i
NARASI VISUAL:
Ceritanya Masa Lalu dan
Karyanya Hari Ini
Oleh:
I Wayan Nuriarta
Ida Ayu Dwita Krisna Ari
2023
iii
PENGANTAR EDITOR
v
Namun tidak sekedar sajian teoritik belaka,
disajikan pula beragam karya-karya komik dengan
berbagai cerita yang diangkat dari cerita-cerita rakyat
dalam sajiannya. Sehingga pada akhirnya buku ini akan
dapat memberikan pengetahuan sekaligus kenikmatan
dari sajian isi yang kaya akan narasi visual
Editor
vi
PRAKATA
vii
identitas Bali dalam keindonesiaan dihadirkan. Kerjasama tim
membuat kerja-kerja kolaboratif ini mampu menghadirkan
karya kompilasi komik yang baik.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
NARASI VISUAL
18
Kosasih sekarang dianggap –dan memang sepa-
tutnya-sebagai “bapak” komik Indonesia. Selain Kosasih
ada juga komikus Johnlo. Dia melahirkan Puteri Bintang
dsan Garuda Putih. Kedua tokoh itu memburu Mr. Se-
tan, spesialis penculik ahli fisika yang bekerja di labora-
torium atom Washington. Di dalam komik itu dicerita-
kan, Mr. Setan menghadapi lawan yang terlalu tangguh
ketika ingin menculik Prof. Mulyono, yang tidak lain
adalah Garuda Putih. Kedigjayaan Puteri Bintang dan
Garuda Putih itu serupa dengan Superman, mereka se-
lalu berhasil menumpas kejahatan.
19
Sejak akhir abad yang lalu, di Amerika Serikat tel-
ah berkembang suatu sarna pengisahan yang tidak han-
ya sangat berpotensi untuk “dijual”, tetapi juga membawa
mite baru. Di negara baru seperti Indonesia, semula ada
godaan untuk memproduksi komik yang sukses, namun
kemudian muncul usaha untuk membatasinya, yaitu
dengan menciptakan pahlawan Indonesia berdasarkan
model Amerika. Sri Asih, Kapten Komet, Popo adalah
beberapa contoh dari usaha transposisi itu. Komik-ko-
mik lain pun bermunculan, di balik tokoh Kapten Kom-
et, Kapten Tjahjono, Siti Graha, mudah sekali ditemu-
kan figur Flash Gordon. Para “jagoan” itu selalu berhasil
memenangkan perlombaan berbahaya di luar angkasa,
atau di alam yang asing dan penuh misteri. Di alam itu
nalar tidak berfungsi dan nilai-nilai kemanusiaan tidak
dihargai. Tekad dan keberanian fisik adalah unsur pal-
ing penting bagi orang yang ingin memasuki realitas itu.
Keadaan ini menunjukkan bahwa model Amerika dapat
diterima di seluruh dunia, dan menjadi landasan dan
acuan bagi produksi nasional. Kendati demikian, para
komikus Indonesia selalu menggali sumber asli untuk
mencipta fiksi. Tarzan, misalnya, ia adalah arketipe ma-
nusia hewan yang hidup di hutan belantara sebagai raja
fauna dan manusia primitif. Di Sumatra, Kalimantan,
atau Irian selalu ada Tarzan Indonesia, laki-laki atau per-
empuan, yang bernama Djantaka atau Sri Rimba, Roban
atau Nina. Mereka bertugas melindungi alam dan mele-
20
starika bentuk aslinya.
Komik Wayang
Para pendidik menentang komik yang berasal dari
21
Barat, bahwa produksi imitasinya (Sri Asih karya R.A
Kosasih). Mereka juga mengkritik komik bukan saja dari
segi bentuknya yang dianggap tidak mendidik, melaink-
an juga dari segi gagasannya yang berbahaya. Para pen-
didik itu sempat berpikir untuk menghentikan penerbi-
tan komik untuk selamanya. Bahkan memasuki tahun
1955, dilakukan pembakaran komik secara masal oleh
pemerintah. Saat itu komik dinilai tidak bagus karena
dianggap terlalu mengadaptasi budaya Barat (Kusrianto,
2007: 175).
22
Tari, drama, wayang kulit atau wayang golek
mengisahkan dua epos yang berasal dari India. Sejak itu
muncul komik jenis baru yang disebut “komik wayang”.
Terbitan pertama muncul tahun 1955, dengan lahirn-
ya Gatotkatja (terbitan Keng Po), Raden Palasara karya
Johnlo, seri panjang Mahabharata karya Kosasih muncul
dengan jilid-jilid pertamanya (terbitan Melodi). Kosasih
patut dianggap sebagai salah satu perintis komik Indo-
nesia sebagai pencipta komik wayang.
Komik Legenda
Di Medan penerbit (Cassa) mencoba untuk
mengikuti pergerakan yang lahir di Jawa dengan me-
nerbitkan komik wayang, tetapi kurang mendapatkan
sambutan dari pembaca di daerah itu. Kondisi tersebut
menyebabkan penerbit segera meminta para komikus
membuat komik dengan tema cerita dari legenda Mi-
nangkabau, Tapanuli atau Deli Kuno. Langkah itu segera
diikuti oleh penerbit lain sehingga sekitar tahun 1962,
28
ketika produksi komik di Jawa mulai menurun, di kota
itu justru mencapai puncaknya. Sebanyak tujuh penerbit
harus membagi pangsa pasar, bukan hanya didaerahnya
melainkan juga dikota-kota besar Jawa.
KOMIK DIGITAL
Komik sebagai karya desain komunikasi visu-
al memiliki sejarahnya tersendiri di Indonesia. Dalam
catatan disertasi Bonneff disebutkan bahwa komik tel-
ah hadir di Indonesia pada surat kabar Sin Po tahun
1930 (Bonneff, 1998: 19). Sampai hari ini, keberadaan
32
komik terus hadir menunjukkan eksistensinya yang ti-
dak pernah padam. Berbagai pilihan judul komik den-
gan berbagai genre sangat mudah kita temukan di toko
buku. Bagaimanapun, komik merupakan alat komuni-
kasi massa yang menggabungkan konsepsi khayalan dan
pandangan tentang kehidupan nyata yang dianggap se-
suai dengan masyarakat luas. Dunia komik dapat dima-
suki oleh siapa saja dan dari lapisan mana saja.
34
CONTOH-CONOTH KARYA KOMIK CERITA RAKYAT
DENGAN TEKNIK DIGITAL
35
WAYANA
36
37
38
--TamaT--
39
Pencarian Tirtha Amerta
41
42
43
44
45
Dadong Dauh
47
48
49
50
51
52
53
I GAJAH
56
57
58
59
60
61
62
KEBO IWA
64
65
66
67
68
Selat Bali
69
70
71
72
73
LUBDAKA
75
76
77
78
79
Cupak Gerantang
80
81
82
83
84
85
Kisah asal-usul Kerajaan Buleleng dan Singaraja
86
setelah melewati perjalanan yang cukup jauh I Gusti gede
Pasekan bertemu dengan roh hutan yang tiba-tiba meng-
hampirinya dan mengajak I Gusti gede Pasekan untuk
berdiri di atas bahunya. I Gusti gede Pasekan pun men-
yanggupinya dan berdiri di atas bahu roh hutan tersebut
saat tiba di atas, I Gusti gede Pasekan takjub dengan pe-
mandangan yang indah dan membentang luas. kemudi-
an roh itu berkata bahwa kelak daerah-daerah tersebut
akan menjadi milik I Gusti gede Pasekan.
87
88
89
90
91
PERANG PUPUTAN MARGARANA
93
94
95
96
97
98
I CEKER CIPAK
101
102
103
104
105
106
107
“PAN BALANG TAMAK”
Pan Balang Tamak merupakan satua yang sedikit
berbau jenaka dan mengandung nilai-nilai luhur dalam
pergaulan hidup di Bali mengenai tatanan masyarakat
sebagai makhluk sosial. Cerita ini dapat kita golongkan
ke dalam legenda karena penduduk pedesaan di Bali
menganggap tokoh yang bernama Pan Balang Tamak
benar-benar pernah hidup. Di Desa Nongan di daerah
Rendang, Karangasem, malah ada Pura yang disebut
Pura Pabianan untuk memujanya yang dikenal dengan
Pura Balang Tamak.
110
111
112
113
114
DAFTAR PUSTAKA