https://news.okezone.com/read/2017/03/28/340/1652738/korupsi-bank-maluku-pelakunya-divonis-
hingga
https://ambon.antaranews.com/berita/32778/tersangka-korupsi-bank-maluku-punya-peran-penting
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110920&val=4136
https://ambon.antaranews.com/berita/32778/tersangka-korupsi-bank-maluku-punya-peran-penting
https://bisnis.tempo.co/read/417513/hsbc-dituduh-alirkan-duit-teroris-dan-narkoba
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2012/12/121211_hsbc_bayar_denda_ke_as
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/viewFile/9677/9400
https://arrahmahnews.com/2016/11/17/india-tutup-lsm-milik-zakir-naik-karena-dianggap-mendorong-
radikalisasi/
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/legitimasi/article/view/1428
"Dasarnya dari bukti yang kami miliki dari informasi awal kemudian akan kami kembangkan bukti
transfer, pengiriman uang, kami kenakan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang," kata Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa
(15/12).
Dengan demikian, kata Agus, para tersangka dijerat Pasal 2 Undang-Undang Tindak Pidana
Perdagangan Orang dan Pasal 3, Pasal 5 Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan
ancaman maksimal 20 tahun penjara.
"Pasal 3 siapa yang mengirim, Pasal 5 siapa yang menerima. Nanti kita lihat sirkulasi peredaran
uang itu melalui elektronik yang kami miliki, kami dapatkan, sarana komunikasi yang kami miliki,
yang sekarang sedang dianalisa," kata Agus.
Ketika ditanyai apakah penerapan pasal pencucian uang ini berarti ada pejabat negara yang terlibat,
Agus enggan memastikan. “Semua sedang kami dalami, nanti kita lihat ke mana arahnya.”
Begitu pula ketika ditanyai apakah ada kemungkinan penambahan pasal seiring dengan proses
penyidikan, Agus meminta publik untuk tidak berspekulasi. Sejauh ini, hanya dua pasal itu yang
sudah pasti akan diterapkan.
Rencananya Artis Nikita Mirzani dan model Puty Revita akan diperiksa sebagai saksi korban besok.
Agus mengatakan, keduanya ditetapkan sebagai korban karena dalam Pasal 2 Undang-Undang
TPPO yang dijerat adalah pihak ketiga yang mengambil keuntungan.
Mengenai pendapat pengacara yang menyebut Nikita dan Puty layak jadi tersangka, Agus enggan
berkomentar banyak. Dia menegaskan Polri dalam setiap kasus berpatokan kepada hukum dan
perundangan yang berlaku.
"Semua orang berhak berbicara dan menyampaikan informasi, tapi mohon permasalahan ini kita
sama-sama lihat dengan cermat dan jernih," kata Agus. (rdk)
Salah satu dugaan yang sedang diselidiki oleh kejaksaan Belanda adalah transaksi transfer
uang pelicin sekitar 15 juta dolar AS oleh perusahaan Norwegia-Rusia Vimpelcom pada
November 2015.
Melalui ING Bank, yang juga aktif beroperasi di Indonesia, uang tersebut masuk ke
rekening perusahaan di Gibraltar milik Gulnara Karimova, putri Presiden Uzbekistan. Berkat
uang pelicin ini perusahaan telekomunikasi Vimpelcom mendapatkan akses pasar ke
Uzbekistan.
Penyelidikan pidana terhadap ING Bank mendapat perhatian luas media nasional Belanda
sepanjang Selasa dan Rabu (22/3/2017) sebagaimana dilaporkan kumparan
(kumparan.com) di Den Haag malam ini.
Bermula dari harian Financieele Dagblad yang menyoroti paragraf dalam laporan tahunan
ING Bank tahun 2016 di mana disebutkan bahwa ING Bank sedang menjadi subyek
penyelidikan pidana.
ING Bank dalam laporan tahunan itu juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima
permintaan informasi dari otoritas Amerika Serikat (untuk penyelidikan), yang relevan
dengan penyelidikan pidana oleh otoritas Belanda.
Juru bicara Kementerian Yustisi Belanda membenarkan bahwa sedang berlangsung
penyelidikan pidana atas ING Bank dan bahwa arus uang dalam kasus Vimpelcom
merupakan bagian dari penyelidikan.
Arus uang mana lainnya yang sedang diselidiki dan apakah ada pejabat ING Bank yang
telah dijadikan tersangka, pihak Yustisi menolak untuk membuka demi kepentingan
penyelidikan.
Laporan: Eddi Santosa
Aset dirampas setelah adanya putusan kasasi terkait kasus korupsi yang
menjerat Amin. Kasasi tersebut diajukan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK).
Ada pun, putusan Mahakamah Agung dikeluarkan pada 29 Juni 2016. Jaksa
KPK kemudian menyerahkan uang milik Fuad Amin tersebut ke kas negara.
Sebelumnya, Fuad Amin telah dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan
Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/7/2016).
Selama menjadi Bupati Bangkalan dan Ketua DPRD Bangkalan, Fuad terbukti
menerima uang dari bos PT MKS Antonius Bambang Djatmiko sebesar Rp
18,05 miliar.
Selain itu, terdapat juga pembelian sejumlah aset berupa tanah dan
bangunan serta mobil yang diatasnamakan istri dan anak Fuad.