Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

Proses Transfer Energi

A. Atenuasi Linear

Atenuasi mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui kabel. Ia


kadang disebut sebagai roll off. Selama sinyal mengalir melalui kawat, gelombang
kotaknya berubah bentuk sejauh ia mengalir. Jadi, attenuasi sebenarnya adalah fungsi
dari panjang kabel. Jika sinyal mengalir terlalu jauh,ia bisa menurun kualitasnya
sehingga stasiun penerimanya tidak mampu lagi menginterpretasikannya dan
komunikasi akan gagal.
Atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang
semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin
tingginya frekuensi sinyal tersebut. Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium
seringkali mengalami berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada
satu mekanisme dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan
energi yang selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal.
Dalam bentuk operasi matematik sebagai pendekatannya, peristiwa ini dapat
diberikan sebagai berikut:

y(t) = att x(t)

Dalam hal ini nilai att < 1, yang merupakan konstanta pelemahan yang terjadi.
Kejadian ini sering muncul pada sistem transmisi, dan munculnya konstanta
pelemahan ini dihasilkan oleh berbagai proses yang cukup komplek dalam suatu
media transmisi.
Bentuk diagram blok dari sebuah operasi pernguatan sinyal dapat diberikan pada
gambar berikut ini :

Besarnya nilai konstanta sinyal amp >1, dan penguatan sinyal seringkali dinyataklan
dalam besaran deci Bell, yang didefinisikan sebagai:

amp_dB = 10 log(output/input)

Dalam domain waktu, bentuk sinyal asli dan setelah mengalami penguatan adalah
seperti gambar berikut :
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa proses penguatan dan pelemahan
sinyal merupakan dua hal yang hampir sama. Dalam pengatan sinyal amplitudo sinyal
output lebih tinggi disbanding sinyal input, sementara pada pelemahan sinyal
amplitudo sinyal output lebih rendah disbanding sinyal input. Tetapi pada kedua
proses operasi ini bentuk dasar sinyal tidak mengalami perubahan.
Sinyal optic dan sinyal radio, keduanya mengalami atenuasi yang cukup besar
ketika ditransmisikan melalui atmosfer. Sinyal optic mengalami atenuasi yang rendah
ketika ditransmisikan melalui kabel seratoptic. Atenuasi sebanding dengan panjang
dari medium. melipat gandakan panjang meduium maka akan melipatgandakan juga
total atenuasi yang terjadi.
Kekuatan sinyal akan melemah karena jarak yang jauh melalui medium
transmisi apapun.
Dua pertimbangan untuk perancangan transmisi :
1. Sinyal yang diterima harus mempunyai kekuatan yang cukup sehingga penerima
dapat mendeteksi dan mengartikan sinyal tersebut
2. Sinyal harus mencapai suatu level yang cukup tinggi daripada noise agar diterima
tanpa error.

Attenuation adalah suatu fungsi dari frekuensi. Masalah pertama dan kedua
dapat diatasi dengan menggunakan sinyal dengan kekuatan yang mencukupi dan
amplifier-amplifier atau repeater-repeater. Masalah ketiga, digunakan teknik untuk
meratakan attenuation melalui suatu band frekuensi dan amplifier yang memperkuat
frekuensi tinggi daripada frekuesi rendah.

Pada gelombang elektromagnet, atenuasi merupakan berkurangnya intensitas


radiasi gelombang elektromagnet akibat absorpsi dan scattering oleh photons. Energi
untuk merambat akan berkurang akibat absorbsi dan scattering sehingga daya
jangkaunya akan berkurang. Gelombang dalam perambatannya akan mengalami
penurunan intensitas (atenuasi) karena penyebaran dan karena absorbs. Penyebaran
gelombang juga mengakibatkan intensitas berkurang karena pertambahan luasannya,
terkait dengan bentuk muka gelombang. Suatu gelombang menjalar sejauh dx dalam
suatu medium yang mempunyai koefisien absorbsi α maka besarnya penurunan
intensitas atau atenuasi adalah :

Atenuasi pada fiber optik disebabkan oleh absorbs, hamburan atau scattering, dan
bending. Ada dua macam bending yaitu macro bending dan micro bending.

Atenuasi pada transmisi menggunakan kabel disebabkan oleh tahanan kabel. Kita tahu
bahwa tahanan dari suatu bahan bergantung pada panjang, luas penampang, dan jenis
bahan tersebut. Hubungan ini dapat diformulasikan sebagai berikut :
Kesimpulan :

Attenuation mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui kabel.


Ia kadang disebut sebagai roll off. Selama sinyal mengalir melalui kawat, gelombang
kotaknya berubah bentuk sejauh ia mengalir. Jadi, attenuasi sebenarnya adalah fungsi
dari panjang kabel. Jika sinyal mengalir terlalu jauh,ia bisa menurun kualitasnya
sehingga stasiun penerimanya tidak mampu lagi menginterpretasikannya dan
komunikasi akan gagal. Dalam arti lain atenuasi adalah melemahnya sinyal yang
diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu
sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal tersebut.

B. Transfer Energi

Mekanisme Transfer Energi dalam Proses Thermal

 Konduksi termal
Proses transfer energi oleh kalor (Q dalam Pers. 8.2) juga dapat
disebut konduksi atau konduksi termal. Dalam proses ini, transfer dapat diwakili pada
skala atom sebagai pertukaran energi kinetik antara partikel mikroskopis-molekul,
atom, dan elektron bebasdi mana partikel kurang energik mendapatkan energi dalam
tumbukan dengan partikel yang lebih energik. Misalnya, jika Anda memegang salah
satu ujung batang logam panjang dan masukkan ujung lainnya ke api, Anda akan
menemukan bahwa suhu logam di tangan Anda segera meningkat. Energi yang
mencapai tangan Anda dengan cara konduksi. Awalnya, sebelum batang dimasukkan
ke api, partikel mikroskopis dalam logam bergetar di sekitar posisi keseimbangannya.
Ketika api meningkatkan suhu batang, partikel dekat api mulai bergetar dengan
amplitudo yang lebih besar dan terusmembesar. Partikel-partikel ini, pada gilirannya,
bertabrakan dengan tetangganya dan mentransfer sebagian energinya dalam tumbukan.
Perlahan-lahan, amplitudo getaran atom-atom logam dan elektron-elektron jauh dan
jauh dari peningkatan api sampai akhirnya atom dan elektron berada pada logam di
dekat tangan Anda yang terpengaruh. Peningkatan Getaran ini terdeteksi oleh
peningkatan suhu logam dan tangan Anda berpotensi terbakar.
Tingkat konduksi termal tergantung pada sifat bahan yang dipanaskan. Sebagai
contoh, adalah mungkin untuk memegang sepotong asbes dalam nyala api tanpa batas,
yang menyiratkan bahwa sangat sedikit energi yangdikonduksikan melalui asbes.
Secara umum, logam merupakan konduktor termal yang baik dan bahan-bahan seperti
asbes, gabus, kertas, dan fiberglass adalah konduktor yang buruk. Gas juga adalah
konduktor yang buruk karena jarak pemisah antara partikel begitu besar. Logam
merupakan konduktor termal yang baik karena mengandung sejumlah besar elektron
yang relatif bebas bergerak melalui logam sehingga dapat mengangkut energi dalam
jarak yang panjang. Oleh karena itu, dalam konduktor yang baik seperti tembaga,
konduksi terjadi melalui kedua getaran atom dan gerakan elektron bebas.
Konduksi hanya terjadi jika ada perbedaan suhu antara dua bagian dari media
konduksi. Pertimbangkan lempengan bahan dengan ketebalan ∆x dan luas
penampangmelintang A. Satu sisi slab adalah pada suhu Tc, dan sisi lain berada pada
temperatur Th > Tc (Gambar 20.11). Secara eksperimen, ditemukan bahwa energi Q
mentransfer dalam interval waktu ∆t dari bagianyang panas ke bagian yang dingin.
Tingkat P = Q/∆t di mana transfer energi terjadi ditemukan sebanding dengan luas
permukaan dan perbedaan suhu ∆T = Th - Tc dan berbanding terbalik dengan
ketebalannya:
P = Q/∆t ∞ A (∆T/∆t)

Perhatikan bahwa P memiliki satuan watt ketika Q dalam joule dan ∆t dalam
detik. Itu tidak mengherankan karena P adalah Daya, laju perpindahan energi Kalor.
Untuk lempengan sangat kecil ketebalan dx dan perbedaan temperatur dT

Zat-zat yang merupakan konduktor termal yang baik memiliki nilai


konduktivitas termal besar, sedangkan isolator termal yang baik memiliki nilai
konduktivitas termal yang rendah. Tabel 20.3 daftar konduktivitas termal untuk
berbagai zat. Perhatikan bahwa logam umumnya merupakan konduktor termal lebih
baik daripada non logam.
Misalkan, batang seragam panjang dengan panjang L secara termal terisolasi sehingga
energi tidak bisa lepas oleh panas dari permukaan kecuali pada ujung seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 20.12. Salah satu ujung berada dalam kontak termal dengan
cadangan energi pada suhu Tc, dan ujung lainnya berada dalam kontak termal dengan
reservoir pada suhu Th < Tc. Ketika keadaan stabil telah tercapai, suhu di setiap titik
di sepanjang batang adalah konstan terhadap waktu.

Dalam fisika, energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat
berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah
yang diberikan pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh
1 meter dengan gaya 1 newton.
Kerja dan panas adalah 2 contoh proses atau mekanisme yang dapat memindahkan
sejumlah energi. Hukum kedua termodinamika membatasi jumlah kerja yang didapat melalui
proses pemanasan-beberapa diantaranya akan hilang sebagai panas terbuang. Jumlah
maksimum yang dapat digunakan untuk kerja disebut energi tersedia. Sistem seperti mesin
dan benda hidup membutuhkan energi tersedia, tidak hanya sembarang energi. Energi
mekanik dan bentuk-bentuk energi lainnya dapat berpindah langsung ke bentuk energi
panas tanpa batasan tertentu.
Ada berbagai macam bentuk-bentuk energi, namun semua tipe energi ini harus
memenuhi berbagai kondisi seperti dapat diubah ke bentuk energi lainnya, mematuhi hukum
konservasi energi, dan menyebabkan perubahan pada benda bermassa yang dikenai energi
tersebut. Bentuk energi yang umum diantaranya energi kinetik dari benda bergerak, energi
radiasi dari cahaya dan radiasi elektromagnetik, energi potensial yang tersimpan dalam
sebuah benda karena posisinya seperti medan gravitasi, medan listrik atau medan magnet,
dan energi panas yang terdiri dari energi potensial dan kinetik mikroskopik dari gerakan-
gerakan partikel tak beraturan. Beberapa bentuk spesifik dari energi potensial adalah energi
elastis yang disebabkan dari pemanjangan atau deformasi benda padat dan energi kimiaseperti
pelepasan panas ketika bahan bakar terbakar. Setiap benda yang memiliki massa ketika diam,
memiliki massa diam atau sama dengan energi diam, meski tidak dijelaskan dalam fenomena
sehari-hari di fisika klasik.
Menurut neraca massa-energi, semua bentuk energi membutuhkan massa. Contohnya,
menambahkan 25 kilowatt-jam (90 megajoule) energi pada objek akan meningkatkan
massanya sebanyak 1 mikrogram; jika ada timbangan yang sebegitu sensitif maka
penambahan massa ini bisa terlihat. Matahari mengubah energi potensial nuklir menjadi
bentuk energi lainnya; total massanya akan berubah ketika energi terlepas ke sekelilingnya
terutama dalam bentuk energi radiasi.
Meskipun energi dapat berubah bentuk, namun hukum kekekalan energi menyatakan
bahwa total energi pada sebuah sistem hanya berubah jika energi berpindah masuk atau keluar
dari sistem. Hal ini berarti tidak mungkin menciptakan atau memusnahkan energi. Total
energi dari sebuah sistem dapat dihitung dengan menambahkan semua bentuk energi dalam
sistem tersebut. Contoh perpindahan dan transformasi energi adalah pembangkitan
listrik, reaksi kimia, atau menaikkan benda.
Organisme hidup juga membutuhkan energi tersedia untuk tetap hidup; manusia
misalnya, membutuhkan energi dari makanan beserta oksigen untuk memetabolismenya.
Peradaban membutuhkan pasokan energi untuk berbagai kegiatan; sumber
energi seperti bahan bakar fosil merupakan topik penting dalam ekonomi dan
politik. Iklim dan ekosistem bumi juga dijalankan oleh energi radiasi yang didapat dari
matahari (juga energi geotermal yang didapat dari dalam bumi.

Bentuk-bentuk energi

Tipe energi Deskripsi

Kinetik (≥0), energi akibat gerak dari suatu objek

Potensial Energi potensial terdiri dari banyak bentuk

Mekanik Jumlah energi kinetik dan potensial

Gelombang
(≥0), bentuk energi mekanik akibat gerak osilasi suatu benda
mekanik

Kimia energi yang terkandung dalam senyawa kimia

Listrik energi akibat medan listrik

Magnet energi akibat medan magnet

Radiasi (≥0), energi akibat radiasi elektromagnetik termasuk cahaya


Nuklir energi akibat nukleon berikatan membentuk nukleus atom

Ionisasi energi akibat ikatan elektron ke atom atau molekul

Elastik energi akibat deformasi material

Gravitasi energi akibat medan gravitasi

Diam (≥0) setara dengan massa diam

Termal Energi dalam suatu sistem yang dipengaruhi suhu

Sejumlah energi termal yang berpindah (dari proses) ke arah suhu yang
Panas
lebih rendah

Sejumlah energi yang berpindah (dari proses) akibat perpindahan pada


Kerja mekanik
arah gaya.

Jenis Transfer Energi

a. Transfer Kalor

Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda kebenda lain karena adanya
perbedaan suhu. Sedangkan panas merupakan sebuah sifat, panas merupakan akibat dari
energi kalor tersebut yang dapat kita rasakan.
Kalor dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan tiga cara, yaitu :
1. Konduksi
Merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Pada
konduksi, energi tersebut ditransfer dari molekul atau elektron dengan energi kinetik yang
lebih tinggi ke yang mempunyai energi kinetik yang lebih rendah ketika mereka
bertumbukan. Konduksi non logam adalah perpindahan dari satu partikel yang sedang
bergetar ke partikel lainnya melalui tumbukan. Sedangkan konduksi logam adalah
perpindahan kalor melalui elektron-elektron bebas. Berdasarkan kemampuan menghantar
kalor, zat dibagi atas dua golongan besar, yaitu konduktor dan isolator. Konduktor adalah zat
yang mudah menghantarkan kalor. Contohnya adalah logam, karena elektron-elektron
bergerak bebas sehingga merupakan konduktor yang baik. Sedangkan isolator adalah zat
yang sukar menghantarkan kalor. Contohnya adalah kayu.

2. Konveksi
Merupakan perpindahan kalor yang dilakukan oleh pergerakan fluida akibat
perbedaan massa jenis atau transfer energi dengan cara perpindahan massa menempuh jarak
yang cukup jauh. Contoh konveksi dalam keseharian adalah arus konveksi udara yang
membawa asap bergerak ke atas, sistem ventilasi udara, angin laut dan angin darat.
3. Radiasi
Merupakan perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik, sehingga
radiasi dapat melalui ruang hampa. Permukaan yang hitam dan kusam merupakan penyerap
dan pemancar kalor yang baik, sedangkan permukaan putih dan mengkilap merupakan
penyerap dan pemancar kalor yang buruk. Energi adalah suatu kuantitas yang tercipta dengan
sendirinya, yang dapat berubah bentuk atau berpindah dari suatu system ke system lainnya,
tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam fisika, energi adalah sebuah kuantitas yang secara tidak langsung
diamati. Hal ini sering dipahami sebagai kemampuan suatu energi fisik untuk
melakukan pekerjaan pada energi fisik lainnya. Karena pekerjaan didefinisikan
sebagai kekuatan yang bertindak melalui jarak (panjang ruang), energi selalu setara
dengan kemampuan mengerahkan menarik atau mendorong melawan kekuatan dasar
alam, sepanjang jalan panjang tertentu. Total energi yang terkandung dalam suatu
objek diidentifikasi dengan massanya, dan energi (seperti massa), tidak dapat
diciptakan atau dihancurkan. Ketika materi (partikel materi biasa) diubah menjadi
energi (seperti energi gerak atau menjadi radiasi), massa dari energi tidak berubah
melalui proses transformasi. Namun, mungkin akan ada batas mekanistik untuk
berapa banyak materi di sebuah benda dapat diubah menjadi jenis energi lainnya dan
dengan demikian ke dalam pekerjaan, pada energi lainnya. Energi, seperti massa,
adalah kuantitas energi fisik. Dalam Sistem Satuan Internasional (SI), energi diukur
dalam joule, tetapi dalam berbagai bidang unit lain, seperti kilowatt-jam dan
kilokalori, yang adat. Semua unit-unit menerjemahkan ke unit kerja, yang selalu
didefinisikan dalam hal kekuatan dan jarak yang kekuatan bertindak melalui
perantara. Sebuah energi dapat mentransfer energi ke energi lain dengan hanya
mentransfer materi untuk itu (karena materi adalah setara dengan energi, sesuai
dengan massanya). Namun, ketika energi ditransfer dengan cara selain materi-
transfer, transfer menghasilkan perubahan dalam energi kedua, sebagai hasil kerja
yang dilakukan di atasnya. Pekerjaan ini memanifestasikan dirinya sebagai efek dari
kekuatan (s) diterapkan melalui jarak dalam energi target. Sebagai contoh, energi
dapat memancarkan energi yang lain dengan mentransfer (memancarkan) energi
elektromagnetik, tapi ini menciptakan tenaga pada partikel yang menyerap radiasi.
Energi dapat disimpan dalam energi tanpa hadir sebagai materi, atau elektromagnetik
.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang atenuasi linear
2. Mengetahui proses transfer energi
3. Mengetahui proses penyerapan energi

C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan mengenai atenuasi linear
2. Dapat menjelaskan proses transfer energi
3. Dapat menjelaskan proses penyerapan energi
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pada prinsipnya energy hanya dapat diubah menjadi fasa yang baru, namun
pada dasarnya energy tidak bisa dibuat dan tidak bisa dimusnahkan. Bisa
digambarkan seperti contoh energy berikut ini, yang merupakan hal principal dalam
perubahan energy bukan membuat atau pun memusnahkan energy. Energi sering juga
disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi dihubungkan dengan
gerak, misalnya jika ada orang yang energik itu artinya orang yang selalu bergerak
tidak pernah diam. Energi dihubungkan juga dengan kerja. Jadi Energi didefinisikan
sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.

2. Saran

Energi memanglah suatu hal yang sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan ini.
Rasanya tanpa adanya energi akan sangat sulit sekali bagi manusia untuk hidup,
dalam dunia keseharian semuanya kita lakukan menggunakan energi. Untuk itu
hendaknya kita harus memanfaatkan segala sesuatu di bumi ini dengan baik, agar
alam tak marah pada kita sehingga kebutuhan energy yang dapat menunjang
kebutuhan kita dapat berjalan dengan selaras dan seimbang.
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, I Gede. 2012. Konsep Dasar IPA 2. Singaraja: Universitas Pendidikan


Ganesha.

Sebastian, Egank. 2013. Usaha dan Energi. Bandung:Tiga Aksara.

Agus, Rahmat.1999.Biofisika.Jakarta:Gramedia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ibu dosen dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk keberhasilan dalam
penyusunan makalah ini.

Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi
para pembaca. Aamiin.

Padang, November 2016

Penyusun
MAKALAH BIOFISIKA
PROSES TRANSFER ENERGI

KELOMPOK 5
1. ERNI SEPTIKA ARMA (15034034)
2. INDAH TRI HANDINI (15034036)
3. FAJMI MARLINA ZAHRA (15034046)
4. RUDI FERNANDA (15034054)
5. YOGI PRATAMA (15034080)

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. RATNAWULAN,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016

Anda mungkin juga menyukai