Contoh Kasus Penerapan Temperatur Dalam Industri
Contoh Kasus Penerapan Temperatur Dalam Industri
Pemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat terlarut. Pelarut dengan suhu yang lebih tinggi
akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut dengan suhu lebih rendah.
Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu
rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif. Hal ini
menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi.
Kebanyakan benda padat sulit larut bila suhu pelarutnya rendah. Sebaliknya, benda padat lebih mudah
larut bila suhu pelarutnya tinggi.
Reaksi kesetimbangan dapat merupakan reaksi eksoterm maupun endoterm. Pada reaksi-
reaksi ini perubahan suhu sangat berpengaruh. Contohnya pada reaksi kesetimbangan
antara gas nitrogen dioksida dan dinitrogen tetraoksida. Pada suhu kamar, sistem
kesetimbangan tersebut berwarna coklat. Bagaimana jika sistem kesetimbangan ini
suhunya diubah? Berdasarkan percobaan di atas diperoleh data sebagai berikut.
Dengan melihat reaksi eksoterm dan endoterm pada reaksi tersebut, maka dapat
disimpulkan:
Industri Es Krim
Industri Frozen Food
Industri Elektonik