertaan KB Tahun 2014

Sebanyak 46,51 persen balita dengan penolong


proses kelahiran pertama adalah Dukun dan
sebanyak 44,21 persen balita dengan penolong
proses kelahiran terakhir adalah Bidan

BKKBN mencatat bahwa jumlah pasangan


usia subur di Kabupaten Mamasa sebanyak
24.953 pasangan. Dimana 77 persen di
antaranya sudah ikut serta dalam program Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
keluarga berencana. Jenis atau metode KB yang
Persentase Metode KB yang Digunakan di Kabupaten
paling banyak digunakan di Kabupaten Mamasa Mamasa Tahun 2013
pada tahun 2014 adalah menggunakan pil yang
persentasenya mencapai 46 persen. Kemudian
pada urutan kedua adalah metode KB dengan
menggunakan suntikan yakni sebesar 30 persen,
dan yang ketiga adalah menggunakan Implan.
Sumber : Susenas 2012, diolah

TAHUKAH ANDA
Masyarakat Mamasa mempunyai cara unik dalam
mencegah kehamilan yakni dengan
mengkonsumsi jantung pisang tertentu
Sumber: BKKBN, diolah

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 11


PERUMAHAN
Air bersih dan listrik adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat

Persentase Rumah Tangga Menurut Indikator Selain sandang dan pangan, perumahan
Kualitas Perumahan, 2012-2014 merupakan salah satu indikator yang
dipertimbangkan dalam menentukan kesejahteraan
Indikator 2012 2013 2014 masyarakat. Sepantasnya rumah mempunyai
kualitas yang baik agar dapat memberi
Air minum bersih 12,20 6,36 7,32
kenyamanan bagi para penghuninya. Salah satu
Listrik PLN 26,13 21,36 26,56 kriteria rumah sehat menurut Kementrian
Kesehatan adalah rumah tinggal yang memiliki luas
Atap Layak 73,92 80,25 81,50 lantai per kapita minimal delapan meter persegi
Lantai bukan
87,86 87,29 88,43
Tanah
Dinding Tembok 12,71 11,69 13,87 Sekitar seperempat (28,72 persen) rumah
Tidak pakai tangga di Mamasa mempunyal luas lantai per
35,11 32,77 30,68 kapita ≤ 7,2 meter persegi
kakus
Sumber : Susenas

Berdasarkan hasil Susenas terlihat bahwa


Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai di kondisi perumahan di Mamasa beberapa tahun
2
Kabupaten Mamasa Tahun 2014 (m ) terakhir tidak mengalami peningkatan yang
signifikan. Di Tahun 2014, persentase rumah tangga
yang menggunakan air minum bersih mengalami
sedikit peningkatan. Rumah tangga yang
menggunakan sumber air minum bersih sebesar
7,32 persen, sementara rumah tangga yang tidak
meminum air minum bersih sebesar 92,68 persen.
Sama halnya dengan sumber air minum bersih,
persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
PLN dan rumah tangga dengan dinding tembok juga
mengalami peningkatan. Demikian pula untuk
persentase rumah tangga beratap layak (selain
ijuk/rumbia) dan yang mempunyai lantai selain
Sumber : Susenas
tanah pun mengalami peningkatan. Persentase
rumah tangga yang belum memakai kakus tiga
TAHUKAH ANDA tahun terakhir terus menurun. Meskipun demikian
Rumah panggung dari kayu merupakan
tetap harus diperhatikan karena jumlahnya masih
rumah adat di Mamasa sehingga mayoritas cukup besar.
rumah tangga di Mamasa mempunyai rumah ** Rumah tangga pengguna air bersih adalah
dengan tembok berdinding kayu dan lantai persentase rumah tangga yang menggunakan air
dari kayu minum yang berasal dari air mineral, air leding/PAM,
pompa air, sumur atau mata air terlindung.**

12 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


7
PERUMAHAN
Hampir Sepertiga rumah tangga di Kabupaten Mamasa
belum memiliki fasilitas jamban
Selama 2012-2014 kesadaran terhadap penggunaan jamban terus
meningkat, walau jumlahnya relatif masih sedikit

Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Persentase Rumah Tangga menurut


Mamasa mempunyai luas lantai 20-49 meter Penggunaan Fasilitas Jamban, 2012-2014
persegi (51,50 persen). Kemudian pada urutan
Fasilitas Jamban 2012 2013 2014
berikutnya ditempati oleh rumah tangga dengan
luas lantai 50-99 meter persegi (29,76 persen). Sendiri 35,01 38,13 41,91
Sementara itu, rumah tangga dengan luas lantai di Bersama 13,41 15,74 15,53
atas 150 meter persegi hanya 1,15 persen. Umum 16,47 13,36 11,02
Fasilitas lain yang harus terpenuhi dalam Tidak ada 35,11 32,77 31,54
rumah tinggal adalah ketersediaan fasilitas Total 100 100 100
sanitasi keluarga khususnya tempat buang air
besar.. Persentase rumah tangga yang Sumber : Susenas 2012-2014
mempunyai jamban sendiri pada 2014 sebanyak Persentase Rumah Tangga yang menggunakan Listrik
41,91 persen atau meningkat dibanding tahun (PLN dan non PLN) sebagai Sumber Penerangan,
sebelumnya (38,13 persen). Sebagian besar di 2010-2014
antaranya sudah mempunyai jenis kloset leher
angsa. Namun, tidak sedikit pula rumah tangga 82
di Kabupaten Mamasa yang tidak mempunyai 80
fasilitas jamban yaki 31,54 persen pada tahun 78
2014. 76 77,17
74 73,92
TAHUKAH ANDA 72
80,63
70
70,28
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten 68
Mamasa mempunyai tempat pembuangan 68,6
66
akhir tinja di sungai dan lubang tanah (58,09
64
persen)
62
Sumber penerangan juga merupakan 2010 2011 2012 2013 2014
fasilitas perumahan yang tidak kalah pentingnya.
Pada tahun 2014, persentase rumah tangga yang Sumber : Susenas 2010-2014
menggunakan sumber penerangan listrik (PLN
dan non PLN) sebesar 77,17 persen atau
menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar TAHUKAH ANDA
80,63 persen. Hal ini kemungkinan disebabkan
Sekitar 50 persen rumah tangga di Mamasa
adanya penambahan rumah tangga baru. memakain listrik non PLN sebagai sumber
Sementara 22,83 persen lagi memakai pelita, penerangan dan 22 persen rumah tangga di
petromak dan lainnya sebagai sumber Mamasa memakai Pelita
penerangan.

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 13


PEMBANGUNAN MANUSIA
Terjadi Perubahan Metode dalam Penghitungan IPM

Indikator Pembangunan Manusia (IPM) dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Metode Baru Kabupaten Mamasa, 2011-2014 merupakan indikator kemajuan pembangunan
manusia secara umum yang mencerminkan
Uraian 2011 2012 2013 2014 capaian kemajuan di bidang kesehatan,
pendidikan, dan kemampuan secara ekonomi.
Angka Harapan 70,17 70,20 70,25 70,28 Metode penghitungan IPM yang baru memakai
Hi dup Harapan Lama Sekolah sebagai pengganti Angka
Melek Huruf (AMH). Perubahan cakupan
Ha ra pan Lama 10,84 11,02 11,04 11,18
Sekolah komoditas pada komponen pengeluaran per
kapita, metode baru menggunakan 95 komoditas,
Ra ta -rata La ma 6,69 6,84 6,89 6,92 sementara metode lama hanya 27 komoditas.
Sekolah
Selain itu, rumus yang dipakai pun direvisi menjadi
Pengeluaran menjadi rata-rata geometrik, yang sebelumnya
6.584 6,639 6,963 7,022 menggunakan rata-rata aritmetik.
per Ka pita ya ng
Di s esuaikan

TAHUKAH ANDA
TAHUKAH ANDA Angka Harapan Hidup Penduduk Mamasa
menduduki posisi tertinggi di Sulawesi Barat
Selama Periode 2010 – 2014, Indeks sepanjang periode 2010 - 2014
Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten
Mamasa selalu berada pada ranking empat se
Sulawesi Barat
Secara Umum, keempat indikator
penyusun IPM, yakni angka harapan hidup,
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan
Mamasa 2010-2014 pengeluaran per kapita yang disesuaikan tersebut
meningkat dari tahun ke tahun. Namun, secara
umum, selisih angka di tahun 2014 terhadap 2010
belum menunjukkan perbedaaan yang signifikan.
Selama periode 2010 – 2014, Indeks
Pembangunan Manusia Kabupaten Mamasa terus
meningkat sedikit demi sedikit. IPM Mamasa pada
tahun 2010 sebesar 72,56 dan pada Tahun 2014
mencapai 62,85, terjadi peningkatan sekitar 2 poin
selama 4 tahun terakhir. Peningkatan tersebut
mengindikasikan peningkatan taraf hidup
penduduk Mamasa, walaupun bergerak perlahan.

14 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


KEMISKINAN
Jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun mengalami
penurunan
Meskipun angkanya turun, persentase penduduk miskin di Kabupaten Mamasa
masih di atas rata-rata Sulawesi Barat

Persentase Penduduk Miskin (Po) Statistik Kemiskinan Kabupaten Mamasa 2012-


Kabupaten Mamasa menunjukkan trend yang 2013

turun selama periode 2012 – 2014, yakni dari Uraian 2012 2013
14,38 persen menjadi 13,73 persen. Pada tahun
Juml ah Penduduk Mi skin
2012 jumlah penduduk miskin mencapai 21,0 21,0 20,6
(000)
ribu jiwa. Kemudian pada tahun 2014 turun
Pers entase Penduduk Miskin
hingga mencapat 20,5 ribu jiwa. Lain halnya (Po)
14,38 13,92
dengan jumlah dan persentase penduduk miskin
Kabupaten Mamasa yang trend-nya menurun Ga ri s Kemiskinan
186.532 197.930
(Rp/kapita/bln)
dari tahun ke tahun, garis kemiskinan
menunjukkan trend naik. Garis kemiskinan **angka sangat sementara
Kabupaten Mamasa pada tahun 2011 sebesar Sumber: Susenas
175.919 ribu/kapita/bulan. Kemudian naik
Catatan:
menjadi 186.532 pada tahun 2012 dan 197.930  Penduduk Miskin adalah penduduk yang
ribu/kapita/bulan pada tahun 2013. memiliki rata-rata pengeluaran per
Berdasarkan Pendataan Program Layanan kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan (GK)
Sosial (PPLS) tahun 2008, jumlah rumah tangga
 Garis Kemiskinan adalah nilai
sasaran di Kabupaten Mamasa sebanyak 22.530 pengeluaran kebutuhan minimum yang
rumah tangga. Kemudian dari hasil PPLS tahun disetarakan dengan 2100 kilo kalori per
2011 diperoleh bahwa jumlah rumah tangga kapita per hari ditambah kebutuhan
minimum non makanan yang mencakup
sasaran di Kabupaten Mamasa naik menjadi
perumahan, sandang, pendidikan dan
23.980 atau meningkat 6,44 persen dibanding kesehatan
hasil pendataan sebelumnya. Jika dibandingkan
dengan data rumah tangga hasil estimasi BPS, Perbandingan Jumlah Keluarga Sasaran Hasil
yaitu sebanyak 33.451 rumah tangga, maka di PPLS 2008 dan 2011
Kabupaten Mamasa pada tahun 2011 terdapat
71,69 persen rumah tangga sasaran.

TAHUKAH ANDA
Meskipun jumlah dan persentase penduduk
miskin dari tahun ke tahun mengalami
penurunan, tetapi jumlah rumah tangga
sasaran hasil PPLS justru meningkat

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 15


PERTANIAN
Mayoritas penduduk Mamasa bekerja pada sektor pertanian
Tanaman pangan merupakan komoditi yang dominan ditanam di
Mamasa

Persentase Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Lahan Pertanian di Kabupaten Mamasa
di Kabupaten Mamasa, 2014 (ha) terbagi atas lahan sawah dan lahan bukan sawah.
Sebagian besar lahan pertanian di Mamasa
merupakan lahan pertanian bukan sawah seperti
ladang, tegalan, dan lainnya, yakni mencapai 94
persen dari lahan pertanian. Sementara itu, luas
lahan sawah di hanya sekitar 6 persen.

Padi merupakan komoditas dari tanaman


pangan yang paling banyak diproduksi di
Kabupaten Mamasa. Tanaman Padi Sawah
tumbuh menyebar pada 17 kecamatan di
kabupaten Mamasa, dengan nilai produksi
TAHUKAH ANDA terbesar ada di kecamatan Mambi dengan
produksi yang menembus 17 ribu ton, diikuti oleh
Di Kabupaten Mamasa, Masih ada tanaman padi,
baik padi ladang atau padi sawah, yang tidak kecamatan Mamasa dengan nilai produksi yang
memakai pupuk. sekitar 13 ribu ton. Sementara, kecamatan Nosu
memiliki nilai produksi padi terkecil di banding
kecamatan-kecamatan lainnya, yakni hanya
Produksi dan Luas Panen Tanaman Pangan di sebesar 2,7 ribu ton.
Kabupaten Mamasa 2012-2014
Uraian 2012 2013 2014 Pada tahun 2014, luas panen dan nilai
Padi produksi padi menurun dibanding tahun
Luas Panen (ha) 16.002 23.228 21.536 sebelumnya. Demikian pula dengan produksi
Produksi (ton) 71.602 99.223 90.447 jagung, yakni 565 ton pada tahun 2013 turun
Jagung menjadi 407 ton di tahun 2014. Berkurangnya
Luas Panen (ha) 1.144 565 407
produksi jagung ini sejalan dengan berkurang luas
Produksi (ton) 7.417 2.055 1328
panen jagung. Sementara itu, produksi kacang
Kacang Tanah
49 14 5
tanah pun mengalami penurunan nilai produksi
Luas Panen (ha)
Produksi (ton) 70 21 6
Ubi Kayu
Luas Panen (ha) 465 371 - TAHUKAH ANDA
Produksi (ton) 12.160 10.078 -
Terong Belanda, Markisa, dan Manggis
Ubi Jalar
merupakan buah yang menjadi ciri khas
Luas Panen (ha) 480 2.175 -
Mamasa di Sulawesi Barat.
Produksi (ton) 5.409 10.799 -
Sumber: Angka Tetap SP Padi-Palawija
Tahun 2014 masih menggunakan ASEM

16 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PERTANIAN
Kakao dan Kopi merupakan tanaman perkebunan andalan
Produksi Ikan Mas meningkat tajam di tahun 2014

Mamasa merupakan salah satu daerah Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten


penghasil kakao di Sulawesi Barat. Kakao Mamasa Mamasa 2011-2014 (ton)
dibawa oleh pedagang pengumpul untuk disetor ke
Makassar. Kemudian di sana disortir lalu di ekspor ke
luar negeri seperti ke Eropa, Jepang, dan lainnya.
Produksi kakao Mamasa pada tahun 2014 sebanyak
77,53 ton atau turun drastis dibanding tahun
sebelumnya. Dengan turunnya nilai produksi potensi
kakao yang demikian, diharapkan pemerintah
memberi perhatian pada petani kakao agar
produktivitasnya bisa kembali meningkat.
Kopi juga merupakan tanaman perkebunan
Sumber: Dinas Pertanian Mamasa, diolah
yang menjadi andalan tersendiri di Mamasa. Kopi
Mamasa berjenis arabika dan robusta yang sangat Perbandingan Hasil PSPK Kabupaten Mamasa
terkenal dengan aroma dan kenikmatannya. Pada 2011 dan 2013 (ekor)
Tahun 2014, Produksi kopi arabika maupun robusta
menurun drastis dibanding tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya tanaman kopi yang
sudah tidak menghasilkan lagi. Produksi kopi arabika
dan robusta tahun 2014 masing-masing sebesar
343,99 ton dan 276,55 ton.
Berdasarkan pendataan tahun 2011 dan
2013 terlihat bahwa populasi sapi tahun 2013 (5.806)
meningkat dibanding tahun 2011 (4.646 ekor).
Sementara itu, populasi kerbau tahun 2013 (6.240
ekor) justru turun dibanding tahun 2011 (6.805 ekor).
Penurunan populasi kerbau tersebut kemungkinan Produksi Perikanan Kabupaten Mamasa
besar disebabkan karena kerbau banyak dipotong 2012-2014 (ton)
pada acara upacara kematian.

TAHUKAH ANDA
Kerbau dipercaya masyarakat Mamasa sebagai
kendaraan menuju surga bagi arwah seseorang yang
sudah meninggal. Harga kerbau belang di Mamasa
bisa mencapai ratusan juta rupiah

Pada subsektor perikanan, jenis ikan yang


diproduksi di Mamasa yakni mas, nila, dan lele. Ikan Sumber: Dinas Perikanan Ma masa, diolah
mas merupakan ikan yang paling banyak diproduksi di
Mamasa. Produksi Ikan Mas di tahun 2014 meningkat
drastis karena kucuran dana APBD dan APBN
terhadap petani ikan mas.

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 17


11 PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Terjadi Peningkatan Pelanggan Listrik PLN sebesar 49 persen

Bahan Galian Menurut Jenisnya di Kabupaten Galian C merupakan potensi sektor penggalian di
Mamasa Tahun 2014 Kabupaten Mamasa. Produk penggalian yang paling
banyak diproduksi tahun 2014 yakni pasir yang
mencapai 25 persen dari seluruh bahan galian.
Kemudian pada urutan kedua ditempati batu pecah (21
persen) dan pasir batu (13 persen) pada urutan ketiga.
Sementara itu, barang galian yang paling sedikit
diproduksi di Mamasa yakni tanah liat, padahal banyak
tersedia di sini. Hal ini disebabkan karena tanah liat
belum terlalu banyak dimanfaatkan karena sebagian
besar rumah di Mamasa terbuat dari kayu.

Sumber : Dinas Pertambangan Mamasa


Sekitar 7 tahun terakhir, terdapat
Jumlah Pelanggan Listrik di Kabupaten Mamasa
perusahaan tambang yang mengeksplorasi
Tahun 2007-2014
bijih emas di Kecamatan Tabulahan, namun
sekarang sudah tidak beroperasi lagi.

Sebagai sumber penerangan dan energi lain baik


di sektor rumah tangga maupun industri, listrik
memegang peranan yang sangat vital. Jumlah listrik
yang diproduksi PLN di 2013 sebesar 8.790 MWh
sementara jumlah listrik yang disalurkan (terjual) di
Mamasa mengalami peningkatan yaitu dari 7.350 MWh
menjadi 8.650 MWh. Hal ini disebabkan bertambahnya
jaringan listrik dan jumlah pelanggan PLN. Pelanggan
PLN pada tahun 2014 sebanyak 7.963 rumah.
Jumlah pelanggan PDAM dari tahun ke tahun
juga meningkat. Pada tahun 2014 jumlah pelanggan
Sumber : PLN Ranting Mamasa
PDAM sebanyak 2.167 rumah. Konsumen terbanyak
Jumlah Pelanggan PDAM di Kabupaten Mamasa adalah dari rumah tangga dengan persentase 90
Tahun 2007-2014 persen. Meskipun dari tahun ke tahun terjadi
peningkatan jumlah pelanggan listrik PLN maupun
PDAM, jumlahnya masih sedikit. Hingga saat ini,
banyak wilayah di Kabupaten Mamasa yang belum
terjangkau jaringan air bersih PDAM dan juga listrik
PLN.
TAHUKAH ANDA

Saat musim hujan tiba, pemadaman listrik karena


Sumber : PDAM Mamasa banyak tiang PLN yang tumbang akibat longsor

18 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


INDUSTRI
INDUSTRI
Industri Kecil dan Sedang mengalami peningkatan
Mayoritas kegiatan industri di Mamasa merupakan industri rumah tangga

Sektor Industri merupakan sektor Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Industri Menurut
sekunder dalam aktivitas perekonomian. Jenis Industri di Kabupaten Mamasa 2011-2014
Sayangnya, jumlah industri rumah tangga Uraian 2011 2012 2013 2014
beberapa tahun terakhir justru berkurang.
Industri Rumah Tangga
Berbeda halnya dengan industri rumah
Unit Usaha 655 543 467 404
tangga, industri kecil malah mengalami
peningkatan menjadi 63 unit usaha pada Tenaga Kerja 1 430 1 166 1 093 915
tahun 2014 dan tenaga kerja yang Industri Kecil
digunakan sebanyak 461 tenaga kerja. Unit Usaha 40 50 35 63
Sementara itu, industri sedang bertambah Tenaga Kerja 265 480 281 461
jumlahnya dibanding tahun-tahun lalu yakni Industri Sedang
menjadi 5 unit. Kurang bergairahnya sektor
Unit Usaha 1 1 4 5
industri rumah tangga di Mamasa besar
Tenaga Kerja 21 21 100 121
kemungkinan disebabkan oleh tingginya
biaya modal untuk membuka dan atau Sumber: Diskoperindag Mamasa
menjalankan usaha serta kurangnya
pengetahuan maupun keterampilan Catatan:
C
masyarakat setempat akan industri .  Industri rumah tangga adalah industri
yang memiliki tenaga kerja 1-4 orang
 Industri kecil adalah industri yang
TAHUKAH ANDA memiliki tenaga kerja 5-19 orang
 Industri sedang adalah industri yang
Kain Tenun Khas Mamasa banyak memiliki tenaga kerja 20-100 orang
diproduksi di Kecamatan Balla  Industri besar adalah industri yang
memiliki tenaga kerja > 100 orang
Walaupun nilai tambah sektor industri
masih bertambah dari tahun ke tahun, akan
tetapi kontribusinya terhadap PDRB sangat
kecil dan relatif tidak berubah dari tahun ke TAHUKAH ANDA
tahun. Nilai tambah sektor ini di 2014 hanya
Hingga saat ini belum ada industri skala
memberikan kontribusi sebesar 5,11 persen besar di Kabupaten Mamasa
terhadap PDRB. Sehingga dapat dikatakan
sektor industri di Kabupaten Mamasa belum
mampu menjadi sektor andalan di
Kabupaten Mamasa.

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 19


13
KONSTRUKSI
IKK Kabupaten Mamasa tertinggi di Sulawesi Barat

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan


Indeks Kemahalan Konstruksi Menurut
Kabupaten di Sulawesi Barat, 2014
suatu ukuran untuk membandingkan harga bahan
konstruksi antar wilayah. Pada tahun 2014, IKK
Mamasa sebesar 113,94, berada di posisi paling
tinggi dibanding Kabupaten lainnya, hal ini
menandakan bahwa harga bahan bangunan di
Mamasa tahun 2014 paling tinggi di Sulawesi Barat.
Bahkan secara nasional dengan nilai IKK Mamasa
tergolong tinggi. Hal ini menandakan bahwa harga
barang konstruksi di Mamasa lebih tinggi
dibandingkan kabupaten lain baik di provinsi
Sulawesi Barat rata-rata nasional. Penyebabnya
kemungkinan besar karena ongkos angkut bahan
bangunan yang tinggi akibat jeleknya jalan
penghubung antar kabupaten.
TAHUKAH ANDA
Seiring dengan gencarnya pembangunan,
IKK Kabupaten Mamasa adalah yang sektor kontruksi ini tentu menjadi sasaran utama
tertiggi di Sulawesi Barat, hal ini pembangunan. Dengan adanya pengerasan serta
mengindikasikan bahwa harga-harga pelebaran jalan provinsi, kabupaten maupun desa di
bahan konstruksi relatif lebih mahal
dibanding kabupaten lainnya Mamasa menunjukkan bahwa sektor ini terus dtilik
oleh pemerintah. Hal ini dibktikan dengan nila
tambah yang berhasil diciptakan dalam sektor ini,
Nilai Tambah Bruto (NTB) Sektor Konstruksi yakni sebesar 139,51 miliar rupiah pada tahun 2014,
Kabupaten Mamasa TD2010 ADHB, 2012-2014
meningkat dari tahun sebelumnya yang mempunyai
(Miliar Rupiah)
nilai tambah sebesar 125,65 miliar rupiah.
Uraian 2012 2013 2014 Kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB
Ni l ai Tambah Kabupaten Mamasa berkisar pada angka 7 persen.
117,28 125,65 139,51
ADHK (Juta Rp) Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kontribusi
sektor konstruksi berfluktuatif. Namun, sektor
La ju Pertumbuhan 11,30 6,50 10,27
konstruksi mampu tumbuh pada tahun 2014
sebesar 7,31 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa
Sha re PDRB (%) 7,22 7,15 7,31
sektor ini menunjukkan performa yang cukup baik.
Sumber : PDRB Kab. Mamasa Menurut Lapangan
Usaha 2014

20 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


HOTEL DAN PARIWISATA
Mamasa sebagai destinasi wisata di Sulawesi Barat
Alam dan budaya lokal yang masih terpelihara baik di Mamasa memiliki potensi
yang besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik

Mamasa memiliki daya tarik wisata Jumlah Penginapan, Kamar dan Tempat Tidur
yang hampir sama dengan saudara tuanya, di Kabupaten Mamasa 2010-2014
Tana Toraja. Namun sampai saat ini potensi-
potensi wisata tersebut belum dapat
berkembang. Walaupun deklarasi Mamasa
sebagai destinasi wisata unggulan di Sulawesi
Barat sudah dilakukan beberapa tahun yang
lalu, namun belum nampak adanya perubahan
signifikan untuk pencapaian tujuan tersebut.
Salah satunya disebabkan oleh kurang baiknya
jalan akses masuk ke Mamasa. Mamasa
memiliki potensi pariwisata baik wisata religi,
wisata alam, bahkan wisata sejarah yang
sebenarnya menarik untuk dikunjungi. Oleh
karena itu, perbaikan akses jalan masuk yang
komprehensif di Mamasa perlu mendapat Sumber: BPS Kab. Mamsa
perhatian pemerintah untuk mendorong
Beberapa Objek Wisata di Kabupaten Mamasa
berkembangnya sektor pariwisata.
Nama Tempat Wisata Alamat
TAHUKAH ANDA
Air Terjun (Sarambu) Liawan Tadisi
Kuburan tua tedong-tedong merupakan salah Lokko Ledo (Gua Kelelawar) Messawa
satu obyek wisata budaya yang paling sering Perkampungan Tradisional Pana
dikunjungi. Atraksi Budaya Mangngaro (diadakan
Nosu
setelah panen padi)
Hotel/penginapan merupakan sarana
Musik Tradisional Gesok Tabang
penting bagi pendatang maupun wisatawan
Air Panas (Kanan) Rante-Rante Mamasa
yang berkunjung di Mamasa. Pada tahun 2014,
Kuburan Tua Tedong-tedong Balla
terdapat 23 hotel/penginapan di Kabupaten
Kuburan Pahlawan Demma Tande Sesenapadang
Mamasa. Jumlah kamar dan tempat tidur pada
Air Panas (Kanan) Aralle
tahun 2014 mengalami peningkatan dibanding
Pusat Peradaban Pitu Ulunna Salu Tabulahan
tahun sebelumnya. Kecamatan Mamasa
sebagai ibukota kabupaten sering manjadi Sumber: Disbudpar Mamasa
tempat transit. Kecamatan Mamasa memiliki
sarana yang cukup seperti pasar, rumah
makan, warnet, dan lainnya. Pada tahun 2014 TAHUKAH ANDA
ini penginapan yang ada di Kecamatan Mamasa
Air Terjun Sambabo merupakan air terjun
berjumlah 16. Sisanya tersebar di kecamatan tertinggi di Kabupaten Mamasa yang
lain yakni di Kecamatan Mambi, Sumarorong, terletak di Kecamatan Bambang
Tabulahan, dan Nosu.

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 21


TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Sebanyak 92,03 persen kendaraan di Mamasa adalah roda dua

Kondisi Jalan di Kabupaten Mamasa (%), 2014 Akses ke suatu wilayah tentunya akan sangat
bergantung pada sarana transportasi yang ada.
Sarana ini perlu mendapat perhatian yang baik jika
ingin mempercepat proses pembangunan. Mamasa
sebagai kabupaten terjauh dari ibukota provinsi
sulawesi barat memiliki sarana prasarana
transportasi yang sangat buruk. Pada tahun 2013
panjang jalan di wilayah Mamasa mencapai
2.000,22 km. Sepanjang 122,76 km merupakan jalan
nasional, 98,30 km merupakan jalan provinsi
sementara jalan kabupaten mencapai 1.799,16 km.
Dari total panjang jalan ini, hanya 364,8 km yang
sudah diaspal, sementara 1.333,06 km masih
Sumber : Dinas PU, diolah merupakan tanah dan sisanya baru mengalami
pengerasan atau lainnya. Kondisi jalan di Kabupaten
Statistik Transportasi di Kabupaten Mamasa
Mamasa sebagian besar dalam keadaan rusak
2012-2014
(60.81 persen), rusak berat 7 persen, dalam kondisi
Uraian 2012 2013 2014
sedang ada 28 persen serta jalan yang dalam kondisi
Panjang Jalan (km) 2.038,16 2.062,66 2.000,22
baik hanya sekitar 4,20 persen saja.
As pal 270,18 364,38 364,8
Keri kil 673,65 516,65 322,36 Jumlah kendaraan bermotor di Mamasa
Ta na h 1.061,94 1.051,94 1.333,06 mengalami peningkatan meski tidak signifikan. Yakni
La i nnya 32,39 129,69 0 sebesar 92,03 persen dari jumlah kendaraan yang
Jumlah Kendaraan 7.615 7.597 7.774 ada adalah kendaraan roda dua dan sisanya
Roda 2 7.050 7.050 7155 kendaraan roda empat atau lebih.
Roda 4 a tau l ebih 565 547 619
Pada sektor informasi, secara umum,
Sumber : Dinas PU dan Dishub Mamasa persentase penduduk yang berumur 5 tahun ke atas
yang pernah mengakses internet yakni hanya 3,91
Persentase Penduduk berumur 5 tahun ke
atas yang mengakses internet menurut persen, sementara yang tidak pernah mengakses
tempat aksesnya, 2014 sebanyak 96,09 persen. Jika diurai menurut tempat
aksesnya, persentase penduduk berumur 5 tahun ke
atas mengakses internet paling banyak di warnet,
yakni sebesar 38,4 persen, disusul oleh penduduk
yang mengakses internet di kantor sebanyak 6,94
persen, dan yang paling rendah adalah akses
internet yang dilakukan di rumah sendiri, yakni hana
sebesar 3,45 persen. Kecenderungan penduduk
untuk mengakses internet via warnet dimungkinkan
oleh sarana dan prasarana yang lebih memadai jika
Sumber : Susenas mengakses internet di warnet.

22 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PERBANKAN
Rekening Giro di Mamasa Mengalami Peningkatan
Posisi Kredit meningkat sekitar 11 persen

Jenis bank yang ada di Kabupaten Perkembangan Giro, Deposito dan Tabungan
Mamasa sampai saat ini hanya ada dua, yaitu Bank Umum di Kabupaten Mamasa 2011-2014
BRI dan BPD. Terdapat Penambahan bank di (Juta RP)
Kecamatan Mambi, yakni BRI Unit Mambi
sehingga saat ini jumlah bank yang beroperasi Rincian 2011 2012 2013 2014
di Mamasa menjadi lima bank. Semuanya Giro
merupakan bank umum, yaitu tiga BRI Unit, BRI 3.703 2.443 18.912 25.595
(Juta RP)
KCP, dan BPD KCP Sulselbar. Deposito
4.820 7.106 6.367 4.131
(Juta Rp)
Selama periode 2011-2014, rekening giro Tabungan
bersifat fluktuatif, namun pada dua tahun 25.001 88.305 95.201 90.540
(Juta Rp)
terakhir mengalami perkembangan yang baik.
Sumber: BI dalam Statistik Ekonomi Keuangan Daerah
Pada tahun 2014, posisi giro di Mamasa Provinsi Sulawesi Barat
menembus angka Rp 25.595 Juta. Sementara
itu, posisi deposito dan tabungan di Tahun
TAHUKAH ANDA
2014 mengalami pelemahan, posisi deposito
menjadi 4.131 Juta dan Tabungan menjadi
90.540 Juta.
Pinjaman yang diberikan Bank Umum di
Pada tahun 2014, posisi kredit yang Kabupaten Mamasa didominasi untuk
diberikan bank umum di Mamasa mengalami sektor perdagangan, hotel, dan restoran
peningkatan sekitar 11 persen dibanding tahun
sebelumnya. Jika ditinjau menurut jenis
Posisi Kredit yang Diberikan Bank Umum di
penggunaan, kredit di Mamasa pada tahun
Kabupaten Mamasa Tahun 2012-2014 (juta Rp)
2014 kebanyakan digunakan untuk modal
kerja, yakni sekitar 73 persen. Kredit untuk Posisi Kredit 2012 2013 2014
modal kerja ini mengalami kenaikan. Akan
tetapi kredit untuk investasi mengalami Menurut Jenis Penggunaan 209.112 207.710 230.539
pelemahan selama tiga tahun terakhir. Modal Kerja 137.856 136.548 166.616
Kemudian jika ditinjau menurut kriteria usaha, Investasi 71.256 71.162 63.952
kredit dibagi menjadi kredit untuk usaha mikro, Tidak Teridentifikasi - - -
kredit usaha kecil, dan kredit usaha Menurut Kriteria Usaha 209.112 207.710 230.539
menengah. Pada Tahun 2014, kredit usaha ini
Mikro 147.264 115.017 92.009
paling banyak digunakan untuk usaha mikro,
Kecil 56.049 92.182 61.252
yakni sebesar Rp 92.009 atau sekitar 40 persen,
disusul oleh usaha menengah sebesar Rp Menengah 5.799 511 77.307

77.307 Juta (35 persen) dan usaha kecil sebesar Sumber: BI dalam Statistik Ekonomi Keuangan Daerah
Rp 61.252 (25 persen). Provinsi Sulawesi Barat

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 23


HARGA-HARGA
Harga Sembako di Mamasa Relatif Mahal

Trend Harga Sembilan Bahan Pokok di Fluktuasi harga dapat dipengaruhi oleh
Kabupaten Mamasa 2010-2014 beberapa faktor yakni supply dan demand. Bila
dilihat perkembangan harga-harga bahan pokok
dalam kurun waktu 2010-2014 maka harga
beberapa sembako terpilih di Kabupaten Mamasa
menunjukkan fluktuasi, tapi jika dilihat dalam dua
tahun terakhir maka harga cenderung stagnan.
Harga beras tertinggi biasa terjadi di bulan
desember. Kondisi ini wajar terjadi karena
dipengaruhi kenaikan permintaan untuk keperluan
hari raya natal. Harga barang-barang di Mamasa
lebih tinggi dibandingkan dengan di kabupaten lain
di Sulawesi Barat, hal ini disebabkan oleh biaya
transportasi barang yang masih tinggi.
Indikator kenaikan harga-harga secara umum
yang biasa digunakan adalah angka inflasi. Mamasa
tidak termasuk daerah sampel penghitungan inflasi
nasional. Di Sulbar hanya Kabupaten Mamuju yang
termasuk sampel untuk penghitungan inflasi.
Sehingga pergerakan harga secara umum
dicerminkan dari inflasi di Mamuju yang dianggap
gambaran perkembangan harga di seluruh wilayah
Sumber : Mamasa Dalam Angka Sulbar termasuk Mamasa.
Laju inflasi year on year Kabupaten Mamuju Tahun 2014 inflasi di Mamuju secara umum
2012-2014 Menurut Kelompok Barang sebesar 7,88 persen, nilai ini lebih besar dibanding
tahun sebelumnya yang sebesar 5,06 persen. Inflasi
Kelompok Barang 2012 2013 2014 ini disebabkan oleh inflasi positif di semua
kelompok barang. Transportasi, komunikasi, dan
Bahan makanan 0,25 6,58 5,73 jasa keuangan merupakan kelompok barang
Makanan jadi 5,37 5,06 9,05 dengan inflasi paling tinggi tahun 2014 yakni
Perumahan 6,12 3,79 8,28 sebesar 11,34 persen.
Pakaian 6,06 2,71 5,28
Kesehatan 3,97 3,24 6,36
TAHUKAH ANDA
Pendidikan 3,86 5,87 4,73
Transportasi 1,03 5,19 11,34 Pada tahun 2013, inflasi tertinggi terjadi pada bulan
Desember yakni 2,45 persen karena bertepatan akhir
Umum 3,33 5,06 7,88
tahun
Sumber : IHK dan Inflasi Mamuju 2014

24 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PENGELUARAN PENDUDUK
Lebih dari 72 persen adalah pengeluaran konsumsi makanan
Lebih dari 60 persen penduduk mamasa pengeluaran per kapitanya di
rentang 200.000 hingga 500.000 rupiah per bulan

Tak dapat dipungkiri bahwa terdapat korelasi Perkembangan Rata-rata Pengeluaran per Kapita
Penduduk Kabupaten Mamasa 2008-2014 (Rp/bulan)
positif antara pendapatan dan pengeluaran, artinya
jika pendapatan seseorang semakin tinggi maka
pengeluarannya juga akan meningkat. Atas alasan
itulah kemudian pengeluaran digunakan untuk
mengukur kesejahteraan. Semakin tinggi tingkat
pendapatan/pengeluaran maka dianggap tingkat
kesejahteraan semakin meningkat. Rata-rata
pengeluaran riil penduduk Mamasa tahun 2014
sebesar 401,808 rupiah /bulan/orang. Dan sekitar
64,14 persen penduduk Kabupaten Mamasa berada
di kelompok pengeluaran 200.000 – 499.999 rupiah.

TAHUKAH ANDA Sumber: BPS, Susenas 2008-2014


Komposisi Pengeluaran Makanan dan Non Makanan
Rata-rata pengeluaran per kapita penduduk di Kab. Mamasa 2010-2014 (%)
Mamasa paling rendah se-Sulawesi Barat

Penurunan Pengeluaran per kapita per bulan


di Mamasa menunjukkan penurunan daya beli yang
nyata dari penduduknya. Hal ini dimungkinkan oleh
kenaikan harga-harga bahan pokok sehingga pola
konsumsi masyarakat menjadi menurun. Jka
diidentifikasi dari komponen pengeluaran atas barang
makanan dan non makanan, pengeluaran non
makanan meningkat, dan pengeluaran makanan,
walau hanya sedikit. Tingkat kesejahteraan Sumber : BPS, Susenas 2010-2014, diolah
masyarakat dapat pula dilihat dari konsumsi non Persentase Rumah Tangga menurut golongan
makanannya, hal ini berlandaskan pada suatu teori pengeluaran perkapita sebulan di Kabupaten Mamasa,
bahwa semakin tinggi tingkat kesejahteraan maka Tahun 2013
semakin besar proporsi pengeluaran untuk non-
makanan.
Berdasarkan diagram di samping, terlihat
bahwa persentase rumah tangga paling tinggi berada
kelompok pengeluaran perkapita 300.000 – 499.999
rupiah, yakni sebesar 32,85 persen. Disusul oleh
kelompok pengeluaran 200.000-299.999 per kapita
per bulan, yakni sebesar 31,28 persen. Sementara
yang terendah berada pada kelompok pengeluaran
per kapita yang kurang dari 150.000 rupiah per kapita
per bulan, dan yang tertinggi dengan kelompok
pengeluaran di atas 500.000 rupiah dengan
Sumber : BPS, Susenas 2014, diolah
persentase rumah tangga sebesar 20,60 persen.

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 25


PERDAGANGAN
Sektor Perdagangan didominasi oleh pedagang kecil

Jumlah Perusahaan yang memiliki SIUP di Selama tahun 2014 Dinas Koperindag telah
Kabupaten Mamasa Tahun 2010-2014
menerbitkan 145 SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan). Penerbitan SIUP didominasi oleh
usaha perdagangan kecil yakni sebanyak 106
dokumen. Disusul usaha perdagangan besar
dengan 32 dokumen dan usaha dagang
menengah dengan 7 dokumen. SIUP untuk usaha
kecil memiliki porsi besar dalam penambahan
usaha di Mamasa. Sekitar 59 persen pedagang
yang memiliki SIUP beroperasi di Kecamatan
Mamasa.
Sektor perdagangan sendiri menunjukkan
geliat yang cukup baik. PDRB sektor ini mampu
tumbuh sekitar 10,10 persen di tahun 2014.
Berbagai program pemerintah untuk memajukan
Sumb er : MAMASA DALAM ANGKA 2014 usaha perdagangan daerah, layak dikembangkan
agar sektor perdagangan di Kabupaten Mamasa
bisa lebih aktif. Sayangnya mayoritas pedagang
TAHUKAH ANDA
masih berlokasi di wilayah Kecamatan Mamasa
Kecamatan Mambi dan Tanduk Kalua yang merupakan ibukota Kabupaten Mamasa.
menjadi pusat perdagangan setelah
Koperasi adalah salah satu bentuk lembaga
Kecamatan Mamasa
profit sosial yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya melalui berbagai
Jumlah Koperasi di Kabupaten Mamasa bentuk usaha. Tahun 2014 tercatat sebanyak
Tahun 2012-2014 122 koperasi terdaftar di Mamasa yang terdiri
dari enam KUD dan 122 non-KUD. Peningkatan
Uraian 2012 2013 2014 jumlah koperasi paling banyak terjadi di
kecamatan Mamasa, Balla dan Tawalian, yakni
Koperasi 121 119 128 bertambah 4 unit koperasi dibanding tahun
KUD 7 6 6 2013. Sementara koperasi paling banyak
berkurang di Sesena Padang, yakni berkurang 4
Non KUD 114 113 122 unit. Sementara jumlah KUD di Kabupaten
Mamasa tetap sama sejak tahun 2013, yakni
Sumber : Diskoperindag Mamasa
sebanyak 6 KUD. Sedangkan jumlah non KUD di
Mamasa lumayan bertambah banyak, yakni
menjadi 122 unit yang sebelumnya hanya 113
unit.

26 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PENDAPATAN REGIONAL
Sektor Pertanian sangat dominan dalam perekonomian
Sektor pertanian mempunyai kontribusi sekitar sepertiga dari total PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Distribusi PDRB Kabupaten Mamasa Menurut
merupakan keseluruhan nilai tambah yang Lapangan Usaha TD 2010 ADHB, 2014 (%)
dihasilkan oleh unit-unit produksi yang
beroperasi di suatu wilayah dalam kurun waktu
satu tahun. PDRB biasa digunakan untuk
mengukur kinerja perekonomian. Metode
Penghitungan PDRB ini mengalami pergantian
tahun dasar, yaitu dari tahun dasar 2000
menjadi tahun dasar 2010. Terjadi perbaikan
dari segi metode, klasifikasi, serta harga-harga
dari harga di tahun 2000 menjadi 2010.
Pertanian merupakan lapangan usaha
dengan kontribusi terbanyak (34,3 persen)
terhadap total PDRB. Kemudian di urutan
kedua diikuti oleh lapangan usaha administrasi
pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial
wajib dengan kontribusi 14,05 persen dan pada
urutan ketiga ditempati perdagangan besar
dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
dengan kontribusi 12,08 persen. Sementara itu,
sektor dengan kontribusi terkecil dalam
pembentukan PDRB adalah sektor pengadaan
listrik dan gas yang hanya memberikan
Perkembangan PDRB Kabupaten Mamasa 2012-2014
kontribusi sebesar 0,02 persen.
PDRB perkapita ADHB Kabupaten Mamasa Uraian 2012 2013 2014
cenderung meningkat. Pada tahun 2014, PDRB PDRB ADHK
1.497,90 1.573,36 1.650,81
per kapitanya sebesar 12,75 juta rupiah. (Miliar Rp)
Pertumbuhan ekonomi Mamasa pada tahun PDRB ADHB
1.623,38 1.757,57 1.909,80
(Miliar Rp)
2014 sebesar 4,92 persen. Meski masih PDRB/kapita
tumbuh positif, tetapi perekonomian Mamasa ADHB 11,16 11,90 12,75
(Juta Rp)
tiga tahun terakhir mengalami perlambatan Pertumbuhan
Ekonomi 6,68 5,04 4,92
pertumbuhan. (persen)

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 27


PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB Per Kapita Mamasa Terendah di Sulawesi Barat

Perbandingan Indikator Sosial dan Ekonomi Menurut hasil proyeksi, jumlah penduduk
Kabupaten di Sulawesi Barat, 2014 Kabupaten Mamasa pada tahun 2014 berada
PDRB Per pada urutan kedua dari bawah (149.809 jiwa)
Jumlah
Kabupaten Penduduk
kapita
IPM yang posisinya berada di atas Kabupaten
ADHB Mamuju Tengah. Kabupaten Mamuju Tengah
(jiwa)
(Juta Rp)
sendiri merupakan kabupaten baru yang
Ma jene 161.132 19,78 63,74
terbentuk pada tahun 2012. Kabupaten dengan
Pol ewali Ma ndar 417.472 19,48 60,09 jumlah penduduk paling banyak di Provinsi
Ma ma sa 149.809 12,75 62,85 Sulawesi Barat yakni Kabupaten Polewali Mandar
Ma muju 258.984 28,17 64,71 dengan jumlah penduduk 417.472 jiwa.
Ma muju Utara 152.505 44,16 64,04 Kabupaten Mamasa menempati urutan
Ma muju Tengah 118.188 17,30 61,48 terbawah dalam ranking PDRB perkapita se
Provinsi Sulawesi Barat. PDRB per kapita Mamasa
Sul awesi Barat 1.258.090 23,36 62,24
tahun 2014 sebesar 12,75 juta rupiah, hampir
setengah dari PDRB per kapita Sulbar yang
besarnya 23,36 juta rupiah. Sementara itu,
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten kabupaten dengan nilai PDRB per kapita tertinggi
di Sulawesi Barat 2011-2014 yakni Mamuju utara dengan nilai 44,16 juta
rupiah.
Berdasarkan grafik di samping, dapat
diamati bahwa pertumbuhan ekonomi sulawesi
barat meningkat di tahun 2014, arah
pertumbuhan ini diikuti oleh kabupaten Polewali
Mandar, Mamuju, Mateng, dan Matra yang
mampuu menembus pertumbuhan ekonomi dua
digit, yakni sebesar 16,28 persen. Hal ini
disebabkan oleh nlai ekspor CPO yang diproduksi
di sana mengalami kenaikan yang fantastis.
Sementara itu, kabupaten Majene dan Mamasa
mengalami perlambatan ekonomi di tahun 2014,
yang berarti kinerja perekonomian di kedua
kabupaten tersebut tetap positif, namun nilainya
lebih rendah dibanding tahun sebelmunya.

TAHUKAH ANDA

Industri CPO di Mamuju Utara sangat berpengaruh


terhadap pesatnya laju pertumbuhan ekonominya.

28 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


PERBANDINGAN REGIONAL
Tingkat Pengangguran Semua Kabupaten di Sulawesi Barat
memiliki trend menurun

Meski PDRB perkapita menempati posisi Perbandingan TPT Kabupaten di Sulawesi Barat
terbawah, ternyata tidak terlalu berpengaruh 2010-2014
terhadap capaian pembangunan manusia
Kabupaten Mamasa. Pada tahun 2014, IPM
metode baru Mamasa menduduki peringkat
keempat se Provinsi Sulawesi Barat, di atas
Polewali Mandar dan Mamuju Tengah. Tingginya
IPM Mamasa tersebut dipengaruhi oleh angka
harapan hidup (AHH) Mamasa yang tertinggi di
Sulawesi Barat yakni 70,28 tahun.
Persentase penduduk miskin (Po)
Kabupaten Mamasa tahun 2013 (13,92 persen)
berada di posisi ketiga se Sulawesi Barat. Angka
tersebut masih berada di atas angka Sulawesi
Barat yakni 12,23 persen. Kabupaten dengan
persentase penduduk miskin terbanyak yakni
Polewali Mandar (18,02 persen). Sementara itu,
kabupaten dengan persentase penduduk miskin
terendah yakni Mamuju Utara (4,71 persen).
Perbandingan Rumah Tangga Sasaran (RTS)
TAHUKAH ANDA Kabupaten se Sulawesi Barat Tahun 2014

IKK Mamuju Tengah dihitung per 2014, dan


langsung menjadi urutan kedua se Sulawesi
Barat

Tingkat pengangguran terbuka


kabupaten di Sulawesi Barat selama lima tahun
terakhir membentuk trend menurun. Trend ini
diikuti oleh semua Kabupaten pembentuknya,
dengan TPT terendah diduduki oleh Kabupaten
Mamuju dan tertinggi oleh Polewali Mandar.
Berdasarkan Data PPLS 2011, Kabupaten
dengan Rumah Tangga Sasaran (RTS) terbanyak
berada di Kabupaten Polewali Mandar, yakni
sebesar 54.764 rumah tangga sedangkan yang
terendah berada di Kabupaten Mamuju Utara.

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 29


LAMPIRAN
Tabel 1

Luas Wilayah dan Jumlah Desa Tiap Kecamatan

Luas Wilayah Jumlah


Kecamatan Nama Ibu Kota
(km2) Desa/Kelurahan
(1) (2) (3) (4)

Sumarorong Sumarorong 254,00 10


Messawa Messawa 150,88 9
Pana Pana 181,27 13
Nosu Nosu 113,33 7
Tabang Tabang 304,51 7
Mamasa Mamasa 250,07 12
Tanduk Kalua Minake 120,85 12
Balla Balla Satanetean 59,53 8
Sesenapadang Orobua 152,70 10
Tawalian Tawalian 45,99 4
Mambi Mambi 142,66 13
Bambang Galung 136,17 20
Ran. Timur Salunokanan 31,87 8
Mehalaan Mehalaan 162,43 11
Aralle Aralle 173,96 12
Buntu Malangka Buntu Malangka 211,71 11
Tabulahan Lakahang 513,95 14
Kabupaten Mamasa 3005,88 181

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 31


Tabel 2
Banyaknya Anggota DPRD Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin
Tahun 2014

Anggota
Partai Politik Persentase
Laki-laki Perempuan Jumlah
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Partai Golongan Karya 4 0 4 13

Partai Perjuangan Indonesia Baru 0 0 0 0

Partai Demokrat 3 0 3 10

Partai Demokrasi Kebangsaan 0 0 0 0

PDI Perjuangan 3 0 3 10

Partai Bulan Bintang 1 0 1 3

Partai Persatuan Pembangunan 2 0 2 7

Partai Damai Sejahtera 0 0 0 0

Partai Pelopor 3 0 3 10

Partai Kebangkitan Bangsa 4 0 4 13

Partai Bintang Reformasi 0 0 0 0

Partai Patriot 2 1 3 10

Partai Buruh 1 0 1 3
Partai Keadilan dan Persatuan
2 1 3 10
Indonesia
Partai Hanura 2 0 2 7

PAN 1 0 1 3

Partai Matahari Bangsa 0 0 0 0


Jumlah-Total 28 2 30 100
Sumber: DPRD Kabupaten Mamasa

32 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


Tabel 3

Banyaknya Keputusan DPRD Kabupaten Mamasa Menurut Jenis s


Keputusan Tahun 2010 – 2014

Tahun
Jenis Keputusan
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pera turan Daerah 4 11 4 0 0

Keputusan DPRD 11 23 25 23 12

Keputusan Pi mpinan DPRD 12 9 11 7 5

Keputusan Daerah 0 0 0 0 0

Pers etujuan DPRD - 5 5 6 5

Pers etujuan DPRD Tentang


- 1 0 0 1
Peruba han Tata Tertib

Penerima Aspirasi - 4 10 1 3

La i nnya - - - 0 0

Jumlah 27 53 55 37 27

Sumber : DPRD Kabupaten Mamasa

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 33


Tabel 4

Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa


Tahun 2014

Ruma h Pus kes - Pus kes ma s Pus kesma s Toko


Keca ma ta n Ruma h Apoti k
Bers a l i n ma s Pemba ntu Kel i l i ng Oba t
Sa ki t
Swa s ta

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Suma rorong 0 0 1 6 1 0 1

Mes sawa 0 0 1 7 1 0 1
Pa na 0 0 1 10 1 0 0
Nos u 0 0 1 3 1 0 0

Ta ba ng 0 0 1 3 1 0 0
Ma ma sa 1 0 1 6 1 2 4
Ta nduk Kalua 1 0 1 4 1 0 1

Ba l la 0 0 1 4 1 0 0
Ses enapadang 0 0 1 7 1 0 0
Ta wa lian 0 0 1 2 1 0 0

Ma mbi 0 0 1 6 1 0 1
Ba mbang 0 0 1 7 1 0 1
Ra n. Ti mur 0 0 1 3 1 0 0

Meha laan 0 0 1 2 0 0 0
Ara l le 0 0 1 8 1 0 0
Bu Ma l 0 0 1 7 1 0 0

Ta bulahan 0 0 1 8 1 0 0

Jumlah 2 0 17 91 16 1 9

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa

34 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015


Tabel 5

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)*


Menurut Kabupaten di Sulawesi Barat Tahun 2010-2014

Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Majene 61,67 62,56 63,06 63,32 63,74

Polewali Mandar 57,44 58,26 58,62 59,27 60,09

Mamasa 60,88 61,45 61,95 62,57 62,85

Mamuju 61,65 62,28 63,24 64,17 64,71

Mamuju Utara 61,29 62,23 63,00 63,76 64,04

Mamuju Tengah - - - 61,05 61,48

Sulawesi Barat 59,74 60,63 61,01 61,53 62,24

*Berdasarkan metode penghitungan IPM yang baru

Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015 35


Tabel 6
Jumlah Pohon dan Produksi Buah-Buahan menurut Jenisnya di
Kabupaten Mamasa Tahun 2014

Tanaman Yang Produksi


Komoditi Jumlah Tanaman
Menghasilkan (ton)
(1) (2) (3) (4)
5 829 3 401 62,26
Alpukat
0 0 0
Belimbing
4 214 3 254 97,6
Langsat
5 810 1 566 30,3
Durian
105 105 0,08
Jambu Biji
100 0 0
Jambu Air
0 0 0
Jeruk
1 095 115 3
Mangga
54 376 6 416 161
Manggis
0 0 0
Nangka
51 950 47 715 48
Nenas
5 300 3 126 29
Pepaya
69 529 19 780 396
Pisang
170 120 1,4
Rambutan
150 150 0,03
Salak
0 0 0
Sawo
0 0 0
Sirsak
0 0 0
Sukun
15 800 11 600 24
Terung Belanda
Markisa 6 184 6 184 37,10

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Mamasa

36 Statistik Daerah Kabupaten Mamasa 2015

Anda mungkin juga menyukai