Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ESSAY INDIVIDU

MK FILSAFAT DALAM KEPERAWATAN

SYANTI D TAMHER (C012171045)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya
sehingga tugas essay ini dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai bahan penyusunan
tugas essay ini penulis mengambil dari berbagai macam refernsi yaitu dari beberapa
buku, dan sumber-sumber yang berhubungan dengan penulisan tugas ini.

Dikesempatan ini pula penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan


sebesar-besarnya atas bantuan, ide gagasan dan kerja sama dari berbagai pihak
pada penyusunan tugas essay ini.

Penuli menyadari bahwa dalam penyusunan tugas essay ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon adanya masukan, kritikan dan saran
yang konstruktif demi penyempurnaan tugas ini.

Akhirnya penulis berharap tugas essay ini bisa menjadi sumber referensi bagi
insan akademik dan memberikan manfaat yang banyak bagi para pembaca.

Makassar, Nopember 2017

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

Tuntutan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan pemberian asuhan


yang berbasis patient safety yang berpusat pada pasien (patient centre care) yang
tidak secara langsung merupakan tuntutan untuk mengevaluasi kembali asuhan
keperawatan yang diberikan pada pasien. Pelayanan keperawatan tidak berfokus
pada penyakit yang diderita oleh pasien namun secara komprehensif melihat
keadaan pasien, memberikan keamanan, kenyamanan pasien selama dalam masa
perawatan.

Brencick & Webster (2000), mengemukakan bahwa, keperawatan merupakan


salah satu profesi yang mempunyai bidang kelimuwan pada kesejahtraan manusia
yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit
untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Keperawatan sebagai profesi
memiliki landasan body of knowledge yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan
dalam praktek keperawatan. Masalah Keperawatan memanfaatkan pengetahuan
dari sains dan teknologi untuk penyembuhan pasien secara individu. Keperawatan
berkaitan dengan hubungan antara universals, yang dikenal melalui ilmu
pengetahuan, dan individu yang unik.

Menurut Brencick & Webster (2000), masalah keperawatan adalah bagaimana


meningkatkan dan menerapkan asuhan secara universal, sementara pada saat yang
sama menghargai individualitas unik pasien. Keperawatan mengumpulkan
pengetahuan generalisasinya dari pengalaman, sains, dan dari sumber lain seperti
pengetahuan nonscientific. Dengan demikian keperawatan merupakan profesi yang
mengandalkan pendekatan secara holistic dikembangkan dari ilmu-ilmu dan sains
dan mengaplikasikan ke pasien dengan menerapkan konsep caring dan etik
keperawatan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. What are your personal belief/values in nursing, and why? Connect it with
your place.

Brencick & Webster (2000), mengemukakan bahwa praktik keperawatan lebih


kaya daripada beberapa bidang ilmu pengetahuan lainnya. Praktik keperawatan
mencakup keseluruhan pengalaman manusia dari sebelum dilahirkan sampai
kematian dengan cara yang paling manusiawi. Karena adanya hubungan perawat dan
pasien sehingga perawat terlibat dalam momen unik manusia dan kelangsungan
hidup manusia. Perawat merawat pasien disaat pasien kritis, dan memenuhi
kebutuhan pasien untuk bisa bertahan hidup. Perawatlah yang merawat kebutuhan
pasien dengan cara yang melindungi pasien sebagai individu yang unik. Perawat tetap
berada di samping pasien melayani pasien selama 24 jam, dimana profesi lainnya
selesai pada hari itu.

Dari hasil Lokakarya Keperawatan (1983), bahwa perawatan adalah


pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-
spiritual yang menyeluruh ditunjukkan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (PHC) sesuai dengan
wewenang, tanggung jawab dan kode etik keperawatan.

Setiap perawat memiliki nilai dan perilaku pribadi masing-masing.Kode etik


profesi membawa perubahan perilaku personal kepada perilaku profesional dan
menjadi pedoman bagi tanggung jawab perorangan sebagai anggota profesi dan
tanggung jawab sebagai warga Negara. Tanggung jawab profesional berdasarkan
anggapan bahwa profesi keperawatan bekerja sama dengan kelompok asuhan
kesehatan (kelompok asuhan yang di maksud adalah profesi dokter, ahligizi, tenaga
farmasi, tenaga laboratorium, kesehatan lingkungan,dsb) untuk meningkatkan
kesehatan, mengurangi penderitaan, dan menemukan pencapaian tujuan
4
berdasarkan kebutuhan manusiawi. Setiap perawat harus bertanggungjawab kepada
seseorang yang sakit maupun sehat, keluarganya, dan masyarakat.

Dengan demikian pelayanan keperawatan tidak terlepas dari nilai dasar


keperawatan dimana nilai membentuk perilaku menjadi pola perilaku yang konsisten,
mampu berperilaku intelektual dan mengendalikan emosi.seorang perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan dituntut berlaku jujur, adil, menghargai,
tanggung jawab, tanpa melupakan nilai budaya dan mengargai budaya dari pasien
sebagai keanekaragaman yang menjadikan seorang itu unik.
Untuk pelayanan keperawatan yang diberikan dituntut pula seorang
perawat berlaku profesional dengan melihat permasalahan pasien sebagai satu
kesatuan yang mesti diatasi, bukan hanya fisik semata namun mencakup psikologis,
sosial dan spiritual yang semua itu sehingga dibutuhkan perawat untuk dapat berlaku
caring kepada pasien.

5
A. What are you Philosophy in nursing and why. Give example of your workplace
Keperawatan sebagai profesi yang memahami manusia akan
kesehatan, penyakit dan pengalaman manusia. Seorang perawat memahami
keadaan dan kondisi pasien, melakukan pendekan holistic terhadap semua
kebutuhan yang pasien. Layaknya pekerja rumah tangga, seorang perawat
perlu melihat dunia dari dua perspektif. Dia tidak hanya perlu memahami sudut
pandang dokter tentang kesehatan, tapi dia juga perlu merawat pasien setelah
dokter meninggalkan ruangan (Mark 2010).

Pengetahuan perawat adalah bagian dari filosophy keilmuwan, seorang


perawat perlu memahami apa yang mendasari dirinya untuk menjadi seorang
perawat. Saat memasuki jenjang pendidikan keperawatan ilmu keperawatan
diperkenalkan namun kadangkala seorang mahasiswa tidak meresapi apa
yang menjadi dasar dari profesi perawat itu sendiri. Perawat yang melakukan
pekerjaan pelayanan di rumah sakit kadangkala tidak memahami dengan benar
apa sebenarnya Peran dan fungsi perawat itu. Sehingga berpengaruh saat
memberikan asuhan kepada pasien.

Kadangkala perawat hanya memahami akan tugas yang dilakukan


untuk kesembuhan pasien, memahami bahwa melakukan pekerjaan
keperawatan dengan melakukan tindakan delegatif seperti menyuntik,
memasang infus dan perawat berbangga dengan hal tersebut, namun asuhan
keperawatan sendiri terabaikan. Saat ini banyak mahasiswa yang melakukan
praktek keperawatan di pelayanan kesehatan hanya memprioritaskan
pengetahuan bagaimana cara memasang infus, memberikan suntikan,
memberi makan dll, namun kadang kala tidak melihat dari sisi psikologis
pasien, apakah tindakan yang akan dilakukan merupakan pengalaman
pertama pasien, atau yang pernah menjadi peristiwa yang tidak terlupakan.

Saat ini perawat dituntut untuk berlaku sebagai seorang perawat


profesional namun kenyataannya banyak tidak memahami bagaimanakah
seorang perawat itu disebut profesional. Seorang perawat profesional akan
memahami apa yang menjadi fungsi dalam melakukan pelayanan
keperawatan. Secara garis besar empat nilai penting yang perlu dalam
perawatan yaitu : Komitmen yang kuat terhadap pelayanan., Meyakini dan

6
menghargai martabat setiap pribadi., komitmen terhadap pendidikan dan
Otonomi (Watson 1993 dikutip dalam Aligood 2014)
Nilai profesional sering merupakan cerminan dan pengembangan dari
nilai-nilai personal. Perawat memperoleh nilai-nilai profesional ketika ia
bersosialisasi dalam keperawatan dari kode etik, pengalaman merawat,
pendidik/pembimbing, dan sesama perawat yang merupakan hal yang selalu
diingat oleh seorang perawat saat melakukan pelayanan keperawatan. Kadang
perawat memahami akan Caring,namun pengaplikasian kepada pasien tidak
sesuai dengan konsep caring.
Mengapa perawat dituntut untuk profesional, seperti apa yang dijelaskan
dalam Watson (2008) karena keperawatan adalah profesi yang peduli,
kemampuannya untuk mempertahankan cita-cita, etika, dan filosofi
keperawatan untuk praktik profesionalnya akan mempengaruhi perkembangan
manusia peradaban dan misi keperawatan di masyarakat. Konsep caring yang
dikemukan oleh Watson (2000) dikutip dalam Aligood, (2017) memberikan
penekanan pada aspek kualitas interpersonal dan transpersonal yang meliputi
empati, keselarasan dan kehangatan. Perawat bukan seorang yang akan
mengendalikan atau mengubah orang lain melainkan untuk memahami orang
atau pasien. Caring yang dikembangkan Watson (1999) dikutip dalam Aligood,
(2017) yaitu hubungan caring transpersonal tentang hubungan manusia yang
bersifat caring, bersatu dengan orang lain dengan menghargai seseorang
dengan keberadaannya.
Rata-rata perawat melakukan perawatan belum sesuai dengan konsep
Caring sepenuhnya. Perawat masih memahami konsep caring dengan hanya
pendekatan formalitas seperti berbicara sopan, adanya sentuhan, namun dari
evaluasi yang dilakukan pada perawatan pasien, kadangkala perawat tidak
memahami akan psikologis, kehidupan sosial pasien, belum mampu
meyakinkan pasien untuk bisa keluar dari permasalahan kesehatan yang
dialaminya, lebih ke konsep pengobatan, tanpa melibatkan pasien dalam
program pengobatan. sebagai contoh pada pasien dengan kasus perawatan
berulang yang menjadi permasalahan perawat hanya berpikir dari segi
kesehatan fisik namun tidak ada pendekatan psikologis apakah ada
permasalahan yang mendasar sehingga pasien tersebut dirawat berulang,
adakah pengaruh terhadap hubungan dengan orang terdekat, keluarga dan
7
lingkungan sekitarnya, adakah perubahan peran, dan bahkan kadang
menjudge ketidakpatuhan pasien terhadap pencegahan dan pengobatan,
namun tidak ditelusuri dengan jauh permasalahan yang dihadapi.
Konsep caring transpersonal yang dikemukakan Watson (1997 dikutip
dalam Aligood, 2017) bahwa perawat menyadari, mendeteksi dengan tepat
keadaan pasien, dan hubungkan antara kondisi dalam jiwa dengan cara hadir
secara tulus, dengan memusatkan pada caring moment (tindakan, kata-kata,
kognisi, bahasa tubuh, perasaan kasih, intuisi, dan pemikiran.
Selain konsep caring yang dipersepsikan berbeda oleh banyak perawat,
masih banyak pula perawat melakukan asuhan keperawatan semata-mata
untuk melengkapi apa yang menjadi kebutuhan dokumentasi, tapi bagaimana
seorang perawat memahami akan fungsinya untuk memberikan asuhan
keperawatan yang menunjang kesehatan pasien belum terlaksana dengan
baik. Pemahaman akan konsep keperawatan sepenuhnya tidak dilaksanakan
dengan baik (pengkajian sampa dengan evaluasi) semata hanya sebagai
standar kelengkapan dokumentasi.

8
BAB III
KESIMPULAN

Keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral


dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang menyeluruh ditunjukkan kepada individu.
Praktik keperawatan mencakup keseluruhan pengalaman manusia dari sebelum
dilahirkan sampai kematian dengan cara yang paling manusiawi. Setiap perawat
memiliki nilai dan perilaku pribadi masing-masing.

Kode etik profesi membawa perubahan perilaku personal kepada perilaku


profesional dan menjadi pedoman dalam memberikan tanggung jawab kepada
pasien. Kode Etik sebagai dasar seorang perawat dalam melakukan tindakan dengan
melihat norma dan aturan-aturan yang berlaku. bila seorang perawat memahami
tentang etik maka dia memahami juga bagaiman berperilaku care kepada pasien saat
memberikan asuhan.

Perilaku caring dilakukan dengan menggunakan pendekatan secara holisitik,


empati, keselarasan dan kehangatan. Pendekatan ini semata bukan sebagai
formalitas namun lebih ke pendekatan psikologis, dengan cara meyakinkan,
memahami, merasakan dan melibatkan diri menjadi bagian dari diri pasien itu sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aligood, R., M. (2014) Nursing Theorist and Their Work ed.8, Elevir, Ohio.
Retrieved from http://gen.lib.ru.ec.Library Genesis

Brencick, M. J., & Webster, A, G. (2000). Philosophy of Nursing : A New Vision


for Health Care, State University of New York. Retrieved from
http://gen.lib.ru.ec.Library Genesis

Ismani N, (2001). Etika Keperawatan. Jakarta, Widya Medika

Masruroh, H., Joko, P. & Abdul, G. (2014). Buku pedoman keperawatan,


Yogyakarta : Indoliterasi.

Risjord, M. (2010) Nursing Knowledge Science, Practice and Philosophy.


Philosophy Departement the Nell Hodgson Woodnuff School of nursing
emory University wiley B Lackwell. Retrieved from
http://gen.lib.ru.ec.Library Genesis

10

Anda mungkin juga menyukai