Swell Factor-Menentukan Swell Factor
Swell Factor-Menentukan Swell Factor
V undisturbed
Swell Factor = ( ———————- ) x 100%
V loose
V compacted
Shrinkage Factor = ( 1 – ———————– ) x 100%
V undisturbed
Description
Masalah stabilitas karena daya dukung tanah yang rendah seringkali pada tanah dasar
timbul apabila perkerasan jalan atau jalan tanpa perkerasan (jalan tanah) didirikan diatas
tanah lempung dengan sifat kembang-susut yang tinggi atau tanah lempung ekspansif
Umumnya, tanah jenis ini memiliki kekuatan memikul beban yang rendah, terutama apabila
tanah tersebut mengembang. Pada pekerjaan stabilisasi tanah dimana bahan kimia digunakan
sebagai bahan stabilisasi, kekuatan tanah setelah mengembang ini seharusnya dijadikan dasar
utama untuk penentuan jenis dan/atau kadar bahan stabilisasi. Cara ini sama sekali berlainan
dengan kebiasaan stabilisasi selama ini yang hanya menggunakan hargaplastisitas tanah
sebagai faktor penentu jenis dan kadar bahan stabilisasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui hubungan antara pengembangan, kepadatan tanah setelah mengembang, dan
kokoh tekan pada tanah dengan sifat kembang-susut yang tinggi yang dipadatkan dan
distabilisasi dengan kapur. Tanah asli dengan PI sekitar 60% dicampur dengan 3%, 6%, 9%,
12%, dan 15% kapur. Limabendauji dari masing-masing-masing campuran dipadatkan dan
kemudian direndam pada alat odometer. Serangkaian beban surcharge, 0.00, 0.12S, 0.2S,
0.50, dan 1.00 kg/cm2, dipasang diatas benda uji tersebut Selanjutnya setelah jenuh air,
pengembangan, kepadatan, dan kokoh tekan benda uji dapat ditentukan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan antara kepadatan tanah setelah mengembang dengan harga
logaritmik kokoh tekatmya adalah linier. Hubungan tersebut bervariasi sesuai dengan
kenaikan kadar kapur. Setelah terjadi pengembangan, kokoh tekan benda uji yang dipadatkan
pada kadar air optimum dan sisi basah kadar air optimum adalah kurang lebih sama Kokoh
tekan yang lebih rendah terjadi pada benda uji yang dipadatkan pada kadar air sisi kering.
Kondisi basah-kering yang berulang-ulang akan semakin menurunkan kepadatan dan juga
kokoh tekan tanah. Berdasarkan kekuatan tanah setelah mengembang bebas, apabila tanah
dengan harga PI sekitar 60% digunakan sebagai jalan tanah yang dilewati kendaraan sejenis
truck berat dengan muatan berlebih, kadar kapur yang diperlukan adalah minimal 12%.
3. Sebagai surveyor, anda di minta untuk menentukan nilai SF pada material tambang
suatu lokasi;
a. Data yang harus dibutuhkan.
1. Azimuth.
2. Jarak.
3. Sudut.
4. volume
b. Alat yang di gunakan untuk menentukan besaran swell factor.
1. Total station.
2. Statif/reflector.
3. Prisma.
4. Tongkat prisma.
5. Kompas.
6. Gps.
c. Prosedur suvey lapangannya.
Tujuanny.
Untuk menghimpun data secara aktual dan detail , sehingga dapat membantu pada
penyusunan rencana kerja, anggaran biaya , dan pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih baik.
Kurangnya data yang dikumpulkan memperbesar resiko yang tidak dapat diduga. Survey ini
menjadi sangat penting terutama pada daerah- daerah yang belum terbuka bagi proyek
konstruksi.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam survey lapangan;
Keadaaan Lapangan misalnya;vegetasi, keadaaan tanah, curah hujan, topografi,
volume dan luas area pekerjaan.
Tenaga Kerja
kualitas tenaga kerja setempat, kemampuan perusahaan, kemampuan logistic.
Transportasi dan akomodasi
Kemapuan jalan untuk mobilisasi ; yang terkait dengan kelas jalan , lokasi, komunikasi,
kondisi lingkungan temapt pekerjaan dilakukan.
Perencanaan.
Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan :
Keaadaan Medan
Kondisi tanah
Pengaruh Keadaaan lingkungan
Spesifikasi Pekerjaan
Volume pekerjaan yang disyaratkan
Minimalisasi Biaya Operasional alat
Umur pemakaian alat
UU perburuhan dan keselamatan kerja
Peraturan , Perizinan berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan
Pelaksanaan Pekerjaan.
Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan;
a. Penentuan Starting Point / titik awal pekerjaan
b. Analisa terhadap lokasi dari peta topografi , untuk memudahkan pengaturan pada
pengoperasian alat-alat berat
c. Pengaturan tahapan area yang akan dikerjakan, dimana dilakukan secara simultan , agar alat-
alat berat dapat digunakan secara efektif dan efisien
d. Pengaturan dan pembuatan jalan akses bagi lalu lintas alat berat
e. Pengamanan lokasi
f. Pengawasan dan Pengendalian pelaksanaan pekerjaan , yang merupakan kontrol
manajemen.
d. Rumus untuk menentukan swell factor.
Material di alam (insitu) ditemukan dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik,
tetapi bila digali atau diberai akan terjadi pengembangan volume. Perbandingan antara
volume alami (insitu) dengan volume berai (loose volume) dikenal dengan istilah faktor
pengembangan / faktor pemuaian /faktor pemekaran (swell factor). Dalam Bentuk rumus
dapat dinyatakan sebagai berikut ;