u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 31 K/Pdt.Sus/2013
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit pada tingkat
kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
do
gu PT. DELPHIA PRIMA JAYA, diwakili oleh Direksi/ Direktur Utama
Willy Widjaja yang berkedudukan di Jalan Raya Jemursari Nomor
In
A
97, Surabaya, dalam hal ini memberi kuasa kepada WARDOJO,
S.H., JUDHA SASMITA, S.H., M.H., DIDIT WICAKSONO, S.H.,
ah
lik
M.H., dan AMROZI SURYA PUTRA, S.H., Para Advokat, dari
Kantor Hukum/Advokat WARDOJO & Rekan, beralamat Jalan
Ketintang Nomor 205, Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa
am
ub
Khusus tanggal 12 Oktober 2012, sebagai Pemohon kasasi dahulu
Pemohon Pailit;
ep
terhadap
k
ah
si
AGUS ANDIYANI berkedudukan di Jalan Ngagel Nomor 153,
Surabaya, Jawa Timur, sekarang beralamat di Jalan Kapten
ne
ng
do
gu
lik
ub
I. Pendahuluan:
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pdt.Sus/2009 Jo. Nomor 01/Pailitl2009/PN-Niaga.Sby;
si
2. Bahwa dalam Putusan Perdamaian Pengadilan Niaga Surabaya
tanggal 13 Januari 2010 Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 Jo. Nomor
ne
ng
01/Pailit/ 2009/PN-Niaga.Sby. tersebut, Termohon berkewajiban untuk
membayar utang kepada 67 (enam puluh tujuh) Kreditor Konkuren
sebesar Rp1 miliar per bulan secara pro - rata, yang dalam proposal
do
gu usulan perdamaian yaitu berasal dari penyisihan laba usaha Termohon
sebesar Rp3 miliar per bulan;
In
A
3. Bahwa ternyata dalam memenuhi isi putusan perdamaian yang telah di-
homologasi tersebut telah lalai, tidak melaksanakan isi perdamaian
ah
lik
dengan baik dan benar. Faktanya Termohon tidak melakukan
pembayaran kepada sebagaian besar Kreditornya, khusus untuk
Pemohon, berdasarkan Putusan Perdamaian tersebut di atas,
am
ub
Termohon berkewajiban untuk membayar kepada Pemohon
Rp1.819.397,37 per bulan, namun demikian ternyata sejak bulan
ep
Pebruari 2012 sampai permohonan ini diajukan, Termohon TIDAK LAGI
k
si
Termohon, usulan Termohon dimaksud telah disepakati oleh Para
Kreditor termasuk Pemohon, jika kemudian faktanya Termohon tidak
ne
ng
do
gu
suatu bukti bahwa Termohon selaku Debitor layak untuk dinyatakan pailit
kembali, agar segera dapat dilakukan pemberesan dan pengurusan
ah
lik
ub
Termohon, namun demikian sejak bulan Mei 2012 Termohon tidak lagi
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
maka Termohon selaku Debitor telah melanggar kesepakatan
si
perdamaian yang telah di-homologasi tersebut. Kelalaian Termohon
selaku Debitor berkali-kali sejak bulan Pebruari 2012 kepada Pemohon
ne
ng
tersebut adalah suatu bukti bahwa gugatan pembatalan perdamaian ini
patut dikabulkan untuk seluruhnya;
6. Bahwa ternyata kelalaian Termohon terhadap pembayaran kewajiban
do
gu atas Putusan Perdamaian tersebut, juga dilakukan Termohon terhadap
Kreditor - Kreditor lainnya, dengan demikian maka suatu fakta bahwa
In
A
Termohon selaku Debitor telah wanprestasi dan tidak mampu lagi
memenuhi kewajiban pembayaran kesepakatan dalam Putusan
ah
lik
Surabaya tanggal 13 Januari Nomor 01/Pailitl2009/PN-Niaga.Sby.,
Kreditor yang pada intinya dikarenakan kesulitan keuangan Termohon
tersebut, maka kepailitan adalah mekanisme penyelesaian utang-piutang
am
ub
yang sah menurut hukum yang dapat menjadi jalan keluar yang terbaik;
7. Bahwa bilamana merujuk pada Usulan Perdamaian yang telah disahkan
ep
menjadi perdamaian, Termohon telah berhasil meyakinkan Para Kreditor,
k
si
segala kewajiban Termohon selaku Debitor kepada Para Kreditor
sudah lunas sejak tanggal 10 Oktober 2010, tetapi kenyataannya hingga
ne
ng
saat ini belum ada kejelasan realisasi usulan pembayaran pelunasan dari
bantuan PT. PPA tersebut kepada Pemohon dan Para Kreditur lainnya;
do
gu
lik
ub
ternyata Termohon hingga saat ini masih kesulitan cash flow, pada hal
kalau melihat dari usulan perdamaian yang disampaikan dahulu,
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
maka tidak ada alasan hukum lagi untuk menunda kepailitan
si
Termohon yang telah membawa kerugian terhadap pemohon dan Para
kreditornya selama bertahun-tahun ini;
ne
ng
II. Kewenangan Pengadilan Niaga Surabaya Dalam Memeriksa, Mengadili
Dan Memutus Perkara In Casu:
11. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor
do
gu 37 Tahun 2004 yang menentukan: "Putusan atas permohonan
pernyataan pailit dan hal-hal lain yang berkaitan dan/atau diatur dalam
In
A
Undang-Undang ini diputuskan oleh Pengadilan yang daerah hukumnya
meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitor";
ah
lik
12. Bahwa dengan demikian, Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri
Surabaya memiliki kewenangan absolut dan relatif untuk memeriksa,
mengadili, dan memutus perkara in casu dikarenakan domisili Termohon
am
ub
berada di wilayah hukum Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri
Surabaya;
ep
III. Legal Standing Pemohon (P.T. Delphia Prima Jaya) Dalam Mengajukan
k
In Casu:
R
si
13. Bahwa pemohon (P.T. Delphia Prima Jaya) adalah salah satu dari
67 (enam puluh tujuh) Kreditor Konkuren dari Termohon yang telah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Niaga.Sby.;
si
15. Bahwa oleh karena Termohon merupakan perseroan yang modalnya
terbagi atas saham, bertujuan untuk mencari keuntungan dan tidak
ne
ng
secara langsung hasil produksinya untuk kepentingan publik, lain
halnya seperti Perum Bulog, P.T. Perusahaan Listrik Negara (PLN),
DAMRI (Perum), Perusahaan Percetakan Negara, dan lain sebagainya
do
gu yang mana perusahaan tersebut modalnya tidak terbagi atas saham
dan usahanya langsung bersentuhan dengan kepentingan publik,
In
A
maka dengan demikian permohonan kepailitan terhadap Termohon
tidak memerlukan persetujuan dan/atau ijin dari Menteri Keuangan
ah
lik
atau Menteri BUMN;
16. Bahwa selain itu, memperhatikan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
am
ub
(BUMN) yang menentukan bahwa "Modal BUMN merupakan dan berasal
dari kekayaan Negara YANG DIPISAHKAN', sedangkan dalam
ep
penjelasan Pasal 4 ayat (1) dinyatakan bahwa "Yang dimaksud dengan
k
si
negara pada BUMN untuk selanjutnya pembinaan dan pengelolaannya
tidak lagi didasarkan pada sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Januari 2010 Perkara Register Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 Jo.
si
01/Pailit/2009/PN-Niaga.Sby.yang sudah dijadwalkan pembayarannya
oleh Termohon sendiri;
ne
ng
19. Bahwa kelalaian Termohon melakukan pembayaran kewajiban sesuai
jumlah dan jadwal yang telah ditetentukan Termohon sendiri dalam
Putusan Perdamaian dimaksud adalah merupakan alasan yang sah
do
gu dan utama agar gugatan Pembatalan Perdamaian (perkara in casu)
haruslah dikabulkan Majelis Hakim untuk seluruhnya sesuai ketentuan
In
A
Pasal 170 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004;
20. Bahwa ketentuan Pasal 170 ayat (3) Undang-Undang Nomor 37
ah
lik
Tahun 2004 menentukan: "Pengadilan berwenang memberikan
kelonggaran kepada debitor untuk memenuhi kewaiibannya paling
lama 30 (tiga puluh) hari setelah putusan pemberian kelonggaran
am
ub
diucapkan", sehingga dalam perkara in casu, kiranya sejak Majelis
Hakim memberikan kesempatan/kelonggaran kepada Termohon
ep
selaku Debitur untuk membayar kewajibannya kepada segenap Para
k
Kreditor nya. Oleh karena pemohon sudah tidak percaya dengan sikap
ah
si
Termohon;
V. Termohon/P.T. IGLAS (Persero) Adalah Bumn Yang Kekayaannya
ne
ng
do
gu
yang mandiri dan memiliki hak dan kewajiban sebagai subjek hukum;
22. Bahwa menurut pendapat Arifin P. Soeria Atmadja (Tim Pakar Hukum
ah
lik
ub
publik tersebut saat menjadi saham pada Persero tidak lagi merupakan
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berubah menjadi uang Persero yang tunduk pada KUH Perdata dan
si
Undang Undang Perseroan Terbatas";
23. Bahwa dengan demikian, Termohon sebagai BUMN yang berbentuk
ne
ng
Persero merupakan badan hukum dan subjek hukum, yang
kekayaannya terpisah dan tidak tunduk pada sistem APBN, Keuangan
Negara dan atau ketentuan Perbendaharaan Negara. Kekayaan Negara
do
gu yang dipisahkan menjadi permodalan Termohon adalah sebagai
inbreng perseroan, terpisah dengan harta kekayaan Negara cq.
In
A
Pemerintah cq. Menteri Keuangan, dengan demikian maka harta
kekayaan Termohon tunduk pada ketentuan tentang Perseroan
ah
lik
Terbatas;
24. Bahwa hal tersebut dikuatkan pula dengan terbitnya Akta Tanggal 12
Agustus 2008, Nomor 5, yang dibuat di hadapan Notaris Soeprayitno,
am
ub
S.H., Surabaya tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Tentang Perubahan Anggaran Dasar PT.
ep
Perusahaan Perseroan Industri Gelas (Persero)/PT. IGLAS (Persero),
k
si
keuntungan dan menundukkan diri pada prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas;
ne
ng
do
gu
lik
ub
oleh Negara, karena sebagaian dimiliki oleh PT. BNI '46 Tbk. yang
ah
berarti dimiliki oleh umum. Maka jelas modal Termohon terbagi atas
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana Undang-Undang Nomor Tahun 2007 dan dapat diajukan
si
permohonan pailit oleh Para Kreditornya tanpa ijin/persetujuan Menteri
yang terkait;
ne
ng
27. Bahwa konsep dan karakteristik pemisahan kekayaan negara atas
saham-saham yang ada pada persero BUMN telah dijelaskan dan
ditegaskan pula pada Fatwa Mahkamah Agung Republik Indonesia
do
gu Nomor WKMA/Yud./20/III/2006 tanggal 16 Agustus 2006, yang ditanda-
tangani oleh Mariana Sutandi, S.H. (Wakil Ketua Mahkamah Agung RI)
In
A
atas permintaan fatwa dari Menteri Keuangan RI Sri Mulyani tentang
"Pemisahan kekayaan Negara yang pada intinya bahwa kerugian
ah
lik
BUMN atas bisnisnya yang dijalankan tidak dapat diartikan kerugian
keuangan Negara karena sudah terpisah dengan kekayaan
Negara";
am
ub
28. Bahwa mengutip pendapat Adrian Sutedi, S.H., M.H. dalam bukunya
yang berjudul: "HUKUM KEUANGAN NEGARA", 2010, Penerbit: Sinar
ep
Grafika, Jakarta, halaman 49, dinyatakan bahwa "Pada sisi lain, Pasal
k
si
tentang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannva. Berarti,
Undang-Undang PT sesuai dengan asas lex specialis derograt lex
ne
ng
do
gu
lik
ub
bahwa dari sejak pendiriannya PT. IGLAS (Persero) dari namanya dan
dinyatakan dalam anggaran dasarnya, berkeinginan untuk membangun
ka
UUPT. Bahwa dengan status PT sebagai badan hukum, sejak saat itu
ah
terpisah dari PT itu sendiri yang dikenal dengan istilah separate legal
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sehingga juga tidak bertanggung jawab atas utang-utang perusahaan
si
atau PT”;
30. Bahwa ketentuan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
ne
ng
tentang BUMN menentukan: "Terhadap Persero berlaku segala ketentuan
dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 (diubah Undang-
do
gu Undang Nomor 40 Tahun 2007) tentang Perseroan Terbatas",
sehingga prinsip dan karakteristik perseroan terbatas berlaku dan
In
A
mengikat Termohon P.T. IGLAS (Persero) sebagai subjek hukum
mandiri yang memiliki kekayaan tersendiri dan terpisah dengan harta
ah
lik
kekayaan pemegang saham sehingga dapat diajukan permohonan
pernyataan pailit tanpa persetujuan/ijin dari Menteri yang terkait
berdasarkan ketentuan Pasal 170 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37
am
ub
Tahun 2004;
VI. Sita Umum Terhadap Harta Kekayaan Debitur Paillt (Pt. IGLAS
ep
(Persero) Adalah Sah Menurut Hukum Karena Bukan Kekayaan
k
Negara:
ah
si
kekayaan negara yang dipisahkan menjadi saham BUMN (persero)
harus dicermati dengan saksama, karena terdapat banyak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertimbangan Majelis Hakim Kasasi mengklasifikasikan kekayaan
si
PT.DI (Persero) sebagai kekayaan negara sehingga tidak dapat
dilakukan sita sebagaimana ditentukan Pasal 50 UUPN. Pertimbangan
ne
ng
ini sehubungan dengan ketentuan apabila debitor dinyatakan pailit
maka harta kekayaan debitor pailit berada dalam sita umum. Sikap
Majelis Hakim kasasi ini INKONSISTEN terhadap Fatwa Mahkamah
do
gu Agung Nomor: WKMA/Yud/VII/2006 yang menyatakan bahwa
kekayaan negara yang telah dipisahkan dalam BUMN bukan
In
A
merupakan kekayaan negara. Pertimbangan Majelis kasasi ini
menimbulkan banyak kritikan baik dari kalangan praktisi hukum
ah
lik
maupun kalangan akademisi;
33. Bahwa kembali lagi menurut pendapat Arifin P. Soeria Atmadja (Tim
Pakar Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI) dalam
am
ub
bukunya yang berjudul "Gagasan dan Pemikiran tentang
Pembaharuan Hukum Nasional", pemisahan kekayaan negara yang
ep
dipisahkan dalam bentuk penyertaan modal pemerintah pada suatu
k
si
berubah status hukumnya menjadi keuangan perseroan terbatas,
karena telah menjadi transformasi hukum dari keuangan publik
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah tugas Kurator pasca putusan kepailitan, sehingga dalam
si
gugatan ini tidak diuraikan lebih lanjut;
VI. Putusan Peninjauan Kembali Nomor 111 Pk/Pdt.Sus/2009
ne
ng
Tanggal 24 April 2010 Yang Menyatakan Permohonan Paillt
Ditolak, Tidak Mengikat Dan Harus Dikesampingkan Karena
Melanggar Asas-Asas Hukum Perdata, Dan Ketika Perkara
do
gu Peninjauan Kembali Tersebut Diputuskan, P.T. IGLAS (Persero)
Sudah Tidak Sedang Dalam Keadaan Pallit, Oleh Karena Sudah
In
A
Terdapat Putusan Perdamaian Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 Jo.
01/Pailit/2009/Pn-Niaga.Sby. Tanggal 13 Januari 2010, Yang
ah
lik
Terlebih Dahulu Diputuskan Dan Telah Berkekuatan Hukum
Tetap:
37. Bahwa sepanjang tidak bertentangan dengan hukum acara kepailitan
am
ub
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004,
maka hukum acara dan asas-asas hukum perdata pada HIR maupun
ep
KUH Perdata tetap mengikat dan berlaku, yahni sejalan dengan asas
k
si
38. Bahwa dengan demikian, apabila dalam perkara putusan perdamaian
in. casu, yang masuk dalam lingkup perdata khusus, maka
ne
ng
perdamaian dari Para pihak (Debitor dan Para Kreditor ) yang telah
dihomologasi adalah merupakan putusan tertinggi dari Para pihak,
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sutan Remy Sjahdeini, S.H. (Guru Besar Universitas Indonesia dan
si
Universitas Airlangga Surabaya) dalam bukunya berjudul: "HUKUM
KEPAILlTAN: Memahami Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
ne
ng
Tentang Kepailitan". 2009. Penerbit: PT.Pusaka Utama Grafiti. Jakarta.
halaman 415 yang menyatakan bahwa "Dalam hal pengesahan
perdamaian telah memperoleh kekuatan hukum tetap maka kepailitan
do
gu debitor berakhir. Demikian menurut ketentuan Pasal 166 ayat (1) UUK-
PKPU. Sehubungan dengan Pasal 166 ayat (1) berarti perdamaian
In
A
yang diajukan oleh debitor merupakan salah satu jalan bagi debitor
pailit untuk dapat mengakhiri keadaan pailit. sebagaimana ditentukan
ah
lik
oleh Pengadilan";
41. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 166 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2004 yang menentukan: "Dalam hal pengesahan
am
ub
perdamaian telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepailitan
berakhir, maka dalam hal ini dapat diperoleh fakta dengan jelas bahwa
ep
Termohon PT. IGLAS (Persero) pada saat putusan Peninjauan
k
si
mencabut pailit Termohon PT. IGLAS (Persero) adalah keliru, karena
Termohon PT. IGLAS (Persero) ketika itu tidak sedang dalam keadaan
ne
ng
pailit;
42. Bahwa Putusan Perdamaian Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 Jo. Nomor
do
gu
lik
ub
43. Bahwa hal tersebut di atas adalah sesuai dengan pendapat Dr.
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hukum", 2012, Penerbit: PT. ALUMNI, Bandung, halaman 286-287
si
demikian: "Namun, ternyata Majelis Hakim PK Mahkamah Agung tidak
mempertimbangkan adanya Putusan Pengesahan Perdamaian P. T.
ne
ng
IGLAS (Persero), dan dalam Putusan Peninjauan Kembali Nomor
11/PK/Pdt.Sus/2009 tanggal 21 April 2010 telah membatalkan Putusan
Mahkamah Agung Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 tanggal 30 Juli 2009
do
gu yang membatalkan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan
Negeri Surabaya Nomor 01/Pailit/2009/PN-Niaga.Sby. tanggal 31
In
A
Maret 2009. Berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (5) UUK - PKPU,
dengan adanya putusan PK yang membatalkan putusan pailit tingkat
ah
lik
pertama (dalam kasus ini putusan tingkat kasasi), berarti perdamaian
tersebut gugur demi hukum. Dalam hal ini penulis berpendapat,
ketentuan Pasal 17 ayat (5) ini terasa ganjil apabila diaplikasikan pada
am
ub
permohonan kasasi atau PK yang diajukan oleh debitor pailit yang
mana telah menawarkan perdamaian. Karena dengan disahkannya
ep
perdamaian oleh putusan Majelis Hakim, status kepailitan debitor demi
k
si
dalam pailit. Lain halnya apabila permohonan kasasi atau PK diajukan
oleh satu atau beberapa Kreditor yang tidak setuju dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
iktikad buruk dari Debitur pailit yang seharusnya ditolak
si
permohonannya;
45. Bahwa, fakta lainnya, amar Putusan Peninjuan Kembali tersebut sama
ne
ng
sekali tidak membatalkan Putusan Perdamaian atau Perdamaian yang
telah dihomologasi Pengadilan antara PT. IGLAS (Persero) selaku
debitor dengan Para Kreditornya sehingga Putusan Perdamaian
do
gu tersebut tetap mengikat dan eksis sepanjang tidak dibatalkan oleh
Pengadilan. Maka akibat pelanggaran perdamaian oleh Termohon
In
A
selaku Debitur dan dengan diajukannya permohonan Tuntutan
Pembatalan Perdamaian in casu maka berdasarkan ketentuan Pasal
ah
lik
170 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Putusan
Perdamaian Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 Jo. Nomor 01/Pailit/2009/PN-
Niaga.Sby. tanggal 13 Januari 2012 menjadi batal dan Termohon
am
ub
harus dinyatakan dalam keadaan pailit dengan segala akibat
hukumnya;
ep
VIII. Fakta Adanya 2 (Dua) Atau Lebih Kreditur, Adanya Utang Yang
k
si
Dalam Perkara In Casu, Karena Dalam Permohon Tuntutan
Pembatalan Perdamaian Yang Harus Dibuktikan Oleh Termohon
ne
ng
do
gu
lik
fakta adanya 2 (dua) atau lebih kreditur, adanya utang yang telah
jatuh waktu dan dapat ditagih, dan dapat dibuktikan secara sederhana
m
ub
dihomologasi;
ep
ketentuan Pasal 170 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 37
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pembatalan suatu perdamaian yang telah disahkan apabila debitor
si
lalai memenuhi isi perdamaian tersebut (2). "Debitor wajib
membuktikan bahwa perdamaian telah dipenuhi, sehingga dalam
ne
ng
perkara in casu (gugatan/tuntutan pembatalan perdamaian) demi
hukum kewajiban untuk membuktikan atau beban pembuktian berada
pada pihak Termohon selaku Debitor,apakah Termohon sudah
do
gu menenuhi kewajibannya sesuai isi kesepakatan yang telah
dibuat dalam Putusan Perdamaian antara Termohon dengan Para
In
A
krediturnya. Dan bilamana Termohon selaku Debitor terbukti lalai,
maka Majelis Hakim demi kepastian hukum wajib membuka kembali
ah
lik
kepailitan dengan menyatakan pailit PT. lGLAS (Persero) dengan
segala akibat hukum-nya;
48. Bahwa oleh karena faktanya, Termohon tidak melakukan pembayaran
am
ub
kewajiban sesuai kesepakatan yang tertuang dalam Putusan
Perdamaian maka jelas dan terbukti bahwa Termohon telah lalai
ep
terhadap kesepakatan perdamaian yang disahkan (homologasi) oleh
k
si
sehingga patut untuk dinyatakan pailit dengan segala akibat hukum-
nya;
ne
ng
do
gu
Para Kreditor lainnya, maka bukti bahwa sampai saat ini Termohon
tetap saja dalam kondisi mengalami kesulitan keuangan dan cash
flow. Dengan demikian Proposal Perdamaian yang diajukan
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
supremasi hukum di Indonesia masih dapat ditegakkan;
si
Apabila Proposal usulan perdamaian yang diajukan Termohon yang
telah tidak terbukti benar, dan tidak diakhiri dengan pembatalan
ne
ng
perjanjian perdamaian, maka kepercayaan publik terhadap kepastian
hukum akan hancur. Sehingga peran Majelis Hakim Pengadilan Niaga
Surabaya dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara in casu
do
gu haruslah mempertimbangkan aspek kepastian hukum dan
perlindungan hukum terhadap Para Kreditor;
In
A
51. Bahwa apabila memperhatikan dalil-dalil Termohon PT. IGLAS
(Persero) yang menolak kepailitan dengan alasan Termohon memiliki
ah
lik
mesin- mesin baru yang akan optimal berproduksi ternyata tidak,
apabila tidak dinyatakan pailit akan dapat meraup laba bersih Rp3
miliar perbulan karena menguasai sebagaian besar pasar botol gelas
am
ub
ternyata tidak benar, dan janji-janji akan dibantu pemegang saham
melalui PT. PPA ternyata nihil dan dalil memiliki asset yang sangat
ep
besar daripada kewajibannya kepada Para Kreditur tetapi
k
si
ternyata Termohon PT. IGLAS (Persero) sebagai BUMN tidak mampu
lagi atau tidak mau melunasi kewajiban pembayaran utang sesuai
ne
ng
do
gu
Nomor 37 Tahun 2004 adalah jalan keluar yang sah dan fairness;
52. Bahwa putusan pernyataan pailit akibat pembatalan putusan
perdamaian tidak terbuka upaya hukum lagi dan berkekuatan
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
IX. Permohonan Dan Usul Hakim Pengawas Dan Kurator Dalam Perkara
si
Kepailltan In Casu:
53. Bahwa pemohon memohonkan agar dalam perkara ini ditunjuk seorang
ne
ng
hakim pengawas dari Hakim Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri
Surabaya. Dan mohon agar supaya Saudara MICHAEL MARCUS
ISKANDAR POHAN, S.H. Kurator dan Pengurus Terdaftar sebagaimana
do
gu dimaksud Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor
C.HT.05.15-47 tanggal 06 Juni 2007, dari Kantor Pohan & Co. Advocates,
In
A
yang beralamat kantor di Gedung Arva, Lt.2, Jalan R.P. Soeroso Nomor
40, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai kurator dalam perkara in casu
ah
lik
dan/atau sebagai pengurus bilamana terdapat Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU);
54. Bahwa kurator yang bersangkutan telah menyatakan kesanggupannya
am
ub
dan menyatakan tidak ada benturan kepentingan bilamana ditunjuk
menjadi Kurator atas perkara in casu, yaitu sebagaimana Surat
ep
Pernyataan tanggal 8 September 2012. Sedangkan Kurator dalam
k
si
terselesaikan dengan sebaik-baiknya sehingga kepentingan Para
Kreditor dilanggar oleh Termohon, sehingga Pemohon mengajukan
ne
ng
tuntutan pembatalan perkara a quo. Oleh karena itu, dalam hal penunjukan
kurator, kewenangan dimaksud dalam ketentuan Pasal 172 ayat (2) UUK-
do
gu
Dalam Provisi:
In
A
lik
ub
ng
kekayaannya;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
56. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut maka cukup alasan apabila
si
dalam perkara in casu Pemohon mohon putusan provisionil, dengan
menetapkan Termohon dihukum untuk tidak menjual atau mengalihkan
ne
ng
harta kekayaannya terhitung sejak perkara ini didaftarkan;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Pemohon mohon kepada
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan putusan
do
gu sebagai berikut:
Dalam Provisionil:
In
A
Menetapkan melarang Termohon untuk menjual atau mengalihkan harta
kekayaannya;
ah
lik
Dalam Pokok Perkara:
1. Menyatakan menerima dan mengabulkan tuntutan Pemohon untuk
seluruhnya;
am
ub
2. Menyatakan membatalkan Putusan Perdamaian Pengadilan Niaga
Surabaya Pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 13 Januari 2010
ep
No.397 K/Pdt.Sus/2009 Jo. Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby. dengan
k
si
dengan segala akibat hukum-nya;
4. Menyatakan Putusan Kepailitan ini telah berkekuatan hukum tetap dan tidak
ne
ng
do
gu
lik
kantor di Gedung Arva, Lt.2, Jalan R.P. Soeroso Nomor 40, Menteng,
Jakarta Pusat sebagai kurator yang akan mengurus dan membereskan
m
ub
harta pailit dalam perkara ini dengan segala akibat hukum-nya dan/atau
sebagai pengurus bilamana terdapat Penundaan Kewajiban Pembayaran
ka
Utang (PKPU);
ep
yang berlaku;
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa terhadap permohonan tersebut Pengadilan Niaga pada
si
Pengadilan Negeri Surabaya telah mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor
26/Pailit/2012/PN.Niaga.Sby. Jo. Nomor 1/Pailit/2009/ PN.Niaga Sby. tanggal
ne
ng
12 Oktober 2012, yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
- Menolak Eksepsi yang diajukan oleh Termohon;
do
gu Dalam Provisi:
- Menolak permohonan Provisi dari Pemohon;
In
A
Dalam Pokok Perkara:
- Menolak seluruh Permohonan Pemohon;
ah
lik
Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga kini
ditaksir sebesar Rp4.986.000,00 (empat juta sembilan ratus delapan puluh
enam ribu rupiah) .
am
ub
Menimbang, bahwa sesudah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Surabaya yaitu Putusan Nomor 26/Pailit/2012/PN.Niaga.Sby. Jo. Nomor
ep
1/Pailit/2009/ PN.Niaga Sby. tersebut diucapkan dengan dihadiri oleh Kuasa
k
R
putusan tersebut Pemohon/Termohon Pailit melalui Kuasanya berdasarkan
si
Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Oktober 2012 mengajukan permohonan kasasi
ne
pada tanggal 19 Oktober 2012 sebagaimana ternyata dari Akta permohonan
ng
do
gu
lik
ub
2012;
Menimbang bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-
ka
diajukan dalam jangka waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-
ah
Undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat
R
diterima;
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam Eksepsi:
si
1. Bahwa benar, Pemohon Kasasi adalah salah satu Kreditur Konkuren yang
ikut dan menyetujui usulan perdamaian kepailitan Termohon Kasasi dalam
ne
ng
Rapat Kreditur tanggal 16 Desember 2009, yang disahkan dalam Putusan
tanggal 13 Januari 2010. Oleh karena itu Pemohon Kasasi mempunyai
kapasitas hukum mengajukan permohonan perkara a quo;
do
gu 2. Bahwa benar, sesuai ketentuan Pasal 170 ayat (1) Undang Undang
Nomor 37 Tahun 2004 untuk mengajukan permohonan pembatalan
In
A
Putusan Perdamaian tidak disyaratkan untuk mengikut sertakan seluruh
kreditur. Dalam ayat (2) nya ditetapkan, beban pembuktian suatu Putusan
ah
lik
Perdamaian dipenuhi atau tidak menjadi kewajiban Termohon Kasasi
selaku Debitur. Sedangkan untuk kasasi, berdasarkan ketentuan Pasal
171 yang secara mutatis mutandis memberlakukan Pasal 11 ayat (3)
am
ub
cukup seorang Kreditur konkuren dan atau Kreditur lain;
3. Bahwa benar, eksepsi tentang gugatan kabur atau tidak jelas (obscuur
ep
libel) karena perincian hutang tidak jelas harus ditolak, oleh karena jumlah
k
si
yang disyaratkan adalah adanya keadaan Debitor lalai memenuhi isi
perdamaian dimaksud (vide Pasal 170 ayat (2) Undang Undang Nomor
ne
ng
do
gu
lik
ditolak, oleh karena masuk dalam pokok perkara. Lagi pula dalam
ketentuan Pasal 170 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tidak
m
ub
perdamaian;
ep
idem dan eksepsi kompetensi absolut tersebut di atas sudah tepat. Lagi
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kewenangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya untuk
si
memeriksa dan memutuskan;
5. Bahwa Eksepsi tentang Penggugat/Pemohon tidak berwenang karena
ne
ng
Termohon Kasasi adalah BUMN yang berhak adalah Menteri sudah tepat
ditolak, karena eksepsi dimaksud telah masuk dalam pokok perkara. Lagi
pula, Legal Standing Termohon Kasasi tidak berkualifikasi sebagai BUMN
do
gu yang bergerak di bidang kepentingan publik dimaksud dalam ketentuan
Pasal 2 ayat (5) UUK-PKPU. Hal ini dapat kami sampaikan alasan-alasan
In
A
sebagaimana uraian sebagai berikut:
a. Bahwa Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
ah
lik
Usaha Milik Negara (“BUMN”), dalam Pasal 1 angka 1 memberikan
definisi BUMN sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
am
ub
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan;
Lebih lanjut bentuk-bentuk BUMN dapat berupa:
ep
i. Pasal 1 angka 2: Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut
k
si
% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
modal;
R
ng
terbatas dan modalnya terbagi atas saham (bukti T-13). Status badan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum Termohon didasarkan pada ketentuan Undang-undang tentang
si
perseroan terbatas dan tidak berdasarkan Peraturan Pemerintah yang
khusus tentang pendirian Perum sebagaimana dimaksud dalam
ne
ng
ketentuan Pasal 35 ayat (2) Undang Undang BUMN. Selain itu
maksud dan tujuan dari kegiatan usaha Termohon Kasasi tidak hanya
terbatas menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan
do
gu umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat sebagaimana
In
A
dimaksud dalam ketentuan Pasal 36 ayat (1) Undang Undang
BUMN;
ah
lik
d. Bahwa Termohon Kasasi adalah BUMN berbentuk Persero. Hal ini
didasarkan pada fakta hukum, antara lain:
- Status badan hukum Termohon diperoleh berdasarkan pendirian
am
ub
perseroan terbatas berdasarkan Undang-undang tentang perseroan
terbatas (Bukti T-13);
ep
- Dalam anggaran dasar Termohon modalnya dibagi atas saham,
k
si
- Selain menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat, maksud dan tujuan utama pendirian Termohon
ne
ng
do
gu
lik
ub
BUMN, maka badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara
M
ng
dan tidak terbagi atas saham adalah BUMN berbentuk Perum. Badan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
usaha ini tidak berbentuk persero dan tujuan utamanya bukan untuk
si
mengejar keuntungan;
h. Sebaliknya berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang Undang
ne
ng
BUMN, terlepas modal perusahaan dimiliki seluruhnya oleh negara
(tidak ada pemegang saham lain), sepanjang penyertaan modal milik
Negara tersebut dibagi atas saham perseroan, maka BUMN dimaksud
do
gu dikategorikan sebagai Perusahaan Perseroan yang tunduk pada
Undang Undang Perseroan Terbatas;
In
A
i. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang Undang BUMN,
modal yang dibagi atas saham dapat dimilik seluruhnya oleh Negara.
ah
lik
Pengkategorian BUMN kepentingan publik bukan hanya didasarkan
pada pemilikan penuh modal oleh Negara, tetapi juga berdasarkan
struktur permodalan yang tidak dibagi atas saham. BUMN yang
am
ub
demikian tidak berbentuk perseroan dan tujuan utamanya bukan untuk
mengejar keuntungan;
ep
j. Bahwa modal Termohon Kasasi yang terbagi atas saham,
k
si
Akta Tanggal 12 Agustus 2008 Nomor 5 Notaris Soeprayitno, S.H.
yang mendasari terbitnya Bukti T-13, sejak tahun 1999 struktur modal
ne
ng
do
gu
persen. Penyertaan modal oleh PT. BNI Tbk. adalah penyertaan modal
sementara berdasarkan ketentuan Undang Undang Perbankan
dikarenakan sebelumnya Termohon mengalami kesulitan
In
A
lik
ub
belas miliar tujuh juta rupiah), sebanyak 17.007 lembar saham atau 36
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
demikian maka seharusnya sejak tahun 2005, PT. BNI Tbk. tidak lagi
si
menjadi pemegang saham Termohon. Hal ini tidak berarti terjadi
perubahan struktur modal yang terbagi saham. Berdasarkan Anggaran
ne
ng
Dasar maka permodalan Termohon tetap terbagi atas saham terlepas
secara hukum seharusnya hanya dimiliki oleh negara (PT. BNI Tbk.
tidak berhak lagi menguasai kepemilikan atas saham Termohon);
do
gu m. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Termohon Kasasi tidak
termasuk Debitor yang dikecualikan berdasarkan ketentuan Pasal 2
In
A
ayat (5) UUK-PKPU. Termohon Kasasi tidak termasuk BUMN yang
bergerak di bidang kepentingan publik, sehingga permohonan pailit
ah
lik
terhadapnya dapat dilakukan oleh selain Menteri Keuangan;
ub
I. Judex Facti Telah Salah Menerapkan Hukum Atau Menerapkan Hukum
Tidak Sebagaimana Mestinya;
ep
6. Bahwa Putusan Judex Facti yang menolak permohonan Pemohon Kasasi
k
si
tanggal 21 April 2010, maka secara hukum tidak berlaku pula (batal)
Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 397K/Pdt.Sus/2009 tanggal 30
ne
ng
Juli 2009 jo. Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby, tanggal 31 Maret 2009, maka
do
gu
lik
ub
Pasal 164 jo. Pasal 166 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Bahwa dengan tercapainya perdamaian diantara Termohon Kasasi
si
dengan Para Krediturnya (termasuk Pemohon Kasasi), yang kemudian
telah di-homologasi melalui Putusan Perdamaian Pengadilan Niaga pada
ne
ng
Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor
01/Pailit/ PN.Niaga.Sby tanggal 13 Januari 2010, maka secara hukum
Putusan Perdamaian Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
do
gu Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby tanggal 13
Januari 2010 telah berkekuatan hukum tetap (Pasal 166 ayat (1) Undang
In
A
Undang Nomor 37 Tahun 2004). Sedangkan terhadap Putusan
Mahkamah Agung Nomor 397K/Pdt.Sus/2009 tanggal 30 Juli 2009 dan
ah
lik
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor
01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby, tanggal 31 Maret 2009, maka secara hukum
serta merta menjadi dikesampingkan;
am
ub
9. Bahwa dengan adanya Putusan Perdamaian Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor
ep
01/Pailit/ PN.Niaga.Sby tanggal 13 Januari 2010, maka kepailitan terhadap
k
SEDANG DALAM KEADAAN PAILIT (Pasal 166 ayat (1) Undang Undang
R
si
Nomor 37 Tahun 2004). Termohon Kasasi bersama dengan
Krediturnya (termasuk Pemohon Kasasi) tunduk dan terikat dengan
ne
ng
do
gu
Januari 2010;
10. Bahwa rasio pertimbangan Judex Facti perkara a quo jelas-jelas
bertentangan dengan hukum yang berlaku. Oleh karena kesepakatan
In
A
lik
ub
Tahun 2004 yang mengikat Para Kreditur Konkuren, merupakan alas hak
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepailitan dinyatakan berakhir. Apabila Debitur wanprestasi maka alas
si
hak Kreditur terhadap Debitur dapat dilaksanakan, pailit dibuka kembali
berdasarkan ketentuan Pasal 170 UUK-PKPU. Oleh karena itu Rasio
ne
ng
pertimbangan Judex Facti yang menyatakan amar putusan Bukti P-8
(Putusan Perdamaian) menjadi tidak berlaku lagi karena Bukti P-7
(Putusan Kasasi) yang mendasari timbulnya P-8, amarnya tidak berlaku
do
gu lagi karena telah dianulir oleh Bukti P-9 (Putusan PK) adalah bertentangan
dengan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1338 KUH Perdata
In
A
jis. Pasal 162, Pasal 164, Pasal 166 ayat (1) Undang Undang Nomor 37
Tahun 2004;
ah
lik
11. Bahwa Putusan Perdamaian Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby
tanggal 13 Januari 2010 tersebut, kemudian juga diakomodir dan
am
ub
dikuatkan dalam Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor
111 PK/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby tanggal 21
ep
April 2010, yang menyatakan menolak Permohonan Pemohon Peninjauan
k
si
berlaku lagi jelas telah salah menerapkan hukum;
12. Bahwa oleh karena Judex Facti melakukan kekhilafan yang nyata maka
ne
ng
do
gu
lik
ub
Mengadili Kembali:
ep
Dalam Eksepsi:
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
si
perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat peninjauan
kembali ditetapkan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) ;
ne
ng
8. Bahwa dalam amar putusan Peninjauan Kembali tersebut jelas dan terang
bahwa Putusan Perdamaian tanggal 13 Januari 2010 Nomor
397K/Pdt.Sus/ 2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby. yang dimohonkan
do
gu pembatalan oleh Pemohon/Pemohon Kasasi TIDAK DINYATAKAN BATAL
ATAU DIBATALKAN. Yang dinyatakan batal adalah justru Putusan
In
A
Mahkamah Agung Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 tanggal 30 Juli 2009 yang
membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ah
lik
Surabaya Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sbya tanggal 31 Maret 2009.
Dan amar selanjutnya menyatakan “Menolak Permohonan Pemohon untuk
seluruhnya” (mohon periksa Bukti P-9 hal.12 dan 13);
am
ub
9. Bahwa amar putusan peninjauan kembali yang Menyatakan batal Putusan
Mahkamah Agung Nomor 397K/Pdt.Sus/2009 tanggal 30 Juli 2009, yang
ep
membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
k
si
Permohonan Pemohon seluruhnya maka RASIO terbitnya putusan
peninjauan kembali dimaksud yang berlaku adalah Putusan Perdamaian
ne
ng
do
gu
lik
Diajukan kasasi dan dalam Putusan Kasasi tanggal 30 Juli 2009 Nomor
397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/2009/ PN.Niaga.Sby Termohon
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 30 Juli 2009 Nomor 397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor
si
01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby. menjadi TIDAK BERLAKU berdasarkan
ketentuan Pasal 166 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004.
ne
ng
Status Kepailitan Termohon Kasasi PT. IGLAS (Persero) berakhir;
11. Bahwa Putusan Perdamaian tanggal 13 Januari Nomor
397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby. dapat dianalogikan
do
gu sebagai PERJANJIAN POKOK, sedangkan Putusan Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 31 Maret 2009 Nomor
In
A
01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby. dan Putusan Kasasi tanggal 30 Juli 2009
Nomor 397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby.
ah
lik
adalah assesoirnya. Oleh karena yang berlaku adalah Putusan
Perdamaian, maka dalam Putusan Peninjauan Kembali tanggal 21 April
2010 Nomor 111PK/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/
am
ub
2009/PN.Niaga.Sby. permohonan Peninjauan Kembali dari PT. IGLAS
(Persero), in casu Termohon Kasasi, sudah tepat untuk dinyatakan
ep
DITOLAK UNTUK SELURUHNYA (Permohonan Pemohon PK adalah
k
mohon PT. IGLAS (Persero) menjadi tidak pailit, oleh karena dengan
ah
si
keadaan tidak pailit, maka permohonan PK tidak pailit yang sudah dalam
kondisi tidak pailit, dinyatakan ditolak untuk seluruhnya);
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bukti P-7 adalah dasar timbulnya Bukti P-8 maka amar putusan P-8 juga
menjadi tidak berlaku lagi, adalah pertimbangan yang jelas-jelas
ka
hal.12 dan 13). Jika permohonan PK yang memohon PT. IGLAS (Persero)
es
tidak pailit ditolak maka yang berlaku adalah amar Putusan Perdamaian
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut. Maka dalam perkara in casu Judex Facti telah salah dalam
si
menerapkan hukum;
13. Bahwa rasio legis yang diuraikan Pemohon Kasasi di atas adalah
ne
ng
bersesuaian dengan rumusan Pasal 17 Undang Undang Nomor 37
Tahun 2004, dimana ketika Putusan Peninjauan Kembali diputus oleh
Mahkamah Agung, maka dalam perkara kepailitan PT. IGLAS (Persero)
do
gu nyatanya ketentuan Pasal 17 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004
tidak dilaksanakan oleh Kurator maupun Majelis Hakim Pengadilan yang
In
A
memutus perkara kepailitan tersebut. Fakta hukumnya kepailitan
Termohon Kasasi telah BERAKHIR atau Termohon Kasasi TIDAK
ah
lik
SEDANG DALAM KEADAAN PAILIT berdasar Putusan Perdamaian
Nomor 397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby tanggal 13
Januari 2010;
am
ub
14. Bahwa demikian juga maksud rumusan Pasal 17 ayat (5) Undang Undang
Nomor 37 Tahun 2004, tidak dapat diberlakukan terhadap keadaan
ep
Termohon Kasasi dengan Para Krediturnya (termasuk Pemohon Kasasi).
k
Bahwa jelas dan tegas sesuai rumusan Pasal 166 (1) Undang Undang
ah
si
397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby tanggal 13 Januari
2010 telah berkekuatan hukum tetap dan berlaku mutlak terhadap
ne
ng
do
gu
lik
ub
dan Para Kreditur Konkuren selama ini, bahwa yang berlaku adalah
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perdamaian tersebut. Pertimbangan Judex Facti yang menyatakan Bukti
si
P-8, Putusan Perdamaian, menjadi tidak berlaku lagi adalah pertimbangan
yang salah dalam menerapkan hukum;
ne
ng
16. Bahwa Pasal 17 ayat (5) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 akan
bertentangan dengan hukum dan tidak memberikan kepastian hukum
sebagaimana tujuan ditegakkannya hukum, apabila dimaknai berlaku pula
do
gu terhadap Putusan Perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap (telah
di-homologasi). Tujuan ditegakkannya hukum yaitu adanya kepastian
In
A
hukum bagi pencari keadilan akan menjadi cidera (tercoreng), karena
putusan yang telah berkekuatan hukum dan ditaati Para Pihak dengan
ah
lik
mudahnya digugurkan;
17. Bahwa frasa “perdamaian yang mungkin terjadi” sebagimana rumusan
Pasal 17 ayat (5) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 adalah
am
ub
bermakna kejadian yang belum pasti atau kejadian yang masih
digantungkan pada proses. Frasa tersebut bukanlah bermakna akhir atau
ep
sudah menjadi putusan berkekuatan hukum tetap. Oleh karena itu,
k
bahwa pertimbangan dan putusan Judex Facti yang menyatakan Bukti P-8
R
si
menjadi tidak berlaku lagi adalah nyata Judex Facti telah salah dalam
menerapkan hukum;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan iktikad buruk tidak melaksanakan kesepakatan dalam Rapat
si
Kreditur;
20. Bahwa iktikad buruk Termohon Kasasi yang tidak mencabut Permohonan
ne
ng
Peninjauan Kembali ternyata dimengerti oleh Majelis Hakim Peninjauan
Kembali dengan memberikan amar putusan “Menolak Permohonan
Pemohon seluruhnya”, dan mengembalikan permasalahan hukum
do
gu kepailitan PT. IGLAS (Persero) pada Putusan Perdamaian Nomor
397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby tanggal 13 Januari
In
A
2010. Dengan demikian semakin tegas bahwa Putusan Perdamaian
dimaksud adalah Putusan Tertinggi yang mengikat Termohon Kasasi
ah
lik
dengan Para Krediturnya (termasuk Pemohon Kasasi);
21. Bahwa selanjutnya dalam perkara kepailiatan PT. IGLAS (Persero)
tersebut yang berlaku adalah Putusan Perdamaian Tanggal 13 Januari
am
ub
2010 Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby.
maka dalam perkara Permohonan Tuntutan Pembatalan Putusan
ep
Perdamaian a quo, berdasarkan ketentuan Pasal 170 ayat (1) Undang
k
si
melaksanakan kesepakatan yang tertuang dalam Putusan Perdamaian
tersebut terhadap Pemohon Kasasi dan terhadap Kreditor Konkuren
ne
ng
yang lain. Dan beban pembuktian hal itu berdasarkan ketentuan Pasal
170 ayat (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 adalah di pihak
do
gu
lik
ub
Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby;
23. Bahwa oleh karena Judex Facti telah salah dalam menilai bunyi amar
ka
telah salah dalam menerapkan Hukum Acara Kepailitan Pasal 170 ayat (2)
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Putusan Perdamain Tanggal 13 Januari 2010 Nomor 397K/Pdt.Sus/2009
si
jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby;
ne
ng
II. Pertimbangan Judex Facti Tidak Cermat, Dan Saling Bertentangan Adalah
Berkualifikasi Sebagai Telah Salah Dalam Menerapkan Hukum Atau
Menerapkan Hukum Tidak Sebagaimana Mestinya
do
gu 25. Bahwa dalam perkara a quo Judex Facti memberikan pertimbangan
bahwa berdasarkan Bukti P-1, P-2, P-3, P-4 dan P-5 Pemohon telah
In
A
terbukti mempunyai kapasitas dalam perkara ini. Berdasarkan Bukti P-
6, P-7, dan P-8 benar telah terjadi perdamaian antara Termohon dengan
ah
lik
Para Krediturnya, termasuk Pemohon. Maka perdamaian tersebut masuk
dalam putusan kepailitan sebagaimana dimaksud dalam Bukti P-6, P-7
dan P-8. Dan Bukti P-8 adalah pengesahan perdamaian dari Para Kreditur
am
ub
Konkuren dengan Termohon dalam permohonan ini, sehingga perdamaian
tersebut mengikat Para Kreditur dengan Termohon dalam permohonan ini
ep
(vide Putusan halaman 41 dan 42);
k
si
dalam permohonan ini ternyata bertentangan dengan pertimbangan
selanjutnya bahwa P-7 yang mendasari timbulnya P-8, sedangkan amar
ne
ng
putusan P-7 ini sudah tidak berlaku lagi adanya Bukti P-9, maka P-8
tersebut dengan sendirinya juga tidak berlaku lagi. Maka dalam hal ini
do
gu
lik
27. Bahwa pertimbangan Judex Facti yang saling bertentangan dalam satu
putusan adalah berkualifikasi sebagai tindakan salah dalam menerapkan
m
ub
28. Bahwa ketidak cermatan pertimbangan hukum Judex Facti tersebut telah
ah
ng
dan Termohon. Karena Para pihak tidak lengkap bukti, maka sidang
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ditunda dan dilanjutkan tanggal 10 Oktober 2012 sekaligus Kesimpulan
si
Para Pihak. Dan tanggal 12 Oktober 2012 perkara diputus. Mengingat
beban perkara yang dihadapi masing-masing anggota Majelis Judex Facti
ne
ng
di Pengadilan Surabaya yang sangat padat maka sidang maraton tersebut
sangat berpeluang tidak cukup waktu untuk dapat mencermati bukti-bukti
yang diajukan. Hal ini terbukti sebagaimana uraian Romawi I, angka 5 s/d
do
gu 9 di atas. Judex Facti telah salah membaca dan menafsirkan amar
Putusan PK tanggal 21 April 2010 Nomor 111PK/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor
In
A
01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby. sebagaimana dalam Bukti P-9;
29. Bahwa pertimbangan dan putusan yang berkualifikasi sebagai telah salah
ah
lik
dalam menerapkan hukum dan atau menerapkan hukum tidak
sebagamana mestinya tersebut layak untuk dibatalkan dan mohon untuk
diadili sendiri dengan menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon
am
ub
Kasasi;
III. Judex Facti Telah Melampaui Batas Wewenang;
ep
30. Bahwa pertimbangan Judex Facti yang menyatakan bahwa Bukti P-8
k
(Putusan Perdamaian) amarnya sudah tidak berlaku lagi oleh karena Bukti
ah
si
adanya Bukti P-9 (Putusan PK) adalah justru bertentangan dengan bunyi
amar Bukti P-9 itu sendiri;
ne
ng
31. Bahwa dalam amar Putusan PK tanggal 21 April 2010 Nomor 111
PK/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby. (Bukti P-9)
do
gu
lik
ub
32. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka pertimbangan Judex Facti yang
menilai dan menyatakan bahwa Putusan PK tanggal 21 April 2010
ka
sesuai dan berlawanan dengan Bukti P-9 itu sendiri. Maka Judex Facti
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang telah salah menilai dan menafsirkan sendiri amar putusan Bukti P-9
si
adalah telah melampaui batas wewenang;
33. Bahwa dengan menfsirkan secara keliru Putusan PK tanggal 21 April 2010
ne
ng
Nomor 111 PK/Pdt.Sus/2009 jo. No .01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby., selain
melampaui batas wewenangnya, dalam perkara in casu Judex Facti juga
telah melanggar asas lex superior derogat lex imperior. Sehingga Putusan
do
gu Judex Facti tersebut harus dibatalkan;
In
A
IV. Judex Facti Telah Lalai Memenuhi Syarat-Syarat Yang Diwajibkan Oleh
Peraturan Perundang-Undangan;
ah
lik
34. Bahwa berdasar ketentuan Pasal 178 HIR, Pasal 189 RBG, dan Pasal 19
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2004, putusan yang dijatuhkan harus
berdasar alasan-alasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan, yaitu
am
ub
bertitik tolak dari ketentuan pasal-pasal dalam perundang-undangan,
hukum kebiasaan, yurisprudensi, dan atau doktrin hukum;
ep
35. Bahwa Putusan Judex Facti yang menolak permohonan Pemohon Kasasi
k
si
01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby tanggal 21 April 2010, maka secara hukum
tidak berlaku pula (batal) Putusan Mahkamah Agung Nomor 397
ne
ng
do
gu
31 Maret 2009, dan oleh karena Putusan Kasasi tersebut menjadi dasar
timbulnya Putusan Perdamain Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya Nomor 397 K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/PN.Niaga.Sby
In
A
lik
ub
36. Bahwa kelalaian nyata Judex Facti jelas dari pertimbangan hukumnya
yang hanya mendasarkan pada logika Judex Facti yang ternyata keliru,
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
HIR, Pasal 189 RBG, dan Pasal 19 Undang Undang Nomor 4 Tahun
si
2004;
37. Bahwa sebagaimana telah diuraikan Pemohon Kasasi di atas,
ne
ng
berdasarkan rumusan Pasal 17 ayat (5) Undang Undang Nomor 37
Tahun 2004, Putusan Perdamaian Nomor 397K/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor
01/Pailit/PN.Niaga.Sby, tanggal 13 Januari 2010 adalah putusan pokok
do
gu yang telah berkekuatan hukum tetap, yang mengikat Para Pihak laksana
Undang Undang. Termohon Kasasi bersama dengan Para Krediturnya
In
A
(termasuk dengan Pemohon Kasasi) telah pula menundukkan diri dan
terikat. Jika seandainya amar Putusan Perdamaian menjadi tidak berlaku,
ah
lik
semestinya Termohon Kasasi tidak perlu mengindahkan jadwal dan jumlah
pembayaran yang telah disepakati. Pada hal, berdasarkan ketentuan
sebagaimana Pemohon Kasasi sebutkan di atas maka Putusan
am
ub
Perdamaian dimaksud tidak ikut batal atau gugur demi hukum dengan
adanya Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 111
ep
PK/Pdt.Sus/2009 jo. Nomor 01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby, tanggal 21 April
k
2010;
ah
si
01/Pailit/PN.Niaga.Sby, tanggal 13 Januari 2010 tetap hidup dan menjadi
Putusan Tertinggi bagi Termohon bersama Para Krediturnya (termasuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
40. Bahwa berdasarkan rumusan Pasal 170 ayat (2) Undang Undang Nomor
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah Termohon Kasasi, namun demikian Judex Facti telah lalai
si
menerapkan ketentuan Pasal 170 ayat (2) Undang Undang Nomor 37
Tahun 2004 tersebut;
ne
ng
41. Bahwa fakta hukum yang sempurna tak dibantah oleh Termohon Kasasi
adalah Termohon Kasasi melaksanakan isi Putusan Perdamaian sejak di-
homologasi (berkekuatan hukum tetap) sama persis dengan apa yang
do
gu tertuang dalam isi Putusan Perdamaian, sampai kemudian pada bulan
Pebruari 2012, Termohon Kasasi mengalami kesulitan cash flow, sehingga
In
A
berhenti total melakukan pembayaran kewajiban kepada Pemohon Kasasi
sebagaimana isi Putusan Perdamaian terhitung sejak Pebruari 2012;
ah
lik
42. Bahwa selain uraian Termohon Kasasi telah wanprestasi di atas, ternyata
dalam perkara in casu Termohon Kasasi dalam Jawaban Gugatan telah
TEGAS MEMBERIKAN PENGAKUAN bahwa Termohon Kasasi memang
am
ub
telah tidak melaksanakan isi Putusan Perdamaian, namun Termohon
Kasasi berpendapat perihal tersebut adalah wanprestasi dalam ranah
ep
hukum perdata biasa, bukan ranah hukum perdata khusus. Dengan
k
si
bulan Pebruari 2012 sampai dengan diajukannya Permohonan oleh
Pemohon Kasasi, Termohon Kasasi telah lalai memenuhi isi Putusan
ne
ng
Perdamaian;
43. Bahwa menyatakan dirinya (Termohon Kasasi) terikat, tunduk dan
do
gu
lik
ub
Facti telah lalai menerapkan ketentuan Pasal 170 ayat (2) Undang Undang
R
Nomor 37 Tahun 2004. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban Putusan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap keberatan – keberatan tersebut Mahkamah
si
Agung berpendapat sebagai berikut:
mengenai keberatan ke - 1 sampai dengan ke - 43 tersebut:
ne
ng
Bahwa keberatan – keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan karena
setelah meneliti secara saksama Memori Kasasi tanggal 19 Oktober 2012 dan
Kontra kasasi Memori Kasasi tanggal 30 Oktober 2012 dihubungkan dengan
do
gu pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Surabaya tidak salah dalam menerapkan hukum dengan pertimbangan
In
A
sebagai berikut:
Bahwa Judex Facti Pengadilan Niaga Surabaya telah benar bahwa
ah
lik
perdamaian dalam perkara a quo (bukti P-8) adalah perbuatan hukum asesoris
yaitu tindak lanjut dari Putusan Pengadilan Niaga (bukti P-7) yang telah
dibatalkan oleh Putusan Pengadilan yang lebih tinggi (bukti P-9) yang pada
am
ub
intinya menolak permohonan pailit sehingga Termohon tidak berada dalam
keadaan pailit, dan oleh karena itu telah benar permohonan pembatalan
ep
putusan perdamaian (bukti P-8) tidak relevan karena dasar hukum lahirnya
k
si
hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana
tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena
ne
ng
do
gu
lik
ub
Oktober 2012, dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
si
Kasasi ditolak, Pemohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini;
ne
ng
Memperhatikan Pasal-Pasal dari Undang-Undang 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
do
gu Mahkamah Agung, sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3
In
A
Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI
ah
lik
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Pemohon Pailit
PT. DELPHIA PRIMA JAYA tersebut;
Menghukum Pemohon Kasasi/Pemohon Pailit PT. DELPHIA PRIMA
am
ub
JAYA untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi yang ditetapkan
sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);
ep
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
k
Mahkamah Agung pada hari Senin tanggal 29 April 2013 oleh SYAMSUL
ah
MAARIF, SH., LL.M., Ph.D., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua
R
si
Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, MAHDI SOROINDA NASUTION, SH.,
M.Hum., dan SOLTONI MOHDALLY, SH., MH., Hakim-Hakim Agung, masing-
ne
ng
do
gu
tersebut dan ENDAH DETTY PERTIWI, SH., MH., Panitera Pengganti, dengan
tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak.
Anggota - anggota, Ketua,
In
A
lik
ub
2. R e d a k s i …………………… Rp5.000,00;
3. Administrasi Kasasi …………. Rp4. 989.000,00;
Jumlah Rp5.000.000,00;
ka
Untuk Salinan
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38