PROPOSAL
IZIN OPERASIONAL PENDIRIAN MADRASAH
MIS. Al-IMTIYAZ
Diajukan :
Mengetahui / Menyetujui :
DISAMPAIKAN OLEH :
TEAM PENDIRI
MADRASAH IBTIDAIYAH (MIS)
AL-IMTIYAZ
Kp. Anclahan RT. 04 RW. 07 Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya - 44173
Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat
2017
YAYASAN ‘INAYATUDDLU’AFA WAL-AITAM
PONDOK PESANTREN RIYADLUL HUDA
SINGAJAYA – GARUT – JAWA BARAT – INDONESIA
Akte Notaris : Hj Ema Nurohima SH. No 23. C-2057.HT.-01.02. TH 2006
Sekretariat : Jl. Surapati Kp. Sindangsari Rt. 02 Rw. 01 Ds. Sukawangi Kec.
Singajaya 44173 Kab.Garut Jawa Barat Tlp. 081381173107
Nomor : MIS
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Izin Operasional
Kepada Yth
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Kabupaten Garut
di
Garut
Assalamu’alaikum, Wr.Wb
Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT. Senantiasa memberikan kekuatan,
kesehatan, taufiq dan hidayah-Nya kepada Bapak/ Ibu serta stafnya dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.Amin
Sehubungan dengan adanya desakan aspirasi yang datang dari Masyarakat, yang
menginginkan dengan segera didirikan MIS. Al-Imtiyaz di Desa Sukawangi
Kecamatan Singajaya dan dalam rangka menyukseskan Program Pemerintah
Wajib Belajar 12 tahun, maka kami memohon kiranya diberi ijin operasional
untuk mendirikan MIS. Al-Imtiyaz.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak/ Ibu bersama ini kami sampaikan sebuah
proposal, semoga Bapak/ Ibu dapat secepatnya memberikan ijin operasional atas
pendirian MIS. Al-Imtiyaz tersebut.
Demikianlah proposal ini kami sampaikan, semoga Bapak/ Ibu maklum adanya.
A. Dasar Pemikiran
Berangkat dari asumsi bahwa manusia dalam sistem dan struktur sosial yang pada
dasarnya mengalami apa yang disebut “dehumanisasi” karena berlangsungnya eksploitasi
kelas sosial, dominasi gender maupun karena adanya hegemoni dan dominasi budaya. Oleh
karena itu pendidikan dicita-citakan sebagai sebuah sarana untuk “memproduksi” kesadaran,
untuk mengembalikan kemanusiaan manusia, dan dalam kaitan ini pendidikan berperan untuk
membangkitkan kesadaran kritis sebagai prasyarat upaya untuk pembebasan baik peserta
didiknya ataupun terutama pendidiknya itu sendiri.
Pendidikan tidak akan pernah berdiri sendiri tanpa berkaitan secara dialektis dengan
lingkungan dan sistem sosial dimana pendidikan diselenggarakan. Oleh karena itu, proses
pendidikan sebagai proses pembebasan tidak pernah pula terlepas dari sistem dan struktur
sosial, yakni konteks sosial yang menjadi penyebab atau yang paling banyak menyumbangkan
proses “dehumanisasi” dan keterasingan pada waktu pendidikan itu diselengarakan.
Pada saat ini pendidikan dihadapkan pada tantangan bagaimana mengkaitkan
konteks dan analisis isinya untuk memahami langgam sosial yang sedang berlangsung secara
kritis serta mendorong proses belajarnya menjadi peka terhadap persoalan ketidak adilan
sosial dengan memperkokoh visi dan misi sesuai dengan formasi sosial serta Mampu
menerjemahkannya kedalam metodologi dalam penyelenggaran proses pendidikan.
Dalam prespektif pendidikan dihadapkan pada tantangan bagaimana mengkaitkan
konteks dan analisis isinya untuk memahami langgam sosial yang sedang berlangsung secara
kritis serta mendorong proses belajarnya menjadi peka terhadap persoalan ketidak adilan
sosial dengan memperkokokh visi dan misi sesuai dengan Reformasi sosial serta mampu
menerjemahkannya ke dalam penyelenggaran proses pendidikan.
Dalam prespektif pendidikan kritis, tugas pendidikan adalah melakukan refleksi
kritis terhadap sistem sosial dan “idiologi dominan” yang tengah berlangsung di masyarakat,
serta menantang sistem tersebut untuk memikirkan sistem alternatif kearah tranformasi, sosial
menuju suatu masyarakat yang adil. Tugas ini dimanifestasikan dalam bentuk kemampuan
menciptakan ruang agar muncul sikap kritis terhadap sistem dan struktur ketidakadilan sosial,
serta melakukan dekontruksi terhadap dominasi siste
m ketidakadilan.
Hal tersebut harus dilakukan sebagai bukti pemihakan lembaga pendidikan kepada
rakyat kecil dan tertindas untuk menciptakan sistem sosial baru yang lebih adil dengan cara
mengembalikan lagi lembaga pendidikan kita kepada komunitas rakyat sehingga menjadi
benar benar sekolah punya rakyat (community college),
Mengapa harus Madrasah Ibtidaiyah?
Bagi kami pendidikan yang berbasis agama bernuansa pondok pesantren justru
paling strategis bagi pengembangan pendidikan kritis yang membebaskan, karena ternyata
hari ini agama yang kita anut, kita ajarkan dan kita jelaskan pun sering bukan menjadi bagian
dari penyelesaian dan itulah persoalannya. Padahal agama seharusnya mampu membebaskan
dari ketidak adilan, sebab agama dengan spiritualitasnya dilahirkan untuk membangkitkan
kesadaran kritis dan membebaskan dari belenggu sistem sosial yang korup dan tidak adil.
Sekarang pengajaran agama pada tingkat dasar menjadi a-historis tersebut dari akar
sejarahnya karena pengajaran agama tergerus oleh sistem pendidikan yang berbau potitivistik,
dalam prespektif ini penyelenggara pendidikan sudah merupakan proses “fabrasi”dan
“mekanisasi” pendidikan hanya untuk memproduksi keluaran (out put) pendidikan yang harus
sesuai dengan “pasar kerja”. Proses belajar yang diselenggarakan pun mejadi mengisolasi
banyak variable yang seharusnya tidak linier. Peserta didik akhirnya harus tunduk pada
struktur sosial yang ada dan mencari cara dimana peran agama, norma dan nilai dipaksa
diintegrasikan dalam krangka melanggengkan sistem sosial itu. Sehingga diasumsikan bahwa
masalahnya bukan pada sistem pendidikan tetapi kreativitas, motivasi dan keahlian teknis
peserta didik. Akhirnya kesalahan semuanya ditipahkan pada peserta didik sebgai objek dari
pendidikan.
Dan secara tegas bahwa lembaga pendidikan MIS. Al-Imtiyaz tidak untuk kearah itu,
lembaga ini menganut paham bahwa peserta didik adalah subjek yang menjadi sumber dan
inspirasi terhadap adanya transformasi sosial yang membebaskan dan mengembalikan
pengajaran agama ke akar sejarahnya sebagai agama yang menuntun dan memberikan nilai-
nilai yang mendorong pada keyakinan dan tujuan. Dan nilai ini bagi kami dipercaya sebagai
sesuatu yang sangat penting bagi kita sebagai manusia, karena nilai dari agama akan member
makna terhadap kehidupan yang dimiliki manusia, nilai akan memberikan jiwa yangmemberi
perasaan kepada manusia, dan nilai adalah esensi kemanusiaan, sehingga dalam segala
macam upaya apapun jangan pernah kehilangan nilai, jangan kehilangan jiwa tujuan manusia,
dan jangan pernah kehilangan kemanusiaannya sendiri.
F. Manajemen Sekolah
Untuk terjaminnya mutu pendidikan yang baik sejalan dengan program pendidikan/
Kurukulum Tingkat Satuan MIS. Al-Imtiyaz yang bergengsi, maka sesuai hasil musyawarah
Panitia, para alim ‘ulama tokoh masyarakat, para sarjana yang ada di Desa Sukawangi dan
pihak pemerintah yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juli 2014, bertempat di MIS. Al-
Imtiyaz telah disepakati bersama bahwa segala hal yang berkaitan dengan teknik edukatif dan
administrative semuanya diserahkan kepada induk sekolah MIS. Al-Imtiyaz. Namun
demikian, panitia akan tetap membantu dan berjuang sepenuhnya sampai terbentuknya MIS.
Al-Imtiyaz yang defintif.
G. Prospek
Rencana pendirian MIS. Al-Imtiyaz sudah merupakan rencana yang panjang dan
matang. Pendidikan MIS. Al-Imtiyaz ini telah dibicarakan dan dikaji untuk mewujudkannya,
termasuk lokasi pembangunan gedung sekolah.
H. Komponen Pendukung
Rencana pendirian MIS. Al-Imtiyaz adalah hasil pemikiran dan persetujuan bersama
berbagai komponen yang ada di Desa SukawangiKecamatan Singajaya. Melalui pertemuan
khusus yang difasilitasi oleh tokoh masyarakat. Semua komponen dapat hadir dalam
pertemuan tersebut, semuanya mendukung untuk segera diwujudkannya MIS. Al-Imtiyaz di
Kp. Anclahan RT 04 RW 07 Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya – 44173 Kab. Garut yang
direncanakan.
Pendukung terdiri dari :
1. Lembaga Pendidikan Formal dan Non Formal
a. Pengurus Yayasan ‘Inayatudlu’afa Wal-aitam
b. Ketua MUI Desa Sukawangi
2. Kepala Desa Sukawangi
3. Tokoh Masyarakat
Dalam pertemuan ini dibentuknya panitia pendirian MIS. Al-Imtiyaz, susunan panitia
terlampir. Semua yang hadir dalam musyawatah dipandang sudah tidak perlu lagi ditunda-
tunda lagi, karena kebutuhan yang mendesak untuk memajukan pendidikan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia masyarakat. Selain itu makin pesatnya laju pendidikan di
Indonesia pada masa sekarang ini tidak bisa lagi dihiraukan, oleh karena itu kami panitia dan
segenap masyarakat terdekat menginginkan secepatnya diberi ijin pendirian Madrasah
Ibtidaiyah Al-Imtiyaz
I. Penutup
Usulan untuk segera diberi surat ijin pendirian MIS. Al-Imtiyaz sudah keputusan
segenap komponen seluruh Masyarakat dan pengurus Yayasan. Dengan demikian semoga
Allah SWT meridhoinya akan harapan dan rencana yang dihadapi Masyarakat, oleh karena
itu pendirian MIS. Al-Imtiyaz jangan sampai tertunda-tunda lagi supaya segera terwujudkan.
Demikianlah proposal ini kami sampaikan untuk bahan pertimbangan dan
mendapat perhatian dari berbagai unsur terkait. Harapan kami dari Bapak Kepala
Kementrian Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat berkenan memberikan Piagam
ijin operasional, MIS. Al-Imtiyaz tersebut.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Sekretariat : Jl. Surapati Kp. Sindangsari Rt. 02 Rw. 01 Ds. Sukawangi Kec.
Singajaya 44173 Kab.Garut Jawa Barat Tlp. 081381173107
PROGRAM KERJA
MIS. AL-IMTIYAZ
A. Pendahuluan
Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu lembaga pendidikan dasar, setingkat dengan
SMP yang bercirikan agama Islam. Maka dengan dasar itu kami bagian dari tokoh
Masyarakat yang ada di Desa Sukawangiikut serta berupaya membangun Manusia dalam
kependidikan, oleh karenanya diharapkan lahir muslim paripurna sebagai kader
pembangunan yang memiliki bekal kepribadian dan budi pekerti yang luhur, patriotism,
idealism, daya kreasi, kepemimpinan dan keterampilan sehingga mereka Mampu menjadi
motivator dan inovator pembangunan.
Dengan mengucapkan bismillaahirrahmanirrohim, dibuka sekolah baru yang
bernama MIS. Al-Imtiyaz di bawah Yayasan ‘Inayatudlu’afa Wal-aitam. yang berlokasi di
Kp. Anclahan RT 04 RW 07 Desa Sukawangi Kecamatan Singajaya – 44173 Kab. Garut.
Sesuai dengan fungsinya MIS. Al-Imtiyaz siap mendidik siswa-siswi menjadi kader
pembangunan yang beriman, bertaqwa, cerdas, terampil dan berakhlak mulia.
4. Keadaan Ruangan
a. Ruang Belajar
- Kelas I = 1 ruang
- Kelas II = 1 ruang
b. Ruang Kepala Sekolah
- Kepala Sekolah = 1 ruang
- Guru = 1 ruang
- Tata Usaha = 1 ruang
- Mesjid = 1 ruang
- WC/Toilet = 1 ruang
b. Tenaga Kependidikan
7. Sarana Prasarana
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang BP/ Kesiswaan - -
4 Ruang Belajar 3 Baik
6 Ruang UKS - -
7 Ruang Osis - -
8 WC. Guru 1 Cukup
9 WC. Siswa 1 Rusak Ringan
10 Mesjid 1 Baik
12 Kantin Sekolah - -
13 Lapangan Upacara 1 Baik
14 Tempat Parkir 1 Baik
E. Managemen Pelaksanaan
1. Kerangka Kerja
Dalam rangka pencapaian tujuan, kerangka kerja strategis dilaksanakan melalui
proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan pola komunikasi antara staf pengajar
dengan peserta didik yang didukung oleh pasilitas terkait dalam pelaksanaan program
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
2. Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar terdiri dari para staf lulusan perguruan tinggi di dalam negeri
dan seluruhnya berdomisili di wilayah kabupaten garut. Adapun fasilitas yang dimili
MIS. Al-Imtiyaz antara lain :
a. Gedung ruangan belajar milik sendiri
b. Mesjid
H. Analisis Kondisi dan Kebutuhan Sumber Daya dan Dana Untuk Mendukung
Pelaksanaan Program Pengadaan Sarana dan Prasarana MIS. Al-Imtiyaz
Setelah mengadakan analisis pada kondisi sekolah, munculah berbagai hal yang
baerkaitan dengan kondisi objektif MIS. Al-Imtiyaz pada saat ini dengan berbagai persoalan
yang harus di selesaikan dengan segera. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
muncul berkaitan dengan rencana pengadaan program pengembangan MIS. Al-Imtiyaz.
Maka dengan adanya permasalahan tersebut kami selaku panitia pengembang sarana dan
prasarana MIS. Al-Imtiyaz akan menilai terlebih dahulu dengan menggunakan skala
prioritas kondisi yang terlebih dahulu diperbaiki ataupun dibangun.
3. Rencana Pendanaan
Untuk dapat terlaksananya program pengembangan yang telah kami rencanakan
diperlukan dana yang perolehannya berasal dari :
a. Komite sekolah dan yayasan
b. APBN, APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten Garut melalui Kementrian
Agama.
c. Proyek Bantuan Sosial/ Hibah Daerah.
A. Bidang Kurikulum
Kegiatan-kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah :
1. Menyusun kurikulum.
2. Mengadakan pembagiatan tugas mengajar / pembina / pembimbing guru-guru
3. Menyusun jadwal kegiatan belajar.
4. Mengisi hari – hari pertama Masuk sekolah.
a. Siswa baru Masa Orientasi Siswa (MOS)
b. Kegiatan ekstra kurikuler bagi kelas VII dan VIII kelas IX.
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar meliputi :
1) Penyiapan administrasi kelas dan guru Mapel, buku sumber yang relevan bagi guru
dan siswa.
2) Penyusunan analisis program semester
3) Penyusunan program semester
4) Penyusunan analisis Materi pembelajaran
5) Penyusunan modul pembelajaran
6) Penyusunan silabus muatan lokal
7) Penyusunan kumpulan soal UAN
8) Penyajian program yang telah disusun
5. Pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala
6. Pendataan guru – guru yang belum mengikuti penataran
7. Kegiatan evaluasi yang terdiri atas ulangan harian, ulangan umum dengan rangka
kegiatan :
a. Penyusunan perangkat soal ( Kisi – kisi, kartu soal dan pedoman penilaian )
b. Menyusun jadwal bimbel Mapel yang di UN kan.
c. Pelaksanaan Try Out
d. Pemerikasaan dan pengolahan hasil Try Out.
e. Tindak lanjut hasil evaluasi melalui kegiatan perbaikan dan pengayaan.
8. Kegiatan Ujian Nasional
a. Pembentukan panitia Ujian Nasional
b. Tata tertib peserta / pengawas ruang.
c. Penyiapan jadwal UN, jadwal pengawas dan pembagian peserta UN
d. Penyiapan dan penyusunan perangkat soal ( Kisi – kisi, kartu soal dan pedoman
penilaian )
e. Pelaksanaan UN
f. Pemeriksaan LJK UN ( Nama, Tempat Tanggal Lahir Peserta UN dan Nomor Peserta
UN)
g. Rapat kelulusan.
h. Pengumuman kelulusan.
i. Penyusunan program hasil UN
j. Penulisan dan penyerahan STTB lulusan
9. Kenaikan kelas meliputi :
a. Membuat program UAS/UKK
b. Rapat penentuan kenaikan kelas
c. Pembagian raport dan pengumuman kenaikan kelas
d. Menyusun dokumen program UAS/UKK
10. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan BK, meliputu :
a. Menyusun program BK
b. Analisis Program BK
c. Pelaksanaan program BK
d. Tindak lanjut.
B. Bidang Ketenagaan
Kegiatan-Kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah :
1. Analisa kebutuhan guru dan pegawai
2. Membuat absen siswa, guru dan karyawan madrasah
3. Membuat agenda kelas
4. Peningkatan profesional guru dan pegawai
5. Usulan kenaikan pangkat / angka kredit
6. Membuat surat (surat undangan rapat, mutasi siswa, dan lain-lain)
C. Bidang Kesiswaan
Keguatan-kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah :
1. Pembentukan panitia penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru
2. Penyiapan dan penyediaan administrasi PPDB
3. Penyebaran brosur PPDB
4. Pelaksanaan seleksi calon siswa baru apabila pendaftaran melebihi daya tampung
5. Pengumuman hasil seleksi calon peserta didik baru
6. Pelaporan kegiatan PPDB
7. Pembagian siswa berdasarkan program pilihan
8. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler melalui osis meliputi :
a. Pramuka
b. Koperasi siswa
c. Olah raga
d. Marching Band
e. Musabaqoh Tilawatil Qur’an
f. Remaja Musola
g. Paskibra
h. Sanggar Seni
9. Pembinaan peningkatan ketaqwaan terhadap Alloh Subhanahu Wata’ala
Terhitung : Empat Ratus Enam Puluh Dua Juta Dua Ratus Empat Puluh Lima Ribu
Rupiah
H. Penutup
Pelaksanaan dari suatu program yang telah dilaksanakan dengan baik dan terarah
tidak akan terrelisasikan, apabila seluruh komponen yang berada di MIS. Al-Imtiyaz tidak
memiliki keinginan untuk kemajuan sekolah tersebut.
Untuk itu kami mengharapkan bahwa program kerja ini merupaakan landasan untuk
bertindak dari seluruh aparat yang berada di MIS. Al-Imtiyaz dengan dukungan dari
masyarakat Desa Sukawangiyaitu dengan terciptanya insanberilmu yang terampil, kreatif,
Mandiri yang diridhoi Allah SWT.
Kami maklum bahwa program kerja ini masih jauh dari sempurna tetapi kami
percaya pula bahwa setiap individu yang berkenan membaca program kerja ini akan
memberikan saran dan kritik yang membangun sehingga ada perbaikan kea rah yang lebih
baik di masa yang akan dating.
Dengan dukungan sumber biaya dari masyarakat di tambah dengan bantuan dana
dari pemerintah serta keimanan dan ketaqwaan dan kejujuran dari pengelola keuangan, maka
program kerja ini akan terlaksana dengan baik sesuai dengan yang direncanakan sehingga
insya Allah akan menghantarkan siswa didik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Amin
TENTANG
STRUKTUR MANAJEMEN PERSONALIA MADRASAH
PENDIRIAN MIS. AL-IMTIYAZ
DESA SUKAWANGIKECAMATAN SINGAJAYA KABUPATEN GARUT
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mendirikan MIS. Al-Imtiyaz, Desa Singajaya Kecamatan Singajaya Kabupaten
Garut.
Kedua : Berhubungan dengan pelaksana madrasah, agar meyelesaikan segala sesuatu
yang berkaitan dengan penyelenggaraan madrasah
Ketiga : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan segera diperbaiki seperlunya.
Ditetapkan di : Singajaya
Taggal : 20 Maret 2017
Tembusan :
1. Kepala Kementrian Agama Kab. Garut
2. Pengurus Yayasan ‘Inayatudlu’afa Wal-aitam
3. Arsif
Ditetapkan di : Singajaya
Taggal : 05 Oktober 2017
KEMENTRIAN AGAMA
KANTOR KABUPATEN GARUT
Jalan Pahlawan No. 65 Telpon (0262) FaVII. 233037 Kode Pos 44151
Pengawas