Anda di halaman 1dari 7

20 Sifat Wajib Bagi Allah

Sifat Wajib Allah Tulisan Arab Artinya

Wujud ‫ﻭﺟﻮﺩ‬ Ada

Qidam ‫ﻗﺪﻡ‬ Terdahulu

Baqa ‫ﺑﻘﺎﺀ‬ Kekal

Mukhalafatuhu lilhawadits ‫ﻣﺨﺎلفة لﻠﺤﻮﺍﺩﺙ‬ Berbeda dengan makhluk-Nya

Qiyamuhu binafsih Berdiri sendiri


‫ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨفﺴﻪ‬

Wahdaniyat ‫ﻭﺣﺪﺍﻧﻴة‬ Esa (satu)

Qudrat ‫ﻗﺪﺭﺓ‬ Kuasa

Iradat ‫ﺇﺭﺍﺩﺓ‬ Berkehendak

‘Ilmu ‫ﻋﻠﻢ‬ Mengetahui

Hayat ‫ﺣﻴﺎﺓ‬ Hidup

Sama’ ‫ﺳﻤﻊ‬ Mendengar

Basar ‫ﺑﺼﺮ‬ Melihat

Kalam ‫ﻛﻼ ﻡ‬ Berbicara

Kaunuhu qaadiran ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ‬ Keadaan-Nya yang berkuasa


Keadaan-Nya yang berkehendak
Kaunuhu muriidan ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ‬ menentukan

Kaunuhu ‘aliman ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎلﻤﺎ‬ Keadaan-Nya yang mengetahui

Kaunuhu hayyan ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ‬ Keadaan-Nya yang hidup

Kaunuhu sami’an ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ‬ Keadaan-Nya yang mendengar

Kaunuhu bashiiran ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ‬ Keadaan-Nya yang melihat

Kaunuhu mutakalliman ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ‬ Keadaan-Nya yang berbicara

20 Sifat Wajib Allah Dan Penjelasannya Berikut Dalilnya

1. Wujud (Ada)
Sifat wujud adalah sifat Allah yang artinya ada. Allah SWT pasti adanya, tidak ada Tuhan selain Dia.
Sebagaimana Allah berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingat Aku“. (QS. Thaha: 14)

2. Qidam (Terdahulu)
Artinya Allah itu ada sejak semua makhluk belum ada. Allah adalah sumber adanya makhluk, Ia yang
menciptakan sehingga Pencipta itu pasti lebih awal atau lebih dahulu sebelum adanya sesuatu yang
diciptakan. Sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir…” (QS. Al-Hadid: 3)

3. Baqa’ (Kekal)
Artinya Allah itu Kekal yang tiada akhir dan ujungnya. Allah mustahil punah, Dia akan tetap ada
selamanya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
Artinya: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan“. (QS. Al-Qashash: 88)

4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk


ciptaan-Nya)
Artinya Allah tidak serupa dengan makhluk ciptaan-Nya. Itulah keistimewaan dan keagungan Sang
Pencipta. Sebagaimana telah Allah jelaskan dalam firman-Nya:

Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan
Melihat“. (QS. Asy-Syura: 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)


Artinya adalah Allah itu berdiri sendiri, melakukan dan menciptakan apapun tanpa bantuan makhluk-
Nya. Allah berdiri sendiri, Allah menciptakan langit dan bumi, surga dan neraka, manusia, hewan,
gunung-gunung dan lain sebagainya dengan kekuasaan-Nya sendiri. Dalam al-Qur’an Allah
berfirman:

Artinya: “Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai
sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah
Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya“. (QS. Al-Isra: 111)

6. Wahdaniyah (Esa/Tunggal)
Allah bersifat Esa, hanya satu, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Sebagaimana telah ditegaskan dalam
firman-Nya:
Artinya: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan“. (QS. Al-Qasas: 88)

4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk


ciptaan-Nya)
Artinya Allah tidak serupa dengan makhluk ciptaan-Nya. Itulah keistimewaan dan keagungan Sang
Pencipta. Sebagaimana telah Allah jelaskan dalam firman-Nya:

Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan
Melihat“. (QS. Asy-Syura: 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)


Artinya adalah Allah itu berdiri sendiri, melakukan dan menciptakan apapun tanpa bantuan makhluk-
Nya. Allah berdiri sendiri, Allah menciptakan langit dan bumi, surga dan neraka, manusia, hewan,
gunung-gunung dan lain sebagainya dengan kekuasaan-Nya sendiri. Dalam al-Qur’an Allah
berfirman:

Artinya: “Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai
sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah
Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya“. (QS. Al-Isra: 111)

6. Wahdaniyah (Esa/Tunggal)
Allah bersifat Esa, hanya satu, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Sebagaimana telah ditegaskan dalam
firman-Nya:

Artinya: “Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa“. (QS. Al-Ikhlas: 1)


Artinya: “Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah
rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan“.
(QS. Al-Anbiya: 22)

7. Qudrat (Berkuasa)
Sifat qudrat adalah sifat Allah yang artinya Allah itu Berkuasa atas segala sesuatu. Kekuasaan Allah
tentu sangat berbeda dengan kekuasaan yang dimiliki makhluk-Nya. Kekuasaan Allah tidak akan
terbatas.

Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu“. (QS. Al-Baqarah: 20)

8. Iradat (Berkehendak)
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah itu Berkehendak atas segala sesuatu. Jika Allah SWT sudah
berkehendak pada makhluk-Nya, maka tidak ada yang bisa menolak atau memungkirinya. Tidak ada
yang mustahil bagi Allah. Allah bisa melakukan apapun pada ciptaan-Nya. Allah berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata


kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia“. (QS. Yasiin: 82)

9. ‘Ilmun (Mengetahui)
Allah Mengetahui atas segala sesuatu, meskipun tidak terlihat atau disembunyikan oleh makhluknya,
Allah tetap Mengetahui. Tidak ada sesuatu pun yang bisa luput dari pengelihatan-Nya. Sebagaimana
Allah berfirman:

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya“. (QS. Qaf: 16)

10. Hayat (Hidup)


Allah tidak akan pernah mati, karena Allah bersifat Hayat yakni Allah hidup selamanya, tidak akan
pernah musnah ataupun mati. Dalam al-Qur’an Allah berfirman:
Artinya: “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah
dengan memuji-Nya“. (QS. Al-Furqon: 58)

11. Sama’ (Mendengar)


Allah bersifat Mendengar, pendengaran Allah tidak akan terbatas. Apapun yang dibicarakan baik dari
hati maupun lisan, Allah tetap mampu mendengar. Sebagaimana firman-Nya:

Artinya: “Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“. (QS. Al-Maidah: 76)

12. Bashar (Melihat)


Artinya Allah Melihat terhadap sesuatu yang terjadi meskipun segala sesuatu itu dilakukan secara
sembunyi-sembunyi, tetap Allah dapat Melihatnya.

Artinya: “Dan Allah Maha Melihat atas apa yang kamu kerjakan“. (QS. Al-Hujarat: 18)

13. Kalam (Berfirman)


Allah bersifat kalam artinya Allah itu Berbicara, Berkata-kata atau Berfirman. Mustahil kalau Allah itu
bisu. Al-Qur’an merupakan kalamullah, firman Allah yang menjadi acuan dan pedoman hidup bagi
manusia yang diturunkan kepada Nabiyullah Muhamad SAW.

Artinya: “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami
tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya“. (QS. Al-A’raf: 143)

14. Qadiran
Dalilnya sama dengan Qudrat (berkuasa). Allah terbukti Maha Berkuasa atas segala ciptaan-Nya.

15. Muridan
Artinya Allah itu Maha Berkehendak. Allah terbukti Maha Berkehendak atas ciptaan-Nya. Dalilnya
sama dengan sifat Iradat.
16. ‘Aliman
Allah Maha Mengetahui. Mustahil Allah itu bodoh. Dalilnya sama dengan sifat ‘Ilmun.

17. Hayyan
Artinya Allah Maha Hidup, mustahil jika Allah itu mati atau punah. Dalilnya sama dengan sifat Hayat.

18. Sami’an
Allah itu Maha Mendengar. Dalilnya sama dengan sifat Sama’.

19. Bashiran
Allah Maha Melihat atas apa yang terjadi dengan ciptaan-Nya. Dalilnya sama dengan sifat Bashar.

20. Mutakalliman
Allah Maha Berkata-kata atau Berfirman. Dalilnya sama dengan sifat Kalam.

Dari semua sifat wajib bagi Allah yang harus kita ketahui itu menandakan bahwa hanya Allah-lah
yang memiliki kesempurnaan. Tidak ada yang memiliki kesempurnaan selain Allah. Untuk itu, kita
sebagai hamba-Nya harus sadar diri, perbanyak istighfar atas segala kesombongan yang tidak
pantas kita lakukan, dan banyak berdzikir untuk mengingat akan kebesaran-Nya.

Anda mungkin juga menyukai