Apk 1 Panduan Skrining PDF
Apk 1 Panduan Skrining PDF
SKRINING PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
Jl. Wates KMYogyakarta
RS PKU Muhammadiyah 5,5 Gamping,
unit IISleman, Yogyakarta—55294
Yogyakarta i
Telp. 0274 6499706, Fax. 0274 6499727
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
Jl.Wates Km 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta – 55294
Telp. (0274) 6499706, IGD (0274) 6499118
Fax. (0274) 6499727,e-mail:pkujogja2@yahoo.co.id
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
Nomor : 0436/PS.1.2/IV/2015
Tentang
PANDUAN SKRINING PASIEN
Menetapkan :
PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
TENTANG PANDUAN SKRINING PASIEN RUMAH
SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
UNIT II.
KEDUA : Panduan Skrining Pasien dimaksudkan sebagaimana
tercantum dalam Panduan di Keputusan ini.
KETIGA : Pelaksanaan Panduan Skrining Pasien dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan pasien
sebagaimana dimaksud dalam Diktum kesatu
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 22 April 2015
Direktur,
Direktur
A. Definisi.
1. Instalasi gawat darurat adalah unit pelayanan dirumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian
dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triage adalah pengelompkan korban yang berdasarkan atas berat
ringannya trauma/pemnyakit serta kecepatan penanganan/
pemindahannya.
3. Prioritas adalah penetuan mana yang harus didahulukan mengenai
penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang
timbul
4. Survey primer adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi
ang mengancam jiwa
5. Survey Sekunder adalah melengkapi survey primer dengan mencari
perubahan –perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi semakin
parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan
mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawt
atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya
(akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
7. Pasien gawat tidak darurat adalah pasien berada dalam keadaan gawat
tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya kanker stadium lanjut
8. Pasien darurat tidak gawat adalah pasien akibat musibah yang datang
tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya
luka sayat dangkal
C. Prinsip
1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di luar rumah
sakit
2. Keputusan pasien dilalukan rawat inap di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit II bila rumah sakit mampu menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan pasien.
D. Tata Laksana
1. Triage
Triage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga
pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai dengan tingkat
kegawat daruratannya.
Triage dilakukan baik di luar rumah rumah sakit (pra hostpital) maupun
di dalam rumah sakit,
Triage di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II menggunakan
system labeling warna, pasien ditentukan apakah gawat darurat, gawat
tidak darurat, atau darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak darurat.
Keputusan Triage.
a. Triage diluar rumah sakit.
Dari hasil triage yang dilakukan di luar rumah sakit (pra hospital),
didapatkan keputusan sebagai berikut :
0 2 4 6 8 10
0 — 1 = sangat bahagia karena tidak
ak merasa nyeri sama sekali
2 — 3 = sedikit nyeri
4 — 5 = cukup nyeri
6 — 7 = lumayan nyeri
8 — 9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (talc tertahankan)
E. Dokumentasi
Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan poliklinik