SUPERVISI AKADEMIK
SD INPRES KUIPONS
SEPTEMBER - OKTOBER 2012
Di Susun
Oleh
KEPALA SD INPRES KUIPONS
SLAMET RIYADI, S.Pd
NIP. 197409071996061002
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran menuju standar proses perlu dilakukan
upaya yang sistematis dan berkelanjutan, diantaranya melalui program supervisi akademik
terhadap guru mata pelajaran dan guru pembimbing. Supervisi akademik mencakup kurikulum,
kegiatan belajar mengajar, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Tujuan utama supervisi
akademik adalah perbaikan proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu proses dan
mutu hasil pembelajaran..
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran,
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran,
menilai
hasil
pembelajaran,
LAMPIRAN 1
JADWAL SUPERVISI AKADEMIK
SD INPRES KUIPONS NIMBOKRANG
SEMESTER I (SATU)
TAHUN PELAJARAN 2012./ 2013
N
o
Nama Guru
1.
Lemina Dodop,S.Pd
M. Daka, S.Pd
Hari,
Tanggal
02 Okt
2012
24 Sept
2012
Jam
Pelaj ke
Mapel
Kelas
Sasaran
Nama
Supervisor
5-6
SBK
III
Slamet Riyadi
1-2
PKN
II
Slamet Riyadi
Ket
Ariance Hawase
Toijah, S.Pd
Mugiyanto, S.Pd
Martince Giay,S.Pd
Sujono, S.Pd
Samsudin, A.Ma.Pd
Surianti, S.Pd
10
11
Husni Ohee
18 Sept
2012
25 Sept
2012
27 Sept
2012
01 Okt
2012
24 Sept
2012
17 Sept
2012
02 Okt
2012
25 Sept
2012
27 Sept
2012
3-4
Pend. Ag
Kristen
VI
Slamet Riyadi
4-5
Bhs Indo
Slamet Riyadi
1-2
IPS
III
Slamet Riyadi
4-5
IPS
Slamet Riyadi
1-2
MAT
IV
Slamet Riyadi
1-2
IPA
VI
Slamet Riyadi
5-6
IPA
II
Slamet Riyadi
5-6
SBK
Slamet Riyadi
1-2
Penjas
IV
Slamet Riyadi
IDENTITAS GURU
1. Nama guru
2. Mata pelajaran
3. Topik / Tema
4. Kelas/Semester
5. Hari/tanggal
6. Waktu
N
ASPEK KEGIATAN / KONDISI
O
I. PERSIAPAN
1 Standar kompetensi / Kompetensi Dasar / Silabus
2 Program Tahunan / Program Semester
3 Pemetaan Standar Kompetensi, Topic / Tema
4 Desain Pembelajaran / Rencana Pelajaran , SKM /
SKH
5 LKS
6 Daftar Nilai
7 Daftar Hadir Siswa / Absensi
8 Jurnal Kelas / Guru
II. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. PENDAHULUAN
1 Apersepsi / Prasarat pengetahuan
2 Menuliskan / menyampaikan tujuan / Indikator
3 Motivasi
4 Pra eksperimen *
5 Membahas tugas ( PR ) sebelumnya
B. KEGIATAN POKOK / KEGIATAN INTI
1 Penggunaan metode / pendekatan sesuai dengan
materi
2 Penggunaan alat peraga / alat bantu
3 Penggunaan LKS
4 Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar
5 Bimbingan guru kepada siswa
6 Pengembangan ketrampilan siswa : Menggunakan
alat, pemecahan masalah, pemanfaatan
lingkungan, pengungkapan, presentasi
7 Menghubungkan materi dengan budi pekerti,
kehidupan sehari-hari, tehnologi dan lingkungan
8 Pencapaian tujuan / indikator
9 Penilaian
SKOR
0
KETERANGA
N
C.
1
PENUTUP
Membuat kesimpulan / Rangkuman /
Pengembangan
2 Memberikan tugas rumah ( PR )
III. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
1 Penyajian sesuai dengan urutan materi
2 Pengelolaan waktu
3 Tehnik bertanya
4 Pengelolaan kelas
5 Penguasaan Materi
6 Penggunaan Papan Tulis
7 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
8 Penampilan / Performance Guru
Jumlah skor
Keterangan Penilaian :
4 = ada, sesuai, lengkap, teratur
3
ada, sesuai, lengkap, kurang teratur
2 = ada, sesuai, tidak lengkap, tidak
teratur
1 = ada, tidak sesuai, tidak
lengkap,tidak teratur
0 = tidak ada
* Tidak dinilai
Skor Maksimal : 4 x 31 = 124
Jumlah SkorPerolehan
Nilai
=
Jumlah skor maksimal
Klasifikasi nilai :
3,10
4,00
2,10
3,00
1,10
2,00
0,10
1,00
Kesimpulan
=
=
=
=
Amat Baik
Baik
Cukup
Kurang
4,00
3,00
2,00
1,00
0
x 100
A
B
C
D
: ...............................................................................................................................................................
..................
.................................................................................................................................................................................
Saran
Saran : .............................................................................................................................................................................
......
...................................................................................................................................................................................
..
..
Nimbokrang, .. 2013
KEPALA SEKOLAH,
...
Nip. -
.
NIP. -
LAMPIRAN: 2
REKAPITULASI HASIL SUPERVISI AKADEMIK
SD INPRES KUIPONS
SEMESTER 1 (SATU)
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
N
o
Nama Guru
Mapel
Kelas
Hasil skor
Kualit Kuant
a
i
1.
L. DODOP
SBK
III
Amat
baik
96%
M. DAKA
PKn
II
Amat
baik
98%
A.HAWASE
M. GIAY
PGAK
IV
Baik
90%
IPS
Amat
93%
Catatan
Khusus
Tindak
lanjut
Dipertahanka
n agar lebih
sempurna
Dipertahanka
n agar lebih
sempurna
Ditingkatkn
KBM nya dan
dilengkapi
kekurangnnya
Perlu
tingkatkan
Amat baik
Perlu
tingkatkan
Ditingkatkan
Perlu
Amat baik
Perlu di
pertahankan
Setelah di
supervisi
kembali
hasilnya lbh
sempurna
Amat baik
Akan di
supervise
kembali
Realisasi
Tindak lanjut
Baik
5
TOIJAH
6
7
MUGIYANT
O
IPS
III
Amat
Baik
98%
SUJONO
MTK
IV
Amat
Baik
98%
III
Amat
Baik
IPA
II
Amat
Baik
95%
Pend
Ag.
Islam
Sgt
Baik
95%
SAMSUDIN
SURIANTI
10
D.Y. ASTUTI
11
Amat
Baik
B. Indo
HUSNI OHE
IPA
Penjas
IV
Baik
98%
97%
96%
lagi
prestasinya
Dipertahanka
n agar lebih
sempurna
Dipertahanka
n agar lebih
sempurna
Dipertahanka
n agar lebih
sempurna
Coba
gunakan
percobaan
eksperimen
Perlu
ditingkatkan
lagi dan
dilengkapi yg
lainnya
Perlu
tingkatkan
lagi
Pertahankan
prestasinya
dan
kekurangan
nya
dilengkapi
tingkatkan
Perlu
tingkatkan
Perlu
tingkatkan
Perlu
tingkatkan
Perlu
tingkatkan
Akan di
supervise
kembali
Perlu
tingkatkan
Akan di
supervise
kembali
LAMPIRAN:4
Perlu di
pertahankan
Ditingkatkan
lagi agar lbh
sempurna
Ditingkatkan
lagi agar lbh
sempurna
Ditingkatkan
lagi agar lbh
sempurna
Ditingkatkan
lagi agar lbh
sempurna
Setelah di
supervisi
kembali
hasilnya lbh
sempurna
Agar lebih
sempurna
lagi
Setelah di
supervisi
kembali
hasilnya
sempurna
Page 26
LAPORAN PELAKSANAAN
PROGRAM KEPENGAWASAN
SMP/SMA/SMK
SEMESTER 1
PERIODE OKTOBER-DESEMBER
KABUPATEN SELUMA
TAHUN 2010/2011
Disusun oleh:
M.MULTAZAM, M.Pd.
NIP. 196912021992031005
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah merupakan pedoman pelaksanaan kinerja pengawas sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwasanya seorang
Pengawas Sekolah se nantiasa dinilai, dipantau, dan dikendalikan dengan rambu-rambu kompetensi yang pada
gilirannya menjadi prasyarat mutlak profesionalitas pengawas itu sendiri. Secara substantif, Standar Kompetensi
Pengawas Sekolah mengisyaratkan bahwa seorang Pengawas Sek olah wajib memiliki enam dimensi kompetensi,
yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi
evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial.
Agar dapat memeranka n tugasnya secara lebih profesional, Pengawas Sekolah dituntut memiliki kepekaan terhadap
berbagai inovasi pendidikan yang akselerasinya begitu kencang dari masa ke masa. Kepekaan yang dimaksud antara
lain dapat ditunjukkan dengan sikap antisipatif dan re sponsif terhadap berbagai perubahan kebijakan pendidikan
serta senantiasa merancang tugas kepengawasannya secara lebih terarah.
Untuk lebih mengarahkan tugasnya, Pengawas Sekolah harus memiliki Program Kerja Pengawas sebagai acuan
pelaksanaan tugasnya. Prog ram kerja tesebut harus berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan sebagai
muara dari segenap aktivitas pendidikan yang dilaksanakan di setiap jenjang sekolah.
Bukti pelaksanaan tugas Pengawas harus terekam dalam bentuk laporan yang disusun secara sistematis dan realistis
sejalan dengan tugas pokok Pengawas, yaitu menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah
sekolah tertentu,baik negeri maupun swasta (Keputusan Menpan Nomor 118/1996 Bab II Pasal 3 ayat 1). Dengan
dasar itulah, maka laporan Pengawas ini disusun sebagai wujud akuntabilitas Pengawas kepada pihak-pihak yang
relevan dengan bidang kepengawasan. Laporan ini berisi rekaman pelaksanaan tugas Pengawas selama satu tahun
pelajaran 2010/2011.
B. Fokus Masalah
Sejalan dengan dimensi kompetensi kepengawasan yang telah diisyaratkan, maka fokus masalah pada pelaksanaan
kepengawasan pada semester 1 periode Oktober-Desember tahun 2010/2011 lebih diarahkan pada kinerja kepala
sekolah dan kinerja guru pada persiapan k egiatan awal tahun pelajaran di masing-masing sekolah binaan. Fokus
masalah ini tidak sebatas pengawasan akademik saja tetapi juga yang pelaksanaan pengawasan manajerial, yang
mana tugas pokok pengawas tersebut dilakukan melalui pemantauan, penilaian, dan pembinaan.
Dengan fokus masalah di atas, maka ada beberapa masalah yang dirumuskan, diantaranya:
1. Bagaimanakah kinerja kepala sekolah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga bulan kedua semster 1 telah
terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
2. Bagaimanakah kinerja guru sekolah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga bulan kedua semester 1 telah
terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
A. Kompetensi Pengawas Sekolah
Secara terminologis, kompetensi diartikan sebagai seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap,
nilai, dan keterampilan yang harus dikuasai dan dimiliki seseorang dalam rangka melaksanakan tugas pokok, fungsi,
dan tanggung jawab pekerjaan dan/atau jabatan yang disandangnya. S udjana (2008:1) mengemukakan,
Kompetensi pengawas sekolah adalah seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai, dan
keterampilan yang harus dikuasai dan ditampilkan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik
dan pengawasan mana jerial pada sekolah binaannya.
Dalam pengertian kompetensi pengawas tersebut tersirat tiga ciri utama kompetensi, yaitu: (a) adanya substansi atau
materi yang harus dikuasai pengawas sekolah yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya; (b) adanya
performance atau tampilan perilaku nyata dari pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai
pencerminan dari materi yang telah dikuasainya; serta (c) adanya hasil dari performance pengawas sekolah dalam
bentuk hasil-hasil pengawasan yang tampak dari kinerja sekolah yang dibinanya.
B. Tugas Pokok Pengawas
Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang diangkat dan diberi tugas, tangung jawab, dan
wewenang oleh pemerintah untuk melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manaje rial melalui
kegiatan pemantauan, penilaian, pembinaan, pelaporan, dan tindak lanjut pada sekolah-sekolah yang ditunjuk.
Pengawasan akademik adalah memantau, menilai, dan membina guru agar dapat mempertinggi kualitas proses
pembelajaran yang dilaksanakann ya. Oleh sebab itu, sasaran dari pengawasan akademik adalah guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan pengawasan akademik adalah mempertinggi kualitas hasil belajar yang
dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Pengawas an manajerial adalah memantau, menilai, dan membina kepala sekolah dan seluruh tenaga administrasi
sekolah agar dapatmempertinggi kualitas administrasi dan pengelolaan sekolah. Oleh sebab itu, sasaran dari
pengawasan manajerial adalah kepala sekolah dan t enaga administrasi sekolah dalam melaksanakan administrasi
dan pengelolaan sekolah. Tujuan pengawasan manajerial adalah mempertinggi kualitas kinerja sekolah.
Kedua jenis pengawasan di atas dilaksanakan oleh pengawas sekolah melalui tiga kegiatan, yakni kegiatan
pemantauan, kegiatan penilaian, dan kegiatan pembinaan.
Pemantauan adalah kegiatan mencermati, mengamati, memotret, merekam, atau mencatat berbagai fen omena, baik
fenomena akademik (guru dalam proses pembelajaran) maupun fenomena manajerial (kepala sekolah dan tenag
alain dalam kegiatan administrasi dan pengelolaan sekolah).
Penilaian adalah proses kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi untuk men entukan pencapaian hasil
dalam rangka pengambilan keputusan. Penilaian dapat juga dipandang sebagai proses memberikan pertimbangan
terhadap suatu objek atau fenomena berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria ada yang bersifat mutlak dan ada yang
bersifat rel atif. Penilaian dilakukan pengawas sekolah kepada guru, kepala sekolah, dan tenaga lainnya dalam
melaksanakan tugas pokok dantanggungjawabnya masing-masing, yang sering disebut penilaian kinerja.
Pembinaan adalah kegiatan memberikan bimbingan, bantuan kepada seseorang agar yang bersangkutan dapat
memecahkan masalah atau mengatasi masalah yang dihadapinya.
C. Kegiatan Pengawasan
Apabila ketiga kegiatan pengawasan sekolah dilaksanakan pengawas sekolah pada pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial, ma ka substansi yang menjadi objek pengawasannya dapat dipetakan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
Kegiatan Pengawas dalam Melaksanakan Pengawasan Akademik
dan Manajerial
Jenis KegiatanPengawasan Akademik
(Guru)Pengawasan Manajerial
(Kepala Sekolah)Memantau1.memantau kegiatan guru dalam mengajar di kelas;
2.memantau kegiatan guru dalam menilai proses dan hasil belajar siswa;
1.memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan;
2.memantau pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah; dan
3.memantau pelaksanaan ulangan akhir semester
Menilai1.menilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran;
2.menilai kemampuan guru dalam membuat alat dan melaksanakan penilaian;
1.menilai kinerja kepala sekolah dan tenaga administrasi;
2.menilai fungsi-fungsi kepemimpinan sekolah;
3.menilai kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah;
4.menilai kemampuan kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolah.
Membina1.membina kompetensi guru;
2.membina guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa;
3.membina membuat isntrumen penilaian (ualangan harian, ulangan akhir semester)
1.membina kompetensi kepala sekolah
2.membina kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah; dan
3.membina kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin, tanggung jawab, dan motivasi kerja.
4.Membina pembuatan tugas pokok fungsi kepala sekolah, TU dan para PKS.
D. Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah
Untuk memudahkan pencapaian tujuan program kepengawasan, khususnya dalam menilai kinerja guru dan kepala
sekolah maka perlu mengtahui dan memahami standar kompetensi yang disyaratkan untuk guru dan kepala sekolah.
1. Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 teta ntang standar kulifikasi
akademik dan standar kompetensi guru menyatakan bahwa guru mesti menguasai dan mengaplikasikan empat
dimensi kompetensi, yaitu: 1) kompetensi kepribadian; 2) kompetensi pedagogik; 3) kompetesi profesional; dan 4)
kompetensi sosial. Adapun rincian pokok adalah:
1. Kompetensi Kepribadian
a.Bertindak sesuai dengan norma agama,hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b.Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c.Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
d.Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
e.Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
2. Kompetensi Pedagogik
a.Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,kultural, emosional,dan intelektual.
b.Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c.Mengembangkankurikulum yang terkait dengan bidangpengembangan yang diampu
d.Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik
e.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan
yang mendidik.
f.Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.
g.Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengak-tualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.
h.Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun denganpeserta didik.
i.Memanfaatkan hasilpenilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
j.Melakukan tindakanr eflektif untuk peningkatan kualitaspembelajaran.
3. Kompetesi Profesional
a.Menguasai materi,struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b.Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
c.Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d.Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
4. Kompetensi Sosial
a.Bersikap inklusif,bertindak objektif,serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras,kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
b.Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun dengansesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua,
danmasyarakat.
c.Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun dengansesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua,
danmasyarakat.
d.Berkomunikasi dengan komunitasprofesi sendiri danprofesi lain secaralisan dan tulisanatau bentuk lain.
2. Kompetensi Kepala Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 telah dinyatakan secara eksplisit
bahwa kepala sekolah mesti menguasai dan mengaplikasikan lima dimensi kompetensi, yaitu: 1) kompetensi
kepribadian; 2) kompetensi manajerial; 3) kompetesi kewirausahaan; 4) kompetensi supervisi; dan 5) kompetensi
sosial.
1. Kompetensi Kepribadian:
a. berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas disekolah;
b. memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin
c. memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah;
d. bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
e. mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
kepala sekolah; dan
f. memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2. Kompetensi Manajerial
a. menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan;
b. mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
A. Pendakatan
Dalam melaksanakan supervisi ke sekolah binaan, digunakan beberapa pendekatan, yaitu pendekatan pribadi
(personal approach), pendekatan administratif (administrative approach), dan pendekatan masukan dari bawah
(bottom up approach).
Pendektan pribadi dila kukan dengan cara memperlakukan kepala sekolah dan guru bukan sebagai bawahan, akan
tetapi sebagai responden dan mitra kerja. Dengan pendekatan ini diharapkan agar iklim supervisi tercipta dalam
suasana yang lebih nyaman tanpa ada perasaan tertekan. Pende k atan administratif dilakukan dengan cara merekam
kegiatan sekolah melalui pembinaan administrasi secara berkala. Pendekatan masukan dari bawah dilakukan dengan
cara menampung masukan atau saran dari guru dan kepala sekolah sebagai responden untuk tindakan supervisi
klinis selanjutnya.
B. Metode atau Teknik Supervisi
Guna memperoleh informasi akurat tentang kualitas pelaksanaan tugas kepala sekolah (dan guru), pelaksanaan
supervisi menggunakan beragam teknik.
1. Teknik observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan merekam kegiatan sekolah, baik secara langsung maupun tidak
langsung, baik melalui dokumen maupun action guru dan kepala sekolah.
2. Teknik analisis dokumen
Teknik ini dilakukan dengan cara menganalisis akurasi pengerjaan dokumen sekolah dikaitkan dengan norma-norma
administratif yang berlaku.
3. Teknik wawancara
Teknik ini dilakukan dengan cara mewawancarai responden (guru, kepala sekolah, komite sekolah) berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
4. Teknik diskusi, seminar, workshop
Teknik ini terutama diarahkan pada hal-hal yang memerlukan tidakan lebih lanjut pada kompetensi khusus, seperti
penyusunan KTSP, PTK, atau penulisan KTI.
5. Teknik Tes
Teknik ini digunakan sesekali pada saat supervisor memerlukan informasi tentang kemampuan responden dalam
menguasai teori-teori akademik atau manajerial sekaligus implementasinya. Tes bisa berupa tes lisan, tes tulis,
maupun tes tindakan.
C. Kriteria Keberhasilan Sekolah
Untuk memperoleh gambaran hasil su pervisi tentang pelaksanaan tugas kepala sekolah, khususnya dalam
mengembangkan sembilan dimensi strategis di atas, ditetapkan kriteria keberhasilan sebagai berikut.
Nilai A jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan lebih dari 80%;
Nilai B jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan antara 71-80%
Nilai C jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan antara 61-70%
Nilai D jika indikator-indikator pada setiap dimensi ters edia dan dilaksanakan antara 51-60%
Nilai E jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan kurang dari 50%
***
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengawasan
1. Data Sekolah yang Menjadi Subjek Pembinaan
Sesuai dengan surat tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma adalah:
bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus mendorong kepala sekolah agar ma mpu mengidentifikasi potensi,
mengelola dan memberdayakan selu r uh potensi yang dimilikinya baik yang berbentuk material maupun non
material, seperti: modal intelektual modal sosial dan modal spritual Sehingga diharapkan terwujud sekolah yang
efektip dan efesien dalam pemanfaatan seluruh potensinya terutama dalam meni ngkatkan mutu layanan dan mutu
pendidikannya.
Tahapan pelaksanaan tugas menilai dan membina satuan pendidikan yang berorientasi pada penjaminan mutu ini,
diawali dengan identifikasi profil sekolah, pendataan guru, penilaian guru dan pengelolaan sekolah dila njutkan
dengan pembinaan terutama berkaitan dengan kompetensi kepala sekolah dan guru. Proses identifikasi profil
sekolah dan pendataan guru didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) ayang tertuang dalam PP 19 tahun
2005 dan komponen yang menjadi d asar penilaian dalam Akreditasi sekolah sehingga tingkat kelayakan dan kinerja
sekolah dapat tergambar dengan jelas. Harapanya adalah agar sekolah betul-betul dapat meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan (costumer) pendidikan secara efektif dan efesien sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
( SPM ) bahkan dapat melampauinya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1. diungkapkan bahwa dalam memberikan
pelayanan pendidikan sekolah harus berpijak pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdiri atas: Standar Isi,
Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Tenaga Pendidikan dan Kependidikan, Standar Sarana
Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan standar Penilaian Pendidikan.
No.DimensiKEADAAN SEKOLAHKETERANGANHASIL SUPERVISI/
MONITORINGPENILAI ANALATLTSABCD1. Standar Isi
1)pelaksanaan kurikulum berdasarkan (KTSP).
2)pelaksanaan kurikulum dalam pengajaran
3)penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal
4)pelaksanaan program pengembangan diri
(ekstrakurikuler dan layanan konseling)
5)penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
6)kalender pendidikan
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
33422.Standar Proses
1)pelaksanaan proses pembelajaran
2)penilaian hasil belajar
3)supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah
4)Evaluasi proses pembelajaran oleh kepala sekolah dan tidak lanjut.
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
4313.Standar Kompetensi Lulusan
memiliki pengalaman belajar:
1)berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan,
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
171164.Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
1)mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
2)menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya.
3)merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
4)memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan
yang berlaku.
5)berkomunikasi secara efektif dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat.
6)guru menguasai materi pelajaran yang diajarkan serta mengembangkan nya dengan metode ilmiah.
7)kemampuan manajerial kepala sekolah.
8)kualifikasi dan pengalaman mengajar kepala sekolah
9)kemampuan kewirausahaan kepala sekolah
10)supervisi dan monitoring kepala sekolah
11)kuallifikasi dan masa kerja tenaga kependidikan daan petugas layanan khusus.
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
11835.Standar Sarana Dan Prasarana
memiliki prasarana yang lengkap
dan sesuai dengan ketentuan (jumlah, ukuran dan sarana):
1)ruang kelas
2)ruang guru
3)ruang tata usaha
4)tempat beribadah
5)ruang konseling
6)jamban
7)tempat bermain/berolahraga
8)ruang perpustakaan
9) ruang laboratorium
10) ruang pimpinan
11)ruang UKS
12)ruang organisasi kesiswaan
13)gudang
14) ruang sirkulasi
15)buku teks dan pemanfaatanya
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
96876.Standar Pengelolaan
1)pengelolaan kegiatan kesiswaan.
2)pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
3)suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
4)pelibatan masyarakat
5)pengelolaan pendayagunaan ditendik
6) mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
84757.Standar Pembiayaan
1)biaya untuk pengembangan ditendik.
2)modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M
3)membayar gaji, insentif, transpor, dan tunjangan lain ditendik untuk menunjang pembelajaran.
4)membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan.
5) biaya pengadaan alat tulis untuk pembelajaran.
6) biaya pengadaan bahan dan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.
7) biaya kegiatan rapat.
8) biaya transpor dan perjalanan dinas.
9)biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian.
10)biaya pengadaan daya dan jasa.
11)anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung.
12) pedoman pengelolaan keuangan
13)pengeloaan dana dari masyarakat transparan dan akuntabel.
14) subsidi silang
15)penetapan dana masyarakat melibatkan pihak terkait .
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
176118.Standar Penilaian
1)mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian.
2)menggunakan berbagai teknik penilaian.
3)mengolah/menganalisis hasil penilaian .
4)mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar.
5)memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
6) melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester
7)melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru agama
8)melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru PKn.
9) mengkoordinasikan UAS
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
93237
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi hasil pemantauan, penilaian, dan pembinaan sebagaimana telah penulis laporkan pada bab
empat, dapat dikemukakan simpulan-simpulan berikut ini.
1.Semua sekolah binaan telah memiliki dan berusaha memenuhi aspek-aspek yang berkaitan den gan delapan SNP
yang menjadi prioritas utama di semester 1 periode bulan Oktober-Desember.
2.Perolehan delapan SNP pembinaan kualitasnya bervariasi, bergantung pada kemampuan, kondisi, dan situasi
sekolah masing-masing.
3.Secara umum semua sekolah binaan memiliki persentase nilai baik dalam delapan SNP.
4.Kepala sekolah dan guru dapat dikategorikan baik dalam kinerjanya sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan.
B. Rekomendasi
Mengacu pada temuan hasil pengawasan dan pembinaan yang terurai dalam simpulan di atas, ada beberapa
rekomendasi yang penulis ajukan.
1.Pembinaan dan pengawasan kepada kepala sekolah dan guru hendaknya dilakukan secara terprogram, terpadu, dan
terarah (terfokus) khususnya pada pemenuhan standar nasional pendidikan.
2.Dimensi-dimensi pembinaan yang masih kurang efektif, baik dalam administrasi maupun dalam implementasi
hendaknya menjadi agenda utama dalam pembinaan selanjutnya.
3.Berbagai kinerja dan sika p kepala sekolah yang masih kurang relevan dengan ketentuan hendaknya sedikit demi
sedikit diubah sehingga sampai pada kadar pemimpiin ideal.
4.Para guru hendaknya terus mengoptimalkan peran dan fungsi MGMP di tiap gugus sekolah atau tingkat kabupaten
sehingga melahirkan beragam inovasi yang lebih berguna bagi proses belajar mengajar.
5.Pengawas, Kepala Sekolah, dan guru hendaknya tetap menjalin kemitraan secara sinergis dengan tetap menghargai
tugas pokok dan fungsi masing-masing.
***
BAB VI
PENUTUP
Uraian sebelumnya menunjukkan betapa besarnya peranan pengawas dalam mewujudkan keberasilan sekolah.
Pengawas hendaknya menjadi konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dan kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bahkan pengawas harus menjadi agen dan pelopor dalam inovasi
pendidikan di sekolah. Dalam konteks ini, maka mutu pendidikan di sekolah banyak bergantung kepada kemampuan
profesional pengawas sekolah.
Oleh karena itu kinerja pengawas salah satunya dapat dilihat d ari kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh sekolah
binaannya. Misalnya adanya peningkatan kinerja kepala sekolah, kebanggaan para kepala sekolah dan guru-guru
terhadap proses, hasil pengawasan dan performance pengawas; manfaat langsung yang diperoleh sekolah dalam
meningkatkan mutu sekolah; peningkatan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dan peningkatan
rata-rata prestasi belajar siswa.
Untuk meningkatkan kinerja pengawas inilah, maka dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya perlu disiapkan
pro gram pengawas sekolah. Dengan berpedoman kepada program, pengawas diharapkan mampu melaksanakan
tugas dan fungsinya lebih terarah dan efektif. Namun demikian sebaik apapun program pengawas disusun,
keberhasilan kegiatan kepengawasan tetap akan sangat berg antung kepada itikad baik, keuletan dan kerjasama dari
berbagai pihak.
Semoga kegiatan kepengawasan pada semester 1 periode Oktober-Desember tahun pelajaran 2010/2011 ini dapat
digunakan untuk merangcang dan memperbaiki program dan pelaksanaan pengawasan pada periode selanjutnya.
Amien.
Seluma, Desember 2010Mengetahui/ menyetujui;
Kepala Dinas Pendidikan Kab. Seluma
SYAIFUL ANWAR, S.Pd.,M.Pd.
NIP. 1
Pengawas Sekolah
M.MULTAZAM,M.Pd.
NIP. 196912021992031005
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sasaran : .