Anda di halaman 1dari 16

Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No.

01, Februari 2016


ISSN 2355-2883

STRATEGI MEMENANGKAN PERSAINGAN GLOBAL DENGAN MENGUBAH


KEUNGGULAN KOMPARATIF MENJADI KEUNGGULAN KOMPETETIF

Asep Candra Hidayat


Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
asep.candra@yahoo.co.id

Abstract. Entering the start of 2016, Indonesia is faced with the era of free market trade Asia
(MEA), an era of trade competition is very tight. MEA's presence can not be dammed and is a
necessity that we must face and take very wisely and positively, so that we are able to align
the rhythm and the rhythm of the wave of change and are not crushed by the changing times.
The necessary intelligence and wisdom that mature to equip themselves with a variety of
advantages that we are not only able to survive (exist), but also capable of being a winner. To
achieve all that, we need a strong determination and courage to change the paradigm or view
thinking that a systematic, logical, analytical and realistic in building a solid foundation as a
major prerequisite in building a robust trading system. The paradigm is in the form of a
strategy to change the value of comparative advantage into competitive advantage. The
strategy is a necessity so that we can show our strength as a country that is not only able to
survive but also excels as a winner in the global competition.
Keywords: Changing Comparative Advantage into Competitive

Abstrak. Memasuki awal tahun 2016, Indonesia dihadapkan dengan era perdagangan pasar
bebas Asia (MEA), sebuah era persaingan perdagangan yang sangat ketat. Kehadiran MEA
tersebut tidak dapat dibendung dan merupakan suatu keniscayaan yang harus kita hadapi dan
sikapi dengan bijak dan positif, agar kita mampu menyelaraskan ritme dan irama gelombang
perubahan serta tidak tergilas oleh perkembangan jaman. Diperlukan kecerdasan dan
kearifan yang matang untuk membekali diri dengan berbagai keunggulan agar kita tidak
hanya mampu bertahan (eksis), tetapi juga mampu menjadi pemenang. Untuk meraih
semuanya itu, diperlukan suatu tekad dan keberanian yang kuat dalam merubah paradigma
atau pandangan berpikir yang sistematis, logis, analitis dan realistis dalam membangun
sebuah fondasi yang kokoh sebagai prasyarat utama dalam membangun sistem perdagangan
yang tangguh. Paradigma tersebut adalah berupa strategi untuk mengubah nilai keunggulan
komparatif menjadi keunggulan kompetitif. Strategi tersebut merupakan suatu keniscayaan
agar kita mampu menunjukkan kekuatan kita sebagai negara yang tidak hanya mampu
bertahan melainkan juga unggul sebagai pemenang dalam persaingan global.

Kata Kunci : Merubah Keunggulan Komparatif menjadi Kompetitif

PENDAHULUAN Kehadiran fenomena tersebut


Memasuki era milenium ke-3, dunia merupakan sebuah proses rangkaian sebab
ditandai dengan 4 fenomena : akibat yang tidak dapat dibendung dan
perkembangan jumlah penduduk yang merupakan suatu keniscayaan yang harus
semakin pesat ; tuntutan perubahan jaman kita hadapi dan sikapi dengan bijak dan
yang semakin cepat; persaingan hidup positif, agar kita mampu menyelaraskan
yang semakin ketat serta problema hidup ritme dan irama gelombang perubahan
yang semakin berat.

76
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

serta tidak tergilas oleh perkembangan memenangkan persaingan global, tidak ada
jaman. pilihan lain selain harus bekerja dengan
Tentu diperlukan kecerdasan dan sungguh-sungguh, tidak hanya bekerja
kearifan yang matang untuk membekali keras tapi juga harus berkerja cerdas untuk
diri dengan berbagai keunggulan dapat unggul dan keluar sebagai pemenang
komparatif dan kompetitif yang tinggi agar dalam era persaingan global. Sebuah
kita tidak hanya mampu bertahan (eksis), pilihan yang tak dapat ditawar.
tetapi juga mampu maju dan berkembang Strategi untuk dapat memenangkan
bahkan lebih jauh lagi mampu keluar persaingan global kuncinya terletak pada
sebagai pemenang dalam era persaingan bagaimana mengubah keunggulan
global. komparatif menjadi keunggulan
Untuk meraih semuanya itu, kompetitif. Strategi tersebut merupakan
diperlukan suatu tekad dan keberanian suatu keniscayaan agar kita mampu
yang kuat dalam merubah paradigma atau menunjukkan kekuatan kita sebagai negara
pandangan berpikir yang sistematis, logis, yang unggul dalam persaingan
analitis dan realistis dalam membangun perdagangan di Asia. Kita tentu tidak
sebuah fondasi yang kokoh sebagai ingin kalah dan “terjajah” oleh Negara-
prasyarat utama dalam membangun sistem negara Asia lainnya. Kita juga tentu tidak
perdagangan yang tangguh. ingin takluk dan bertekuk lutut pada
Begitu pula halnya dengan Indonesia, “gempuran” produk asing tersebut. Akan
dimana saat ini Indonesia mulai sangat memalukan dan menyakitkan bagi
dihadapkan era persaingan global, sejak kita bilamana kita hanya menjadi “objek”
kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asia atau sasaran bukannya menjadi “subjek”
(MEA) diberlakukan sejak awal Januari atau pelaku yang mampu dan unggul
2016 ini. Persaingan perdagangan global memainkan peran sekaligus memimpin
tersebut jelas tak terhindarkan. Ke depan persaingan. Strategi yang mengedepankan
tantangan Indonesia akan semakin berat keunggulan kompetitif tersebut akan
karena harus bersaing dengan negara- mampu menghantarkan Indonesia untuk
negara Asia lainnya. Tentu bukan dapat bertahan bahkan unggul dalam era
merupakan tugas yang ringan, apalagi persaingan global.
negara lain memiliki banyak produk Sebagai negara yang telah merdeka
(barang dan jasa) andalan untuk meraih lebih dari setengah abad, tentu sudah
dan merebut pangsa pasar yang ada. Jika bukan saatnya lagi berpikir dengan
Indonesia ingin bertahan atau bahkan dapat paradigma lama. Sudah saatnya bagi

77
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

negara kita untuk merubah paradigma efisien daripada barang dan jasa lain dan
berpikir, tidak lagi bertumpu dan mengimpor barang dan jasa yang tidak
mengandalkan pada kekayaan dan memiliki keunggulan komparatif itu. Jadi
keanekaragaman sumberdaya alam dan keunggulan komparatif, adalah keunggulan
sumberdaya hayati sebagai modal untuk yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
membangun bangsa ini, melainkan sudah negara yang lebih unggul dibandingkan
saatnya maju beberapa langkah dengan yang dimiliki oleh organisasi atau
mengedepankan pemikiran strategis negara lainnya.
dengan cara memberikan sentuhan inovasi Contoh real produk Indonesia yang
dan teknologi terhadap sumberdaya alam memiliki keunggulan komparatif
dan hayati yang kita miliki tersebut, dibanding negara lain ada 19 produk
sehingga komoditi yang kita hasilkan unggulan diantanya adalah terdiri atas
tersebut memiliki nilai ekonomi kompetitif sembilan yang unggul, dan 10 produk
yang tinggi, yang tidak saja sangat potensial. Ke sembilan produk unggulan
berharga untuk diproduksi, melainkan juga ekspor tersebut adalah tekstil dan produk
sangat dibutuhkan oleh siapapun, negara tekstil, elektronik, karet, produk hutan, alas
manapun, baik itu negara Asia maupun kaki, otomotif, udang, coklat/kakao dan
Negara dunia lainnya. kopi. Sedangkan yang termasuk kedalam
Sebelum membahas mengenai 10 produk potensil adalah kulit dan produk
Keunggulan Kompetetif, terlebih dahulu kulit, peralatan dan instrumen medis,
kita bahas mengenai keunggulan rempah-rempah, makanan olahan, essential
komparatif, agar kita dapat oil, ikan dan produk ikan, produk
membandingkan keduanya dalam proporsi kerajinan, perhiasan, bambu dan peralatan
yang tepat secara substansial tulis selain kertas.
Produk unggulan tersebut saat ini
Keunggulan Komparatif (Comparative merupakan produk andalan Indonesia
Adventage) sebagai komoditi ekspor. Produk tersebut
Menurut Rinaldy (2000), keunggulan mampu menembus pasar Negara Asia,
komparatif adalah konsepsi sentral dalam bahkan negara dunia lainnya, dan telah
teori perdagangan internasional yang menghasilkan nilai jual dan manfaat yang
menyatakan bahwa sebuah negara atau besar bagi negara kita. Dengan ekspor
wilayah mengkhususkan diri pada produksi produk unggulan tersebut. Indonesia
dan mengekspor barang dan jasa yang tumbuh menjadi negara yang berkembang,
dapat dihasilkan dengan biaya relatif lebih dan mampu membangun bangsanya sendiri
78
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

secara mandiri. Produk unggulan tersebut potensinya sehingga bisa mengekspor ke


saat ini terus menerus digali potensinya negara lain.
dan terus dikembangkan untuk meraih Angkatan kerja yang besar
manfaat yang tinggi. menjadikan Indonesia memiliki
keunggulan komparatif di industri padat
Mengoptimalkan Keunggulan karya. Pemerintah perlu membenahi
Komparatif. berbagai persoalan yang menyelimuti iklim
Pemerintah Indonesia perlu investasi industri padat karya untuk
mengoptimalkan keunggulan komparatif mengembangkan industri lokal, menjaga
untuk menumbuh kembangkan industri pertumbuhan pendapatan, dan mengurangi
berbasis sumber daya lokal yang berdaya kemiskinan. Indonesia adalah negara
saing tinggi di pasar internasional. dengan berbagai keunggulan komparatif,
Kecepatan dan ketepatan pemerintah di antaranya angkatan kerja yang besar dan
mengidentifikasi industri yang unggul cukup terdidik, komunitas bisnis yang
secara komparatif dan memfasilitasi dinamis, dan secara geografis dekat dengan
perkembangannya dapat memacu beberapa sentra pertumbuhan.
pertumbuhan jangka panjang ekonomi Sektor pertanian adalah sektor yang
nasional. banyak memanfaatkan keunggulan
Saat ini, Indonesia diprediksi menjadi komparatif. Kegiatan ekonomi di sektor
salah satu dari enam negara dengan pertanian diharapkan mampu
kontribusi separuh pertumbuhan ekonomi mendayagunakan keunggulan komparatif
global. Akan tetapi, sebelum mencapai menjadi keunggulan kompetitif jika
titik tersebut, pemerintah harus lebih intens disertai dengan pengembangan industri
membenahi upaya dalam mencapai target hulu pertanian, industri hilir pertanian serta
yang dibuat dalam sektor dengan jasa-jasa pendukung secara harmonis dan
keuntungan komparatif. Indonesia adalah simultan artinya sektor pertanian secara
negara dengan banyak keuntungan, terpisah tidak akan mampu menjadi
misalnya, sumber daya alam, angkatan penggerak ekonomi masa depan. Pertanian
kerja berpendidikan yang besar, sektor dapat menjadi kekuatan yang besar apabila
swasta yang bergairah, dan pasar domestik dikombinasi dengan agroindustri,
yang besar. Kemampuan Indonesia perdagangan dan jasa-jasa penunjang.
membangun industri adalah contoh Agroindustri merupakan sub sistem
keberhasilan Indonesia mengelola agribisnis pengolahan yang mengolah
produk pertanian primer menjadi produk

79
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

olahan baik produk antara maupun produk mari kita siapkan, kita bangun dan
akhir. Agroindustri terkait erat ke sisi hulu kembangkan produk yang memiliki
maupun ke hilir dalam produksi pertanian keunggulan kompetitif, yaitu produk yang
primer. memiliki nilai tambah yang tinggi, produk
tersebut yang telah mengalami sentuhan
Ancaman Negara lain inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kita sadar bahwa beberapa negara Namun demikian sebelum menuju
lainpun tentunya memiliki produk yang bangsa yang benar-benar ungul dalam
sejenis, yang juga mendapat perhatian penguasaan produk yang memiliki
serius dan sungguh-sungguh untuk terus keunggulan kompetitif, kita juga tetap
menerus mereka kembangkan secara harus menguasai dan mengoptimalkan
potensial. Banyak cara dan strtategi yang produk yang memiliki keunggulan
juga mereka kembangkan untuk komparatif terlebih dahulu.
memenangkan persaingan global secara
komparatif. Keunggulan Kompetitif (Competitive
Pertanyaannya bagi kita adalah Adventage)
sampai kapan produk unggulan komparatif Keunggulan kompetitif menurut
yang kita miliki saat ini akan unggul ? Porter dalam Keegan (1995), adalah
karena bukan mustahil suatu saat apakah kemampuan yang diperoleh melalui
itu 5, 10, 15 atau 20 tahun lagi, produk karakteristik dan sumber daya suatu
tersebut akan mampu disaingi oleh negara perusahaan untuk memiliki kinerja yang
Asia lain bahkan mampu dilampaui dan lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain
dikalahkan, sehingga yang tadinya produk pada industri atau pasar yang sama. Istilah
unggulan, ke depan sudah tidak lagi ini berasal dari judul buku Michael Porter,
menjadi produk unggulan yang kita Competitive Advantage, yang dibuat
banggakan. sebagai jawaban atas kritik terhadap
Apalagi produk tersebut memiliki konsep keunggulan komparatif. Porter
nilai jual standar, sehingga kita tidak bisa merumuskan dua jenis keunggulan
berharap banyak dalam mengandalkan kompetitif perusahaan, yaitu biaya rendah
produk yang memiliki keunggulan atau diferensiasi produk.
komparatif untuk terus menerus berjaya di Keunggulan Kompetitif tercapai saat
masa yang akan datang. sebuah perusahaan menerapkan strategi
Lantas apa yang harus kita siapkan biaya rendah, yang membuatnya mampu
untuk tetap unggul ? jawabannya adalah menawarkan produk yang mempunyai
80
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

kualitas sama dengan produk sejenis tetapi di tempat lain. Sehingga, semakin kita
dengan harga yang lebih rendah memonopoli sesuatu yang tidak dimiliki
dibandingkan pesaingnya. Keunggulan ini oleh tempat lain, kita bisa menaikkan
juga dapat diraih dengan strategi harga produk atau jasa kita hingga berkali-
diferensiasi produk, sehingga pelanggan kali lipat.
menganggap memperoleh manfaat unik Jika produk yang kita hasilkan mudah
yang sesuai dengan harga yang cukup untuk ditiru, maka competitive advantage
Jadi keunggulan kompetitif, adalah kita hanya bertahan sebentar saja.
bagaimana memanfaatkan keunggulan Masalahnya adalah bagaimana cara
yang dimiliki oleh organisasi (negara) membuat sesuatu yang tidak mudah ditiru?
untuk bisa mendapatkan tujuan, dengan Ada beberapa cara, seperti melindungi
cara berkompetisi dengan organisasi dengan paten, meningkatkan inovasi, be
(negara) lainnya. the first dalam setiap pengeluaran produk
Jika pelaku bisnis tidak sebanyak inovatif, intinya adalah continuous
sekarang, mungkin yang namanya improvement, karena tidak ada sesuatu di
keunggulan kompetitif ini belum terlalu dunia ini yang benar-benar tidak bisa ditiru
penting untuk dibahas. Hal ini kemudian atau diadaptasi.
menjadi penting dalam bisnis saat ternyata Focus on Innovation, seringkali
persaingan semakin ketat. Pemain-pemain research and development diabaikan ketika
dalam bisnis dan usaha akhir-akhir ini kita sudah merasa menjadi pioneer dalam
tumbuh dengan sangat signifikan. mengeluarkan produk atau jasa yang
Kita sudah sering sekali melihat bermutu dan benar-benar menggebrak.
berbagai macam persaingan yang sangat Terakhir, alokasikan tenaga yang ada
tajam saat produk atau jasa yang kita dalam bisnis kita untuk melakukan inovasi
tawarkan sama-sama standar. Pilihannya terkait keunikan yang kita miliki. Teruslah
tinggal dua, bersaing secara harga atau berkembang, berkembang, dan
bersaing secara nilai tambah. Bersaing menghasilkan sesuatu yang baru. Dengan
dengan nilai tambah adalah keunggulan ini orang pun tahu siapa yang memang
kompetitif. kreatif dan siapa yang memang hanya
meniru.
Tujuan Keunggulan kompetitif
Tujuan keunggulan kompetitif Gambaran Produk yang Memeiliki
diciptakan dengan satu tujuan, yaitu Keunggulan Kompetitif
membuat nilai produk tersebut tidak ada

81
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

Produk yang memiliki keunggulan harganya akan melonjak menjadi


kompetitif, yaitu produk yang memiliki ratusan juta bahkan milyaran rupiah.
nilai tambah yang tinggi, karena produk 4. Bijih bauxite atau alumunium jika
tersebut yang telah mengalami sentuhan dijual langsung di pasaran
inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. internasional akan dihargai tidak lebih
Produk tersebut disamping akan sulit dari US$ 20/ton atau sekitar Rp.
disaingi oleh negara lain, juga memiliki 275/kg, namun jika telah diolah
harga yang sangat tinggi, berkali-kali lipat menjadi sebuah pesawat terbang,
bahkan berjuta-juta kali lipat. Sebagai harganya akan melonjak luar biasa
contoh coba bandingkan harga yang sampai ratusan milyar rupiah.
muncul jika kita membandingkan harga
produk yang memiliki keunggulan Dari uraian di atas terlihat sangat jelas
komparatif dan kompetitif sebagai berikut : bahwa sedemikian hebatnya sentuhan
1. Kelapa sawit yang jika dijual per kg teknologi dan inovasi, sehingga mampu
hanya laku Rp 800 /kg, namun setelah mendongkrat harga komoditi dari yang
melalui sentuhan teknologi berubah tadinya memiliki harga standar, dapat
menjadi minyak kelapa sawit harganya melonjak bisa 10 sampai ratusan juta kali
melonjak menjadi US$ 744 /MT atau lipat. Sehingga tidak berlebihan bahwa
sekitar Rp 10.000/kg, melonjak lebih menurut menurut Bank Dunia, negara-
dari 10 kali lipat negara yang unggul dalam menyerap dan
2. Kayu gelondongan yang dihasilkan menerapkan keunggulan kompetetif telah
dari penebangan hutan, jika dijual menjadi negara-negara yang maju, unggul
(disekpor) langsung, harganya paling dan memimpin dunia seperti Amerika,
hanya US$ 40 per m3, akan tetapi jika Jerman, Inggris, Perancis, Kanada, jepang,
kayu tersebut telah diolah terlebih dlll
dahulu melalui sentuhan teknologi
menjadi kayu lapis, maka harganya Strategi Memenangkan Persaingan
akan melonjak menjadi US$ 400 per Di era perdagangan bebas MEA ini,
m3, atau melonjak 10 kali lipat. Indonesia harus bersaing dengan negara
3. Seonggok besi, baja seberat 1000 kg lain, utamanya Thailand, Vietnam,
kalau dijual langsung akan dihargai Myanmar, Laos dan Kamboja. Pesaing
Rp 20.000/kg, akan tetapi setelah utama Indonesia di lingkungan ASEAN
diolah dengan sentuhan inovasi dan adalah Thailand, karena berbagai produk
teknologi menjadi sebuah mobil, maka yang dihasilkan kedua negara mempunyai
82
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

kesamaan, dimana Thailand bisa 1. Mengoptimalkan produk yang


membanjiri Indonesia dengan produk memiliki Keunggulan Komparatif
pertanian dan industri dengan harga relatif 2. Mengembangkan dan memaksimalkan
lebih murah. Disamping itu Thailand produk yang memiliki Keunggulan
memungkinkan membangun industri di Kompetitif
Indonesia dengan mendatangkan tenaga 3. Membangun dan mengembangkan
kerja asal negaranya guna menekan ongkos pasar dengan 7 pendekatan marketing
produksi. Dengan begitu, produk Thailand mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk,
dapat dijual lebih murah. Price, Promotion, Place, Partisipant,
Selama ini neraca perdagangan kita Proses, dan Physical Evidence.
masih defisit banyak dari Thailand. Kita
perlu imbangi defisit ini dengan produk- 1. Mengoptimlakan produk Yang
produk dari Indonesia yang punya kualitas memiliki Keunggulan Komparatif
dan kreativitas supaya bisa survive. Salah Sebelum kita fokus untuk
satu strategi untuk dapat memenangkan membangun dan mengembangkan
persaingan dengan Thailand adalah produk/komoditi yang memiliki
menggempur pasar Negeri Gajah Putih keunggulan kompetitif, kita juga perlu
dengan produk dalam negeri dan harga terus menjaga dan menggali
terjangkau. Indonesia, juga harus produk/komoditi yang memiliki nilai
menciptakan produk berkualitas yang keunggulan komparatif.
memiliki keunikan. Salah satunya Produk/komoditi tersebut menjadi
mengekspor buah-buahan dan produk bahan dasar/utama yang selalu
makanan turunan ke Thailand. dibutuhkan negara manapun sebagai
Namun demikian disamping negara bahan yang langsung dikonsumsi atau
Thailand, negara seperti Vietnam, juga sebagai bahan baku untuk
Myanmar, Laos dan Kamboja juga tidak pembuatan produk/komoditi lainnya.
bisa diabaikan, karena mereka masing- Banyak produk/komoditi ekspor
masing memiliki produk atau komoditi yang bisa digali dan terus menerus
unggulan tersendiri, yang jika kita abaikan dikembangkan diantaranya adalah :
bisa menjadi ancaman besar bagi 1. Produk pertanian
Indonesia. Produk tersebut diantaranya
Adapun strategi memenangkan seperti kedelai, jagung, karet,
persaingan dapat ditempuh dalam 3 kopi, kapas, kakau, pisang, ubi,
pendekatan yaitu singkong, tebu serta rempah-

83
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

rempah seperti pala, cengkih, makanan-minuman ohahan,


vanilla, lada, dll makanan-minuman kaleng,
2. Produk peternakan makanan ringan, pakaian,
Diantaranya adalah, kambing, perabotan rumah tangga dll
sapi, ayam, bebek, telur, itik, dll 3. Produk elektronik
3. Produk Hasil Laut Diantaranya adalah televis, radio,
Produk hasil laut diantaranya komputer, gadget, lemari es, AC,
seperti : udang, tuna, cakalang, infocus, rice coocer, dispencer,
lobster, kerapu, kakap merah, mesin cuci dll
rumput laut, mutiara dll 4. Produk otomotif/transportasi
4. Produk Hasil hutan Diantaranya adalah mobil, motor,
Kayu, rotan, kelapa sawit, bambu truck, bus, kereta, pesawat
dll terbang berikut suku cadangnya
5. Produk hasil tambang dll.
Besi, alumunium, tembaga, emas, 5. Produk IT
nikel, perak, bauksit, uranium, Diantaranya seperti
silkon dll laptop/netbook, handphone,
tablet, satelit dll
2. Mengembangkan dan Memaksimalkan 6. Produk jasa/konsultan
Produk Yang Memiliki Keunggulan Seperti Jasa konstruksi, jasa
Kompetitif teknologi informasi, jasa
Produk-produk unggulan yang transportasi, hotel, restoran, pusat-
bisa kita kembangkan menjadi produk pusat perbelanjaan (mall),
komoditi yang memeiliki nilai 7. Jasa pariwisata
keunggulan kompetitif diantaranya Seperti isata alam, wisata alam,
adalah wisata kuliner, witasa
1. Produk Home industry agroindustry, wisata budaya dan
Diantaranya adalah produk pusat-pusat/tempat-tempat
kerajinan tangan (industri kreatif) hiburan lainnya
seperti sepatu, tas, keramik,
gerabah, asesoris hiasan rumah dll 3. Membangun Strategi 7 Mix
2. Produk industri Setelah mampu membangun
Diantaranya adalah : tekstil, produk/komoditi yang memiliki
furniture (perabot rumah tangga), keunggulan komparatif danm
84
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

kompetitif tersebut di atas, maka


langkah selanjutnya yang tak boleh Menurut Monroe (2005)
dilupakan adalah membangun strategi menyatakan bahwa harga
dagang melalui 7 mix. Strategi 7 mix merupakan pengorbanan
adalah kegiatan pemasaran melalui ekonomis yang dilakukan
marketing mix strategy yang (Kotler pelanggan untuk memperoleh
dan Armstrong, 1997). produk atau jasa. Selain itu
Strategi 7 mix tersebut adalah harga salah satu faktor penting
sebagai berikut : konsumen dalam mengambil
a. Product (The Services) keputusan untuk melakukan
Produk jasa merupakan produk transaksi atau tidak.
yang dapat memberikan manfaat,
memenuhi kebutuhan konsumen, Harga dikatakan mahal, murah
dan dapat memuaskan konsumen. atau biasa-biasa saja dari setiap
Sesungguhnya pelanggan tidak individu tidaklah harus sama,
membeli barang atau jasa, tetapi karena tergantung dari persepsi
membeli manfaat dari sesuatu yang individu yang dilatar belakangi
ditawarkan. Pengertian yang oleh lingkungan kehidupan dan
ditawarkan menunjukkan sejumlah kondisi individu (Schifman and
manfaat yang didapat oleh Kanuk, 2004).
konsumen, baik barang atau jasa
maupun kombinasinya. c. Place
b. Price
Penetapan harga merupakan Tempat atau lokasi yang
suatu hal penting. Perusahaan akan strategis akan menjadi salah
melakukan hal ini dengan penuh satu keuntungan bagi
pertimbangan karena penetapan perusahaan karena mudah
harga akan dapat mempengaruhi terjangkau oleh konsumen,
pendapatan total dan biaya. Harga namun sekaligus juga
merupakan faktor utama penentu menjadikan biaya rental atau
posisi dan harus diputuskan sesuai investasi tempat menjadi
dengan pasar sasaran, bauran ragam semakin mahal. Tingginya
produk, dan pelayanan, serta biaya lokasi tersebut dapat
persaingan. terkompensasi dengan

85
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

reducing biaya marketing, tinggi. Kebutuhan konsumen


sebaliknya lokasi yang kurang terhadap karyawan berkinerja
strategis akan membutuhkan tinggi akan menyebabkan
biaya marketing lebih mahal konsumen puas dan loyal.
untuk menarik konsumen agar Kemampuan knowledge
berkunjung. Dekorasi dan (pengetahuan) yang baik, akan
desain sering menjadi daya menjadi kompetensi dasar
tarik tersendiri bagi para target dalam internal perusahaan dan
konsumen. Kondisi bangunan pencitraan yang baik di luar.
juga menjadi persyaratan yang Faktor penting lainnnya dalam
memberikan kenyamanan. people adalah attitude dan
motivasi dari karyawan dalam
d. Promotion industri jasa. Moment of truth
akan terjadi pada saat terjadi
Promosi merupakan suatu kontak antara karyawan dan
aktivitas dan materi yang konsumen. Attitude sangat
dalam aplikasinya penting, dapat diaplikasikan
menggunakan teknik, dibawah dalam berbagai bentuk, seperti
pengendalian penampilan karyawan, suara
penjual/produsen, yang dapat dalam bicara, body language,
mengkomunikasikan informasi ekspresi wajah, dan tutur kata.
persuasif yang menarik tentang Sedangkan motivasi karyawan
produk yang ditawarkan oleh diperlukan untuk mewujudkan
penjual/produsen, baik secara penyampaian pesan dan jasa
langsung maupun melalui yang ditawarkan pada level
pihak yang dapat yang diekspetasikan.
mempengaruhi pembelian.
f. Process
e. People
Process, mutu layanan jasa
People merupakan aset utama sangat bergantung pada proses
dalam industri jasa, terlebih penyampaian jasa kepada
lagi people yang merupakan konsumen. Mengingat bahwa
karyawan dengan performance penggerak perusahaan jasa
86
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

adalah karyawan itu sendiri, menjadi syarat utama


maka untuk menjamin mutu perusahaan jasa dengan kelas
layanan (quality assurance), market khusus.
seluruh operasional perusahaan
harus dijalankan sesuai dengan Multiflier Effek Nilai Tambah
sistem dan prosedur yang
terstandarisasi oleh karyawan Nilai tambah memiliki multiflier yang
yang berkompetensi, luar biasa dahsyat, mampu
berkomitmen, dan loyal mendongkrak harga ke tingkat harga
terhadap perusahaan tempatnya yang paling tinggi dan tak
bekerja. terbayangkan, sehingga mampu
mendongkrak nilai outcome, benefit
g. Physical Evidence dan dampak yang juga luar biasa
dahsyat bagi suatu negera.
Building merupakan bagian
dari bukti fisik, karakteristik Bayangkan Jepang, negara yang
yang menjadi persyaratan yang memiliki sumberdaya alam yang
bernilai tambah bagi konsumen sangat terbatas, setelah kalah perang
dalam perusahaan jasa yang pada tahun 1945 karena di bom
memiliki karakter. Perhatian sekutu, mestinya menurut logika
terhadap interior, perlengkapan sederhana ia akan terpuruk, namun
bangunan, termasuk lightning ternyata diluar dugaan, karena
system, dan tata ruang yang tuntutan hidup dan keasadaran
lapang menjadi perhatian bangsanya yang tidak memiliki
penting dan dapat sumberdaya alam apa-apa, maka
mempengaruhi mood masyarakatnya sadar dan bangkit dari
pengunjung. Bangunan harus keterpurukan untuk kemudian
dapat menciptakan suasana membuat terobosan-terobosan dan
dengan memperhatikan lompatan berpikir yang tidak lazim,
ambience sehingga sehingga akhirnya mampu menjadi
memberikan pengalaman bangsa yang memiliki SDM yang
kepada pengunjung dan dapat handal, unggul, inovatif, kreatif dan
memberikan nilai tambah bagi produktif, sehingga menjadi bangsa
pengunjung, khususnya

87
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

yang unggul, leading dalam inovasi,


serta maju dan makmur. Ekspor Jepang ke Amerika Serikat
meningkat 21,4 persen pada bulan
Dengan SDM yang unggul tersebut ia April. Laju pertumbuhan ini sama
mampu menciptakan terbosan- dengan bulan sebelumnya. Sebaliknya,
terobosan di bidang teknologi produk, pengiriman ke Cina, mitra dagang
sehingga memiliki nilai tambah yang terbesar Jepang, naik 2,4 persen pada
tinggi, seperti produk otomotif bulan April 2015.
diantaranya seperti mobil dan motor
yang membanjiri hampir setiap Ekspor Jepang ke Asia, yang
negara; Information Teknologi (IT) menyumbang lebih dari setengah
sampai teknologi ruang angkasa, pengiriman Jepang, hanya tumbuh 6
padahal baku baku untuk pembuatan persen atau lebih rendah daripada
produk tersebut diimpor dari berbagai kenaikan di bulan Maret, yang sebesar
negara termasuk dari Indonesia. 6,7 persen.

Bukti keunggulan tersebut ditunjukkan Kunci Mampu Mewujudkan Nilai


dalam neraca perdagangan ekspornya Tambah
yang terus meningkat.
Adapun kunci dasar untuk
Menurut harian TEMPO.CO, Ekspor mewujudkan nilai tambah tersebut
Jepang bulan April 2015 naik dapat dikelompokkan ke dalam 3
dibandingkan dengan periode yang kategori yaitu :
sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan
ditopang oleh pengiriman ke pasar 1. Keinginan yang kuat untuk
Amerika Serikat (AS). berubah (perubahan
mindset/paradigma berpikir) ke
Data Departemen Keuangan Jepang arah yang lebih maju
menunjukkan ekspor tumbuh 8 persen
dibanding tahun sebelumnya (year on Keinginan yang kuat untuk
year). Angka ini lebih tinggi berubah merupakan modal utama
ketimbang estimasi para ekonom bagi seseorang bahkan suatu
dalam jajak pendapat Reuters, yakni negara, jika ia ingin merubah
sebesar 6,4 persen. jalan hidupnya ke arah yang lebih
88
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

baik. Perhatikan Jepang, yang memenangkan dan unggul dalam


setelah bangsanya hancur di bom, suatu persaingan. Coba lihat
namun karena keinginan yang negara-negara maju seperti
kuat untuk berubah, maka ia Amerika, Jepang, Jerman, Inggris,
mampu bangkit kembali sebagai Perancis, Kanada, bahkan
negara industri yang disegani sekarang Korea dan China,
bangsa lain. mereka unggul karena juga
didukung dengan anggaran yang
2. Daya kreatifitas dan inovasi yang memadai untuk melakukan suatu
tinggi riset, walaupun riset tersebut
menelan biaya yang tidak sedikit.
Inivasi adalah kunci utama untuk Namun setelah riset tersebut
bisa eksis, maju dan membuahkan hasil dan mampu
berkembangan. Perhatikan menghasilkan terobosan inovasi,
bagaimana akhirnya Nokia yang hasilnya sudah bisa diduga bahwa
pada era tahun 90 berjaya, namun mereka akan layak mendapatkan
karena ia terlena dengan imbalannya berupa unggul baik
kejayaannya dan mengabaikan dalam hal penguasaan teknologi
inovasi, akhinya ia runtuh dan maupun dalam memenangkan
jatuh memalukan sebelum persaingan bisnis.
akhirnya dibeli Microsoft.
Contoh lainnya Jerman dan Kesimpulan
Jepang yang setelah bangsanya Berdasarkan uraian di atas,
kalah perang, namun karena kesimpulan yang bisa diambil agar
kualitas SDM-nya yang handal bangsa Indonesia unggul dan keluar
dan mampu membuat terobosan sebagai pemenang dalam era
inovasi di bidang teknologi, persaingan global adalah kita harus
akhinya kembali leading di bidang mampu merubah keunggulan
ekonomi dan industry. komparatif menjadi keunggulan
kompetitif, sehingga produk/komoditi
3. Dukungan anggaran yang yang dihasilkan keunggulan lebih
mendukung dan memadai dengan memiliki nilai tambah dan
Dukungan anggaran biaya adalah nilai jual yang sangat tinggi.
kunci terakhir dan penentu untuk

89
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

Perbedaan diantara kedua unggulan lompatan berpikir dan terobosan-


tersebut dapat dirangkum dan terobosan riset dengan membentuk
digambarkan dalam table 1. lembaga-lembaga riset unggulan
untuk menciptakan
Saran produk/komoditi yang memiliki
Untuk bisa unggul dan menjadi kerunggulan kompetetif yang
pemenang, Indonesia harus segera tinggi.
melakukan hal-hal berikut : 3. Pemerintah perlu pula mendukung
1. Mendobrak dan keluar dari baik usaha mikro, kecil, menengah
paradigma lama untuk membangun bahkan besar dengan dukungan dan
paradigma baru untuk mampu kucuran anggaran untuk melakukan
menciptakan kreatifitas dan inovasi riset dan pengembangan produk
produk/komoditi melalui sentuhan agar memiliki keunggulan
teknologi yang tinggi. kompetetif yang tinggi
2. Indonesia perlu melakukan

Tabel 1. Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif

Jenis Jenis Sentuhan Nilai Harga


No
Keunggulan Aktifitas Kerja Barang Barang
1 Komparatif Kerja Keras Sentuhan otot Nilai Biasa
(tenaga dan Standar
kesungguhan)
2 Kompetitif Kerja Sentuhan Nilai Luar Biasa
Cerdas otak/Pemikiran Lebih
(Inovasi dan
teknologi)

Daftar Pustaka Empirical Investigation in


Specialty Chemical. Industrial
Amstrong, G & Kotler P. 1997, Marketing Management (12)
Prinsip-prinsip pemasaran, 841-847.
cetakan pertama Jakarta: Porter, M. (1985). Competitive
Erlangga Advantage: Creating and
Keegan, Wareen J. 1995. Manajemen Sustaining Superior
Pemasaran Global. Edisi kenam, Performance. New York: Free
Jakarta : PT. Prehallindo, Jakarta Press.
Monroe, Allard C.R Van Riel et al. Rinaldy, Eddie, 2008. Membaca
(2005). Marketing Antecedent of Neraca Bank, Cetakan Pertama,
Industrial Brand Equity: An Karya Gemilang, Jakarta, hal 25

90
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...

Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Stalk, G. (1988). Time: The Next
Konsumen (edisi 7). Jakarta : Source of Competitive
Prentice Hall Advantage. Harvard Business
Review.

91

Anda mungkin juga menyukai