Abstract. Entering the start of 2016, Indonesia is faced with the era of free market trade Asia
(MEA), an era of trade competition is very tight. MEA's presence can not be dammed and is a
necessity that we must face and take very wisely and positively, so that we are able to align
the rhythm and the rhythm of the wave of change and are not crushed by the changing times.
The necessary intelligence and wisdom that mature to equip themselves with a variety of
advantages that we are not only able to survive (exist), but also capable of being a winner. To
achieve all that, we need a strong determination and courage to change the paradigm or view
thinking that a systematic, logical, analytical and realistic in building a solid foundation as a
major prerequisite in building a robust trading system. The paradigm is in the form of a
strategy to change the value of comparative advantage into competitive advantage. The
strategy is a necessity so that we can show our strength as a country that is not only able to
survive but also excels as a winner in the global competition.
Keywords: Changing Comparative Advantage into Competitive
Abstrak. Memasuki awal tahun 2016, Indonesia dihadapkan dengan era perdagangan pasar
bebas Asia (MEA), sebuah era persaingan perdagangan yang sangat ketat. Kehadiran MEA
tersebut tidak dapat dibendung dan merupakan suatu keniscayaan yang harus kita hadapi dan
sikapi dengan bijak dan positif, agar kita mampu menyelaraskan ritme dan irama gelombang
perubahan serta tidak tergilas oleh perkembangan jaman. Diperlukan kecerdasan dan
kearifan yang matang untuk membekali diri dengan berbagai keunggulan agar kita tidak
hanya mampu bertahan (eksis), tetapi juga mampu menjadi pemenang. Untuk meraih
semuanya itu, diperlukan suatu tekad dan keberanian yang kuat dalam merubah paradigma
atau pandangan berpikir yang sistematis, logis, analitis dan realistis dalam membangun
sebuah fondasi yang kokoh sebagai prasyarat utama dalam membangun sistem perdagangan
yang tangguh. Paradigma tersebut adalah berupa strategi untuk mengubah nilai keunggulan
komparatif menjadi keunggulan kompetitif. Strategi tersebut merupakan suatu keniscayaan
agar kita mampu menunjukkan kekuatan kita sebagai negara yang tidak hanya mampu
bertahan melainkan juga unggul sebagai pemenang dalam persaingan global.
76
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
serta tidak tergilas oleh perkembangan memenangkan persaingan global, tidak ada
jaman. pilihan lain selain harus bekerja dengan
Tentu diperlukan kecerdasan dan sungguh-sungguh, tidak hanya bekerja
kearifan yang matang untuk membekali keras tapi juga harus berkerja cerdas untuk
diri dengan berbagai keunggulan dapat unggul dan keluar sebagai pemenang
komparatif dan kompetitif yang tinggi agar dalam era persaingan global. Sebuah
kita tidak hanya mampu bertahan (eksis), pilihan yang tak dapat ditawar.
tetapi juga mampu maju dan berkembang Strategi untuk dapat memenangkan
bahkan lebih jauh lagi mampu keluar persaingan global kuncinya terletak pada
sebagai pemenang dalam era persaingan bagaimana mengubah keunggulan
global. komparatif menjadi keunggulan
Untuk meraih semuanya itu, kompetitif. Strategi tersebut merupakan
diperlukan suatu tekad dan keberanian suatu keniscayaan agar kita mampu
yang kuat dalam merubah paradigma atau menunjukkan kekuatan kita sebagai negara
pandangan berpikir yang sistematis, logis, yang unggul dalam persaingan
analitis dan realistis dalam membangun perdagangan di Asia. Kita tentu tidak
sebuah fondasi yang kokoh sebagai ingin kalah dan “terjajah” oleh Negara-
prasyarat utama dalam membangun sistem negara Asia lainnya. Kita juga tentu tidak
perdagangan yang tangguh. ingin takluk dan bertekuk lutut pada
Begitu pula halnya dengan Indonesia, “gempuran” produk asing tersebut. Akan
dimana saat ini Indonesia mulai sangat memalukan dan menyakitkan bagi
dihadapkan era persaingan global, sejak kita bilamana kita hanya menjadi “objek”
kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asia atau sasaran bukannya menjadi “subjek”
(MEA) diberlakukan sejak awal Januari atau pelaku yang mampu dan unggul
2016 ini. Persaingan perdagangan global memainkan peran sekaligus memimpin
tersebut jelas tak terhindarkan. Ke depan persaingan. Strategi yang mengedepankan
tantangan Indonesia akan semakin berat keunggulan kompetitif tersebut akan
karena harus bersaing dengan negara- mampu menghantarkan Indonesia untuk
negara Asia lainnya. Tentu bukan dapat bertahan bahkan unggul dalam era
merupakan tugas yang ringan, apalagi persaingan global.
negara lain memiliki banyak produk Sebagai negara yang telah merdeka
(barang dan jasa) andalan untuk meraih lebih dari setengah abad, tentu sudah
dan merebut pangsa pasar yang ada. Jika bukan saatnya lagi berpikir dengan
Indonesia ingin bertahan atau bahkan dapat paradigma lama. Sudah saatnya bagi
77
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883
negara kita untuk merubah paradigma efisien daripada barang dan jasa lain dan
berpikir, tidak lagi bertumpu dan mengimpor barang dan jasa yang tidak
mengandalkan pada kekayaan dan memiliki keunggulan komparatif itu. Jadi
keanekaragaman sumberdaya alam dan keunggulan komparatif, adalah keunggulan
sumberdaya hayati sebagai modal untuk yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
membangun bangsa ini, melainkan sudah negara yang lebih unggul dibandingkan
saatnya maju beberapa langkah dengan yang dimiliki oleh organisasi atau
mengedepankan pemikiran strategis negara lainnya.
dengan cara memberikan sentuhan inovasi Contoh real produk Indonesia yang
dan teknologi terhadap sumberdaya alam memiliki keunggulan komparatif
dan hayati yang kita miliki tersebut, dibanding negara lain ada 19 produk
sehingga komoditi yang kita hasilkan unggulan diantanya adalah terdiri atas
tersebut memiliki nilai ekonomi kompetitif sembilan yang unggul, dan 10 produk
yang tinggi, yang tidak saja sangat potensial. Ke sembilan produk unggulan
berharga untuk diproduksi, melainkan juga ekspor tersebut adalah tekstil dan produk
sangat dibutuhkan oleh siapapun, negara tekstil, elektronik, karet, produk hutan, alas
manapun, baik itu negara Asia maupun kaki, otomotif, udang, coklat/kakao dan
Negara dunia lainnya. kopi. Sedangkan yang termasuk kedalam
Sebelum membahas mengenai 10 produk potensil adalah kulit dan produk
Keunggulan Kompetetif, terlebih dahulu kulit, peralatan dan instrumen medis,
kita bahas mengenai keunggulan rempah-rempah, makanan olahan, essential
komparatif, agar kita dapat oil, ikan dan produk ikan, produk
membandingkan keduanya dalam proporsi kerajinan, perhiasan, bambu dan peralatan
yang tepat secara substansial tulis selain kertas.
Produk unggulan tersebut saat ini
Keunggulan Komparatif (Comparative merupakan produk andalan Indonesia
Adventage) sebagai komoditi ekspor. Produk tersebut
Menurut Rinaldy (2000), keunggulan mampu menembus pasar Negara Asia,
komparatif adalah konsepsi sentral dalam bahkan negara dunia lainnya, dan telah
teori perdagangan internasional yang menghasilkan nilai jual dan manfaat yang
menyatakan bahwa sebuah negara atau besar bagi negara kita. Dengan ekspor
wilayah mengkhususkan diri pada produksi produk unggulan tersebut. Indonesia
dan mengekspor barang dan jasa yang tumbuh menjadi negara yang berkembang,
dapat dihasilkan dengan biaya relatif lebih dan mampu membangun bangsanya sendiri
78
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
79
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883
olahan baik produk antara maupun produk mari kita siapkan, kita bangun dan
akhir. Agroindustri terkait erat ke sisi hulu kembangkan produk yang memiliki
maupun ke hilir dalam produksi pertanian keunggulan kompetitif, yaitu produk yang
primer. memiliki nilai tambah yang tinggi, produk
tersebut yang telah mengalami sentuhan
Ancaman Negara lain inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kita sadar bahwa beberapa negara Namun demikian sebelum menuju
lainpun tentunya memiliki produk yang bangsa yang benar-benar ungul dalam
sejenis, yang juga mendapat perhatian penguasaan produk yang memiliki
serius dan sungguh-sungguh untuk terus keunggulan kompetitif, kita juga tetap
menerus mereka kembangkan secara harus menguasai dan mengoptimalkan
potensial. Banyak cara dan strtategi yang produk yang memiliki keunggulan
juga mereka kembangkan untuk komparatif terlebih dahulu.
memenangkan persaingan global secara
komparatif. Keunggulan Kompetitif (Competitive
Pertanyaannya bagi kita adalah Adventage)
sampai kapan produk unggulan komparatif Keunggulan kompetitif menurut
yang kita miliki saat ini akan unggul ? Porter dalam Keegan (1995), adalah
karena bukan mustahil suatu saat apakah kemampuan yang diperoleh melalui
itu 5, 10, 15 atau 20 tahun lagi, produk karakteristik dan sumber daya suatu
tersebut akan mampu disaingi oleh negara perusahaan untuk memiliki kinerja yang
Asia lain bahkan mampu dilampaui dan lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain
dikalahkan, sehingga yang tadinya produk pada industri atau pasar yang sama. Istilah
unggulan, ke depan sudah tidak lagi ini berasal dari judul buku Michael Porter,
menjadi produk unggulan yang kita Competitive Advantage, yang dibuat
banggakan. sebagai jawaban atas kritik terhadap
Apalagi produk tersebut memiliki konsep keunggulan komparatif. Porter
nilai jual standar, sehingga kita tidak bisa merumuskan dua jenis keunggulan
berharap banyak dalam mengandalkan kompetitif perusahaan, yaitu biaya rendah
produk yang memiliki keunggulan atau diferensiasi produk.
komparatif untuk terus menerus berjaya di Keunggulan Kompetitif tercapai saat
masa yang akan datang. sebuah perusahaan menerapkan strategi
Lantas apa yang harus kita siapkan biaya rendah, yang membuatnya mampu
untuk tetap unggul ? jawabannya adalah menawarkan produk yang mempunyai
80
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
kualitas sama dengan produk sejenis tetapi di tempat lain. Sehingga, semakin kita
dengan harga yang lebih rendah memonopoli sesuatu yang tidak dimiliki
dibandingkan pesaingnya. Keunggulan ini oleh tempat lain, kita bisa menaikkan
juga dapat diraih dengan strategi harga produk atau jasa kita hingga berkali-
diferensiasi produk, sehingga pelanggan kali lipat.
menganggap memperoleh manfaat unik Jika produk yang kita hasilkan mudah
yang sesuai dengan harga yang cukup untuk ditiru, maka competitive advantage
Jadi keunggulan kompetitif, adalah kita hanya bertahan sebentar saja.
bagaimana memanfaatkan keunggulan Masalahnya adalah bagaimana cara
yang dimiliki oleh organisasi (negara) membuat sesuatu yang tidak mudah ditiru?
untuk bisa mendapatkan tujuan, dengan Ada beberapa cara, seperti melindungi
cara berkompetisi dengan organisasi dengan paten, meningkatkan inovasi, be
(negara) lainnya. the first dalam setiap pengeluaran produk
Jika pelaku bisnis tidak sebanyak inovatif, intinya adalah continuous
sekarang, mungkin yang namanya improvement, karena tidak ada sesuatu di
keunggulan kompetitif ini belum terlalu dunia ini yang benar-benar tidak bisa ditiru
penting untuk dibahas. Hal ini kemudian atau diadaptasi.
menjadi penting dalam bisnis saat ternyata Focus on Innovation, seringkali
persaingan semakin ketat. Pemain-pemain research and development diabaikan ketika
dalam bisnis dan usaha akhir-akhir ini kita sudah merasa menjadi pioneer dalam
tumbuh dengan sangat signifikan. mengeluarkan produk atau jasa yang
Kita sudah sering sekali melihat bermutu dan benar-benar menggebrak.
berbagai macam persaingan yang sangat Terakhir, alokasikan tenaga yang ada
tajam saat produk atau jasa yang kita dalam bisnis kita untuk melakukan inovasi
tawarkan sama-sama standar. Pilihannya terkait keunikan yang kita miliki. Teruslah
tinggal dua, bersaing secara harga atau berkembang, berkembang, dan
bersaing secara nilai tambah. Bersaing menghasilkan sesuatu yang baru. Dengan
dengan nilai tambah adalah keunggulan ini orang pun tahu siapa yang memang
kompetitif. kreatif dan siapa yang memang hanya
meniru.
Tujuan Keunggulan kompetitif
Tujuan keunggulan kompetitif Gambaran Produk yang Memeiliki
diciptakan dengan satu tujuan, yaitu Keunggulan Kompetitif
membuat nilai produk tersebut tidak ada
81
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883
83
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883
85
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883
87
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883
89
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883
90
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Stalk, G. (1988). Time: The Next
Konsumen (edisi 7). Jakarta : Source of Competitive
Prentice Hall Advantage. Harvard Business
Review.
91