Anda di halaman 1dari 2

Upaya Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Kader Kesehatan Penyakit Menular

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) diarahkan untuk terwujudnya manusia


Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan semakin sejahtera. Indonesia sehat yang ingin
dicapai adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat dan mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat termasuk bebas dari penyakit menular seperti TB
Paru, Kusta, dan HIV/AIDS. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan
pembinaan dan pengembangan SDM sebagai modal dasar pembangunan nasional.
Pengembangan SDM merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak cukup hanya dilakukan
oleh pemerintah tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dapat dilakukan
dengan mengikutsertakan kader kesehatan. Kader merupakan tenaga yang dianggap paling dekat
dengan masyarakat, sehingga dengan adanya kader kesehatan pelayanan kesehatan dapat dibantu
oleh masyarakat, selain itu pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan sempurna.
Untuk itu, Akper Madiun mengadakan Pelatihan Pendampingan Keluarga dengan Masalah
Kesehatan Penyakit Menular (Pelatihan Kader Kesehatan Penyakit TB Paru, Kusta, dan
HIV/AIDS).

Secara umum, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap positif dan
keterampilan peserta pelatihan (kader kesehatan desa) berkaitan dengan pelaksanaan program
kesehatan (penanggulangan penyakit TB paru, kusta, dan HIV/AIDS). Setelah mengikuti
pelatihan, peserta diharapkan dapat memahami konsep, program penanggulangan, deteksi dini,
dan sistem pelaporan penyakit TB paru, kusta dan HIV/AIDS; memahami peran kader kesehatan;
bersikap dan berperilaku sehat; membantu petugas kesehatan dalam melakukan deteksi dini
penyakit TB paru, kusta dan HIV/AIDS; memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada; melaksanakan penyuluhan kesehatan secara terpadu; melakukan kunjungan
rumah pada keluarga binaannya; serta membuat laporan kegiatan kader kesehatan desa.

Sasaran kegiatan ini adalah warga masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih
untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat, dapat bekerja
secara sukarela, dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Krebet Kecamatan Pilangkenceng
Kabupaten Madiun. Adapun persyaratan umum bagi kader kesehatan penyakit menular adalah
sanggup bekerja secara sukarela, mendapat kepercayaan dari masyarakat, mempunyai
kredibilitas yang baik dimana perilakunya menjadi panutan masyarakat, memiliki jiwa
pengabdian yang tinggi, pendidikan minimal SMA atau sederajat, serta sanggup membina
masyarakat sekitarnya.

Kegiatan yang sumber dananya berasal dari pajak rokok pemerintah Provinsi Jawa Timur
tahun 2016 ini dilaksanakan pada tanggal 7-8 April 2016 bertempat di Balai Desa Ngale Kec.
Pilangkenceng Kab. Madiun, diikuti oleh 40 kader yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
kelompok kader kesehatan penyakit TB paru 18 orang, kusta 10 orang, dan HIV/AIDS 12 orang.
Mereka berasal dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Krebet yaitu desa Pulerejo, desa Muneng,
desa Ngale, desa Purworejo, desa Pilangkenceng, desa Luworo, desa Kedungbanteng, desa
Krebet, dan desa Wonoayu.

Pemberi materi pada pelatihan ini adalah Tim dari bidang P2 Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, Tim dari bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Kepala UPT RSP
Manguharjo Madiun, dosen Akper Madiun, dan perawat penanggung jawab program Puskesmas
Krebet. Pelatihan hari pertama diikuti oleh 40 peserta dengan materi analisis situasi penyakit TB
paru, penyakit kusta, dan penyakit HIV/AIDS di Jawa Timur, pencegahan penyakit TB paru,
kusta, dan HIV/AIDS, sistem pelaporan penemuan penyakit, dan peran kader kesehatan desa.
Hari kedua kegiatan pelatihan peserta membagi diri sesuai dengan kelompok penyakit. Untuk
kelompok penyakit TB paru dengan materi penjaringan suspect penyakit TB paru, manajemen
batuk yang dilakukan secara role play, dan penyuluhan tentang penyakit TB paru. Penyakit kusta
dengan materi simulasi langsung kepada pasien kusta untuk dilakukan deteksi dini dan
perawatan sehari-hari pasien kusta. Penyakit HIV/AIDS dengan materi praktik pemulasaraan
jenazah dan penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS.

Selama pelaksanaan kegiatan pelatihan, acara berjalan lancar, semua peserta pelatihan
mengikuti kegiatan sampai hari terakhir. Harapan selanjutnya dari hasil tersebut dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam rangka peningkatan penyelenggaran kegiatan
kepada masyarakat, dan khususnya bagi peserta pelatihan pendampingan keluarga dengan
masalah kesehatan penyakit menular agar bisa mengaplikasikan ilmunya dalam rangka
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai