MENOLONG KERBAU
Pada suatu hari yang panas, si
kancil menyusuri hutan untuk
jalan-jalan. Karena merasa
haus, si kancil berjalan menuju
sungai untu minum.
“Tunggu-tunggu.. kalau
memang benar begitu ceritanya,
berarti pak buaya benar dan pak
kerbau yang bersalah. Jadi pak
kerbau memang harus bersedia
di makan oleh pak buaya..”.
mendengar perkataan si kancil
ini, buaya menjadi sangat
senang dan si kerbau menjadi
sangat bersedih. Dia hanya bisa
merintih dalam kepasrahanya.
“Tapi untuk lebih jelasnya,
bagaimana kalau kita lakukan
reka ulang adegan yang
sebenarnya…?”. Kata si kancil
lagi.
“Reka ulang adegan?
Maksudnya apa cil?”. Tanya
pak buaya.
“Maksudnya, kita akan
melakukan sandiwara tentang
kejadian sebelum hal ini terjadi.
Agar semua dapat kita
simpulkan dengan jelas siapa
yang benar dan siapa yang
salah”. Kata si kancil.