Anda di halaman 1dari 14

Cerita Rakyat Cindelaras Dalam Penciptaan Seni Lukis Dekoratif

CERITA RAKYAT CINDELARAS DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS DEKORATIF


AgamPramanta
S1 Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya
e-mail : agam.pramanta@yahoo.com

Winarno ,S.sn.,M. Sn.


e-mail : winn.wiin@gmail.com
Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Keberadaan cerita rakyat atau dongeng di Indonesia semakin menghilang keberadaannya, cerita rakyat merupakan
peninggalan seni sastra yang menurut penulis harus dijaga kelestariannya. Dari dasar pemikiran itu penulis ingin
menampilkan bentuk yang berbeda dari yang lain yang berawal dari rasa ingin untuk melestarikan keberadaan cerita
rakyat nusantara yaitu menampilkan dalam bentuk seni lukis dekoratif yang mengangkat salah satu dongeng yaitu
cerita rakyat Cindelaras versi Jawa dengan gaya dekoratif.
Dalam pembentukan karya lukis ini melalui beberapa proses atau tahap dalam mencapai kesuksesannya
yaitu tahap pembuatan sketsa, pemilihan bahan dan teknik pembentukan karya lukis. Dalam tahap pembuatan sketsa
sampai proses finishing.
Pada proses perwujudan karya ini dipaparkan secara keseluruhan langkah-langkah proses dari awal sampai
akhir yaitu : mulai proses pembuatan desain, dari Desain karya sebelumnya kemudian di pindahkan pada kanvas
dengan menggunakan pensil HB. Sketsa di atas kanvas tersebut kemudian diberi warna menggunakan cat akrilik
.Agar bisa mendapatkan warna yang lebih tajam objek juga di berikan teknik blok dengan menggunakan warna
putih terlebih dahulu .Pada sebagian lukisan di berikan unsur tekstur semu di atas objek dengan menggunakan sikat
gigi .Dalam proses finishing hampir semua bidang sudah diisi penuh dengan objek atau deformasi menggunakan
media cat acrylic, barulah penggunaan motif-motif. Pada sentuhan akhir yaitu dengan teknik titik-titik maupun garis
,dengan mengunakan cat timbul astro maupun menggunakan kuas kecil pada bidang-bidang yang dirasa kurang
harmonis baik warna maupun bentuk.
Dari seluruh perencanaan dan melalui proses yang cukup panjang, akhirnya skripsi dengan judul “Teknik
Seni Lukis Dekoratif Sebagai Ilustrasi Cerita Rakyat Cindelaras” telah selesai di susun dengan perwujudan 6 karya
lukis Dekoratif.
Kata kunci: Seni lukis Dekoratif, Cerita Rakyat cindelaras.
.

ABSTRACT
The existence of folklore or fairy tales in Indonesia diminishing its existence, folklore is a legacy of literary
art that the writer must be preserved. From the premise that the author wants to show a different form from the
others who came from curiosity to preserve the existence of the folklore of the archipelago which displays in the
form of decorative painting that elevates one fairy tale that is folklore Cindelaras Java version of the decorative
style.
In forming these paintings through some process or stage in achieving success is the stage of making a
sketch, materials selection and formation of painting techniques. In the manufacturing phase of the sketch to the
finishing process.
In the process of this embodiment described the overall work process steps from beginning to end, namely:
starting the process of design, from
Design work earlier then transferred to the canvas by using a HB pencil. Sketches on canvas was then given a
color using acrylic paint . Can to be get sharper color objects also given block technique using white color .At first
partial painting given texture element apparent over the object by using a toothbrush In the process finishing nearly
all fields are filled with objects or deformation using acrylic paint media, then the use of motives. In the final
touches are techniques dots or lines, using the astro arise paint and use a small brush on the areas where it is less
harmonious color and shape.
From all the planning and through a long process, finally thesis with the title "Decorative Painting
Techniques For illustration Folklore Cindelaras" has finished collated with embodiment 6 Decorative painting.

Keywords: Decorative painting , Folklore Cindelaras.

361
Jurnal Seni Rupa – Volume 05 Nomer 02 Tahun 2017, 361 - 374

PENDAHULUAN yang di bukukan dalam bentuk bergambar dengan


Ketertarikan penulis mengapa harus media kertas.
mengambil cerita rakyat cindelaras dalam tugas akhir Dari permasalahan tersebut di atas penulis
ini berawal saat si penulis tentang keprihatinan mencoba mengangkat kembali peninggalan yang
melihat anak pada zaman sekarang yang tidak tahu berupa dongeng tersebut dengan bentuk yang berbeda
tentang dongeng maupun cerita rakyat nusantara. yaitu dengan memvisualisasikan dengan mengambil
Dengan kejadian tersebut ,tiba –tiba tema dari salah satu cerita rakyat yang berupa
menyodok kesadaran penglihatannya tentang dongeng, yaitu “ dongeng /cerita rakyat cindelaras
pentingnya cerita rakyat untuk anak-anak.tentang sebagai objek seni lukis dekoratif”
keprihatinannya si penulis, karena dongeng maupun Penulis memilih dongeng Cindelaras sebagai
cerita rakyat nusantara tidak di kenali kepada inspirasi karena Cindelaras menurut penulis memiliki
kalangan anak-anak di karenakan kurangnya peran karakteristik yang lebih menonjol untuk
orang tua memberi dongeng maupun cerita rakyat. divisualisasikan dalam bentuk karya seni lukis
padahal cerita rakyat adalah warisan budaya dari dekoratif jika dibandingkan dengan dongeng yang
kebudayaan indonesia. sehingga indonesia sering di lainnya.
juluki negeri yang mempunyai segudang cerita rakyat Dalam pembuatan karya seni lukis dekoratif
maupun legenda. pada kandungan isi cerita rakyat ini penulis berusaha menciptakan bentuk yang
juga mudah di jumpai sebuah penyampaian pesan berbeda dan media dengan gaya karakter serta corak
yang bermakna serta dapat mendidik moral-moral yang berbeda pula dari yang lainnya yaitu dengan
kebaikan dan serta dapat membentuk karakter anak. menggunakan teknik lukis dekoratif. Penulis
Pada tugas akhir ini,cerita rakyat cindelaras di mencoba menampilkan dalam bentuk ilustrasi
pilih si penulis sebagai teknik melukis dekoratif, dongeng Cindelaras yang dilukiskan di atas
karena memiliki teknik menghias yang dominan serta permukaan kanvas dengan gaya dekoratif, karena
tanpa kedalaman ruang yang secara perspektif(datar). memang jarang sekali kita temui cerita rakyat yang
Penulis mencoba menampilkan dalam bentuk berupa dongeng diwujud kan dalam bentuk lukisan di
ilustrasi dongeng Cindelaras yang dilukis pada media kanvas dengan gaya dekoratif.
media kanvas dengan motif dekoratif mengingatkan Tujuan Penciptaan Karya
penulis pada pola–pola yang ada pada kain tenun adat Tujuan penciptaan karya lukis yang bertema
tradisional masyarakat indonesia. Disitulah Cindelaras dalam skripsi karya ini antara lain:
ketertarikan penulis mengapa mengangambil gambar a. Untuk menempuh mata kuliah Skripsi karya
gambar dengan bertemakan teknik dekoratif yang serta mempertanggung jawabkan karya seni
berunsur menghias yang tinggi atau dominan, sangat lukis dekoratif yang bertema Dongeng Cerita
datar dalam artian hampir seperti pola batik. Tanpa rakyat Cindelaras sebagai sumber ide dalam
ada volume sedikit pun atau perspektif yang penciptaannya secara tertulis dan sistematis.
menggunakan titik mata. Hampir semua bidang diisi b. Penulis berharap agar pembuatan karya seni
penuh dengan objek yang dideformasi (perubahan lukis dekoratif ini bisa bermanfaat bagi
bentuk). penulis maupun masyarakat yaitu mengangkat
Pada umumnya apa yang kita sebut indah di kembali cerita-cerita rakyat yang sedikit
dalam jiwa kita dapat menimbulkan rasa senang, rasa terlupakan
puas, rasa aman, nyaman dan bahagia, dan bila c. Pembuatan karya seni lukis dekoratif ini juga
perasaan itu sangat kuat, kita merasa terpaku, terharu, diharapkan dapat mengangkat nama baik seni
terpesona, serta menimbulkan keinginan untuk lukis di Indonesia.
mengalami kembali perasaan itu, walaupun sudah d. Mengabadikan cerita dongeng yang mulai
dinikmati berkali-kali. (Djelantik, 1999:4) tenggelam dari permukaan masyarakat.
Hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan e. Pembuatan skripsi karya ini menggunakan
manusia, yang dapat memberikan rasa kesenangan teknik dekoratif bertujuan bersifat menghibur
dan kepuasan dengan penikmatan rasa-indah, kita serta dapat menjadikan media edukasi bagi
sebut dengan kata seni. (Djelantik, 1999:16) kalangan anak – anak.
Seni juga tidak lepas dari pengaruh cabang- Kajian Sumber Penciptaan
cabang seni rupa diantarannya seni musik, seni tari, Ilustrasi
dan seni drama. Budaya-budaya yang pernah ada di Kata ilustrasi berasal dari bahasa Inggris
lingkungan sekitar kita, diseluruh Nusantara salah illustration, artinya karya gambar, foto, atau lukisan
satunya budaya yang mengandung pesona dari dahulu yang berfungsi (a) memperjelas atau menerangkan
hingga sekarang adalah sastra daerah khususnya naskah atau teks, (b) menghiasi halaman (buku,
cerita rakyat berupa dongeng. Umumnya cerita rakyat majalah, naskah tulisan tangan, dan lain-lain) (c)
yang berupa dongeng tersebut disampaikan dari mengiringi naskah atau teks (Tarja Sudjana dkk, 1999
bentuk cerita tutur atau dari mulut ke mulut. : 56)..
Agar berbagai cerita rakyat yang berupa Bentuk Penampilan Gambar Ilustrasi
dongeng itu tidak punah dan terjaga kelestariannya Gambar Ilustrasi Naturalis
cerita rakyat yang berupa dongeng ini sudah banyak Gambar ilustrasi naturalis ialah gambar ilustrasi
memiliki bentuk dan warna yang sama dengan

362
Cerita Rakyat Cindelaras Dalam Penciptaan Seni Lukis Dekoratif

kenyataan yang ada di alam tanpa ada penambahan


dan pengurangan. Gambar Karikatur
Naturalisme sendiri diartikan sebagai realisme Gambar karikatur adalah gambar olok-olok yang
yang memilih objek yang indah-indah saja, sangat mengandung sindiran dan kadang-kadang dalam
fotografis dan membuai (Mike Susanto, 2002 : 78). penggambarannya mengalami penyimpangan
proporsi bentuk. (Tarja Sudjana dkk, 1999 : 60)

Gambar 1

Ilustrasi Naturalis Gambar 5


Gambar Ilustrasi Dekoratif
Dekoratif(Tarja
ialah sebuah
Sudjana dkk, 1999 karya
: 57) yang memiliki
Gambar Karikatur
daya (unsur) (meng)hias yang tinggi atau dominan
(Mike Susanto,2002 : 30)
(Tarja Sudjana dkk, 1999 : 60)

Gambar 6
Gambar Komik dan Cerita Bergambar
Gambar Karikatur
Kata komik berasal dari bahasa Inggris comics,
dari bahasa Prancis comique, dan dari bahasa Yunani
komikos. Skott(Tarja Sudjana dkk, 1999 :
McCloud memberi pengertian bahwa
61)
komik merupakan gambar-gambar serta lambang-
lambang yang terjuktaposisi dalam turutan
tertentu,untuk menyampaikan informasi dan atau
menyampaikan tanggapan estetis dari pembacanya
Gambar 2 (Mike Susanto,2002 : 64).
Pengertian umum tentang komik adalah gambar
Ilustrasi Dekoratif seri atau serangkaian gambar yang disertai cerita
Gambar Kartun (dialog). Dengan demikian komik dapat dikatakan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989 : sebagai variasi penampilan ilustrasi.
(Tarjaadalah
392-393) Kartun Sudjana dkk, 1999
gambar : penampilan
dengan
58 )
yang lucu berkaitan dengan keadaan yang sedang
berlaku (terutama mengenai politik).
Penampilan bentuk gambar yang lucu merupakan
ciri khas gambar kartun. Jenis gambar semacam ini
banyak di temukan dalam majalah anak-anak, cerita
bergambar dan sebagainya.

Gambar 7

Gambar 3 Gambar Komik


Gambar Kartun Ilustrasi Buku Pelajaran
(Tarjayang
Ilustrasi Sudjana dkk,
paling 1999 :di
banyak 61)gunakan di buku
(Tarja Sudjana dkk, 1999 : 59) pelajaran selain ilustrasi naturalis dan foto, ialah
bagan.

Gambar 4

Gambar Kartun
363

(Tarja Sudjana dkk, 1999 : 59)


Jurnal Seni Rupa – Volume 05 Nomer 02 Tahun 2017, 361 - 374

dongeng cerita rakyat Cindelaras sebagai


sumber inspirasinya.
Dari pembuatan karya ini penulis
berkeinginan untuk menambah wawasan
tentang dongeng di Indonesia.
PROSES PERWUJUDAN DAN TINJAUAN
KARYA

Dalam tahapan ini akan dikemukakan


Gambar 9 tahapan yang dilakukan dalam proses
perwujudan karya seni dari desain yang terpilih
Ilustrasi Buku Pelajaran
untuk diwujudkan dan memberikan tinjauan
Gambar Ilustrasi Khayalan
Cara penggambaran seperti
(Tarja Sudjana dkk, 1999ini biasanya di setelah karya tersebut selesai.
:6
temukan pada ilustrasi roman, cerita, komik, dan
sebagainya. Karena itu, pola penggambarannya dapat Proses Perwujudan Karya
merupakan pengolahan 2)hasil daya cipta secara Pada proses perwujudan akan terbagi
imajinatif (khayalan) penggambar. menjadi tiga bagian bahasan pokok; yang
pertama tahapan pemantapan ide, kedua adalah
bahan, alat, dan teknik, yang ketiga adalah
tahap visualisasi, keempat adalah tahap
finishing, dan kelima deskripsi karya.
1. Tahap Pemantapan Ide
Ide yang saya pillih sebagai sumber
penciptaan ialah cerita rakyat cindelaras,hali
ini si penulis ingin mengenalkan lukisan yang
bercerita seperti dogeng,serta ingin
memperkenalkan lukisan yang bercerita rakyat
khususnya cerita rakyat tradisional seperti
Gambar 10 cerita rakyat Cindelaras.
2. Bahan, Alat dan Teknik
Landasan Penciptaan
IlustrasiDan Metode Penciptaan
Khayalan Bahan
Bermula dari ide di atas, penulis mencoba Bahan, alat/media dan teknik yang
untuk menjadikan ide pemikiran
(Tarja Sudjana dkk, tersebut digunakan penulis di dalam tulisan ini, sesuai
sebagai landasan dalam
1999 : pembuatan
62) karya lukis dengan kebutuhan penulis dalam
yang beraliran dekoratif. Penulis berharap mengekspresikan ide-ide kedalam bidang
dalam pembuatan karya nanti bisa mewakili kanvas seperti berikut :
karya-karya lukis yang berbentuk ilustrasi cerita Bahan Dasar Lukisan
rakyat Cindelaras. Di dalam proses pembuatan kanvas bahan
Dalam proses penciptaan karya lukis ini dan yang diperlukan adalah kain kanvas (blaco),
berbagai macam bentuk ilustrasi penulis kayu, paku dan staples
mencoba menuangkan salah satu bentuk Untuk mendapatkan bahan kanvas yang
ilustrasi yaitu ilustrasi dekoratif dengan lebih baik pertama-tama kain direntangkan
dongeng cerita rakyat Cindelaras sebagai pada kayu spanram, rata dan kencang dengan
inspirasinya ke dalam bentuk karya berupa menggunakan staples.
karya lukis yang beraliran dekoratif . Metode Selanjutnya adalah melapisan kain sebagai
yang digunakan oleh penulis adalah dasaran, yang pertama dilakukan adalah
menggunakan metode eksplorasi yaitu metode melapisi kanvas dengan gesso setelah
yang di gunakan untuk mencari, mempelajari, diencerkan dengan air supaya meresap
dan memperoleh informasi sebanyak- ,menutupi pori-pori kain tersebut dengan
banyaknya tentang obyek yang di tulis . Hal menggunakan kuas.
yang paling utama dari pembuatan karya ini Setelah lapisan pertama kering, kemudian
adalah mengangkat kembali peninggalan melapisi lagi dengan lapisan kedua dicampur
budaya Nusantara yang berupa dongeng cerita dengan air, tapi lebih kental dari pada adonan
rakyat atau juga disebut cerita rakyat legenda yang pertama supaya lapisan ini bisa lebih
dengan bentuk yang berbeda yaitu diwujudkan menutupi pori-pori dan serat pada kain.
dalam bentuk karya lukis dekoratif dengan
362
Cerita Rakyat Cindelaras Dalam Penciptaan Seni Lukis Dekoratif

Setelah lapisan kedua kering, dirasa soft. Seperti putih dan merah menjadi merah
lapisannya sudah memenuhi syarat, dan jambu, putih dan hitam menjadi warna abu-abu,
kemudian untuk mendapatkan tekstur yang dan putih dengan biru menjadi sky blue. Warna
halus, digosok dengan kertas gosok water proof pastel atau warna dengan tint (hue warna di
yang halus. campur dengan warna putih), digunakan untuk
Bahan Pewarna meredam hue warna
Dalam hal ini diterangkan tentang; satu ALAT
penggunaan media (alat), kedua penggunaan Alat-alat dalam hal ini adalah alat yang
warna diperlukan baik itu untuk perentang kanvas
Penggunaan Media (Alat) atau alat untuk pewarna.
Didalam sketsa penulis menggunakan pencil Alat Perentang Kanvas
HB merk STAEDTLER MARS LUMOGRAPH. Pada pembuatan kanvas alat-alat yang
Dan saat melukis atau pewarnaan diperlukan sebagai perentang kanvas adalah
penulis banyak menggunakan media cat acrylic, kayu, palu, paku, gergaji siku, meteran, kertas
karena media cat yang paling cepat kering. Dan gosok, staples, cutter, gunting, tempat air
didukung dengan menggunakan cat astro pasta (ember) dan kuas.
yang berefek timbul untuk memberikan motif- Alat Pewarna
motif hias. Teknk Pewarnaan (Blok, Gradasi, Arsir, Dan
Penggunan Warna Campuran, Tekstur Semu dan Tekstur Nyata),
a). Menggunakan Warna Komplemen Teknik ini adalah cara yang digunakan dalam
Dua warna yang dianggap saling menghasilkan suatu karya lukis.
berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah Teknik blok
dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Menutup semua ruang dari objek atau
Warna-warna ini dianggap dapat menghasilkan sebagai background (warna dasar yang
”gangguan optis”, bila digoyang sepertinya dibelakang objek) dengan menggunakan pencil,
dapat bergerak.(Susanto,2002: 131 ). tinta, cat acrylic, atau cat minyak.
Paduan warna komplemen digunkan untuk Teknik Arsiran
memunculkan elemen (obyek). Dengan teknik Memberi arsiran pada bidang atau objek
warna yang dingin sebagai latar belakang dengan menarik garis sejajar untuk memberikan
(background), dan warna panas sebagai elemen efek-efek pada sebuah objek seperti memberi
objek. Untuk menyatukan kedua warna yang kesan bervolume gelap terang atau hanya
saling berlawanan ini, penulis menggunakan mengisi ruang/bidang/bangun/objek.
tekstur semu atau kontur garis maupun titik- Teknik Gradasi
titik yang mengisi pada bidang. Yaitu teknik transparan sampai warna yang
Untuk menyelaraskan 2 warna kontras lebih terang (gelap) pada objek atau background
(komplemen) yaitu : dengan memakai cat dan mengaksir dengan
1). Memberi jembatan yang pencil dari ukuran EE sampai HB atau
menghubungkan dua warna kontras sebaliknya supaya ketajaman garis pada objek
tersebutdengan gradasi hue. Misalnya kontras atau bidang bisa terlihat dengan jelas.
warna kuning dengan biru dapat diberi Teknik Campuran
jembatan penghubung antara kuning dan biru Yaitu perpaduan antara teknik blok, arsir
dengan kuning hijau, hijau , hijau biru. dan gradasi pada lukisan sehingga pada
2). Mengulang- ulang warna kontras tersebut perpaduan tersebut ada kesan transparan ketika
di berbagai tempat. Hal ini akan melahirkan objek dilewati atai ditumpuk oleh arsiran yang
irama/ritme,yang merupakan salah satu prinsip lebih ringan daripada warna bidang objek
dasar tata rupa. (Sadjiman, 2009:45). tersebut.
Menggunakan Warna Panas Dan Dingin Teknik Tekstur Semu
Warna panas adalah warna yang dianggap Tekstur yang tidak nyata, jika diraba terasa
menghasilkan kesan panas atau memiliki halus. Namun secara visual terlihat kasar dan
kualitas ke”terangan” yang kuat dibanding menyerupai tekstur nyata dengan
dengan yang lain, seperti merah, kuning, jingga. menggunakan media pasir, semen, kerikil dan
Warna yang dianggap menghasilkan kesan lain-lain.
dingin seperti biru, ungu, hijau, dan Tahap Visualisasi
sebagainya.(Susanto,2002:113). Sketsa Dikanvas
Menggunakan Warna Pastel Diawali dari membuat sketsa diatas kanvas,
Warna yang menggunakan campuran warna dan dengan menggunakan pencil HB. Untuk
putih, untuk mendapatkan warna pastel atau
365
Jurnal Seni Rupa – Volume 05 Nomer 02 Tahun 2017, 361 - 374

mengatur komposisi (background) agar kontras 4.1). Memberi jembatan yang menghubungkan
dengan objek yang akan dibuat. dua warna kontras tersebutdengan gradasi hue.
Misalnya kontras warna kuning dengan biru
Pewarnaan Latar Belakan Denagan Teknik dapat diberi jembatan penghubung antara
Blok kuning dan biru dengan kuning hijau, hijau ,
Pewarnaan latar belakang (background) pada hijau biru.
kanvas dengan menggunakan teknik blok, di 4.2). Mengulang- ulang warna kontras tersebut
sini penulis mencoba mengguanakan di berbagai tempat. Hal ini akan
elemen/unsur seni ( warna, cahaya, sinar). melahirkan irama/ritme,yang merupakan
Untuk mendapatkan warna yang kontras dan salah satu prinsip dasar tata rupa.
memilih-milih warna untuk tetap menonjolkan (Sadjiman, 2009:45).
subjek matter nya. Jadi untuk background diberi TINJAUAN KARYA
warna yang lebih gelap atau memakai warna- lukisan 1
warna dingin untuk menenggelamkan. - Tinjauan Karya Lukis
Pewaraan Pada Pohon Judul/ Ide : “Iri Membakar Hati”
Agar bisa mendapatkan warna yang lebih Konsep : Raja Pamekas mengusir istrinya
tajam pada pohon, bagian pohon saya blok karena hasutan si selir.
terlebih dahulu dengan menggunakan warna Proses : Lukisan 1 saya lebih pada lukisan
putih. Baru diberi warna sesuai dengan saya dekoratif modern karya widayat
inginkan. dan sudjojono yang
Objek /subjek matter mengguanakan warna tanah di
Agar bisa mendapatkan warna yang lebih dalamnya dan gradasi warna
tajam objek/ subjek matter saya jug memberikan yang terkesan kasar. Namun tak
teknik blok dengan menggunakan warna putih lepas dari tema, penulis
terlebih dahulu. Baru diberi warna-warna menerapakan objek pertama yaitu
panas, agar objek lebih fokus. Raja Pamekas, Nimas Dewi Asih,
Pada lukisan ketiga sampai kelima saya Dewi Nitiningrum, dan patih
memberikan unsur tekstur semu diatas subjek Wirayasa di dalamnya. Dan
matter dengan menggunakan alat sikat gigi. menggunakan warna-warna
Tahap Pengisian Dengan Motif Pada Pohon, cerah, panas dan dingin pada
Background, Dan Objek /subjek matter objek/ tokoh.
Dalam proses finishing hampir semua Teknik :Pada tahap awal penulis
bidang sudah saya isi penuh dengan obyek atau membuatsketsa terlebih dahulu
deformasi menggunakan media cat akrilik, menggunakan pensil HB dan
barulah saya penggunaan motif-motif hias sketsa mengacu pada desain
dalam gaya dekoratif dalam lukisan. mulai dari yang dipilih. Setelah pembuatan
background, pohon sampai subjek matter satu- sketsa pada tokoh/ objek sudah
persatu bidang saya isi penuh dengan motif- selesai dilanjut membuat sketsa
motif ala “Indonesia”. background seperti tirai, kursi,
Proses Finishing Karya tiang joglo, tanaman seperti daun-
Pada tahap ini, lebih pada sentuhan akhir daunan. Barulah kemudian
yaitu dengan teknik titik-titik maupun garis, memberi pewarnaan pada objek
dengan menggunakan cat timbul astro maupun utama menggunakan warna
menggunakan kuas kecil pada bidang-bidang panas, setelah selesai barulah
yang dirasa kurang harmonis baik warna memberi warna background
maupun bentuk. menggunakan teknik blok
Paduan warna komplemen digunakan terlebih dahulu menggunakan
untuk memunculkan elemen(objek). Dengan warna dingin. Lalu diisi dengan
teknik warna yang dingin sebagai latar motif, titik dan garis secara
belakang( background), dan warna panas penuh. Barulah pemberian outline
sebagai elemen objek. Untuk menyatukan kedua menggunakan kuas kecil dengan
warna yang saling berlawanan ini, menngunakan warna hitam,apa
menggunakan tekstur semu atau kontur garis bila sudah kering barulah
maupun titik-titik yang mengisi pada tiap menggunakan spidol berwarna
bidang. emas untuk pemberian aksen
Untuk menyelaraskan 2 warna kontras ( motif pada mahkota dan
komplemen ) yaitu : perhiasan dengan di hias
362
Cerita Rakyat Cindelaras Dalam Penciptaan Seni Lukis Dekoratif

mengguanakan motif, titik dan dan patih Wirayasa di utus oleh Raja Pamekas
garis. untuk mengusir permaisuri di dalam hutan
Pesan : Dalam hal ini mengandung pesan belantara dan disuruh membunuh
bahwa kehidupan sebaiknya jangan suka iri menggunakan tombak. Dan lukisan ke-2 tidak
terhadap kehidupan orang lain. Tuhan itu sudah jauh beda masih menggunakan warna-warna
bijak dalam memberi garis kehidupan ter hadap cerah, panas dan dingin pada objek/ tokoh.
umatnya. Jadi jangan suka membandingkan diri Proses : Pada Lukisan ke 2 saya lebih pada
sendiri terhadap orang lain karena apa yang kita lukisan dekoratif modern karya Sudjojono dan
punya merupakan anugerah terindah yang di Widayat yang mengguanakan warna tanah di
berikan oleh yang Maha Kuasa. dalamnya dan gradasi warna yang terkesan
Analisis : Karya ini mengacu pada karya kasar. Namun tak lepas dari tema, penulis
Sudjojono dengan komposisi saling bertumpuk menerapakan objek pertama yaitu Raja
ke atas layaknya seperti lukisan BALI. Agar Pamekas, Nimas Dewi Asih, Dewi Nitiningrum,
berkesan indah objek manusia di beri outline dan patih Wirayasa di dalamnya. Dan
hitam supaya kelihatan lebih tajam. Dan menggunakan warna-warna cerah, panas dan
background di belakang di beri hiasan ornamen dingin pada objek/ tokoh.
ala si penulis supaya terihat hidup. Hal ini Teknik : Pada tahap awal penulis membuat
dimaksud kan agar penikmat dalam menikmati sketsa terlebih dahulu menggunakan pensil HB
lukisan bisa menjelajah ke seluruh bidang. dan sketsa mengacu pada desain yang dipilih.
Warna background menggunakan warna Setelah pembuatan sketsa pada tokoh/ objek
dingin, dan objek menggunakan warna cerah sudah selesai dilanjut membuat sketsa
untuk memunculkan. background seperti tirai, kursi, tiang joglo,
tanaman seperti daun-daunan. Barulah
kemudian memberi pewarnaan pada objek
utama menggunakan warna panas, setelah
selesai barulah memberi warna background
menggunakan teknik blok terlebih dahulu
menggunakan warna dingin. Lalu diisi dengan
motif-motif geometris , titik dan garis secara
penuh dengan menggunakan kuas kecil.
Barulah pemberian outline menggunakan kuas
kecil dengan menngunakan warna hitam,apa
bila sudah kering barulah menggunakan spidol
berwarna emas untuk pemberian aksen motif
pada mahkota dan perhiasan dengan di hias
Lukisan 1 mengguanakan motif, titik dan garis.
Iri Membakar Hati Pesan : Dalam lukisan ini mengandung
100 X 100 Cm pesan bahwa semarah marahnya manusia atau
kamu sebaiknya carilah apa yang sebab
Akrilik diatas Kanvas
membuatmu marah dan carilah celah sebuah
2016 suatu kebenaran. Mungkin di balik itu ada
sebuah kebenaran dan jangan saling menuduh
Lukisan 2
tanpa bukti yang kuat. Saling intropeksi diri, hal
Judul/ Ide :Perintah Kejam dari Raja.
itulah yang bisa membuat suasana panas(
Konsep : Dalam lukisan dekoratif yang ke 2 ,
marah ) mereda.
saya masih mengacu pada lukisan dekoratif
Analisis : Karya yang ke 2 ini mengacu pada
modern karya widayat dan sudjojono yang
karya Sudjojono dengan komposisi saling
mengguanakan warna tanah di dalamnya dan
bertumpuk ke atas layaknya seperti lukisan
gradasi warna yang terkesan kasar. Namun tak
BALI. Agar berkesan indah objek manusia di
lepas dari tema cerita selannjutnya, penulis
beri outline hitam supaya kelihatan lebih tajam.
menerapakan objek pertama yaitu Raja
Dan background di belakang di beri hiasan
Pamekas, yang marah atas terhasutnya dari
ornamen ala si penulis supaya terihat hidup.
Dewi Nitiningrum yang bersekongkol dengan
Hal ini dimaksud kan agar penikmat dalam
Ahli nujum atau yang sering disebut juru
menikmati lukisan bisa menjelajah ke seluruh
sembuh terbaik yang punya rumah khusus di
bidang. Warna background menggunakan
wilayah istana bahwa si permaisuri Nimas
warna dingin, dan objek menggunakan warna
Dewi Asih yang meracuni, Dewi Nitiningrum,
cerah untuk memunculkan.
367
Jurnal Seni Rupa – Volume 05 Nomer 02 Tahun 2017, 361 - 374

warna panas, setelah selesai barulah memberi


warna background menggunakan teknik blok
terlebih dahulu menggunakan warna dingin.
Barulah membuat macam-macam bentuk pohon
yang mengacu pada lukisan widayat. Lalu diisi
dengan motif, titik dan garis secara penuh.
Serta membuat memebuat macam-macam
tanaman jamur dan tanaman sejenis pakis yang
mengadopsi film “ alice in wonderland “.
Memberi warna menggunakan teknik blok dan
teknik gradasi terlebih dahulu pada jamur dan
tanaman pakis dengan menggunakan kuas
standart. Untuk menghias pohon perlu
menggunakan kuas yang berukuran kecil.
Dengan motif-motif geometris dan tumbuh-
tumbuhan. Pada objek juga perlu memeberikan
Lukisan 2 warna terlebih dahulu barulah menggunakan
Perintah Kejam dari Raja teknik semu dan pada kain jarik dihias dengan
100 X 100 Cm motif, titik, garis. Barulah pemberian outline
Akrilik di atas Kanvas menggunakan kuas kecil dengan menngunakan
2016 warna hitam,apa bila sudah kering barulah
Lukisan 3 menggunakan spidol berwarna emas untuk
Ide : Kebahagiaan dalam Kesedihan. pemberian aksen motif pada perhiasan dengan
Konsep : Permaisuri Nimas Dewi Asih pun di di hias mengguanakan motif, titik dan garis.
copot gelar permaisuri oleh raja dan hidup Proses finishing pada pohon dan aneka jenis
sebatang kara pada kondisi hamil di dalam tanaman menggunakan warna astro/ pastel
hutan belantara dan tinggal din gubuk kecil yang memeberi tekstur nyata di atasnya.
beratapkan daun klaras(daun pisang yang Pesan : Kesabaran dan keikhlasan nantinya
sudah kering). Ternyata pada saat itu patih berbuah pada akhirnya. Kebenaran akan kuat di
Wirayasa tidak tega kalau membunuh bandingkan oleh kejahatan. Sebesar sebuah
permaisuru akhirnya di buatkanlah gubuk kecil kejahatan akan kalah dengan setitik kebenaran.
di tenga hutan dan tombak patih memanahkan Analisis: Karya yang ke 2 ini mengacu pada
babi hutan supaya terdapat darah yang karya Widayat dengan menggunakan pohon
berceceran agar pangeran tidak curiga kalau yang terinspirasi dari karyanya . Agar berkesan
permaisuri masih hidup di tengah hutan. Dan indah objek manusia di beri outline hitam
lahirlah anak yang bernama Cindelaras. supaya kelihatan lebih tajam. Dan background
Cindelaras tumbuh menjadi anak yang pintar , di belakang di beri hiasan ornamen ala si
tiba-tiba datanglah seekor burung elang dan penulis supaya terihat hidup. Hal ini dimaksud
memberi sebutir telur ayam ke pada Cindelaras. kan agar penikmat dalam menikmati lukisan
Lantas kemudian Cindelaras memberi tahu bisa menjelajah ke seluruh bidang. Warna
ibunya untuk merawat telur ayam tersebut. background menggunakan warna dingin, dan
Proses : Lukisan Dekoratif yang ke 3 ini objek menggunakan warna cerah untuk
mengacu pada karya lukis sudjojono dan memunculkan. Namun didini saya mulai
widayat serta juga menacu pada film “ alice in menggunakan tekstur nyata dengan cat yang
wonderland ” karena ketertarikan penulis pada berwarna pastel. Yang menimbulkan hasil
kedua tokoh seniman dan film pada dunia volume pada tanaman, dan tanaman pun
khayal didalamnya. Seperti halnya objek berkesan semakin fokus.
manusia berada di dunia khayalnya, yang Mulai menggunakan bentuk-bentuk pohon
dimana banyak berbagai macam tumbuhan dan yang sudah di deformasi, menyesuaikan pada
indahnya alam. alam khayalnya. Seperti adanya tumbuhan
Teknik : Pada tahap awal penulis membuat jamur yang berwarna-warni.
sketsa terlebih dahulu menggunakan pensil HB
dan sketsa mengacu pada desain yang dipilih.
Setelah pembuatan sketsa pada tokoh/ objek
sudah selesai dilanjut membuat sketsa
background. Barulah kemudian memberi
pewarnaan pada objek utama menggunakan
362
Cerita Rakyat Cindelaras Dalam Penciptaan Seni Lukis Dekoratif

agar mencapai sebuah kesuksesan yang ingin di


capai.
Analisis : Pada karya ke 4 ini dalam ukuran
visual terlalu kecil. Penulis pun merasa kurang
puas dengan hasil yang dibuat. Namun pada
lukisan ini lebih banyak menggunakan warna
yang memakai unsur gradasi. Gradasi yang di
terapkan pengguna mengacu pada warna karya
Widayata yang terkesan magis, tetapi objek
Cindelaras menggunakan warna cerah. Namun
pada background terasa terasa lebih tenggelam
di bandingkan oleh objek Cindelaras/ orang,
karena pemilihan pada objek dan background
sama-sama menggunakan warna yang senada.

Lukisan 3
Kebahagiaan dalam Kesedihan
100 X 100 Cm
Akrilik di atas Kanvas
2016
Lukisan 4
Ide/ Judul : Adu Jago
Konsep : Telur yang jatuh dari burung elang
dan dipelihara Cindelaras menetas menjadi jago
yang hebat dan tak tertandingi. Setiap
perlombaan adu ayam yang biasanya disebut Lukisan 4
sabung ayam.di setiap pertandingan ayam Adu Jago
Cindelaras selalu menang dan suara kokonya 70 X 80 Cm
sangat lantang dan indah. Akrilik di atas Kanvas
Proses : Lukisan Dekoratif yang ke 4 ini 2016
seperti halnya mengacu pada lukisan Sudjojono. Lukisan 5
Dengan gubahan warna dan komposisi. Jika Ide/ Judul : Hukuman Bagi yang Salah.
pada lukisan Sudjojono mengacu pada warna Konsep :Akhirnya kerajaan Jenggala
komplementer. Namun pada lukisan penulis, melakukan sayembara untuk pertarungan ayam
masih terdapat ruang kosong , dan isi penulis jago atau yang sering di sebut sabung ayam.
menggunakan warna dingin sedikit aksen Sang Raja Pamekas mengetahui bahwa
gradasi. terdengar kabar bahwa ada anak kecil punya
Teknik : Pada tahap awal penulis membuat jago yang tak tertandingi. Akhirnya ayam raja
sketsa terlebih dahulu menggunakan pensil HB bertanding dengan ayamnya Cindelaras dengan
dan sketsa mengacu pada desain yang dipilih. pertarungan yang sengit tiba tiba, terjadi sebuah
Setelah pembuatan sketsa pada tokoh/ objek peristiwa yang sulit di percaya bahwa
sudah selesai dilanjut membuat sketsa Cindelaras. Raja pun curiga bahwa anak yang
background. Barulah kemudian memberi mempunyai jago tersebut kelihatan cerdas,
pewarnaan pada objek utama menggunakan tampan dan jujur. Raja pun bertanya “ hai nak
warna panas, setelah selesai barulah memberi siapa namamu dan tinggal di mana???” kata
warna background menggunakan teknik blok raja. Akhirnya ayam milik Ccindelaras pun
terlebih dahulu menggunakan warna dingin. berkokok “Kkukurruyuk aku ayamnya
Pada karya lukis ke 4 ini penulis mengacu karya Cindelaras, rumahnya di tengah alas atapnya
sudjojono tetapi ornamen tidak semua diisi dari daun kelaras dan ibunya bernama Nimas
penuh, hanya menggunakan aksen gradasi Dewi Asih istri Raja Paekas”. Raja Pamekas pun
warna saja yang di terapkan. Antara warna kaget bahwa ayam Cindelaras hebat dan sakti.
gelap menuu ke warna yang cerah. Akhirnya patih Wirayasa menjelaskan kronologi
Pesan : Dalam lukisan ini mengandung saat permaisuri di usir. Dan raja Pamekas
pesan bahwa di dalam suatu tantangan atau memeluk Cindelaras serta ingin menjumpai
rintangan di butuhkan nyali yang kuat. Ibarat istrinya.dan raja terenung sesaat dan akhirnya
ayam jago yang enang di segala rintangan, Nitiningrum dan tabiblah yang memfitnah sang
kuncinya tidak menyerah, semangat dan jujur permaisuri.keadaan pun terbalik akhirnya
369
Jurnal Seni Rupa – Volume 05 Nomer 02 Tahun 2017, 361 - 374

Nitiningrum di usir dan disingkirkan kerajaan


agar tidak menganggu kententraman.
Proses : Pada Lukisan ke 5 saya lebih pada
lukisan dekoratif modern karya Sudjojono dan
Widayat yang mengguanakan warna tanah di
dalamnya dan gradasi warna yang terkesan
kasar. Namun tak lepas dari tema, penulis
menerapakan objek pertama yaitu Raja
Pamekas, Cindelaras dan ayam jago saktinya,
Dewi Nitiningrum, dan ke dua patih kerajaan
jenggala di dalamnya. Dan menggunakan
warna-warna cerah, panas dan dingin pada
objek/ tokoh.
Teknik : Pada tahap awal penulis membuat
sketsa terlebih dahulu menggunakan pensil 2B
dan sketsa mengacu pada desain yang dipilih.
Setelah pembuatan sketsa pada tokoh/ objek Lukisan 5
sudah selesai dilanjut membuat sketsa Hukuman Bagi yang Salah.
background seperti tirai, kursi, tiang joglo, 100 X 100 Cm
tanaman seperti daun-daunan. Barulah Akrilik di atas Kanvas
kemudian memberi pewarnaan pada objek 2016
utama menggunakan warna panas, setelah Lukisan 6
selesai barulah memberi warna background Ide/ Judul : Terbukanya Jati Diri
menggunakan teknik blok terlebih dahulu Konsep : Mendengar hal tersebut dari ayam
menggunakan warna dingin. Lalu diisi dengan sakti miik Cindelaras, langsung raja pamekas
motif-motif geometris , titik dan garis secara memeluk anaknya dan ingin menjumpai istri
penuh dengan menggunakan kuas kecil. atau yang di sebut permaisuri Nimas Dewi
Barulah pemberian outline menggunakan kuas Asih. Akhirnya Cindelaras mengantar raja
kecil dengan menngunakan warna hitam,apa menemui ibunya. Raja pun sedih saat melihat
bila sudah kering barulah menggunakan spidol apa yang di beri hukuman yang sepatutnya
berwarna emas untuk pemberian aksen motif tidak di berikan oleh istrinya. Akhirnya Nimas
pada mahkota dan perhiasan dengan di hias Dewi Asih di peluk oleh raja Pamekas.kejadian
mengguanakan motif, titik dan garis. Pada haru dan menggembirakan sudah di depan
lukisan ke lima penulis menerapkan tekstur mata. Akhirnya kerajaan Jenggala mempunyai
semu yang menggunakan kantong plastik serta penerus tahata yaitu Cindelaras. Semua warga
memfinishing menggunakan garis dan motif. kerajaan ataupun rakyat kecil pun bahagia
Pesan : Pada dasarnya ke benaranpun bahwa Cindelaras adalah putra mahkota dari
muncul dari suatu kebongonan. Ibarat kertas kerajaan Jenggala.
yang bersih apa bila terkena noda pun akan Proses : Pada Lukisan ke 6 saya lebih pada
nampak juga. Istilah tersebut apabila berbohong lukisan dekoratif modern karya Sudjojono dan
aau memfitnah di sembunyikan dari kebenaran Widayat yang mengguanakan warna tanah di
akhirnya nampak juga. dalamnya dan gradasi warna yang terkesan
Analisis : Pada lukisan dekoratif yang ke 5 ini kasar. Namun tak lepas dari tema, penulis
terdapat tekstur semu yang menggunakan menerapakan objek pertama yaitu Raja
kantong plastik saat proses pembuatanya agar Pamekas, Nimas Dewi Asih, Cindelaras
terkesan seperti tekstur semu. Serta pemberian menggendong ayam jago saktinya. Dan
titik pada tanaman agar tercipta tekstur nyata, menggunakan warna-warna cerah, panas dan
objek manusia keseluruhan menggunakan dingin pada objek/ tokoh.
warna cerah dan background pun juga Teknik : Pada tahap awal penulis membuat
menggunakan warna dingin serta di finishing sketsa terlebih dahulu menggunakan pensil 2B
menggunakan onamen entah titik, garis. Pada dan sketsa mengacu pada desain yang dipilih.
karya ini tidak terdapat komposisi besar kecil Setelah pembuatan sketsa pada tokoh/ objek
dan jauh-dekat, semua objek sama dan bera di sudah selesai dilanjut membuat sketsa
depan. background seperti tirai, kursi, tiang joglo,
tanaman seperti daun-daunan. Barulah
kemudian memberi pewarnaan pada objek
utama menggunakan warna panas, setelah
362
Cerita Rakyat Cindelaras Dalam Penciptaan Seni Lukis Dekoratif

selesai barulah memberi warna background tak lepas dari unsur-unsur menghiasnya seperti
menggunakan teknik blok terlebih dahulu lukisan Bali. Karyanya selalu berhubungan
menggunakan warna dingin. Lalu diisi dengan dengan alam, bermotif jajaran pohon-pohon
motif-motif geometris , titik dan garis secara dengan warna tanah yang memberi kesan
penuh dengan menggunakan kuas kecil. magis, dengan burung-burung putih yang
Barulah pemberian outline menggunakan kuas hinggap pada dahan, memberi nafas kelegaan si
kecil dengan menngunakan warna hitam,apa pemandang dengan pemancaran sussana
bila sudah kering barulah menggunakan spidol dekoratif kedamaianya yang kuat. Pasca
berwarna emas untuk pemberian aksen motif modern di rintis oleh Erica dan Faizal yang lebih
pada mahkota dan perhiasan dengan di hias ke gaya naifisme, menggunakan corak-corak
mengguanakan motif, titik dan garis. Pada warna yang cerah, dan lebih imajinatif.
lukisan ke lima penulis menerapkan tekstur Setelah melalui perencanaan yang
semu yang menggunakan kantong plastik serta cukup panjang, akhirnya skripsi karya dengan
memfinishing menggunakan garis dan motif. judul “Teknik Seni Lukis Dekoratif Sebagai
Pesan : Pada akhirnya apabila suatu kebaikan Ilustrasi Cerita Cindelaras ” telah selesai
pasti dan selalu menang apabila terjadi suatu disusun dan terwujud dalam 6 karya. Dalam
permasalahan/ kejahatan. Ibarat pondasi yang proses pembuatan dimulai dengan melalui
kokoh meskipun terkena goncangan ombak tahap pendesainan, studi kelayakan, pemilihan
pondasi tersebut takkan runtuh juga. alat, bahan dan teknik pembentukan. Dalam
Analisis: Pada lukisan dekoratif yang ke 6 ini tahap pendesainan melalui proses (1).
terdapat tekstur semu yang menggunakan Kumpulan desain yang sudah disetujui (2)
kantong plastik saat proses pembuatanya agar Desain yang terpilih dijadikan panduan dalam
terkesan seperti tekstur semu. Serta pemberian proses perwujudan karya serta perbaikan
titik pada tanaman agar tercipta tekstur nyata, desain, yang berlanjut pada pemilihan bahan,
objek manusia keseluruhan menggunakan terciptanya karya-karya seni lukis dekoratif
warna cerah dan background pun juga yang sebagian besar dibuat dari media kanvas
menggunakan warna dingin serta di finishing dan papan.
menggunakan onamen berupa titik, garis dan Ide perwujudan karya lukispenulis
spiral. menggunakan cat acrylic dengan bahan dasar
air (pengencer) di atas kanvas. Dari desain karya
pada software kemudian di pindahkan pada
kanvas dengan menggunakan pensil 2B. Sketsa
di atas kanvastersebut di beri warna
mengggunakan cat akrilik. Agar bisa
mendapatkan warna yang lebih tajam pada
objek, juga memberikan teknik blok dengan
menggunakan warna putih terlebih dahulu.
Pada lukisan ketiga sampai kelima memberikan
unsur tekstur semu di atas objek dengan
menggunakan kantong plastik bekas yang biasa
di sebut kantong kresek. Dalam proses Finishing
Lukisan 6 hampir semua bidang sudah diisi penuh dengan
Terbukanya Jati Diri objek atau motif hias dalam gaya dekoratif
100 X 100 Cm. dalam lukisan. Mulai dari background, pohon
Akrilik diatas Kanvas sampai objek satu-persatu bidang di isi penuh
2016 dengan motif. Pada sentuhan akhir yaitu
PENUTUP dengan teknik titik-titik (pointilis) maupun
Simpulan garis, dengan menggunakan cat timbul astro
Lukisan dekoratif di indonesia menurut maupun menggunakan kuas kecil pada bidang –
sejarah seni rupa Indonesia terdiri dari bidang yang rasa kurang harmonis dan
Tradisional dan Modern, dan Pasca Modern. menyatu pada warna, bentuk, background dan
Dalam masa tradisional misalnya pada lukisan- elemen-elemen lainnya.
lukisan Bali seperti lukisan klasik Kamasan, Dari beberapa karya yang
Ubud, Pita Maha, Batuan, Young Artist. Pada diwujudkan dengan Cerita rakyat Cindelaras
masa modern, muncul pelukis dari jogjakarta Sebagai Inspirasi Pembuatan seni lukis
yaitu Widayat. Ia adalah salah satu eksponen Dekoratif, penulis berharap peninggalan budaya
seni lukis dekoratif pada saat itu yang terkuat, Indonesia yang berupa dongeng atau cerita
371
Jurnal Seni Rupa – Volume 05 Nomer 02 Tahun 2017, 361 - 374

rakyat tidak hilang dan punah begitu saja, jadi Tim Penyusun Pusat Pembinaan Dan
penulis ingin ikut melestarikan peninggalan
Pengembangan Bahasa. 1988, “ Kamus Besar
berupa dongeng tersebut dengan bentuk yang
berbeda yaitu berupa relief yang mengambil Bahasa Indonesia ”, Departemen Pendidikan
salah satu judul cerita rakyat sebagai acuan
Dan Bahasa, Jakarta : Balai Pustaka.
yaitu cerita rakyat Cindelaras.
Saran
1. Harapan penulis adalah dapat menciptakan
Institute Seni Indonesia Yogyakarta, 1998
karya seni lukis yang memiliki nilai artistik
dan keunikan tersendiri untuk memperkaya WIDAYAT Pendidik & Pelukis, Bayu Indra
khasanah karya seni lukis dekoratif di
Grafika Yogyakarta.
Indonesia. Dan apa yang menjadi cita-cita
dan keinginan penulis dapat terwujud
dengan adanya karya seni lukis dekoratif
Majalah Arti, 1 Maret, Edisi 013, 2010.
yang telah dibuat.
2. Penulis berharap agar karya lukisan
dekoratif tidak di pandang sbelah mata dan
Sadjiman. Drs. 2009. NIRMANA Dasar-Dasar
selalu di anggap kerajinan saja, akan tetapi
bisa di sejajarkan sama tinggi dengan karya Seni Dan Desain. Yogyakarta & Bandung:
seni murni (fne art). Karena hiasan dekoratif
Jalasutra.
bermula dari seni tradisi yang ada di
Nusantara dan di kembangkan oleh
seniman-seniman kreatif pada zamanya.
Soegoeng. 1995. Mengenal Ragam Hias Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit Angkasa Bandung
Sumber buku:

Susanto. 2002. Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni


Djelantik, A. A. M. Dr. 1999, “ Estetika Sebuah
Rupa. Yogyakarta: Kanisius.
Pengantar ”, Bandung : Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia.

Tabrani. 1998. Messages From Ancient Walls,


Windana, Arni, 2013, “ Cerita Rakyat Cindelaras ”,
Penerbit ITB.
Surabaya : BINTANG USAHA JAYA.

Muakhir, Ali, 2007, “ The Best Cerita Rakyat ”,


Yayasan Seni Rupa Indonesia. 2007. “Indonesia
Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta.
Women Artist”.

Martadi, et. All. 2003, “ Buku Pedoman Penulisan


Skripsi Jurusan Seni Rupa ”, Surabaya, : UNESA
Bambang. 1979. Pola-Pola Batik Dan Pewarnaan
University Press.
(untuk SMIK). Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan.
Sudjana, Tarja, 1999, “ Seni Rupa Untuk SLTP
Kelas 1 ”, Bandung : Grafindo Media Pratama.

Mulyadi, E.,et.al. 2008. The Journey Of Indonesian


Susanto, Mike, 2002, “ Diksi Rupa Kumpulan
Painting (The Batara Budaya Collection). Penerbit
Istilah Seni Rupa ”, Yogyakarta : Kanisius.
Kepustakaan Gramedia (KPG).
362
Cerita Rakyat Cindelaras Dalam Penciptaan Seni Lukis Dekoratif

Koleksi Bentara Budaya, 2004.”Perjalanan Seni


Lukis Indonesia”.Jakarta; KPG (Kepustakaan
Populer Gramedia),(205-209)

Glorier Incorporated. 1989. Ensiklopedia


Americana.

Agung, H.,et.al. 2006. Modern Indonesian Art.


Koes Artbooks.

Bates. 1980. Basic Desig. The World Publising


Company.

Jhon,B.,west. 2001. Snorkel breathing in the


elephant exspaints the unique anatomy of its pleura,
Respiratory Physikology.

Jurnal terkait:

(http://www.mediakreasi.ga/2015/teknik-
menggambar-
ilustrasi.html#sthash.DdRS6Zpl.dpuf).

(http://m2indonesia.com/tokoh/sastrawan.ht
m).

373
Jurnal Seni Rupa – Volume 05 Nomer 02 Tahun 2017, 361 - 374

362

Anda mungkin juga menyukai