Dokumen - Tips Jenis Jenis Sumuran Penyaliran Tambang
Dokumen - Tips Jenis Jenis Sumuran Penyaliran Tambang
Sumuran berfungsi sebagai penampung air sebelum dipompa keluar tambang. Dengan demikian,
dimensi sumuran sangat bergantung dari jumlah air yang masuk serta keluar dari sumuran.
Jumlah air yang masuk ke dalam sumuran merupakan jumlah air yang dialirkan oleh saluran-
saluran, jumlah limpasan permukaan yang langsung mengalir ke sumuran dan curah hujan yang
jatuh ke sumuran. Sedangkan jumlah air yang keluar dapat dianggap sebagai kapasitas pompa,
karena penguapan dianggap tidak terlalu berarti.
Perkembangan vertical drains sendiri sudah dimulai sejak tahun 1925, dimana D.J.Moran
seorang insinyur berkebangsaan Amerika memperkenalkan pemakaian drainase dari kolom-
kolom pasir untuk stabilitas tanah pada kedalaman yang besar. Kemudian untuk pertama
kalinya instalasi drainase ini digunakan di California dan seiring dengan berjalannya waktu,
tipe drainase ini dikenal dengan istilah drainase vertikal (vertical drain). Pada tahun 1936,
diperkenalkan sistem drainase menggunakan bahan sintetis oleh Kjellman di Swedia. Setelah di
tes di beberapa tempat pada tahun 1937 dengan bahan cardboard, lantas mendapat sambutan
yang hangat oleh para ilmuwan. Sejak saat itu, pengembangan vertical drain dilanjutkan dengan
berbagai macam bahan.
Fungsi utama sumur ini adalah untuk mengurangi tekanan air pada lapisan yang
berada di bawah subsoil. Sistem pembuangan air dengan menggunakan pompa
submersil atau pompa permukaan dan channels pengisian kembali dibutuhkan untuk
mengeluarkan air dari dalam sumur. Kedalaman sumur bergantung pada zona tidak
stabil yang membutuhkan peningkatan kestabilan.
Penirisan horizontal tidak memberikan hasil yang sangat efektif dalam pencegah
penyaliran di lapisan tanah dengan berbagai jenis permeabilitas yang terorientasi
secara horizontal. Sumur vertical, yang bersilangan dengan lapisan tersebut, lebih
efektif dalam kondisi tersebut. Sumur ini dapat dikeringkan dengan menggunakan
pompa dalam, akan tetapi hal yang dibutuhkan untuk melanjutkan daya dan
perawatan pompa membuat sumur vertical ini menjadi alternative yang kurang
diinginkan.
Galeri Penirisan
Drainase galleries merupakan salah satu metode penyaliran tambang yang bersifat
horizontal. Sistem penirisan ini merupakan upaya untuk mencegah mengalirnya air tanah
kedalam tambang dengan cara membuat sumur-sumur penirisan yang berfungsi sebagai
dinding penahan. Ketika penirisan dibutuhkan pada sisi bukit yang dalam, galeri penirisan
(tunnel) dapat digunakan. Penyaliran dapat di bor disebalah luar terowongan/ adit. Perluasan
penirisan dapat dilakukan sampai ke lereng (slope). Penirisan galeri dapat dijalankan pada
sebuah pit atau di lereng atau highwall untuk menahan air tanah dan memberikan metode
penirisan yang efektif. Lubang penirisan seharusnya di bor dari adit dalam pola kipas ( fan )
untuk meningkaatkan keefektifan penirisan. Untuk singkapan batuan yang tinggi,
pemasangan lubang penirisan direkomendasikan dibuat dalam level yang berbeda. Pada
batuan yang tersingkap dalam beberapa proses pengangkatan, lubang penirisan harus dibor
pada toe (lantai) setiap jenjang. Cocok digunakan pada tambang terbuka terutama open cast.
Drainage galleries adalah terowongan yang dibuat sepanjang area yang membutuhkan
penyaliran yang sangat dalam, dimana topografinya memungkinkan drainase gravitasi dari
galleries menuju sistem drainase permukaan (surface drainage system).
Drainage Trench
Drainage Trench dapat dibedakan atas 2 yakni, slope trench dan horizontal trench. Paritan
dalam harus dibuat ketika air subsurface atau tanah dengan kekuatan yang tidak diketahui
ditemukan pada kedalaman yang sangat dalam sehingga pengelupasan tanah tidak mungkin
dilakukan. Paritan biasanya digali pada sisi lereng yang paling curam untuk periode
konstruksi. Paritan yang telah dibuat diperluas kebawah lapisan water-bearing dan harus di
timbun kembali dengan lapisan material sebelumnya yang terbungkus didalam bahan
saringan yang memiliki pipa underdrain yang mengalir disepanjangnya. Cukup atau tidaknya
paritan tergantung pada kondisi hidrogeologi dan geomorfologi. Jika lereng dalam
kemiringan yang wajar, maka cukup satu paritan dibuat pada centerline lokasi tersebut.
Pembuatan parit sangat ideal diterapkan pada tambang terbuka open cast atau kuari karena
dapat memanfaatkan gravitasi untuk mengalirkan airnya dari bagian puncak dari lokasi yang
lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Pompa yang digunakan pada posisi ini lebih
efisien, efektif dan hemat energi. Paritan-paritan diterapkan pada tambang terbuka open pit
apabila situasinya memungkinkan. Sasaran akhir parit adalah kolam atau sump yang akan
menampung air sementara sebelum dipompakan kepermukaan atau dialirkan ke sistem adit..
Parit dibuat berawal dari sumber mata air atau air limpasan menuju kolam penampungan,
langsung ke sungai atau diarahkan ke selokan (riool).
Apabila parit harus dibuat melalui lalulintas tambang maka dapat dipasang gorong-gorong
yang terbuat dari beton atau galvanis. Dimensi parit diukur berdasarkan volume maksimum
pada saat musim penghujan deras dengan memperhitungkan kemiringan lereng. Bentuk
standar melintang dari parit umumnya trapesium.