Observasi Pedagang
Observasi Pedagang
BAB I
PENDAHULUAN
B. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan hasil observasi wawancara ini, sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan meliputi A. Latar Belakang Masalah B. Sistematika Penulisan C.
Tujuan Penulisan Observasi.D.Waktu dan tempat wawancara Bab II. Meliputi Laporan
Hasil Observasi atau Wawancara.A. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha. B. Modal
dan Keuntungan C. Peran Keluarga dan Masyarakat. D. Bukti / Hasil Wawancara
Langsung. Bab III. Kesimpulan, Saran.
No
Modal
Harga/penjualan
Keuntungan/Laba
1
Rp. 300.000
Rp. 3.500 per-mangkok x100 mangkok
= Rp. 350.000
Per-mangkok = Rp.500 x 100 mangkok = Rp.50.000 x 1 bln = Rp.1.500.000/ bln
2
Rp. 500.000
Rp. 6000 per-mangkok x100 mangkok =Rp. 600.000
Per-mangkok = Rp.1000x 100 mangkok =Rp. 1.000.000x 1bln = Rp. 3.000.000/ bln
3
Rp. 1000.000
Rp.6000 per-mangkok x 200 mangkok = Rp. 1.200.000
Per-mangkok
=Rp.1000x200 mangkok
=Rp. 2.000.00 x 1bln
=Rp. 2000.000/ bln
4
Rp 1.500.000
Rp.9000 per-mangkok x 200 mangkok =Rp. 1.800.000
Per-mangkok = Rp.1500 x 200 mangkok = Rp. 300.000 x 1bln =Rp. 9.000.000/bln
22. Apakah ada perizinan yang perlu diurus dulu sebelum usaha berjalan?
Usaha ini sudah berjalan dari awal kecilnya merintis hingga sekarang. Adapun
sekarang untuk keamanan dan sayapun sudah menetap berjualan dan mempunyai
rumah maka saya membuat surat keterangan usaha (SKU) dari kelurahan.
23. Kemanakah ia mengurus surat tersebut?
Tentunya saya membuat SKU (Surat Keterangan Usaha) ke kelurahan atas
rekomendasi dari RT setempat.
29. Hasil apa saja yang sudah anda rasakan dari membuka usaa ini ?
Alhamdulillah, saya sudah mampu membiayai kedua anak saya hingga lulus kuliah
menjadi sarjana, kemudian rumah yang dimilikinya pun hasil dari penjualan bakso
sudah lunas , kemudian saya juga membeli mobil, dan membiyai isteri dan anak-
anak untuk kehidupan sehari- hari, dan rencananya insya allah saya ingin
menyempurnakan rukun islam saya yang ke 5 untuk pergi haji bersama isteri saya
mohon doanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang saya dapatkan bahwa dari ketekunan, kegigihan seseorang
serta kesabaran, dapat menghasilkan apa yang ia inginkan sesuai dalam mahfudzot “man
jadda wa jada” barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.Merintis usaha
itu tidak harus dengan modal besar melainkan dengan kesungguhan dan pengelolaan
dengan benar tidak juga berpendidikan tinggi tetapi dengan kemauan keras, serta situasi
dan keadaanlah yang membuat seseorang harus mengambil keputusan dan bertindak.
Tetapi, akan lebih sempurna seseorang dengan keinginan yang kuat disertai ilmu, dan
pengalaman yang cukup akan sangat mendukung untuk usaha yang lebi baik dan lebih
maju.
B. Saran
Kepada siapapun yang ingin membuka usaha jangan merasa pesimis dengan modal yang
kecil mulailah dari modal yang kecil dan kemauan yang keras serta bermunajat kepada
Allah.Kritik dan saran yang mendukung serta membangun penulis harapkan untuk
perbaikan penulisan ini.