TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
Lampiran-Lampiran :
- Format 1 : Evaluasi Diri Guru (EDG)
- Format 2 : Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (RKPB) Individu Guru
- Format 3 : Rencana Final Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
- Format 4 : Refeleksi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
- Format 5 : Deskripsi Diri Sehubungan Dengan Kegiatan PKB (Pengembangan Diri)
- Petunjuk Pengisian Format
- Surat Keputusan Kepala Sekolah Tentang Tim PKB/PKG
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan bagian integral dari organisasi pendidikan di sekolah. Sebagai
sebuah organisasi pendidikan di sekolah, perlu dikembangkan organisasi pembelajar yang
mampu menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang merupakan ciri kehidupan modern.
Salah satu karakter utama organisasi pembelajar adalah senantiasa mencermati perubahan
internal dan eksternal yang diikuti dengan upaya penyesuaian diri dalam rangka
mempertahankan eksistensinya.
Syarat mutlak terciptanya organisasi pembelajar adalah terwujudnya masyarakat
pembelajar di tubuh organisasi tersebut. Hal ini mudah dipahami mengingat kinerja suatu
organisasi adalah merupakan produk kinerja kolektif semua unsur di dalamnya, termasuk
sumber daya manusia. Dalam konteks sekolah, guru secara individu maupun secara bersama-
sama dengan masyarakat seprofesinya harus menjadi bagian dari organisasi pembelajar
melalui keterlibatannya secara sadar dan sukarela serta terus menerus dalam berbagai
kegiatan belajar guna mengembangkan profesionalismenya.
Salah satu bentuk aktualisasi tugas guru sebagai tenaga profesional adalah
diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah ini diharapkan dapat memfasilitasi guru untuk selalu mengembangkan
keprofesiannya secara berkelanjutan. Pelaksanaan PKB ini diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribagian untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan masa depan yang berkaitan dengan profesinya sebagai guru.
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dikembangkan atas dasar profil
kinerja guru sebagai perwujudan hasil penilaian kinerja guru (PKG) dan didukung dengan
hasil evaluasi diri. Apabila hasil penilaian kinerja guru masih berada di bawah standar
kompetensi yang dipersyaratkan dalam PKG, maka guru diwajibkan untuk mengikuti
program PKB yang diorientasikan sebagai pembinaan dalam pencapaian standar kompetensi
guru. Sementara itu, guru yang hasil PKGnya telah mencapai standar kompetensi yang
dipersyaratkan dalam PKG, kegiatan PKB diarahkan kepada pengembangan kompetensi
untuk memenuhi layanan pembelajaran yang berkualitas dan peningkatan karir guru.
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, PKB merupakan salah satu unsur utama yang diberikan angka kredit untuk
kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru.
1
Pelaksanaan kegiatan PKB diharapkan dapat menciptakan guru profesional, bukan
hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang luas, tetapi juga memiliki kepribadian yang
matang. Dengan demikian, guru mampu menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta
didik sesuai dengan bidangnya dalam menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Sehingga guru sebagai pembelajar abad ke-21 mampu mengikuti perkembangan ilmu dalam
bidangnya, dan dapat memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai
dengan standar kompetensi yang harus dimiliki peserta didik.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS;
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya;
8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Komptensi Pengawas Sekolah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Komptensi Kepala Sekolah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Komptensi Guru;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Komptensi Konselor;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
2
C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep dasar PKB kepada semua pihak yang terkait dalam pengelolaan
PKB di SMP Negeri 2 Kuta Selatan
2. Untuk mewujudkan pedoman atau acuan bagi Tim PKB dalam pengelolaan kegiatan
PKB di SMP Negeri 2 Kuta Selatan
D. Sasaran
1. Guru,
2. Kepala Sekolah,
3. Komite SMPN 2 Kuta Selatan,
4. Tim PKB & PKG sekolah,
5. Pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan PKB
3
BAB II
A. Pengertian
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalitas guru. Dengan demikian guru dapat memelihara,
meningkatkan, dan memperluas pengetahuan dan ketrampilannya untuk melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional. Pembelajaran yang berkualitas diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap peserta didik.
Pengembangann keprofesian berkelanjutan mencakup kegiatan : perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakteristik,
pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan. Melalui siklus evaluasi, refleksi pengalaman
belajar, perencanaan, dan implementasi kegiatan pengembangan keprofesian guru secara
berkelanjutan, maka diharapkan guru akan mampu mempercepat pengembangan kompetensi
pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian untuk kemajuan karirnya.
4
b. Bagi Guru.
Guru dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya, sehingga
mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupannya di masa datang.
c. Bagi Sekolah.
Sekolah mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta
didik.
d. Bagi Orang Tua/ Masyarakat.
Orang tua / masyarakat memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapatkan
layanan pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif.
e. Bagi Pemerintah.
Memberikan jaminan kepada masyarakat tentang layanan pendidikan yang
berkualitas dan profesional.
C. Sasaran
Sasaran program pengembangan keprofesian berkelanjutan ini adalah semua guru di
lingkungan SMP Negeri 2 Kuta Selatan.
D. Kegiatan.
PKB dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru yang didasarkan pada : unsur-unsur PKB,
prinsip pelaksanaan, dan lingkup pelaksanaan kegiatan.
1) Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Menurut Permenneg PAN dan RB nomor 16 Tahun 2009, unsur-unsur PKB meliputi:
a) Pengembangan Diri.
Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar
memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau
kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni melalui diklat fungsional dan/atau kegiatan kolektif guru yang
meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru.
Materi yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pengembangan diri antara lain :
(1) perencanaan pendidikan dan program kerja; (2) pengembangan kurikulum,
penyusunan RPP dan pengembangan bahan ajar; (3) pengembangan metodelogi
mengajar; (4) penilaian proses dan hasil pembelajaran peserta didik; (5) penggunaan
dan pengembangan TIK dalam pembelajaran; (6) inovasi proses pembelajaran;
(7) peningkatan kompetensi profesional dalam menghadapi tuntutan teori terkini;
(8) penulisan publikasi ilmiah; (9) pengembangan karya inovatif; (10) kemampuan
untuk mempresentasikan hasil karya; dan (11) peningkatan kompetensi lain yang
5
terkait dengan pelaksanaan tugas-tugas tambahan atau tugas-tugas yang relevan
dengan fungsi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di sekolah sesuai kebutuhan guru dan
sekolah, dan dikoordinasikan oleh koordinator PKB. Bukti pelaksanaan kegiatan
pengembangan diri yang dapat dinilai, antara lain:
Diklat fungsional yang harus dibuktikan dengan surat tugas, sertifikat, dan
laporan deskripsi hasil pelatihan yang disahkan oleh kepala sekolah.
Kegiatan kolektif guru yang harus dibuktikan dengan surat keterangan dan
laporan deskripsi hasil kegiatan yang disahkan oleh kepala sekolah.
Catatan : Bagi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah,
maka laporan dan bukti fisik pelaksanaan pengembangan diri harus
disahkan oleh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi.
Guru yang telah mengikuti diklat fungsional dan/atau kegiatan
kolektif guru berkewajiban mendiseminasikan kepada rekan guru
lain, minimal di sekolahnya masing-masing, sebagai bentuk
kepedulian dan wujud kontribusi dalam peningkatan kualitas
pendidikan. Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat proses
kemajuan dan pengembangan sekolah secara komprehensif. Guru
yang mendiseminasikan hasil diklat fungsional dan/atau kegiatan
kolektif guru akan memperoleh penghargaan berupa angka kredit
sesuai perannya sebagai pemrasaran/nara sumber.
b) Publikasi Ilmiah.
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum.
Publikasi ilmiah mencakup 3(tiga) kelompok, yaitu :
Presentasi pada forum ilmiah. Dalam hal ini guru bertindak sebagai
pemrasaran dan/atau narasumber pada seminar, lokakarya, koloqium dan/atau
diskusi ilmiah, baik yang diselenggarakan pada tingkat sekolah,
KKG/MGMP/MGBK, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
Publikasi ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan ilmu bidang pendidikan
formal. Publikasi dapat berupa karya tulis hasil penelitian, makalah tinjauan
ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran, tulisan ilmiah populer,
dan artikel ilmiah dalam bidang pendidikan. Karya ilmiah ini telah diterbitkan
dalam jurnal ilmiah tertentu atau minimal telah diterbitkan dan diseminarkan di
sekolah. Dokumen karya ilmiah guru disahkan oleh kepala sekolah, sedangkan
6
dokumen karya ilmiah kepala sekolah disahkan oleh kepala dinas pendidikan
setempat.
Publikasi buku teks pelajaran,buku pengayaan, dan/atau pedoman guru.
Buku dimaksud dapat berupa buku pelajaran, baik sebagai buku utama maupun
buku pelengkap, modul/diktat pembelajaran semester, buku dalam bidang
pendidikan, karya terjemahan, dan buku pedoman guru, serta harus tersedia di
perpustakaan sekolah tempat guru bertugas. Keaslian buku harus ditunjukkan
dengan pernyataan keaslian dari kepala sekolah atau kepala dinas pendidikan
setempat bagi guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
c) Karya Inovatif.
Karya inovatif, adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan
seni. Karya inovatif ini dapat berupa penemuan teknologi tepat guna,
penemuan/penciptaan atau pengembangan karya seni, pembuatan/modifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum atau penyusun standar, pedoman, soal dan sejenisnya
pada tingkat provinsi maupun nasional.
Kegiatan PKB yang mencakup tiga unsur tersebut harus dilaksanakan secara
berkelanjutan, agar guru dapat selalu menjaga dan meningkatkan
profesionalismenya, tidak sekedar untuk pemenuhan angka kredit. Oleh sebab itu,
meskipun angka kredit seorang guru diasumsikan telah memenuhi persyaratan untuk
kenaikan pangkat dan jabatan fungsional tertentu, guru tetap wajib melakukan
kegiatan PKB.
7
PKG dan PKB merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Keterkaitan PKB, PKG, dan pengembangan karir guru bagaikan lingkaran alur
pembinaan pengembangan profesi guru.
Pelaksanaan kegiatan PKB yang didasarkan pada hasil PKG dan hasil evaluasi diri
dengan urutan prioritas kegiatan yang harus dipenuhi sebagai berikut :
a). Pencapaian kompetensi yang diidentifikasikan di bawah standar komptensi inti
berdasarkan hasil PKG.
b). Peningkatan kompetensi yang dibutuhkan sekolah untuk menyesuaikan dengan
pengembangan iptek, sosial dan budaya berdasarkan laporan EDS dan/atau Rencana
Tahunan Pengembangan Sekolah.
c). Kompetensi yang diperlukan oleh guru untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan
( kasek, wakasek, ka.laboratorium, ka. perpustakaan, dsb).
d). Peningkatan kompetensi yang diminati oleh guru untuk menunjang pelaksanaan
tugas dan pengembangan karirnya.
Pencapaian dan peningkatan kompetensi tersebut pada akhirnya bukan hanya bertujuan
untuk peningkatan keprofesian guru dalam menunjang layanan pendidikan yang
bermutu, tetapi juga berimplikasi pada perolehan angka kredit untuk pengembangan
karir guru.
Agar pelaksanaan PKB dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan prioritas
pelaksanaan tersebut, maka pelaksanaan PKB harus didasarkan pada prinsip-prinsip :
a). PKB harus menjadi bagian integral dari tugas guru sehari-hari yang berorientasi
kepada keberhasilan peserta didik. Cakupan materi harus kaya, meliputi : materi
akademik, metode pembelajaran, penelitian pendidikan terkini, teknologi dan/atau
seni, serta berbasis pada data dan hasil pekerjaan peserta didik sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
b). Setiap guru berhak mendapat kesempatan dan wajib mengembangkan diri secara
teratur, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pengembangan
profesinya.
c). Sekolah wajib menyiapkan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti
program PKB dengan minimal jumlah jam pertahun sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009. Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan/atau sekolah berhak menambah alokasi waktu jika dirasakan
perlu. Untuk menghindari kemungkinan pengalokasian kesempatan pengembangan
yang tidak merata, maka proses perencanaan program PKB harus dimulai dari
sekolah.
d). Guru yang tidak memperlihatkan peningkatan kompetensi setelah diberi
kesempatan untuk mengikuti program PKB sesuai dengan kebutuhannya, maka
8
dimungkinkan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sanksi
tersebut tidak berlaku bagi guru, jika sekolah tidak dapat memenuhi kebutuhan guru
untuk melaksanakan program PKB.
e). Guru harus terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan sebagai salah
satu sumber informasi kegiatan monitoring dan evaluasi program PKB, sehingga
betul-betul terjadi perubahan pada dirinya yang berkontribusi pada peningkatan
kualitas layanan pendidikan di sekolah.
f). PKB harus berkontribusi dalam mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai yang berlaku
di sekolah dan/atau kabupaten/kota. Oleh karena itu, kegiatan PKB harus menjadi
bagian terintegrasi dari rencana pengembangan sekolah dan/atau kabupaten/kota
dalam melaksanakan peningkatan mutu pendidikan.
g). Sedapat mungkin kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah atau KKG/MGMP/MGBK
bersama-sama dengan sekolah lain, sehingga mengurangi dampak negatif pada
layanan pendidikan karena guru meninggalkan sekolah.
h). PKB harus dapat mewujudkan guru yang lebih profesional sehingga mendorong
pengakuan profesi guru sebagai lapangan pekerjaan yang bermartabat dan bermakna
bagi masyarakat dalam pencerdasan kehidupan bangsa.
i). PKB diharapkan dapat mendukung pengembangan karir guru yang lebih obyektif,
transparan, dan akuntabel.
10
BAB III
11
2. Stage (Tahap) Dua
PKB Guru terdiri atas Diklat Lanjutan dan Diklat Pengembangan.
a. Diklat Lanjutan bertujuan untuk memperbaiki kinerja pembelajaran bagi guru kelas/
mata pelajaran agar guru mampu menerapkan penguasaan materi, struktur, konsep,
pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu dan penerapan
model-model pembelajaran dalam pembelajaran dan bagi guru BK/Konselor
bertujuan agar mampu menerapkan teori konsep dan praksis asesmen untuk
memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli. Oleh karena itu diklat ini
diperuntukkan bagi guru yang telah mengikuti PKG dengan perolehan nilai
penilaian kinerja (NPK) di bawah standar minimal (NPK ≤ SM) atau nilai kinerja
dengan klasifikasi SEDANG/KURANG.
Setelah guru mengikuti diklat lanjutan diharapkan memiliki kemampuan
melaksanakan pembelajaran dengan baik yang ditunjukkan dengan perolehan NPK
klasifikasi baik/amat baik berdasarkan PKG pada periode berikutnya. Akan tetapi
jika nilai kinerjanya masih tetap berada pada klasifikasi SEDANG/KURANG, maka
guru tersebut wajib mengikuti diklat lanjutan sampai memperoleh NPK baik/amat
baik. Meskipun NPK guru masih dalam klasifikasi cukup/kurang, nilai tersebut
dapat diperhitungkan sebagai perolehan Angka Kredit tahunan dari unsur Kinerja
Guru.
Bagi guru yang telah memperoleh nilai kinerja standar atau di atas standar minimum
(NPK ≥ SM) atau nilai kinerja dengan klasifikasi Baik/Amat Baik, guru tersebut
wajib mengikuti diklat pengembangan.
b. Diklat Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
mengembangkan model-model pembelajaran dan bahan ajar berbasis IT/ICT atau
media pembelajaran, pengembangan sekolah untuk melaksanakan tugas tambahan
yang relevan serta pengembangan profesi lainnya, misalnya melakukan penelitian
untuk menghasilkan publikasi ilmiah dan karya inovatif. Selain materi-materi
tersebut , diklat pengembangan juga akan memberikan penguatan implementasi
kompetensi kepribadian dan sosial. Sehingga guru yang mengikuti diklat
pengembangan diharapkan memiliki tingkat kemampuan profesionalisme guru yang
tinggi dan dapat menjadi teladan (model guru profesional) bagi guru lainnya.
Kegiatan PKB wajib dilaksnakan oleh setiap guru sepanjang yang bersangkutan
berprofesi sebagai guru, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang tak
terpisahkan dengan PKG.
12
B. Mekanisme Pelaksanaan PKB.
Berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru dan ketentuan pada praktik-
praktik pelaksanaan PKB yang ada, maka dikembangkan mekanisme PKB yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan guru untuk meningkatkan profesionalismenya sebagai berikut :
Tahap 1.
Setiap awal tahun semua guru wajib melakukan evaluasi diri untuk merefleksikan
kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ajaran sebelumnya. Evaluasi diri dan refleksi
merupakan dasar bagi seorang guru untuk menyusun rencana kegiatan pengembangan
keprofesian yang akan dilakukan pada tahun tersebut. Bagi guru yang mengajar pada lebih
dari satu sekolah, maka kegiatan evaluasi diri dilakukan di sekolah induknya. Evaluasi diri
diri dilakukan dengan mengisi format Instrumen Evaluasi Diri Guru, yang memuat antara
lain :
Deskripsi evaluasi diri terhadap butur-butir dimensi tugas utama guru, kompetensi untuk
menghasilkan publikasi ilmiah dan karya inovatif, kompetensi lain yang dimiliki untuk
menunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas (misalnya TIK, bahasa asing,
dsb), dan kompetensi lain yang dimiliki untuk melaksanakan tugas tambahan ( misalnya
Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, Kepala Laboratorium, dsb).
Deskripsi usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan
berbagai kompetensi tersebut.
Deskripsi kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan berbagai
kompetensi dan dimensi tugas utama guru tersebut.
Deskripsi pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam
memenuhi dan mengembangkan berbagai kompetensi dan dimensi tugas utama guru
tersebut.
Tahap 2.
Hasil evaluasi diri guru yang dilengkapi dengan dokumen pendukung antara lain
perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru yang bersangkutan selanjutnya akan
digunakan untuk menentukan profil kinerja guru dalam menetapkan apakah guru akan
mengikuti program peningkatan kinerja untuk mencapai standar kompetensi profesinya atau
kegiatan pengembangan kompetensi lebih lanjut.
13
Tahap 3.
Mmelalui konsultasi dengan kepala sekolah, guru dan koordinator PKB membuat
perencanaan kegiatan PKB (menggunakan format RPKB Individu Guru). Konsultasi ini
diperlukan untuk menentukan apakah kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah atau kegiatan
PKB harus dilaksanakan di KKG/MGMP/MGBK dan/atau tingkat kabupaten. Apabila
kegiatan PKB dilaksanakan di luar sekolah, maka perlu dikoordinasikan dengan
KKG/MGMP/MGBK dan koordinator PKB di tingkat kabupaten.
Tahap 4.
Koordinator PKB tingkat sekolah bersama dengan kepala sekolah menetapkan dan
menyetujui rencana final kegiatan PKB bagi guru (menggunakan format Rencana Final
PKB). Perencanaan tersebut memuat kegiatan PKB yang akan dilakukan oleh guru baik
secara mandiri dan/atau bersama-sama dengan guru lain di dalam sekolah,
KKG/MGMP/MGBK maupun kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan.
Dinas Pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan PKB yang akan dilaksanakan di
kabupaten dan memberikan anggaran atau subsidi kepada sekolah maupun
KKG/MGMP/MGBK.
Tahap 5.
Guru menerima rencana program PKB yang mencakup kegiatan yang akan
dilakukan di dalam dan/atau di luar sekolah. Rencana kegiatan PKB juga mencakup sasaran
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu setelah guru mengikuti program PKB. Jika
diperlukan, dalam melaksanakan kegiatan PKB seorang guru dapat menerima pembinaan
berkelanjutan dari seorang guru pendamping. Guru pendamping tersebut ditetapkan oleh
kepala sekolah dengan syarat telah berpengalaman dalam melaksanakan proses pembelajaran
dan telah mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan serta memiliki kinerja minimal
baik berdasarkan hasil penelitian kinerja guru.
Tahap 6.
Guru selanjutnya melaksanakan kegiatan PKB yang telah direncanakan baik di
dalam dan/atau di luar sekolah, maka sekolah berkewajiban menjamin bahwa kesibukan guru
melaksanakan kegiatan PKB tidak mengurangi kualitas pembelajaran peserta didik.
a. Bagi guru yang telah memiliki kompetensi sesuai standar atau di atas standar.
Program PKB diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan kompetensi yang telah
dimiliki, antara lain melalui Diklat Pengembangan. Dengan demikian guru akan
memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah serta
memiliki kepribadian yang matang dan seimbang agar mampu memberikan layanan
pendidikan sesuai dengan perkembangan masa kini.
14
b. Bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan.
Program PKB diarahkan kepada pencapaian standar kompetensi melalui Diklat Lanjutan
dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut :
Jenis kompetensi yang perlu ditingkatkan
Daya dukung yang tersedia di sekolah
Catatan hasil evaluasi diri dan hasil penilaian kinerja guru
Target dan jadwal perubahan/peningkatan yang diharapkan akan terjadi setelah guru
mengikuti PKB untuk mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan.
Dalam pelaksanaan PKB bagi guru yang belum mencapai kompetensi standar dapat
didampingi oleh Guru Pendamping.
Mekanisme pelaksanaan PKB bagi guru yang belum memenuhi standar yang ditetapkan
adalah sebagai berikut :
1. Informal.
Pada tahap ini guru yang bersangkutan (didampingi kepala sekolah, koordinator
PKB, dan guru pendamping) menganalisis hasil PKG dan kemungkinan solusinya
untuk pengembangan lebih lanjut kompetensi yang nilainya masih di bawah standar.
Pada tahap ini guru diberi waktu 6 – 8 minggu untuk melaksanakan PKB secara
mandiri. Di akhir pelaksanaan PKB secara mandiri akan dilakukan observasi ulang
oleh penilai. Semua kegiatan guru selama tahap ini termasuk hasil diskusi pada
pelaksanaan observasi ulang dicatat secara tertulis dalam buku/folder khusus.
Buku/folder ini digunakan sebagai sumber penyusunan laporan pelaksanaan
pengembangan keprofesian secara mandiri yang disyahkan oleh kepala sekolah.
Laporan ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bukti pelaksanaan pengembangan
diri yang dimungkinkan dapat diberikan angka kredit. Apabila hasil observasi ulang
belum menunjukkan peningkatan , maka guru masuk dalam tahap semi formal. Akan
tetapi apabila dalam tahap ini sudah menunjukkan hasil observasi ulang yang
signifikan, maka guru langsung mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk pengembangan selanjutnya.
2. Semi Formal.
Jika hasil observasi tahap informal menunjukkan belum ada peningkatan kompetensi
yang ingin dicapai, maka penilai dapat mengusulkan kepada kordinator PKB agar
guru diberikan kesempatan untuk mengikuti tahap semi formal. Pada tahap ini,
program pembinaan lebih terstruktur dan guru harus bekerja sama dengan seorang
guru pendamping. Dengan dukungan guru pendamping, guru melakukan kegiatan
peningkatan kompetensi yang diperlukan selama 6 – 8 minggu melalui kegiatan
kolektif guru di KKG/MGMP. Di akhir pelaksanaan PKB tahap semi-formal akan
dilakukan observasi ulang oleh penilai. Semua kegiatan guru selama tahap ini
15
termasuk hasil diskusi pada pelaksanaan observasi ulang dicatat secara tertulis dalam
buku/folder khusus. Buku/folder khusus ini digunakan sebagai sumber penyusunan
laporan pelaksanaan pengembangan keprofesian tahap semi-formal yang disyahkan
oleh kepala sekolah. Laporan tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai bukti
pelaksanaan pengembangan diri yang dimungkinkan dapat diberikan angka kredit.
Apabila hasil observasi ulang belum menunjukkan peningkatan, maka guru harus
mengikuti tahap formal. Akan tetapi apabila dalam observasi ulang tahap semi-
formal guru telah menunjukkan peningkatan kompetensi secara signifikan maka
guru langsung mengikuti kegiatan pengembangan lebih lanjut.
3. Formal.
Jika hasil observasi ulang tahap informal dan semi-formal belum menunjukkan
peningkatan kompetensi standar, maka pembinaan guru dilakukan melalui tahapan
formal. Pada tahap formal ini, guru dikirimkan oleh sekolah untuk mengikuti PKB
di lembaga pelatihan (misalnya P4TK, PT/LPTK, dan sevice provider lainnya)
melalui proses pengawasan oleh kepala sekolah. Kegiatan observasi ulang akan
dilakukan setelah pelaksanaan PKB tahap formal selama 6 – 8 minggu sesuai
kesepakatan bersama. Semua kegiatan guru selama tahap ini termasuk hasil diskusi
pada pelaksanaan observasi ulang dicatat secara tertulis dalam buku/folder khusus.
Buku/folder khusus ini digunakan sebagai sumber penyusunan laporan pelaksanaan
pengembangan keprofesian tahap formal yang disyahkan oleh kepala sekolah.
Laporan tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai bukti pelaksanaan
pengembangan diri yang dimungkinkan dapat diberikan angka kredit.
16
Tahap 7.
Setelah mengikuti program PKB, guru wajib mengikuti PKG di akhir semester.
PKG di akhir semester tersebut dimaksudkan untuk melihat peningkatan kompetensi yang
telah dicapai oleh guru setelah melaksanakan PKB. Selain itu, hasil penilaian kinerja yang
diperoleh akan dikonversi ke perolehan angka kredit. Gabungan angka kredit perolehan dari
PKG dan PKB yang telah diikuti guru akan diperhitungkan untuk kenaikan pangkat dan
jabatan fungsional guru serta merupakan bahan pertimbangan untuk pemberian tugas
tambahan atau pemberian sanksi bagi guru. Sebagai bukti bahwa guru telah melaksanakan
kegiatan PKB, guru diwajibkan membuat deskripsi diri terkait dengan kegiatan PKB yang
dilaksanakan dan dilampirkan dalam usulan angka kreditnya.
Tahap 8.
Di akhir semester, semua guru dan koordinator PKB tingkat sekolah melakukan
refleksi apakah kegiatan PKB yang telah diikutinya benar-benar bermanfaat dalam
meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan kegiatan PKB sebagaimana dijelaskan pada tahapan tersebut di atas perlu
dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan monev tersebut dilakukan oleh
koordinator PKB kabupaten bekerja sama dengan koordinator PKB tingkat sekolah. Kegiatan
monev ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kegiatan PKB yang dilaksanakan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan monev direncanakan dan dilaksanakan dengan
aktivitas mengkaji kekuatan, permasalahan, dan hambatan serta pemecahannya untuk perbaikan
kegiatan PKB di masa mendatang. Kegiatan monev yang dilakukan oleh koordinator
dilaksanakan pada pertengahan pelaksanaan kegiatan PKB.
17
BAB IV
18
b. Tim Inti Kabupaten/Kota, Provinsi dan LPMP, dan P4TK memantau pelaksanaan
kegiatan PKB bagi guru. Setiap tim inti membuat laporan hasil monitoring dan
mendesiminasikan nya kepada pihak terkait.
c. Tim Monev Independen, jika dimungkinkan. Kegiatan monev tim independen ini
mencakup kegiatan operasional maupun kegiatan teknis akademis.
Responden yang akan menjadi subyek monitoring adalah Kepala Sekolah, Koordinator
PKB, Guru Pendamping dan pihak lain yang terkait. Sedangkan metode monev untuk
pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara, observasi, dan
studi dokumen.
2. Evaluasi Mandiri.
Sekolah melakukan evaluasi mandiri sekali di akhir tahun pembelajaran terhadap
pelaksanaan PKB yang telah dilaksanakan di sekolah. Hasil evaluasi mandiri ini
merupakan bahan dan lampiran laporan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan
PKB yang dijalankan dalam setiap tahunnya. Hasil evaluasi mandiri dapat dijadikan
acuan untuk perbaikan pelaksanaan PKB untuk tahun berikutnya.
19
BAB V
PENUTUP
20
Lampiran :
Nama Sekolah : SMP N 2 KUTA SELATAN Nomor Statistik Sekolah : 201 220 406 002
Alamat: Jln Bali Cliff Ungasan Kecamatan :Kuta Selatan Kabupaten :Badung
I. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan.
Kegiatan Inti.
Kegiatan Penutup
21
3. Pemanfaatan berbagai hasil penilaian untuk
memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang
kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya
22
3. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti
pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk
memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk
menghasilkan karya inovatif
23
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih
saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan
kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan
tersebut
(
Drs. I Gusti Agung Rai Sutanaya, M.Pd
( ___________________________ )
N
NIP.19570926 197903 1010
24
Lampiran :
Strategi Pengembangan
Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Keprofesian Berkelanjutan Yang (Diisi Dengan memberi
A. Kompetensi
Akan Dilakukan Guru Untuk Tanda V )
Peningkatan Kompetensi Terkait 5
1 2 3 4 6
a b
I. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan.
Kegiatan Inti.
Kegiatan Penutup
25
dengan efektif
III.Penilaian Pembelajaran
(
( __________________________ ) Drs. I Gusti Agung Rai Sutanaya, M.Pd
N
NIP.19570926 197903 1010
CATATAN :
1. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sendiri
26
5. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh :
a). institusi selain sekolah atau b). KKG/MGMP/MGBK
27
Lampiran :
Format 3 : RENCANA FINAL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Nama Sekolah :SMPN @ Kuta Selatan Nomor Standar Sekolah :201 220 406 002
1 Drs.IGAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sutanaya,M.Pd
2 Drs.I Made
Wilaksana
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
28
35
36
Koordinator Mengetahui
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan: Kepala SMP Negeri 2 Kuta Selatan
Lampiran :
Format 4 : REFLEKSI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Apakah guru sudah siap untuk mengajukan permohonan untuk Penjelasan dari jawaban yang diberikan :
kenaikan pangkat ?
29
Sudah / Belum (coret salah satu)
Tanda Tangan Guru Koordinator PKB Kepala SMP Negeri 2 Kuta Selatan
(
( _____________________ ) I Nengah Sumerata, S.Pd Drs. I Gusti Agung Rai Sutanaya, M.Pd
NIP. 19620116 198403 1 013 NIP.19570926 197903 1010
30
Lampiran :
Format 5 : DESKRIPSI DIRI SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN PKB
( PENGEMBANGAN DIRI )
Nama Sekolah :SMPN 2 Kuta Selatan Nomor Statistik Sekolah:201 220 406 002
Tanggal :
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
2) Kegiatan ...........................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
3) Kegiatan ...........................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
31
................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
Sekolah : ....................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
Sekolah : ................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
32
sekolah ................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
( ________________________ )
Mengetahui :
33
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT
1. Isilah semua informasi yang dibutuhkan dengan benar pada format Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan yang tersedia
2. Format 1, merupakan instrumen evaluasi diri guru untuk rencana pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
Format evaluasi diri diisi guru dengan kekuatan dan kelemahan terhadap penguasaan
kompetensi terkait sebelum melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Jika ada,
evaluasi diri tersebut dapat diperkuat dengan eviden (bukti) yang dapat memperkuat
pernyataan kekuatan dan kelemahan dari kompetensi terkait.
3. Format 2, merupakan instrumen rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
akan dilakukan guru.
Format ini diisi oleh guru bersama koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan di
sekolah.
“ belum dapat membedakan model, strategi, pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran”, maka format 2 dijelaskan rencana guru dalam meningkatkan kompetensi
tersebut. Kolom strategi PKB diisi dengan ceklis (√) sesuai dengan rencana guru dalam
melakukan PKB ( lihat catatan di bagian bawah format 2 ).
4. Format 3, merupakan rekapitulasi rencana final PKB untuk semua guru di sekolah.
Format ini diisi oleh koordinator PKB. Kolom kompetensi, kompetensi yang menghasilkan
Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif, kompetensi penunjang pembelajaran berkualitas dan
kompetensi melaksanakan tugas tambahan diisi dengan ceklis (√) berdasarkan data rencana
PKB masing-masing guru sebagaimana tercantum dalam format 2.
5. Format 4, merupakan format refleksi guru setelah mengikuti kegiatan PKB.
Bagian A, diisi oleh koordinator PKB sesuai program, bukti fisik/portofolio individu guru
yang mengikuti PKB dan hasil pengamatan terhadap usaha guru dalam mengembangkan diri
serta PKB yang masih dibutuhkan guru.
Bagian B, diisi oleh guru yang dinilai bersama koordinator PKB berkaitan dengan
dampak/hasil pelaksanaan peningkatan kompetensi yang telah dilakukan oleh guru.
Bagian C, diisi dengan kesiapan guru dalam permohonan kenaikan pangkat.
6. Format 5, merupakan format deskripsi diri guru sehubungan dengan kegiatan pengembangan
diri yang diikutinya selama satu tahun terakhir. Format ini diisi dan ditandatangani oleh
guru.
a. Butir 1 diisi dengan berbagai kegiatan pengembangan diri yang diikuti guru selama satu
tahun terakhir.
Untuk masing-masing kegiatan harus dilengkapi dengan informasi sebagai berikut :
Lama kegiatan ............ (diisi dengan lama pelaksanaan kegiatan yang diikuti)
Tempat kegiatan ......... (diisi dengan tempat pelaksanaan kegiatan yang diikuti)
34
Tujuan kegiatan .......... (diisi dengan tujuan kegiatan yang diikuti)
Strategi pelaksanaan ... (diisi dengan strategi bagaimana kegiatan ini dilaksanakan,
apakah secara mandiri atau kelompok di sekolah atau di luar sekolah seperti :
KKG/MGMP, dengan bantuan kepakaran lain seperti : dari universitas, P4TK,
penyedia jasa pelatihan/pelayanan lainnya).
Cakupan materi esensial dari kegiatan pengembangan diri tersebut ... ( diisi dengan
materi esensial apa saja yang diberikan dalam kegiatan yang diikuti ).
b. Butir 2, diisi dengan pendapat guru tentang kesesuaian materi dari berbagai kegiatan
pengembangan diri tersebut terhadap mata pelajaran yang diampu, dan apa alasannya ?
c. Butir 3, diisi dengan pendapat guru dan/atau sekolah tentang manfaat dari berbagai
kegiatan pengembangan diri yang diikuti baik bagi dirinya, peserta didik, maupun bagi
sekolah secara keseluruhan.
d. Butir 4, diisi dengan pendapat guru dan/atau sekolah tentang dampak dari berbagai
kegiatan pengem,bangan diri yang diikuti terhadap dirinya, peserta didik, maupun bagi
sekolah secara keseluruhan.
e. Butir 5, diisi dengan pendapat guru tentang permasalahan yang dihadapinya dalam
mengimplementasikan hasil berbagai kegiatan pengembangan diri tersebut.
f. Butir 6, diisi dengan pendapat guru tentang upaya yang dilakukannya untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam mengimplementasikan berbagai kegiatan
pengembangan diri tersebut.
g. Butir 7, diisi dengan pendapat guru tentang upaya yang dilakukannya untuk
mensosialisasikan hasil berbagai kegiatan pengembangan diri tersebut kepada teman
sejawat di dalam dan/atau di luar sekolah.
h. Butir 8, diisi dengan informasi tentang kegiatan atau upaya lain yang diikuti atau
dilakukan guru, tetapi kegiatan lain tersebut mendukung peningkatan kompetensi guru
atau membantu meperlancar upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
35