Anda di halaman 1dari 2

1.

Saya Muhammad Riyan Andrianus, biasa dipanggil Riyan dan saya merupakan pegawai Bidang
Pelayanan Pabean dan Cukai IV bagian Penerimaan Dokumen Jalur Merah dan Kuning sebelum
saya diterima menjadi pegawai tugas belajar tahun 2017. Proses bisnis dalam penerimaan
pemberitahuan impor barang di seksi pabean dan cukai I sudah dilakukan secara komputerisasi
menggunakan sistem aplikasi dan administrasi pelayanan (SIAP) di mana ketika kami menerima
PIB kuning atau merah, kami akan mengklik nomor antrian, setelah itu kami melihat
kelengkapan dan memeriksa kebenaran data PIB secara manual dan men-ceklist kelengkapannya
di SIAP. Jika dokumen di-reject, maka kami akan menginput pemberitahuan reject dan
memberitahu kelengkapan dokumen yang belum terpenuhi, atau kebenaran data yang masih harus
diverifikasi sesuai dengan kesalahan si importir atau PPJK. Sistem akan membuat history bahwa
dokumen tersebut pernah diperiksa namun belum dapat dicetak Surat Perintah Pengeluaran
Barang (SPPB)-nya. Importir atau PPJK harus meng-input ulang modul PIB (jika terdapat
kesalahan teknis yang krusial) dan menyerahkan dokumen kembali sampai benar-benar lengkap
dan benar. Jika dokumen sudah lengkap dan benar, maka dokumen tersebut diterima dan kita
distribusikan (melalui komputerisasi) ke PFPD secara random by system dan dokumen fisiknya
secara langsung (non online) dikirim ke Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen (PFPD) yang
bersangkutan di gedung utama untuk diverifikasi lebih lanjut.

2. Untuk risiko, penggunaan sistem informasi untuk penerimaan dan pemeriksaan dokumen PIB
kuning dan merah adalah ketika ada kesalahan dalam pengiriman atau pendistribusian PIB ke
PFPD. Kadang sering terjadi error juga dimana PIB dengan jalur kuning sering dianggap sistem
sebagai jalur merah, dan begitu pula sebaliknya. Padahal, penanganan dokumen jalur merah dan
kuning sangatlah berbeda karena jalur merah merupakan profiling untuk perusahaan-perusahaan
atau impor barang yang dikategorikan high-risk. Selain itu, aplikasi SIAP masih banyak sekali
kekurangan apabila penerimaan dokumen digunakan a whole online system di mana terkadang
hasil scan data PIB tidak terlihat jelas dan sering adanya trouble jaringan di mana data-data yang
dikirim importer/PPJK menumpuk karena sistemnya error (saat saya masih di kantor, PIB online
masih dalam tahap percobaan).

Aplikasi SIAP juga masih tersedia di kalangan KPU Tanjung Priok saja sehingga datanya belum
terintegrasi dengan kantor lain sehingga data masih belum bisa dijadikan input dari sistem lain
(kantor lain) dan belum bisa diolah secara sempurna dan terkonsolidasi.
3. Menurut saya, audit secara umum merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemeriksaan
untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian
internal pada suatu perusahaan atau/organisasi. Sedangkan audit sistem informasi adalah sebuah
proses audit yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk
menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi
telah dapat mencapai tujuannya.

Proses audit pada umumnya terdiri dari perencanaan, pemeriksaan lapangan, pelaporan, dan
tindak lanjut. Sesuai dengan apa yang telah saya jabarkan di nomor 1 bahwa aplikasi pelayanan
PIB jalur merah dan jalur kuning menggunakan aplikasi SIAP, maka untuk mengaudit sistem
informasi tersebut harus adanya pemeriksaan lapangan apakah SIAP sudah digunakan secara
efisien dan efektif, Uji substansif bisa dilakukan dengan pengujian database dan integrated test
facility, untuk menguji alur sistem apakah sesuai dengan SOP atau tidak. Selain itu, harus adanya
uji pengendalian yang dilakukan meliputi uji pengendalian implementasi, pengendalian perangkat
lunak, pengendalian keamanan data, pengendalian input, pengendalian pemrosesan, dan
pengendalian keluaran yang nantinya akan menghasilkan laporan audit yang dapat dijadikan
acuan dalam pengembangan sistem informasi yang layak di masa depan, khususny untuk aplikasi
Sistem Informasi dan Administrasi Pelayanan yang digunakan Seksi Pabean dan Cukai I KPU
Bea Cukai Tanjung Priok.

(*)

Dibuat oleh Muhammad Riyan Andrianus


Kelas 6-3 D-3Akuntansi AP//Absen 26
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai