Anda di halaman 1dari 32

artikel kebidanan

1 September 2012

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah perang dunia kedua, pemeriksaan dan pengawassan terhadap ibu hamil mengalami
kemajuan denngan pesat. PBB melalui WHO dan UNICEF – nya membantu perkembangan
BKIA (MCH) di seluruh dunia dengan uang, obat – obatan. BKIA merupakan pusat
pengawasan ibu dan anak. Dengan usaha ini ternyata angka morbiditas dan mortalitas ibu dan
bayi jelas menurun. (Mochtar, Rustam. 1998 : 47)

Pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil dan pertolongan persalinan, merupakan hal yang
penting. Banyak penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat
diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan mudah dan normal. Apabila sesuatu
tindakan akan diambil, hal ini dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya
komplikasi dan persalinan tidak terlantar. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada
dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum, bidan atau perawat bidan.

(Mochtar, Rustam. 1998 : 47)

Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik
bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari perawatan maternitas. (Bobak,
dkk. 2005 : 104)

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin membuat asuhan kebidanan Ibu Hamil
fisiologis pada Ny .“W”

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah mempelajari tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Fisiologis diharapkan,


mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan kebidanan yang
sesuai dengan standart.
1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah mempelajari tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Fisiologis, diharapkan mahasiswa
mampu :

1. Melakukan pengkajian untuk memperoleh data yang dibutuhkan pada ibu hamil
fisiologis
2. Melakukan interpretasi data dasar pada ibu hamil fisiologis
3. Merumuskan masalah potensial pada ibu hamil fisiologis
4. Menilai adanya kebutuhan segera berdasarkan kebutuhan ibu hamil fisiologis
5. Melakukan perencanaan untuk tindakan yang komperhensif yang dilakukan, didukung
dengan penjelasan dan rasional pada ibu hamil fisiologis
6. Melakukan implementasi pada ibu hamil fisiologis
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada ibu hamil
fisiologis
8. Mendokumentasikan asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis

1.3 Metode Pembahasan

Makalah ini disusun dengan praktek kerja lapangan, studi kasus, konsultasi dengan dosen
pembimbing ruangan, konsultasi dengan dosen pembimbing akademik, studi pustaka dan
ceramah tanya jawab.

1.4 Ruang Lingkup

Laporan asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis di BPS Ny. Widyaningrum, Amd.keb. di Ds.
Geger, Turi, Lamongan.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam makalah Asuhan kebidanan ini disistematika sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan

BAB 2 : Tinjauan pustaka

BAB 3 : Tinjauan kasus

BAB 4 : Pembahasan

BAB 5 : Penutup

DAFTAR PUSTAKA
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN

2.1.1 Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba
falopii. (Mochtar, Rustam. 1998 : 18)

2.1.2 Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai pertemuan antara sebuah telur dan
sebuah sperma, yang menandai awal suatu kehamilan. (Bobak, dkk. 2005 : 74)

2.1.3 Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu, 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Saifuddin,
AB. 2002 : 89)

2.2 TANDA KEHAMILAN

2.2.1 Tanda Presumtif

Menurut Mochtar, Rustam (1998 : 43), tanda persumtif kehammilan yaitu :

1. Amenorea
2. Mual dan muntah (Nausea dan vomiting)
3. Mengidam
4. Tidak tahan suatu bau – bauan
5. Pingsan
6. Tidak ada selera makan (anoreksia)
7. Lelah
8. Payudara membesar, tegang dan nyeri
9. Miksi sering
10. Konstipasi / obstipasi
11. Pigmentasi di muka, areola payudara, leher dan dinding perut
12. Epulis : hipertrofi dari papil gusi
13. Pemekaran vena – vena (Varises)

2.2.2 Tanda Kemungkinan Hamil

Menurut Mochtar, Rustam (1998 : 44), tanda kemungkinan hamil yaitu:

1. Perut membesar
2. Uterus mambesar
3. Tanda Hegar
4. Tanda Chadwick
5. Tanda Piscaseck
6. Tanda Braxton Hicks (kontraksi – kontraksi kecil uterus bila dirangsang)
7. Teraba ballottement
8. Reaksi kehamilan poistif

2.2.3 Tanda Pasti (Tanda Positif)

Menurut Mochtar, Rustam (1998 : 45), tanda pasti hamil yaitu:

1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atauu diraba, juga bagian – bagian janin
2. Terdengar denyut jantung janin
3. Terlihat tulang – tulang janin dalam foto rontgen

2.3 PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI IBU HAMIL

2.3.1 Perubahan Pada Sistem Reproduksi dan Payudara

1. 1. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh esterogen dan
progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh
hipertrofi otot polos uterus. Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding ± 2,5 cm.

(Wiknjosastro, Hanifa. 2007 : 89)

Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan
edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, servik dan istmus melunak secara progresif
dan servik menjadi agak kebiruan, yang disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005 :
107)

Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut : istmus
melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik melunak (Tanda Goodell), dan fundus
pada serviks mulai fleksi (Tanda McDonald)

(Bobak, dkk. 2005 : 107)

1. 2. Ovarium (indung telur)

Ovulasi terhenti, tapi masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesterone
(Mochtar, Rustam. 1998 : 36)

1. 3. Vagina dan vulva

Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan
(livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide. (Wiknjosastro,
Hanifa. 2007 : 95)

Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH ini membuat wanita
hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan peningkatan vaskularisasi vagina dan visera
panggul menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan
peningkatan keinginan dan bangkitan seksual, terutama selama trimester kedua. (Bobak, dkk.
2005 : 110)

1. 4. Payudara

Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone Somatomatropin, esterogen, dan
progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.

(Wiknjosastro, Hanifa. 2007 : 95)

Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak
minggu keenam gestasi. Putting susu dan areola menjadi lebih berpigmen dan lebih erektil.
Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang muncul di areola primer dan disebut Tuberkel
Montgomery.

(Bobak, dkk. 2005 : 111)

2.3.2 Perubahan Pada Organ dan Sistem Lainnya

1. 1. Sistem Sirkulasi Darah

1) Volume Darah

Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak akhir trimester pertama.
Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira 20 %, dengan puncaknya pada kehamilan
32 minggu, diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30 %.

(Mochtar, Rustam. 1998 : 37)

2) Protein Darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat
secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta – globulin dan fibrinogen terus meningkat.
(Mochtar, Rustam. 1998 : 37)

3) Hitung Jenis dan Hb

Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Konsentrasi
Hb menurun, ini disebabkan volume plasma yang meningkat. (Mochtar, Rustam. 1998 : 37)

4) Nadi dan Tekanan Darah

Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua, dan akan naik lagi
seperti pra hamil. Nadi biasanya naik, rata – rata 84X / menit. (Mochtar, Rustam. 1998 : 37)

5) Jantung

Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada
minggu terakhir kehamilan.

(Mochtar, Rustam. 1998 : 37)

1. 2. Sistem Pernapasan

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2.
Di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur
kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25% dari biasanya.

(Manuaba, IBG. 1998 : 109)

1. 3. Sistem Pencernaan

Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot
saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan makanan lebih lama berada dalam
saluran makanan. Gejala muntah / emesis gravidarum sering terjadi biasanya pada pagi hari,
disebut sakit pagi / morning sickness.

(Mochtar, Rustam. 1998 : 38)

1. 4. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 – 70%. (Manuaba,
IBG. 1998 : 110)

1. 5. Perubahan Pada Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. (Manuaba, IBG. 1998 : 110)

Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng kehamilan, adalah bercak pada
kulit di derah tonjolan maksila dan dahi khususnya pada wanita hamil berkulit hitam. (Bobak,
dkk. 2005 : 117)

Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubis sampai bagian atas fundus di
garis tengah tubuh dan stria gravidarum atau tanda regangan akan terlihat di bagian bawah
abdomen. (Bobak, dkk. 2005 : 117)

1. 6. Metabolisme

Menurut Manuaba, IBG (1998 : 110), perubahan metabolisme pada ibu hamil yaitu :

1) Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula

2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq / liter menjadi 145 mEq / liter

3) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi
sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam tiap hari

4) Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein

5) BB ibu hamil bertambah

2.4 PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

2.4.1 Pemeriksaan fisik umum

Menurut Manuaba, IBG (1998 : 132), pemeriksaan fisik umum ibu hamil meliputi :

1. Kesan umum : kompos menthis, tampak sakit


2. Pemeriksaan :

1) Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, BB


2) Hal lain yang dipandang perlu

2.4.2 Pemeriksaan khusus obstetric

Menurut Manuaba, IBG (1998 : 132), pemeriksaan khusus obstetric ibu hamil meliputi :

1. 1. Inspeksi

1) TFU

2) Keadaan dinding abdomen

3) Gerak janin yang tampak

1. 2. Palpasi

1) Menurut Leopold

(1) Leopold I

Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus

(2) Leopold II

Menentukan batas samping rahim kanan kiri, menentukan letak punggung. Pada letak lintang,
tentukan di mana letak kepala janin

(3) Leopold III

Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian bawah tersebut sudah masuk atau
masih goyang

(4) Leopold IV

Menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh janin masuk PAP

2) Menurut Buddine

Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan di mana punggung janin berada.
Dilakukan dengan cara fundus uteri didorong ke bawah, badan janin akan melengkung,
sehingga mudah ditetapkan.

3) Menurut Ahlfeld
Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi, sehingga janin mengisi ruangan
yang lebih terbatas. Dengan mendorong janin ke satu arah, maka pemeriksaan punggung
mudah dilakukan.

4) Menurut Kneble

Pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan menurut Leopold III.

1. 3. Perkusi

1) Meteorisme

2) Tanda cairan bebas

1. 4. Auskultasi

1) Bising usus

2) DJJ

3) Gerak janin intra uterine

4) Hal lain yang terdengar

1. 5. Pemeriksaan Dalam

1) Pembukaan

2) Perlunakan servik

3) Ketuban

4) Penurunan bagian terendah

5) Penempatan kombinasi

6) Tumor yang menyertai bagian terendah

7) Pelvimetri panggul

1. 6. Pemeriksaan Tambahan

1) Pemeriksaan laboratorium
2) Pemeriksaan USG

3) Tes pemeriksaan air ketuban

4) Tes pemeriksaan bakteriologis

2.5 PENGAWASAN ANTENATAL (ANC)

2.5.1 Pengertian ANC

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim.

(Manuaba, IBG. 1998 : 129)

2.5.2 Tujuan ANC

Menurut Mabuaba, IBG (1998 : 129), secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk :

1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam kehamilan,
saat persalinan dan kala nifas
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan nifas
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

2.5.3 Kunjungan ANC

Menurut Saifuddin, AB (2002, N – 2), sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal, yaitu :

1. 1X kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)


2. 1X kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28)
3. 2X kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke
36)

2.5.4 Informasi saat kunjungan ANC

Kunjungan Waktu Informasi Penting


TM I Sebelum minggu ke 1. Membangun hubungan saling percaya
14 antara petugas kesehatan dan ibu hamil
2. Mendeteksi masalah dan menanganinya
3. Melakukan tindakan pencegahan,
seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan
persiapan menghadapi komplikasi
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan, kebersihan dan istirahat)

TM II Sebelum minggu ke Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan


28 khusus mengenai pre eklamsia (tanya ibu
tentang gejala pre eklamsia, pantau tekanan
darah, evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)
TM III Antara minggu ke Sama seperti di atas, ditambah palpasi
28 – 36 abdomen untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda
TM IV Sesudah minggu ke Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak
36 bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di RS

(Saifuddin, AB. 2002 : N – 2)

2.6 KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL

2.6.1 Ketidaknyamanan TM I

Menurut Bobak, dkk (2005 : 161), rasa tidak nyaman pada TM I, yaitu :

1. Mual dan muntah

Dapat disebabkan perubahan hormonal (mungkin hCG), sebagian mungkin disebabkan oleh
emosi. Cara mengatasinya yaitu :

1) Jangan biarkan perut kosong atau terlalu penuh

2) Konsumsi karbohidrat kering saat bangun tidur atau ganti konsumsi karbohidrat kering
selama 1 jam pertama dengan cairan seperti teh panas, susu, dll

3) Hindari makanan yang digoreng, berbau, mengandung banyak bumbu, lemak atau
makanan penghasil gas

4) Kunjungi petugas kesehatan bila muntah terus menerus


1. Rasa lesu dan malaise

Dapat diakibatkan peningkatan kadar esterogen, progesterone dan hCG dan respon psikologis
terhadap kehamilan. Cara mengatasinya yaitu :

1) Berikan kepastian yang melegakan, bila perlu istirahat

2) Diet seimbang untuk mencegah anemia

1. Ptialisme

Kemungkinan disebabkan peningkatan kadar esterogen dan mungkin karena ibu hamil tidak
menelan ludah akibat rasa mual. Cara mengatasinya yaitu :

1) Gunakan obat pencuci mulut

2) Kunyah permen dan beri dukungan

1. Urgensi dan sering berkemih

Karena kapasitas kandung kemih menurun seiring membesarnya rahim dan bagian terbawah
janin. Cara mengatasinya yaitu :

1) Latihan kegel

2) Batasi masukan cairan sebelum tidur

3) Rujuk ke tenaga kesehatan bila timbul nyeri dan sensasi terbakar

2.6.2 Ketidaknyamanan TM II dan TM III

Menurut Bobak, dkk (2005 : 178), rasa tidak nyaman pada ibu hamil TM II dan TM III yaitu :

1. Pigmentasi, akne, kulit berminyak lebih nyata

Karena hormon penstimulasi – melanosite. Tidak dapat dicegah, biasanya menghilang


selama masa nifas, karena itu beri pengertian pada wanita dan keluarga

1. Spider nevi

Jaringan arteriol dilatasi akibat peningkatan konsentrasi esterogen. Tidak dapat dicegah,
yakinkan bahwa kondisi ini secara perlahan menghilang selama akhir masa nifas, tetapi
jarang hilang secara keseluruhan
1. Eritema pada telapak tangan

Dapat disebabkan oleh prediposisi genetic atau hiperesterogenisme. Tidak dapat dicegah,
yakinkan bahwa kondisi ini akan menghilang setelah 1 minggu melahirkan

1. Mengidam makanan

Penyebabnya tidak diketahui, makanan yang diinginkan sesuai kultur dan daerah geografis.
Tidak dapat dicegah, berikan apa yang diidamkan kecuali jika hal tersebut mengganggu diet
yang seimbang.

1. Nyeri ulu hati

Progesteron memperlambat motilitas saluran GI dan pencernaan, mengubah arah peristaltic,


merelaksasi sfingter jantung, dan menunda waktu pengosongan lambung, lambung bergeser
ke atas dan dikompresi oleh uterus yang membesar. Cara mengatasinya adalah :

1) Batasi makanan yang mengandung lemak atau penghasil gas

2) Beri susu sedikit – sedikit rasa terbakar reda untuk sementara

3) Minum teh panas atau kunyah permen karet

4) Rujuk ke dokter bila gejala menetap

1. Konstipasi

Motilitas saluran GI menurun karena pengaruh progesterone, menyebabkan resopsi air


meningkat dan tinja menjadi kering. Predisposisi konstipasi adalah penggunaan suplemen
besi per oral. Cara mengatasinya adalah :

1) Minnum 6 gelas air / hari

2) Makan makanan berserat

3) Latihan ringan

4) Jangan memakai obat pelunak tinja, laktasif, minyak mineral, obat lain atau enema tanpa
terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter
1. Hipotensi supine dan bradikardi

Karena saat wanita telentang, uterus gravida menekan vena kava asenden, perfusi ginjal dan
uterus – plasenta menurun. Cara mengatasinya adalah posisis miring atau setengah duduk
dengan lutut sedikit fleksi

2.7 NASEHAT UNTUK IBU HAMIL

2.7.1 Diet

Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena kebutuhan akan
protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan
dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15 Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar
atau kurang perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit
kehamilan. Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg / minggu. (Manuaba, IBG. 1998 : 136)

2.7.2 Pekerjaan rumah

Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan kemampuan, dan makin
dikurangi dengan semakin tua kehamilan. (Manuaba, IBG. 1998 : 136)

2.7.3 Wanita bekerja di luar rumah

Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan dikerjakan dengan pengertian
sedang hamil. Wanita karier yang sedang hamil mendapatkan hak cuti hamil selama tiga
bulan, yang dapat diambil sebelum menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalinan.

(Manuaba, IBG. 1998 : 139)

2.7.4 Pakaian hamil

Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun, sehingga
mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian dalam. Pakaian dalam atas (BH)
dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara yang
makin berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan
menghalangi suasana lembab di sekitar pelipatan.

(Manuaba, IBG. 1998 : 140)

2.7.5 Hubungan seksual


Menurut Manuaba, IBG (1998 : 139), hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan
hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :

1. Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas
2. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
3. Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
4. Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandung,
persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam kandungan, sekitar dua
minggu sebelum persalinan

2.7.6 Perawatan payudara

Menurut Manuaba, IBG (1998 : 144), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan untuk
memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng susu, dan mengelurakan
putting susu yang datar. Tehnik perawatannya adalah :

1. Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas / lap yang
dibasahi minyak.
2. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
3. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam 20X, keluar
20X.
4. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari panngkal menuju
putting susu sebanyak 30X.
5. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk memastikan
saluran susu tidak tersumbat.
6. Pakailah BH yang menyokong payudara.

2.7.7 Pemberian obat – obatan dan imunisasi

Menurut Manuaba, IBG (1998 : 140), pengobatan penyakit saat hamil harus selalu
memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.

Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi
karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2X selama hamil. (Manuaba, IBG.
1998 : 141)

2.7.8 Persiapan persalinan dan laktasi

Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan kesehatan optimal
menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk dapat mencapai kesehatan
optimal menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam
hamil dan mempersiapkan keadaan puyudara untuk laktasi. (Manuaba, IBG. 1998 : 141)
2.7.9 Senam hamil

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil
ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai
kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan
perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 – 28 minggu. (Manuaba, IBG.
1998 : 141)

2.8 TANDA BAHAYA IBU HAMIL

2.8.1 Berkaitan dengan ibu

Menurut Saifuddin, AB (2002 : N – 3), tanda bahaya ibu hamil adalah :

1. Perdarahan peervaginam
2. Sakit kepala lebih dari biasa
3. Gangguan penglihatan
4. Pembengkakan pada wajah dan tangan
5. Nyeri abdomen / epigastrik

2.8.2 Berkaitan dengan janin

Menurut Manuaba, IBG (1998 : 141), tanda bahaya pada janin adalah :

1. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya


2. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
3. Perut terasa semakin kecil
BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 23 Juli 2009 Pukul : 15.30 WIB

Oleh : Purwanti

3.1.1 Data Subyektif


1. Biodata
Nama Ibu : Ny.” W”
Umur : 30 tahun

Agama : Islam

Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Alamat : Ds. Geger, Turi, Lamongan

Status kawin : kawin 1x, umur 19 tahun

Lama kawin : 11 tahun

Nama Suami : Tn. ”D”

Umur : 34 tahun

Agama : Islam

Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Ds. Geger, Turi, Lamongan

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa, ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya.

3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun

Siklus : 30 hari
Lama : 7 hari

Jumlah : hari 1 – 2 ganti pembalut 2 – 3X / hari, hari 3 – 7 ganti pembalut 1 – 2X /


hari

Warna darah : Merah segar

Dismenorhoe : Tidak

Flour Albus : Tidak

HPHT : 05 – 12 – 2008

HPL : 12 – 09 – 2009

4. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Kehamilan Sekarang

Hamil ke : kedua

Umur : 8 bulan lebih

Gerakan anak : mulai terasa sejak umur kehamilan 4 bulan.

Trimester I : Ibu periksa di bidan 2X, ibu mengeluh mual – mual pada umur kehamilan 2
bulan, ibu mendapat vitamin, kalk, zinc serta penyuluhan tentang gizi, personal hygiene dan
perawatan payudara

Trimester II : Ibu periksa di bidan 3x, ibu tidak mengeluh apa – apa, ibu mendapat vitamin
dan kalk serta penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.

Trimester III : Ibu periksa di bidan 2X, ibu tidakmengeluh apa – apa, ibu mendapat vitamin
dan kalk serta penyuluhan tentang tanda – tanda persalinan
2) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Anak yang Lalu

Kehamilan Persalinan Anak Nifas


BB/ Hdp/ Usia Lm
No. Umur Peny. Jenis
Ke Penolong Peny. Jenis
Keh. Keh. pers.
PB Umr Mntk
3
1. 1 9 bln - Bidan normal - Pr H 8 th 2 th 40 hr
48
2. Hamil ini

5. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan setelah kelahiran anak pertamanya ibu menggunakan metode kontrasepsi
suntik 3 bulan selama ± 7 tahun.

6. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seksual, seperti HIV, infeksi
alat kelamin, tidak ada tumor pada alat kelamin maupun payudara

7. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, (hepatitis dan TBC), penyakit
menurun (darah tinggi, kencing manis, asma) dan penyakit menahun (kencing manis)

8. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular, (hepatitis dan TBC), penyakit
menurun (darah tinggi, kencing manis, asma) dan penyakit menahun (kencing manis)
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga maupun dari pihak suami tidak mempunyai keturunan
kembar dan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular, (hepatitis dan TBC),
penyakit menurun (darah tinggi, kencing manis, asma) dan penyakit menahun (kencing manis

10. Keadaan Psikososial


Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini karena kehamilan ini sudah direncanakan.
Ibu mengatakan ia dan suaminya berharap bayinya nanti lahir normal dan selamat.

11. Kebiasaan yang Mungkin Dilakukan


Ibu mengatakan sebelum maupun selama hamil tidak ada perubahan kebiasaan, ibu tidak
pernah merokok, tidak ketergantungan obat, tidak minum jamu dan tidak tarak makanan.

12. Pola Kebiasaan sehari-hari


1) Pola Nutrisi

Sebelum hamil : Makan 3x sehari 1 piring sedang dengan komposisi nasi, lauk-pauk, kadang
dengan sayur. Minum air putih 8-9 gelas / hari.

Selama hamil : Makan 3x sehari 1 piring sedang dengan komposisi nasi, lauk-pauk, kadang
denan sayur dan buah. Minum air putih 8-9 gelas / hari dan 1 gelas susu tiap pagi.

2) Pola Eliminasi

Sebelum hamil : BAB 1 – 2X / hari konsistensi lunak, warna kuning trengguli BAK 5 – 6X /
hari warna kuning jernih

Selama hamil : BAB 1x / hari konsistensi lunak, warna kuning trengguli BAK 6 – 7X /
hari, warna kuning jernih

3) Pola Aktivitas

Sebelum hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti memasak, mencuci baju dan
menyapu, dll.
Selama hamil : Ibu tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, dan
menyapu, dll.

4) Personal Hygiene

Ibu mengatakan sebelum maupun selama hamil tidak ada perubahan dalam pola
kebersihan diri yakni mandi 2x / hari, gosok gigi 2x / hari, keramas 2x / minggu, ganti
pakaian 2x dan ganti celana dalam 2x / hari.

5) Pola Istirahat

Sebelum hamil : Ibu tidur siang ± 1 jam dan tidur malam 7-8 jam

Selama hamil : Ibu tidur siang 2 jam dan malam 7 – 8 jam

6) Pola Seksual

Sebelum hamil : Ibu dan suami melakukan hubungan seksual 3x seminggu

Selama hamil : Ibu dan suami melakukan hubungan seksual jika ibu bersedia.

13. Kemampuan dan Pengetahuan ibu


tentang :
1) Kebutuhan nutrisi

Ibu mengatakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada saat kehamilan harus makan
makanan dengan gizi seimbang, seperti : nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah, bila perlu minum
susu. Ibu mengetahui saat ANC pertama di bidan.

2) Kebutuhan Istirahat

Ibu mengatakan pada saat harus lebih banyak istirahat


3) Personal Hygiene

Ibu mengatakan saat hamil perlu menjaga kebersihan dirinya, seperti mandi, gosok gigi,
keramas, ganti pakaian dan ganti celana dalam secara teratur atau apabila telah basah. Cebok
dari arah depan ke belakang. Ibu mengetahui saat ANC pertama di bidan.

4) Perawatan Payudara

Ibu mengatakan perawatan payudara dengan membersihkan payudara terutama daerah


puting dengan menggunakan minyak kelapa. Ibu mengetahui saat ANC pertama di bidan.

5) Tanda-tanda bahaya kehamilan

Ibu mengatakan tanda bahaya kehamilan adalah keluar darah dari alat kelaminnya

6) Tanda-tanda persalinan

Ibu mengatakan belum mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.

3.1.2 Data Obyektif


1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik TTV

Kesadaran : Compos mentis TD : 120 / 80 mmHg

BB sebelum hamil : 49 kg S : 36,7°C

BB saat ini : 56 kg N : 86x / menit

TB : 158 cm RR : 20x / menit

2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut warna hitam, distribusi merata, kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, tidak rontok, tidak ada luka, tidak ada benjolan abnormal

Wajah : Bentuk oval, tidak pucat, tidak ada oedema dan


cloasma gravidarum, tidak ada spider nevi, tidak ada finger print.
Mata : Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, warna sklera putih terdapat
gambaran tipis pembuluh darah, tidak ada odema pada palpebra

Hidung : Pernafasan spontan, tidak ada pernapasan cuping hidung, mukosa


lembab, tidak ada sekret dan tidak ada nyeri tekan sinus

Telinga : Bersih, tidak ada serumen / benda asing, membran tympani utuh,
warna putih mengkilat.

Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, llidah bersih,
tidak ada epulis, tidak ada perdarahan pada gusi, tidak ada bercak koplik, tidak ada
pembesaran tonsil.

Leher : Tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
lymfe, tidak ada bendungan vena jugularis.

Dada : Bentuk bulat datar, tidak ada tarikan intercoste, tidak ada retraksi alat
bantu pernapasan, suara napas vesikuler, BJ I dan BJ II normal

Payudara : Asimetris, hiperpigmentasi pada areola mamae dan papila mamae,


puting susu menonjol, konsistensi kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,
kolastrum belum keluar.

Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada luka
bekas operasi, terdapat hyperpigmentasi linea alba menjadi linea nigra, terdapat striae
albican, teraba gerakan janin, tidak teraba kontraksi, bising usus 14X / menit.

Genetalia : Bersih, tidak terdapat oedema dan varises, tidak ada kondiloma
akuminata, tampak tanda chadwick, pada perineum terdapat bekas jaringan parut.

Anus : Tidak terdapat hemoroid.

Ekstremitas :

Atas : Jumlah jari lengkap, kuku tidak pucat, tidak terdapat oedema, tidak ada clibbing
of finger, gerakan bebas

Bawah : Jumlah jari lengkap, kuku tidak pucat, tidak terdapat oedema dan
varises, reflek patella +, gerakan bebas

3. Pemeriksaan Khusus
1) Palpasi

Leopold I : TFU ½ px – pusat (24 cm), teraba bulat, lunak, dan tidak melenting.

Leopold II : Kanan : Teraba keras, memanjang , dan datar seperti papan.


Kiri : Teraba bagian kecil janin.

Leopold III : Teraba bulat, keras, dan bisa digoyangkan.

Leopold IV : Belum masuk PAP

2) Auskultasi

DJJ (+) : 12 – 11 – 11 = 136 x/menit, terdengar jelas pada kuadran kanan bawah.

3.2 INTERPRETASI DATA DASAR

Dx : Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep./ IU / pu-ka / KU ibu dan
janin baik.

DS : – Ibu mengatakan hamil anak kedua, dengan usia kehamilan 8 bulan lebih.

- Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan dan masih
dirasakan sampai sekarang.

- Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan apa-apa.

- HPHT : 05 – 12 – 2008

DO : HPL : 12 – 09 – 2009

Keadaan Umum : Baik TTV :

Kesadaran : Compos mentis TD : 120 / 80 mmHg

BB sebelum hamil : 49 kg S : 36,7 ºC

BB saat ini : 54 kg N : 86x / mnt

TB : 158 cm RR : 20x / mnt

Payudara : Asimetris, hiperpigmentasi pada areola mamae dan papila mamae, puting susu
menonjol, konsistensi kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal, kolastrum
belum keluar.

Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, terdapat hyperpigmentasi linea alba menjadi linea nigra, terdapat striae albican,
teraba gerakan janin, tidak teraba kontraksi, bising usus 14X / menit.

Genetalia : Bersih, tidak terdapat oedema dan varises, tidak ada kondilloma akuminata,
tampak tanda chadwick, pada perineum terdapat bekas jaringan parut.
Palpasi :

Leopold I : TFU ½ px – pusat (24 cm), teraba bulat, lunak, dan tidak melenting.

Leopold II : Kanan : Teraba keras, memanjang , dan datar seperti papan.

Kiri : Teraba bagian kecil janin.

Leopold III : Teraba bulat, keras, dan bisa digoyangkan.

Leopold IV : Belum masuk PAP

Auskultasi

DJJ (+) : 12 – 11 – 11 = 136 x/menit, terdengar jelas pada kuadran kanan bawah.

3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

3.5 INTERVENSI

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami penjelasan dan HE yang diberikan bidan dengan kriteria hasil : ibu dapat
menjelaskan kembali penjelasan bidan dan mampu mengulang kembali HE yang diberikan.

Intervensi :

1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga.

R/ Meningkatkan hubungan saling percaya antara ibu dan bidan.

1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan kehamilannya.


R/ Pengetahuan yang adekuat, ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam menerima asuhan
kebidanan.

1. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya kebutuhan nutrisi

R/ Nutrisi yang baik akan mempengaruhi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin

1. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

R/ Ibu dan keluarga dapat mendeteksi secara dini tanda bahaya kehamilan.

1. Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan

R/ Ibu dapat segera pergi ke tenaga kesehatan bila ada tanda persalinan

1. Jelaskan pada ibu untuk mempersiapkan kebutuhan persalinan

R/ Ibu dan keluarga dapat mempersiapkan persalinan secara optimal.

1. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

R/ Mengetahui dan menilai perkembangan ibu dan janin.

3.6 IMPLEMENTASI

Tanggal : 23 – 7 – 2009

Jam Implementasi Paraf


15.45 WIB Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dengan cara
berkomunikasi denngan ramah, sopan dan menggunakan bahasa
yang dimengerti ibu
15.50 WIB Menjelaskan pada ibu bahwa ibu dan janin dalam kondisi baik
15.53 WIB Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil, seperti nasi, lauk pauk, sayuran, buah – buahan,
minum air putih 7 – 8 gelas / hari, dan jika perlu minum susu 1
– 2 gelas / hari
15.57 WIB Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan, yaitu :

1. Nyeri kepala hebat


2. Pandangan kabur
3. Odema muka dan tangan
4. Nyeri perut hebat
5. Perdarahan pervaginam

16.00 WIB Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan, yaitu
perut kenceng – kenceng, sering dan teratur, keluar lendir
bercampur darah, air ketuban merembes
16.03 WIB Menjelaskan pada ibu bagaimana mempersiapkan kebutuhan
persalinan tentang biaya, tempat persalinan / penolong,
transportasi, dll
16.05 WIB Menganjurkan ibu untuk control 1 bulan lagi atau sewaktu –
waktu bila ada keluhan

3.7 EVALUASI
Tanggal : 23 Juli 2009 Jam : 16.10 WIB

Dx : Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu T / H / Pres. Kep./ IU / pu-ka / KU ibu dan
janin baik.

S : – Ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan dan HE yang diberikan bidan.

– Ibu mengatakan akan mulai mempersiapkan kebutuhan persalinan.

O : – Wajah ibu kelihatan senang


- Ibu dapat mengulang kembali penjelasan dan HE yang diberikan bidan

A : Ny. “W” GII P1001, 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / pu-ka /


KU ibu dan janin baik dengan tujuan jangka pendek tercapai.

P : – Anjurkan pada ibu untuk melaksanakan HE yang diberikan bidan

– Anjurkan ibu untuk segera kembali pada bidan bila terjadi tanda bahaya kehamilan

– Anjurkan ibu kontrol 1 bulan lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan

BAB 4

PEMBAHASAN
Di dalm laporan ini, akan di bahas tentang kendala atau hambatan melaksanakan asuhan
kebidanan ibu hamil fisiologis pada Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep. /
IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, hambatan tersebut menyangkut kesenjangan antara latar
belakang dengan kasus, dan antara teori yang di dapat selama kuliah dengan praktek langsung
di lapangan. Berikut pemecahan masalah yang penulis lakukan, sehingga asuhan kebidanan
yang diharapkan dapat terselesaikan.

Untuk mempermudah penyusunan pembahasan ini akan mulai pembahasannya mulai dari
latar belakang pendahuluan, kemudian mengelompokkan permasalahan sesuai tahap – tahap
proses asuhan kebidanan, yaitu tahap pengkajian, analisa diagnosa / masalah diagnosa
potensial, tindakan segera, perencanaan dan tindakan, serta tahap penilaian atau evaluasi.

4.1 TAHAP PENGKAJIAN

Pada tahap pengkajian data subyektif dan obyektif, tidak ditemukan kesulitan baik
melalui wawancara langsung maupun melalui pengamatan terhadap dan keluarganya. Hal ini
dikarenakan klien mudah diajak komunikasi dan kerjasama dengan baik.

4.2 ANALISA DIAGNOSA / MASALAH

Setelah dianalisa ternyata didapatkan satu diagnosa yaitu diagnosa Asuhan Kebidanan
ibu hamil fisiologis pada Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka
/ KU ibu dan janin baik .Hal ini sama dengan yang ada pada tinjauan pustaka. Pada tinjauan
pustaka hal tersebut juga tercantum. Diantaranya ditemukan saat melaksanakan asuhan
kebidanan. Hal ini dikarenakan petugas dalam melakukan asuhan kebidanan sesuai dan
memenuhi standar atau protap yang ada

4.3 DIAGNOSA POTENSIAL

Berdasarkan pengkajian dan analisa data dari kasus di atas didapatkan hasil bahwa tidak
ditemukan masalah potensial pada kasus Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres.
Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik.

4.4 TINDAKAN SEGERA

Tindakan segera tidak perlu dilakukan karena dalam kasus Ny. “W” GII P1001 33 / 34
minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, tidak ditemukam masalah
potensial yang mungkin terjadi.

4.5 TAHAP PERENCANAAN

Sesuai dengan diagnosa yang muncul saat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “W”
GII P1001 33 / 34 minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, rencana
tindakan sesuai dengan tercantum dalam tinjauan pustaka.
Semua rencana tindakan sesuai dengan yang tercantum dalam tinjauan pustaka. Jadi
dalam tahap perencanaan ini tidak ada hambatan yang dijumpai karena sarana, prasarana dan
sumber daya dari klien, dan BPS Ny, Widyaningrum tempat melaksanakan asuhan
kebidanan, memungkinkan untuk membuat rencana tindakan sesuai prinsip – prinsip ilmu
kebidanan dan standart protap yang ada.

4.6 PELAKSANAAN

Pada tahap pelaksanaan ini dilaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat atau ditetapkan yaitu pada diagnosa Ny. “W” GII P1001 33 / 34 minggu / T / H /
Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, dalam pelaksanaannya tidak ada hambatan.
Hal ini dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara petugas dan klien sehingga dapat
melaksanakan asuhan kebidanan sampai kondisi klien stabil.

4.7 EVALUASI

Pada tahap ini setelah melakukan penilaian dari asuhan kebidanan yang telah diberikan
pada klien, dapat dicatat perkembangan hasil akhir yang diperoleh sesuai dengan tujuan
criteria evaluasi yang terdapat pada tinjauan pustaka.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis pada Ny. “W” GII P1001 33 / 34
minggu / T / H / Pres. Kep. / IU / Pu-Ka / KU ibu dan janin baik, didapatkan kesimpulan
bahwa dalam pengkajian telah dilakukan pengumpulan data yang meliputi data Subyektif dan
Obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diagnosa bahwa Ny. “W” dan janin dalam
kondisi baik. Intervensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan
penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi dilakukan setelah
implementasi dilakukan, yang menunjukkan bahwa Ny. ”W” memahami dan mengerti
penyuluhan dan HE yang telah diberikan oleh bidan.

5.2 Kritik dan Saran

5.2.1 Bagi Mahasiswa

Mahasiswa hendaknya dapat mengimplikasi antara ilmu pengetahuan logika dan ilmu dalam
melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidannan yang baik dan benar.

5.2.2 Bagi Lahan Praktek


Dapat menyesuaikan antara teori dan praktek terutama dalam asuhan kebidanan pada ibu
hamil fisiologis, dapat meningkatkan layanan terutama dalam pencegah kematian pada ibu.

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan dan dapat memperbanyak dan
menggandakan sebagian fasilitas perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC

Saifudin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBP – SP

Bobak, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – SP

Anda mungkin juga menyukai