Anda di halaman 1dari 8

EPIDIDIMITIS · Vaskulitis (seperti Henoch-Schönlein purpura pada anak-

anak) sering menyebabkan epididimitis akibat adanya


1. Definisi proses infeksi sistemik.

Epididimitis merupakan suatu proses inflamasi yang terjadi · Penggunaan Amiodarone dosis tinggi
pada epididimis. Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk
kurva (koil) yang menempel di belakang testis dan berfungsi sebagai Amiodarone adalah obat yang digunakan pada kasus
tempat penyimpanan sperma yang matur.3 aritmia jantung dengan dosis awal 600 mg/hari – 800 mg/ hari
selama 1 – 3 minggu secara bertahap dan dosis pemeliharaan
Berdasarkan timbulnya nyeri, epididimitis dibedakan 400 mg/hari. Penggunaan Amiodarone dosis tinggi ini (lebih
menjadi epididimitis akut dan kronik. Epididimitis akut memiliki dari 200 mg/hari) akan menimbulkan antibodi amiodarone HCL
waktu timbulnya nyeri dan bengkak hanya dalam beberapa hari yang kemudian akan menyerang epidididmis sehingga
sedangkan pada epididimitis kronik, timbulnya nyeri dan timbullah gejala epididimitis. Bagian yang sering terkena adalah
peradangan pada epididimis telah berlangsung sedikitnya selama bagian cranial dari epididimis dan kasus ini terjadi pada 3-11 %
enam minggu disertai dengan timbulnya indurasi pada skrotum. 4 pasien yang menggunakan obat amiodarone.

2. Etiologi · Prostatitis

Bermacam penyebab timbulnya epididimitis tergantung Prostatitis merupakan reaksi inflamasi pada kelenjar prostat
dari usia pasien, sehingga penyebab dari timbulnya epididimitis yang dapat disebabkan oleh bakteri maupun non bakteri dapat
dibedakan menjadi :3,4,15,16 menyebar ke skrotum, menyebabkan timbulnya epididimitis
dengan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan
· Infeksi bakteri non spesifik jika disentuh terasa sangat nyeri. Gejala yang juga sering
menyertai adalah nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan
anus serta punggung bagian bawah, demam dan menggigil.
Bakteri coliforms (misalnya E coli, Pseudomonas, Proteus, Pada pemeriksaan colok dubur didapatkan prostat yang
Klebsiella) menjadi penyebab umum terjadinya epididimitis membengkak dan terasa nyeri jika disentuh.
pada anak-anak, dewasa dengan usia lebih dari 35 tahun dan
homoseksual. Ureaplasma urealyticum, Corynebacterium,
· Tindakan pembedahan seperti prostatektomi.
Mycoplasma, and Mima polymorpha juga dapat ditemukan pada
golongan penderita tersebut. Infeksi yang disebabkan oleh
Haemophilus influenzae and N meningitides sangat jarang Prostatektomi dapat menimbulkan epididimitis karena
terjadi. terjadinya infeksi preoperasi pada traktus urinarius. Hal ini
terjadi pada 13% kasus yang dilakukan prostatektomi
suprapubik.
· Penyakit Menular Seksual

· Kateterisasi dan instrumentasi


Chlamydia merupakan penyebab tersering pada laki-laki
berusia kurang dari 35 tahun dengan aktivitas seksual aktif.
Infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, Terjadinya epididimitis akibat tindakan kateterisasi maupun
Treponema pallidum, Trichomonas dan Gardnerella vaginalis pemasangan instrumentasi dipicu oleh adanya infeksi pada
juga sering terjadi pada populasi ini. urethra yang menyebar hingga ke epididimis.

· Virus 3. Patofisiologi

Virus menjadi penyebab yang cukup dominan pada anak- Patofisiologi terjadinya epididimitis masih belum jelas,
anak. Pada epididimitis yang disebabkan oleh virus tidak dimana diperkirakan terjadinya epididimitis disebabkan oleh aliran
didapatkan adanya pyuria. Mumps merupakan virus yang sering balik dari urin yang mengandung bakteri, dari uretra pars prostatika
menyebabkan epididimitis selain coxsackie virus A dan menuju epididimis melalui duktus ejakulatorius vesika seminalis,
varicella ampula dan vas deferens. Oleh karena itu, penyumbatan yang terjadi
di prostat dan uretra serta adanya anomali kongenital pada bagian
genito-urinaria sering menyebabkan timbulnya epididimitis karena
· Tuberkulosis
tekanan tinggi sewaktu miksi. Setiap kateterisasi maupun
instrumentasi seperti sistoskopi merupakan faktor resiko yang sering
Epididimitis yang disebabkan oleh basil tuberkulosis sering menimbulkan epididimitis bakterial.4,17
terjadi di daerah endemis TB dan menjadi penyebab utama
terjadinya TB urogenitalis.
Infeksi berawal di kauda epididimis dan biasanya meluas
ke tubuh dan hulu epididimis. Kemudian mungkin terjadi orkitis
· Penyebab infeksi lain (seperti brucellosis, melalui radang kolateral. Tidak jarang berkembang abses yang dapat
coccidioidomycosis, blastomycosis, cytomegalovirus menembus kulit dorsal skrotum. Jarang sekali epididimitis
[CMV], candidiasis, CMV pada HIV) dapat menjadi disebabkan oleh refluks dari jalan kemih akibat tekanan tinggi intra
penyebab terjadinya epididimitis namun biasanya hanya abdomen karena cedera perut.17
terjadi pada individu dengan sistem imun tubuh yang
rendah atau menurun.
· Obstruksi (seperti BPH, malformasi urogenital) memicu 4. Gejala Klinis
terjadinya refluks.
Gejala yang timbul tidak hanya berasal dari infeksi lokal 1. Color Doppler Ultrasonography
namun juga berasal dari sumber infeksi yang asli. Gejala yang sering
berasal dari sumber infeksi asli seperti duh uretra dan nyeri atau • Pemeriksaan ini memiliki rentang kegunaan yang luas
itching pada uretra (akibat uretritis), nyeri panggul dan frekuensi dimana pemeriksaan ini lebih banyak digunakan untuk
miksi yang meningkat, dan rasa terbakar saat miksi (akibat infeksi membedakan epididimitis dengan penyebab akut skrotum
pada vesika urinaria yang disebut Cystitis), demam, nyeri pada lainnya.
daerah perineum, frekuensi miksi yang meningkat, urgensi, dan rasa • Keefektifan pemeriksaan ini dibatasi oleh nyeri dan ukuran
perih dan terbakar saat miksi (akibat infeksi pada prostat yang anatomi pasien (seperti ukuran bayi berbeda dengan
disebut prostatitis), demam dan nyeri pada regio flank (akibat infeksi dewasa)
pada ginjal yang disebut pielonefritis).6 • Pemeriksaan menggunakan ultrasonografi dilakukan untuk
melihat aliran darah pada arteri testikularis. Pada
Gejala lokal pada epididimitis berupa nyeri pada skrotum. epididimitis, aliran darah pada arteri testikularis cenderung
Nyeri mulai timbul dari bagian belakang salah satu testis namun meningkat.
dengan cepat akan menyebar ke seluruh testis, skrotum dan • Ultrasonografi juga dapat dipakai untuk mengetahui adanya
kadangkala ke daerah inguinal disertai peningkatan suhu badan yang abses skrotum sebagai komplikasi dari epididimitis.
tinggi. Biasanya hanya mengenai salah satu skrotum saja dan tidak • Kronik epididimitis dapat diketahui melalui pembesaran
disertai dengan mual dan muntah.4,17 testis dan epididimis yang disertai penebalan tunika
vaginalis dimana hal ini akan menimbulkan gambaran echo
5. Tanda Klinis yang heterogen pada ultrasonografi.

Tanda klinis pada epididimitis yang didapat saat melakukan 2. Nuclear Scintigraphy
pemeriksaan fisik adalah :3,4,15,16,17
• Pemeriksaan ini menggunakan technetium-99 tracer dan
· Pada pemeriksaan ditemukan testis pada posisi yang dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan aliran
normal, ukuran kedua testis sama besar, dan tidak terdapat darah yang meragukan dengan memakai ultrasonografi.
peninggian pada salah satu testis dan epididimis • Pada epididimitis akut, akan terlihat gambaran peningkatan
membengkak di permukaan dorsal testis yang sangat nyeri. penangkapan kontras
Setelah beberapa hari, epididimis dan testis tidak dapat • Memiliki sensitivitas dan spesifitas 90-100% dalam
diraba terpisah karena bengkak yang juga meliputi testis. menentukan daerah iskemia akibat infeksi.
Kulit skrotum teraba panas, merah dan bengkak karena • Pada keadaan skrotum yang hiperemis akan timbul
adanya udem dan infiltrat. Funikulus spermatikus juga turut diagnosis negatif palsu
meradang menjadi bengkak dan nyeri. • Keterbatasan dari pemeriksaan ini adalah harga yang mahal
· Hasil pemeriksaan refleks kremaster normal dan sulit dalam melakukan interpretasi
· Phren sign bernilai positif dimana nyeri dapat berkurang
bila skrotum diangkat ke atas karena pengangkatan ini akan 3. Vesicouretrogram (VCUG), cystourethroscopy, dan USG
mengurangi regangan pada testis. Namun pemeriksaan ini abdomen
kurang spesifik.
· Pembesaran kelanjar getah bening di regio inguinalis. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui suatu
· Pada colok dubur mungkin didapatkan tanda prostatitis anomali kongenital pada pasien anak-anak dengan bakteriuria dan
kronik yaitu adanya pengeluaran sekret atau nanah setelah epididimitis.
dilakukan masase prostat.
· Biasanya didapatkan eritema dan selulitis pada skrotum
7. Diagnosis
yang ringan
· Pada anak-anak, epididimitis dapat disertai dengan anomali
kongenital pada traktus urogenitalis seperti ureter ektopik, Diagnosis epididimitis dapat ditegakkan melalui :4
vas deferens ektopik, dll.
a) Anamnesa
Pemeriksaan Laboratorium b) Pemeriksaan fisik
c) Pemeriksaan Laboratorium
d) Pemeriksaan penunjang lainnya
Pemeriksaan laboratorium yang dapat digunakan untuk
mengetahui adanya suatu infeksi adalah:4,16,17
8. Diagnosis Banding
· Pemeriksaan darah dimana ditemukan leukosit meningkat
dengan shift to the left (10.000-30.000/µl) Diagnosis banding epididimitis meliputi :4,15,17,19
· Kultur urin dan pengecatan gram untuk kuman penyebab
infeksi 1. Orkitis
· Analisa urin untuk melihat apakah disertai pyuria atau tidak 2. Hernia inguinalis inkarserata
· Tes penyaringan untuk klamidia dan gonorhoeae. 3. Torsio testis
· Kultur darah bila dicurigai telah terjadi infeksi sistemik 4. Seminoma testis
pada penderita 5. Trauma testis

6. Pemeriksaan Radiologis 9. Penatalaksanaan

Sampai saat ini, pemeriksaan radiologis yang dapat Penatalaksanaan epididimitis meliputi dua hal yaitu
digunakan adalah :4,6,16,18 penatalaksanaan medis dan bedah, berupa :
a. Penatalaksanaan Medis 1. Definisi

Antibiotik digunakan bila diduga adanya suatu proses Torsio testis adalah terpuntirnya funikulus spermatikus
infeksi. Antibiotik yang sering digunakan adalah :3,4,6,15,20 yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis. 7

· Fluorokuinolon, namun penggunaannya telah dibatasi 2. Etiologi


karena terbukti resisten terhadap kuman gonorhoeae
· Sefalosforin (Ceftriaxon) Etiologi terjadinya torsio testis adalah :7,16
· Levofloxacin atau ofloxacin untuk mengatasi infeksi
klamidia dan digunakan pada pasien yang alergi penisilin
· Anomali kongenital
· Doksisiklin, azithromycin, dan tetrasiklin digunakan untuk
· Undesensus Testis
mengatasi infeksi bakteri non gonokokal lainnya
· Aktivitas seksual dan aktivitas yang berlebihan
o Penanganan epididimitis lainnya berupa · Trauma tumpul yang mengenai skrotum
penanganan suportif, seperti :16 · Perubahan suhu yang mendadak
· Pengurangan aktivitas
· Ketakutan, batuk
· Skrotum lebih ditinggikan dengan melakukan tirah baring
· Celana yang terlalu ketat
total selama dua sampai tiga hari untuk mencegah regangan
berlebihan pada skrotum.
· Kompres es 3. Patofisiologi
· Pemberian analgesik dan NSAID
· Mencegah penggunaan instrumentasi pada urethra Testis merupakan organ yang ditutupi oleh tunika vaginalis
pada permukaan posterolateralnya sehingga testis memiliki sedikit
e. Penatalaksanaan Bedah kebebasan bergerak di dalam skrotum. Secara fisiologis m.
cremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi
rongga abdomen untuk mempertahankan suhu ideal untuk testis.
Penatalaksanaan di bidang bedah meliputi :4,19
Adanya kelainan penyangga testis yang berupa insersi tunika
vaginalis yang tinggi di funikulus spermatikus menyebabkan testis
· Scrotal exploration dan funikulus spermatikus dapat mengalami torsi di dalam tunika
vaginalis jika bergerak secara berlebihan (intravaginal torsi),
Tindakan ini digunakan bila telah terjadi komplikasi dari biasanya digambarkan sebagai lonceng dengan bandulnya (bell
epididimitis dan orchitis seperti abses, pyocele, maupun terjadinya clapper deformity).7,17
infark pada testis. Diagnosis tentang gangguan intrascrotal baru
dapat ditegakkan saat dilakukan orchiectomy. Terjadinya puntiran pada funikulus spermatikus dan testis
di dalam tunika vaginalis mengakibatkan timbulnya gangguan
· Epididymectomy perdarahan testis mulai dari bendungan vena yang menimbulkan
oklusi arteri sampai iskemia yang dapat menyebabkan nekrosis dan
Tindakan ini dilaporkan telah berhasi mengurangi nyeri gangrene.5,7,17
yang disebabkan oleh kronik epididimitis pada 50% kasus.
Putaran torsi berkisar antara 180o-720o, namun derajat yang
· Epididymotomy menimbulkan oklusi pembuluh darah dimulai dari 450 o-720ohingga
terjadinya iskemia pada arteri.21
Tindakan ini dilakukan pada pasien dengan epididimitis
akut supurativa. 4. Klasifikasi

10. Komplikasi Berdasarkan anatomi, torsio testis dibedakan menjadi dua


macam, yaitu :5,21,22
Komplikasi dari epididimitis adalah :3,4
· Ekstravaginalis, tipe ini terjadi pada masa neonatus, umumnya
karena terjadi sebelum testis terfiksasi sempurna pada masa
· Abses dan pyocele pada skrotum
prenatal sehingga terjadi puntiran testis pada fiksasi testis di
· Infark pada testis
bagian proksimal tunika vaginalis di masa perkembangannya.
· Epididimitis kronis dan orchalgia
· Infertilitas sekunder sebagai akibat dari inflamasi maupun Angka kejadiannya adalah 5% dari semua kejadian torsio tertis
obstruksi dari duktus epididimis dan berhubungan dengan berat badan lahir yang lebih. Torsio
tipe ini dapat pula disebabkan oleh undesensus testis.
· Atrofi testis yang diikuti hipogonadotropik hipogonadism
· Fistula kutaneus
· Intravaginalis, tipe ini terjadi puntiran di dalam tunika vaginalis
yang lebih dikenal dengan fenomena lonceng dan bandulnya
11. Prognosis
(bell and clapper deformity), biasanya terjadi pada anak-anak
yang lebih tua. Tipe ini timbul akibat ketegangan yang
Epididimitis akan sembuh total bila menggunakan berlebihan pada testis. Angka kejadiannya adalah 16% dari
antibiotik yang tepat dan adekuat serta melakukan hubungan seksual semua kejadian torsio testis
yang aman dan mengobati partner seksualnya. Kekambuhan
epididimitis pada seorang pasien adalah hal yang biasa terjadi. 6
5. Gejala Klinis
TORSIO TESTIS
Timbul nyeri testis yang hebat dan tiba-tiba yang sering - Pemeriksaan ini dilakukan bila terdapat keragu-raguan dalam
disertai nyeri perut dalam, mual dan muntah, serta demam. Nyeri melihat aliran darah testis sehingga tidak salah dalam
perut selalu ada, sebab berdasarkan perdarahan dan persarafannya, membedakan torsio testis dengan kondisi lainnya.
testis tetap merupakan organ perut. Pada 50% pasien, memiliki
riwayat nyeri skrotum yang berulang yang menghilang spontan.7,16,17 - Gambaran scan dapat dikatakan abnormal bila terdapat
penurunan penangkapan proton pada testis yang terkena.
6. Tanda Klinis Gambaran ini menunjukkan tidak adanya aliran darah pada
daerah tersebut.
Pada permulaan testis teraba agak bengkak dengan nyeri
tekan dan terletak agak tinggi di skrotum, testis letaknya lebih tinggi - Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 90-100% dalam melihat
dan lebih horizontal dari testis kontra lateral., pada torsi yang baru aliran darah testis.
terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus
spermatikus. Kulit skrotum menjadi udem, berwarna merah 9. Diagnosis
sehingga menyulitkan palpasi serta hilangnya refleks kremaster, dan
Phren sign positif.7,16
Diagnosis torsio testis dapat ditegakkan melalui anamnesa dan
pemeriksaan fisik saja namun bila terdapat keragu-raguan dapat
Torsio testis yang terjadi pada masa prenatal memiliki dilakukan konfirmasi diagnosis dengan menggunakan
tanda berupa massa di skrotum yang berbentuk bulat dan keras dan pemeriksaan penunjang lainnya.23
pemeriksaan transiluminasi bernilai negatif.25
10. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Laboratorium5,7,23
Diagnosis banding torsio testis adalah semua keadaan darurat
· Hasil pemeriksaan urinalisis biasanya normal, namun pada dan akut di dalam skrotum seperti hernia inguinalis inkarserata,
30% kasus, ditemukan adanya leukosit pada urin. epididimitis akut, hidrokel, torsio hidatid morgagni, dll.5,17,22
· Pada pemeriksaan darah, didapatkan hasil yang normal, namun
pada 60% kasus torsio terdapat peningkatan leukosit yang
11. Penatalaksanaan
menandakan telah terjadi proses infeksi
· Pemeriksaan C-Reactive Protein (protein fase akut) dapat
digunakan untuk membantu membedakan inflamasi yang Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi torsio testis
disebabkan oleh epididimitis dan proses noninflamasi yang adalah:7,5,16
disebabkan oleh torsio testis. Peningkatan nilai CRP
menunjukkan adanya suatu proses peradangan akut. · Terapi konservatif berupa Detorsi manual yaitu
mengembalikan testis ke posisi awalnya dengan memutar ke
8. Pemeriksaan Radiologis arah beralawanan dengan arah torsi. Tindakan ini cukup
menyakitkan dan memerlukan tindakan bedah definitif lanjutan
untuk memfiksasi testis.
Pemeriksaan radiologist yang dapat digunakan untuk
membantu menegakkan diagnosa torsio testis adalah :5,7,16,21
· Tindakan Operasi
· Color Doppler Ultrasonography
Tindakan operasi dilakukan tergantung dari usia pasien
dilakukan orchidopeksi bila testis masih dapat diselamatkan dan
- Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk melihat aliran orchidektomi bila testis sudah nekrosis.
darah arteri yang menuju testis sehingga dapat diketahu
kelainan yang terjadi pada testis dan pembuluh darahnya.
- Gambaran dari terganggunya aliran darah testis saat terjadi 12. Komplikasi
torsio testis tergantung dari durasi terjadinya torsio.
- Pada torsio yang terjadi kurang dari 6 jam, testis yang Torsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang
terkena akan menunjukkan gambaran berupa sedikit urologi. Diagnosis torsio testis harus sudah dapat ditegakkan
pembesaran testis dengan sedikit penurunan echogenicity. antara 6-8 jam sejak timbulnya gejala. Komplikasi yang timbul
Setelah 24 jam, gambaran echogenicity menjadi lebih akibat terjadinya torsio testis yang tidak terdiagnosa lebih awal
heterogen, dan hilangnya tanda-tanda viabilitas dari testis. adalah terjadinya infark pada testis, infeksi, dan akhirnya harus
- Kaput epididimis menjadi membesar karena terjadi kehilangan testis untuk selamanya. Akibat dari kehilangan testis
kekusutan pada arteri yang berbeda serta terdapat gambaran akan menimbulkan gangguan fertilitas dan kosmetik.Hal ini
spiral yang berliku-liku pada funikulus spermatikus. terjadi pada 55-85% kasus5,7,23
- Viabilitas dari testis dapat ditentukan dari echogenicity
yang normal, tidak adanya penebalan dinding skrotum dan 13. Prognosis
ada atau tidaknya hidrokel.
- Kekurangan dari pemeriksaan ini adalah sangat sulit Bila torsio testis dapat didiagnosa secara cepat dan lebih dini,
dilakukan pada anak-anak walaupun testis mereka dalam maka 100% testis masih dapat diselamatkan. Orchiopexy tidak
keadaan normal. menjamin tidak akan terjadi torsio testis lagi di masa yang akan
datang.5,7,16,23
Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 86%, spesifitas 100%, dan
ketepatan 97% dalam mendiagnosis torsio testis. TRAUMA TESTIS

Nuclear Scintigraphy 1. Definisi


Trauma testis didefinisikan sebagai trauma (dapat berupa funiculus spermaticus sehingga perlu dilakukan penanganan
tumpul dan tajam) yang menimbulkan pembengkakan pada segera.
skrotum disertai hematom pada skrotum dan intratestikular dan · Retrograde urethrography
berbagai macam derajat ekimosis pada dinding skrotum. 9 · Pemeriksaan ini dilakukan bila dicurigai adanya suatu trauma
pada urethra yang dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya
2. Etiologi tanda trauma pada urethra seperti hematuria dan prostat yang
melayang pada pemeriksaan colok dubur.
· CT Scan
Berbagai macam jenis trauma yang terjadi pada skrotum berupa
:8,9 · Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat lokasi testis yang
abnormal, struktur anatomi intratestikular, dan perfusi pada
setiap organ. CT scan yang dilakukan adalah CT scan
§ Avulsi, dapat disebabkan oleh : abdominopelvik.

- Serangan binatang dan orang lain 8. Diagnosis


- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Mutilasi diri sendiri
Diagnosis definitif trauma testis ditentukan dengan melakukan
· § Trauma tumpul, dapat disebabkan oleh :
eksplorasi. Ultrasonografi skrotum dapat memberi gambaran
- Aktivitas berolahraga
akurat kerusakan testis sehingga dapat dihindari eksplorasi yang
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Diserang oleh orang lain. tidak perlu.17
· § Trauma tajam (tembus), dapat disebabkan oleh :
- Diserang oleh orang lain dan binatang 9. Diagnosis Banding
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Memutilasi diri sendiri Dengan ananmnesis yang baik mengenai riwayat trauma,
pemeriksaan fisik, laboratorium dan ultrasonografi, trauma
3. Patofisiologi testis dapat dibedakan dengan torsio testis, tumor testis,
epididimitis, maupun hidrokel.17
Adanya trauma tumpul maupun trauma tajam pada daerah
skrotum menimbulkan cedera pada skrotum.9 10. Penatalaksanaan

4. Gejala Klinis Penatalaksanaan trauma testis dibedakan menjadi dua macam,


yaitu :
Pada ananmnesis didapatkan riwayat terjadinya trauma, tidak
ada demam, dan segera setelah terjadinya trauma timbul rasa · Konservatif
nyeri hebat, disertai mual, muntah dan kadang sinkop. 9,17
Terapi konservatif dilakukan bila hanya terjadi pembengkakan
5. Tanda Klinis dan nyeri tekan minimal, atau pada ultrasonografi tidak terbukti
terdapat ruptur testis. Terapi konservatif terdiri dari elevasi
skrotum, aplikasi kantong es, dan pemberian antibiotik.
Pada inspeksi tampak ekimosis, hematom, pembesaran skrotum,
Antibiotik diberikan terutama pada kasus skin avulsion dan luka
luka, dan hilangnya sebagian kulit (skin avulsi). Pada palpasi,
tusuk pada daerah skrotum.9,17
testis dapat tidak teraba atau testis membesar dan nyeri,
didapatkan adanya cairan atau darah di dalam skrotum.9,17
· Tindakan Bedah
6. Pemeriksaan Laboratorium
Tindakan bedah yang dilakukan tergantung dari jenis trauma,
seperti :9,24,25
Pemeriksaan urin penting untuk membedakan dengan penyebab
pembesaran intraskrotal lainnya, dan membantu mengetahui ada
atau tidaknya hematuria sehingga dapat diketahui adanya - Trauma tumpul pada skrotum
trauma pada urethra dan traktus urinarius. Kultur urin dan
cairan luka dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya Eksplorasi skrotum dilakukan untuk menyelamatkan testis,
infeksi dan kuman penyebab infeksi. Pemeriksaan ini penting mencegah infeksi, mengontrol perdarahan, dan mempercepat
terutama pada luka tusuk.9,17 pemulihan. Bila terjadi ruptur epididimis, maka tindakan yang
dilakukan adalah epididimektomi sedangkan bila terjadi torsio
7. Pemeriksaan Radiologis8,9 testis maka tindakan yang dilakukan adalah orchidopexy.

· Color Doppler Ultrasonografi dengan atau tanpa kontras - Trauma tusuk (tembus) pada skrotum
- Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui organ-organ
yang terkena saat trauma tumpul terjadi, dilihat dari anatomi Bila terjadi ruptur total pada pembuluh darah, dapat dilakukan
organ intraskrotum yang abnormal dan aliran darah testis. reanastomosis mikrovaskular, sedangkan bila terjadi trombosis
- Pemeriksaan ini sangat perlu dilakukan bila didapatkan pada funikulus spermatikus, maka perlu dilakukan
adanya hematom intratestikular dan ekstratestikular dengan mikroreimplantasi.
tunika albuginea yang masih utuh.
- Tidak adanya aliran darah menuju testis mengindikasikan - Skin avulsion
adanya torsio testis, vascular avulsion, trombosis pada
Pada keadaan ini yang perlu dilakukan pertama kali adalah permulaaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem
debridement. Bila hanya kehilangan sebagian besar, maka organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam
tindakan yang perlu dilakukan adalah melakukan penutupan kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada
dengan menjahitkan antar bagian luka dengan benang yang cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran
diserap dan menggunakan jarum yang atraumatik. Bila kulit darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan
yang hilang hampir seluruhnya maka perlu dilakukan skin kantong hernia berisi transudat berupa cairan serosanguinus.
grafting. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang
akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis
11. Komplikasi jika terjadi hubungan dengan rongga perut.17

Komplikasi yang mungkin timbul akibat terjadinya trauma pada 5. Manifestasi Klinis
skrotum adalah :9
Gambaran klinik hernia inkarserata yang mengandung usus
· Infeksi dan timbulnya jaringan nekrotik dimulai dengan gambaran obstruksi usus seperti perut kembung,
· Fourniers’s gangren muntah, obstipasi, dengan gangguan keseimbangan cairan,
· Atrofi testis elektrolit, dan asam basa. Bila sudah terjadi strangulasi karena
gangguan vaskularisasi terjadi gangguan toksik akibat gangrene,
gambaran klinik menjadi komplek dan sangat serius. Penderita
12. Prognosis
mengeluh nyeri lebih hebat di tempat hernia, nyeri akan
menetap karena rangsangan peritoneum, dan pasien menjadi
Viabilitas dari skrotum sangat tergantung pada devaskularisasi lebih gelisah disertai demam dan menggigil.17
jaringan yang baik.9
6. Pemeriksaan Fisik
HERNIA INGUINALIS INKARSERATA
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tanda-tanda dehidrasi
1. Definisi dan peningkatan suhu tubuh. Pada inspeksi yang ditemukan
adalah benjolan kemerahan yang tidak dapat dimasukkan lagi,
Hernia inguinalis inkarserata adalah suatu hernia ireponibilis pada palpasi didapatkan nyeri tekan di daerah skrotum dan
yang sudah mengalami gangguan vaskularisasi, disertai tanda- distensi abdomen, pada perkusi abdomen didapatkan perut
tanda ileus obstruktif akibat terjepitnya usus di dalam anulus kembung dan hipertimpani, sedangkan pada auskultasi
inguinalis. Hernia ireponibilis keadaan dimana sebagian usus didapatkan hiperperistaltik usus dan metallic sound. Dapat
masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam dijumpai tanda peritonitis atau abses lokal bila telah terjadi
kanalis inguinalis dan tidak dapat kembali ke cavum komplikasi.17
abdominalis kecuali dengan bantuan operasi.. Kanalis inguinalis
adalah saluran yang berbentuk tabung, yang merupakan jalan 7. Diagnosis
tempat turunnya testis dari perut ke dalam skrotum sesaat
sebelum bayi dilahirkan.17
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan
fisik.17
2. Anatomi
8. Diagnosis Banding
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh annulus
inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia
tranversalis dan aponeurisis m.transversus abdominis, di medial Diagnosis banding dari hernia inguinalis inkarserata adalah
bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh keluhan akut skrotum lainnya dan ileus obstruktif.17
annulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponeurosis
m.oblikus eksternus, dan didasarnya terdapat ligamentum 9. Penatalaksanaan19,26
inguinale. Kanal berisi funikulus spermatikus pada pria, dan
ligamentum rotundum pada wanita.17 Penanganan Hernia Inkarserata

Nervus ilioinguinalis dan iliofemoralis mempersarafi otot di • Tidak ada terapi konservatif untuk hernia jenis ini. Yang harus
regio inguinalis, sekitar kanalis inguinalis, dan funikulus dilakukan adalah operasi secepatnya untuk menghilangkan
spermaticus, serta sensibilitas kulit di regio inguinalis, skrotum ileus.
dan sebagian kecil kulit tungkai atas bagian proksimomedial. 17
• Jenis operasi :
3. Etiologi
a. Herniotomi
Terjadinya hernia inguinalis inkarserata disebabkan oleh
terjepitnya usus pada kanalis inguinalis sehingga menyebabkan Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai
timbulnya gangguan vaskularisasi dan tanda-tanda ileus kelehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada
obstruktif.17 perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat
setinggi mungkin lalu dipotong
4. Patofisiologi
b. Hernioplasti
Terjepitnya isi hernia pada annulus inguinalis akan
menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus waktu 6 jam setelah pasien tertidur, hernia tidak berhasil
inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis direduksi, herniotomi harus dilakukan dengan segera.27
inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah
terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal Pada bayi dan anak yang mempunyai anatomi inguinal yang
berbagai metode hernioplastik seperti memperkecil anulus normal, tindakan herniotomi hanya terbatas pada ligasi tinggi,
inguinalis internus dangan jahitan terputus, menutup dan memisahkan sakus, dan mengecilkan annulus inguinalis ke
memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m. ukuran yang semestinya.27
tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus
abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke
10. Komplikasi
ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau
menjahitkan fasia tranversa m. transversus abdominis,
m.oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada Komplikasi hernia inguinalis inkarserata adalah infeksi,
metode Mc Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif hematom skrotalis, hidrokel, hernia inguinalis rekurens, dan bila
berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya
prolene mesh atau marleks untuk menutup defek. dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika
terjadi hubungan dengan rongga perut.27
• Pada hernia inkarserata dapat diperkirakan hal-hal yang akan
terjadi pada isi hernia berdasarkan perhitungan waktu, yaitu : 11. Prognosis

- kurang dari 24 jam setelah diagnosis, dapat Prognosis hernia inguinalis inkarserata tergantung dari lamanya
dianggap isi hernia baru saja terjepit isi hernia terjepit dan penanganan yang diberikan untuk
- 24-48 jam : isi hernia mulai mengalami iskemik mencegah terjadinya komplikasi. Perbaikan klasik memberikan
- 48-72 jam : mulai terjadi ganggren angka kekambuhan sekitar 1% -3% dalam jarak waktu 10 tahun
- 3 hari : isi hernia nekrosis kemudian. Kekambuhan disebabkan oleh tegangan yang
• Selain dengan perhitungan waktu, keadaan isi hernia juga berlebihan pada saat perbaikan, jaringan yang kurang,
dapat dilihat dari : hernioplasti yang tidak adekuat, dan hernia yang terabaikan.
- warna usus (membiru, iskemik atau nekrosis) Kekambuhan yang sudah diperkirakan, lebih umum dalam
- penilaian vaskularisasi pasien dengan hernia direk, khususnya hernia direk bilateral.
Kekambuhan tidak langsung biasanya akibat eksisi yang tidak
adekuat dari ujung proksimal kantung. Kebanyakan
Untuk penilaian vaskularisasi berikan NaCl hangat selama 5 kekambuhan adalah langsung dan biasanya dalam regio
menit pada usus, bila terjadi perubahan warna dari kebiruan
tuberkulum pubikum, dimana tegangan garis jahitan adalah
menjadi kemerahan berarti usus masih baik (viable)
yang terbesar.17
bila setelah pemberian NaCl hangat warna usus tetap biru
berarti usus telah mengalami nekrosis (non-viable), harus
direseksi secara end to end
Kesimpulan
- kemampuan peristaltik usus
Akut skrotum merupakan suatu keadaan timbulnya gejala nyeri
dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang bersifat
bila setelah pemberian NaCl hangat terjadi peristaltik berarti mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik yang
keadaan usus masih baik (viable) memerlukan penanganan yang segera tepat, dan adekuat.
Menentukan diagnosis akut skrotum bukanlah suatu hal yang
• Bila keadaan umum pasien baik tetapi ususnya non-viable, mudah karena akut skrotum dapat ditimbulkan oleh berbagai
maka setelah herniotomi dilakukan reseksi usus non-viable tadi macam sebab dan area pemeriksaan yang lunak membuat
lalu lubang hernia ditutup dengan hernioraphy dan hernioplasty. pemeriksaan klinis menjadi lebih sulit sehingga perlu diketahui
lebih banyak tentang ciri-ciri yang membedakan dari tiap faktor
• Bila keadaan umum pasien jelek, usus non-viable, maka untuk penyebab.
tahap awal tetap dilakukan herniotomy kemudian usus yang
non-viable tadi dikeluarkan dan diletakkan di atas paha yang
dikenal dengan istilah VORLAGERUNG (letakkan di muka/ di
luar). Dibuat lubang pada usus untuk keluarnya feses. Setelah
keadaan umum pasien membaik baru operasi dapat dilanjutkan.

• Indikasi Vorlagerung :

- usus non-viable
- KU pasien jelek
- Narcose (pembiusan) yang lama

Penatalaksanaan hernia inguinalis inkarserata pada anak


dilakukan dengan pasien dipuasakan, dipasang sonde lambung,
infus rumatan dan disuntikkan sedatif sampai pasien tertidur
dalam posisi Tredelenberg. Dengan tertidur, diharapkan tekanan
intraperitoneal akan normal kembali dan diharapkan isi kantong
hernia akan masuk kembali ke rongga peritoneal. Bila dalam
DIAGNOSIS
Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit
· Orchitis menular seksual adalah:
# Berganti-ganti pasangan
# Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan
PENATALAKSANAAN
# Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.
1. Konservatif GEJALA
# Gejalanya berupa: Pembengkakan skrotum
· Antibiotik. Inj ciprofloksasin 2 x 500 mg # Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan teraba lunak
· Analgetik. Asam mefenamat 3 x 500 mg # Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena
· Antipiretik .Paracetamol 3 x 500 mg # Demam
· Anti Radang Non-Steroid (NSAID) .Ibuprofen 3 x 500 mg # Dari penis keluar nanah
# Nyeri ketika berkemih (disuria)
2. Operatif : # Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi
# Nyeri selangkangan
Radikal Orchiectomy Inguinalis # Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan
# Semen mengandung darah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
DISKUSI fisik.
Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan
Orchitis adalah proses inflamasi (peradangan) satu atau kedua biji pembengkakan testis yang terkena.
testis (zakar), paling sering disebabkan virus yang menyebabkan
gondongan (mumps). Setidak-tidaknya 1/3 laki-laki yang terkena # Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah: Analisa air
orchitis. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri, termasuk kemh
didalamnya penyakit menular seksual (PMS = STD), seperti # Pembiakan air kemih
gonorrhea atau chlamydia. Orchitis bakterial, sering akibat dari # Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore
epididymitis, suatu peradangan saluran sperma (epididymis). # Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan kimia darah.
Gejalanya berupa:
PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.
 Pembengkakan skrotum
Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.
 Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan teraba
lunak
Jika penyebabnya adalah virus, hanya diberikan obat pereda nyeri.
 Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena
 Demam Penderita sebaiknya menjalani tirah baring, skrotumnya diangkat
 Dari penis keluar nanah dan dikompres dengan air es.
 Nyeri ketika berkemih (disuria)
 Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika PENCEGAHAN
ejakulasi Immunisasi gondongan bisa mencegah terjadinya orkitis akibat
 Nyeri selangkangan gondongan.
 Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar
atau mengedan Perilaku seksual yang aman dan terlindung (misalnya tidak berganti-
ganti pasangan dan menggunakan kondom) bisa mengurangi resiko
Orkitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis terjadinya orkitis akibat penyakit menular seksua
(buah zakar).

PENYEBAB
Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus.
Virus yang paling sering menyebabkan orkitis adalah virus
gondongan (mumps). Hampir 15-25% pria yang menderita
gondongan setelah masa pubertasnya akan menderita orkitis.
Orkitis juga ditemukan pada 2-20% pria yang menderita bruselosis.

Orkitis sering dihubungkan dengan infeksi prostat atau epididimis,


serta merupakan manifestasi dari penyakit menular seksual
(misalnya gonore atau klamidia).

# Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan


penyakit menular seksual adalah: Immunisasi gondongan yang tidak
adekuat
# Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
# Infeksi saluran kemih berulang
# Kelainan saluran kemih.

Anda mungkin juga menyukai