Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :

Puskesmas Abdul Rahman MS, SKM


Sungai Sidang 19710702 199202 1 002
Pengelolaan obat adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh petugas
farmasi mulai dari tahap perencanaan kebutuhan, pengadaan,
A. Pengertian
penyimpanan, pemeliharaan, penyaluran/pendistribusian, dan
administrasi dan pelaporan.
1. Sebagai panduan dalam pengelolaan obat public dan perbekalan
B. Tujuan kesehatan puskesmas
2. Pedoman pelayaan kefarmasian di puskesmas
C. Kebijakan
Alat :
1. Alat tulis dan kertas
2. Slip penerimaan obat
D. Alat dan Bahan
3. Rak-rak obat
Bahan :
1. Obat
1. Petugas gudang obat memesan obat dengan memberikan blanko
Laporan Pengeluaran dan Laporan Penggunaan Obat (LPLPO)
kebagian obat Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Petugas Gudang Obat menerima obat dari Gudang farmasi
Kabupaten sesuai slip penerimaan obat
3. Petugas menata obat di rak-rak sesuai abjad dan jenis sediaan,
E. Prosedur
untuk jenis obat narkotika disimpan di rak sendiri dan dikunci
serta perhatikan waktu kadaluarsa obat (bila ada)
4. Petugas mencatat per jenis obat dalam kartu stock obat
5. Mendistribusikan obat ke unit pelayanan dengan mancatat obat
yang dikeluarkan/didistribusikan ke buku register harian
6. Petugas membuat LPLPO setiap akhir bulan
F. Hal-hal yang
diperhatikan
Gudang obat Kabupaten, Gudang Obat Puskesmas, Apotek, Poli
G. Unit terkait
KIA/KB, Poli Umum, Poli gigi, Pustu, dan Poskesdes
H. Referensi
PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :

Puskesmas Abdul Rahman MS, SKM


Sungai Sidang 19710702 199202 1 002
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-
A. Pengertian obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan
fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas agar obat yang
B. Tujuan
tersedia di unit pelayanan kesehatan terjamin mutu dan keamanannya.
PERMENKES NO. 30 Tahun 2014 ttg standar Pelayanan Kefarmasian
C. Kebijakan
di Puskesmas
Alat :
1. Alat tulis dan kertas
D. Alat dan Bahan 2. Rak-rak obat
Bahan :
1. Obat
1. Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :
 Luas minimal 3x4 m2 atau disesuaikan dengan jumlah obat yang
akan disimpan
 Raung kering dan tidak lembab
 Memiliki ventilasi yang cukup
 Jendela harus memiliki pelindung untuk menghindarkan adanya
cahaya langsung dan berteralis
 Lantai dibuat dari tegel/semen yag tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain. Harus diberi alas papan
E. Prosedur
(palet)
 Dinding dibuat licin
 Gudang obat dibuat khusus sebagai tempat penyimpanan obat
 Mempunyai pintu yang delengkapi kunci ganda
 Tersedia lemari untuk narkotik dan psikotropika yang selalu
terkunci.
2. Menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
 Obat disusun secara alfabetis
 Obat disusun pada rak dan almari
 Obat yang disimpan di lantai harus diletakan di atas palet
 Obat dikelompokan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
penyimpanan
3. Mencatat jumlah yang diterima dalam kartu stock
4. Kartu Stock diletakan didekat obatnya
5. Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut :
 Kelembaban
 Temperatur
 Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena
obat yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat
pecah/rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan obat,
hindari kontak dengan benda-benda yang tajam
 Kontaminasi bakteri : wadah obat harus selalu tertutup rapat
sehingga tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur
 Kebersihan ruangan : seminggu sekali lantai disapu dan dip el,
dinding dan rak dibersihkan.
F. Hal-hal yang
diperhatikan
G. Unit terkait Gudang Obat Puskesmas
H. Referensi
PENDISTRIBUSIAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :

Puskesmas Abdul Rahman MS, SKM


Sungai Sidang 19710702 199202 1 002
A. Pengertian Mendistribusikan obat ke sub unit lain secara teratur
B. Tujuan Sebagai acuan tersedianya obat yang ada di gudang obat puskesmas
Undang-undang kesehatan No. 36 Tahun 2009
C. Kebijakan
Permenkes RI No. HK 02.02/Menkes/0680/I/2010
LPLPO
Buku penerimaan
D. Alat dan Bahan Buku bantu pengeluaran
Kartu stock
Rak
1. Penerimaan dari gudang farmasi Kabupaten dengan
menggunakan LPLPO diterima oleh petugas gudang puskesmas
dan dicatat dalam buku penerimaan bulanan, disimpan dalam
gudang dan disusun secara alfabetis dan bentuk fungsi obat
seperti obat luar, obat suntik, dan obat program
2. Obat dicatat dalam kartu stock gudang : tanggal penerimaan, No.
LPLPO, Jumlah penerimaan, jumlah pengeluaran, sisa obat, No.
batch, tanggal kadaluarsa, keterangan dan tanda tangan petugas.
3. Petugas gudang puskesmas bertugas mendistribusikan obat ke
pustu dan poskesdes, dan instalasi farmasi puskesmas.
E. Prosedur 4. Petugas farmasi pukesmas melalui loket obat menerima Laporan
Pemakaian dan lembar permintaan obat dari sub unit poli umum,
poli KIA, poli gigi laboratorium, pustu dan poskesdes. Petugas
farmasi puskesmas melakukan evaluasi atas LPLPO dengan
memperhatikan sisa stock obat di sub unit, jumlah kunjungan
resep di sub unit dan tingkat kecukupan obat di gudang
puskesmas.
5. Apabila permintaan obat dari sub unit tidak sesuai dengan
tingkat kecukupan obat di puskesmas maka akan dilakukan
penyesuaian pada LPLPO
6. Bila telah selesai, LPLPO akan diajukan ke Kepala Puskesmas
untuk mendapatkan persetujuan.
7. Apabila LPLPO disetujui maka petugas farmasi puskesmas akan
mempersiapkan obat yang akan didistribusikan.
8. Petugas menginformasikan waktu pendistribusian kepada sub
unit
9. Apabila terdapat kekeliruan dan kekurangan obat yang
didistribusikan petugas farmasi akan melaporkan kepada petugas
gudang farmasi obat.
10. Petugas akan melakukan perbaikan atau penambahan obat sesuai
dengan laporan permintaa yag diterima
11. Setelah obat dinyatakan diterima oleh petugas sub unit maka
penerima obat akan menandatangani LPLPO sebagai bukti serah
terima.
12. Petugas sub unit menerima salinan LPLPO , sedangkan LPLPO
yang asli disimpan oleh petugas farmasi puskesmas.
13. Setiap pengeluaran obat di gudang akan dicatat di kartu stock
dan buku register harian pengeluaran obat.
F. Hal-hal yang
diperhatikan
Pengelola Gudang Obat Puskesmas, Pengelola instalasi farmasi
G. Unit terkait puskesmas, Ka. Poli umum, Ka. Poli KIA, Ka poli gigi, Ka. Pustu,
Poskesdes
H. Referensi
PERESEPAN, PEMESANAN,
PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :

Puskesmas Abdul Rahman MS, SKM


Sungai Sidang 19710702 199202 1 002
Prosedur ini mengatur pelaksanaan peresepan, pemesanan, dan
A. Pengertian
pengelolaan obat.
Sebagai pedoman pelaksanaan peresepan, pemesanan, dan pengelolaan
B. Tujuan
obat.
C. Kebijakan
LPLPO
D. Alat dan Bahan Kartu stok
Resep
Peresepan obat :
Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien
Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang
diberi kewenangan

Pemesanan obat :
Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas
E. Prosedur farmasi atau gudang obat puskesmas
Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas

Pengelolaan obat :
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi
meliputi kegiatan perencanaan, permintaan, penyimpanaan, distribusi,
administrasi, dan pelaporan.
F. Hal-hal yang
diperhatikan
G. Unit terkait Gudang Farmasi, Apotek
H. Referensi
PELAYANAN RESEP
NARKOTIKA DAN
PSIKOTROPIKA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :

Puskesmas Abdul Rahman MS, SKM


Sungai Sidang 19710702 199202 1 002
Prosedur ini mengatur pengawasan dan pengendalian penggunaan
A. Pengertian
psikotropika dan narkotika
Sebagai pedoman dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan
B. Tujuan
psikotropika dan narkotika
C. Kebijakan
D. Alat dan Bahan
1. Menandai resep psikotropika dan narkotika dengan garis bawah
berwarna merah
2. Menyiapkan obat sesuai permintaan pada resep.
3. Menyiapkan etiket yang sesuai
4. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
5. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali kesesuaian
E. Prosedur jenis dan jumlah obat dengan permintaan dalam resep.
6. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum menyerahkan obat
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
7. Memanggil nama dan alamat pasien.
8. Menyerahkan obat yang disertai dengan pemberian informasi
obat.
9. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok dan buku bantu
penyerahan obat psikotropika dan narkotika.
F. Hal-hal yang
diperhatikan
G. Unit terkait Apotek
PMK No. 30 ttg standar pelayanan kefarmasian di puskesmas, materi
H. Referensi
pengelolaan obat di puskesmas
PENANGANAN OBAT RUSAK
ATAU KADALUARSA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :

Puskesmas Abdul Rahman MS, SKM


Sungai Sidang 19710702 199202 1 002
Menangani obat yang sudah tidak bisa di pakai ataupun obat yang sudah
A. Pengertian
habis masa pakainya
Sebagai pedoman Menangani obat yang sudah tidak bisa di pakai
B. Tujuan
ataupun obat yang sudah habis masa pakainya
C. Kebijakan
1. Buku catatan obat rusak/kadaluarsa
2. Surat ttg berita acara pemeriksaan/penelitian obat
D. Alat dan Bahan
kadaluarsa/rusak/hilang
3. Surat ttg berita acara serah terima obat kadaluarsa/rusak/hilang
1. Petugas obat mengidentifikasi obat-obatan yang sudah tidak bisa
di pakai dan obat yang sudah habis masa pakainya.
2. Bila ada kerusakan dan atau kadaluarsa maka petugas pengelola
obat memisahkan obat tersebut dan disimpan di tempat terpisah
dari penyimpanan obat lainnya.
3. Petugas obat membuat catatan obat rusak/kadaluarsa
E. Prosedur
4. Petugas melaporkan hal tersebut kepada kepala puskesmas dan
membuat berita acara pemeriksaan/penelitian obat
kadaluarsa/rusak/hilang dan berita acara serah terima obat
kadaluarsa/rusak serta mengembalikan obat tersebut ke gudang
obat Dinas Kesehatan
5. Petugas mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
F. Hal-hal yang
diperhatikan
G. Unit terkait Gudang Obat Dinas Kesehatan
PERMENKES No. 35 th 2014 ttg standar pelayanan kefarmasian di
H. Referensi
apotek

Anda mungkin juga menyukai