Abstract: Oral and visual narrative in local culture has deep meanings and philosophical
values in further and depth analysis. Many influences from other countries’ culture are
found in many literary works such as novels, comics, children stories, and other multi
media works like movies and game software. Through the use of oral narrative culture
artifacts and visual artifacts, it is expected that both can inspire the making of
script/stories and visual appearance in comics and animated movies in promoting
Indonesian local wisdom.
Key words: oral narrative culture artifacts, visual culture artefacts, comics, animated
movies.
Abstrak: Budaya naratif lisan dan visual dalam negeri memiliki muatan makna dan
pesan filosofis yang dalam bila dikaji dan dipahami lebih jauh. Pengaruh budaya asing
sekarang ini dapat terlihat dalam garapan naskah karya sastra yang berbentuk buku
misalnya novel, komik, cerita anak-anak, serta garapan lainnya berbentuk multi media
seperti film dan software game. Melalui penelusuran artefak budaya naratif lisan yang
berkembang di Indonesia dan budaya artefak visual diharapkan menjadi sumber inspirasi
dalam pembuatan cerita hingga visual pada komik dan animasi yang mampu meng-
angkat nilai-nilai kearifan lokal budaya Indonesia.
Kata-kata kunci: artefak budaya naratif lisan, artefak budaya visual, komik, animasi.
Proses merupakan suatu perjalanan dan lampau dapat menjadi pijakan khasanah
catatan terhadap hadirnya sesuatu. Secara pengetahuan bagi generasi sekarang. Se-
otomatis dan tidak tertulis proses menjadi lain memiliki nilai sejarah yang tinggi,
keharusan apabila kita akan membicara- karya dan budaya masa lampau dapat di-
kan suatu yang menjadi cikal bakal mun- gunakan sebagai kunci untuk menguak
culnya sesuatu. Proses yang dimaksud dan mengungkap peristiwa-peristiwa ma-
adalah berkaitan dengan sejarah yang sa lalu.
menceritakan peristiwa masa lalu. Demi- Melalui tulisan ini bagaimana proses
kian halnya apabila berbicara tentang munculnya ide bahasa verbal dan non-
munculnya animasi hingga seperti per- verbal berupa artefak yang pernah ada di
kembangan sekarang ini, maka tak pelak Indonesia dapat digali sebagai rujukan ide
bila harus membahas terlebih dahulu ba- untuk pengembangan dalam proses apli-
gaimana asal mula sejarahnya. Banyak se- kasi pembuatan komik dan animasi. Ten-
jarah hasil dari buah budi manusia yang tunya penggalian ide dan konsep sebagai
berupa karya dalam bentuk budaya seni bahan pengembang komik dan animasi
masa lalu yang patut disyukuri, dengan tersebut juga diharapkan menjadi kekhas-
banyaknya hasil peninggalan budaya masa an karakter asli Indonesia baik dalam ide
52
Rahman, Artefak Budaya Naratif Lisan dan Visual Indonesia│53
cerita maupun ide dalam pembuatan Pada mulanya melalui gambar dan
breakdown character penokohan yang ada tanda, manusia menceritakan hasrat, im-
dalam cerita tersebut, sehingga dengan pian-impian, dan harapannya. Penggunaan
demikian kearifan lokal budaya yang ada tanda grafis sebelum munculnya tulisan,
di Indonesia dapat diangkat melalui peng- mungkin pada saat itu sekedar sebagai
galian artefak budaya naratif lisan dan tanda yang bernilai tidak hanya untuk me-
artefak visual yang ada di Indonesia. menuhi kepuasan estetis, serta merupakan
Ruang lingkup tulisan ini mencoba mema- pengganti kata-kata dan pengisahan nara-
parkan berbagai konsep dan ide terkait se- tif lisan. Seperti gambar pada dinding di
jarah asal usul dan perkembangan artefak beberapa gua di dunia yang mengandung
budaya Indonesia. Artefak budaya terse- sandi dan menjadi bahasa, serta sudah me-
but berupa budaya naratif lisan dan artefak nunjukkan sebuah pesan sebagai upaya
budaya visual yang pernah ada di komunikasi nonverbal paling kuno.
Indonesia.
gai macam pandangan terhadap muncul- di negara Jepang. Kekuatan komik seba-
nya komik dan animasi, termasuk anggap- gai komoditas yang mendunia telah dibuk-
an bahwa komik dan animasi merupakan tikan dengan keberhasilan Walt Disney
incaran bagi para pengusaha sebagai ba- mempopulerkan ‘Mickey Mouse’ dan ka-
han komoditas industri yang memiliki wan-kanwannya. Bahkan menurut majalah
pangsa pasar luas dan marketable (Piliang, Forbes, diperkirakan hanya sepuluh per-
1998). sen dari seluruh penduduk dunia yang be-
Banyak penerbitan buku cerita anak- lum pernah melihat produk Disney
anak dan animasi yang beredar sekarang (Sutrisno, 1990:35).
ini sebagian besar berasal dari cerita luar Kurun waktu yang lama, membuat ko-
negeri, sehingga tidak salah bila sekarang mik mengalami perubahan dan perkem-
ini banyak anak-anak yang lebih menge- bangan dari cerita khayalan anak-anak
nal cerita dan tokoh-tokoh luar negeri di- yang biasanya dimuat dalam surat kabar,
bandingkan dengan tokoh-tokoh dalam kemudian berkembang kedalam bentuk
negeri. Letak kesalahannya bukan pada cerita bergambar (graphic novel), dan se-
anak-anak sebagai penikmat ceritanya, na- karang gambar-gambar tersebut diberi
mun memang sedikit sekali cerita-cerita ‘nyawa kehidupan’ dalam bentuk film ani-
dalam negeri yang diangkat sebagai cerita. masi. Cerita yang diangkat meskipun tam-
Selain itu memang sedikit sekali penerbit pak sebagai wacana sederhana namun di
yang mengeluarkan dan mengangkat serta dalamnya terkandung nilai yang memiliki
mengembangkan cerita-cerita lokal, di- muatan ideologi serta praktik sosial dan
tambah dengan sedikitnya penggiat sekali- budaya (Berger, 1989:84).
gus pencipta karya buku cerita bergambar Bila dalam proses penggarapan isi ce-
dan animasi. rita terutama pada masalah visualisasi, ce-
Padangan lain bahwa tokoh-tokoh rita lokal belum bisa dikerjakan untuk da-
atau cerita kepahlawan berupa super hero- pat menarik minat pembacanya seperti pa-
super hero lebih marak pada saat itu da cerita luar negeri, misalnya Amerika
mengangkat misi politik serta kekuatan dengan Superman-nya, Prancis dengan
pencitraannya terutama pada periode Pe- Asterix-nya, Jepang dengan komik manga
rang Dunia II. serta anime, dan Doraemon-nya, dan ma-
Misalnya, pada tahun '30-an dan Pe- sih banyak yang lainnya. Kurangnya daya
rang Dunia II, di Amerika Serikat muncul tarik visual penggarapan cerita-cerita da-
pahlawan-pahlawan yang berjuang sendiri lam negeri dalam bentuk buku cerita dan
dan adikuasa, yang menguasai dan tak ter- animasi, mengakibatkan kurangnya daya
kalahkan, yang ingin melindungi bumi, baca. Melihat kenyataan dahulu dengan
bahkan yang menguasai bumi (dan juga sekarang tampak sudah sangat berbeda
planet lain) secara sewenang-wenang, atas jauh, jika pada jaman dahulu di era tahun
nama suatu ideologi yang berwarna libera- 1980 banyak buku-buku cerita lokal yang
lisme (Bonneff, 1998:5). diterbitkan, maka sekarang ini kenyataan-
Seperti artikel yang dimuat dalam ma- nya sudah berbalik, cerita-cerita lokal da-
jalah Time yang ditulis oleh Desmond lam negeri tenggelam oleh arus budaya
(1993:46—47) yang betajuk ‘Komik Me- cerita-cerita luar negeri. Selain itu keku-
rajalela’, dijelaskan bahwa pasaran komik atan cerita-cerita luar negeri juga bisa
Jepang memiliki pasar yang baik. Menurut mengakibatkan berkurangnya sifat-sifat
catatan, komik Jepang masuk diantara 12 nasionalisme pada anak-anak sekarang.
komik yang digemari pembaca yang ter- Sifat nasionalisme anak-anak yang mulai
himpun dalam Big Comic Spirit, yang ter- memudar ini bisa dilihat pada minimnya
jual setiap minggu lebih dari seribu ek- pengenalan mereka pada tokoh-tokoh per-
semplar, dan pada tahun 1992 total pen- juangan atau yang umum disebut pahla-
jualan mencapai 2.160.000.000 eksemplar wan nasional, apalagi tentang cerita di ba-
58│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013
lik tokoh-tokoh tersebut dalam peno- ada suatu tindakan dan usaha untuk mere-
kohannya. vitalisasinya. Kesenian lisan yang disebut
Hal tersebut akan sangat berbeda bila dengan cerita naratif lisan ini meliputi ce-
dibandingkan dengan tayangan cerita-ce- rita, drama, puisi, nyanyian, peribahasa,
rita rakyat yang diangkat dalam bentuk ta- teka-teki, dan permainan kata-kata. Berba-
yangan sinetron di televisi-televisi seka- gai macam jenis dan bentuk cerita naratif
rang ini, sebagai contoh dalam tayangan lisan yang berkembang di dunia baik da-
sinetron Jaka Tingkir pada sekitar tahun lam bentuk cerita nyata maupun cerita ti-
2003, dalam penokohannya bila seharus- dak nyata, namun kesemuanya merupa-
nya menurut kajian arketipal Jaka Tingkir kan cerita yang umumnya dipercayai oleh
sebenarnya dianggap sebagai manusia masyarakat atas munculnya cerita terse-
yang mampu mangalahkan binatang-bina- but.
tang terutama banteng, namun dalam ta- Keberadaan cerita naratif lisan yang
yangan televisi tersebut Jaka Tingkir terdapat Indonesia sebenarnya merupakan
mampu mengalahkan jenis binatang yang kekayaan sastra yang sangat tinggi nilai-
karakternya tidak wajar. Ironisnya bina- nya sebagai local genius bangsa. Banyak
tang yang dikalahkan itu wujudnya tidak sekali cerita-cerita dalam bentuk cerita na-
nyata bahkan lebih dekat dengan perwu- ratif lisan yang berkembang di Indonesia,
judan monster-monster versi luar negeri, namun masih sedikit sekali cerita naratif
sehingga hal tersebut dapat mengaburkan lisan tersebut yang diangkat dalam bentuk
orisinalitas arketipal isi ceritanya. naskah sastra tulis hingga diaplikasikan ke
dalam garapan baru berbentuk komik, ani-
PENUTUP masi, dan sebagainya, yang sebenarnya
memungkinkan menjadi karya yang
Melihat kenyataan yang ada di ma- mengglobal. Melihat kenyataan tersebut
syarakat sekarang ini, terutama dalam du- maka masih sedikit cerita naratif lisan
nia hiburan dan informasi berupa bacaan yang diangkat sebagai sumber ide untuk
dalam bentuk buku maupun media lainnya membuat cerita bergambar yang merupa-
(penerbitan dan animasi), terdapat asumsi kan bentuk dari komik, animasi, dan seje-
bahwa budaya asing sangat kuat mem- nisnya.
pengaruhi budaya asli dalam negeri. Pe-
ngaruh budaya asing merupakan reorien-
tasi budaya lokal yang sebenarnya harus DAFTAR RUJUKAN
dipertimbangkan tingkat adaptifnya. Bu- Atmakusumah. 1997. “Komik” dalam
daya dalam negeri memiliki muatan mak- Ensiklopedia Nasional Indonesia, jilid
na dan pesan filosofis yang dalam bila di- 9.Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
kaji dan dipahami lebih jauh. Pengaruh Berger, A.A. 1989. Seeing Is Believing.
budaya asing sekarang ini dapat terlihat Mountain View, California: Mayfield
dalam garapan naskah karya sastra yang Publishing Company.
berbentuk buku misalnya novel, komik, Bonneff, M. 1998. Les Bandes Dessiness
cerita anak-anak, serta garapan lainnya Indonesiennes atau Komik Indonesia,
berbentuk multi media seperti film dan terjemahan Rahayu S. Hidayat. Jakarta:
software game. Bila diamati, sekarang ini Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
anak-anak lebih mengenal tokoh-tokoh ce- Desmond, E.W. November 1993, They’re
rita luar negeri dibandingkan dengan to- Infectious About of Manga Mania.
koh-tokoh cerita dalam negeri. Time, I (62—64).
Cerita naratif lisan dalam bentuk ce- Munandar, A.A. 1998. “Komik Sebagai
rita rakyat kini keberadaannya mulai ter- Warisan Budaya: Relief Candi”, dalam
geser oleh cerita dari luar negeri, sehingga Pekan Komik dan Animasi Nasional’
kemungkinan hilangnya cerita-cerita lokal 98. Jakarta: Direktorat Jenderal
lama akan mungkin terjadi apabila tidak Kebudayaan Depdikbud RI.
Rahman, Artefak Budaya Naratif Lisan dan Visual Indonesia│59