PKB PDF
PKB PDF
PKB PDF
BUKU 1
PEDOMAN PENGELOLAAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
www.bermutuprofesi.org
KATA PENGANTAR
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan
2025 yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif.
Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai
profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Konsekuensi dari guru sebagai profesi adalah pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB). Oleh karena itu, buku ini disajikan
untuk memberi informasi seputar pengembangan keprofesian
berkelanjutan guru. Buku pengembangan keprofesian
berkelanjutan merupakan salah satu buku dari Pembinaan dan
Pengembangan Profesi Guru.
Pada kesempatan ini ucapan terima kasih disampaikan kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara maksimal
untuk dapat mewujudkan dan memungkinkan terbitnya buku ini.
Mudah-mudahan buku ini dapat menjadi acuan dan sumber
inspirasi bagi pihak-pihak yang akan dan telah terlibat dalam
pelaksanaan PKB. Kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk menyempurnakan buku ini di masa mendatang.
Akhirnya, semoga Allah SWT melimpahkan kekuatan pada kita
untuk selalu berkomitmen melaksanakan perbaikan mutu
pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kita masing-
masing. Amien
Jakarta, Desember 2010
Direktur Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
ii
BAB I dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
PENDAHULUAN tentang Standar Nasional Pendidikan akan menfasilitasi guru
untuk dapat mengembangkan keprofesiannya secara
A. Latar Belakang berkelanjutan. Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) ini diarahkan untuk dapat memperkecil
Sejatinya, guru adalah bagian integral dari organisasi
jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial
pendidikan di sekolah secara menyeluruh. Agar sebuah
dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang
organisasi termasuk organisasi pendidikan di sekolah mampu
menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu.
menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang menjadi ciri
kehidupan modern, Peter Senge (2000) mengingatkan Kegiatan PKB ini dikembangkan atas dasar profil kinerja
perlunya mengembangkan sekolah sebagai sebuah organisasi guru sebagai perwujudan hasil Penilaian Kinerja Guru yang
pembelajar. Di antara karakter utama organisasi pembelajar didukung dengan hasil evaluasi diri. Bagi guru‐guru yang hasil
adalah senantiasa mencermati perubahan internal dan penilaian kinerjanya masih berada di bawah standar
eksternal yang diikuti dengan upaya penyesuaian diri dalam kompetensi atau dengan kata lain berkinerja rendah
rangka mempertahankan eksistensinya. diwajibkan mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk
mencapai standar tersebut; sementara itu bagi guru‐guru yang
Syarat mutlak terciptanya organisasi pembelajar adalah
telah mencapai standar kompetensi, kegiatan PKB‐nya
terwujudnya masyarakat pembelajar di tubuh organisasi
diarahkan kepada peningkatan keprofesian agar dapat
tersebut. Ini dapat dengan mudah difahami mengingat kinerja
memenuhi tuntutan ke depan dalam pelaksanaan tugas dan
organisasi secara tidak langsung adalah produk kinerja kolektif
kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam rangka
semua unsurnya termasuk Sumber Daya Manusia. Oleh sebab
memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada
itu, dalam konteks sekolah, guru secara individu maupun
peserta didik.
secara bersama‐sama dengan masyarakat seprofesinya harus
didorong untuk menjadi bagian dari organisasi pembelajar Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara
melalui keterlibatannya secara sadar dan sukarela serta terus Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menerus dalam berbagai kegiatan belajar guna Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
mengembangkan profesionalismenya. Angka Kreditnya, PKB diakui sebagai salah satu unsur utama
selain kegiatan pembelajaran/ pembimbingan dan tugas
Untuk itu, sebagai bentuk aktualisasi tugas guru sebagai
tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
tenaga profesional, maka pemerintah melalui Kementerian
yang diberikan angka kredit untuk pengembangan karir guru
Pendidikan Nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang‐
khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru.
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Harapannya melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang
Nasional, Undang Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru
1 2
profesional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu Untuk keperluan pelaksanaan PKB, maka disusunlah buku
pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah‐setengah, pedoman pengelolaan PKB. Penyusunan buku pedoman
tetapi tidak kalah pentingnya juga memiliki kepribadian yang pengelolaan PKB ini bertujuan untuk:
matang, kuat dan seimbang. Dengan penguasaan ilmu
1. memberikan konsep dasar tentang PKB;
pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak
setengah‐setengah serta kepemilikan kepribadian yang prima, 2. menyajikan arahan untuk mendesain PKB di sekolah yang
maka diharapkan guru terampil membangkitkan minat peserta harus berorientasi kepada pencapaian belajar peserta
didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi melalui didik dan berkaitan dengan proses penilian dan evaluasi
penyajian layanan pendidikan yang bermutu. Mereka mampu kinerja guru; dan
membantu dan membimbing peserta didik untuk berkembang 3. menyajikan sebuah acuan dalam memahami pengelolaan
dan mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang PKB di sekolah.
secara cepat berubah sebagai ciri dari masyarakat abad 21.
Secara umum, keterkaitan antara Penilaian Kinerja (PK) GURU, B. Dasar Hukum
PKB dan pengembangan karir profesi guru dapat diperlihatkan 1. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
pada diagram Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Nasional;
berikut ini.
2. Undang‐Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
S1/DIV PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah,
KEPENDIDIKAN / NON
PROFESI GURU
KEPENDIDIKAN
terakhir dengan Undang‐Undang Nomor 12 Tahun 2008;
GURU PROFESIONAL
1. Kesra
PENDIDIKAN
PROFESI GURU
2. Harlindung
3. Tunjangan Profesi 3. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
(PPG)
Dosen;
PK Guru - PKB -
formatif
GURU CPNS
+ + 4. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
(80 %)
PK Guru
sumatif Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
PROGRAM PRA
INDUKSI
(1 -2 TAHUN) JABATAN KECUKUPAN
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002;
ANGKA KREDIT
5 6
PKB memberikan jaminan kepada guru untuk menguasai pembiayaannya dalam rangka mewujudkan kesetaraan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kualitas antarsekolah sejenis dan setingkat.
kuat sesuai dengan profesinya yang bermartabat, menarik,
D. Sasaran
dan pilihan yang kompetitif agar mampu menghadapi
perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan abad Sasaran kegiatan PKB bagi guru dalam rangka peningkatan
21 selama karirnya. kompetensinya mencakup semua guru Taman Kanak‐
3. Bagi Sekolah/Madrasah kanak/Raudhatul Athfal, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah,
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, Sekolah
PKB memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah
sebagai sebuah organisasi pembelajaran yang efektif
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, dan Pendidikan Luar
dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi,
Biasa di di sekolah dalam lingkungan Kementerian Pendidikan
dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam
Nasional dan/atau Kementerian Agama maupun di sekolah‐
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada
sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
peserta didik.
4. Bagi Orang Tua/Masyarakat
PKB memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat
bahwa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
masing‐masing anak mereka di sekolah memperoleh
bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara
profesional dan penuh tanggung jawab dalam
mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif, efisien,
dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat
lokal, nasional dan global.
5. Bagi Pemerintah
Dengan kegiatan PKB, pemerintah mampu memetakan
kualitas layanan pendidikan sebagai upaya pembinaan,
pengembangan, dan peningkatan kinerja guru serta
7 8
BAB II berkembang. PKB merupakan kunci untuk mengoptimalkan
KONSEP DAN IMPLEMENTASI PKB kesempatan pengembangan karir baik saat ini maupun ke
depan. Untuk itu, PKB harus mendorong dan mendukung
A. Pengertian PKB perubahan khususnya di dalam praktik‐praktik dan
pengembangan karir guru.
PKB adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru
yang merupakan kendaraan utama dalam upaya membawa Pada prinsipnya, PKB mencakup kegiatan perencanaan,
perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi yang didesain untuk
siswa. Dengan demikian semua siswa diharapkan dapat meningkatkan karakteristik, pengetahuan, pemahaman, dan
mempunyai pengetahuan lebih, mempunyai keterampilan keterampilan sebagaimana digambarkan pada diagram berikut
lebih baik, dan menunjukkan pemahaman yang mendalam ini (diadopsi dari Center for Continuous Professional
tentang materi ajar serta mampu memperlihatkan apa yang Development (CPD). University of Cincinnati Academic Health
mereka ketahui dan mampu melakukannya. PKB mencakup Center. http://webcentral.uc.edu/‐cpd_online2). Dengan
berbagai cara dan/atau pendekatan dimana guru secara perencanaan dan refleksi pada pengalaman belajar guru
berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau praktisi pendidikan akan mempercepat
dan/atau pelatihan awal sebagai guru. PKB mendorong guru pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru serta
untuk memelihara dan meningkatkan standar mereka secara kemajuan karir guru dan/atau praktisi pendidikan.
keseluruhan mencakup bidang‐bidang berkaitan dengan
pekerjaannya sebagai profesi. Dengan demikian, guru dapat
memelihara, meningkatkan dan memperluas pengetahuan
dan keterampilannya serta membangun kualitas pribadi yang
dibutuhkan di dalam kehidupan profesionalnya.
Melalui kesadaran untuk memenuhi standar kompetensi
profesinya serta upaya untuk memperbaharui dan PKB
meningkatkan kompetensi profesional selama periode bekerja
sebagai guru, PKB dilakukan dengan komitmen secara holistik
terhadap struktur keterampilan dan kompetensi pribadi atau
bagian penting dari kompetensi profesional. Dalam hal ini
adalah suatu komitmen untuk menjadi profesional dengan
memenuhi standar kompetensi profesinya, selalu
memperbaharuimya, dan secara berkelanjutan untuk terus Gambar 2: Diagram Kegiatan PKB
9 10
5. berkontribusi terhadap pengukuran peningkatan
keberhasilan peserta didik dalam belajarnya;
PKB adalah bagian penting dari proses pengembangan
keprofesionalan guru. PKB tidak terjadi secara ad‐hoc tetapi 6. membuat guru secara intelektual terhubung dengan ide‐
dilakukan melalui pendekatan yang diawali dengan ide dan sumberdaya yang ada;
perencanaan untuk mencapai standar kompetensi profesi
7. menyediakan waktu yang cukup, dukungan dan
(khususnya bagi guru yang belum mencapai standar
sumberdaya bagi guru agar mampu menguasai isi materi
kompetensi sesuai dengan hasil penilaian kinerja, atau dengan
belajadan pedagogi serta mengintegrasikan dalam praktik‐
kata lain berkinerja rendah), mempertahankan/menjaga dan
praktik pembelajaran sehari‐hari;
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perolehan
pengetahuan dan keterampilan baru. PKB dalam rangka 8. didesain oleh perwakilan dari mereka‐mereka yang akan
pengembangan pengetahuan dan keterampilan merupakan berpartisipasi dalam kegiatan PKB bekerjasama dengan
tanggung‐jawab guru secara individu sesuai dengan para ahli dalam bidangnya;
masyarakat pembelajar, jadi sangat penting bagi guru yang 9. mencakup berbagai bentuk kegiatan termasuk beberapa
berada di ujung paling depan pendidikan. Oleh karena itu, kegiatan yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya
agar PKB dapat mendukung kebutuhan individu dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat itu.
meningkatkan praktik‐praktik keprofesianalan maka kegiatan
PKB harus: B. Komponen PKB
11 12
kegiatannya juga diberikan angka kredit untuk pengembangan tertentu. Minimal sesuai dengan waktu yang telah
karir guru. Dalam Permennegpan tersebut juga dijelaskan ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara
bahwa PKB mencakup tiga hal; yakni pengembangan diri, Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya. Sedangkan kegiatan kolektif guru
1. Pelaksanaan Pengembangan Diri
adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan
Pengembangan diri adalah upaya‐upaya untuk pertemuan ilmiah atau kegiatan bersama yang bertujuan
meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki untuk mencapai standar atau di atas standar kompetensi
kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang‐ profesi yang telah ditetapkan. Kegiatan kolektif guru
undangan agar mampu melaksanakan tugas pokok dan mencakup: (1) kegiatan lokakarya atau kegiatan kelompok
kewajibannya dalam pembelajaran/pembimbingan guru untuk penyusunan kelompok kurikulum dan/atau
termasuk pelaksanaan tugas‐tugas tambahan yang relevan pembelajaran; (2) pembahas atau peserta pada seminar,
dengan fungsi sekolah/ madrasah. Kegiatan koloqium, diskusi pannel atau bentuk pertemuan ilmiah
pengembangan diri terdiri dari diklat fungsional dan yang lain; dan (3) kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan
kegiatan kolektif guru untuk mencapai dan/atau tugas dan kewajiban guru.
meningkatkan kompetensi profesi guru yang mencakup:
Kegiatan pengembangan diri yang mencakup diklat
kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan
fungsional dan kegiatan kolektif guru tersebut harus
profesional sebagaimana yang diamanatkan dalam
mengutamakan kebutuhan guru untuk pencapaian
Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
standar dan/atau peningkatan kompetensi profesi
Pendidikan Nasional. Sedangkan untuk mampu
khususnya berkaitan dengan melaksanakan layanan
melaksanakan tugas tambahan yang relevan dengan
pembelajaran. Kebutuhan tersebut mencakup antara lain
fungsi sekolah/madrasah, program PKB diorientasikan
(1) kompetensi menyelidiki dan memahami konteks di
kepada kegiatan peningkatan kompetensi sesuai dengan
tempat guru mengajar; (2) penguasaan materi dan
tugas‐tugas tambahan tersebut (misalnya kompetensi bagi
kurikulum; (3) penguasaan metode mengajar; (4)
kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala
kompetensi melakukan evaluasi peserta didik dan
perpustakaan, dsb).
pembelajaran; (5) penguasaan teknologi informatika dan
Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti komputer (TIK); (6) kompetensi menghadapi inovasi dalam
pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk mencapai sistem pendidikan di Indonesia, termasuk UU No 14 Tahun
standar kompetensi profesi yang ditetapkan dan/atau 2005 dan PP No 74 Tahun 2008, dsb; (7) kompetensi
meningkatkan keprofesian untuk memiliki kompetensi di menghadapi tuntutan teori terkini; dan (8) kompetensi
atas standar kompetensi profesi dalam kurun waktu
13 14
lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas‐tugas 2) tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal
tambahan atau tugas lain yang relevan dengan fungsi dan pembelajaran pada satuan pendidikanyang
sekolah/madrasah. dimuat di:
2. Pelaksanaan Publikasi Ilmiah • jurnal tingkat nasional yang terakreditasi;
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah • jurnal tingkat nasional yang tidak
dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk terakreditasi/tingkat provinsi;
kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
• jurnal tingkat lokal (kabupaten/kota/sekolah/‐
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia
madrasah, dsb.
pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah mencakup 3
kelompok kegiatan, yaitu: c. publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan
dan/atau pedoman guru. Publikasi ini mencakup
a. presentasi pada forum ilmiah; sebagai
pembuatan:
pemrasaran/nara sumber pada seminar, lokakarya
ilmiah, koloqium atau diskusi ilmiah; 1) buku pelajaran per tingkat atau buku pendidikan
per judul yang:
b. publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif
pada bidang pendidikan formal. Publikasi ilmiah ini • lolos penilaian BSNP
mencakup pembuatan:
• dicetak oleh penerbit dan ber‐ISBN
1) karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada
• dicetak oleh penerbit dan belum ber‐ISBN
bidang pendidikan di sekolahnya yang:
2) modul/diklat pembelajaran per semester yang
• diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku digunakan di tingkat:
yang ber‐ISBN dan diedarkan secara nasional
atau telah lulus dari penilaian ISBN, • provinsi dengan pengesahan dari Dinas
Pendidikan Provinsi;
• diterbitkan/dipublikasikan dalam
majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang • kabupaten/kota dengan pengesahan dari
terakreditasi, provinsi, dan tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
kabupaten/kota, • sekolah/madrasah setempat.
• diseminarkan di sekolah atau disimpan di 3) buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh
perpustakaan. penerbit yang ber‐ISBN dan/atau tidak ber‐ISBN;
15 16
4) karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh KOMPONEN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
kepala sekolah/ madrasah tiap karya; (Pasal 11 ayat c, Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009)
5) buku pedoman guru.
3. Pelaksanaan Karya inovatif PKB
Karya inovatif adalah karya yang bersifat
pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai
bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia
pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini
mencakup:
a. penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks
Gambar 3: Komponen PKB
dan/atau sederhana;
C. Prinsip‐prinsip Dasar Pelaksanaan PKB
b. penemuan/peciptaan atau pengembangan karya seni
kategori kompleks dan/atau sederhana; Satu hal yang perlu diingat dalam pelaksanaan PKB harus
c. pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/‐ dapat mematuhi prinsip‐prinsip sebagai berikut.
praktikum kategori kompleks dan/ atau sederhana; 1. PKB harus fokus kepada keberhasilan peserta didik atau
d. penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya berbasis hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, PKB
pada tingkat nasional maupun provinsi. harus menjadi bagian integral dari tugas guru sehari‐hari.
Secara singkat, gambar di bawah ini menggambarkan 2. Setiap guru berhak mendapat kesempatan untuk
komponen PKB yang dapat diberikan angka kredit. Angka mengembangkan diri yang perlu diimplementasikan
Kredit ini diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan. Untuk
fungsional guru. menghindari kemungkinan pengalokasian kesempatan
pengembangan yang tidak merata, proses penyusunan
program PKB harus dimulai dari sekolah.
3. Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap
guru untuk mengikuti program PKB dengan minimal
jumlah jam per tahun sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur
17 18
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. peningkatan mutu pendidikan yang disetujui bersama
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau sekolah antara sekolah, orangtua peserta didik, dan masyarakat.
berhak menambah alokasi waktu jika dirasakan perlu.
8. Sedapat mungkin kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah
4. Bagi guru yang tidak memperlihatkan peningkatan setelah atau dengan sekolah di sekitarnya (misalnya di gugus KKG
diberi kesempatan untuk mengikuti program PKB sesuai atau MGMP) untuk menjaga relevansi kegiatannya dan
dengan kebutuhannya, maka dimungkinkan diberikan juga untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan
sanksi sesuai dengan ketentuan perundang‐undangan. yang disebabkan jika guru dalam jumlah besar bepergian
Sanksi tersebut tidak berlaku bagi guru, jika sekolah tidak ke tempat lain.
dapat memenuhi kebutuhan guru untuk melaksanakan
9. PKB harus mendorong pengakuan profesi guru menjadi
program PKB.
lapangan pekerjaan yang bermartabat dan memiliki
5. Cakupan materi untuk kegiatan PKB harus terfokus pada makna bagi masyarakat dalam pencerdasan bangsa, dan
pembelajaran peserta didik, kaya dengan materi sekaligus mendukung perubahan khusus di dalam praktik‐
akademik, proses pembelajaran, penelitian pendidikan praktik dan pengembangan karir guru yang lebih obyektif,
terkini, dan teknologi dan/atau seni, serta menggunakan transparan dan akuntabel.
pekerjaan dan data peserta didik untuk meningkatkan
D. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan PKB
kualitas pembelajaran.
6. Proses PKB bagi guru harus dimulai dari guru sendiri. Oleh Lingkup pengembangan keprofesian berkelanjutan,
karena itu, untuk mencapai tujuan PKB, kegiatan seperti ditunjukkan dalam diagram di bawah ini (diadopsi dari
pengembangan harus melibatkan guru secara aktif TDA: Continuing Professional Development.
http://www.tda.gov.uk/teachers/continuingprofessional‐develop‐ment.aspx).
sehingga betul‐betul terjadi perubahan pada dirinya, baik
Beberapa bentuk PKB dapat meliputi unsur‐unsur yang
dalam penguasaan materi, pemahaman konteks,
bersifat internal sekolah, eksternal, antarsekolah maupun
keterampilan, dan lain‐lain sesuai dengan tujuan
melalui jaringan virtual.
peningkatan kualitas layanan pendidikan di sekolah.
7. PKB yang baik harus berkontribusi untuk mewujudkan visi,
misi, dan nilai‐nilai yang berlaku di sekolah dan/atau
kabupaten/kota. Oleh karena itu, kegiatan PKB harus
menjadi bagian terintegrasi dari rencana pengembangan
sekolah dan/atau kabupaten/ kota dalam melaksanakan
19 20
b. merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
Contoh: Program Induksi,
mentoring, pembinaan, dengan menggunakan metode pembelajaran yang
observasi pembelajaran,
kemitraan pembelajaran,
berbagi pengalaman,
sesuai dengan kebutuhan peserta didik;
Pengembangan sekolah
secara menyeluruh (WSD=
whole school development) c. mengevaluasi, menilai dan menganalis hasil belajar
peserta didik yang dapat menggambarkan kemampuan
Contoh: Jaringan lintas
sekolah (seperti KKG/MGMP,
KKM, KKKS/MKKS, KKPS,
peserta didik sesungguhnya;
MKPS, atau jaringan virtual.
DALAM
SEKOLAH
d. menganalisis dan mengembangkan model
Contoh: PPPP-TK, LPMP,
LPTK, Asosiasi Profesi, dan pembelajaran berdasarkan umpan balik yang diperoleh
PKB Provider lainnya.
dari peserta didik terhadap pembelajarannya;
e. menulis kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari‐
hari sebagai bahan untuk melakukan refleksi dan
pengembangan pembelajaran;
Gambar 4: Diagram Sumber‐sumber PKB f. membaca dan mengkaji artikel dan/atau buku yang
Ini dimaksudkan bahwa kegiatan PKB yang berupa kursus, berkaitan dengan bidang dan profesi untuk membantu
pelatihan, penataran maupun berbagai bentuk diklat yang lain pengembangan pembelajaran;
dapat diselenggarakan oleh sekolah secara mandiri (sumber g. melakukan penelitian mandiri (misalnya Penelitian
PKB dalam sekolah), contohnya: program Induksi, mentoring, Tindakan Kelas) dan menuliskan hasil penelitian
pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, tersebut;
dan berbagi pengalaman antarguru, pengembangan sekolah
h. dan sebagainya.
secara menyeluruh (WSD= whole school development). Lebih
rinci lagi, kegiatan PKB yang dapat dilakukan di dalam sekolah 2. Dilakukan oleh guru bekerja sama dengan guru lain dalam
secara mandiri dapat dikelompokkan sebagai berikut. satu sekolah, antara lain:
1. Dilakukan oleh guru sendiri, antara lain: a. saling mengobservasi dan memberikan saran untuk
perbaikan pembelajaran;
a. mengembangkan kurikulum yang mencakup topik‐topik
aktual/terkini yang berkaitan dengan sains dan b. melakukan identifikasi, investigasi dan membahas
teknologi, sosial, dsb, sesuai dengan kebutuhan peserta permasalahan yang dihadapi di kelas/sekolah;
didik;
c. menulis modul, buku panduan peserta didik, Lembar
Kerja Peserta didik, dsb;
21 22
d. membaca dan mengkaji artikel dan/atau buku yang kepakaran lain ini dapat disediakan melalui kegiatan di LPMP,
berkaitan dengan bidang dan profesi untuk membantu P4TK, Perguruan Tinggi atau institusi layanan lain yang diakui
pengembangan pembelajaran; oleh pemerintah ataupun melalui pendidikan dan pelatihan
jarak jauh melalui jejaring virtual atau TIK yang
e. mengembangkan kurikulum dan persiapan mengajar
diselenggarakan oleh institusi layanan luar negeri.
dengan menggunakan TIK;
Proses PKB dimungkinkan menjadi lebih efektif dan efisien
f. pelaksanan pembimbingan pada program induksi;
bila dilakukan di sekolah sendiri atau dilakukan bersama‐sama
g. dan sebagainya. dengan sekolah lain yang berdekatan (misalnya melalui KKG
Sumber PKB jaringan sekolah merupakan kegiatan PKB atau MGMP). Kegiatan PKB dapat dilakukan di luar lingkungan
yang dilaksanakan melalui kerjasama antarsekolah baik dalam sekolah, misalnya oleh LPMP, Dinas Pendidikan, PT/LPTK atau
satu rayon (gugus), antarrayon dalam kabupaten/kota penyedia jasa lainnya hanya untuk memenuhi kebutuhan yang
tertentu, antarprovinsi bahkan dimungkinkan melalui jaringan tidak dapat dipenuhi oleh sekolah sendiri.
kerjasama sekolah antarnegara secara langsung maupun
E. Mekanisme PKB
melalui teknologi informasi (sumber PKB jaringan sekolah).
Kegiatan PKB dilakukan oleh sekolah melalui jaringan yang Berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi
ada dapat berupa: guru dan ketentuan yang berlaku pada praktik‐praktik
pelaksanaan PKB yang ada, maka dikembangkan mekanisme
a. kegiatan KKG/MGMP;
PKB yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru untuk
b. pelatihan/seminar/lokakarya sehari atau lebih; meningkatkan profesionalismenya sebagai berikut.
c. kunjungan ke sekolah lain, dunia usaha dan industri, dsb; Tahap 1: Setiap awal tahun guru melakukan evaluasi diri
d. mengundang nara sumber dari sekolah lain, komite tentang apa yang dilakukan sebelumnya. Guru di
sekolah, dinas pendidikan, pengawas, asosiasi profesi, suatu sekolah, baik guru yang berpengalaman
atau dari instansi lain yang relevan. maupun guru yang baru mulai mengajar, harus
melakukan proses evaluasi diri, dan mengikuti
Jika kebutuhan guru dalam rangka pengembangan
penilaian kinerja dan reviu tahunan pada awal
keprofesionalannya belum terpenuhi melalui kedua sumber
tahun ajaran dan/atau menjelang akhir tahun
dalam sekolah maupun jaringan sekolah, atau masih
ajaran. Bagi guru yang mengajar lebih dari satu
membutuhkan pengembangan lebih lanjut, maka dapat
sekolah, maka kegiatan evaluasi diri, PKG dan PKB
menggunakan sumber‐sumber PKB selain kedua sumber PKB
dilakukan di sekolah induknya. Evaluasi diri
tersebut, yakni sumber kepakaran luar lainnya. Sumber
23 24
dilakukan dengan mengisi Format‐1, yang memuat • Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan
antara lain sebagai berikut. selama satu tahun ke depan dalam rangka
pengembangan diri.
• Semua usaha yang telah dilakukannya untuk
mengembangkan kompetensinya selama satu • Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan
tahun terakhir, baik dengan mengikuti selama kurun waktu tertentu untuk
pelatihan yang bersifat formal maupun memperbaiki Profil dan Angka Penilaian
informal (berkaitan dengan pengembangan Kinerja.
diri yang diorientasikan kepada peningkatan
• Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan
kualitas pembelajaran, pengembangan
sendiri.
pengetahuan dan keterampilan menghasilkan
karya ilmiah dan/atau karya innovatif). • Kegiatan yang direncanakan membutuhkan
partisipasi atau kerja sama dengan guru lain.
• Hasil atau dampak yang dirasakannya dari
usaha tersebut. • Pengembangan kompetensi yang masih
dibutuhkannya serta bantuan lain yang
• Keberhasilan yang dicapainya dalam
diperlukannya untuk mencapai tujuannya.
melaksanakan tugas selama satu tahun
terakhir, termasuk inovasi yang dilakukan dan Tahap 2 : Segera setelah selesai melakukan evaluasi diri,
kontribusinya terhadap pengembangan guru mengikuti proses Penilaian Kinerja Formatif
sekolah, dsb. (lihat Pedoman Penilaian Kinerja). Penilaian
Kinerja ini diperlukan untuk menentukan profil
• Kendala yang dihadapinya dalam
kinerja guru dalam menetapkan apakah guru akan
melaksanakan tugasnya (baik secara internal
mengikuti program peningkatan kinerja untuk
yaitu pada dirinya sendiri maupun dari luar).
mencapai standar kompetensi profesinya atau
• Kelemahan/kekurangan yang dirasakan masih kegiatan pengembangan kompetensi lebih lanjut.
ada pada dirinya (termasuk keterampilan baru
Tahap 3 : Melalui konsultasi dengan Kepala Sekolah (jika
yang ingin dikuasainya).
koordinator PKB adalah guru yang ditugaskan oleh
• Hasil dari proses Kegiatan induksi dan Kepala Sekolah) dan Komite Sekolah, Guru dan
Penilaian Kinerja yang baru dialaminya. koordinator PKB membuat perencanaan kegiatan
PKB (Format‐2) bersifat sementara (untuk
selanjutnya dikoordinasikan dengan Koordinator
25 26
PKB Kabupaten/Kota dan Koordinator KKG/ kegiatan PKB yang akan dilaksanakan di
MGMP) yang didasarkan kepada: kabupaten/kota dan memberikan anggaran atau
subsidi kepada sekolah maupun KKG/MGMP untuk
• evaluasi diri yang dilakukan oleh guru;
menyelenggarakan PKB di tingkat sekolah secara
• catatan pengamatan berkala yang pernah mandiri maupun melalui kegiatan jaringan
dilakukan oleh Guru Pembina (jika ada), sekolah.
Pengawas, dan/atau Kepala Sekolah;
Tahap 5 : Guru menerima rencana program PKB yang
• penilaian kinerja guru; mencakup kegiatan yang akan dilakukan di dalam
• data dari sumber lain yang sudah dikumpulkan dan/atau luar sekolah, yang telah dibahas dan
oleh koordinator PKB, termasuk kebutuhan disepakati oleh koordinator PKB kabupaten/kota,
akan pengembangan sumber daya manusia kepala sekolah (jika koordinator PKB adalah guru
yang tercermin pada Rencana Pengembangan yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah), koordinator
Sekolah. KKG/MGMP dan koordinator sekolah berdasarkan
hasil konsultasi dengan Dinas Pendidikan
Tahap 4 : Koordinator PKB Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah Kabupaten/Kota. Setiap guru berhak menerima
(jika koordinator PKB adalah guru yang ditugaskan pembinaan berkelanjutan (jika memang
oleh Kepala Sekolah), Koordinator KKG/MGMP dan diperlukan) dari seorang guru yang
Koordinator PKB tingkat sekolah menetapkan dan berpengalaman dalam melaksanakan proses
menyetujui rencana kegiatan PKB bersifat final pembelajaran dan telah mencapai standar
yang memuat kegiatan PKB yang akan dilakukan kompetensi yang telah ditetapkan serta memiliki
oleh guru sendiri dan/atau bersama‐sama dengan kinerja minimal baik berdasaskan hasil PK GURU
guru lain di dalam sekolah sebagai bagian dari dan ditunjuk/ditetapkan oleh kepala sekolah.
kegiatan yang akan diadakan oleh sekolah Rencana kegiatan PKB juga mencakup sasaran
tertentu, kegiatan yang akan dikoordinasikan oleh yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu
KKG dan MGMP maupun kegiatan yang akan setelah guru mengikuti program PKB (lihat
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Khusus lampiran Format Laporan Kendali Kinerja Guru
kegiatan PKB yang akan dilaksanakan di pada pedoman PK GURU).
kabupaten/kota terlebih dahulu dikonsultasikan
kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk Tahap 6 : Guru mengikuti program PKB yang telah
memperoleh persetujuan. Dinas Pendidikan direncanakan baik di dalam dan/atau di luar
Kabupaten/ Kota mengalokasikan anggaran untuk sekolah. Sekolah berkewajiban menjamin bahwa
27 28
kesibukan guru mengikuti kegiatan PKB tidak yang ditetapkan dengan kata lain guru berkinerja
mengurangi kualitas pembelajaran peserta didik di rendah perlu mencantumkan tahap
kelasnya. Ada perbedaan antara pelaksanaan PKB pelaksanaannya. Selain itu, dalam rencana PKB
bagi guru‐guru yang hasil PK GURUnya telah tersebut juga perlu mencantumkan pihak‐pihak
mencapai atau lebih standar kompetensi profesi yang terlibat dalam keseluruhan proses, mulai
dengan guru‐guru yang hasil PK GURUnya masih tengah semester 1 sampai dengan tengah
belum mencapai standar komptensi profesi. semester 2, sebelum pelaksanaan PK GURU
sumatif di akhir tahun ajaran. Tahapan kegiatan
Bagi guru‐guru yang telah mendapatkan hasil PK
PKB tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
GURU formatifnya sama atau di atas standar akan
mengikuti program PKB agar memiliki ilmu Tahap Uraian
pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak
Informal Pada tahap ini, guru yang bersangkutan bersama
setengah‐tengah serta memiliki kepribadian yang koordinator PKB atau kepala sekolah, menganalisis
matang, kuat dan seimbang agar mampu hasil PK GURU dan menetapkan solusi untuk
mengatasinya. Guru kemudian diberi kesempatan
memberikan layanan pendidikan sesuai dengan selama 4 – 6 minggu sebelum dilakukan penilaian
perkembangan masa kini. Sedangkan khusus bagi kemajuan pertama untuk mengetahui hasil
peningkatan kompetensi yang dilakukan guru
guru‐guru yang mengikuti program PKB untuk
secara mandiri atau bersama kelompok guru lain.
mencapai standar kompetensi profesi (guru‐guru Semua hal yang dilakukan guru selama tahap ini
yang hasil PK GURU formatifnya di bawah standar harus sesuai dengan recana kegiatan yang telah
disusun. Jika pada penilaian kemajuan pertama,
kompetensi yang ditetapkan) harus guru telah berhasil meningkatkan kompetensinya,
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: (i) jenis yakni memperoleh nilai yang lebih tinggi
dibandingkan nilai formatif untuk kompetensi
kompetensi yang perlu ditingkatkan; (ii) daya
termaksud, maka guru dapat langsung
dukung yang tersedia di sekolah; (iii) catatan hasil melaksanakan PKB untuk peningkatan
evaluasi diri, refleksi diri, dan hasil PK GURU; serta profesionalisme.
Formal Jika guru tidak/belum menunjukkan peningkatan
(iv) target perubahan/peningkatan yang kompetensi pada penilaian kemajuan pertama
diharapkan akan terjadi setelah guru mengikuti (tahap informal), maka koordinator PKB bersama
kepala sekolah dapat menentukan proses
kegiatan PKB untuk mencapai standar kompetensi
selanjutnya yang harus dilakukan oleh guru. Proses
profesi. peningkatan pada tahap ini antara lain:
• Guru melakukan peningkatan kompetensi di
Dalam penyusunan rencana PKB untuk mencapai sekolah dengan pendampingan, artinya guru
standar kompetensi profesi khususnya bagi guru‐ harus bekerja sama dengan seorang guru
pendamping yang akan memberikan dukungan
guru yang hasil PK GURU‐nya di bawah standar untuk melakukan kegiatan peningkatan
29 30
kompetensi yang diperlukan, meliputi mengajar (<24 jam) dengan maksud agar guru
kompetensi pedagogik dan/atau profesional. dapat lebih berkonsentrasi dalam mempersiapkan
Selama 4 – 6 minggu, guru pendamping wajib pelaksanaan belajar mengajarnya. Jika guru masih
memberikan masukan dan bimbingan secara tidak dapat menunjukkan peningkatan kinerja
intensif untuk meningkatkan kompetensi yang ditargetkan dalam 2 (dua) tahun pelaksanaan
terkait, sebelum dilakukan penilaian kemajuan PKB pencapaian standar kompetensi profesi, maka
kedua. guru dapat dikenakan sangsi kepegawaian setelah
• Untuk peningkatan kompetensi tertentu yang melalui proses tertentu sesuai aturan
tidak dapat dilakukan di sekolah, guru dapat kepegawaian. Proses pelaksanaan sangsi
melakukan peningkatan kompetensinya di luar kepegawaian ini dilaksanakan dengan cara:
sekolah. Dalam hal ini, guru dapat mengikuti koordinator PKB melaporkan guru yang
pelatihan tertentu dengan persetujuan bersangkutan kepada kepala sekolah untuk
koordinator PKB dan kepala sekolah. Sebagai selanjutnya diteruskan kepada dinas pendidikan
contoh, guru dapat mengikuti pelatihan yang setempat agar dapat diproses lebih lanjut sesuai
diperlukan di P4TK, LPMP, LPTK, atau lembaga aturan yang berlaku.
lain yang sejenis, selama 4 – 6 minggu sebelum
dilakukan penilaian kemajuan kedua pada Dalam pelaksanaan PKB untuk mencapai standar
waktu yang telah disepakati oleh guru yang kompetensi profesi khususnya bagi guru‐guru yang
bersangkutan dengan penilai (sebelum akhir
tahun ajaran), untuk mengetahui kemajuan
hasil penilaian kinerjanya masih di bawah standar
capaian peningkat‐an kompetensi guru. Hasil yang ditetapkan dapat didampingi oleh Guru
penilaian kemajuan tahap kedua ini akan pendamping/mentor. Guru pendamping/mentor
ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
Koordinator PKB dan/atau kepala sekolah wajib adalah guru senior yang kompeten, yang bertugas
memantau keikutsertaan guru dalam kegiatan memberikan pendampingan kepada guru yang
ini.
Guru tidak perlu mengikuti PKB untuk pencapaian
mengikuti PKB tersebut. Guru pendamping/mentor
standar kompetensi profesi di tahun berikutnya dapat berasal dari sekolah maupun dari luar sekolah
apabila pada PK GURU sumatif di akhir tahun (jika sekolah merasa belum memiliki guru yang
ajaran guru tidak lagi mempunyai nilai di bawah
standar pada semua kompetensi yang dinilai. memenuhi persyaratan yang ditentukan).
Namun, bila pada PK GURU sumatif tersebut masih
terdapat nilai di bawah standar, maka guru harus Persyaratan untuk menjadi guru
mengikuti program PKB pencapaian standar pendamping/mentor adalah memiliki: (i) kualifikasi
kompetensi profesi kembali di tahun berikutnya
untuk meningkatkan kompetensinya yang masih
akademik S‐1/D‐IV dalam bidang yang sesuai
mendapatkan nilai di bawah standar. Dalam hal dengan guru yang didampingi; (ii) sertifikat
ini, guru dinyatakan telah mencapai kemajuan jika pendidik; (iii) pangkat/jabatan minimal sama
guru dapat meningkatkan minimal 50% dari jumlah
kompetensi yang menurut hasil PK GURU formatif dengan guru yang didampingi; (dan (iv) ciri‐ciri yang
perlu ditingkatkan. Jika guru tidak mencapai dibutuhkan oleh seorang pendamping/ mentor,
kondisi tersebut, maka guru dapat dikenakan
sangsi, antara lain berupa pengurangan jam
yaitu sabar, bijak, banyak mendengar, tidak
31 32
menggurui, dapat mengajak guru yang penerapan hasil PKB dalam pelaksanaan tugas guru,
didampinginya untuk berbuka hati, dan dapat serta evaluasi dampak terhadap upaya peningkatan
bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam kualitas layanan pendidikan di sekolah.
maupun di luar sekolah.
Tahap 8: Setelah mengikuti program PKB, guru guru wajib
Sedangkan tugas pokok guru pendamping/mentor mengikuti PK GURU sumatif di akhir tahun ajaran.
dalam ini antara lain adalah sebagai berikut. Hasil PK GURU sumatif akan dikonversi ke perolehan
1) Melakukan monitoring terhadap kegiatan yang angka kredit. Gabungan angka kredit PKB dan PKB
dilakukan oleh guru selama guru mengikuti PKB yang telah diikuti guru akan diperhitungkan untuk
pencapaian standar profesi. kenaikan pangkat, jabatan, dan fungsional guru, dan
2) Memberikan bimbingan kepada guru yang merupakan bahan pertimbangan untuk pemberian
didampingi berdasarkan hasil isian evaluasi diri tugas tambahan atau pemberian sangsi pada guru.
guru, refleksi diri, portofolio, dan Angka kredit PK GURU diberikan oleh penilai;
catatan/laporan hasil PK GURU. sedangkan angka kredit PKB diberikan oleh
3) Memberikan masukan dan turut mencarikan koordinator PKB tingkat sekolah dengan mengacu
solusi jika guru yang didampingi mempunyai kepada pedoman pemberian angka kredit untuk
masalah terkait dengan pelaksanaan PKB PKB.
pencapian standar profesi.
Tahap 9: Di akhir tahun, semua guru dan koordinator PKB
4) Membuat catatan dan laporan hasil monitoring
tingkat sekolah melakukan refleksi apakah kegiatan
terhadap pelaksanaan PKB pencapaian standar
PKB yang diikutinya benar‐benar bermanfaat dalam
yang dilakukan oleh guru yang didampingi dan
meningkatkan kompetensinya maupun kemampuan
(bila diperlukan) menetapkan tindak lanjut yang
lain untuk menghasilkan karya ilmiah dan/atau
harus dilakukan.
karya inovatif (Format‐3).
Tahap 7 : Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan PKB
Sekolah berkewajiban menjamin bahwa kesibukan guru
oleh Koordinator PKB Kabupaten/kota bekerja sama
dengan tugas tambahannya sebagai Guru Pendamping/
dengan Koordinator PKB tingkat sekolah untuk
Mentor atau sebagai Koordinator PKB tingkat sekolah
mengetahui apakah kegiatan PKB yang dilaksanakan
sebagaimana halnya guru yang mengikuti kegiatan PKB tidak
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
mengurangi kuantitas dan kualitas mengajarnya. Masa kerja
dilaksanakan sesuai dengan rencana, mengkaji
koordinator PKB, penilai, dan guru pendamping/mentor
kelebihan, permasalahan dan hambatan untuk
adalah 3 (tiga) tahun. Setelah habis masa kerjanya, akan
perbaikan kegiatan PKB di masa mendatang, dan
dilakukan evaluasi untuk menentukan masa kerja berikutnya.
33 34
Pemilihan koordinator PKB, penilai, dan guru F. Peran Institusi dan Individu yang terkait dalam PKB
pendamping/mentor dilakukan oleh kepala sekolah dengan
persetujuan pengawas dan semua guru di sekolah tersebut, 1. Peran Institusi terkait dalam pelaksanaan PKB
sedangkan penetapan dan pengangkatannya dilakukan oleh Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan PKB, maka
kepala sekolah dengan diketahui oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan semangat otonomi pendidikan dan
Kabupaten/Kota. Secara formal kepala sekolah menerbitkan akuntabilitas publik perlu ditetapkan tugas dan tanggung
SK penetapan koordinator PKB, penilai dan guru pendamping. jawab setiap institusi yang terkait. Pelaksanaan tugas dan
Selain itu, sekolah dan Dinas Pendidikan setempat harus tanggung jawab tersebut tergambar dalam diagram
menjamin keterlaksanaan tugas Guru Pendamping/Mentor berikut ini.
atau sebagai Koordinator PKB agar pelaksanaan PKB dapat
dilaksanakan sesuai dengan prinsip‐prinsip PKB yang telah Tingkat Pusat Kemendiknas
Menyusun Pedoman dan instrumen PKB, mensyeleksi
dan melatih instruktur tim inti PKG tingkat pusat,
ditetapkan dan sekaligus dapat mencapai tujuan yang ingin melakukan pemantauan dan evaluasi.
Melaksanakan pemetaan data profil keinerja guru,
dicapai dalam rangka peningkatan kualitas layanan pendidikan Tingkat Dinas Pendidikan pendampingan, pembimbingan , dan konsultasi
Provinsi Provinsi dan LPMP pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi,
bagi peserta didik. pelaporan untuk menjamin pelaksanaan PKB yg berkualitas
Guru
menjalankan
Guru menerima
rencana final
Guru menyetujui
rencana kegiatan
Gambar 6 : Diagram Tugas dan Tanggung‐jawab Institusi
program PKB kegiatan PKB, PKB, Format-2
sepanjang tahun
(1.6)
Format-2 (1.5) (1.4) dalam Pelaksanaan PKB
Guru mengikuti
Diagram tersebut menunjukkan adanya keterkaitan
Koordinator PKB Penilaian Kinerja Guru melakukan
melaksanakan
monev. kegiatan
Sumatif dan
menerima perki-
refleksi kegiatan
PKB Format-3
tugas dan tanggung jawab pihak‐pihak yang terlibat
PKB (1.7) raan angka kredit (1.9)
(1.8) dalam pelaksanaan PKB mulai dari tingkat pusat
(Kementerian Pendidikan nasional) sampai dengan
Gambar 5: Siklus Mekanisme PKB sekolah. Konsekuensi dari adanya keterkaitan tersebut,
menuntut agar pihak‐pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan PKB melakukan koordinasi. Tugas dan
35 36
tanggung jawab masing‐masing pihak dimaksud dirinci
sebagai berikut.
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Provinsi
Tugas dan Tanggung Jawab Tingkat Pusat. dan LPMP
Kementerian Pendidikan Nasional sebagai institusi Dinas Pendidikan Provinsi sebagai institusi tingkat
tingkat pusat memiliki tugas dan tanggung‐jawab dalam provinsi dan LPMP sebagai perwakilan institusi pusat di
pelaksanaan PKB sebagai berikut. provinsi memiliki tugas dan tanggung‐jawab dalam
1. Menyusun dan mengembangkan rambu‐rambu pelaksanaan PKB sebagai berikut.
pengembangan dan prosedur pelaksanaan kegiatan 1. Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP menghimpun
PKB. data profil kinerja guru dan sekolah yang ada di
2. Menyusun pedoman dan perangkat lain untuk daerahnya.
pelaksanaan kegiatan PKB. 2. Mensosialisasikan, menyeleksi, dan melaksanakan TOT
3. Mengkoordinasikan dan mensosialisasikan kebijakan‐ untuk melatih tim pelaksana PKB tingkat
kebijakan terkait PKB. Kabupaten/Kota.
4. Memfasilitasi kegiatan dan jika dimungkinkan juga 3. Melaksanakan pendampingan dan konsultasi serta
pembiayaan pelaksanaan PKB tingkat sekolah, gugus memfasilitasi kegiatan PKB yang ada di bawah
maupun kabupaten/kota melalui lembaga P4TK dan kewenangannya.
sumber‐sumber belajar lainnya. 4. Menjamin bahwa kegiatan PKB sesuai dengan
5. Memantau dan mengevaluasi kegiatan PKB secara kebutuhan sekolah, khususnya kegiatan PKB yang
nasional. dilaksanakan melalui KKG/MGMP.
7. Menyampaikan laporan pengelolaan kegiatan PKB 6. Dinas Pendidikan Provinsi bersama‐sama dengan
hasil pemantauan dan evaluasi kepada Dinas LPMP membuat laporan pengelolaan kegiatan PKB,
Pendidikan dan sekolah sebagai umpan balik untuk hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan PKB dan
ditindak lanjuti. mengirimkannya kepada sekolah, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan/atau Kementerian Pendidikan
Nasional.
37 38
6. Membuat laporan hasil pemantauan dan evaluasi
kegiatan PKB dan mengirimkannya kepada sekolah,
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Kabupaten/
dan/atau LPMP dengan tembusan ke Dinas Pendidikan
Kota
Provinsi masing‐masing sebagai masukan untuk
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai institusi perbaikan pelaksanaan PKB di masa mendatang.
yang bertanggung‐jawab langsung dalam pengelolaan
7. Mengembangkan dan melaksanakan sistem informasi
sekolah di tingkat kabupaten/kota memiliki tugas dan
kegiatan PK GURU dan PKB termasuk penyempurnaan
tanggung‐jawab dalam pelaksanaan PKB sebagai berikut.
dan pembaharuan data secara berkala di tingkat
1. Mensosialisasikan dan melalui koordinasi dengan kabupaten/kota.
Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP melatih tim
Tugas dan Tanggung Jawab KKG/MGMP
pelaksana PKB tingkat Kabupaten/Kota.
KKG/MGMP sebagai institusi kegiatan guru yang
2. Menghimpun dan menyediakan data profil kinerja
bertanggung‐jawab terhadap upaya peningkatan
guru dan rencana PKB sekolah dan gugus sekolah yang
keprofesian guru di gugus masing‐masing dalam
ada di wilayahnya.
kabupaten/kota memiliki tugas dan tanggung‐jawab
3. Mengetahui dan menyetujui program kerja dalam pelaksanaan PKB sebagai berikut.
pelaksanaan PKB yang diajukan sekolah dan gugus.
1. Menghimpun dan menyediakan data profil kinerja
4. Menyediakan pendanaan, layanan konsultasi, dan guru dan rencana PKB sekolah yang ada di gugusnya.
pendampingan serta mengkoordinasikan pelaksanaan
2. Mengkoordinasikan, menyusun rencana pelaksanaan
PKB yang ada di daerahnya (sekolah maupun gugus).
dan pembiayaan serta melaksanakan kegiatan PKB di
Jika diperlukan menyusun rencana dan pembiayaan
gugusnya.
serta melaksanakan kegiatan PKB di tingkat
kabupaten/kota (kegiatan PKB yang dikelola oleh 3. Mengusulkan rencana PKB gugus dan pembiayaannya
Dinas Pendidikan kabupaten/kota). kepada Dinas Pendidikan kabupaten/Kota.
5. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan 4. Mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kegiatan
PKB untuk mengetahui ketercapaian maupun PKB di gugusnya masing‐masing untuk disampaikan
kekuatan dan kelemahan pelaksanaan PKB di sekolah kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
dan/ atau gugus sekolah maupun yang dikelola oleh Sekolah.
Dinas Pendidikan kabupaten/kota yang bersangkutan,
5. Melaksanakan pendampingan dan konsultasi
serta tindak lanjut perbaikan ke depan.
pelaksanaan PKB di sekolah.
39 40
6. Membantu tim pemantau dan evaluasi dari tingkat sekolah, gugus, maupun tingkat kabupaten/kota,
pusat, LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, UPTD provinsi dan/atau nasional.
Dinas Pendidikan Kabupaten di Kecamatan, dan
6. Menjamin ketercapaian pelaksanaan PKB sesuai
Pengawas Sekolah.
dengan sasaran yang telah ditetapkan (lihat Format
Tugas dan Tanggung Jawab Sekolah Kendali Kinerja Guru dalam Pedoman PK GURU) dan
kebutuhan sekolah.
Sekolah di bawah kepemimpinan kepala sekolah yang
bertanggung‐jawab langsung dalam pengelolaan guru 7. Mengevaluasi dan melaporkan kegiatan PKB sekolah
untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau ke
pengembangan profesinya memiliki tugas dan tanggung‐ gugus untuk selanjutnya diteruskan kepada Dinas
jawab dalam pelaksanaan PKB sebagai berikut. Pendidikan Kabupaten/Kota.
1. Memilih koordinator PKB dan Guru Pendamping 8. Membantu tim pemantau dan evaluasi dari tingkat
dalam pelaksanaan PKB. pusat, LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, UPTD
Dinas Pendidikan Kabupaten di Kecamatan, dan
2. Menyusun program kegiatan PKB yang didasarkan
Pengawas Sekolah.
kepada hasil PK GURU masing‐masing guru di
sekolahnya sesuai dengan rambu‐rambu 2. Peran Individu terkait langsung dalam pelaksanaan PKB
penyelenggaraan PKB dan prosedur operasional
Koordinator PKB Tingkat Sekolah
standar penyelenggaraan PKB.
Koordinator PKB adalah guru yang memenuhi
3. Menetapkan rencana program dan pembiayaan
persyaratan tertentu; (i) memiliki kualifikasi S1/D4; (ii)
kegiatan PKB sekolah dan mengusulkan kegiatan PKB
sudah memiliki sertifikat pendidik; (iii) memiliki kinerja
untuk dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh gugus
baik berdasarkan hasil PK GURU; (iv) memiliki kemampuan
sekolah dan/atau Dinas Pendidikan kabupaten/kota.
yang dibutuhkan oleh seorang manajer; (v) sabar, bijak,
4. Melaksanakan kegiatan PKB sesuai program yang banyak mendengar, tidak menggurui, dan dapat mengajak
telah disusun secara efektif, efisien, obyektif, adil, guru lain untuk berbuka hati; dan (vi) luwes dan dapat
akuntabel, dsb di sekolahnya. bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam/ luar
sekolah. Sekolah yang mempunyai banyak guru boleh
5. Memberikan kemudahan akses bagi koordinator
membentuk sebuah tim PKB untuk membantu
PKB/Guru Pendamping untuk melaksanakan tugasnya
Koordinator PKB, sedangkan sekolah kecil dengan jumlah
dan akses bagi guru untuk mengikuti kegiatan PKB di
guru yang terbatas, terutama sekolah dasar, sangat
dianjurkan untuk bekerja sama dengan sekolah lain di
41 42
sekitarnya. Dengan demikian bagi sekolah kecil, seorang program PKB sesuai dengan
Koordinator PKB bisa mengkoordinasikan kegiatan PKB di kebutuhannya.
beberapa sekolah. Koordinator PKB ini dapat dijabat oleh
Tahap 3: Berdasarkan rekapitulasi evaluasi berkaitan
Kepala Sekolah langsung, Wakil Kepala Sekolah atau
dengan semua usaha yang telah dilakukan
seorang guru yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala
untuk mengembangkan kompetensinya
Sekolah untuk melaksanakan tugas tersebut.
selama satu tahun terakhir, baik dengan
Koordinator PKB di tingkat sekolah mengikuti pelatihan yang bersifat formal
maupun informal, Koordinator PKB Sekolah
Koordinator PKB di tingkat sekolah menerapkan
memetakan kebutuhan PKB yang dirasakan
perannya dalam program PKB melalui tahapan berikut.
oleh semua Guru di sekolah. Kemudian
Tahap 1: Koordinator pengembangan keprofesian melalui konsultasi dengan Kepala Sekolah,
berkelanjutan tingkat Sekolah mengumpulkan Komite Sekolah, warga sekolah lainnya,
hasil evaluasi diri (Format‐1) dari setiap guru Koordinator PKB tingkat sekolah menyusun
di sekolahnya, melalui masing‐masing Guru rencana sementara kegiatan PKB Sekolah
Pendamping, dan merekapitulasinya. untuk jangka waktu satu tahun ke depan
Tahap 2: Berdasarkan rekapitulasi tersebut, (Format‐2). Dalam hal ini, Koordinator PKB
Koordinator PKB Sekolah merekomendasikan Sekolah melakukan koordinasi dengan Kepala
kepada Kepala Sekolah: Sekolah (jika koordinator PKB adalah guru
yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah), Komite
• Guru‐guru yang kinerjanya amat baik (jika
Sekolah dan warga sekolah lainnya tentang
ada) sehingga dia siap untuk mengajukan
kebutuhan PKB yang dapat ditangani oleh
permohonan untuk kenaikan pangkat
sekolah sendiri, misalnya dengan
sambil mengikuti program PKB sesuai
mengadakan kegiatan internal dengan
dengan kebutuhannya.
menggunakan sumber daya yang ada di
• Guru‐guru yang kinerjanya memuaskan
sekolah, atau dengan membeli jasa pelatihan
sehingga dia dapat melanjutkan
instansi lain.
pekerjaannya sambil mengikuti program
PKB sesuai dengan kebutuhannya. Tahap 4: Koordinator PKB Sekolah juga melakukan
• Guru‐guru yang kinerjanya rendah (jika koordinasi dengan Ketua KKG/MGMP dengan
ada) sehingga dia memerlukan tujuan untuk melihat peluang bagi:
penanganan khusus sambil mengikuti
43 44
• dua atau lebih sekolah bekerja sama mengidentifikasikan dalam rencana final
dalam penanganan kebutuhan guru kegiatan PKB berbagai kebutuhan yang untuk
(misalnya, guru dari Sekolah A melakukan sementara belum dapat ditangani. Rencana
observasi di Sekolah B dan sebaliknya; tersebut disampaikan kepada guru untuk
atau beberapa sekolah bekerja sama, di ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan
bawah naungan KKG atau MGMP, untuk Koordinator PKB Sekolah.
mengadakan penelitian sederhana Tahap 6: Koordinator PKB Sekolah bersama‐sama
tentang suatu masalah yang sedang dengan Koordinator PKB Kabupaten/Kota
mereka hadapi); melakukan evaluasi tahunan terhadap
• KKG/MGMP mengadakan pelatihan atau program PKB di sekolahnya. Tujuan utama
kegiatan lain; evaluasi tersebut adalah untuk menilai
• KKG/MGMP membeli jasa pelatihan dari apakah program PKB diterapkan dalam
instansi lain; pelaksanaan tugas pokok guru dan
Sedapat mungkin kebutuhan guru yang tidak dampaknya pada peningkatan antara lain: (1)
dapat ditangani oleh sekolah sendiri kinerja guru; (2) motivasi guru; dan (3)
hendaknya ditangani di tingkat KKG/MGMP. pelayanan sekolah terhadap kebutuhan
Tahap 5: Koordinator PKB sekolah juga melakukan peserta didiknya.
koordinasi dengan Koordinator PKB Koordinator PKB Tingkat Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota untuk menetapkan kegiatan
PKB untuk memenuhi kebutuhan yang belum Koordinator PKB Kabupaten/Kota adalah petugas
tertangani secara internal di sekolah atau (misalnya pengawas untuk gugus sekolah tertentu) yang
pada tingkat lokal (misalnya di KKG/MGMP). diberi tugas dan wewenang oleh Dinas Pendidikan untuk:
Melalui konsultasi dengan Kepala Dinas (i) mencari data tentang kebutuhan yang dialami oleh
Pendidikan setempat, Koordinator PKB sekolah dan guru sendiri untuk kegiatan PKB di daerahnya;
Kabupaten/Kota dan Koordinator PKB Sekolah (ii) memetakan dan memprioritaskan kebutuhan tersebut;
menetapkan perincian kegiatan yang (iii) mencari peluang untuk pemenuhan kebutuhan
menggambarkan semua kegiatan yang akan tersebut; (iv) mengevaluasi keberhasilan program kegiatan
diadakan oleh Dinas Pendidikan PKB; dan (v) berkomunikasi dengan berbagai pemangku
Kabupaten/Kota sepanjang satu tahun yang kepentingan.
akan datang. Mereka juga
45 46
Koordinator PKB Kabupaten/Kota menerapkan Kabupaten/Kota diberi waktu dua tahun untuk
perannya dalam program PKB melalui tahapan berikut. memenuhi kebutuhan guru yang, jika tidak
terpenuhi, akan berdampak negatif pada
Tahap 1 : Koordinator PKB Kabupaten/Kota menerima
peserta didik dan sekolah secara umum. Guru
perincian kebutuhan PKB yang belum dapat
tidak dapat disalahkan apabila suatu
dipenuhi di sekolah masing‐masing atau di
kebutuhan telah diidentifikasikan tetapi
KKG/MGMP dari Koordinator PKB Sekolah.
sekolah dan Dinas Pendidikan tidak berhasil
Tahap 2 : Melalui konsultasi dengan Dinas Pendidikan mencarikan peluang untuk pemenuhan
Kabupaten/Kota, Koordinator PKB Kabupaten‐ kebutuhan tersebut.
Kota dan Koordinator PKB Sekolah,
Tahap 4 : Koordinator PKB Kabupaten/Kota
Koordinator KKG/ MGMP, Kepala Sekolah (jika
mengadakan koordinasi dengan penyedia jasa
Koordinator PKB Sekolah adalah guru yang
pelatihan lainnya (baik swasta maupun
dipilih dan ditetapkan oleh Kepala Sekolah)
negeri), termasuk: (i) guru (perorangan) dari
berkoordinasi untuk memetakan kebutuhan
sekolah lain di kabupaten/kota yang sama
PKB bagi semua sekolah di daerahnya yang
yang memiliki keterampilan khusus; (ii) guru
belum tertangani oleh sekolah, dan
(perorangan) dari kabupaten/kota lain yang
KKG/MGMP sebagai bagian dari perencanaan
memiliki keterampilan khusus; (iii) LPMP; (iv)
PKB secara keseluruhan.
pengawas; (v) staf Dinas Pendidikan setempat;
Tahap 3 : Berdasarkan data tentang kebutuhan guru (vi) akademisi (perorangan); (vii) PT/LPTK’ dan
yang diperoleh dari sekolah serta hasil (viii) penyedia jasa pelatihan swasta (lokal dan
konsultasi dengan berbagai penyedia jasa PKB, nasional) untuk menyusun dan melaksanakan
Koordinator PKB tingkat kabupaten/kota program yang dapat memenuhi kebutuhan
menyusun dan melaksanakan rencana guru melalui kegiatan PKB yang akan
kegiatan PKB tingkat Kabupaten/Kota. dikoordinasikan khusus oleh Dinas Pendidikan
Rencana tersebut disampaikan kepada setiap kabupaten/Kota.
sekolah untuk diperhatikan dan ditindaklanjuti
Tahap 5 : Koordinator PKB Kabupaten/Kota bersama‐
oleh Koordinator PKB Sekolah. Kebutuhan
sama dengan Koordinator tingkat sekolah
yang belum dapat dipenuhi, baik pada tingkat
melakukan evaluasi tahunan terhadap
sekolah dan KKG/MGMP maupun pada tingkat
program PKB di daerahnya. Tujuan utama
kabupaten/kota perlu juga dicantumkan pada
evaluasi tersebut adalah untuk menilai sampai
rencana PKB sekolah. Dinas Pendidikan
47 48
sejauhmana program PKB diterapkan dalam
pelaksanaan tugas pokok guru dan
dampaknya pada peningkatan: (1) kinerja guru
dan sekolah; (2) motivasi guru dan sekolah; (3)
pelayanan sekolah terhadap kebutuhan
peserta didiknya; dan (4) pelayanan Dinas
Pendidikan terhadap kebutuhan guru dan
sekolah di wilayahnya.
49 50
BAB III 4. Penerapan hasil PKB dalam pelaksanaan tugas guru sehari
hari dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didik.
MONITORING EVALUASI, DAN PELAPORAN
5. Berdasarkan pertanyaan 1, 2, 3 dan 4 bagaimana
A. Monitoring dan Evaluasi Program PKB interpretasi Koordinator PKB Kabupaten/Kota berkaitan
dengan akuntabilitas, keberlanjutan program PKB serta
Dalam rangka menjamin pelaksanaan PKB, maka perlu dilakukan saran‐saran dan rekomendasi untuk peningkatannya?
kegiatan monitoring dan evaluasi, disingkat dengan monev. Kegiatan
monev dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan oleh Ketika melakukan analisis data untuk menjawab pertanyaan
institusi/pihak terkait dalam pelaksanaan pembinaan dan tersebut di atas, berarti telah menarik simpulan terhadap
pengawasan pelaksanaan PKB. Hasil monev sangat penting untuk pelaksanaan PKB di sekolah tertentu dan/atau antarsekolah.
merefleksikan pelaksanaan PKB untuk melihat apakah implementasi Penarikan simpulan seperti itu memerlukan kejujuran dan
PKB berhasil dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. pemahaman terhadap kondisi nyata di sekolah yang dinilai.
Selain itu, hasil monev juga dipergunakan untuk meningkatkan
pelaksanaan sekaligus untuk memberikan masukan untuk
B. Laporan Monitoring dan Evaluasi Program PKB
peningkatan kualitas PKB.
Setelah melakukan monev ke sekolah, Tim/petugas melakukan
Monev ini pada prinsipnya untuk mengetahui apakah menyusun laporan monev. Sistematika pelaporan hasil pemantauan
program PKB dapat berjalan sebagaimana mestinya, hambatan yang digunakan mengarah kepada penggambaran tentang proses
apa yang terjadi dan saran untuk mengatasinya. Dalam kegiatan monev kebijakan yang lengkap setidaknya mencakup hal‐
analisisnya, tahapan evaluasi diarahkan untuk pengambilan hal berikut.
kesimpulan keberhasilan program PKB dalam meningkatkan 1. Pendahuluan
kompetensi. Oleh karena itu, dalam kegiatan monev harus
Bagian pendahuluan meliputi satu rangkaian cara
mampu menjawab pertanyaan:
berpikir yang mendasari kegiatan pemantauan program
1. Apakah perencanaan program PKB sesuai dengan PKB secara lengkap. Pendahuluan ini memuat awal
kebutuhan guru berdasarkan hasil evaluasi diri dan pemikiran mengapa sebuah model pemantauan dilakukan,
penilaian kinerja formatif (data dari Koordinator PKB bagaimana pemantauan itu digunakan, apa yang ingin
sekolah)? dicapai, dsb.
2. Apakah pelaksanaan PKB dan fungsi pelaksana PKB dapat 1) Latar Belakang: Berisi latar belakang (backword
dilakukan secara optimal, dan permasalahan apa saja yang linkage) suatu perencanaan kegiatan dilakukan oleh
teridentifikasi dalam pelaksanaan PKB (data dari sebuah tim kerja. Apa yang mendasari kegiatan
Koordinator PKB sekolah, Kepala Sekolah, Guru pemantauan. Apa yang menjadi rujukan kegiatan
Pendamping)? pemantauan program PKB dalam skala nasional.
3. Dampak positif kegiatan PKB terhadap peningkatan 2) Masalah: sejumlah masalah penting yang
kompetensi guru dan sekolah (data dari Guru)? berhubungan dengan pelaksanaan PKB, mencakup
51 52
masalah pengorganisasian pelaksanaan program PKB, monev itu dapat dimanfaatkan. Dalam kegiatan
mekanisme, dan pembiayaannya. pemantauan pengembangan profesional
keberkelanjutan, populasi merujuk sebagai parameter
3) Tujuan: mencakup sejumlah karakter pelaksanaan dan
statistik yang menjadi rujukan dari semua kegiatan
pengembangan Program PKB yang ingin dicapai dalam
analisis statistik. Sampel adalah sebentuk contoh yang
kegiatan monev di lapangan.
dipakai untuk memberikan informasi secara statistik
4) Manfaat: adalah sejumlah harapan yang ada untuk dalam kegiatan pemantauan dan penelitian.
menerapkan temuan‐temuan utama hasil dari proses
4. Enumerator: adalah orang yang diberi tugas atau
monev kegiatan lapangan untuk mengarahkan
mandat untuk mencari informasi sebanyak‐
pelaksanaan program sesuai dengan perencanaan dan
banyaknya dalam rangka kegiatan pemantauan di
tujuan yang ingin dicapai.
lapangan.
5) Model monev adalah model utama yang diaplikasikan
5. Analisis Data: yaitu suatu alat yang dipakai untuk
untuk mendukung konsep monev mengenai PKB.
membedah dan membentuk data lapangan sesuai
Model pemantauan ini merupakan model
dengan kehendak yang digariskan dalam metodologi.
pemantauan kebijakan yang diarahkan untuk
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
membantu memahami masalah proses pelaksanaan
dan statistik, misalnya dengan rumus statistik regresi
program dan pembinaan pengembangan profesional
linear.
keberkelanjutan.
3. Hasil Monev
2. Metodologi
Hasil monev adalah bagian inti dari sebuah laporan yang
Metodologi merupakan media penghampiran atas
merupakan sajian data dan hasil analisis data kualitatif maupun
masalah yang didukung oleh rasional akademis.
kualitatif. Hasil analisis ini mencakup hal‐hal berikut.
Metodologi menjadi alat untuk memahami masalah‐
masalah monev yang muncul di lapangan, dan mencakup 1) Hasil Analisis Deskriptif: yaitu analisis kuantitatip awal
hal‐hal berikut. dengan menggunakan peralatan tabel‐tabel ‘one way
distribution table’ yang berisikan tabel tabel pendahuluan
1. Ruang Lingkup Monev: Lingkup monev
yang menjadi media penyampaian informasi hasil
pengembangan profesional keberkelanjutan adalah
penelitian lapangan. Tabel ini dapat dikembangkan dalam
area penilaian dimana hasil kegiatan monev itu
bentuk chart, pie, persentase dll.
hendak dikenakan.
2) Hasil Analisis kuantitatif dengan menggunakan hubungan
2. Unit Analisis dan Lokasi: merupakan sebuah lingkup
antarkonsep penelitian. Dalam monev ini misalnya
uji analisis dimana pelaksanaan monev itu dikenakan
digunakan rumus hubungan statistik jenis regresi linear
untuk mendapatkan data‐data lapangan.
berganda, dengan menguji ada tidaknya hubungan
3. Populasi dan Sampel : Populasi merujuk pada besaran fungsional antara 1 (satu) variabel terikat (aspek
kuantitatif dimana semua upaya generalisasi kegiatan organisasi) dengan beberapa variabel bebas lainnya.
53 54
Semua kegiatan analisis ini dilakukan dengan uji statistik
menggunakan perangkat lunak (software) statistika,
misalnya SPSS atau lainnya.
3) Pembahasan Hasil Penelitian adalah hasil pembahasan dan
pemaknaan terhadap hasil analisis statistika maupun data
kualitatif yang terkumpul untuk menjawab tujuan
pelaksanaan monev program pengembangan profesional
keberkelanjutan.
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
Terakhir, berdasarkan hasil analisis dibuat kesimpulan dan
rekomendasi. Kesimpulan merupakan intisari dari bagian
terpenting pelaksanan monev. Penyusunan kesimpulan
hendaknya; (1) singkat, jelas, dan mudah dipahami; (2) selaras,
sejalan dan sesuai dengan permasalahan monev; (3) dibuat
dalam rumusan sedemikian rupa sehingga didahului dengan
rumusan permasalahan masing‐masing dan mewujudkan
tanya‐jawab yang koheren; dan (4) tidak mengandung
informasi yang bersifat kuantitatif. Sedangkan rekomendasi
ditujukan untuk perbaikan pelaksanaan PKB dan sekaligus
pelaksanaan monevnya. Rekomendasi dirumuskan berdasarkan
hasil simpulan dari pelaksanaan monev.
Laporan hasil monev disampaikan oleh Koordinator PKB
Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas, Kepala Sekolah dan
Koordinator PKB sekolah dan/atau institusi terkait dan Komite
Sekolah sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban
(akuntabilitas) pelaksanaan PKB. Oleh karena itu, hasil yang
diperoleh dari kegiatan monev yang dilakukan secara
berkesinambungan, komprehensif, dan transparan diharapkan
dapat memotivasi semua yang terlibat dalam program PKB
untuk terus menerus berupaya meningkatkan mutu
pelaksanaan program tersebut sebagai upaya peningkatan
profesionalisme guru dalam menunjang peningkatan kualitas
pendidikan.
55 56
BAB IV Mudah‐mudahan melalui buku pedoman ini guru dapat
PENUTUP memahami bagaimana mengikuti PKB selama bertugas di sekolah.
Sekaligus, buku ini juga dapat menjadi acuan bagi individu maupun
Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan institusi yang terkait dalam rangka memfasilitasi guru di dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kegiatan PKB.
kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan
berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Guru merupakan tenaga profesional mempunyai fungsi,
peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam kerangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Karena itu, profesi guru
harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat.
57 58
5. Pengembangan kompetensi yang masih *Gunakan format suplemen yang tersedia
LAMPIRAN saya butuhkan dan rencanakan 1 tahun
y.a.d. (dilakukan sendiri dan/atau
Format 1 : Hasil Evaluasi Diri Terhadap Kompetensi Guru, dilakukan dengan orang lain di sekolah
Untuk Perencanaan Kegiatan Pkb dan/atau KKG/MGMP, dsb)
Tanda tangan Guru: Tanda tangan Koordinator PKB:
Nama Guru: Tahun Ajaran:
Nama Koordinator PKB : Tanggal:
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
1. Usaha yang saya lakukan untuk
mengembangkan kompetensi saya
selama 1 tahun terakhir:
a. Pengembangan Diri
b. Pengembangan Karya Ilmiah
_________________________
c. Pengembangan Karya Inovatif
2. Hasil/dampak dari usaha tersebut
3. Keberhasilan saya dalam melaksanakan
tugas saya selama 1 tahun terakhir
(ditinjau dari Siswa dan Guru sendiri)
4. Kendala yang saya hadapi dalam
melaksanakan tugas saya selama 1
tahun terakhir (berkaitan dengan
penguasaan kompetensi)
59 60
Format Suplemen Format 2 : Rencana Final Kegiatan PKB tingkat sekolah (Diisi
oleh Koordinator PKB tingkat sekolah)
Nama Guru : …………………………………………………………. Nama Sekolah: Nomor Standar Sekolah:
Kecamatan: Kabupaten/Kota: Provinsi:
Koordinator PKB : …………………………………………………………..
Tahun Ajaran: Tanggal:
(1) (2)
Nilai Penilaian Rencana kegiatan PKB Kebutuhan
Kebutuhan PKB
Persetujuan Kemajuan Nilai yang belum
Kompetensi (d) (1.e)
No Formatif Target Kepala Sekolah (f) Sumatif
(a)
(e) (g) (1.a)
(1.b) dilakukan oleh pihak di dapat dipenuhi
(b) (c) Pengem Karya Karya
1 2 Nama dilakukan
dilakukan
(1.c) (1.d) luar sekolah/KKG/MGMP (diajukan/di‐
bangan Diri Ilmiah Inovatif Nama dengan guru koordinasi
Koordinator oleh guru dilakukan dilakukan di
1 guru lain di kan oleh Dinas
PKB sendiri oleh sekolah KKG/MGMP (1.e.1) (1.e.2)
2 sekolah Pddk untuk
Kegiatan Pelaksana dipertim‐
3 yang sama
bangkan)
4
5 PD KL KN PD KL KN PD KL KN PD KL KN PD KL KN PD KL KN PD KL KN
6 1
7
2
8
9 3
10 4
11
5
12
13 6
14
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Nama dan Nama dan tanda Nama dan tanda
_________________________ tanda tangan tangan Ketua tangan Koordinator
KepSek Komite Sekolah PKB tingkat sekolah
Catatan:
PD = Pengembangan Diri (diarahkan ke pengembangan Kompetensi);
KL = Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan menghasilkan Karya Ilmiah;
KN = Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan menghasilkan Karya Innovatif
61 62
Format 3 : Format Refleksi Guru (Diisi bersama oleh Guru Format 4 : Deskripsi Diri sehubungan dengan Kegiatan PKB
dan Koordinator PKB (sesudah pelaksanaan PKB) (Pengembangan Diri)
63 64
4. Dampak dari kegiatan Diri guru:
pengembangan diri .......................................................................................................................... PETUNJUK PENGISIAN.
tersebut terhadap: ..........................................................................................................................
Peserta didik:
..........................................................................................................................
1. Isilah semua informasi yang dibutuhkan sesuai dengan benar.
..........................................................................................................................
Sekolah: 2. Format 1. merupakan instrumen evaluasi diri, terhadap
..........................................................................................................................
.......................................................................................................................... penguasaan kompetensi Anda saat ini berdasarkan
5. Secara umum, .......................................................................................................................... pengalaman Anda tahun lalu.
permasalahan yang ..........................................................................................................................
dihadapi dalam meng‐ .........................................................................................................................
implementasikan hasil ..........................................................................................................................
a. Isilah kolom pertanyaan no. 1 dengan usaha yang telah
berbagai kegiatan .......................................................................................................................... Anda lakukan untuk mengembangkan kompetensi Anda,
pengembangan diri ..........................................................................................................................
tersebut misalnya; Pengembangan diri melalui Diklat peningkatan
6. Upaya yang dilakukan ..........................................................................................................................
untuk mengatasi .......................................................................................................................... kompetensi mata pelajaran, atau pengembangan karya
permasalahan tersebut .........................................................................................................................
7. Upaya yang dilakukan ..........................................................................................................................
ilmiah melalui Penelitian Tindakan Kelas atau
untuk mensosialisasikan/‐ .......................................................................................................................... pengembangan karya inovatif dengan Membuat Model
mendiseminasikan hasil .........................................................................................................................
berbagai kegiatan .......................................................................................................................... alat peraga pembelajaran fisika, dan lain sebagainya.
pengembangan diri ..........................................................................................................................
kepada teman sejawat di ..........................................................................................................................
dalam dan/atau di luar .......................................................................................................................... b. Isilah kolom pertanyaan no. 2 dengan, hasil/dampak
sekolah ..........................................................................................................................
8. Jelaskan kegiatan atau ..........................................................................................................................
kegiatan pengembangan yang telah dilakukan terhadap
upaya lain yang tidak .......................................................................................................................... proses pembelajaran yang Anda lakukan.
termasuk unsur kegiatan .........................................................................................................................
pengembangan diri tetapi ..........................................................................................................................
mendukung peningkatan .......................................................................................................................... c. Isilah kolom pertanyaan no. 3 dengan, keberhasilan yang
kompetensi guru atau ..........................................................................................................................
membantu memperlancar ..........................................................................................................................
Anda capai selama 1 tahun terakhir. Ditinjau dari
upaya peningkatan .......................................................................................................................... kepentingan/kemajuan siswa dan kepentingan/kemajuan
kualitas pembelajaran di ..........................................................................................................................
sekolah .......................................................................................................................... Anda.
Tanda tangan Guru:
d. Isilah kolom pertanyaan no. 4 dengan, kesulitan yang Anda
Mengetahui, Mengetahui, alami selama 1 tahun terakhir dalam proses pembelajaran.
Koordinator PKB, Kepala Sekolah,
e. Isilah kolom pertanyaan no. 5 pada format suplemen yang
tersedia dengan, jenis pengembangan kompetensi yang
______________________ ______________________ Anda butuhkan untuk meningkatkan kemampuan/
penguasaan kompetensi Anda dalam tahun yang akan
datang. Lakukan pengisian pada nomor 5 ini setelah Anda
mengikuti penilaian kinerja formatif.
65 66
f. Isilah kolom pertanyaan no. 6 dengan, bantuan atau b. Tuliskan semua koordinator PKB sesuai dengan nama guru
pendukung baik dari rekan kerja atau pihak lain di luar yang dikoordinasikannya pada kolom yang tersedia.
sekolah (misalnya, konselor/psikolog) yang Anda rasa
c. Berikan tanda centang (checklist) (√) pada kolom kegiatan
dapat membantu Anda mengatasi masalah Anda dalam
PKB: pengembangan diri, karya ilmiah maupun karya
mengembangkan kompetensi.
inovasi yang direncanakan dan akan dilaksanakan secara
3. Format Suplemen individu dan/atau kelompok, baik di dalam maupun di luar
sekolah.
Kolom a diisikan dengan kompetensi sesuai penilaian kinerja
(14 kompetensi). 5. Format 3. Merupakan format refleksi guru setelah mengikuti
kegiatan PKB
Kolom b diisikan dengan nilai formatif dari PK GURU.
a. Bagian A. diisi oleh koordinator PKB sesuai program, bukti
Kolom c diisikan dengan nilai yang ditargetkan setelah
fisik/portofolio individu guru yang mengikuti PKB dan hasil
mengikuti kegiatan PKB.
pengamatan koordinator PKB terhadap kebutuhan PKB.
Kolom d diisikan dengan kegiatan dibutuhkan guru untuk
b. Bagian B. diisi oleh guru yang dinilai bersama koordinator
setiap komponen PKB dalam rangka peningkatan kompetensi
PKB berkaitan dengan dampak/hasil pelaksanaan
yang terkait.
peningkatan kompetensi yang telah dilakukan oleh guru.
Kolom e diisikan dengan paraf kepala sekolah sebagai tanda
6. Format 4. Merupakan format deskripsi diri guru sehubungan
persetujuan untuk kegiatan PKB tertentu yang akan diikuti
dengan kegiatan pengembangan diri yang diikurinya selama
guru.
satu tahun terakhir. Format ini diisi dan ditandatangani oleh
Kolom f diisikan dengan penilaian kemajuan khususnya bagi guru.
guru yang mengikuti program PKB untuk mencapai standar
a. Butir 1 diisi dengan berbagai kegiatan pengembangan diri
kompetensi profesi (hasil PK GURUnya di bawah standar).
yang diikuti guru selama satu tahun terakhir. Untuk
Kolom g diisikan dengan nilai sumatif hasil PK GURU. masing‐masing kegiatan harus dilengkapi dengan
4. Format 2. Merupakan format rekapitulasi terhadap kegiatan informasi sebagai berikut:
PKB tingkat sekolah yang diisi oleh koordinator PKB sekolah. • Lama kegiatan .................... (diisi dengan lama
a. Tuliskan semua guru yang menjadi tanggung jawab pelaksanaan kegiatan yang diikuti).
seorang koordinator PKB sekolah pada kolom yang • Tempat kegiatan .................(diisi dengan tempat
tersedia. pelaksanaan kegiatan yang diikuti).
67 68
• Tujuan kegiatan .............................. (diisi dengan tujuan dihadapi dalam mengimplementasikan hasil berbagai
kegiatan yang diikuti). kegiatan pengembangan diri tersebut.
• Strategi pelaksanaannya ............. (diisi dengan strategi g. Butir 7 diisi dengan pendapat guru tentang upaya yang
bagaimana kegiatan ini dilaksanakan, apakah secara dilakukannya untuk mensosialisasikan hasil berbagai
mandiri atau kelompok, di sekolah atau di luar sekolah kegiatan pengembangan diri tersebut kepada teman
(KKG/MGMP), dengan bantuan kepakaran lain sejawat di dalam dan/atau di luar sekolah.
(Misalnya dari universitas, P4TK, penyedia jasa h. Butir 8 diisi dengan informasi tentang kegiatan atau upaya
pelatihan/layanan lainnya). lain yang diikuti atau dilakukan guru, tetapi kegiatan lain
• Cakupan materi esensial dari kegiatan pengembangan tersebut tersebut mendukung peningkatan kompetensi
diri tersebut (diisi dengan materi esensial apa saja yang guru atau membantu memperlancar upaya peningkatan
diberikan dalam kegiatan yang diikuti). kualitas pembelajaran di sekolah.
69 70