Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Wirausaha adalah salah satu jenis aktivitas yang kini sedang menjadi primadona di masyarakat. Hal ini terkait dengan kondisi yang terjadi di tengah lingkungan, sehingga merubah paradigma yang sebelunya terbangun. Sebelum tahun 2000, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa usai menempuh jenjang pendidikan maka jalan yang harus dipilih adalah bekerja atau mencari pekerjaan. Namun seiring dengan perkembangan sektor ekonomi yang lesu di tengah krisis yang melanda dunia, hal ini berdampak pada makin minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Angka pengangguran pun meningkat, harga kebutuhan pokok pun meningkat pula. Hal itu diperparah dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan kebijakan rasionalisasi perusahaan. Salah satunya dengan mengurangi jumlah karyawan melalui program pensiun dini. Hal ini terjadi baik pada perusahaan daerah, nasional, maupun multinasional. Mengingat dampak krisis ekonomi yang terjadi secara merata memiliki efek domino yang menyerang segala sektor. Melihat pernyataan di atas, maka memiliki kemampuan wirausaha sangatlah diperlukan. B. PEMBATASAN Pembahasan wirausaha dalam makalah ini dibatasi hanya berisi tentang usaha nasi pecel yang dilakukan oleh Ibu Hj. Sri Punten. C. TUJUAN Memberikan gambaran dan informasi tentang usaha nasi pecel sebagai salah satu bentuk wirausaha.

BAB II PEMBAHASAN
Berikut adalah pembahasan usaha nasi pecel Ibu Hj. Sri Punten. A. MODAL AWAL Modal awal yang dibutuhkan untuk usaha nasi pecel ini adalah Rp. 200.000,00 untuk membeli bahan-bahan pembuatan nasi pecel sekaligus alat-alat yang diperlukan. Untuk tempat penjualan, Ibu Hj. Sri Punten tidak perlu mengeluarkan biaya karena Ibu Hj. Sri berjualan di rumah sendiri, tepatnya di teras depan. B. CARA PEMBUATAN NASI PECEL a. b. c. d. Kacang digoreng Gula jawa, lombok, kencur, daun jeruk nipis digiling secara bersamaan Semua bumbu hasil penggilingan diaduk dengan air hangat Siapkan nasi dengan campuran kecambah dan kacang panjang lalu taburi dengan bumbu pecel C. PROSES PENJUALAN Ibu Sri Punten berjualan nasi pecel dengan cara sebagai berikut. a. b. Buka tiap hari pukul 06.00 s/d 21.00 Hari Jumat tutup

D. ANALISIS BIAYA 1. Pembelian Bahan-Bahan a. b. c. d. e. f. g. h. Beras Kacang Lombok Lombok merah Garam Gula jawa Kecambah Kacang panjang Total
2

5 kg x Rp. 5000,00/kg 1 kg kg ons 1 ons kg kg kg

= Rp. 25.000,00 = Rp. 8.000,00 = Rp. 3.000,00 = Rp. 1.000,00 = Rp. 500,00

= Rp. 4.000,00 = Rp. 4.000,00 = Rp. 2.000,00 + = Rp. 47.500,00

2.

Omset Omset per hari tidak menentu, terkadang laku 10 s/d 30 bungkus nasi pecel. Satu bungkus nasi pecel seharga Rp. 3.500,00. Kemungkinan omset minimal 10 x Rp.3500 = Rp. 35.000,00 per hari.

3.

Keuntungan Bahan-bahan di atas biasanya bisa digunakan dalam tiga hari atau lebih. Jika bahan-bahan tersebut habis dalam tiga hari, maka: Omset minimal Keuntungan = 3 x Rp. 35.000,00 = Rp 105.000,00 = Rp 105.000,00 - Rp 47.500,00 = Rp 57.500,00

4.

Waktu Balik Modal Modal awal sejumlah Rp 200.000,00 dibagi menjadi dua, yaitu Rp 47.500,00 untuk bahan-bahan pembuatan nasi pecel dan Rp 152.500,00 untuk alat-alatnya. Untuk modal yang Rp 47.500,00 habis dalam tiga hari dan menghasilkan keuntungan Rp 57.500,00. Jika keuntungan ini digunakan untuk mengganti modal yang digunakan untuk membeli alat-alat, maka waktu balik modalnya: Waktu balik modal = Rp 152.500,00 / Rp 57.500,00 = 2,65 = 3 kali masa penjualan (satu masa penjualan = 3 hari) Atau 3 masa penjualan x 3 hari = 9 hari penjualan

BAB III PENUTUP


A. SIMPULAN Dengan menggunakan modal Rp 200.000,00 sudah bisa membuka usaha nasi pecel. Modal dalam usaha ini relatif cepat kembali, yakni dalam 9 hari. B. SARAN Usaha nasi pecel jika dijalani dengan sungguh-sungguh mampu menghasilkan keuntungan yang besar. Apalagi nasi pecel adalah makanan yang mana makanan adalah kebutuhan primer dan nasi pecel juga cocok dengan lidah masyarakat Indonesia. Pasti usaha ini relatif mudah berkembang.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/wirausaha-17692.htm

Anda mungkin juga menyukai