Anda di halaman 1dari 9

ISSN 1693 – 9425

“ TEKNOLOGI”
Jurnal Ilmu - Ilmu Teknik dan Sains
Volume 11 No .1 April 2014

Penanggung Jawab

Dekan Fakultas Teknik


Universitas Pattimura

Penerbit

Fakultas Teknik
Universitas Pattimura

Ketua Dewan Redaksi

Pieter Th. Berhitu ST. MT

Penyunting Pelaksana

Max Rumaherang, ST., MS.Eng., Ph.D


Jonny Latuny, ST., M.Eng., Ph.D
Danny S. Pelupessy, ST., M.Eng

Penyunting Ahli
Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodho, M.Eng
Prof. Ir. Harsono T., MSIE, Ph.D
Prof. Dr. Ir. N. V. Huliselan, M.Sc
Prof. Dr. Ir H Manalip, M.Sc., DEA
Prof. Aryadi Suwono
Dr. H. Soefyan Tsauri, M.Sc., APU
Dr. Ir. A. A Masroeri, M. Eng
Dr. Ir. Wisnu Wardhana, M.Sc., SE
Dr. M. K. J Norimarna, M.Sc
Ir. R. G. Wattimury, M.Eng

Sekretariat Redaksi

Fakultas Teknik Universitas Pattimura


Jln Ir. M. Putuhena - Poka Ambon
e-mail: teknologi@mail.unpatti.ac.id
www: http://paparisa.unpatti.ac.id/paperrepo

Teknologi merupakan Jurnal ilmu-ilmu Teknik dan Sains yang menyajikan hasil penelitian dibidang ilmu Teknik
dan sains . Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun bulan April dan Oktober.
EVALUASI BERAT RAMP DOOR TERHADAP DAYA MOTOR WINDLASS
PADA KAPAL FERRY JENIS RO-RO

Jandri Louhenapessy*)

Abstrak

Kapal Ferry jenis Ro-Ro merupakan kapal penyebrangan antar pulau-pulau yang jarakny tidak
terlalu jauh. Dirancang khusus untuk mempermudah akses penumpang dan barang ke geladak
kapal, terutama kendaraan bermotor. Berdasarkan hasil survei di galangan kapal, ditemui
salah satu kapal yang mempunyai motor penggerak windlass saat menurunkan dan menaikkan
ramp door sangat lama (dapat mencapai 4-5 menit). Telah dilakukan evaluasi berat ramp door
terhadap daya dan putaran motor penggerak windlass. Penelitian ini dikatagorikan sebagai
penelitian diskriptif. Masalah yang dihadapi oleh pemilik kapal dipelajari kemudian
dikumpulkan semua data yang berhubungan dengan Ramp Door, Windlass, tali baja,
puli tali baja, kotak transmisi, transmisi puli sabuk dan Motor penggerak Windlass.
Selanjutnya dilakukan perhitungan sampai mendapatkan daya, putaran motor
penggerak Windlass sesuai beban maksimum dan waktu yang diinginkan. Hasil
akhir yang diperoleh dianalisa dan dievalusi. Hasil yang diperoleh didapat daya
motor penggerak windlass yang sesuai dengan berat ramp door adalah 2x0,37 kw
dengan putarannya yang dapat menurunkan dan menaikkan sesui waktu 2 menit
adalah 2x2750 rpm. Dipandang perlu untuk menaikan faktor koreksi daya, maka
dapat dinaikkan daya hingga mencapai 0,55 kw putaran 2790 rpm. Jika daya dan
putaran motor terhitung dibandingkan dengan daya dan putaran motor tersedia (2x4
kw dan 2x1440 rpm), maka daya motor terhitung mempunyai daya yang terbuang
sekitar 91,475 % dan kekurangan putaran sekitar 39,34 %.

Kata kunci: ramp door, windlass, motor pengerak

I. PENDAHULUAN Terkait dengan fungsinya maka, perlu dirancang


pintu yang dapat menghubungkan kapal
1.1 Latar Belakang langsung dengan dermaga dan dalam istilah
teknik disebut Ramp Door.
Komponen-komponen utama perencanaan Peralatan bantu yang digunakan untuk
sebuah kapal adalah bangunan kapal/lambung mendukung atau mempermudah operasional
kapal, mesin dan baling-baling. Secara teori Ramp Door adalah Windlass. Fungsi utamanya
ketiga komponen ini dipelajari secara terpisah. adalah untuk menaikan pada saat menutup dan
Namun dalam proses merancang hubungan menurunkan pada saat membuka Ramp Door.
interaksi antara ketiga komponen ini harus Energi listrik, energi sistem hidrolik, kombinasi
dilihat secara utuh, sebab ketiganya saling energi listrik dan hidrolik serta energi uap
berhubungan jika kapal sedang beroperasi dalam merupakan jenis-jenis energi yang sering
arti terjadi perubahan terhadap salah satu digunakan sebagai tenaga penggerak Windlass.
komponen akan mempengaruhi dua komponen Kebanyakan menggunakan energi listrik dan
yang lain. Ketiga komponen utama yang telah energi hidrolik. Persoalan utama yang sangat
dijelaskan di atas juga bergantung pada sistim diperhatikan agar Windlass bekerja maksimum
perlengkapan kapal yang lain dan harus yaitu pada tahap perencanaan harus
mendapat perhatian dalam proses perencanaan memperhatikan hubungan antara energi yang
seperti sistem kemudi, sistem kelistrikan, sistem dibutuhkan untuk menaikan maupun
pendingin serta berbagai perlengkapan atau menurunkan beban dari berat Ramp Door itu
peralatan bantu. sendiri dan efisiensi waktu. Apabila tidak
Kapal Ferry jenis Ro-Ro merupakan kapal memperhatikan hal-hal tersebut di atas
penyebrangan antar pulau-pulau yang jaraknya kemungkinan akan terjadi lambatnya menaikan
tidak terlalu jauh. Dirancang khusus untuk dan menurunkan Ramp Door karena daya
mempermudah akses penumpang dan barang ke penggerak Windlass tidak mencukupi untuk
geladak kapal, terutama kendaraan bermotor. melayani dan ketidakseimbangan daya
Komponen-komponen utama maupun sistim penggerak.
perlengkapan kapal yang telah dijelaskan di atas Salah satu kapal Ferry jenis Ro-Ro yang
juga sangat diperhatikan dalam perencanaan. menyebrangi Hunimua-Waipirit digunakan

*).
Y.Louhenapessy; Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Unpatti
117 3 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 1, 2014; 1172 - 1179

sebagai obyek penelitian. Pada kapal tersebut


menggunakan 2 (dua) Windalass yang diletakan
pada sisi kiri dan sisi kanan haluan dan masing-
masing digerakan oleh motor listrik sebagai
penggerak utama. Permasalahan yang dihadapi
pada kapal ini adalah waktu menaikan dan
menurunkan Ramp Door sangat lama serta
ketidakseimbangan kedua sisi Ramp Door saat
naik maupun turun.
Terkait dengan permasalahan yang telah
dijelaskan diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah: menghitung daya dan putaran motor
sesuai beban maksimum serta waktu menaikkan
dan menurunkan Ramp door yang dibutuhkan.
Disamping itu juga mengevaluasi daya dan Gambar 1. Diagram benda bebas pada puli tetap
putaran motor tersedia. tunggal.
Sebenarnya Z > Q karena adanya hambatan
II. KAJIAN TEORI pada puli (hambatan lentur pada bagian yang
fleksibel dan hambatan gesek pada bantalan).
2.1 Type Windlass Sifat kekakuan tali yang melewati puli
Horizontal windlass adalah type windlass menyebabkan tali yang menuju puli tidak
yang mempunyai poros (poros dari wildcat, langsung mengikuti kelengkungan puli,
gear box utama, dan gypsy head) yang melainkan terdefleksi dahulu sejauh e kearah
horizontal dengan deck kapal. Windlass luar (gambar 1b) dan sebaliknya, ketika lepas
horizontal digerakan oleh motor hidrolis dan dari puli terjadi pula defleksi yang kira-kira sama
motor listrik ataupun oleh mesin uap. besar kearah dalam. Hal ini akan menambah
Windlass jenis ini lebih mudah dalam jarak lengan gaya Q ketika tali menuju puli dan
pemasangannya tapi dibutuhkan perawatan mengurangi lengan gaya Z ketika tali lepas dari
yang lebih sulit karena permesinannya yang puli. Dalam kesetimbangan
berada diatas deck dan terkena langsung Z(Rcos e Q(Rcos e) sehingga akan
dengan udara luar dan gelombang. kita dapat hubungan antara nilai tarikan sebagai
Vertical windlass adalah type windlass yang berikut (Rudenko. N, 1996):
mempunyai sumbu poros dari wildcat yang e
arahnya vertikal terhadap deck kapal. 1
Z Rcos
Biasanya motor penggerak dilengkapi gigi, (1)
rem dan permesinan lain yang letaknya Q e
1
dibawah deck dan hanya wildcat dan alat Rcos
control saja yang berada diatas deck. Hal itu
Setelah dibagi dan mengabaikan besaran yang
memberikan keuntungan, yaitu
kecil didapat:
terlindunginya permesinan dari cuaca.
Keuntungan lainnya adalah mengurangi 2e
Z Q 1 (2)
masalah dari relative deck defleksion dan Rcos
menyerdehanakan instalasi dan pelurusan Hanbatan gesek pada bantalan adalah
dari windlass. Untuk mneggulung tali tambat
d' d'
(warping), sebuah capstan disambungkan W Z ) Q (3)
pada poros utama diatas windlass. 0 2R R
dengan, d’ adalah diameter bantalan dan
2.2 Gaya Tarik Pada Tali Baja Yang adalah koofisien gesekan
Melalui Puli Gaya resultan P pada puli dapat ditentukan
Gambar 1 memperlihatkan diagram benda secara mudah dengan metode grafis seperti
bebas pada puli tetap yang menggambarkan satu ditunjukan pada gambar 1a. Pada saat =180
ujung tali baja yang melingkari puli dibebani kedua bagian tali akan berubah menjadi parallel
dengan Q dan ujung lainnya gaya tarik Z. dan
Lintasan gaya tarik S setara dengan tinggi h, Z ) Q Z 2Q P (4)
yakni setinggi beban tersebut diangkat. Dengan 0 0
mengabaikan hambatan pada puli gaya tarik, Gaya tarik akan menjadi
Z0=Q 2e d'
Z Q 1 (5)
Rcos R
Jandri Louhenapessy;) Evaluasi Berat Ramp Door Terhadap Daya Motor Windlass 1174
Pada Kapal Ferry Jenis Ro-Ro

Z Q
Besaran disebut faktor hambatan puli dan atau: S1 n (13)
Q 1 1
1 n 1
1
atau , dimana diebut efisiensi puli.
Karena Z = S1 dan n = z, efisiensi resultan
Faktor hambatan puli dapat dirumuskan juga sitem puli akan menjadi:
sebagai berikut: Q Q
1 2e d' Zz Q
1 (6)
Rcos R n
1 1
n 1 (14)
2e 1
Nilai disebut kekakuan tali, hanya dapat n
Rcos 1 1 1 z 1
ditentukan secara percobaan. n 1 1 zz 1
Percobaan yang dilakkukan di Uni Soviet
Gaya tarik adalah:
menunjukkan nilai rata-rata berikut dapat
diasumsikan untuk kekakuan tali: Q
Z S1 n
2e d 1 1
0,1 (7)
Rcos D 10 n 1 1 (15)
D adalah diameter puli dan d adalah diameter tali 1 z 1
Q Q
baja. n z
1 1
2.3 Sistem Puli
Sistem puli untuk bati gaya dapat dibedakan III. METODOLOGI PENELITIAN
menjadi tali yang lepas dari puli tetap dan tali
yang lepas dari puli gerak. Penyelesaian terhadap Mengacu pada subyek penelitian yakni kapal
problem yang dihadapi memperhatikan sitem Ferry jenis Ro-Ro yang waktu menaikkan dan
puli dengan tali yang lepas dari puli tetap. Bila z menurunkan Ramp Door sangat lama, maka
adalah jumlah puli maka jumlah bagian pada penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian
garis tempat beban digantung juga sama dengan diskriptif. Masalah yang dihadapi oleh pemilik
z. perbandingan trasmisinya = . kapal dipelajari kemudian dikumpulkan semua
Dengan mengabaikan hambatannya, usaha data yang berhubungan dengan Ramp Door,
Windlass dan Motor penggerak Windlass.
Q
pada bagian yang lepas adalah: Z 0 (8) Selanjutnya dilakukan perhitungan sampai
z mendapatkan daya, putaran motor penggerak
Q Q Windlass sesuai beban maksimum dan waktu
Usaha Sebenarnya Z (9) yang diinginkan. Hasil akhir yang diperoleh
z z dianalisa dan dievalusi.
dan adalah efisiensi resultan dan faktor
hambatan sistem puli resultan. Tarikan total pada
seluruh bagian dari tali fleksibel adalah:
Q S1 S 2 S3 S 4 ... S n
S S S S
S 1 1 1 ... 1
(10)
1 2 3 n 1

1 1 1
S1 1 ...
2 n 1
Deret dalam tanda kurung ialah deret geometris
dengan perbandingan q = , suku pertama a = 1
dan suku terakhir u = n-1, seperti diketahui
jumlah deret ini adalah:
n 1 n
qu a 1
1 (11)
q 1 1 1
n
1 1
sehingga: Q S1 (12)
n 1 1
1175 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 1, 2014; 1172 - 1179

Start

Survey Lapangan
(Dok
Dok Perikani Ambon)
Ambon 4.2 Perhitungan Gaya Pada Tali Baja
Baja.
Studi Kasus
(KapalMP Ferry Jenis Ro-Ro)
Perumusan Masalah
(Kecepatan
Kecepatan Ramp Door)

Studi Pustaka

Data Input
• Waktu menaikkan dan
menurunkan Ramp Door
• Data Ramp Door
• Data Tali Baja dan Puli Tali Baja
• Data Windlass
• Data Kotak Gigi
• Data Motor Penggerak Windlass
• Data Tranmisi Puli Sabuk

Perhitungan Beban Perhitungan Gaya


Maksimum Tarik Pada Tali Baja

Perhitungan Momen Torsi , Putaran,


Daya Motor Sesuai Beban Dan Waktu

Spesifikasi motor
Dibutuhkan
Evaluasi Motor
Tersedia mabar 4: Struktur Ramp Door dalam dua
dimensi
M maks
No 1,75 2
M rata rata

Yes

Hasil Dan Pembahasan

Kesimpulan Dan Saran

End

Gambar 2: Diagram alir penelitian.


p
Gambar 5. Diagram benda bebas penguraian
gaya dari berat Ramp Door ke tali
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN baja
4.1 Perhitungan Berat Ramp Door
Berat Ram Door terdiri dari berat plat
landasan, berat profil baja bulat yang terletak di
atasa plat landasan dan profil dudukan plat
landasan. Dihitung berdasarkan volume Ramp
Door dan berat jenis baja. (lihat gambar 3)
F=V BJ
RD RD
Dimana:
Gambar 6: Diagram benda bebas peralihan tali
VRD=Volume Ramp Door=0,89850466
baja AB dan CD.
m3
BJRD=Berat jenis baja=77KN/m3
Struktur Ramp Door merupakan struktur
Dengan demikian:
statis tak tentu, sehingga gaya pada tali baja
F = 0,89850466 x77 69,18487576 KN tidak dapat dihitung hanya menggunakan
= 69184,876 N persamaan kesetimbangan, harus dilengkapi
persamaan tambahan yang berkaitan dengan
peralihan struktur yang kemudian diturunkan
untuk mendapatkan persamaan FAB dan FCD
sesuai posisi Ramp Door.. Penurunan persamaan
mengacu pada diagram benda bebas seperti
terlihat pada gambar 4, 5 dan 6. Hasil
perhitungan dapat dilihat pa
pada tabel 1 dengan
prosedur sebagai berikut:
Sudut ditetapkan
LAB dan LAC dihitung dengan persamaan
Gambar 3: Penampang Ramp Door dan L AB L CD 64,98 64,98cos
komponen-komponen
komponen berat. Sudt 1 dan 2 dihitung dengan persamaan
Louhenapessy ) Evaluasi Berat Ramp Door Terhadap Daya Motor Windlass 1176
Jandri Louhenapessy;
Pada Kapal Ferry Jenis Ro
Ro-Ro

1 5,7sin
1 2 sin
L AB atauL CD
FAB dan FCD dihitung dengan persamaan
236266,3618
FAB FCD
5,7sin 1 5,7sin 2

Tabel 1 : Perhitungan Gaya Maksimum Pada


Tali Baja FAB, FCD

Sudut LAB, LAC Sudut FAB, FCD


NO
(m) 1, 2 (N)

1 10 0,994 84,728 20813,165 Gambar 8: Diagram benda bebas posisi tali baja
2 20 1,95 88,723 20730,268 dalam bidang X-Z
3 30 2,951 74,967 21459,538
4 40 3,899 70,001 22055,071
5 50 4,818 64,996 22868,384
6 60 5,7 60 23931,307
7 70 6,539 54,997 25301,627
8 80 7,328 49,998 27055,515
9 90 8,061 45 29309,745

4.3 Perhitungan Gaya Tarik Pada Masing- Masing


Masing Tali Baja
Gaya tarik pada masing-masing
masing tali baja yang
melilit puli (lihat gambar 7 dan 8) 8 akan
diperhitungkan berdasarkan beban yang adalah
gaya maksimum yang diberikan oleh ramp door
pada tali baja. Gaya maksimum diambil pada
posisi sudut (lihat perhitungan poin 4.2 Gambar 9: Diagram
am benda bebas posisi tali baja
sebelumnya) dengan asumsi bahwa ramp door dalam bidang X-Y
turun kurang lebih dari posisi sejajarnya
dengan geladak muat kapal. Keterangan gambar 7-9:
1, 2, 3, 4, 5 adalah Puli untuk tali baja
6 adalahTali Baja
7 adalahTali Puli sabuk digerakan
8 adalahTali Puli sabuk penggerak
9 adalahTali Motor penggerak
10 adalah Tali Kotak gigi igi transmisi
11 adalahTali Drum tali baja
Perhitungan distribusi gaya tarik maksimum
pada tali baja yang menuju ke drum ta tali baja (S0)
diperoleh melalui perhitungan gaya tarik pada
tali baja S1 yang diturunkan melalui penyusunan
persamaan gaya tarik untuk masingmasing-masing tali
baja. Penyusunan persamaan
ersamaan gaya tarik pada
masing-masing
masing tali yang diperoleh adalah S2, S3,
S4, S5, S6, S7, S8 dan S9 kemudian hasilnya
disusun persamaan sebagai berikut:
Gambar 7: Diagram benda bebas posisi tali baja
dalam bidang Y-Z
1177 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 1, 2014; 1172 - 1179

Q FAB FCD S S S S S S sabuk digerakan dan momen torsi pada poros


1 2 3 4 5 6 motor. Melalui tahapan perhitungan yang telah
S S S dijelaskan di atas didapat putaran motor dan
7 8 9
S S S S daya motor sebagai berikut:
S 1 1 1 1
1 1,045 1,092 1,163 1,239 D n 32,5 533,2
n PD PD 2373,2 rpm
S S S S m D 7,3
1 1 1 1
PP
1,319 1,405 1,496 1,593
Berdasarkan persamaan di atas didapat S1 Dimana:
sebagai berikut: DPD = Diameter puli sabuk digerakan=32,5
29309,745 cm
S 4011,887N DPP = Diameter puli sabuk penggerak=7,3 cm
1 7,30572591 9
nPD = Putaran poros puli sabuk digerakan
Gaya tarik pada tali baja pertama (dekat dengan = 533,2 rpm
drum tali baja) dihitung berasarkan S1 dan dan daya motor adalah:
kondisi puli tali baja , yaitu
2 n M 2 2373,835 1,373
S0 Z S1 1 P m m
m 60000 60000
Dimana:
0,341 kw
D=Diameter puli tali baja 1=120 mm=12 cm
d D 18 120
R 69 mm 6,9 cm V. Pembahasan
2 2 2 2 5.1 Evaluasi Daya dan Putaran Terhitung
Keluhan dari Pemilik Kapal dan ABK,
d’=Diameter bantalan puli 1=15 mm =1,5 cm bahwa waktu menaikkan dan menurunkan ramp
1,8 1,5 door sangat lama. Hal ini sangat beralasan
1 0,1 0,1 1,112 karena berdasarkan ketentuan waktu yang
1 12 10 6,9
dibutuhkan antara 3-4 menit. Demikian juga,
ketika penulis melakukan evaluasi pada beberapa
Dengan demikian: kapal pembanding didapatkan waktu rata-rata 2-
S 4011,887 1,112 4461,218 N 3 menit. Atas dasar itulah maka penulis mencoba
0
mengkaji persoalan yang dihadapi ini dengan
menggunakan waktu menaikkan dan
4.4 Perhitungan Daya Motor Penggerak menurunkan 2 menit. Alasan terhadap
pengambilan waktu 2 menit adalah untuk
mendapatkan daya dan putaran motor maksimum
dalam arti apabila ada faktor penghambat yang
tidak diperhitungkan, motor tetap akan
beroperasi optimal dalam rengs waktu
menaikkan dan menurunkan 2-3 menit.
Hasil perhitungan mendapatkan daya motor
terhitung lebih kecil dari daya motor yang
tersedia (0.341 KW < 4 KW) tetapi putaran
Gambr 10: Mekanisme motor, gigi transmisi, motor terhitung lebih besar dari putaran motor
poros transmisi dan windlass tersedia (2373,836 rpm < 1440 rpm).
Mempertimbangkan efisiensi mekanis dari
Perhitungan ini difokuskan untuk menilai sistem transmisi daya yang besar pada saat start
kesesuaian daya motor dengan beban dan dan beban yang besar terus bekerja setelah start
kecepatan ramp door dalam kondisi real. Beban maka, daya terhitung perlu dikoreksi dengan
maksimum diambil ketika distribusi beban dan mengambil faktor koreksi sebesar 1,05. Dengan
berat ramp door ke tali baja setelah memlewati demikian daya rencana Pm=0,341x1,05 = 0,358
puli tali baja satu S0 . Kecepatan dihitung kw. Melalui katalog motor didapat spesifikasi
berdasarkan kondisi real di lapangan dan motor mendekati daya rencana adalah:
berpatokan pada waktu menaikan dan Daya : 2 x 0,37 kw
menurunkan 2 menit. Prosedur perhitungan Putaran : 2750 rpm
mengikuti diagram benda bebas pada gambar 10. Tegangan : 220-380 Volt
Mendapatkan daya dan putaran motor penggerak Jumlah Kutub : 2
perlu dihitung kecepatan ramp door, putaran Momen Inersia : 0,0005 kg.m2
windlass dan porosnya, momen torsi pada drum
Torsi Rata-rata : 1,28 Nm
tali baja dan porosnya, momen torsi pada poros
Jandri Louhenapessy;) Evaluasi Berat Ramp Door Terhadap Daya Motor Windlass 1178
Pada Kapal Ferry Jenis Ro-Ro

Faktor Daya : 0,811 Operasional dengan kondisi putaran tersedia


Efisiensi : 70 % memungkinkan waktu yang dicapai untuk
Faktor lain yang harus dipakai sebagai menurunkan dan menaikkan ramp door agak
petunjuk untuk penentuan daya motor yang lama. Besar waktu yang dibutuhkan adalah
diperlukan secara tepat adalah pemanasan dan sebagai berikut:
beban lebih yang diizinkan. Beban lebih yang n D D
aman dalam jangka waktu singkat motor AC PP PD p 1440 7,3 12
V
dikondisikan oleh momen start/momen torsi 60 100 50 D 60 100 50 32,5
yang akan melebihi momen gaya maksimum pp
yang dipilih kira-kira melalui m
0,0407
M det
mot 1,75 2. Berdasarkan petunjuk
M L 1 8,061 1
rata rata t 3.301 menit
inilah, akan diuji daya motor yang dipilih sesuai V 60 0,0407 60
spesifikasi di atas terhadap beban lebih. Hasil Apabila dipetimbangkan terhadap
perhitungan didapat koofisien perbandingan ketidaknormalan generator, daya yang besar
adalah 1,280. menyebabkan momen star besar dan beban besar
Sesuai hasil pembahasan yang diperlihatkan bekerja setelah star, sudut buka ramp door lebih
diatas dapat dievaluasi hal-hal sebagai berikut : besar serta faktor penghambat lainnya akan
- Berdasarkan beban ramp door dan waktu memungkinkan waktu menaikkan dan
menaikkan dan menurunkan diperlukan daya menurunkan dapat melebihi 4-5 menit.
0,37 KW, putaran 2750 rpm, dan jumlah Jika suplai tegangan mencukupi kebutuhan
kutub 2. pada motor tersedia maka solusi terbaik untuk
- Hasil pemeriksaan motor yang dipilih memaksimalkan putaran adalah menggantikan
terhadap beban lebih berada pada rengs yang kotak transmisi gigi dengan perbandingannya
aman. sebagai berikut:
- Momen start yang dibutuhkan motor terpilih n
tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan PD 323,445
30,331 : 1 atau 30 : 1
motor tersedia. n 10,664
- Jika dipandang perlu untuk menaikkan faktor P
koreksi daya, maka dapat dinaikkan daya
dengan batas maksimum 0,55 KW pada VI.KESIMPULAN
putaran 2790 rpm. Perlu diingat juga
bahwa tidak efektif mengambil daya yang Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
terlalu besar. diuraikan sebelumnya, maka dihasilkan
kesimpulan sebagai berikut:
5.2 Evaluasi Daya Dan Putaran Motor 1. Daya dan putaran motor yang sesuai dengan
Tersedia beban maksimum dari ramp door pada sudut
Hasil tanya jawab dengan pemilik kapal 290 dengan geladak muat serta waktu
maupun ABK dikatakan bahwa apabila motor menaikkan dan menurunkan 2 menit adalah
teredia dengan daya 2 x 4 KW = 8 KW 2x0,37 kw dengan putaran 2x2750 rpm.
beroperasi, akan terjadi gangguan pada 2. Daya dan putaran motor tersedia dengan
penerangan, navigasi maupun peralatan besar 2x4 kw pada putaran 2x1440 rpm yang
pengguna daya listrik. Biasanya sebelum dugunakan untuk menaikkan dan
menjalankan kedua motor tersebut dipadamkan menurunkan ramp door jika dibandingkan
beberapa pengguna daya listrik, walaupun telah dengan daya dan putaran motor terhitung
melakukan tindakan diatas tetap saja ada efek mengalami kelebihan daya kurang lebih
drop pada generator yang terdeteksi melalui 91,475% dan kekurangan putaran kurang
bunyi. Drop generator menyebabkan kurangnya lebih 39,34%.
suplai tegangan ke motor tersedia akibatnya daya
juga drop sehingga tidak maksimal mengangkat
maupun menurunkan ramp door dan selanjutnya DAFTAR PUSTAKA
waktu yang dibutuhkan semakin lama. Jika daya
tersedia dibandinkan dengan daya terhitung Anonymous, (2009), Biro Klasifikasi Indonesia,
dapat disimpulkan tidak efisien karena adanya Volume II, “Rules For Hull Contuction”.
daya yang terbuang kurang lebih 91,475 %. Barabanov. N., “Structural Design Of Sea-
Efek lain yang juga mempengaruhi waktu Going Sips”, Peace Publishers, Moscow.
menaikkan dan menurunkan ramp door adalah Bredley Allen, “Drives Engineering
putaran. Jika dibandingkan dengan putaran Handbook”, Rockwell Automation.
terhitung ada kekurangan kurang lebih 39,34 %.
1179 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 1, 2014; 1172 - 1179

Daryanto, (1992), “Alat Pesawat Angkat”,


Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gere James. M., Timoshenko Stephen. P., dalam
Suryoatmono Bambang, (1997),
“Mekanika Bahan Jilid I”, Edisi Ke-4,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hibbeler. R. C., Dalam Hasan Yaziz, (1998),
“Mekanika Teknik Statika”,
Prenhallindo, Jakarta.
Juvinall Robert. C. (1967) “Engineering
Considerations of Stress, Strain, and
Strength”, McGraw-Hill Book Company,
New York / St. Louis / San Francisco /
Toronto / London / Sydney.
Khetagurov. M., “Marine Auxiliary Machinery
And System”, Peace Publiser, Moscow.

Rudenko. N., dalam Foead Nazar, (1996),


“Mesin Pengangkat”, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Stolk Jac, Kros. C., Dalam Hendrasin. H. dkk,
(1994), “Elemen Mesin Elemen
Konstruksi Dari Bangunan Mesin”,
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai