Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

MASYARAKAT DESA

OLEH:

MUHAMMAD IQBAL JULIAN ARRIZKY


(1710115210015)

Perjalanan proses pembangunan tak selamanya mampu memberikan hasil sesuai


dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat di pedesaan. Pembangunan yang
dilakukan di masyarakat desa akan menimbulkan dampak sosial dan budaya bagi
masyarakat. Pendapat ini berdasarkan pada asumsi pembangunan itu adalah
proses perubahan (sosial dan budaya). Selain itu masyarakat pedesaan tidak dapat
dilepaskan dari unsur-unsur pokok pembangunan itu sendiri, seperti teknologi dan
birokrasi.

Teknologi dan birokrasi merupakan perangkat canggih pembangunan namun


dilain sisi perangkat tersebut berhadapan dengan masyarakat pedesaan yang masih
tradisional dengan segala kearifannya. Apalagi jika unsur-unsur pokok tersebut
langsung diterapkan tanpa mempertimbangkan aspek sosial, budaya, agama dan
lain-lain, maka jangan harap pembangunan akan berhasil. Pihak birokrasi akan
sangat memerlukan usaha yang sangat ekstra jika pola kebijakan yang dikeluarkan
tidak tepat sasaran dan tidak berlandaskan pada kebutuhan masyarakat khususnya
di pedesaan.

Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan sumberdaya alamnya dan


sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan agraris. Tak salah jika kemudian ±60
% penduduknya berkecimpung di dunia pertanian dan umumnya berada di
pedesaan. Dengan demikian, masyarakat desa yang agraris menjadi sasaran utama
pengenalan teknologi, kemajuan pertanian sangat melibatkan unsur-unsur pokok
tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat agrarislah yang pertama menderita perubahan
sosial.

Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun,
dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya
sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya, yang sering berjalan
konstan. Perubahan memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi, karena
sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi
keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur
masyarakat yang terkena perubahan.
Namun patut disadari bahwa setiap masyarakat mempunyai “ego”nya dalam
segala bidang termasuk aspek teknologi dan kebijakan birokrasi. Perubahan yang
diharapkan dengan mengenalkan teknologi seharusnya sesuai dengan apa yang
menjadi ego masyarakat tersebut, sehingga pola perubahan dapat diterima oleh
masyarakat. Karena setiap kebijakan dan introduksi tekhnologi yang diberikan
pada masyarakat agraris di pedaesaan akan memberikan dampak perubahan sosial
yang multi dimensional.

Pelaksanaan kebijakan teknologi pertanian mempunyai jalinan yang sangat kuat


dengan aspek-aspek lainnya. Jika kita perincikan dimensi-dimensi perubahan
tersebut, maka akan terlihat sangat nyata terjadi perubahan dalam struktur, kultur
dan interaksional. Perubahan sosial dalam tiga dimensi ini, kalau dibiarkan terus
akan merusak tatanan sosial masyarakat desa. Maka dari itu sangat dibutuhkan
kajian yang sangat mendalam untuk mencegah dampak negatif dari kebijakan
birokrasi dan asupan teknologi yang mengiringinya terhadap masyarakat dan
aparat yang menjalaninya.

Sebelum membahas mengenai pengaruh perubahan sosial kita harus mengetahui


pengertian atau definisi dari perubahan sosial. Banyak pengertian yang
menjelaskan tentang bagaimana perubahan sosial tersebut terjadi dalam
masyarakat. Hal demikian disebabkan karena tiap-tiap masyarakat mempunyai
kondisi lingkungan sosial budaya dan alam yang berbeda. Beberapa ahli sosial
pun mengartikan perubahan sosial berbeda-beda menurut pandangannya masing-
masing. Berikut adalah beberapa pengertian dari perubahan sosial menurut para
ahli.
a. John Lewis Gillin and John Philip Gillin
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-
cara hidup yang diterima, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena
adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

b. Max Weber
Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam
masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku
Sociological Writings).

c. W. Kornblum
Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya
masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in
Changing World).

d. Selo Soemardjan
Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi system sosialnya. Termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap,
dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut.

e. Robert H. Leuser
Robert mengatakan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam segi
fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat
individu orang-perorangan sampai tingkat dunia.

f. William F. Ogburn
William menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan
baik material atau non material.

Dari beberapa pengertian diatas, perubahan sosial dapat disimpulkan bahwa


perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian
diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak cocok fungsinya bagi
masyarakat.
Dengan memahami pengertian dari perubahan sosial, maka suatu perubahan
memiliki syarat agar dapat disebut sebagai perubahan sosial. Berikut syaratnya.
1. Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap
masyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan
pada lembaga sosial yang ada.
3. Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan
sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi.
4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja
karena keduanya saling berkaitan.
5.
Seperti yang kita ketahui dahulu kehidupan sosial di desa semua masyarakatnya
memiliki suatu ikatan batin yaitu perasaan saling membutuhkan antar
masyarkatnya. Hal ini dapat dilihat ketika salah satu warga ingin membangun
rumah tetangganya dengan senang hati membantu walau pun tanpa pamrih. Selain
itu kehidupan sosial di desa juga biasanya hidup secara berkelompok dengan
keluarga besar dan mata pencaharian mereka sebagian besar adalah petani atau
nelayan. Mereka pun biasanya terikat pada suatu adat istiadat yang sangat ketat.

Menurut syarat dari perubahan sosial, tidak ada masyarakat yang


perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami perubahan secara
cepat ataupun lambat. Hal ini benar-benar terjadi misalnya dari yang tadinya mata
pencaharian masyarakat di desa hanya bertani atau mencari ikan, sekarang mata
pencaharian mereka lebih beragam seperti ada yang menjadi guru, dokter, pns,
dan lain-lain. Dan syarat selanjutnya adalah perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga sosial yang ada. Contohnya
adalah yang memimpin desa dulunya adalah tetua adat atau kepala suku yang
dipilih secara turun menurun tapi sekarang yang memimpin di desa adalah kepala
desa dan perangkatnya yang dipilih secara demokrasi. Selanjutnya perubahan
yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara
karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi. Contohnya ketika para petani diberi bantuan traktor tangan oleh
pemerintah desa untuk memudahkan mereka dalam membajak sawah, tetapi para
petani kesulitan menggunakan traktor itu dan mengembalikannya karena mereka
terbiasa membajak sawah menggunakan tenaga manual dan tenaga sapi. Tapi
sekarang para petani sudah terbiasa menggunakan traktor. Hal ini membuktikan
perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan
sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi. Dan yang terakhir perubahan tidak dapat dibatasi pada
bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan. Misalnya,
dulu masyarakat desa percaya pada pandangan banyak anak banyak rejeki, tapi
kini cara pandang ini tidak dianut lagi oleh masyarakat desa.

Perubahan sosial sangat berdampak terhadap kehidupan sosial di desa. Misalnya


masyarakat yang dulunya sering bercengkrama sekarang lebih cenderung sibuk
dengan ponselnya. Hal ini menyebabkan berkurangnya sosialisasi antar
masyarakat dan menyebakan ikatan batin mereka berkurang. Dan juga masuknya
para pendatang dari luar menyebabkan perubahan di adat istiadat yang sekarang
tidak terlalu ketat lagi karena, para pendatang tidak menganut adat istiadat
setempat. Selain itu perubahan pola mata pencaharian penduduk dari yang
awalnya homogen menjadi lebih beragam. Ini terjadi karena tidak adanya lahan
lagi untuk bertani dan lagi masyarakat sekarang menganggap pekerjaan sebagai
petani hanya menghasilkan keuntungan yang sedikit. Hal ini lah yang
menyebabkan banyak masyarakat memilih pekerjaan lain atau pergi
meninggalkan desa dan pindah ke kota. Masyarakat desa menganggap kehidupan
di kota tidak sesulit kehidupan di desa. Sebenarnya kehidupan di kota sangat sulit
karena untuk bertahan hidup di kota masyarakatnya harus memiliki keahlian tau
kemampuan agar memudahkan dalam mencari kerja. Masyarakat desa yang
pindah ke kota kebanyakan tidak mempunyai keahlian ataupun kemampuan di
bidang yang diperlukan masyarakat kota. Inilah yang menyebabkan masyarkat
desa jarang mendapatkan pekerjaaan di kota. Sebagian masyarakat yang tidak
mendapat pekerjaaan kembali ke desa mereka tapi, ada juga yang menetap di kota
dengan harapan dapat bertahan hidup di kota dengan cara meminta belas kasihan
masyarakat lainnya.

Teknologi sangat berpengaruh terhadap perubahan kehidupan sosial masyarakat


desa. Misalnya, penggunaan HP sebagai alat komunikasi. HP telah memberikan
kemudahan dalam komunikasi manusia, karena meskipun dalam jarak jauh pun
masih bisa komunikasi langsung dengan telepon atau SMS. Disatu sisi HP telah
mempermudah dan mempersingkat jarak, tetapi disisi lain telah mengurangi
komunikasi fisik dan sosialisasi secara langsung. Sehingga teknologi telah
menimbulkan dampak berkurangnya kontak langsung dan sosialisasi antar
manusia. Dan juga masuknya narkoba sangat berpengaruh terhadap perubahan
hehidupan sosia masyarakat desa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya generasi
muda di desa yang kecanduan barang haram ini. Para generasi muda desa ini
kurang berinteraksi dengan sesamanya dan sibuk dengan teman sepermainannya
saja. Apabila hal ini terus terjadi bukan tidak mungkin kerika generasi muda ini
dewasa kehidupan sosial di desa menjadi kacau. Selain Teknologi, faktor ekonomi
juda berpengaruh terhadap perubahan kehidupan sosial masyarakat desa.
Contohnya, masyarakat desa sekarang melihat tingkatan seseorang di masyarakat
dengan melihat material atau harta yang dimiliki seseorang. Hal ini sangat
berbeda dengan zaman dulu yang mana, masyarakatatnya melihat dari garis
keturunan.

Sebenarnya tidak semua perubahan sosial itu sifatnya buruk misalnya,


penggunaan teknologi trakator memudahkan masyarakat desa yang bermata
pencaharian sebagai petani untuk membajak sawa. Traktor memudahkan
pekerjaan mereka karena mereka tidak perlu lagi harus memiliki sapi atau
menggunakan tenaga manual. Selain dibidang teknologi perubahan sosial
dibidang struktur sosial juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial di
desa. Contoh dalam hal ini adalah masyarakat yang tingkatannya rendah sekarang
dapat memimpin desa apabila memiliki kemampuan. Hal ini karena struktur
pemerintahan desa sekarang menggunakan sisiten demokrasi dan tidak
menggunakan sistem keturunan lagi.
Perubahan sosial memang tidak dapat dihindari. Hal ini karena Tidak ada
masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami
perubahan secara cepat ataupun lambat. Hal yang dapat kita lakukan adalah
membiasakan diri, menyaring mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan
yang buruk, dan tidak melupakan ataun menghilangkan adat istiadat yang ada di
masyarakat kita.

Anda mungkin juga menyukai