Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA PENGOBATAN HERBAL MENGGUNAKAN JAHE MADU

Disusun Oleh :

Cintia Septiani

1500001007

Akademi Keperawatan RS Efarina

Program Studi Diploma III

Purwakarta

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata kuliah : Keperawatan Keluarga

Topik atau materi : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Pengobatan Herbal
Jahe Madu untuk Kenyamanan dan Kenyenyakan Tidur An A

Sub Topik : Pentingnya Pengetahuan tentang ISPA

Sasaran : Keluarga Pasien An.A di Kp.Cigedogan RT 19 RW 10


Sindangkasih Purwakarta

Hari/tanggal : Rabu,10 Januari 2018

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Keluarga Tn.Y

Penyaji : Cintia Septiani Mahasiswa Akademi Keperawatan RS.Efarina


Purwakarta

A. LATAR BELAKANG

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asingyang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung,
tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru.
Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun. (Whaley and Wong; 1991; 1418).

ISPA banyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegaramaju dan
sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup
gawat.Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi
kecacatan sampai pada masa dewasa.ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting
dan cukup berbahaya karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu
kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Berdasarkan penelitian setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya.40
% – 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30 %.Kematian yang terbesar umumnya adalah karena
pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.Penyakit ini tidak mengenal musim, baik
kemarau, pacaroba atau hujan tetap bisa menyerang warga. Di Jakarta Pusat (Jakpus) selama
2010 tercatat 55.307 warga terkena penyakit ini.Sesuai data, sejak Januari hingga April 2010
tercatat 55.307 warga terkena ISPA, mereka berobat di puskesmas yang ada di deklapan
kecamatan. Rinciannya Januari 16.094, Febuari 19.252, Maret 17.859 dan April
2.102.Sedangkan tertinggi penderitanya, Kec. Cempaka Putih 14.314, Kec. Johar Baru 10.254,
Kec. Kemayoran 8.073, Kec. Senen 6.960, Kec. Tanah Abang 5.555, Kec. Sawah Besar 4.815,
Kec. Menteng 2.983 dan Kec.Gambir 2.353.

Cara penularan virus influenza ini melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.Tiga hari setelah
itu, bilamana daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat meningkat
dari 39,50C sampai 40,50C).Terasalah badan panas/demam dan bersin-bersin.Hidung
mengeluarkan cairan (ingus), sakit tenggorokan, batuk-batuk (mula-mula tidak berdahak tapi
kemudian berdahak), pusing, badan terasa lemah, mual, muntah, sakit perut, serta diare.

Kebetulan, ciri-ciri tersebut dirasakan pula oleh warga masyarakat RT 13 Desa Cengkeh
Rajabasa, Bandar Lampung. Namun, warga masyarakat tidak mengetahui penyakit apa yang
dideritanya. Selain itu, warga masyarakat hanya beberapa orang yang sudah berkonsultasi ke
pelayanan kesehatan untuk mengetahui penyakit yang dideritanya, sisanya belum.Hal ini juga
berdampak pada kegiatan rutinitas dari setiap orang, yang semestinya harus bekerja namun
karena sedang sakit terpaksa harus beristirahat di rumah.

Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi masyarakat untuk memahami
tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai ISPA. Maka dari itu, akan
diadakannya promosi kesehatan ataupun pendidikan kesehatan bagi masyarakat untuk
mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya mengenai penyakit ISPA agar ISPA
bisa dicegah ataupun diatas
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami
tentang ISPA.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :

1. Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.

2. Menjelaskan faktor – faktor penyebab ISPA.

3. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.

C. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

D. MEDIA

1. Leaflet
Proses Tindakan Tindakan Waktu

Kegiatan penyuluh Kegiatan keluarga

Pendahuluan a. memberi salam, Memperhatikan dan 5menit


memperkenalkan diri dengan baik menjawab salam

b. menjelaskan materi secara


umum pada keluarga
Memperhatikan serta
merespon terhadap pertanyaan

c. menyampaikan tujuan
penyuluhan
Memperhatikan

Penyajian a. memberikan penjelasan Memperhatikan 20menit


tentang ISPA

· Pengertian ISPA

· Penyebab ISPA

· Gejala ISPA

. Cara membuat minuman herbal


madu jahe

. Manfaat minuman herbal madu


jahe

Memberi pertanyaan yang


belum dapat di mengerti
b. Memberi kesempatan pada
keluarga
keluarga untuk bertanya
Memperhatikan

c. menjawab pertanyaan keluarga


dengan tepat dan mudah di
mengerti

Memberi pertanyaan yang


d. memberikan kesempatan pada
belum dapat di mengerti
keluarga untuk menanyakan yg
belum di mengerti

e. memberikan jawaban dengan Memperhatikan


tepat dan dapat di mengerti

Penutup a. Memberi kesimpulan teneteng Memperhatikan 5menit


ISPA

b. Mengajukan pertanyaan pada


Merenspon pertanyaan yang
keluarga tentang materi yang
di berikan penyaji
sedang di lakukan

c. Menutup pertemuan dan


memberi salam penutup

Memprhatikan dan menjawab


salam
MATERI

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

A. PENGERTIAN

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang
tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai
struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan
bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).

ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran pernafasan
mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga
tengah dan pleura (Nelson, 2003)

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung,
tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru.
Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun. (Whaley and Wong; 1991; 1418).

B. PENYEBAB

Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A -
hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae,b clamydia trachomatis,
mycoplasma dan pneumokokus.

Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia
dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.

Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat
keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya
edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain
malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran
pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.

Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa
terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).

C. TANDA GEJALA

Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hidung
dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah
dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451).

Tanda dan gejala yang muncul ialah:

1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika

anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai
tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,50 C-40,5 0 C.

2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens,

biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan
nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.

3. Anoreksia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi

susah minum dan bhkan tidak mau minum.

4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi

tersebut mengalami sakit.

5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan

akibat infeksi virus.


6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya

lymphadenitis mesenteric.

7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih

mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.

8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin

tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.

9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara

pernafasan (Whaley and Wong; 1991; 1419).

D. PENGERTIAN MINUMAN HERBAL

adalah minuman yang dibuat dari jahe putih dan madu yang diramu menjadi sebuah minuman
herbal yang bermanfaat untuk menghangatkan tenggorokan,sehingga balita dapat tidur dengan
nyaman dan nyenyak

E. TUJUAN

Mengatasi masalah gangguan tidur pada balita saat mengalami ISPA

F. ALAT DAN BAHAN

1.130ml air putih(2/3gelas)

2.1sendok maduasli

3.4 cm jahe putih

G. INDIKASI

Balita dengan ISPA yang mengalami gangguan tidur

H. SIKAP DAN PERILAKU

1.Menyambut pasien memberi salam dan memperkenalkan diri


2.Menjelaskan maksud dan tujuan

3.Menanyakan kesiapan pasien

4.Menjaga privasi pasien

5.Mengawali dengan tazmiah dan mengakhiri dengan tahmid

I. PROSEDUR KERJA

1.Siapkan 4 cm jahe lalu di kupas sampai bersih.

2.Cuci jahe yang sudah dikupas dengan air bersih.

3.Kemudian geprek jahe tetapi jangan sampai hancur.

4.Siapkan panci kecil dan masukkan air2/3 gelas tadike dalamnya

5.Lalu masukkan jahe yang sudah di geprek kedalam air yang mendidih, aduk beberapa kali.

6.Tunggu 1 menit setelah air mendidih

.7.Kemudian angkat lalu diamkan sampai air jahe hangat

.8.Setelah hangat tuangkan air jahe dan di pindahkan dari panci ke dalam gelas ukuran

200 ml

9.Setelah itu tambahkan 1 sendok makan madu, aduk hingga tercampur rata

10.Berikan minuman herbal jahe madu pada balita dengan dosis 1kali sehari sebanyak ½ gelas
pada malam hari 30 menit sebelum tidur, pemberian minuman herbal jahe madu dilakukan
selama 5 hari berturut turut
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Husodo, Sosro., Sugiyo, Teha. 1985. Penyakit Menular, Cara Pencegahan dan Cara

Pengobatannya.Bandung : AlumniRonald. 2006. Obat-obatan Ramuan Tradisional. Bandung :


Yrama Widya [diakses 26 Juni 2011]

Anda mungkin juga menyukai