Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun
secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalammelaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga tercipta lingkungan
atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar (Depdiknas, 2006:4).
1
Menurut National Centre for Competency Based Training (2007),
pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan
yang dimaksudkan dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Pandangan
dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang
disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta
suatu lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar. Menurut Panen
(2001) mengungkapkan bahwa bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi
pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran (Andi,2011:16)
2
Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
Fungsi
Sistem Persamaan Garis
Teorema Pythagoras
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan Kuadrat
Lingkaran
Bangun Ruang
Perbandingan
Peluang
3
Kelas XI Logika Matematika
Induksi Matematika
Matriks
Statistika
Data Tunggal
Menyajikan Data
Data Berkelompok
Kaidah Pencacahan
4
Relasi dan Fungsi
Barisan dan Deret
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Trigonometri
Geometri
Limit Fungsi Aljabar
Statistika
Peluang
Statistika
Irisan Kerucut
Integral
5
BAB II
6
a. Bahan ajar harus disesuaikan dengan peserta didik yang sedang mengikuti
proses pembelajaran
b. Bahan ajar diharapkan mampu mengubah tingkah laku peserta didik,
c. Bahan ajar dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
diri
d. Program belajar-mengajar yang akan dilangsungkan,
e. Di dalam bahan ajar telah mencakup tujuan kagiatan pembelajaran yang
spesifik
f. Guna mendukung ketercapaian tujuan, bahan ajar harus memuat materi
pembelajaran secara rinci, baik untuk kegiatan dan latihan
g. Terdapat evaluasi sebagai umpan balik dan alat untuk mengukur tingkat
7
b. Contoh soal dan contoh praktik
c. Tugas-tugas latihan, pertanyaan, dan soal-soal latihan
d. Jawaban dan penyelesaian tugas-tugas itu
e. Penjelasan mengenai sasaran belajar, contoh ujian
f. Petunjuk tentang bahan yang dianggap diketahui
g. Sumber pustaka
h. Petunjuk belajar
3. Sulistyowati (2009) menyatakan bahwa komponen bahan ajar terdiri
atas
a. Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Konten atau isi materi pembelajaran
d. Informasi pendukung
e. Latihan-latihan
f. Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja
g. Evaluasi
h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.
Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa komponen bahan ajar terdiri atas
a. Identitas mata pelajaran, meliputi judul, materi, kompetensi,
indikator, tujuan
b. Petunjuk belajar, meliputi petunjuk untuk mahasiswa dan guru
c. Isi materi pembelajaran
d. Informasi pendukung
e. Latihan-latihan, lembar kerja
f. Penilaian
g. Respon/balikan/refleksi.
8
BAB III
9
BAB IV
10
definisi lingkaran itu selanjutnya orang dapat, membuat sketsa
lingkaran, menggambar bentuk lingkaran. Beberapa konsep merupakan
pengertian dasar yang dapat ditangkap secara alami (tanpa
didefinisikan). Contoh: konsep himpunan. Beberapa konsep lain
diturunkan dari konsep-konsep yang mendahuluinya, sehingga
berjenjang. Konsep yang diturunkan tadi memperoleh elemen
dikatakan berjenjang lebih tinggi daripada konsep yang
mendahuluinya. Contoh : konsep relasi –fungsi – korespondensi satu-
satu.
c. Operasi adalah aturan pengerjaan (hitung, aljabar, matematika, dll.).
untuk tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Operasi yang
dipelajari siswa SD adalah operasi hitung. Contoh: Pada 2 + 5 = 7,
fakta ‟+‟ adalah operasi tambah untuk memperoleh 7 dari bilangan 2
dan 5 yang diketahui. Elemen yang dihasilkan dari suatu operasi
disebut hasil operasi. Pada contoh, 7 adalah hasil operasi. Elemen hasil
operasi dan yang dioperasikan dapat mempunyai semesta sama atau
berbeda. Pada contoh, bilangan yang dioperasikan dan hasil operasi
mempunyai semesta sama yaitu himpunan bilangan bulat. Operasi
‟uner‟ adalah operasi terhadap satu elemen yang diketahui. Contoh:
operasi ‟pangkat‟. Operasi ‟biner‟ adalah operasi terhadap dua elemen
yang diketahui.
Contoh: operasi ‟penjumlahan‟, ‟perkalian‟. Operasi sering pula
disebut skill. Skill adalah keterampilan dalam matematika berupa
kemampuan pengerjaan (operasi) dan melakukan prosedur yang harus
dikuasai oleh siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi.
Beberapa keterampilan ditentukan oleh seperangkat aturan atau
instruksi atau prosedur yang berurutan, yang disebut algoritma,
misalnya prosedur menyelesaikan penjumlahan pecahan berbeda
penyebut
d. Prinsip adalah hubungan antara berberapa objek dasar matematika
sehingga terdiri dari beberapa fakta, konsep dan dikaitkan dengan
suatu operasi. Prinsip dapat berupa aksioma, teorema atau dalil, sifat,
11
dll. Contoh: Pernyataan bahwa luas persegi panjang adalah hasil kali
dari panjang dan lebarnya merupakan ‟prinsip‟. Pernyataan bahwa
persegi panjang mempunyai 4 sudut siku-siku, sepasang-sepasang sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang merupakan sifat persegi
panjang yang tergolong ‟prinsip‟.
12
secara induktif itu dapat diterima maka harus dibuktikan terlebih dahulu
dengan induksi matematika (dipelajari di SMA dan Perguruan Tinggi).
13
karena dengan hal itu matematika dapat digunakan dalam berbagai bidang
kehidupan.
14
3) Stand Alone
Stand Alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar yang dikembangkan tidak
tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama
dengan bahan ajar lain.
4) Adaptive
Adaptive yaitu bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
5) User Friendly
User Friendly yaitu setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil
bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan
keinginan.
15
7) Communicative and interactive learning materials, yaitu bahan ajar
didesain sesuai dengan prinsip komunikatif yang efektif dan melibatkan
proses interaksi dengan siswa yang sedang mempelajarinya.
8) Multimedia, computer based materials, yaitu bahan ajar yang didesain
berbasiskan multimedia termasuk pendayagunaan computer secara optimal
bila siswa mempunyai akses terhadapnya.
9) Supported by tutorials, and study group, yaitu bahan ajar masih mungkin
membutuhkan dukungan tutorial dan kelompok belajar.
16
Untuk menghasilkan bahan ajar yang mampu memerankan fungsi dan
perannya dalam pembelajaran yang efektif, bahan ajar perlu dirancang dan
dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang mensyaratkannya.
Elemen-elemen yang harus dipenuhi dalam penyusunan bahan ajar antara lain
konsistensi, format, organisasi, dan spasi/ halaman kosong.
1. Konsistensi
Penyusunan bahan ajar harus memperhatikan konsistensi dalam hal
pemakaian font, spasi, dan tata letak.
2. Format
Penyajian dalam bahan ajar perlu memperhatikan format kolom
tunggal atau multi, format kertas vertikal atau horizontal, dan icon
yang mudah ditangkap.
3. Organisasi
Materi pembelajaran harus terorganisasi dengan baik, dalam arti
membuat materi pembelajaran yang terdapat dalam bahan ajar tersusun
secara sistematis.
4. Perwajahan
Daya tarik peserta didik terhadap bahan ajar pada umumnya lebih
banyak dari bagian sampul. Oleh sebab itu, bagian sampul dianjurkan
untuk menampilkan gambar, kombinasi warna, dan ukuran huruf yang
serasi. Selain itu, dalam bahan ajar juga dapat diberikan tugas dan
latihan yang dikemas dengan menarik sehingga peserta didik tidak
merasa bosan.
17
BAB V
1. Analyze Learner
Langkah pertama dalam perencanaan ialah mengidentifikasi pemelajar. Yang
perlu dianalisa dari pemelajar ialah:
a) karakeristik umum,
b) kompetensi prasyarat baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap
tentang topik pembelajaran, dan
c) gaya belajar.
18
2. State Objective
Langkah selanjutnya ialah menuliskan tujuan pembelajaran secara spesifik
mungkin. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari silabus, buku teks, dari
kurikulum utama, atau dikembangkan oleh instruktur.
3. Select Methods, Media and Materials
Setelah mengetahui karakter pemelajar dan tujuan pembelajaran. Maka tahap
selanjutnya ialah membuat jembatan untuk menghubungkan keduanya.
Jembatan tersebut ialah metode, media dan bahan pembelajaran. Ada tiga
option dalam memilih bahan pembelajara, yaitu:
a. Memilih bahan pembelajaran yang sesuai
b. Memodifikasi bahan pembelajaran yang ada
c. Merancang bahan pembelajaran baru
4. Utilize Media and Materials
Setelah memodifikasi atau mendesain bahan pembelajaran tahap selanjutnya
ialah membuat perencanaan penggunaan bahan pembelajaran tersebut dalam
mengimplementasikan metode yang digunakan.
5. Require Learner Participation
Untuk lebih efektif dalam penggunaan bahan pembelajaran dapat dilakukan
dengan melibatkan pemelajar.
6. Evaluate and Revise
Setelah pembelajaran, penting untuk dilakukan evaluasi tentang dampak dan
efektivitas penggunaan media dan bahan pembelajaran.
Secara umum bahan ajar dapat dibedakan ke dalam bahan ajar cetak dan
noncetak. Bahan ajar cetak dapat berupa, handout, buku, modul, brosur, dan
lembar kerja siswa. Sedangkan bahan ajar noncetak meliputi, bahan ajar audio
seperti, kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar audio
visual seperti, CAI (Computer Assisted Instruction), dan bahan ajar berbasis web
(web based learning materials) (Ika Lestari, 2013: 5).
Lebih lanjut Mulyasa (2006: 96) menambahkan bahwa bentuk bahan ajar
atau materi pembelajaran antara lain adalah bahan cetak (hand out, buku, modul,
LKS, brosur, dan leaflet), audio (radio, kaset, cd audio), visual (foto atau gambar),
19
audio visual (seperti; video/ film atau VCD) dan multi media (seperti; CD
interaktif, computer based, dan internet).
20
terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada
peserta didik.
2) Buku
Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu
pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik,
dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku
akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu
pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing Secara
umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam Lestari,
2011: 79) yaitu sebagai berikut.
1. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi,
dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian
ilmu yang lengkap.
2. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan
saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
3. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru
atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.
3) Modul
Sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.
4) Lembar kegiatan siswa (student work sheet)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut
secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan,
dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat
menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang
diberikan dan pada saat yang bersamaan siswa diberikan materi serta
tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.
5) Buku Ajar
21
Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-
sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program
pengajaran dan pengertian moderen dan yang umum dipahami.
6) Buku Teks
Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam
bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh
para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan
instruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang
serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran.
7) Brosur
Bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara
bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan
dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan
singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi
8) Foto/gambar
Memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan.
Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan
yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian
foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya
menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
b. Bahan Ajar Dengar (Audio) yaitu semua jenis bahan ajar yang
menggunakan sistem sinyal audio langsung, yang dapat dimainkan atau di
dengar oleh seorang atau sekelompok orang.
Contoh: Kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk.
c. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audiovisual) yang sering dengan bahan ajar
pandang yakni segala sesuatu yang sering dikenal dengan bahan ajar
pandang yaitu sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.
Contoh : Video, compact disk dan film.
22
d. Bahan Ajar Interaktif (inetcactive teaching materials) yaitu bahan ajar
yang dikombinasikan dari dua atau lebih media audio, grafik, gambar,
animasi dan video. Yang pengunaannya dimanupulasi atau di beri
perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah.
Contoh: Compact disk interaktif.
23
Contoh: Computer Mediated Instruction dan Computer Based Multimedia
atau Hypermedia.
Semua media pembelajaran tersebut tidak ada yang dapat digunakan untuk
semua model dan materi pembelajaran. Perlu pemilihan yang bijak dalam
menentukan media pembelajaran yang tepat. Dalam upaya menggunakan media
dalam proses pembelajaran, Miarso (2004) memberikan sejumlah pedoman umum
sebagai berikut:
1. Tidak ada media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu
pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu membantu
tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral
dari penyajian pelajaran.
24
3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan cirri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4. Penggunaan media harus sesuai dengan bentuk kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil,
belajar secara individual atau belajar mandiri.
5. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview
media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan
diruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan
cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak mengganggu kelancaran proses
belajar mengajar dan mengurangi waktu belajar.
6. Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar
mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama
penyajian dengan media berlangsung.
7. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi
aktif peserta.Sebuah media pembelajaran ketika digunakan dalam proses
pembelajaran dapat berfungsi sebagai bahan ajar. Bahan ajar adalah bahan-
bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan
pengajar dan pemelajar dalam proses pembelajaran.
25
2. Bahan ajar yang bersifat pengajaran
Bahan ajar jenis ini terdiri dari beragam paket, seperti buku pelajaran
permulaan (primer), buku kerja, buku guru, poster, alat peraga, dan sejenisnya
bahan ajar ini digunakan saat waktu proses belajar mengajar berlangsung.
3. Bahan ajar lanjutan
Bahan ajar ini ditulis untuk tahap pasca proses pembelajaran, yaitu bagi
mereka yang baru mengenal huruf yang diharapkan menerapkan keterampilan
bahan ajar untuk menambah pengetahuan dan menjadikanya membaca sebagai
kebiasaan atau kesenangan. Bahan belajar ini berguna untuk memperkuat
keterampilan peserta didik yang sudah dikuasi sebelumnya serta untuk
peningkatan kualitas hidup mereka. Contohnya: famplet dan buku kecil.
1. Keterampilan
Keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia.
Keterampilan merupakan penekanan pada skill atau kemampuan. misalnya
adalah kemampuan untuk mengemukakan pendapat,
berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek
Keterampilan merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan
pengetahuan, siswa tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga
hanya menjadi teori semata.
2. Sikap
Aspek sikap merupakan aspek tersulit untuk dinilai. Sikap meliputi sopan
santun, adab dalam belajar, absensi, sosial, dan agama. K esulitan penilaian
dalam aspek ini karena guru tidak setiap saat mengawasi siswa-siswinya.
Sehingga penilaian tidak begitu efektif.
26
BAB VI
Ada dua klasifikasi utama dalam bahan ajar sebagaimana diuraikan berikut
ini:
27
b. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal,
fungsi dalam pembelajaran individual dan fungsi dalam pembelajaran
kelompok.
1) Fungsi dalam pembelajaran klasikal, antara lain:
a) Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali
proses pembelajaran (dalam hal ini, peserta didik bersifat pasif dan
belajar sesuai kecepatan pendidik dalam mengajar).
b) Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggaakan.
2) Fungsi dalam pembelajaran individual, antara lain:
a) Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.
b) Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses
peserta didik dalam memperoleh informasi.
c) Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya.
3) Fungsi dalam pembelajaran kelompok
a) Sebagai bahan ajar yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok
dengan cara memberikan informasi tentang latar belakang materi,
informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar
kelompok serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya
sendiri.
b) Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang
sedemikian rupa maka dapat meningkatkan motivasi peserta didik
Secara garis besar, bahan ajar memiliki fungsi yang berbeda baik untuk
guru maupun siswa. Adapun fungsi bahan ajar untuk guru yaitu:
Dalam bahan ajar akan selalu dilengkapi dengan sebuah evaluasi guna mengukur
penguasaan kompetensi per tujuan pembelajaran.
28
Sedangkan fungsi bahan ajar bagi siswa yakni, sebagai pedoman dalam
proses pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang harus dipelajari.
Adanya bahan ajar siswa akan lebih tahu kompetensi apa saja yang harus dikuasai
selama progam pembelajaran berlangsung. Siswa jadi memiliki gambaran
skenario pembelajaran lewat bahan ajar.
29
a) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:
Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan
pengendali proses pembelajaran
Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang
diselenggarakan.
b) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain
Sebagai media utama dalam proses pembelajaran
Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi
proses siswa dalam memperoleh informasi
Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya.
c) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:
Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok,
dengan cara memberikan informasi tentang latar belakang materi,
informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar
kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran
kelompoknya sendiri
Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila
dirancang sedemikian rupa maka dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
30
BAB VII
31
pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui apakah materi yang
hendak diajarkan tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur,
aspek sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru
terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan
dengan pencapaian SK dan KD.
Contoh: KD 1.1 SMP Kelas IX Mengidentifikasi bangun-bangun yang
sama dan sebangun (kongruen), maka pemilihan materi pembelajaran
yang disampaikan seharusnya “Syarat dua bangun yang sama dan
sebangun (kongruen), foto dan model berskala, syarat dua bangun
yang sebangun, dan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan
sebangun (kongruen).
b. Prinsip konsistensi, artinya keajegan.
Artinya ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan
bahan ajar; jika kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan mencakup
keempat keterampilan berbahasa, bahan yang dipilih/dikembangkan
juga mencakup keempat hal itu. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa satu macam, maka materi pembelajaran yang harus
diajarkan juga harus meliputi satu macam.
Contoh: Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah
pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus
meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
c. Prinsip kecukupan
Artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu
sedikit akan kurang membantu mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika
terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak
perlu untuk mempelajarinya.
32
7.2 Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
1. Learner centered principle, yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik
jika mereka diperlakukan sebagai individu dengan kebutuhan dan
ketertarikan mereka sendiri (needs and interest)
2. Active involvement principle, yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik
jika kepada mereka diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
komunikasi dengan menggunakan bahasa itu dalam aktivitas yang
bervariasi.
3. Immerson principle, yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik jika
aktivitas komunikatif yang diberikan kepada mereka dapat dipahami
(comprehensible) dan relevan dengan kebutuhan dan ketertarikan mereka.
4. Focusing principle yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik jika
mereka fokus pada bentuk dan ketrampilan bahasa yang bervariasi, dan
strategi belajar yang bervariasai untuk mendukung proses pemerolehan
bahasa.
5. Sociocultural principle yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik jika
mereka menyadari tentang peran, fungsi, dan sifat bahasa itu.
6. Awarnes principle, yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik apabila
mereka menyadari peran dan sifat bahasa itu sendiri
7. Assesment principle, yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik jika
mereka diberikan umpan balik yang sesuai tentang perkembangan yang
mereka capai
8. Responsibility principle, yaitu siswa akan belajar bahasa dengan baik jika
mereka diberikan kesempatan untuk mengatur pembelajaran mereka
sendiri
33
BAB VIII
34
c. Bahan ajar dapat direviu dan direvisi setiap saat dan bertahap, bagian
demi bagian untuk meningkatkan efektifitasnya.
d. Peserta didik mendapat umpan balik secara teratur dalam proses
belajarnya, karena proses umpan balik itu dapat diintegrasikan ke dalam
bahan ajar.
Selain keuntungan, bahan ajar juga memiliki kekurangan, antara lain sebagai
berikut.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Rahmi, Aida dan Harmi Hendra. 2013. Pengembangan Bahan Ajar MI. Curup:
Lp2 STAIN Curup
Sidiq, Budiyanto. 2016. Pengertian Bahan Ajar serta Jenis-Jenis Bahan Ajar
Menurut Para Ahli, (Online),
(http://bahanajarpendidikan.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-bahan-ajar-serta-
jenis-jenis.html#), diakses pada 25 Januari 2018.
Widaryanti, Erma. 2013. Tujuan Dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar, (Online),
(http://ermawidaryanti.blogspot.co.id/2013/04/tujuan-dan-manfaat-penyusunan-
bahan-ajar.html), diakses 25 Januari 2018.
37
Zenius.net. 2017. Matematika SMP Kelas 9 – Kurikulum 2013, (Online),
(https://www.zenius.net/cg/1022/matematika-smp-kelas-9-kurikulum-2013),
diakses 25 Januari 2018.
38