Artikel Kebidanan
Artikel Kebidanan
1 September 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
Setelah perang dunia kedua, pemeriksaan dan pengawassan terhadap ibu hamil mengalami
kemajuan denngan pesat. PBB melalui WHO dan UNICEF – nya membantu perkembangan
BKIA (MCH) di seluruh dunia dengan uang, obat – obatan. BKIA merupakan pusat
pengawasan ibu dan anak. Dengan usaha ini ternyata angka morbiditas dan mortalitas ibu dan
bayi jelas menurun. (Mochtar, Rustam. 1998 : 47)
Pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil dan pertolongan persalinan, merupakan hal yang
penting. Banyak penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat
diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan mudah dan normal. Apabila sesuatu
tindakan akan diambil, hal ini dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya
komplikasi dan persalinan tidak terlantar. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada
dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum, bidan atau perawat bidan.
Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik
bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari perawatan maternitas. (Bobak,
dkk. 2005 : 104)
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin membuat asuhan kebidanan Ibu Hamil
fisiologis pada Ny .“W”
1.2 Tujuan
Setelah mempelajari tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Fisiologis, diharapkan mahasiswa
mampu :
1. Melakukan pengkajian untuk memperoleh data yang dibutuhkan pada ibu hamil
fisiologis
2. Melakukan interpretasi data dasar pada ibu hamil fisiologis
3. Merumuskan masalah potensial pada ibu hamil fisiologis
4. Menilai adanya kebutuhan segera berdasarkan kebutuhan ibu hamil fisiologis
5. Melakukan perencanaan untuk tindakan yang komperhensif yang dilakukan, didukung
dengan penjelasan dan rasional pada ibu hamil fisiologis
6. Melakukan implementasi pada ibu hamil fisiologis
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada ibu hamil
fisiologis
8. Mendokumentasikan asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis
Makalah ini disusun dengan praktek kerja lapangan, studi kasus, konsultasi dengan dosen
pembimbing ruangan, konsultasi dengan dosen pembimbing akademik, studi pustaka dan
ceramah tanya jawab.
Laporan asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis di BPS Ny. Widyaningrum, Amd.keb. di Ds.
Geger, Turi, Lamongan.
BAB 1 : Pendahuluan
BAB 4 : Pembahasan
BAB 5 : Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba
falopii. (Mochtar, Rustam. 1998 : 18)
2.1.2 Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai pertemuan antara sebuah telur dan
sebuah sperma, yang menandai awal suatu kehamilan. (Bobak, dkk. 2005 : 74)
2.1.3 Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu, 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Saifuddin,
AB. 2002 : 89)
1. Amenorea
2. Mual dan muntah (Nausea dan vomiting)
3. Mengidam
4. Tidak tahan suatu bau – bauan
5. Pingsan
6. Tidak ada selera makan (anoreksia)
7. Lelah
8. Payudara membesar, tegang dan nyeri
9. Miksi sering
10. Konstipasi / obstipasi
11. Pigmentasi di muka, areola payudara, leher dan dinding perut
12. Epulis : hipertrofi dari papil gusi
13. Pemekaran vena – vena (Varises)
1. Perut membesar
2. Uterus mambesar
3. Tanda Hegar
4. Tanda Chadwick
5. Tanda Piscaseck
6. Tanda Braxton Hicks (kontraksi – kontraksi kecil uterus bila dirangsang)
7. Teraba ballottement
8. Reaksi kehamilan poistif
1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atauu diraba, juga bagian – bagian janin
2. Terdengar denyut jantung janin
3. Terlihat tulang – tulang janin dalam foto rontgen
1. 1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh esterogen dan
progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh
hipertrofi otot polos uterus. Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding ± 2,5 cm.
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan
edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, servik dan istmus melunak secara progresif
dan servik menjadi agak kebiruan, yang disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005 :
107)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut : istmus
melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik melunak (Tanda Goodell), dan fundus
pada serviks mulai fleksi (Tanda McDonald)
Ovulasi terhenti, tapi masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesterone
(Mochtar, Rustam. 1998 : 36)
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan
(livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide. (Wiknjosastro,
Hanifa. 2007 : 95)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH ini membuat wanita
hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan peningkatan vaskularisasi vagina dan visera
panggul menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan
peningkatan keinginan dan bangkitan seksual, terutama selama trimester kedua. (Bobak, dkk.
2005 : 110)
1. 4. Payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone Somatomatropin, esterogen, dan
progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak
minggu keenam gestasi. Putting susu dan areola menjadi lebih berpigmen dan lebih erektil.
Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang muncul di areola primer dan disebut Tuberkel
Montgomery.
1) Volume Darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak akhir trimester pertama.
Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira 20 %, dengan puncaknya pada kehamilan
32 minggu, diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30 %.
2) Protein Darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat
secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta – globulin dan fibrinogen terus meningkat.
(Mochtar, Rustam. 1998 : 37)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Konsentrasi
Hb menurun, ini disebabkan volume plasma yang meningkat. (Mochtar, Rustam. 1998 : 37)
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua, dan akan naik lagi
seperti pra hamil. Nadi biasanya naik, rata – rata 84X / menit. (Mochtar, Rustam. 1998 : 37)
5) Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada
minggu terakhir kehamilan.
1. 2. Sistem Pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2.
Di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur
kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25% dari biasanya.
1. 3. Sistem Pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot
saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan makanan lebih lama berada dalam
saluran makanan. Gejala muntah / emesis gravidarum sering terjadi biasanya pada pagi hari,
disebut sakit pagi / morning sickness.
1. 4. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 – 70%. (Manuaba,
IBG. 1998 : 110)
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. (Manuaba, IBG. 1998 : 110)
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng kehamilan, adalah bercak pada
kulit di derah tonjolan maksila dan dahi khususnya pada wanita hamil berkulit hitam. (Bobak,
dkk. 2005 : 117)
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubis sampai bagian atas fundus di
garis tengah tubuh dan stria gravidarum atau tanda regangan akan terlihat di bagian bawah
abdomen. (Bobak, dkk. 2005 : 117)
1. 6. Metabolisme
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 110), perubahan metabolisme pada ibu hamil yaitu :
2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq / liter menjadi 145 mEq / liter
3) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi
sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam tiap hari
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 132), pemeriksaan fisik umum ibu hamil meliputi :
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 132), pemeriksaan khusus obstetric ibu hamil meliputi :
1. 1. Inspeksi
1) TFU
1. 2. Palpasi
1) Menurut Leopold
(1) Leopold I
(2) Leopold II
Menentukan batas samping rahim kanan kiri, menentukan letak punggung. Pada letak lintang,
tentukan di mana letak kepala janin
Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian bawah tersebut sudah masuk atau
masih goyang
(4) Leopold IV
Menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh janin masuk PAP
2) Menurut Buddine
Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan di mana punggung janin berada.
Dilakukan dengan cara fundus uteri didorong ke bawah, badan janin akan melengkung,
sehingga mudah ditetapkan.
3) Menurut Ahlfeld
Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi, sehingga janin mengisi ruangan
yang lebih terbatas. Dengan mendorong janin ke satu arah, maka pemeriksaan punggung
mudah dilakukan.
4) Menurut Kneble
1. 3. Perkusi
1) Meteorisme
1. 4. Auskultasi
1) Bising usus
2) DJJ
1. 5. Pemeriksaan Dalam
1) Pembukaan
2) Perlunakan servik
3) Ketuban
5) Penempatan kombinasi
7) Pelvimetri panggul
1. 6. Pemeriksaan Tambahan
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Pemeriksaan USG
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim.
Menurut Mabuaba, IBG (1998 : 129), secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk :
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam kehamilan,
saat persalinan dan kala nifas
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan nifas
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
Menurut Saifuddin, AB (2002, N – 2), sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal, yaitu :
2.6.1 Ketidaknyamanan TM I
Menurut Bobak, dkk (2005 : 161), rasa tidak nyaman pada TM I, yaitu :
Dapat disebabkan perubahan hormonal (mungkin hCG), sebagian mungkin disebabkan oleh
emosi. Cara mengatasinya yaitu :
2) Konsumsi karbohidrat kering saat bangun tidur atau ganti konsumsi karbohidrat kering
selama 1 jam pertama dengan cairan seperti teh panas, susu, dll
3) Hindari makanan yang digoreng, berbau, mengandung banyak bumbu, lemak atau
makanan penghasil gas
Dapat diakibatkan peningkatan kadar esterogen, progesterone dan hCG dan respon psikologis
terhadap kehamilan. Cara mengatasinya yaitu :
1. Ptialisme
Kemungkinan disebabkan peningkatan kadar esterogen dan mungkin karena ibu hamil tidak
menelan ludah akibat rasa mual. Cara mengatasinya yaitu :
Karena kapasitas kandung kemih menurun seiring membesarnya rahim dan bagian terbawah
janin. Cara mengatasinya yaitu :
1) Latihan kegel
Menurut Bobak, dkk (2005 : 178), rasa tidak nyaman pada ibu hamil TM II dan TM III yaitu :
1. Spider nevi
Jaringan arteriol dilatasi akibat peningkatan konsentrasi esterogen. Tidak dapat dicegah,
yakinkan bahwa kondisi ini secara perlahan menghilang selama akhir masa nifas, tetapi
jarang hilang secara keseluruhan
1. Eritema pada telapak tangan
Dapat disebabkan oleh prediposisi genetic atau hiperesterogenisme. Tidak dapat dicegah,
yakinkan bahwa kondisi ini akan menghilang setelah 1 minggu melahirkan
1. Mengidam makanan
Penyebabnya tidak diketahui, makanan yang diinginkan sesuai kultur dan daerah geografis.
Tidak dapat dicegah, berikan apa yang diidamkan kecuali jika hal tersebut mengganggu diet
yang seimbang.
1. Konstipasi
3) Latihan ringan
4) Jangan memakai obat pelunak tinja, laktasif, minyak mineral, obat lain atau enema tanpa
terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter
1. Hipotensi supine dan bradikardi
Karena saat wanita telentang, uterus gravida menekan vena kava asenden, perfusi ginjal dan
uterus – plasenta menurun. Cara mengatasinya adalah posisis miring atau setengah duduk
dengan lutut sedikit fleksi
2.7.1 Diet
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena kebutuhan akan
protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan
dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15 Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar
atau kurang perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit
kehamilan. Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg / minggu. (Manuaba, IBG. 1998 : 136)
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan kemampuan, dan makin
dikurangi dengan semakin tua kehamilan. (Manuaba, IBG. 1998 : 136)
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan dikerjakan dengan pengertian
sedang hamil. Wanita karier yang sedang hamil mendapatkan hak cuti hamil selama tiga
bulan, yang dapat diambil sebelum menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalinan.
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun, sehingga
mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian dalam. Pakaian dalam atas (BH)
dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara yang
makin berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan
menghalangi suasana lembab di sekitar pelipatan.
1. Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas
2. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
3. Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
4. Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandung,
persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam kandungan, sekitar dua
minggu sebelum persalinan
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 144), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan untuk
memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng susu, dan mengelurakan
putting susu yang datar. Tehnik perawatannya adalah :
1. Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas / lap yang
dibasahi minyak.
2. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
3. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam 20X, keluar
20X.
4. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari panngkal menuju
putting susu sebanyak 30X.
5. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk memastikan
saluran susu tidak tersumbat.
6. Pakailah BH yang menyokong payudara.
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 140), pengobatan penyakit saat hamil harus selalu
memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi
karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2X selama hamil. (Manuaba, IBG.
1998 : 141)
Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan kesehatan optimal
menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk dapat mencapai kesehatan
optimal menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam
hamil dan mempersiapkan keadaan puyudara untuk laktasi. (Manuaba, IBG. 1998 : 141)
2.7.9 Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil
ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai
kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan
perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 – 28 minggu. (Manuaba, IBG.
1998 : 141)
1. Perdarahan peervaginam
2. Sakit kepala lebih dari biasa
3. Gangguan penglihatan
4. Pembengkakan pada wajah dan tangan
5. Nyeri abdomen / epigastrik
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 141), tanda bahaya pada janin adalah :
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Oleh : Purwanti
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa, ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : 7 hari
Dismenorhoe : Tidak
HPHT : 05 – 12 – 2008
HPL : 12 – 09 – 2009
4. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Kehamilan Sekarang
Hamil ke : kedua
Trimester I : Ibu periksa di bidan 2X, ibu mengeluh mual – mual pada umur kehamilan 2
bulan, ibu mendapat vitamin, kalk, zinc serta penyuluhan tentang gizi, personal hygiene dan
perawatan payudara
Trimester II : Ibu periksa di bidan 3x, ibu tidak mengeluh apa – apa, ibu mendapat vitamin
dan kalk serta penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.
Trimester III : Ibu periksa di bidan 2X, ibu tidakmengeluh apa – apa, ibu mendapat vitamin
dan kalk serta penyuluhan tentang tanda – tanda persalinan
2) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Anak yang Lalu
5. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan setelah kelahiran anak pertamanya ibu menggunakan metode kontrasepsi
suntik 3 bulan selama ± 7 tahun.
6. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seksual, seperti HIV, infeksi
alat kelamin, tidak ada tumor pada alat kelamin maupun payudara
Sebelum hamil : Makan 3x sehari 1 piring sedang dengan komposisi nasi, lauk-pauk, kadang
dengan sayur. Minum air putih 8-9 gelas / hari.
Selama hamil : Makan 3x sehari 1 piring sedang dengan komposisi nasi, lauk-pauk, kadang
denan sayur dan buah. Minum air putih 8-9 gelas / hari dan 1 gelas susu tiap pagi.
2) Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 – 2X / hari konsistensi lunak, warna kuning trengguli BAK 5 – 6X /
hari warna kuning jernih
Selama hamil : BAB 1x / hari konsistensi lunak, warna kuning trengguli BAK 6 – 7X /
hari, warna kuning jernih
3) Pola Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti memasak, mencuci baju dan
menyapu, dll.
Selama hamil : Ibu tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, dan
menyapu, dll.
4) Personal Hygiene
Ibu mengatakan sebelum maupun selama hamil tidak ada perubahan dalam pola
kebersihan diri yakni mandi 2x / hari, gosok gigi 2x / hari, keramas 2x / minggu, ganti
pakaian 2x dan ganti celana dalam 2x / hari.
5) Pola Istirahat
Sebelum hamil : Ibu tidur siang ± 1 jam dan tidur malam 7-8 jam
6) Pola Seksual
Selama hamil : Ibu dan suami melakukan hubungan seksual jika ibu bersedia.
Ibu mengatakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada saat kehamilan harus makan
makanan dengan gizi seimbang, seperti : nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah, bila perlu minum
susu. Ibu mengetahui saat ANC pertama di bidan.
2) Kebutuhan Istirahat
Ibu mengatakan saat hamil perlu menjaga kebersihan dirinya, seperti mandi, gosok gigi,
keramas, ganti pakaian dan ganti celana dalam secara teratur atau apabila telah basah. Cebok
dari arah depan ke belakang. Ibu mengetahui saat ANC pertama di bidan.
4) Perawatan Payudara
Ibu mengatakan tanda bahaya kehamilan adalah keluar darah dari alat kelaminnya
6) Tanda-tanda persalinan
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut warna hitam, distribusi merata, kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, tidak rontok, tidak ada luka, tidak ada benjolan abnormal
Telinga : Bersih, tidak ada serumen / benda asing, membran tympani utuh,
warna putih mengkilat.
Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, llidah bersih,
tidak ada epulis, tidak ada perdarahan pada gusi, tidak ada bercak koplik, tidak ada
pembesaran tonsil.
Leher : Tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
lymfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : Bentuk bulat datar, tidak ada tarikan intercoste, tidak ada retraksi alat
bantu pernapasan, suara napas vesikuler, BJ I dan BJ II normal
Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada luka
bekas operasi, terdapat hyperpigmentasi linea alba menjadi linea nigra, terdapat striae
albican, teraba gerakan janin, tidak teraba kontraksi, bising usus 14X / menit.
Genetalia : Bersih, tidak terdapat oedema dan varises, tidak ada kondiloma
akuminata, tampak tanda chadwick, pada perineum terdapat bekas jaringan parut.
Ekstremitas :
Atas : Jumlah jari lengkap, kuku tidak pucat, tidak terdapat oedema, tidak ada clibbing
of finger, gerakan bebas
Bawah : Jumlah jari lengkap, kuku tidak pucat, tidak terdapat oedema dan
varises, reflek patella +, gerakan bebas
3. Pemeriksaan Khusus
1) Palpasi
Leopold I : TFU ½ px – pusat (24 cm), teraba bulat, lunak, dan tidak melenting.
2) Auskultasi
DJJ (+) : 12 – 11 – 11 = 136 x/menit, terdengar jelas pada kuadran kanan bawah.
Dx : Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep./ IU / pu-ka / KU ibu dan
janin baik.
DS : – Ibu mengatakan hamil anak kedua, dengan usia kehamilan 8 bulan lebih.
- Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan dan masih
dirasakan sampai sekarang.
- HPHT : 05 – 12 – 2008
DO : HPL : 12 – 09 – 2009
Payudara : Asimetris, hiperpigmentasi pada areola mamae dan papila mamae, puting susu
menonjol, konsistensi kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal, kolastrum
belum keluar.
Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, terdapat hyperpigmentasi linea alba menjadi linea nigra, terdapat striae albican,
teraba gerakan janin, tidak teraba kontraksi, bising usus 14X / menit.
Genetalia : Bersih, tidak terdapat oedema dan varises, tidak ada kondilloma akuminata,
tampak tanda chadwick, pada perineum terdapat bekas jaringan parut.
Palpasi :
Leopold I : TFU ½ px – pusat (24 cm), teraba bulat, lunak, dan tidak melenting.
Auskultasi
DJJ (+) : 12 – 11 – 11 = 136 x/menit, terdengar jelas pada kuadran kanan bawah.
Tidak ada
Tidak ada
3.5 INTERVENSI
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami penjelasan dan HE yang diberikan bidan dengan kriteria hasil : ibu dapat
menjelaskan kembali penjelasan bidan dan mampu mengulang kembali HE yang diberikan.
Intervensi :
R/ Nutrisi yang baik akan mempengaruhi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
R/ Ibu dan keluarga dapat mendeteksi secara dini tanda bahaya kehamilan.
R/ Ibu dapat segera pergi ke tenaga kesehatan bila ada tanda persalinan
1. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 23 – 7 – 2009
16.00 WIB Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan, yaitu
perut kenceng – kenceng, sering dan teratur, keluar lendir
bercampur darah, air ketuban merembes
16.03 WIB Menjelaskan pada ibu bagaimana mempersiapkan kebutuhan
persalinan tentang biaya, tempat persalinan / penolong,
transportasi, dll
16.05 WIB Menganjurkan ibu untuk control 1 bulan lagi atau sewaktu –
waktu bila ada keluhan
3.7 EVALUASI
Tanggal : 23 Juli 2009 Jam : 16.10 WIB
Dx : Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu T / H / Pres. Kep./ IU / pu-ka / KU ibu dan
janin baik.
– Anjurkan ibu untuk segera kembali pada bidan bila terjadi tanda bahaya kehamilan
– Anjurkan ibu kontrol 1 bulan lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
BAB 4
PEMBAHASAN
Di dalm laporan ini, akan di bahas tentang kendala atau hambatan melaksanakan asuhan
kebidanan ibu hamil fisiologis pada Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep. /
IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, hambatan tersebut menyangkut kesenjangan antara latar
belakang dengan kasus, dan antara teori yang di dapat selama kuliah dengan praktek langsung
di lapangan. Berikut pemecahan masalah yang penulis lakukan, sehingga asuhan kebidanan
yang diharapkan dapat terselesaikan.
Untuk mempermudah penyusunan pembahasan ini akan mulai pembahasannya mulai dari
latar belakang pendahuluan, kemudian mengelompokkan permasalahan sesuai tahap – tahap
proses asuhan kebidanan, yaitu tahap pengkajian, analisa diagnosa / masalah diagnosa
potensial, tindakan segera, perencanaan dan tindakan, serta tahap penilaian atau evaluasi.
Pada tahap pengkajian data subyektif dan obyektif, tidak ditemukan kesulitan baik
melalui wawancara langsung maupun melalui pengamatan terhadap dan keluarganya. Hal ini
dikarenakan klien mudah diajak komunikasi dan kerjasama dengan baik.
Setelah dianalisa ternyata didapatkan satu diagnosa yaitu diagnosa Asuhan Kebidanan
ibu hamil fisiologis pada Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka
/ KU ibu dan janin baik .Hal ini sama dengan yang ada pada tinjauan pustaka. Pada tinjauan
pustaka hal tersebut juga tercantum. Diantaranya ditemukan saat melaksanakan asuhan
kebidanan. Hal ini dikarenakan petugas dalam melakukan asuhan kebidanan sesuai dan
memenuhi standar atau protap yang ada
Berdasarkan pengkajian dan analisa data dari kasus di atas didapatkan hasil bahwa tidak
ditemukan masalah potensial pada kasus Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres.
Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik.
Tindakan segera tidak perlu dilakukan karena dalam kasus Ny. “W” GII P1001 33 / 34
minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, tidak ditemukam masalah
potensial yang mungkin terjadi.
Sesuai dengan diagnosa yang muncul saat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “W”
GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, rencana
tindakan sesuai dengan tercantum dalam tinjauan pustaka.
Semua rencana tindakan sesuai dengan yang tercantum dalam tinjauan pustaka. Jadi
dalam tahap perencanaan ini tidak ada hambatan yang dijumpai karena sarana, prasarana dan
sumber daya dari klien, dan BPS Ny, Widyaningrum tempat melaksanakan asuhan
kebidanan, memungkinkan untuk membuat rencana tindakan sesuai prinsip – prinsip ilmu
kebidanan dan standart protap yang ada.
4.6 PELAKSANAAN
Pada tahap pelaksanaan ini dilaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat atau ditetapkan yaitu pada diagnosa Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H /
Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, dalam pelaksanaannya tidak ada hambatan.
Hal ini dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara petugas dan klien sehingga dapat
melaksanakan asuhan kebidanan sampai kondisi klien stabil.
4.7 EVALUASI
Pada tahap ini setelah melakukan penilaian dari asuhan kebidanan yang telah diberikan
pada klien, dapat dicatat perkembangan hasil akhir yang diperoleh sesuai dengan tujuan
criteria evaluasi yang terdapat pada tinjauan pustaka.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis pada Ny. “W” GII P1001 33 / 34
minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, didapatkan kesimpulan
bahwa dalam pengkajian telah dilakukan pengumpulan data yang meliputi data Subyektif dan
Obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diagnosa bahwa Ny. “W” dan janin dalam
kondisi baik. Intervensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan
penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi dilakukan setelah
implementasi dilakukan, yang menunjukkan bahwa Ny. ”W” memahami dan mengerti
penyuluhan dan HE yang telah diberikan oleh bidan.
Mahasiswa hendaknya dapat mengimplikasi antara ilmu pengetahuan logika dan ilmu dalam
melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidannan yang baik dan benar.
Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan dan dapat memperbanyak dan
menggandakan sebagian fasilitas perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Saifudin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBP – SP