Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No.

1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-40

Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah


Domestik di Kelurahan Keputih Surabaya
Rochma Septi Pratiwi dan Ipung Fitri Purwanti
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: purwanti@enviro.its.ac.id

Abstrak—Air limbah domestik yang berasal dari rumah Hidup [1], 50% pencemaran yang terjadi di Kali Surabaya
tangga menyebabkan berbagai persoalan lingkungan berasal dari limbah rumah tangga. Sebagai kota yang
seperti pencemaran Kali Surabaya, peningkatan biaya memanfaatkan air sungai sebagai air baku untuk air minum,
pengolahan air minum oleh perusahaan daerah setempat hal ini sangat merugikan karena setiap penambahan beban
dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Adanya BOD sebesar 1 mg/l akan menyebabkan kenaikan biaya
persoalan ini mendorong terbentuknya suatu sistem pengolahan sebesar Rp 9,17/m3 [2].
pengolahan air limbah yang bersifat terintegrasi. Sistem
yang ditawarkan merupakan suatu sistem pengelolaan air Tidak hanya itu, sanitasi perkotaan yang tidak dikelola
limbah domestik yang meliputi penyaluran serta dengan baik juga akan membawa dampak negatif bagi
pengolahan air limbah domestik, berupa grey water dan kesehatan [3], buruknya sanitasi perkotaan dapat
black water. Pada perencanaan ini, penyaluran air limbah menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit seperti
didesain terpisah dengan air hujan dengan tujuan diare, muntaber dan penyakit kulit. Oleh sebab itu, perlu di
mengurangi resiko kontaminasi air limbah pada tubuh rencanakan suatu sistem yang terintegrasi untuk mengatasi
manusia. Penyaluran air limbah ini direncanakan dan mencegah permasalahan yang ada. Sistem penyaluran
sepanjang 4261.12 meter yang dibagi sebanyak 6 segmen. dan pengolahan air limbah domestik secara cluster
Saluran air limbah ini akan melayani Kelurahan Keputih merupakan salah satu solusi yang ditawarkan. Dengan
dengan periode perencanaan selama 5 tahun. Dengan adanya sistem ini, diharapkan pencemaran lingkungan dapat
adanya pengelolaan air limbah domestik ini, diharapkan dicegah dan taraf kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan.
pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan taraf
kesehatan masyarakat dapat meningkat.
II. GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Kata Kunci—air limbah domestik, pengelolaan air limbah,
penyaluran air limbah, perencanaan. Keputih merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Sukolilo, Surabaya Timur, dengan ketinggian
tanah ± 3 meter di atas permukaan air laut. Kelurahan ini
I. PENDAHULUAN memiliki 40 RT dan 9 RW dengan luas wilayah 1440 Ha.
Sebagian besar wilayah Kelurahan Keputih merupakan tambak
S urabaya merupakan ibukota provinsi Jawa Timur yang
memiliki aktivitas padat. Tidak hanya dalam sektor
yang digunakan sebagai mata pencaharian sebagian penduduk
setempat. Kelurahan Keputih memiliki curah hujan sebesar 25
bisnis, jasa dan perdagangan, namun juga dalam bidang mm/tahun dan suhu udara rata-rata (28 – 36) oC. Secara
pendidikan. Banyaknya kampus perguruan tinggi ternama, geografis, Kelurahan Keputih berbatasan dengan:
baik negeri maupun swasta, menjadi pilihan untuk a. Batas wilayah sebelah utara: Kelurahan Kejawan
melanjutkan studi bagi sebagian orang. Padatnya aktivitas Tambak
tersebut merupakan representasi dari banyaknya orang yang b. Batas wilayah sebelah timur : Laut/ Selat Madura
melakukan kegiatan di Surabaya. Semakin banyak orang c. Batas wilayah sebelah selatan : Kelurahan Medokan
yang tinggal di Surabaya maka akan semakin tinggi pula Semampir dan Semolowaru
kepadatan penduduknya. Ditinjau dari aspek lingkungan, hal d. Batas wilayah sebelah barat : Kelurahan Klampis
ini tentu saja tidak menguntungkan karena berpotensi Ngasem [4]
menimbulkan berbagai permasalahan pencemaran.

Salah satunya adalah sanitasi perkotaan yang telah III. URAIAN PERENCANAAN
menjadi pencemar badan air di Kota Surabaya. Kebiasaan
masyarakat buang air besar sembarang, tidak memiliki A. Penentuan Debit Air Limbah
tangki septik, dan membuang air bekas cucian ke got Perhitungan debit air limbah berdasarkan pada konsumsi air
maupun badan air secara langsung, menjadi penyumbang bersih per orang per hari. Besarnya air bersih yang akan
pencemaran terbesar. Menurut Kepala Badan Lingkungan menjadi air limbah tersebut diperkirakan sebanyak 70% hingga
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-41

80% dari penggunaan air bersih. Estimasi debit air limbah V min
diperoleh dengan persamaan berikut: 5. V min  .xVf (13)
Vf
1. Q ave air bersih = Kebutuhan air bersih per orang x Nilai Vmin/ Vf didapatkan dari gambar 3[5].
Jumlah penduduk (1)
2. Q ave air limbah = (70-80%) x Qave air bersih (2)
0,2
3. Qmin = 1/5 x (P/1000) x Qave (3)
4. Qpeak = Qave x fpeak (4)

5. Q ave Inf = (5)


6. Qpeak inf = Qave inf x fpeak inf (6)
7. Q Domestik = Q peak + Q infiltrasi (7)
8. Q total = Q domestik + non Domestik (8)
Nilai faktor peak didapatkan dari gambar 1 sedangkan faktor
infiltrasi didapatkan dari gambar 2[5].

Gambar 3. Kurva Hidrolik Pipa Air Buangan

C. Pernentuan Diameter Pipa


Perhitungan diameter pipa dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai d/D dengan menggunakan gambar 3
untuk mendapatkan nilai Qmin/Qfull
2. Menghitung Qfull dengan persamaan (7)
Gambar 1. Grafik Peaking Factor for Domestic Wastewater Flows 3. Menghitung slope medan dengan persamaan (8)
4. Menghitung diameter pipa dengan persamaan (9)
5. Melakukan cek nilai Qf dengan persamaan (9)
6. Melakukan cek nilai Qpeak/Qfull
7. Melakukan cek nilai Qmin/ Qfull
8. Menentukan nilai d/D dan Vmin/Vfull dengan Gambar 3
9. Menghitung nilai Vfull
10. Menghitung nilai Vmin
D. Profil Hidrolis
Profil hidrolis merupakan titik letak penanaman pipa air
limbah yang akan dipasang pada jalan. Dengan adanya profl
Gambar 2. Grafik Average Infiltration Rate Allowance for New hidrolis, dapat diketahui kedalaman penanaman yang harus di
Sewer gali pada saat konstruksi dan peletakan serta kebutuhan
bangunan pelengkap.
B. Persamaan Hidrolika
Persamaan hidrolika yang digunakan dalam perhitungan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
diameter pipa air limbah antara lain: Perencanaan sistem penyaluran air limbah dimulai dari
Qp langkah-langkah berikut:
1. Qfull  (9)
Qp / Qf A. Debit Air Limbah
H Debit Air Limbah Domestik
2. S  (10) Perhitungan debit air limbah domestik yang dihasilkan oleh
L Kelurahan Keputih adalah sebagai berikut:
1
.D3 .S 2
0,3117 8 Jumlah penduduk= 23649 orang
3. Q  (11) Q air bersih = 200 liter/orang.hari
n Q air limbah = 80% Q air bersih
Qfull Faktor peak = 2.4
4. Vfull  (12) Faktor infiltasi = 8.75 m3/ha.hari
1 / 4D 2 Dari persamaan (1) dan (2) didapatkan debit air limbah:
Q ave air limbah = 80% x Q air bersih x Jumlah penduduk
= 80% x 200 liter/ orang.hari x 23649 orang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-42

= 0.0438 m3/detik 1
4. Q full  0.3117 .D3 .S 2 .
8

Debit Air Limbah Non Domestik n


Perhitungan debit air limbah domestik yang dihasilkan oleh 1

.D3 .0.002 2.
0.3117 8
Kelurahan Keputih adalah sebagai berikut: 0.25 
0.013
 fasilitas pendidikan = 47 unit
D  0.584
 total murid = 10323 murid Digunakan pipa beton dengan ukuran 600 mm.
 fasilitas kesehatan = 4 unit 1
5. Q full cek  0,3117 .D3 .S 2 .
8
 bed = 73 bed
 fasilitas peribadatan = 61 unit n
1

.0.63 .0.002 2 .
Q air bersih fasilitas pendidikan = 10 liter/hari 0.3117 8
Q full cek 
Q air bersih fasilitas kesehatan = 200 liter/hari 0.013
Q air bersih fasilitas peribadatan = 3000 liter/hari Q full cek  0.275 m 3 /detik
Debit air limbah non domestik yang dihasilkan adalah:
Q fasilitas pendidikan =  fasilitas x  total murid x Q air Qp 0.2491
6. Qp/Qf    0.907
bersih Qf 0.275
= 47 unit x 10323 murid x 10 liter/hari Qmin 0.0389
= 0.0562 m3/detik 7. Qmin/Qf    0.141
Qf 0.275
Q fasilitas kesehatan =  fasilitas x  bed x Q air bersih
8. Menentukan nilai d/D dan Vmin/Vfull dengan
= 4 unit x 73 bed x 200 liter/hari
menggunakan Gambar 3. Didapatkan nilai d/D sebesar
=0.0007 m3/detik
0.298 dan nilai Vmin/Vfull sebesar 0.720
Q fasilitas peribadatan =  fasilitas x Q air bersih
= 61 unit x 3000 liter/hari
1 1
9. V full  x D 0.667xS 1/2
= 0.0021 m3/detik n 4
Q total = 0.0562 m /detik + 0.0007 m3/detik + 0.0021 m3/detik
3 1 1
V full  x 0.6 0.667 x0.002 1/2  0.971
= 0.0590 m3/detik 0.013 4
Sehingga, debit air limbah total adalah:
10. V min  1 xR 0.667xS 1/2
Q ave total = Q total domestik + Q total non domestik n
= 0.0438 m3/detik + 0.0590 m3/detik Nilai R didapatkan dari perhitungan berikut:
= 0.1028 m3/detik
1. d/Dcek  75  0.125
Dari persamaan (4) didapatkan Qpeak: 600
Qpeak = Qave x fpeak
2. 1/2d  1 x0.6  0.3
= 0.1028 m3/detik x 2.4 2
= 0.2466 m3/detik 3. half full(d)  d/Dcek x D pasaran
Dari persamaan (5) didapatkan Qpeak:
Debit infiltrasi = Luas area x faktor infiltrasi half full(d)  0.125 x 0.600
= 24.47 m3/detik x 8.75 half full(d)  0.075
= 0.0025 m3/detik 4. d - 0.5d  d/D cek - 1/2 d
Dengan menggunakan persamaan (7), debit total yang akan d - 0.5d  0.075 - 0.3
disalurkan melalui perpipaan adalah: d - 0.5d  -0.225
Debit total (Qtotal) = Q peak + Q inf 4. a/b  d - 0.5d / 1/2 d
= 0.2466 m3/detik + 0.0025 m3/detik a/b  -0.225/ 0.3
= 0.2491 m3/detik a/b  -0.750
B. Dimensi Pipa Air Limbah 5. α = 2 x a cos a/b
= 2 x a cos -0.75
Perencanaan dimensi air limbah dibuat untuk melayani
= 277.18
satu Kelurahan Keputih. Kecepatan minimum tidak
6. β = 3600 – α
diperbolehkan kurang dari 0.6 m/detik dan tidak
= 82.82
diperbolehkan lebih dari 2.5 m/detik. Berikut perhitungan
β 1
dimensi pipa primer air limbah: 7. L Juring  x .x D 2
1. Ditentukan nilai d/D yang digunakan sebesar 0.8, 360 4π
sehingga dengan menggunakan Gambar 3 didapatkan 82.82 1
L Juring  x .x 0.6 2
nilai Qpeak/Qfull sebesar 0.975 360 4(3.14)
2. Q full  Qp .  0.2491 .  0.2555 m3 /detik L Juring  0.065 m 2
Qp/Qf 0.975
1
3. S  ΔH  4.00  3.00  0.0002 8. L   0.5 x 2 x [( d.) 2 - (d - 0.5d) 2 ] x d - 0.5d 2
L 4261.12 2
Agar air limbah dapat mengalir secara hidrolis, maka
slope diperbesar menjadi 0.2%
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-43

L   0.5 x 2 x [(0.3.) 2 - (-0.225) 2 ] x (-0.225) = 3 m – 0.600 m


= 2.4 m
Akhir = Elevasi atas pipa akhir-diameter pipa
L   0.045 m 2
= 0.93 m – 0.600 m
9. Luas Total  Luas Juring  Luas 
= 0.33 m
Luas Total  0.0065  (-0.045) Kedalaman Penanaman
Luas Total  0.020 Awal = Elevasi tanah awal – elevasi dasar pipa awal
β = 4 m – 2.4 m
10. P  x x D 2 = 1.6 m
360
82.82 Akhir = Elevasi tanah akhir – elevasi dasar pipa akhir
P x 3.14 x 0.62 = 2 m – 0.33
360
= 1.67 m
P  0.433
Elevasi Muka Air
11. R  A Awal = Elevasi dasar pipa awal + H air
P
= 2.4 m + 0.120 m
0.020
R = 2.52 m
0.433 Akhir = Elevasi dasar pipa akhir + H air
R  0.047 = 0.33 m + 0.120 m
12. V min  1 = 0.45 m
x 0.05 0.667 x 0.0021/2
0.013 Gambaran profil hidrolis jalur P1-P2 ditunjukkan
V min  0.44 m/detik oleh gambar 4.
Karena Vmin tidak memenuhi 0.6, maka slope
saluran harus diperbesar. Perhitungan slope
baru adalah sebagai berikut:
1
V min  x R 0.667 x S1/2
n
1
0.6  x 0.05 0.667 x S1/2
0.013
S  0.004
C. Penanaman Pipa
Penanaman pipa disesuaikan dengan slope saluran yang
telah diperhitungkan agar air limbah dapat mengalir secara Gambar 4. Profil Hidrolis Jalur P1-P2
gravitasi. Pada pipa primer, penanaman dibagi menjadi 6
segmen. Perhitungan pipa primer 1 ke 2 dengan notasi P1-P2: D. Kebutuhan Manhole
Elevasi tanah awal =4 Banyaknya jumlah manhole yang dibutuhkan dalam saluran
Elevasi tanah akhir =2 perpipaan didasarkan pada kondisi eksisting jalan dan
Panjang pipa (L) = 576.10 meter diameter pipa yang dipasang. Jumlah manhole yang
Slope saluran = 0.004 dibutuhkan untuk jalur P1-P2 adalah sebagai berikut:
Diameter pipa = 600 mm Panjang saluran = 576.10 meter
Kedalaman awal penanaman = 1 meter Diamater pipa = 600 mm
Untuk pipa sekunder dan tersier, kedalaman Jarak antar manhole = 150 m
penanaman awalnya adalah 0.75 meter. Hal ini Sehingga, jumlah manhole yang dibutuhkan adalah:
dikarenakan, letak pipa primer harus lebih rendah dari Jumlah manhole = Panjang saluran/ jarak antar manhole
pipa sekunder dan tersier agar aliran air limbah dapat = 576.10 meter/ 150 m
terjadi secara gravitasi. = 4 buah manhole
Elevasi Atas Pipa Jenis manhole yang digunakan sepanjang jalur P1-P2 adalah
Awal = Elevasi tanah awal – kedalaman awal manhole lurus sebanyak 4 buah.
penanaman
=4m–1m=3m V. KESIMPULAN
Headloss = Panjang pipa x slope
Kesimpulan dari sistem penyaluran air limbah domestik
= 576.10 m x 0.004
antara lain: debit air limbah total yang disalurkan melalui
= 2.07 m
perpipaan air limbah adalah 0.291 m3/detik dengan diameter
Akhir = Elevasi atas pipa awal – headloss
pipa primer sebesar 600 mm, slope pipa yang digunakan agar
= 3 m – 2.07 m
kecepatan air limbah memenuhi syarat kecepatan minimum
= 0.93 m
adalah 0.4%. Kedalaman penanaman pipa air limbah awal
Elevasi Dasar Pipa
adalah 2.52 m dan kedalaman pipa akhirnya adalah 0.45 m
Awal = Elevasi atas pipa awal – diameter pipa
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-44

DAFTAR PUSTAKA
[1] www.jpnn.com/read/2014/04/23/230114/Limbah-Domestik-Dominasi-
Pencemaran-Kali-Surabaya- diakses pada hari Selasa tanggal 3
September 2014 pukul 22.00 WIB
[2] Kementerian Pekerjaan Umum. 2013. Materi Bidang Air Limbah I
Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP
[3] http://lh.surabaya.go.id/weblh/?c=main&m=lingperkotaan diakses pada
hari Jum’at tanggal 5 September 2014 pukul 09.00 WIB
[4] Kelurahan Keputih. 2014. Monografi Kelurahan Keputih Bulan April-
Juni 2014. Surabaya
[5] Metcalf & Eddy. 1981. Wastewater Engineering Collection and
Pumping of Wastewater. Mc Graw Hill: New York

Anda mungkin juga menyukai