Anda di halaman 1dari 8

Nama : Illyas Sobri

NIM : 04011281722101

DINDING ABDOMEN

Sistem yang paling umum dan diterima secara luas untuk identifikasi berbagai daerah
di perut adalah pembagian sederhana perut menjadi 4 kuadran oleh garis vertikal dan
horizontal yang membelah umbilikus dan membentuk kuadran kanan dan kiri atas dan
bawah. Pembagian regio dan proyeksi organnya, yaitu :
1. Bagian kanan atas (RUQ) : Hepar dan kantong empedu
2. Bagian kiri atas (LUQ) : Gastric dan limfa
3. Bagian kanan bawah (RLQ) : Cecum, ascending colon dan usus kecil
4. Bagian kiri bawah (LLQ) : Descending colon, sigmoid colon, dan usus kecil
Sistem pembagian dinding abdomen ada juga yang dibagi menjadi 9 bagian. Garis-garis
imajiner yang membagi dinding abdomen, yaitu linea alba, linea semilunaris, linea arcuata,
planum transpyloricum, dan planum transtubercular. Dinding abdomen dibagi menjadi
hypochondrium dextra, epigastrium, hypochondrium sinistra, lumbalis dextra, umbilicalis,
lumbalis sinistra, ilaca dextra, hipogastrium , dan iliaca sinistra.
Proyeksi organ pada masing masing regio :
a. hypochondrium dextra : hepar, pancreas, vessica fellea
b. epigastrium : gaster, hepar, pancreas
c. hypochondrium sinistra : gaster, lien, pancreas
d. lumbalis dextra : colon ascendes, ren
e. umbilicalis : colon transversum, intestinum tenue
f. lumbalis sinistra : colon descendens, ren
g. ilaca dextra : caecum, appendix
h. hipogastrium : vesica urinaria, uterus, urethra
i. iliaca sinistra : rektum, colon sigmoid
Otot-otot dinding abdomen dibagi menjadi otot anterolateral dan otot posterior. Yang
termasuk otot bagian anterolateral, yaitu M. obliquus externus M. obliquus internus M.
transversus abdominis M. rectus abdominis M. pyramidalis. Otot bagian posterior, yaitu M.
quadratus lumborum dan M. iliopsoas.
Arah serat otot M. obliquus externus kearah inveromedial. M. obliquus internus arah
serat ototnya superomedial. M. transversus abdominis arah serat ototnya transversal. M. rectus
abdominis memiliki vagina musculi recti abdominis dan terdapat intersectiones tendineae.
Pada dinding abdomen terdapat struktur cananlis inguinalis. Canalis inguinalis dibentuk
oleh : pada bagian anterior M. obliquus externus, pada bagian posterior fasciae transversalis,
pada bagian superior M. obliquus internus dan M transversus abdominis, pada bagian inferior
ligamentum inguinale. Canalis inguinalis dilewati oleh spermatic cord, ligamentum rotundum,
N. Ilioinguinal, vas limfatik.
Susunan dinding abdomen, yaitu integumen, fascia superficial, fascia profunda, musculus,
fascia subserous, dan peritoneum.

Vaskularisasi Dinding Abdomen


Dinding ventral abdomen mendapat darah dari empat arteri yaitu :
1. A. Epigastrika superior. Memvaskularisasi bagian atas tengah dinding anterior
abdomen dan beranastomosis dengan a. Epigastrika inferior
2. A. Muskulofrenika
3. A. Epigastrika inferior. Memvaskularisasi bawah tengah dinding anterior abdomen, dan
beranastomosis dengan a. Epigastrika superior
4. A. Iliaka sirkumfleksa. Arteri ini memvaskularisasi bagian lateral bawah dinding
abdomen
HEPAR
A. ANATOMI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang lebih 1,5
kg (Junqueira dkk., 2007). Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka
iga (Sloane, 2004).
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di
bawah diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra dan
hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor. Hepar
terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra (Snell, 2006).

Organ hepar dibungkus oleh capsula fibrosadan peritoneum. Hepar pada bagian
anterior dibagi menjadi 2 lobus, yaitu lobu dextra dan lobus sinistra. Pada bagian anterior
tampak ligamentum falciforme yang memanjang ke inferior membentuk ligamentum teres
hepatis, ke arah superior membentuk ligamentum coronaria.
Pada bagian posterior hepar dibagi menjadi 3 lobus, yaitu lobus caudatus, lobus quadratus, dan
lobus sinistra. Terdapat ligamentum venosum pada bagian posterior. Tampak, oragan vessica
fellea, porta hepatis, dan vena cava inferior. Pada bagian posterior juga tampak impressio
renalis dan impressio colica. Porta hepatis berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena portae
hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias hepatis).

Vaskularisasi Hepar
Hepar disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu : vena porta hepatika yang berasal dari
lambung dan usus yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang
larut dalam air dan mineral dan arteri hepatika, cabang dari arteri koliaka yang kaya akan
oksigen. Pembuluh darah tersebut masuk hati melalui porta hepatis yang kemudian dalam porta
tersebut vena porta dan arteri hepatika bercabang menjadi dua yakni ke lobus kiri dan ke lobus
kanan (Hadi, 2002). Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari
perifer lobulus ke dalam ruang kapiler yang melebar yang disebut sinusoid. Sinusoid ini
terdapat diantara barisan sel-sel hepar ke vena sentral. Vena sentral dari semua lobulus hati
menyatu untuk membentuk vena hepatika (Sherwood, 2001).
Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang mengelilingi bagian perifer
lobulus hati, juga terdapat saluran empedu yang membentuk kapiler empedu yang dinamakan
kanalikuli empedu yang berjalan diantara lembaran sel hati (Amirudin, 2009).
Plexus (saraf) hepaticus mengandung serabut dari ganglia simpatis T7-T10, yang
bersinaps dalam plexuscoeliacus, nervus vagus dexter dan sinister serta phrenicus dexter
(Sherlock, 1995).

B. FISIOLOGI HEPAR
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi
sistem pencernaan untuk sekresi empedu. Hati menghasilkan empedu sekitar satu liter per
hari, yang diekskresi melalui duktus hepatikus kanan dan kiri yang kemudian bergabung
membentuk duktus hepatikus komunis. Menurut Guyton & Hall (2008), hati mempunyai
beberapa fungsi yaitu:
a. Metabolisme karbohidrat
Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam jumlah
besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan
membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara metabolisme
karbohidrat.
b. Metabolisme lemak
Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain: mengoksidasi asam
lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk sebagian besar
kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan karbohidrat.
c. Metabolisme protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino, pembentukan ureum
untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, dan interkonversi
beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam amino.
d. Lain-lain
Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat penyimpanan vitamin, hati sebagai
tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati membentuk zat-zat yang digunakan untuk
koagulasi darah dalam jumlah banyak dan hati mengeluarkan atau mengekskresikan obat-
obatan, hormon dan zat lain.
Hati merupakan komponen sentral sistem imun. Tiap-tiap sel hati atau hepatosit mampu
melaksanakan berbagai tugas metabolik diatas, kecuali aktivitas fagositik yang dilaksanakan
oleh makrofag residen atau yang lebih dikenal sebagai sel Kupffer (Sherwood, 2001). Sel
Kupffer, yang meliputi 15% dari massa hati serta 80% dari total populasi fagosit tubuh,
merupakan sel yang sangat penting dalam menanggulangi antigen yang berasal dari luar tubuh
dan mempresentasikan antigen tersebut kepada limfosit (Amiruddin, 2009).

C. HISTOLOGI HATI
Sel–sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel, dan sel makrofag yang
disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito (sel penimbun lemak). Sel hepatosit berderet secara
radier dalam lobulus hati dan membentuk lapisan sebesar 1-2 sel serupa dengan susunan bata.
Lempeng sel ini mengarah dari tepian lobulus ke pusatnya dan beranastomosis secara bebas
membentuk struktur seperti labirin dan busa. Celah diantara lempeng-lempeng ini mengandung
kapiler yang disebut sinusoid hati (Junquiera et al., 2007).
Sinusoid hati adalah saluran yang berliku–liku dan melebar, diameternya tidak teratur,
dilapisi sel endotel bertingkat yang tidak utuh. Sinusoid dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel
endotel (mayoritas) dengan inti pipih gelap, sel kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan
sel stelat atau sel Ito atau liposit hepatik yang berfungsi untuk menyimpan vitamin A dan
memproduksi matriks ekstraseluler serta kolagen. Aliran darah di sinusoid berasal dari cabang
terminal vena portal dan arteri hepatik, membawa darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan
dan juga kaya oksigen dari jantung (Eroschenko, 2010; Junqueira et al., 2007).
Traktus portal terletak di sudut-sudut heksagonal. Pada traktus portal, darah yang
berasal dari vena portal dan arteri hepatik dialirkan ke vena sentralis. Traktus portal terdiri dari
3 struktur utama yang disebut trias portal. Struktur yang paling besar adalah venula portal
terminal yang dibatasi oleh sel endotel pipih. Kemudian terdapat arteriola dengan dinding yang
tebal yang merupakan cabang terminal dari arteri hepatik. Dan yang ketiga adalah duktus
biliaris yang mengalirkan empedu. Selain ketiga struktur itu, ditemukan juga limfatik
(Junqueira et al., 2007).

Aliran darah di hati dibagi dalam unit struktural yang disebut asinus hepatik. Asinus
hepatik berbentuk seperti buah berry, terletak di traktus portal. Asinus ini terletak di antara 2
atau lebih venula hepatic terminal, dimana darah mengalir dari traktus portalis ke sinusoid, lalu
ke venula tersebut. Asinus ini terbagi menjadi 3 zona, dengan zona 1 terletak paling dekat
dengan traktus portal sehingga paling banyak menerima darah kaya oksigen, sedangkan zona
3 terletak paling jauh dan hanya menerima sedikit oksigen. Zona 2 atau zona intermediet berada
diantara zona 1 dan 3. Zona 3 ini paling mudah terkena jejas iskemik (Junqueira et al., 2007).

Sumber :
Vinay Kumar Kapoor, M. M. F. F., 2017. Liver Anatomy. Medscape.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf

digilib.unila.ac.id/2365/8/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai