Anda di halaman 1dari 1

Contoh Kasus Penerapan Temperatur dalam Industri

1.Suhu mempengaruhi kelarutan suatu zat

Pemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat terlarut. Pelarut dengan suhu yang lebih tinggi
akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut dengan suhu lebih rendah.

Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu
rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif. Hal ini
menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi.

Kebanyakan benda padat sulit larut bila suhu pelarutnya rendah. Sebaliknya, benda padat lebih mudah
larut bila suhu pelarutnya tinggi.

2.Suhu mempengaruhi kesetimbangan kimia

Reaksi kesetimbangan dapat merupakan reaksi eksoterm maupun endoterm. Pada reaksi-
reaksi ini perubahan suhu sangat berpengaruh. Contohnya pada reaksi kesetimbangan
antara gas nitrogen dioksida dan dinitrogen tetraoksida. Pada suhu kamar, sistem
kesetimbangan tersebut berwarna coklat. Bagaimana jika sistem kesetimbangan ini
suhunya diubah? Berdasarkan percobaan di atas diperoleh data sebagai berikut.

 Jika suhu dinaikkan, warna coklat bertambah artinya gas NO 2 bertambah.


 Jika suhu diturunkan, warna coklat berkurang artinya gas N 2O4bertambah.

Dengan melihat reaksi eksoterm dan endoterm pada reaksi tersebut, maka dapat
disimpulkan:

o Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.


o Jika suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.

3. Contoh Industri yang Menggunakan Temperatur

 Industri Es Krim
 Industri Frozen Food
 Industri Elektonik

Anda mungkin juga menyukai