PRNDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan
Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan sangat menentukan
mendalam terhadap kekuatan dan kelemahan diri akan sangat penting artinya
diri. Pemahaman yang benar dan realtistis terhadap kekuatan dan kelemahan
diri merupakan salah satu kunci peningkatan konsep diri positif sebagai salah
adanya citra diri negatif seperti rasa tidak mampu, kekurangan fisik,
1
Berdasarkan pemikiran diatas, maka Terapi aktivitas kelompok ini
B. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan Khusus
sendiri.
2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pengertian
2000)
fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak
Wartonah 2000)
B. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khususnya
3
2. Klien dapat mengenal dan menyebutkan alat-alat yang berhias
wanita
C. Kriteria pasien
2. Pasien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku
D. Rencana kegiatan
5. Lamanya : 45 menit.
E. Metode
4
F. Media
Peralatan berhias
Susunan pelaksana
1. Tugas Leader
5
2. Tugas Co. Leader
Membuka acara
Mendampingi leader
3. Tugas fasilitator
4. Tugas Observer
tersedia).
penutupan.
H. Peserta
Ny. D
Ny. E
6
Ny. Y
Ny. O
Ny. L
Ny. N
Ny. P
Ny. I
I. Setting
7
Keterangan :
: Leader
: Co. leader
: Perawat
: Observer
: Pasien
J. Alat :
1. Handphone
2. Bola
K. Fase kerja
A. Persiapan
B. Orientasi
8
3. Memperkenalkan nama perawat dan pasien serta memasang atribut
nama pasien.
4. Kontrak :
diri.
e. Aturan Kelompok :
C. Kerja
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri) dan
9
2. Hidupkan handphone dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam.
giliran.
D. Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi objektif
kehidupan sehari-hari.
pasien.
10
3. Kontrak yang akan datang
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
berhias
wanita
4. Mempraktikkan cara
11
berhias
Jumlah
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian
besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas
kolektif.
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting). Kurang perawatan diri
untuk dirinya. Sesi yang digunakan untuk terapi aktivitas kelompok pada defisit
perawatan diri, sesi tata cara berhias, menyebutkan manfaat berhias, alat-alat
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
TBK
14