Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN PADA ANAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Nurul Hidayah, SKM.,M.Kes

Dibuat Oleh:
Helda Anggraini NIM : 11194862011091

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

I.
                     IDENTIFIKASI MASALAH
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari
mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-
penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi
kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang
terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 %
- 60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh
kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang
terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2
bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar 
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut.  ISPA meliputi
saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai
gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga
tengah dan selaput paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti
batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian
anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik
dapat mengakibat kematian.
Program Pemberantasan Penyakit  ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2
golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas
derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat.
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas
bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian
besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi
antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila
ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus
mendapat antibiotik.
            ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering
terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil
terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan
yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya
kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai
untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya
pemakaian antibiotik.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-
keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-
gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan
kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan
pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian
angka kematiannya masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak
menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar
tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan
     II.            PENGANTAR
Bidang studi   : Penyakit Saluran Pernapasan 
Topik               : ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )
Sub topik         : ISPA pada Anak
Sasaran           : Ibu – ibu dan anak
Hari / tanggal : Kamis, 20 Januari 2021
Jam                 : 09.00 WITA
Waktu              : 30 menit
 tempat            : di kelurahan cempaka (Banjarbaru)

III.            TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


 

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan


mengerti tentang ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) pada anak.  

IV.            TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


 

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :


1.      Pengertian ISPA
2.      Etiologi ISPA
3.      Gejala ISPA
4.      Penanganan ISPA

     V.            MATERI
Terlampir

VI.            METODE
 

1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

VII.            MEDIA
1.      Materi SAP
2.      Presentasi dengan MS. Power point
VIII.            KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta
penyuluhan
1 7 menit Pembukaan : 1.  Menjawab salam
1.    Memberi salam 2.  Mendengarkan
2.    Menjelaskan dan
tujuan memperhatikan
pembelajaran
2 10 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
1.      Menjelaskan mendengarkan
materi penyuluhan
secara berurutan
dan teratur
Materi :
1.      Pengertian ISPA
2.      Etiologi ISPA
3.      Gejala ISPA
4.      Penanganan ISPA

3 10 menit Evaluasi : Bertanya dan


Meminta kepada menjawab
ibu – ibu untuk pertanyaan
menjelaskan
kembali atau
menyebutkan :
1.      Pengertian ISPA
2.      Tanda bahaya
ISPA
4 3 menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan
terima kasih dan
mengucapkan
salam
IX.            PENGESAHAN
 

Banjarbaru, 11 Januari 2021

Sasaran                                                                                      Penyuluh

Ibu – ibu                                                                       Pemateri ( Helda anggraini ) 

Mengetahui
Dosen Pembimbing

Nurul Hidayah, SKM.,M.Kes


X.         EVALUASI
 

Essay
Pertanyaan :
1.      Apa itu ISPA  ?
2.      Sebutkan tanda bahaya ISPA ?

XI.         LAMPIRAN MATERI
 

ISPA pada Anak

1.         Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah
ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan
pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA
secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan
bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan.
Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory
tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang
dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. 
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai
radang parenkim paru .(Vietha , 2009)
ISPA  adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap
bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad
remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim .
( Whaley dan Wong, 2000 ).
2.         Etiologi, Menurut Vietha ( 2009 ) :
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri
penyebabnya antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella,
hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan
virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas
akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan
dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak – anak di bawah
usia 2 tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan
musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya
sanitasi lingkungan.

3.         Gejala ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
 Demam
 Batuk
 Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
 Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
 Suara serak
 Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
 Lesu, lemas
 Sesak napas
 Frekuensi napas cepat

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak
bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang
biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan
dingin.
4.         Penanganan ISPA
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
1. Istirahat yang cukup
2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3. Berikan obat penurun panas bila demam
4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup
mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah
batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak
terlalu dekat dengan bayi atau manular.
5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan
apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak
tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter
anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada
anak anda
7. Kenali tanda-tanda gawat darurat .
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
4. Bibir berwarna kebiru-biruan
5. Leher anak kaku
6. Kesulitan menelan
7. Muntah terus menerus
8. Anak tampak sangat lemah

   XII.            DAFTAR PUSTAKA
file:///H:/ISPA/25_ISPA_%28_Infeksi_Saluran_Pernapasan_Akut_%29.html
file:///H:/ISPA/index.php.htm
file:///H:/ISPA/konsep-dasar-ispa.html
file:///H:/ISPA/ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut-ketahui-dan-waspadailah.html
file:///H:/ISPA/Infeksi%20Saluran%20Napas%20Akut%20%28ISPA
%29%20%C2%AB%20Smart%20Patient.htm

Anda mungkin juga menyukai