Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa S2 merubah lagu Hymne Airlangga ditemukan terjadi di kelas Filsafat


Universitas Airlangga. Universitas Airlangga diresmikan sebagai lembaga pendidikan
tinggi pertama di kawasan Indonesia Timur. Berawal dari berdirinya lembaga pendidikan
Nederlands Indische Artsen School (NIAS) pada tahun 1913 dan School Tot Opleiding
van Indische Tandarsten (STOVIT) pada tahun 1928 oleh pemerintah Hindia Belanda.
Salah satu identitas Universitas Airlangga adalah hymne Airlangga. Hymne adalah salah
satu identitas yang dituangkan dalam sebuah lagu untuk memberikan semangat, pesan
serta amanat dari sebuah institusi kepada anggotanya untuk mencapai maksud dan tujuan
bersama. Lagu hymne Airlangga ini memang dikenal cukup sakral di lingkup Universitas
Airlangga. Lagu ini selalu disenandungkan saat penerimaan mahasiswa baru, wisuda,
hingga acara-acara resmi di lingkungan kampus Universitas Airlangga. Jadi, tidak
mengherankan jika setiap lirik dalam hymne Airlangga terus melekat di benak setiap
mahasiswanya. Mahasiswa S2 pada kelas filsafat 2017 terdiri dari berbagai prodi yaitu
Ilmu Kesehatan Reproduksi, Ilmu Kedokteran Dasar, Ilmu Kesehatan Olahraga, Ilmu
Kedokteran Tropis, Ilmu Forensic, Ilmu Kesehatan Gigi dan Imunologi. Pada kelas
filsafat, sebelum memulai perkuliahan diwajibkan menyanyikan lagu kebangsaan dan
hymne Airlangga. Beberapa mahasiswa S2 merubah irama lagu hymne Airlangga yang
mengakibatkan irama yang dinyanyikan menjadi sangat berbeda dari irama yang
sebenarnya saat dinyanyikan bersama-sama sehingga irama diubah yang ditemukan
terjadi pada lagu Hymne Airlangga di program S2 kedokteran Universitas Airlangga
belum dapat dijelaskan.
Bila masalah ini tidak terselesaikan akan menimbulkan dampak pada
diragukannya identitas sebagai mahasiswa UNAIR, karena dalam bait-bait Hymne
Airlangga berisi kebanggan dan kecintaan mahasiswa terhadap UNAIR yang begitu besar.
Pada berbagai Universitas hymne kampus adalah lagu wajib yang harus dihafal dan diresapi
liriknya dirasakan iramanya sehingga menimbulkan rasa cinta dan bangga pada kampus
tersebut.
Lagu hymne Airlangga diciptakan oleh 2 orang mahasiswa yaitu Abdoes Saleh yang
mengaransemen melodi dan menciptakan syair pujaan, sedangkan Bahrawi menciptakan syair
pengantar. Pada saat menciptakan Hymne Airlangga, keduanya masih berstatus sebagai
mahasiswa Fakultas Kedokteran. Namun menjadi mahasiswa bukan alasan untuk tidak
menorehkan tinta sejarah. Cinta keduanya pada almamater terlukis dalam syair dan melodi
yang menggetarkan hati.
Mahasiswa Prodi S2 Kedokteran Universitas Airlangga yang merubah irama lagu
disebabkan oleh 2 hal yaitu alasn pertama bahwa lulusan S1 berasal dari Universitas Airlangga
pada saat mengikuti OSPEK (Orientasi studi dan Pengenalan Kampus) saat menyanyikan lagu
Hymne Airlangga tidak dikoreksi dan tidak diperbaiki dengan irama yang benar serta
mahasiswa tidak mengerti irama lagu Hymne Airlangga yang telah dicontohkan sebelumnya
seingga sampai luluspun mahasiswa akan tetap menyanyikan lag Hymne Airlangga dengan
irama menurut interpretasi mereka masing-masing. Alasan kedua yaitu lulusan S1 bukan
berasal dari Universitas Airlangga sehingga mereka hanya mengkuti irama mahasiswa lulusan
Universitas Airlangga saja pada saat menyanyikan lagu Hymne Airlangga pada saat kelas
Filsafat.
Mahasiswa S2 kelas filsafat yang merubah irama lagu hymne Airlangga
diharapkan mulai memperbaiki irama lagu dengan irama yang benar. Pihak civitas
akademika seharusnya juga memperbaiki proses penerimaan mahasiswa baru terutama
pada mahasiswa S2 untuk lebih diperkenalkan dengan UNAIR secara keseluruhan
terutama hymne Airlangga dengan irama yang benar.
1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa mahasiswa berasal dari lulusan S1 Universitas Airlangga merubah irama


pada lagu hymne Airlangga

2. Mengapa mahasiswa berasal bukan dari lulusan S1 Universitas Airlangga merubah


irama pada lagu hymne Airlangga

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

 Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Irama diubah pada lagu hymne


Airlangga pada kelas Filsafat Prodi S2 Kedokteran Universitas Airlangga
1.3.2 Tujuan khusus

1. Menjelaskan mahasiswa berasal dari lulusan s1 Universitas Airlangga merubah Irama


pada lagu hymne Airlangga

2. Menjelaskan mahasiswa berasal bukan dari lulusan s1 Universitas Airlangga merubah


Irama pada lagu hymne Airlangga

1.4 Manfaat

Mahasiwa prodi S2 Kedokteran Universitas Airlangga dapat menyanyikan lagu


hymne Airlangga dengan irama yang benar

Judul : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Irama Diubah Pada Lagu Hymne


Airlangga
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Universitas Airlangga

Berdirinya Universitas Airlangga memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum


Unair resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada
Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat
menjadi ahli-ahli praktik kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan
Pemerintah No. 22, didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai
tempat pendidikan dokter di Surabaya. Sejak tahun 1913, Pendidikan dokter di Surabaya
berlangsung di Jl. Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923 gedung NIAS dipindah dari
Jl. Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jl. Mayjen. Prof. Dr.
Moestopo Surabaya.
Dr. Lonkhuizen , Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu, mengajukan usulan
untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli
1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur NIAS.
Berikutnya, sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIT (School Tot Opleiding
Van Indische Tandarsten). Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika
Daigaku Shika dengan Dr. Takeda sebagai Direktur pertamanya, menjabat antara tahun
1942-1945., Pemerintah Belanda mengambil alih dan kemudian mengganti namanya
menjadi Tandheekunding Institute. Pada tahun 1948 sekolah ini berubah status
menjadi Universitier Tandheelkunding Instituut (UTI). Di bawah otoritas Republik
Indonesia Serikat (RIS), UTI kembali berganti nama menjadi LKIG (Institute of
Dentistry) selama 4 tahun masa studi, di bawah pimpinan Prof. M. Knap dan Prof.
M.Soetojo. Pada tahun 1948 Universitas Airlangga merupakan cabang dari Universitas
Indonesia yang memiliki 2 fakultas, yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran
Gigi (http;//unair.ac.id)
Universitas Airlangga secara resmi berdiri pada tahun 1954 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 57/1954 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal
10 November 1954, bertepatan dengan perayaan hari pahlawan yang kesembilan. Pada
tahun yang sama pula berdiri Fakultas Hukum yang dulunya merupakan cabang dari
Fakultas Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pada saat diresmikan, Universitas Airlangga terdiri dari lima fakultas, yaitu:
1. Fakultas Kedokteran;
2. Fakultas Kedokteran Gigi, yang semula merupakan cabang dari Universitas
Indonesia;
3. Fakultas Hukum, yang semula merupakan cabang dari Universitas Gadjah Mada;
4. Fakultas Sastra, yang berkedudukan di Denpasar, yang pada tahun 1962 fakultas
ini memisahkan diri dari Universitas Airlangga untuk menjadi bagian
dari Universitas Udayana;
5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang berkedudukan di Malang, dan pada
tahun 1963 memisahkan diri dari Universitas Airlangga menjadi Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Malang, yang sekarang telah
berubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM).
2.2 Identitas Universitas Airlangga
1. Nama Universitas Airlangga
Nama Airlangga dipilih oleh para pendiri Universitas Airlangga sebagai suatu
perwujudan penghormatan terhadap seorang Raja yang sekaligus sebagai Pahlawan
Bangsa Indonesia di masa lampau dalam abad IX yang bernama Prabu Airlangga,
yang memerintah kerajaan di Jawa Timur hingga wilayahnya mencapai Indonesia
Timur. Airlangga yang berarti “Peminum Air” adalah nama dari seorang raja yang
memerintah di Jawa Timur di masa 1019-1042.
2. Simbol Universitas Airlangga
Prabu Airlangga wafat tahun 1042, ia diabadikan dalam bentuk patung yang
menunjukkan Airlangga sebagai Batara Wishnu sedang mengendarai Garuda dan
membawa guci. Airlangga diyakini telah dipilih Tuhan untuk menghalau malapetaka,
mengembangkan kemakmuran dan kebahagiaan, serta menyempurnakan Hukum
Suci, sebagai pilar kehidupan bermasyarakat. Pendek kata, Airlangga memegang
tugas kunci untuk membangan negara yang berbasis keadilan. Di awal kelahiran
Universitas Airlangga, rektor pertama Prof Mr AG Pringgodigdo menemukan
meterai atau segel Prabu Airlangga di Gedung Arca, Museum Nasional, Jakarta.
Meterai kerajaan tersebut menggambarkan burung garuda tunggangan wisnu yang
membawa guci berisikan air amrta. Konon, air tersebut dapat menghidupkan orang
yang telah meninggal dan bersifat abadi. Tungganggan Wisnu itulah yang disebut
Garuda Muka, dipakai sebagai lambang Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu
abadi.
3. Bendera Universitas Airlangga

Universitas Airlangga diresmikan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno tanggal


10 November 1954, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yang ke-9.
Universitas Airlangga didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.57 tahun 1954.
Dengan didahului membuka selubung arca Wisnu berwarna kuning emas dan biru,
Presiden Soekarno meresmikan Universitas Airlangga. Untuk mengabadikan arca
tersebut, atas saran Prof HRM Soejoenoes, warna selubung ditetapkan sebagai warna
bendera Universitas Airlangga. Kuning berarti agung, dan biru tanda ksatria dan jiwa
yang mendalam.
4. Hymne Lagu Universitas Airlangga
Pada tahun 1959 Abdoes Saleh dan R. Bahrawi Wongsokoesoemo adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran yang menciptakan Hymne Airlangga. Abdoes Saleh adalah sosok
yang mengaransemen melodi dan menciptakan syair pujaan sedangkan Bahrawi adalah
sosok yang menciptakan syair pengantar. Hymne Airlangga sendiri merupakan lagu yang
wajib diketahui oleh siapapun yang pernah menjadi mahasiswa UNAIR. Lagu ini selalu
berkumandang dalam acara pengukuhan mahasiswa baru dan wisuda universitas,
menyambut mereka yang akan menuntut ilmu di salah satu kampus kebanggaan negeri juga
mengantar mereka yang siap mengabdi untuk ibu pertiwi.
2.3 Sejarah Hymne Airlangga
Abdoes Saleh dan R. Bahrawi Wongsokoesoemo Keduanya adalah pencipta Hymne
Airlangga. Abdoes Saleh adalah sosok yang mengaransemen melodi dan menciptakan syair
pujaan sedangkan Bahrawi adalah sosok yang menciptakan syair pengantar. Hymne Airlangga
sendiri merupakan lagu sakral yang wajib diketahui oleh siapapun yang pernah menjadi
mahasiswa UNAIR. Lagu ini selalu berkumandang dalam acara pengukuhan mahasiswa baru
dan wisuda universitas, menyambut mereka yang akan menuntut ilmu di salah satu kampus
kebanggaan negeri juga mengantar mereka yang siap mengabdi untuk ibu pertiwi. Pada saat
menciptakan Hymne Airlangga, keduanya masih berstatus sebagai mahasiswa Fakultas
Kedokteran. Namun menjadi mahasiswa bukan alasan untuk tidak menorehkan tinta sejarah,
cinta keduanya pada almamater terlukis dalam syair dan melodi yang menggetarkan hati.
Pada akhirnya, Panitya Pantjawarsa mengusulkan pemberian gelar ‘Putera Utama
Universitas Airlangga’ kepada mereka. Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas dalam surat
penghargaan dari Presiden Universitas Airlangga (pada saat itu rektor masih disebut sebagai
presiden) tertanggal 10 November 1959 atau tepat saat dies natalis UNAIR kelima. Dalam
surat tersebut tertera bahwa gelar tersebut adalah bentuk pengakuan dan penghargaan atas jasa
mereka yang telah menciptakan Hymne Airlangga. Dalam bait-bait Hymne Airlangga di
bawah ini dapat kita ketahui bahwa betapa kebanggaan dan kecintaan mereka terhadap
UNAIR begitu besar.

Gambar 2.1 Teks Asli Hymne Airlangga (Sumber : Buku 50 Tahun


Universitas Airlangga)
2.4 Jenjang Pendidikan Perguruan Tinggi
Dalam perguruan tinggi kita mengenal banyak jenjang pendidikan.
Pendidikan di perguruan tinggi terbagi menjadi :
1. Pendidikan Sarjana (S1)
Pendidikan S1 bersifat lebih umum dan memiliki cakupan yang lebih luas.
Pada jenjang S1 akan memplajari hal-hal yang sifatnya dasar. Ujuan utamanya
untuk mengenalkan mahasiswa pada bidang/jurusan yang diminati dan
membekalinya untuk berpikir sistematis. S1 mempelajari satu atau lebih metode
sehingga tugas akhir adalah mengaplikasika suatu metode untuk menyelesaikan
masalah.
Lama pendidikan S1 secara umum selama 4 tahun dan menghasilkan tugas
akhir yang disebut Skripsi. Lulusan S1 lebih banyak ditingkat taktis, oleh karena
itu biasanya berada di lapangandan mngerjakan hal-hal yang taktis dan bukan
yang srategis. Pendidikan sarjana mengajarkan khasanah ilmu yang ada
sehingga ia menjadi orang yang terdidik. Diharapkan lulusn S1 dapat
menerapkan ilmunya untuk persoalan-persoalan umum yag artinya jenis
persoalannya memang sudah pernah diajarkan.
Universitas Airlangga Surabaya memiliki program pasca sarjana
(Magister) sebagai berikut:

FAKULTAS PROGRAM STUDI

KELOMPOK IPA
Pendidikan Bidan
Kedokteran
Pendidikan Dokter
Kedokteran Gigi Pendidikan Dokter Gigi
Farmasi Pendidikan Apoteker
Kedokteran Hewan Pendidikan Dokter Hewan
Matematika
Sistem Informasi
Fisika
Biologi
Sains dan Teknologi Teknobiomedik
Ilmu dan Teknologi
Lingkungan
Kimia
Statistika
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Masyarakat
Ilmu Gizi
Keperawatan Pendidikan Ners
Perikanan dan Kelautan Budidaya Perairan
Teknologi Industri Hasil
Perikanan
Hukum Ilmu Hukum
Ilmu Ekonomi Islam
Ekonomi Pembangunan
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen
Akuntansi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Hubungan Internasional
Ilmu Politik
Sosiologi
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu Komunikasi
Ilmu Informasi dan
Perpustakaan
Antropologi
Psikologi Psikologi
Ilmu Budaya Sastra Inggris

2. Pendidikan Magister (S2)


Mahasiswa S2 berfokus pada menguasai bidang yang diminati bukan hanya
sekedar mengenal bidang yang diminati. Pendidikan S2 mengembangkan metode yang
spesifik agar dapat diaplikasikan untukprsoalan yang lebih luas. Cara brpikir dari S2
adalah lebih memikirkan hal-hal yang bersifat strategis dan akibatnya lebih jauh ke depan.
Pendidikan magister adalah kelanjuta dari pendidikan sarjana dengan lama pendidikan
secara umum selama 2 tahun tugas akhir dari pendidikan S2 disebut Tesis . lulusan S2
lebih menekankan penguasaan kompoen epistemologi ilmu yang meliputi sumber, sarana
dan tatacar menggunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah.
Universitas Airlangga Surabaya memiliki program pasca sarjana (Magister)
sebagai berikut:

NO FAKULTAS PROGRAM STUDI

1. Kedokteran Ilmu Kedokteran Dasar


Ilmu Kedokteran Tropis
Ilmu Kesehatan Olahraga
Ilmu Kesehatan Reproduksi
2. Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan Gigi
3. Hukum Ilmu Hukum
Kenotariatan
4. Ekonomi dan Bisnis Ilmu Ekonomi
Akuntansi
Sains Manajemen
Magister Manajemen
5. Farmasi Ilmu Farmasi
Farmasi Klinik
6. Kedokteran Hewan Ilmu Biologi Reproduksi

Ilmu Penyakit Dan Kesehatan Masyarakat


Veteriner

Agribisnis Veteriner

Vaksinologi dan Imunoterapetika

Ilmu Sosial dan Ilmu


18. Kebijakan Publik
Politik
Hubungan Internasional
Ilmu Politik
Sosiologi
Media dan Komunikasi
19 Sains dan Teknologi Biologi
Kimia
20. Kesehatan Masyarakat Ilmu Kesehatan Masyarakat

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kesehatan Lingkungan

Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Epidemiologi
21. Ilmu Budaya Kajian Sastra dan Budaya
Ilmu Linguistik

22. Psikologi Sains Psikologi

Magister Psikologi Terapan

Magister Psikologi Profesi

23. Keperawatan Keperawatan


24. Sekolah Pascasarjana Ilmu Forensik
Imunologi

Sains Hukum dan Pembangunan

Sains Ekonomi Islam

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Bioteknologi Perikanan dan Kelautan

Kajian Ilmu Kepolisian


Teknobiomedik
Manajemen Bencana
Manajemen Bencana

3. Pendidikan Doktoral (S3)


Pendidikan S3 bersifat menghasilkan individu-individu yang mampu
mengembangkan bidang minat. Mahasiswa S3 diharapkan untuk dapat melakukan
engembangan dari ilmu pengetahuan. Tugas akhir dari S3 disebut dengan disertasi
menghasilkan metode baru yang lebih baik daripada metode yang sudah ada sebelumnya.
Pendidikan doktoral ditempuh secara umum selama 2 tahun, jenjang pendidikan
ini diharapkan untuk menghasilkan peneliti. Para doktor, akan mempelajari, merenungi
dan melakukan penelitia untuk menemukan hal/masalah yang bagi orang lain sebearnya
mungkin masalah ini tiak asa, tapi mereka memiliki kemampuan untuk melihat masalah
yang mungkin akan berpengaruh di masa depan. Selain itu, mereka akan melakukan
usaha, penelitian untuk mencari solusi dari masalah yang coba dilihatnya.
Pendidikan doktoral dimaksudkan untuk menghasilkan peneliti. Peneliti adalah
orang yang senang mencari kemudian mengkoordinasi pengetahuan baru. Jadi syarat
pertama seorang doktor sebenarnya adalah keinginan menulis pengetahuan baru, dan
syarat kedua tentu keinginan tahu serta kegigihan untuk menggunakan metode riset untuk
mencari pengetahuan baru. Diharapkan lulusan S3 tidak hanya sekedar menguasai
komponen aksiologi dan epistemologi ilmu tetapi lebih dari itu masuk pada ontologi ilmu
yang meliputi apahakikat dan bentuk yang hakiki dari ilmu, kebenaran dan kenyataan
yang inheren dengan pengetahuan ilmiah tersebut.
Universitas Airlangga memiliki program doctoral sebagai berikut:
a. Ilmu Kedokteran
b. Ilmu Kesehatan
c. Ilmu Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
d. Ilmu Ekonomi
e. Ilmu Ekonomi Islam
f. Akuntansi
g. Ilmu Manajemen
h. Ilmu Social
i. Pengembangan Sumber Daya Manusia
j. Sains Veteriner
k. Ilmu Psikologi
l. Ilmu Farmasi
m. Ilmu Hukum

2.5 Mahasiswa S2 Universitas Airlangga Bukan Berasal Dari S1 UNAIR


Pada program studi pasca sarjana jenjang magister tidak semua berasal dari
perguruan tinggi yang sama pada jenjang sarjana (S1) sebelumnya. Mahasiswa yang
menempuh jenjang magister di Universitas Airlangga merupakan kumpulan dari berbagai
universitas lain seluruh Indonesia, berbagai fakultas, dan berbagai daerah. Pada setiap
fakutas termasuk fakultas kedokteran pasti memiliki dua kelompok yaitu mahasiswa yang
berasal dari UNAIR pada S1 sebelumnya dan yang satuya adalah mahasiswa yang berasal
dari S1 universitas lain. Semua dikumpulkan dalam satu ikatan yaitu satu almamater
Airlangga. Terkadang banyak perbedaan mencolok yang dihadapi dua kelompok ini.
Pemahaman tentng budaya, bahasa, dan kegiatan kampus yang sebelumnya belum pernah
dirasakan oleh yang bukan alumnus UNAIR. Pengenalan tentang UNAIR yang minim
untuk program magister menjadikan mahaiswa kesulitan beradaptasi dengan cepat
terutam mengenal sejarah UNAIR, Identitas UNAIR dan sebagainya.
2.6 Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru
Menurut surat keputusan DIKTI nomor 25 tahun 2014 tentang panduan
pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru disebutkan bahwa program
pengenalan harus direncanakan secara matang agar dapat dijadikan sebagai momen yang
tepat untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik baru. Mahasiswa baru
diharapkan mendapat informasi yang tepat mengenai sistem pendidikan di perguruan
tinggi baik bidang akademik maupun non-akademik. materi yang perlu disajikan dalam
kegiatan pengenalan kehidupan kampus adalah:
1. Wawasan Kebangsaan
Materi wawasan kebangsaan terdiri dari :
a. Pancasila dan UUD 1945;
b. Bhineka Tunggal Eka;
c. Negara Kesatuan Republik Indonesia (sistem tata negara, sejarah perjuangan bangsa
dan Bahasa Indonesia)
2. Pendidikan tinggi di Indonesia
Materi Pendidikan tinggi terdiri dari :
a. bentuk serta jenjang kelembagaan penyelenggara pendidikan tinggi;
b. peran pendidikan tinggi dan mahasiswa dalam mengatasi problematika bangsa;
c. peran mahasiswa dalam mengatasi permasalahan lokal dan global
3. Kegiatan akademik di perguruan tinggi
Materi Kegiatan akademik terdiri dari :
a. pengenalan organisnasi dan fungsi perguruan tinggi (termasuk fakultas dan/atau
jurusan);
b. prospek kerja bidang studi di masa depan;
c. sistem informasi akademik, kalender akademik, sistem kredit semester (SKS), masa
studi, proses kartu rencana studi (KRS), fungsi dosen pembimbing akademik, dan
tugas-tugas akademik;
d. pengenalan proses pembelajaran
4. Pengenalan nilai budaya, tata krama, dan etika keillmuan.
Materi yang dapat diberikan antara lain :
a. pengetahuan tentang kebudayaan lokal dan global, nilai, dan etika;
b. kultur perguruan tinggi dan etika keilmuan;
c. aturan-aturan di perguruan tinggi termasuk hak dan kewajiban mahasiswa
d. Pengenalan orientasi dan identitas kampus
5. Organisasi dan kegiatan kemahasiswaan.
Materi yang dapat diberikan antara lain:
a. jenis lembaga, struktur organisasi lembaga kemahasiswaan di tingkat perguruan
tinggi/unit pelaksana administratif dan akademik, aktivitas, proses menjadi anggota,
kepengurusan dan program kerja;
b. jenis kegiatan kemahasiswaan untuk meningkatkan ketakwaan, mengasah penalaran,
bakat/minat dan sosial, misalnya kegiatan seminar, seni, olahraga, dan pengabdian
kepada masyarakat
2.6 Pengertian Musik dan Irama
Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya
manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil dari budaya
manusia di samping ilmu pengetahuan, arsitektur, bahasa dan sastra, dan lain sebagainya.
Menurut Banoe (2003 : 288), musik yang berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa
dalam mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan.
Selain itu, beliau juga berpendapat bahwa musik merupakan cabang seni yang membahas
dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami
oleh manusia. Sementara itu menurut Jamalus (1988 : 1), musik adalah suatu hasil karya
seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni,
dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan. Lebih lanjut Sylado
(1983 : 12) mengatakan, bahwa musik adalah waktu yang memang untuk didengar. Musik
merupakan wujud waktu yang hidup, yang merupakan kumpulan ilusi dan alunan suara.
Alunan musik yang berisi rangkaian nada yang berjiwa akan mampu menggerakkan hati
para pendengarnya. Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa musik adalah segala
sesuatu yang ada hubungan dengan bunyi dan memiliki unsur-unsur irama, melodi dan
harmoni yang mewujudkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati melalui indra
pendengar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa musik merupakan seni yang timbul dari
perasaan atau pikiran manusia sebagai pengungkapan ekspresi diri, yang diolah dalam
suatu nada-nada atau suara suara yang harmonis. Jika musik diartikan sebagai ungkapan
sederhana dari suasana hati jiwa atau respon harafiah terhadap peristiwa dari diri pribadi
komponis, diperlukan informasi ataupun referensi yang cukup agar kita dapat menarik
hubungan langsung antara kehidupan dengan karyanya Dalam pembentukkan musik
secara utuh, unsur-unsur dan struktur musik mempunyai peranan penting dan keterkaitan
yang kuat antara satu dan yang lainnya. Pada dasarnya unsur musik dapat dikelompokkan
menjadi unsur-unsur pokok dan unsur-unsur ekspresi. a. Unsur-unsur pokok meliputi:
irama, melodi, harmoni dan bentuk atau stuktur lagu. b. Unsur-unsur ekspresi meliputi:
tempo, dinamik dan warna nada (Jamalus, 1988 : 7).
a. Unsur Pokok
1. Irama
Irama adalah urutan rangkain gerak yang menjadi unsur dalam sebuah musik
(Jamalus, 1988 : 7). Irama dalam musik terbentuk oleh bunyi dan diam, dengan
bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya, membentuk pola irama, bergerak
menurut pulsa dalam ayunan irama. Irama dapat dirasakan dan didengar (Soeharto, 1975
: 51).
Irama berhubungan dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya tekanan
atau aksen pada not. Namun demikian, oleh teraturnya gerak maka irama tetap dapat
dirasakan meskipun melodi diam. Dan keteraturan gerak ini menyebabkan lagu lebih
indah didengar dan dirasakan (Jamalus, 1988 : 56).
Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa irama adalah urutan rangkaian
gerak dalam sebuah musik yang membentuk pola irama dan bergerak teratur sehingga
menyebabkan lagu enak didengar dan dirasakan.
2. Melodi
Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada yang berbunyi
atau dibunyikan secara berurutan (Soeharto, 1992 : 1), lebih lanjut Miller (penerjemah
Bramantya, tanpa tahun : 37) mengatakan bahwa melodi adalah suatu rangkaian nada-
nada, serta nada-nada dari melodi membentuk suatu ide musikal yang komplit. Melodi
adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengarberurutan
serta berirama dan mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan (Jamalus, 1988 : 16).
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa melodi merupakan
rangkain nada-nada yang teratur, yang disusun secara ritmis yang mengungkapkan suatu
pikiran dan perasaan. Dalam pengertian yang singkat, Ratner (1977 : 29) mengatakan
bahwa melodi adalah garis dari nada-nada. Melodi dapat naik dan turun, serta melodi juga
dapat tetap di tempatnya untuk waktu singkat dan lama dalam satu nada, serta melodi
juga mempunyai wilayah nada yang luas dan sempit.
3. Harmoni
Harmoni atau paduan nada ialah bunyi gabungan dua nada atau lebih, yang
berbeda tinggi rendahnya dan dibunyikan secara serentak. Dasar dari paduan nada
tersebut ialah trinada (Jamalus, 1988 : 30). Paduan nada tersebut merupakan gabungan
tiga nada yang terdiri atas satuan nada dasar akor, nada terts dan nada kwintnya. Lebih
lanjut Kodijat (1986 : 32) mengatakan harmoni adalah selaras, sepadan, bunyi serentak
menurut harmoni, yaitu pengetahuan tentang hubungan nada-nada dalam akord, serta
hubungan antara masing-masing akord. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
harmoni adalah paduan nada-nada yang apabila dibunyikan secara bersama-sama akan
menghasilkan keselarasan bunyi. Miller (penerjemah Bramantyo, tanpa tahun : 48)
mengatakan, bahwa harmoni adalah elemen musikal yang di dasarkan atas penggabungan
secara simultan dari nada-nada, sebagaimanadibedakan oleh rangkaian nada-nada dari
melodi. Melodi merupakan sebuah konsep horizontal, sedangkan harmoni adalah konsep
vertikal.
b. Unsur-unsur Ekspresi
Unsur-unsur ekspresi dalam musik meliputi tempo atau tingkat kecepatan musik,
dinamika atau tingkat volume suara, keras lembutnya suara dan warna nada yang
tergantung dari bahan, sumber serta cara memproduksi suaranya. Ekspresi dalam musik
adalah ungkapan pemikiran dan perasaan yang mencakup semua suasana dari tempo,
dinamika, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam penyampaian yang
diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi kepada pendengarnya (Jamalus, 1988 :
38).
1. Tempo
Tempo adalah kecepatan lagu yang dituliskan berupa kata-kata dan berlaku untuk
seluruh lagu dan istilah itu ditulis pada awal tulisan lagu (Soeharto, 1975 : 57). Sementara
Miller (penerjemah Bramantyo, tanpa tahun : 24) mengatakan, bahwa tempo adalah
sebuah istilah dari bahasa Itali yang secara harafiah berarti waktu, di dalam musik
menunjukkan pada kecepatan. Fungsi dari tempo ini dimaksudkan untuk mempermudah
dalam menyanyikan lagu yang ada (Soeharto, 1992 : 56).
Macam-macam tanda tempo menurut Miller (penerjemah Bramantyo, tanpa
tahun: 24) yaitu: Presto : Sangat Cepat; Allegro : Cepat; Vivace : Hidup; Moderato :
Sedang; Andante : Agak Lambat; Adagio : Lebih Lambat dari Andante; Lento : Lambat;
Largo : Sangat Lambat
2. Dinamik
Dinamik adalah kekuatan bunyi, dan tanda dinamik adalah tanda pernyataan kuat
dan lemahnya penyajian bunyi (Soeharto, 1992 : 30). Dinamik memainkan peranan yang
besar dalam menciptakan ketegangan (tensi) musik. Pada umumnya semakin keras suatu
musik, maka semakin kuat ketegangan yang dihasilkan dan sebaliknya, semakin lembut
musiknya maka semakin lemah ketegangannya (Miller, penerjemah Bramantyo, tanpa
tahun : 81).
Macam-macam dinamik menurut Miller (penerjemah Bramantyo, tanpa tahun :
80) yaitu : Fortissimo : Sangat Keras ; Forte : Keras ; Mezzo Forte : Agak Keras ; Mezzo
Piano : Agak Lembut ; Piano : Lembut Pianissimo : Sangat Lembut .
Tidak seperti tempo yang dapat dibatasi atau ditentukan dengan pasti dan tepat
dengan petunjuk metronom, dinamik merupakan nilai-nilai yang relatif tidak ada
tingkatan yang mutlak untuk piano dan forte.
3. Warna Nada
Warna nada ialah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam, yang
dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda, dan yang dihasilkan oleh cara
memproduksi nada yang bermacam-macam pula (Jamalus, 1988 : 40). Dari penjabaran
unsur-unsur musik yang meliputi unsur pokok dan unsur ekspresi tersebut, dapatlah
dikatakan bahwa semua unsur musik tersebut saling terkait satu dengan yang lain, dan
mempunyai peranan penting dalam membentuk sebuah lagu atau komposisi.
DAFTAR PUSTAKA

1) Soegito A.T, dkk. 2013. Pendidikan pancasila. Semarang: Puat pengembangan


MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.
2) Majalah komuitas tekhni elektro.(2013, 10 Februari). Beda cara berpikir S1, S2
da S3. Diperoleh 12 Desember 2017 dari http://www.elektranews.com/elektra/m-article-
2013-02-10/beda-cara berpikir-S1-S2-S3/
3) UNAIR. (2015, 2 Desember).Sejarah Unair. Diperoleh 11 Desember 2017 dari
http://www.unair.ac.id/sejarah-unair_5.htm
4) Wikipedia. (2017, 13 April).
Universitas Airlangga. Diperoleh 11 Desember 2017 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Airlangga
5) UNAIR. (2016, 5 Februari). Dua putera utama dibalik hymne airlangga. Diperoleh
11 Desember 2017 dari http://news.unair.ac.id/2016/02/05/dua-putera-utama-dibalik-
hymne-airlangga
6) Belmawa Ristekdikti. ( 2017, 27 Juli). Pengenalan kehidupan kampus bagi
mahasiswa baru.Diperoleh 12 Desember 2017 dari
http://belmawa.ristekdikti.go.id/2017/07/27/pengenalan-kehidupan-kampus-bagi-
mahasiswa-baru/
7) SK Dirjen tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi
Mahasiswa Baru (2016). Jakarta: Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia

8) Soeharto. M. 1992. Kamus Musik. Jakarta

9) Jamalus.1988. Panduan Pengajaran buku Pengajaran music melalui pengalaman


music. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.Jakarta

10) Sylado, Remy. 1983. Menuju Apresiasi Musik. Bandung: Angkasa

Anda mungkin juga menyukai