Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Wawancara

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat maka diperlukan
peran serta para pelaku ekonomi atau para pengusaha sesuai dengan bidangnya masing-
masing.Demikian juga, dorongan dan motivasi baik dari pemerintah maupun masyarakat
terhadap pengusaha terutama usaha kecil dan menengah demi meningkatkan
kesejahteraan keluarga khususnya dan ekonomi masyarakat pada umumnya.Maka dari
itu penulis mencoba melakukan observasi lapangan atau langsung bertemu dengan salah
satu pengusaha kecil yang menurut penulis dianggap sukses sehingga penulis melakukan
wawancara untuk mengetahui sejauh mana usaha dan upaya peningkatan ekonomi
keluarganya dan bagaimana peran serta masyarakat di lingkungan atau wilayah setempat.

B. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan hasil observasi wawancara ini, sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan meliputi A. Latar Belakang Masalah B. Sistematika Penulisan C.
Tujuan Penulisan Observasi.D.Waktu dan tempat wawancara Bab II. Meliputi Laporan
Hasil Observasi atau Wawancara.A. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha. B. Modal
dan Keuntungan C. Peran Keluarga dan Masyarakat. D. Bukti / Hasil Wawancara
Langsung. Bab III. Kesimpulan, Saran.

C. Tujuan Penulisan dan Observasi


Tujuan penulisan dan obserasi ini adalah :
1. Untuk memenui tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Kewirausahaan.
2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang kewirausahaan.
3. Ingin mengetahui sejauh mana usaha peningkatan ekonomi masyarakat terutuma
pengusaha kecil dan menengah.

D. Waktu dan Tempat Wawancara


Hari : Sabtu
Tanggal :
Waktu : 19.00 s/d Selesai
Tempat : Rumah Penjual
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

A. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha


Nama pemilik usaha : Toto Mantowiyono
Lahir : Sukoharjo, Solo Jawa tengah, 25-November-1962
Nama Isteri : Titi
Lahir : Pekalongan, 30-Mei-1964
Mempunyai dua orang anak perempuan yang bernama 1. Ana Yulianti 2. Ria Aryani
Mereka berdua sudah lulus sarjana (S1) dari Univertas Tirtayasa (UNTIRTA) putri
pertama lulus sarjana ekonomi mendapat gelar SE. dan putri yang kedua lulus sarjana
pendidikan bahasa inggris dengan gelar Spd. Kedua putrinya sudah bekerja.
Adapun berdirinya usaha kecil/ menengah ini sejak tahun 1990 yang diawali sebagai
penjual nasi goreng keliling.Kemudian mangkal di cipare dan di permata.Pada waktu itu
belum mempunyai tempat tinggal sendiri (masih mengontrak rumah) milik ibu Hj. Bahri
yang sekarang sudah Almarhumah. Kemudian seiring dengan waktu, pada tahun 1992
terjadi krisis moneter yang menyebabkan harga sembako dan bahan baku meningkat
sehingga keuntungan semakin menipis. Pada akhirnya beralih usaha menjadi penjual
bakso yang di buat dan di produksi sendiri bersama keluarga. Setelah dua tahun menjadi
penjual bakso di komplek permata serang kemudian memutuskan untuk pindah ke
tempat beliau biasa berjualan dan membeli rumah dengan cara over kredit BTN dari hasil
keuntungan yang beliau dapat. Pada tahun 1994 harga rumah yang beliau tempati / beli
Rp.9.500.000 dengan cicilan perbulan Rp. 80.000 dan sekarang rumah itu sudah
lunas.Kemudian beliau menetap berjualan bakso di komplek permata serang sampai
sekarang.

B. Modal dan Keuntungan


Sesuai dengan harga pada waktu itu tahun 1992 memulai usaha bakso dengan modal
Rp. 300.000 dan keuntungan per-hari Rp.50.000 dikalikan sebulan menjadi Rp.
1.500.000. kemudian semakin maju dan banyak peminat maka modal bertambah dari Rp
300.000 hingga Rp. 500.000 per-hari dan keuntungan menjadi Rp.100.000 dikalikan
per-bulan Rp.3.000.000. semakin lama dan pembeli atau konsumen semakin banyak atau
pesanan dari masyarakat untuk acara-acara tertentu, maka modalpun semakin meningkat
hingga saat ini per-hari mencapai 10 kilo daging. Jika dirinci modal mencapai kurang
lebih Rp.1000.000 tahun 2000 dengan keuntungan per-hari Rp.200.000 dikalikan per-
bulan Rp.6.000.000 dan sampai saat ini modal bertambah dan harga penjualan bertambah
sehari dengan modal mencapai Rp.1.500.000dengan keuntungan Rp.300.000 per-hari
dikalikan sebulan Rp. 9.000.000. Dari keuntungan yang diperoleh ini beliau bisa
menabung selain untuk melunasi rumah, dapat membiyai kedua putrinya sampai sarjana,
membeli kendaraan roda empat (mobil) dan akan menunaikan ibadah haji serta ingin
membuka cabang usaha lagi pada saat yang tepat nanti.

No
Modal
Harga/penjualan
Keuntungan/Laba
1
Rp. 300.000
Rp. 3.500 per-mangkok x100 mangkok
= Rp. 350.000
Per-mangkok = Rp.500 x 100 mangkok = Rp.50.000 x 1 bln = Rp.1.500.000/ bln
2
Rp. 500.000
Rp. 6000 per-mangkok x100 mangkok =Rp. 600.000
Per-mangkok = Rp.1000x 100 mangkok =Rp. 1.000.000x 1bln = Rp. 3.000.000/ bln
3
Rp. 1000.000
Rp.6000 per-mangkok x 200 mangkok = Rp. 1.200.000
Per-mangkok
=Rp.1000x200 mangkok
=Rp. 2.000.00 x 1bln
=Rp. 2000.000/ bln
4
Rp 1.500.000
Rp.9000 per-mangkok x 200 mangkok =Rp. 1.800.000
Per-mangkok = Rp.1500 x 200 mangkok = Rp. 300.000 x 1bln =Rp. 9.000.000/bln

C. Peran Keluarga dan Masyarakat


Sejak mulai berjualan di komplek permata serang yang dikenal dengan bakso mas
Toto dan sekarang diberi nama Bakso Permata Mugi Rahayu yang memiliki arti semoga
berkah menjadi doa bagi pemilik dan pembeli.Masyarakat baik dari kompelek permata
itu sendiri maupun pendatang dari komplek lain berdatangan untuk membeli bakso setela
mendengar kabar bahwa bakso ditempat tersebut disamping rasanya lezat, gurih, tanpa
bahan pengawet dan harganya relatif murah. Harga per-mangkok Rp 6.000-Rp. 9000
itulah peran masyarakat terhadap kelancaran penjualan usaha bakso tersebut yang
dimiliki oleh pengusaha yang sudah dikenal dengan sebutan mas Toto.Tak kalah
pentingnya peran keluarga terutama isteri yang sangat mendukung, demi kelancaran
usaha ini dari sejak belanja, mengolah bahan sampai menjadi bakso dan menjualnya
mereka kerjakan bersama-sama (isteri, dan anak-anaknya).

D. Bukti / Hasil Wawancara Langsung


(Pertanyaan mengenai marketing)
1. Mengapa anda memilih bisnis dibidang ini?
Karena usaha bakso menurut saya mudah, modal nya juga tidak terlalu mahal, banyak
diminati, dan keluarga juga bisa ikut membantu
2. Apakah anda mempromosikan usaha anda?
saya tidak begitu mempromosikan usaha ini, hanya saja berawal dari penjualan bakso
keliling dan kemudian sering magang bakso di komplek permata serang tersebut
maka hampir setiap hari ramai mengunjungi tempat saya untuk membeli bakso.
3. Bagaimana dan mengapa anda memilih lokasi ditempat ini?
Awalnya karena pedagang bakso keliling dan sering mangkal di komplek permata
serang maka secara tidak langsung memilih tempat tersebut, selain tempatnya
strategis, dan tidak ada penjual bakso di daerah tersebut sekaligus kebetulan pada
akhirnya membeli rumah di perumahan tersebut tempat biasa dipakai berjualan
keliling dan mangkal ketika masih ngontrak dulu.
4. Apakah ada nasihat yang akan anda berikan , bila ada orang lain yang ingin membuka
usaha sejenis?
Jika memang mau membuka usaha sejenis bakso seperti ini, apalagi meproduksi
baksonya sendiri tentunya yang terutama itu harus ulet dalam arti usaha begini tentu
fisik, tenaga mau tidak mau agar usaha ini terus berjalan harus ulet, sungguh-sungguh,
kedua harus mampu memberikan pelayanan yang baik, dengan moto 5s yakni
senyum,salam, sapa,sopan,santun, apapun itu segala sesuatunya dilayani dengan
ramah.

(pertanyaan mengenai keuangan)


5. Berapa jumlah uang atau modal yang anda miliki pada saat membuka usaha?
Karena awalnya saya pedagang nasi goreng keliling maka pada tahun 1992 saya
memulai menjual bakso dengan modal sekitar Rp. 300.000 . Kemudian usaha itu
semakin maju berkembang banyak pembeli yang berminat maka modal saya pun
bertambah mencapai Rp. 500.000 kemudian Rp.1000.000 samapi sekarang dengan
modal Rp. 1.500.000, untuk modal sekarang setiap harinya sekitar 1.500.000 rupiah.
6. Darimana anda mendapat uang itu?
Uang itu modal saya sendiri yang awalnya Rp.300.000 kemudian balik modal dan
mendapatkan keuntungan setiap harinya berputar. Kalaupun menambah modal dari
keuntungan yang saya dapat.

7. Apakah jumlah uang tersebut cukup ideal untuk membuka usaha?


Uang sebesar Rp. 300.000 bagi saya cukup untuk membuka usaha asal ulet, giat, dan
mau mengerjakan usaha tersebut.
8. Berapa lama ia mampu mencapai titik “break event”?
Tidak memerlukan waktu yang lama cukup satu hari. Dengan penjualan yang habis
berkisar 100-200 mangkok setiap penjualan itupun sudah dapat kembali modal, dan
mendapat keuntungan.
9. Berapa keuntungan yang dicapainya?
Keuntungan memang tidak seberapa, dengan modal awal Rp.300.000 setiap harinya
dengan penjualan saya per- mangkok Rp. 3500 x 100 mangkok = Rp. 50.000 x 1 bln
maka keuntungan saya Rp. 1.500.000 sampai akirnya modal bertambah menjadi
Rp.500.000 ketika itu harga penjualan ikut naik karena bahan pembuatan bakso naik
maka penjualan bakso Rp. 6000 x 100 mangkok = Rp 600.000 keuntungan yang saya
dapat per-mangkok sekitar Rp. 1000 x 100 = Rp. 100.000 x 1 bln = Rp. 3.000.000
tahun 2000 saya pun menambah modal, menjadi Rp. 1000.000 per- hari karena
semakin banyak pembeli. kemudian penjualan bertambah menjadi 200 mangkok
masih dengan harga Rp. 6000 maka keuntungan saya Rp.1000 setiap mangkoknya
dikalikan 200 mangkok Rp. 200.000 per-hari x1 bln = Rp. 6.000.000. sekitar tahun
2012 sampai sekarang harga daging naik. Maka modal saya pun bertambah menjadi
Rp. 1.500.000 dan penjualan tetap 200 mangkok per-hari dengan harga naik Rp. 9000
per-porsi maka keuntungan dari per-porsi Rp. 1500 x 200 porsi = Rp. 300.000 per-hari
x 1 bln = Rp. 9.000.000. kadang-kadang saya dapat pesanan dari beberapa pelanggan
untuk acara tertentu di luar penjualan harian.

(pertanyaan mengenai strategi)


10. Bagaimanakah perencanaan yang anda buat sebelum membuka usaha?
Rencana awal keuangan hanya bagaimana caranya uang yang ada bisa diputar maka
saya jadikan sebagai modal usaha untuk memenuhi biaya kehidupan keluarga dan
sekolah anak-anak.
11.Berapa lama anda menyusun perencanaan, sebelum membuka usaha?
Tidak punya perencanaan sebelumnya karena saya sebagai kepala keluarga dan
pendidikan pas-pasan, hidup di rantau orang maka perlu biaya untuk sehari-hari dan
bercita-cita ingin menyekolakan anak-anak supaya hidup layak, sejahtera walaupun
sederhana.maka saya mencoba membuka usaha dan menekuni usaha jualan bakso
ini.
(pertanyaan mengenai sumber daya manusia)
12. Bagaimanakah sejarah hidup anda?
Saya tidak punya pendidikan tinggi.Pergi merantau ke serang bersama teman-teman
seperjuangan yang masing-masing membuka usaha sesuai dengan kemampuan kami
dengan maksud mencari nafkah dan meningkatkan ekonomi keluarga. Maka tahun
1990 mulai membuka usaha kecil-kecilan, saat itu saya masih mengontrak rumah di
rumah ibu Hj.Bahri (Alm.) masih sebagai penjual nasi goreng. Tinggal di sebuah
kontrakan di daerah cipare bersama isteri dan anak-anak, pulang pergi berjualan
keliling dan berjualan di daerah komplek permata serang. Namun saat itu,terjadi
krisis moneter bahan sembako yang melonjak naik,sehingga saya mengganti usaha
menjadi bakso.
13. Apakah salah seorang dari family atau keluarga meimiliki usaha?
Semua kelurga saya usaha,tidak ada yangmenjadi pegawai dari mulai orang tua
samapai anak-anaknya
14. Apakah anda pernah bekerja diperusahaan sebelumnya?
Untuk bekerja di perusahaan sebelumnya saya belum pernah, hanya saja bekerja
usaha berjualan membantu kakak-kakak.
15. Pernahkah anda memimpin perusahaan sebelumnya?
Tidak pernah,
16. Adakah dasar pengetahuan yang anda miliki yang mendorong untuk membuka
usaha?
Saya belajar dari pengalaman dengan saudara dan teman-teman saja.
17. Mengapa anda terdorong membuka bisnis usaha bakso ini?
Salah satunya ialah bagaimana mampu membiayai kebutuhan hidup, memenuhi
rukun islam yang lima, dan bisa menyekolahkan anak sampai sarjana, walaupun
saya sendiri hanya tamatan biasa.
18. Adakah tenaga ahli yang digunakan? Tenaga ahli bidang apa?
Kami membuat bakso, Tenaga ahli saya sendiri, isteri, dan kedua anak saya,
19. Bagaimana reaksi familinya teradap kegiatan usaha anda?
Keluarga senang, dan mendukung serta banyak juga memberikan masukan.
20. Informasi dan keterampilan apa saja untuk membuka usaha ini?
Untuk membuka usaha tentunya kita harus membaca lingkungan sekitar kita, adapun
keterampilan nya tentu keterampilan memasak, mengolah dan membuat bakso itu
sendiri.
21. Apakah bentuk hukum dari usaha ini?
Hukum usaha ini, tidak seperti asas koperasi, hanya usaha individu sejenis
penjualan/berdagang.

22. Apakah ada perizinan yang perlu diurus dulu sebelum usaha berjalan?
Usaha ini sudah berjalan dari awal kecilnya merintis hingga sekarang. Adapun
sekarang untuk keamanan dan sayapun sudah menetap berjualan dan mempunyai
rumah maka saya membuat surat keterangan usaha (SKU) dari kelurahan.
23. Kemanakah ia mengurus surat tersebut?
Tentunya saya membuat SKU (Surat Keterangan Usaha) ke kelurahan atas
rekomendasi dari RT setempat.

(pertanyaan mengenai strategi)


24. Masalah apakah yang anda hadapi sejak membuka usaha sampai sekarang?
Untuk masalah tentunya ada saja masalah yang dihadapi, namun selalu dihadapi
dengan tenang, kadang yang namanya suatu penjualan itu ada untung dan
rugi.Alhamdulillah masih bisa kembali modal walaupun ternyata kadang keuntungan
tidak seberapa, masalah yang dihadapi yaitu lelah fisik dan tenaga karena waktu dan
tenaga sudah terlalu banyak terporsir, dan cuaca yang tidak mendukung menghambat
penjualan dan belanja membeli daging. Kadang juga tempat yang tidak
memungkinkan perlu perluasan dan pelebaran
25. Bagaimana mengatasi masalah itu?
Untuk mengatasi hal itu, seperti cuaca yang kadang tidak mendukung diperkirakan
berapa modal yang harus dikeluarkan dan mengatur waktu sehingga ada waktu
untuk beristirahat. Untuk pelebaran dan perluasan tempat masih dalam proses.
26. Catatan apa saja yang anda buat selama usaha ini?
Karena saya usaha sebagai penjual bakso, catatan yang saya buat yaitu catatan
pengeluaran yang arus dikeluarkan, keuntungan, dan pengguanaan yang dipakai
biaya kehidupan sehari-hari. Adapun catatan komplain pembeli, yaitu tentang tempat
memperluas dan memperlebar lahan kembali. Kadang ada saja yang kehabisan
bakso saat membeli, maka perlu memperbanyak kembali jumlah penjualan dan
modal tentunya dari biasanya.
27. Bagaimana usaha bakso kedepannya?
Untuk usaha inginnya kedepannya dapat membuka cabang, dan menjadi usaha besar
khusunya bisa mencukupi biaya kebutuhan hidup.Walaupun pada dasarnya inipun
sudah cukup.
28. Mengapa anda memberi penamaan Bakso permata mugi rahayu?
Karena berjualan dikomplek permata lokasinya maka saya beri nama bakso permata.
Adapun mugi rahayu ialah terjemahan dari bahasa jawa yang artinya semoga berkah,
oleh karena itu penamaan mugi rahayu menjadi doa bagi penjual dan pembelinya.

29. Hasil apa saja yang sudah anda rasakan dari membuka usaa ini ?
Alhamdulillah, saya sudah mampu membiayai kedua anak saya hingga lulus kuliah
menjadi sarjana, kemudian rumah yang dimilikinya pun hasil dari penjualan bakso
sudah lunas , kemudian saya juga membeli mobil, dan membiyai isteri dan anak-
anak untuk kehidupan sehari- hari, dan rencananya insya allah saya ingin
menyempurnakan rukun islam saya yang ke 5 untuk pergi haji bersama isteri saya
mohon doanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang saya dapatkan bahwa dari ketekunan, kegigihan seseorang
serta kesabaran, dapat menghasilkan apa yang ia inginkan sesuai dalam mahfudzot “man
jadda wa jada” barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.Merintis usaha
itu tidak harus dengan modal besar melainkan dengan kesungguhan dan pengelolaan
dengan benar tidak juga berpendidikan tinggi tetapi dengan kemauan keras, serta situasi
dan keadaanlah yang membuat seseorang harus mengambil keputusan dan bertindak.
Tetapi, akan lebih sempurna seseorang dengan keinginan yang kuat disertai ilmu, dan
pengalaman yang cukup akan sangat mendukung untuk usaha yang lebi baik dan lebih
maju.

B. Saran
Kepada siapapun yang ingin membuka usaha jangan merasa pesimis dengan modal yang
kecil mulailah dari modal yang kecil dan kemauan yang keras serta bermunajat kepada
Allah.Kritik dan saran yang mendukung serta membangun penulis harapkan untuk
perbaikan penulisan ini.

Anda mungkin juga menyukai