Anda di halaman 1dari 8

Detail Pylon

Konstruksi Pylon bentang utama setinggi 146 meter, dengan menggunakan borepile berdiameter
2,4 meter dengan kedalaman 71 meter, Ketinggian vertikal bebas (untuk navigasi) bentang utama
adalah 35 meter dari permukaan laut

—Approach Bridge—

Untuk bangunan atas menggunakan beton Presstressed Box Girder


dengan bentang 80 meter sebanyak 7 bentang, baik untuk sisi Surabaya
maupun sisi Madura. Sedangkan struktur bawah terdiri dari pondasi bored
pile berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90 meter.
METODE KONSTRUKSI

Membangun Aktivitas di Tengah Laut Metode Konstruksi Bentang Tengah, proses paling rumit
dan kompleks. Sebuah aktivitas di tengah laut yang butuh kejelian dengan tetap memperhatikan
keselamatan kerja.

Metode konstruksi merupakan suatu tahapan pelaksanaan pekerjaan pada proses konstruksi. Di
Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu terdapat dua metode konstruksi. Metode konstruksi
cable stayed dan metode konstruksi approach bridge.

—Concreate Box Girder—

Sesuai untuk kebutuhan bentang panjang, maka dipilihlah metode balance cantilever. Metode ini
cocok dilakukan untuk pekerjaan di laut dengan bentang 120 meter. Metode pengecoran box
girder adalah menggunakan form traveller, yang terdiri dari sistem trust stimuler utama,
sistem bottom basket, sistem suspensi, sistem form work, sistem anchoring dan sistem
gerak.
Sistem form work terdiri dari side formwork, inner form work dan diafragma formwork.
Formwork siap digunakan setelah seluruh kegiatan perangkaian selesai. Proses semifinish rebar
dilakukan di stockyard dan proses finalisasi rebar dilakukan di lokasi pekerjaan. Penempatan
rebar dilakukan beriringan langkah demi langkah dengan proses formwork dan pengecoran.
Proses penempatan rebar dilakukan setelah formwork terpasang.

Pengecoran segmental box girder yang akan digunakan adalah pengecoran cast insitu.
Pengecoran rebar dilakukan setelah rebar dan duct terpasang dengan baik. Pengecoran dilakukan
dengan menggunakan concrete pump dengan bantuan pipa.

Pekerjaan stressing adalah pekerjaan yang sangat penting untuk pekerjaan bentang panjang yang
kontinyu.

—V-Pier (Tumpuan Cantilever Approach Bridge & Cable Stay)—


Pada review desain Pier 42 dan Pier 45 berbentuk V, V – Pier merupakan rigid frame dan
mempunyai panjang deck longitudinal sepanjang 32 m. V – pier digunakan sebagai tumpuan
balance cantilever approach bridge dan cable stay Main Span, karena itu pekerjaan V – Pier
menjadi pekerjaan yang krusial..
—Pier Table—

Tahap – tahap pekerjaan pier table adalah pemasangan


concrete box bagian bawah rencana Pier table pemasangan
horisontal IWF suport dan vertikal IWF support pemasangan
side formwork, inner formwork dan bottom formwork.

Side formwork akan didukung steel trust sedangkan inner


formwork akan didukung oleh portal bracing. Formwork
frame dibentuk dari berbagai kombinasi bentuk baja dan plat.
Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan rebar akan
dilakukan di stock yard sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Proses finalisasi perakitan
dilakukan dilokasi pekerjaan. Pengecoran pier table dilakukan dalam dua kali pengecoran,
bottom slab dan sebagian web akan dicor terlebih dahulu sedangkan top slab dan sebagian web
sisanya akan dicor pada pengecoran ke dua.

Pekerjaan stressing vertikal akan dilakukan setelah pekerjaan pier table memenuhi kekuatan
yang dipersyaratkan.

—Pier Cap & Pier Work—

Seluruh persiapan untuk pekerjaan form work dilakukan di stock yard, balok IWF steel plat dan
balok kayu dipindahkan dari stock yard ke ponton material pembuatan form work untuk pile cap
diangkut dari dermaga Gresik menuju lokasi pile cap dengan menggunakan ponton form work
ponton. Seluruh bahan penyusun beton dibawa menuju ke ponton baching plan.

Tahap – tahap pekerjaan pembuatan form work pile cap adalah :


 Pemasangan steel plat yg diklem yg digunakan sebagai dudukan steel support.
Pemasangan balok penyangga searah longitudinal balok jembatan dan balok penyangga
arah transversal jembatan sebagai penerus beban dari balok penyangga dengan baja IWF.
 Pemasangan balok bottom formwork dan multiplek. skirting panel dipersiapkan selain
sebagai bagian dari pile cap juga digunakan sebagai side form work.
 Skirting panel merupakan segmental precast concrete. pemasangan rebar dilakukan
setelah proses instalasi botom dan side form work selesai perangkaian rebar dari semi
finis menjadi fix di lokasi pekerjaan pile cap.
 Rebar pertama dipasang untuk pengecoran beton pertama setinggi 0.5 meter.

Setelah beton cukup kuat pemasangan rebar dilanjutkan ke tahap berikutnya. Penulangan beton
pertama setinggi 0.5 meter, dilakukan setelah bottom form work, side form work dan rebar
terpasang. Beton setinggi 0.5 meter selain digunakan sebagai penahan untuk tahap pengecoran
selanjutnya juga, digunakan sebagai tumpuan pemasangan skirting panel.

Metode pengecoran beton yang digunakan adalah dengan menggunakan pipa. Saat pengecoran,
beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 150 cm. Pemasangan climbing form
dimulai dari pemasangan bottom formwork dilanjutkan side formwork pada keempat sisi.
Setelah beton mencapai kekuatan yang dipersyaratkan climbing form dapat dipindahkan ke
segment selanjutnya. pekerjaan ter-sebut diulang sampai pada tinggi pier yg ditentukan.
Penempatan rebar dilakukan beriringan langkah demi langkah dengan proses form work dan
pengecoran setelah form work terpasang. Pekerjaan tahap pertama rebar dilanjutkan dengan
pekerjaan pengecoran. Begitu seterusnya hingga ketinggian yang ditentukan. Pengecoran beton
untuk pier dilakukan dalam beberapa tahap tergantung pada ketinggian pier.

Tinggi pengecoran maksimum dengan menggunakan climbing form adalah 4 meter. Pengecoran
pertama dilakukan setinggi 50 cm. pengecoran selanjutnya dilakukan dengan tinggi yang
bervariasi begitu seterusnya sampai pada ketinggian yang ditentukan.

—Urutan Pekerjaan Bore Pile—


https://pnpmgronggrong.wordpress.com/teknik-sipil/jembatan-suramadu-desain-metode-konstruksi/

Anda mungkin juga menyukai